Pendahuluan
A
Sebelum seluruh pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak
dikerjakan,kami PELAKSA
akan melakukan inventarisasi terhadap
kemungkinan– kemungkinan serta permasalahan dan kendala yang mungkin
NAAN
akan terjadi dalam pelaksanaan nanti.Dalam hal ini kami akan senantiasa
mengikuti serta mematuhi prosedur dan tata laksana baikteknis
maupun administratif yang dibuat oleh pihak owner wewenang secara tertulis
danmempunyai uraian pekerjaan (Job Description) dan ditetapkan oleh Pemberi
Tugas/Pengguna Jasa.Dengan tersedianya data dalam bentuk gambar rencana,
bill of quantity,
spesifikasi teknis serta informasi lainnya yang terkait baik yang tertulis maupun
instruksi yang diperolehdengan cara lain, kami telah menyusunnya, dan akan
menggunakan metode pelaksanaanpekerjaan yang nantinya akan kami
sesuaikan, konsultasikan dan koordinasikan dengan pihakowner, pengawas serta
elemen lain yang terkait.Kami akan mengajukan pemberitahuan secara tertulis
dan lengkap tentang akanadanya kegiatan operasi penting kepada Pihak owner
dalam jangka waktu yang cukupsebelum operasi tersebut dapat dilaksanakan
untuk memberi kesempatan kepada DireksiPengawas untuk mengaturnya dan
bila perlu dilakukan inspeksi untuk maksud-maksud lainsepanjang diperlukan
persetujuan tertulis dari pihak owner
jika kami
NAAN
proses pelelangan yangdiadakan oleh owner sampai selesai. Adapun nantinya
diberikan wewenang dankesempatan dalam mengerjakan
pembangunan gedung ini, niscaya kami akan senantiasa mengedepankan pakta
integritas selaku penyedia jasa konstruksi yang profesional, handal danselalu
berorientasi terhadap kualitas baik sumber daya manusia, spesifikasi material
bahanbaku serta peralatan penunjang yang akan kami upayakan serta kami
pantau sehingga dapatmemenuhi semua kriteria teknis pekerjaan.Berdasarkan
pertimbangan dari segala aspek serta dengan
mempelajari seluruh dokumenlelang, maka kami mengklasifikasikan tahap demi
tahap kegiatan yang akana kami lakukandalam pelaksanaan pekerjaan ini antara
lain :
TAHAP PERSIAPAN
Dari data yang diperoleh dari hasil koordinasi, survey kondisi eksisting danlokasi
akan diolah dan dianalisa untuk kemudian disusun rencana progresspekerjaan
(Time Schedule Pelaksanaan), rencana dan jadwal pengirimanmaterial, serta
mobilisasi peralatan dan tenaga - tenaga kerja
PELAKSA
pekerjaan, gudang bahan, maupun persetujuan dengan pihak terkait jalan
sementara yangakan dibuat dalam mengalokasikan semua material yang
dibutuhkan.
NAAN
Pengambilan gambar sebagai sarana dokumentasi awal sebelum pekerjaaan
dimulai (0 %), dokumentasi pada saat bobot prestasi pekerjaan 50 % dan 100%,
disertai dengan beberapa photo dokumentasi tahapan-tahapan
pelaksanaanbeberapa item pekerjaan yang dirasa penting untuk diabadikan.
Pengukuran lapangan, ematokan kayu diluar garis poer pondasi dan sloofsetiap 1
meter sehingga dapat ditarik garis/titik pondasi dan pekerjaan lainsesuai gambar
rencana, uitzet dan pematokan bouplank sebagai
boundaries juga berfungsi sebagai penanda titik – titik penempatan pondasi
maupunelevasi bangunan, dan pengecekan gambar – gambar
perencanaan,pengukuran ini meliputi batas – batas bangunan dengan bangunan
sekitar,rencana sanitasi, rencana tapak dan hasilnya akan dilaporkan pada
pihakowner untuk mengantisipasi jika ditemui perbedaaan ukuran maupun
gambardari yang direncanakan sebelumnya.
PENYEDIAAN DAN PENEMPATAN MATERIAL
PROGRAM/JADWAL KEGIATAN dan GAMBAR KERJA
Penyediaan Air Kerja akan kami siapkan sebelum kegiatan fisik dimulaimaksimal
2 (dua) minggu sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat sumurpompa/jet
pump/arthesis dan atau sesuai dengan yang disyaratkan,
Semua contoh dan benda uji material, jika diminta akan kami siapkan baik
spesifikasi, merk, PELAKSA
katalog, brosur maupun alamat distributor dan
produsen yang telah kami rekomendasikan, dan jika dipandang perlu kami akan
NAAN
melakukan uji di laboratorium terhadap seluruh material yang dipakai, tidak
menutup kemungkinan kami akan mengganti material yang ternyata tidak
memenuhi kriteria spesifikasi yang disyaratkan dalam kontrak maupunanjuran
Owner.
Kami akan selalu mengawasi dan melakukan inspeksi sejak muatan bebanmulai
dibongkar untuk memberi informasi, memperbaiki, menanggulangi
Tenaga kerja harus dipersiapkan lebih awal sebelum pekerjaan dimulai. Personil
yang akan digunakan dalam pekerjaan.
PELAKSA
Bouwplank adalah alat bantu untuk membuat sudut (90°) dan ketinggian/elevasi
lantai. Bouwplank dibuat dari papan atau kaso. Pemasangan bouwplank
NAAN
dilakukan pada jarak 1 m di luar denah yang akan dibuat, tujuannya agar
bouwplank tidak terbongkar saat penggalian pondasi.
Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa
tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan Excavator.
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
METOD
A
kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Galian tanah
biasa dimaksudkan untuk daerah yang bahan hasil galiannya terdiri dari tanah,
PELAKSA
pasir dan kerikil. Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya
diinformasikan ke Direksi untuk ditinjau. Tidak ada galian yang langsung /
NAAN
ditutupi dengan tanah / beton tanpa diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi.
seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa.
Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus
diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa. Apabila pada saat pelaksanaan
penggalian terdapat batu-batu besar dengan diameter lebih besar dari 1.00 m
yang tidak dapat disingkirkan dengan alat Excavator, maka pembayaran volume
ini akan termasuk kedalam pembayaran item Galian Batu atas sepengetahuan
Direksi pekerjaan.
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk
pada suatu tempat yang disetujui Direksi, material yang layak/bisa dipakai untuk
timbunan dan material yang tidak layak. Material yang layak selanjutnya akan
dipakai untuk timbunan tanah biasa dan timbunan kembali, sedangkan material
yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah irigasi atau kesuatu
tempat yang tidak akan mengganggu areal pertanian dan fungsi jaringan.
Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material
yang bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang
sedekatdekatnya dengan lokasi yang memerlukan timbunan dan bisa langsung
ditebar pada bagian yang akan ditimbun.
PELAKSA
Kepala cerucuk dapat berupa pengapit dan tiang -tiang kayu , matras, kawat
pengikat , papan penutup atau balok poer.
NAAN
Perlunya pemberian pondasi cerucuk didasarkan atas :
Kadang dalam hal tertentu, pondasi cerucuk ditanamkan pada kedalam tertentu
dimana sebelumnya kita terlebih dahulu melakukan penggalian tanah asli sesuai
dengan kedalaman yang direncanakan, dan setelah itu baru dilakukan
penancapan kayu cerucuk.
PELAKSA
1. Kayu harus mempunyai diameter yang seragam yaitu antara 8 – 15 cm, dimana
pada ujung terkecil tidak boleh kurang dari 8 cm dan pada ujung terbesar tidak
melebihi 15 cm
NAAN
2. Kayu harus dalam bentang yang lurus untuk kemudahan penancapan dan juga
daya dukung yang makin besar.
3. Jenis kayu harus merupakan kayu yang tidak busuk jika terendam air, kayu tidak
dalam kondisi busuk dan tidak dalam keadaan mudah patah jika ada
pembebanan.
Pada dasar galian pondasi diberi urugan pasir padat setebal 5 cm padat.
A
Pasir dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata
7. PELAKSA
PEKERJAAN URUGAN TANAH
Persiapan :
NAAN
- Menyiapkan alat bantu kerja : pacul, pengki (manual), atau peralatan berat
seperti bulldozer untuk area urugan yang cukup luas dan bervolume besar.
Menyiapkan peralatan pemadatan (compacting) dan alat ukur untuk pengecekan
level akhir urugan.
- Untuk urugan yang besar dan dalam serta berbatasan dengan lereng perlu
disiapkan turap untuk dapat menahan tanah.
Siapkan jalur kendaraan dump truck sesuai urutan pengurugan (apabila
outsoucing material urugan).
• Pengurungan dan pemadatan :
- Menyiapkan area urugan (keadaan lapangan).
- Membersihkan lokasi yang akan diurug dari kayu, semak-semak, sampah, dll.
- Menyediakan tanah urug dengan kualitas yang baik.
- Lokasi yang akan diurug/ditinggikan dipersiapkan terlebih dulu supaya
terdapat hubungan yang baik antara tanah dasar dengan tanah urugan.
- Jika diperlukan/disyaratkan, tanah bahan urugan diambil di beberapa tempat
sebagai sample untuk pemeriksaan pemadatan di laboratorium.
- Urugan tanah dilakukan lapis demi lapis sesuai spesifikasi (misalnya tiap 40
cm) dan setiap lapis diikuti dengan pemadatan.
- Untuk pemadatan menggunakan alat sesuai dengan keperluannya (stamper,
baby roller atau alat pemadatan).
- Dilakukan test kepadatan tanah di lapangan sesuai spesifikasi (bila
diperlukan).
Kekuatan penahan tanah di sekeliling urugan harus selalu diperiksa.
Pemadatan Tanah
Pada pemadatan timbunan tanah untuk jalan raya, dam tanah, dan banyak
struktur teknik lainnya, tanah yang lepas haruslah dipadatkan untuk
meningkatkan berat volumenya. Pemadatan tersebut berfungsi untuk
meningkatkan kekuatan tanah, sehingga denagn demikian meningkatkan daya
dukung pondasi diatasnya. Pemadatan juga dapat mengurangi besarnya
penurunan tanah yang tidak diinginkan dan meningkatkan kemampatan lereng
timbunan.
METOD
B.
A
Pemadatan dan Prinsip-prinsip Umum
PELAKSA
Tingkat pemadatan tanah di ukur dari berat volume kering tanah yang
dipadatkan. Bila air ditambahkan kepada suatu tanah yang sedang dipadatkan,
air tersebut akan berfungsi sebagia unsur pembasah pada partikel-partikel tanah.
NAAN
Untuk usaha pemadatan yang sama, berat volume kering dari tanah akan naik
bila kadar air dalam tanah meningkat. Harap dicatat bahwa pada saat kadar
air w = 0, berat volume basah dari tanah adalah sama dengan berat volume
keringnya.
Bila kadar airnya ditingkatkan terus secara bertahap pada usaha pemadatan
yang sama, maka berat dari jumlah bahan padat dalam tanah persatuan volume
juga meningkat secar bertahapmpula. Berat volume kering dari tanah pada kadar
air dapat dinyatakan:
Setelah mencapai kadar air tertentu w = w2, adanya penambahan kadar air
justru cenderung menurunkan berat volume kering dari tanah. Hal ini disebabkan
karena air tersebut kemudian menempati ruang-ruang pori dalam tanah yang
sebetulnya dapat ditempati oleh partikel-partikel padat dari tanah. Kadar air
dimana harga berat volume kering maksimum tanah dicapai tersebut kadar air
optimim.
Percobaan-percobaan di laboratorium yang umum dilakukan untuk
mendapatkan berat volume kering maksimum dan kadar air optimum adalah
proctor compaction (uji pemadatan Proctor.
9. PELAKSA
PEKERJAAN LANTAI KERJA
NAAN
Dibawah ini akan dijelaskan tetang pelaksanaan pekerjaan lantai kerja diserta
dengan contoh perhitungan untuk kebutuhan bahan, tenaga kerja dan jumlah
waktu pelaksanaan pekerjaan yang disesuaikan dengan volume pekerjaan
Landasan pondasi dari adukan 1pc : 3ps : 5kr digelar setebal 5 cm ditempatkan
pada dasar landasan dan dikerjakan sedikit hingga menutup semua landasan
pondasi beton
Spesi diratakan sedemikian rupa hingga rata permukaanya dengan
menngunakan kasutan.
PELAKSA
Untuk menjaga pasangan agar pasangan tidak basah karena air tanah yang
dapat mengakibatkan pasangan menjadi lunak sehingga kekuatan (daya dukung)
NAAN
pasangan menjadi berkurang, maka bidang pasangan dari badan pondasi
diplester kasar (berapen) setebal kurang lebffi 1,5 cm dengan perekat seperti
untuk pasangannya.
Dan bagian-bagian sudut dari pasanmgan pondasi, dimana dapat menjadi sarang
dari genangan air, juga dibuat miring supaya air tanah tidak terhenti di situ,
melainkan dapat terus turun ke bawah hingga dapat diharapkan tidak
berpengaruh pada kekuatan pondasi.
PELAKSA
plesteran atau bidang hiasan (gambar bawah). Lain halnya pada pondasi yang
dibuat pada perbatasan pekarangan dengan pekarangan orang lain di mana
NAAN
tampang lintang badan pondasi terpaksa dibuat tidak simetris berhubung adanya
bangunan orang lain (Gambar).
Perakitan tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat
pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang dan
proses pembuatan pondasi dapat berjalan lebih cepat. Cara perakitan tulangan :
Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari
ukuran pondasi setempat.
Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan
memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada pada pondasi setempat
tersebut.
Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat
agar kokoh dan tulangan tidak terlepas.
b) Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan
dilakukan dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak
terlalu berat dan kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:
Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak
turus permukaan tanah dengan bantuan waterpass.
Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah,
jarak antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan
pengganjal yang di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah
agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah untuk
melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton) dan tulangan tidak
menjadi karat.
Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung
melakukan pengecoran.
METOD
3. Pekerjaan Bekisting
A
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan
untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
PELAKSA
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
4. Pekerjaan Pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split
serta air. Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-bahan pembuat
beton dan perbandingannya. Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai
membuat beton dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi.
Semen merupakan bahan pokok terpenting dalam pembuatan beton karena
mempersatukan butir-butir pasir dan kerikil/split menjadi satu
kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila diberi air akan
mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi bagian
pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat
kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.
Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu:
Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan.
Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu
atau seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x
160 cm dapat juga dibuat dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x
100 cm. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran
seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan
untuk pengecoran.
Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya.
METOD
A
Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama
masukan pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering
dahulu dan baru kemudian ditambahkan air secukupnya
PELAKSA
Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10
menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
NAAN
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelah-celah tulangan.
Pekerjaan persiapan
Cara pengadukan
Cara pengecoran
Cara pelaksanaan
4. Membersihkan bekisting dan tulangan dari segala jenis sampah dan kotoran
dengan kompresor, kemudian dilapisi dengan mud oil.
5. Lubang-lubang untuk instalasi listrik, air dan lain-lain harus terpasang dengan
baik. Setelah hal-hal tersebut diatas telah dilaksanakan maka pengecoran dapat
dilaksanakan.
METOD
6.
A
Pengambilan semple beton kubus / silinder sebagai quality control menagement
mutu material harus mencapak karateristik 250 kg/cm2
NAAN
PELAKSA
mm dan diberi tembiring usuk siku 50.50.5 & stut menggunakan pipa support
sebagai penyangga bekisting dan harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.
NAAN
Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi
seperti yang disyratkan pada gambar
2. Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan
oleh beton basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
3. Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk
yang tetap bag struktur beton sesuai yang direncanakan
6. Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan
juga tidak merusak beton
7. Dalam pemasangan bekisting harus selalu di kontrol kelurusan antar kolom dan
kelurusan vertikal dengan 2 sisi yang berbeda menggunakan lot grafitasi atau
pesawat theodolit
PELAKSA
Penuangan spesi beton ke kolom beton dengan menggunakan pump concrate
dan dalam pelaksanaan ini kami menggunakan beton jadi (Ready mix) dengan K
225
NAAN
Sebelum pelaksanaan pengecoran, dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat-alat pendukung dilapangan seperti vibrator, pipa penyalur
beton, air compressor, lampu penerangan jika pengecoran dilakukan malam hari.
6.
dilaksanakan.
PELAKSA
Pengambilan semple beton kubus / silinder sebagai quality control menagement
NAAN
mutu material harus mencapak karateristik 225 kg/cm2
8. Setelah bekisting kolom terisi penuh oleh spesi beton harus di kontrol kembali
kelurusan horisontal dengan 2 sisi yang berbeda menggunakan lot grafitasi
dengan memutar join pin kekiri atau kekanan tergantung pada kondisi kolom
Pembesian Balok
Pemasangan tulangan balok dan pelat lantai dilakukan secara serentak setelah
pemasangan bekisting balok dan pelat lantai. Pemasangan tulangan balok
dilakukan sebagai berikut :
Dipasang tulangan bawah diatas beton decking tebal 2,5 cm. ujung tulangan
bawah dimasukkan ke dalam tulangan kolom sebagai penjangkaran sepanjang
minimal 25D. Apabila terdapat sambungan pada penulangan dilakukan
sambungan lewatan sekitar 40D. sambungan tulangan dilakukan selang seling
dan harus dihindarkan penempatan sambungan ditempat-tempat dengan
tegangan maksimum.
Pemasangan tulangan sengkang yang diatur jaraknya dimana jarak pada
tumpuan lebih rapat dibandingkan jarak tengah bentang. Sengkang diikat
dengan kawat beton.
Tulangan atas dipasang dengan cara dimasukkan satu per satu kedalam
tulangan sengkang dibagian atas kemudian diikat dengan kawat. Ujung
tulangan atas dimasukan kedalam tulangan kolom sebagai panjang
penjangkaran sepanjang 40D atau ¾ kali tinggi manfaat balok jika balok
METOD
A
berukuran besar. Sebagai pengaku dipakai tulangan pinggang sesuai dengan
perencanaan.
PELAKSA
NAAN
1. NAAN
Menyiapkan alat-alat pendukung dilapangan seperti vibrator, pipa penyalur
beton, air compressor, lampu penerangan jika pengecoran dilakukan malam
hari.
2. Sebelum adukan beton dimasukkan kedalam pompa, dilakukan pengambilan
benda uji dan test slump dari truk mixer. Jika tidak memenuhi syarat maka
adukan beton ditolak.
3. Memeriksa jumlah, letak, jarak antara panjang penyaluran, panjang
penjangkaran, diameter tulangan, beton decking dan “kaki ayam” yang harus
sesuai dengan gambar rencana. Diperiksa pula posisi bekisting agar cukup kokoh
menahan beban.
4. Membersihkan bekisting dan tulangan dari segala jenis sampah dan kotoran
dengan kompresor, kemudian dilapisi dengan mud oil.
5. Lubang-lubang untuk instalasi listrik, air dan lain-lain harus terpasang dengan
baik. Setelah hal-hal tersebut diatas telah dilaksanakan maka pengecoran dapat
dilaksanakan.
6. Pengambilan semple beton kubus / silinder sebagai quality control menagement
mutu material harus mencapak karateristik 250 kg/cm2.
7. Menuangkan spesi beton kedalam bekisting balok dan pelet dengan pump
concrate dengan dibantu tenaga pengecor dalam pemadatan beton dengan
vibrator concrate.
8. 5 Jam setelah pengecoran selesai beton diberi pelembab/digenangi air dengan
memberikan karung goni diatas pelat beton agar terhindar dari susut beton yang
terlalu cepat akibat sinar matahari yang mengakibatkan terjadinya retak pada
pelat.
9. Bekisting balok dan pelat dapat dilepas setelah umur beton telah mencapai 21
hari dan dalam membongkar bekisting diharapkan berhati-hatiuntuk menghindari
terjadi patah pada balok
METOD
15. PEKERJAAN PASANGAN BATA
Persiapan
A
bata.
PELAKSA
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang dinding ½
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plesteran dan acian.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir pasang dan air.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, unting-unting, jidar,
raskam, benang, kertas gosok, dll.
PELAKSA
ratakan dengan raskam dan jidar.
Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
NAAN
Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup
umur).
Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen,
permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas
gosok.
17. PEKERJAAN RANGKA BAJA RINGAN
Persyaratan Teknis Tangka Atap Baja Ringan di Antaranya :
Pemasangan atap baja ringan sangat disarankan untuk tidak menggunakan cara
kedua, karena tumpuan dengan perantara wall-plate hanya digunakan untuk
meratakan (leveling) ringbalk. Jika rinkbalk tidak sama rata akan mengakibatkan
kedalaman pada dynabolt yang terpasang di rinkbalk menjadi berkurang.
A. Persiapan Kerja
PELAKSA
NAAN
PELAKSA
NAAN
1. Mengatur permukaan ring balok supaya rata dan siku, alat yang bisa
kalian gunakan adalah selang air waterpass dan penyiku sebagai alat
tambahannya.
2. Memastikan rangka dasar ring balok dalam keadaan mengikat semua
bagian bangunan dan memastikannya tersambung kesemua bagian
dengan benar.
3. Mengukur jarak yang di butuhkan antar kuda-kuda dengan meteran.
4. Memberikan tanda untuk meletakkan kuda-kuda supaya sesuai dengan
rancangan gambar atap yang sudah di buat.
METOD
A
C. Perakitan dan Pemasangan Kuda-kuda
PELAKSA
NAAN
Pemasangan
ceillng battens satu dengan yang lainnya harus diberi jarak 120 cm.
Komponen ini bisa di gunakan pada permukaan bagian atas bottom chor
kuda-kuda dan screw. Untuk permukaan ceillng battens dengan ring baok
harus di beri bantalan bracket yang di ikat memakai dua buah dynabolt
METOD
A
Diantara fungsi cailling battens adalah untuk memperkuat ikatan antar
kuda-kuda. Jika diperlukan sambungan yang memanjang sebaiknya
ceilling buttens di letakkan tepat di atas bottom chord. Setiap sambungan
PELAKSA
harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan botom cord harus di
screw. Fungsi lain dari ceiling battens adalah untuk menahan plafon dan
mengaturnya.
NAAN
D. Tahap Akhir Pemasangan Atap
PELAKSA
2. Potong alumunium foil sesuai panjang bentangan yang dikehendaki.
Alumunium foil dapat dipasang mengikuti bidang vertikal mengikuti bidang,
untuk sambungan antara aluminium foil dapat menggunakan metalized tape
NAAN
(isolasi aluminium foil). Penggunaan metalized tape tidak perlu menutupi
semua sambungan, tapi dapat digunakan hanya dibeberapa titik saja.
4. Tarik erat dan jepit alumunium foil dengan menggunakan reng atau klip
penjepit atap metal, sekrup atau paku antara foil dengan penjepit diatasnya
(jika menggunakan kaso foil dapat dipakukan pada kaso dibeberapa titik saja).
5. Bentangkan alumunium foil pada sisi samping bidang yang sudah terpasang
dan lakukan cara yang sama dengan di atas.
NAAN
disekrup ke reng baja ringan. Selain itu, metode vertikal juga memungkinkan
pemasangan lisplang menjadi lebih ekonomis karena bahan-bahan yang
dibutuhkan memiliki harga yang cukup murah.
Namun sebaliknya, metode ini kurang mampu menjamin keamanan dari lisplang.
Lisplang cenderung tidak tersambung kuat dengan rangka baja ringan sebab
hanya mengandalkan pengikat berupa sebuah sekrup lisplang di setiap profil
melintangnya. Metode ini biasanya banyak diterapkan pada proyek-proyek
perumahan.
Pemasangan Lisplang Secara Diagonal
Kendati proses pengerjaannya cukup rumit, pemasangan lisplang secara diagonal
cukup banyak diaplikasikan pada saat membangun rumah. Kekurangan lainnya,
metode ini membutuhkan biaya pembangunan yang lumayan besar. Hal ini
dikarenakan lisplang yang terletak di profil C baja ringan harus dipasang terlebih
dahulu sehingga kebutuhan akan baja ringan pun meningkat drastis.
Untungnya, pemasangan lisplang secara diagonal membuatnya lebih kokoh.
Kedudukan lisplang bisa ditahan menggunakan dua buah sekrup di setiap profil
melintangnya. Sehingga posisi lisplang lebih mantap dan tak mudah goyah.
Setelah menentukan model pemasangan lisplang yang akan dikerjakan,
selanjutnya adalah memasang lisplang tersebut secara memanjang sesuai
dengan kebutuhan atap dan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dalam
pengerjaannya nanti, Anda perlu memperhatikan jarak pemasangan antar-sekrup
yang sebaiknya tidak terlalu jauh agar ikatannya semakin kuat. Idealnya jarak
antar-sekrup yang baik berkisar antara 20-30 cm dan dipasang memanjang
mengikuti lisplang GRC tersebut.
Sesudah lisplang berhasil dipasang, kemudian masing-masing sekrup dan
sambungan diberikan dempul. Tujuannya tentu supaya penampilan lisplang
tampak lebih rapi dengan permukaan yang rata. Pastikan Anda memakai produk
dempul yang bermutu bagus dan tahan terhadap cuaca ekstrim. Setelah proses
ini selesai, silahkan Anda mengecat lisplang untuk memperindah tampilannya.
METOD
21.
A
PEKERJAAN KUSEN PINTU JENDELA ALUMINIUM
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu, kusen
dan jendela aluminium.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : alumunium kusen, alumunium
frame, hardware, sekrup, fisher, engsel, sealant, baut dynabolt, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : cutting well/gerinda, bor, gergaji,
waterpass, meteran, unting-unting, reevet, gun sealant, selang air, cutter, dll.
METOD
A
Pengukuran PELAKSA
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang
NAAN
akan dipasang kusen aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja
atau belum.
Fabrikasi kusen alumunium
Kusen dan frame alumunium difabrikasi di lokasi proyek untuk
memudahkan apabila ada perbaikan.
Alumunium dipotong dan di sambung/dirangkai menggunakan sekrup
galvanis.
Alumunium yang sudah di fabrikasi di proteksi dengan menggunakan
protection tape (blue sheet) dan diberi tanda untuk memudahkan waktu
pemasangan.
5. Pemasangan Kaca
Dengan sifat kaca yang sangat mudah pecah dan membutuhkan ekstra hati-hati
dalam penanganannya, sebaiknya perlu diperhatikan beberapa hal yang penting
pada saat memasang kaca pada daun pintu/jendela. Konstruksi pemasangan
kaca pada daun pintu/jendela dapat dilakukan dengan bermacam-macam
metode, tergantung dari ukuran kayu, material rangka daun intu/jendela,
fungsi, dan ketebalan kaca. Apabila kaca dengan tebal kurang dari 4 mm,
sebaiknya gunakan sistem rangka tempel, papan belakang yang sekaligus daun
pintu/jendela berfungsi sebagai penahan kaca agar stabil dan tidak pecah,
kemudian ditambahkan lis tempel di sekeliling kaca untuk menahan kaca tetap
pada posisinya. Bila tebal kaca lebih dari 5 mm, dapat digunakan rangka kayu
solid, bagian dalam rangka perlu dibuat satu lajur takikan untuk penempatan
kaca. Kemudian kaca ditahan dengan lis kecil di sekeliling rangka kayu.
22.
NAAN
PEKERJAAN KERAMIK LANTAI
Tentukan elevasi Keramik dan buat garis sipatan pada dinding & as sumbu
ruangan
Pasang Keramik dengan menggunakan mortar dengan perbandingan 1:4
dan kelebaran naat” antara 0,8 mm sampai 1,2 mm
Cek kerataan Keramik dengan menggunakan “water pass”
PELAKSA
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan dinding keramik.
Approval material yang akan digunakan.
NAAN
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : keramik 20x25 cm, semen PC, pasir,
semen grouting nat, air, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, gerinda, palu karet,
waterpass, benang, selang dan air.
Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) area
untuk kesikuan ruang, level tinggi keramik dan star pemasangan dinding
keramik.
telah dibuat. NAAN
Saat pemasangan, keramik ditekan atau pukul dengan palu karet agar
mendapatkan permukaan yang rata.
Acian perekat keramik harus rata dan tidak berongga untuk menghindarkan
pasangan keramik mudah pecah.
Cek kerataan permukaan pasangan dinding keramik dengan alat waterpass.
Setelah pemasangan dinding keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan keramik. Setelah itu baru
dilanjutkan pekerjaan grouting/ finish garis siar/nat.
Pengukuran
- Langkah Kedua :
Setelah itu, potong list yang akan dipasang sesuai dengan ukuran tadi dengan
menggunakan cutter atau gergaji besi.
- Langkah Ketiga :
Selanjutnya buatlah “perekat” dari compound untuk menempelkan list pada
dinding yang akan dipasang. Sediakan air, bubuk compound, wadah, dan kape.
Bubuk compound diletakkan di suatu wadah (biasanya potongan papan gypsum
atau potongan tripleks). Dikarenakan compound setelah terkena air cepat
mengeras (kurang lebih 10 menit), maka saat pencampuran usahakan agar air
yang dicampur sedikit demi sedikit sambil diaduk pelan-pelan.
- Langkah Keempat :
“Perekat” yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list yang telah dipotong tadi.
Oleskan “perekat” tersebut secara merata agar semua bagian list dapat
menempel pada dinding dan plafond secara merata.
METOD
- Langkah kelima :
A
Kemudian tempelkan list yang sudah diolesi “perekat” tersebut ke dinding dan
plafond yang akan dipasang. Ratakan list tersebut sesuai dengan ukuran tadi
PELAKSA
(usahakan diberi tanda tempat yang akan ditempel list). dan Langkah yang
terakhir
- Langkah Keenam :
NAAN
Setelah list tertempel pada dinding dan plafond, selanjutnya rapikan bagian atas
dan bawah list dengan kape karena biasanya pada saat penempelan, ada bekas
“perekat” yang keluar. Perapihan dapat dilakukan dengan amplas atau kape (alat
untuk membersihkan sisa – sisa kerak perekat yang menempel pada list
plafond.)
Apabila Pada sambungan list ingin terlihat rapi, usahakan agar tidak sampai
keliatan. Caranya dengan menambah “perekat” atau membuat motif, seolah-olah
list tersebut terlihat menyambung.
Persiapan
Pemasangan panel
Panel listrik dipasang pada dinding yang sudah ditentukan, rata dan tidak
miring.
Semua kabel yang masuk ke dalam panel listrik diberi tanda sesuai dengan
kegunaannya dan dilengkapi dengan ring karet supaya lubang panel bagian
METOD
A
atas dapat terlindung dari debu/kotoran. Khusus untuk kabel dengan Ø 16
mm2 harus diberi sepatu kabel dalam panel.
Pada sisi pintu panel bagian dalam harus dibuat diagram instalasinya
PELAKSA
termasuk daya cadangan yang sudah direncanakan, hal ini perlu untuk
memudahkan bila ada perbaikan instalasi.
Pemasangan fitting dan armature
NAAN
Fitting dan armature dipasang setelah kabel ditest ketahanannya, agar tidak
terjadi bongkar/pasang armature.
Pemasangan saklar dan stop kontak
Marking jalur conduit pada dinding dan bobok dinding bata, jangan lupa
gunakan cutter.
Pasang conduit dan inbow dos.
Tunggu sampai plester dinding akhir.
Sambungan saklar, stop kontak dengan aslinya.
Pasang saklar dan stop kontak, gunakan waterpass agar rata.
Testing dan commissioning
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan sanitair.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : kloset jongkok , kloset duduk, floor
drain, kran tembok, shower kran, wastafel, urinoi
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : bor, gerinda, waterpass, obeng,
kunci pas, gun sealant, dll.
METOD
A
PELAKSA
NAAN
Pekerjaan Sanitair
2. Pengukuran
PELAKSA
NAAN
Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta
Diagram Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum
pekerjaan plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang
menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).
Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan
dikerjakan setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang
sparing atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang
tidak mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi
penyumbatan).
Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik /
as keramik, simetris dengan luas keramik.
Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :
PELAKSA
Hal yang perlu diketahui :Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor
serta jalur pembuangan.
NAAN
Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
Sambungan harus betul-betul rapat.
Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan
(bak kontrol) pada tempat-tempat tertentu.
Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat = 25
cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan /
ditutup dengan cara dipanaskan.
Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).
Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada),
dimana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing
closet, fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.
Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan
dengan saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi
tekanan udara pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air.
Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.
1. Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.
2. Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan
menggunakan lem atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 “.
3. Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak
kontrol pada pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang.
4. Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan
penyambungannya harus benar-benar kuat.
Septic tank berkaitan erat dengan aktivitas biologis seluruh penghuni rumah. Agar tidak
mudah penuh dan mampat, diperlukan rancangan yang tepat. Rancangan dan
pemeliharaan yang tidak tepat, dapat membuat septic tank tidak berfungsi dengan baik.
Septic tank adalah sistem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak
penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air bersih dan
udara. Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampat, perlu diperhatikan hal-hal
berikut:
Kemiringan pipa. Kemiringan menentukan lancar tidaknya proses pembuangan
limbah. Selisih ketinggian kloset dan permukaan air bak penampung kotoran, sebaiknya
METOD
A
sebesar mungkin. Agar mengalir lancar, kemiringan pipa minimal 2%, artinya setiap
100cm terdapat perbedaan ketinggian 2cm.
Pilih pipa saluran yang tepat. Pipa saluran sebaiknya berupa pipa PVC. Ukuran
PELAKSA
minimalnya adalah 4 inci. Rumah yang memiliki banyak toilet, sebaiknya menggunakan
diameter pipa yang lebih besar. Buatlah saluran dengan lurus tanpa belokan, karena
belokan atau sudut, rentan mampat.
NAAN
Sesuaikan kapasitas dengan kebutuhan. Untuk rumah tinggal dengan jumlah
penghuni hingga empat orang, cukup dibuat septic tank dengan ukuran
1,5mx1,5mx2m. Bak endapan dan sumur resapan bisa dibuat dengan ukuran
1mx1mx2m. Semakin banyak penghuni rumah, semakin besar ukuran yang dibutuhkan.
Bak harus kuat dan kedap air. Dinding, dasar, dan penutup bak utama harus kedap
air, agar limbah tidak mencemari lingkungan. Bak endapan dan resapan sebaiknya
memiliki dasar berupa campuran kerikil dan pasir .
Bahan :
Merupakan cat yang bermerk dan produksi pabrik
Cat Dasar, cat pelapis dan cat penutup merupakan hasil dari pabrik yang
sama
Langkah Kerja :
29.
NAAN
PEKERJAAN PENGECATAN PLAFOND
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan cat plafond
gypsum dan GRC.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : cat setara Vinilex, sealer dan air.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : schafolding, roll, bak rool, kuas dan
ampelas.
NAAN
digunakan dalam pekerjaan.
Tenaga kerja harus dipersiapkan lebih awal sebelum pekerjaan dimulai. Personil
yang akan digunakan dalam pekerjaan.
Kontraktor juga akan menyediakan tempat yang cukup dan layak untuk
penimbunan material-material untuk pekerjaan struktur, seperti :
Tempat (gudang) untuk penimbunan material semen yang cukup luas, sehingga
semen dalam jumlah banyak dapat ditumpuk tidak terlalu tinggi, yang dapat
menurunkan kualitas dan kinerja semen itu sendiri, baik dalam hal pengikatan
terhadap material beton lainnya, maupun terhadap kemudahan pengerjaan
METOD
A
dalam proses pembuatan campuran beton. Kantong semen yang baru datang
ditumpuk pada bagian yang bawah, sedangkan kantong semen yang sudah lama
PELAKSA
ditumpuk dinaikkan keatas, untuk dipergunakan terlebih dahulu untuk pekerjaan
yang akan segera dilakukan.
NAAN
Gudang juga digunakan dipakai sebagai tempat penimbunan keseluruhan
material bangunan yang belum waktunya dipakai di lapangan, juga sebagai
tempat penyimpanan peralatan-peralatan kerja yang belum dan atau telah
dipergunakan di lapangan.
PELAKSA
Metode Pelasanaan Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank , meliputi
pekerjaan pengukuran adalah pekerjaan pemetaan/survey terhadap lokasi
NAAN
proyek yang akan dikerjakan, meliputi :
Pengukuran batas luas lahan (site).
Pengukuran batas bangunan.
Pengukuran as bangunan.
Penemuan peil bangunan berdasarkan titik ukur tetap yang telah
ditentukan (Bench Mark).
Bouwplank adalah alat bantu untuk membuat sudut (90°) dan ketinggian/elevasi
lantai. Bouwplank dibuat dari papan atau kaso. Pemasangan bouwplank
dilakukan pada jarak 1 m di luar denah yang akan dibuat, tujuannya agar
bouwplank tidak terbongkar saat penggalian pondasi.
PELAKSA
caramembersihkan tanaman semak belukar yang ada disekitar lokasi agar
dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya tidak ada kendala.
NAAN
Pekerjaan Bongkaran adalah pekerjaan pembongkaran pasangan yang akan
direhabilitasi dengan menggunakan alat bantu yang dikerjakan oleh Penyedia
Jasa setelah mendapat persetujuan dari Direksi.
Cara Pelaksanaan
a. Bongkaran yang dilaksanakan adalah pembongkaran pasangan baik itu
pasangan batu, beton ataupun bangunan yang ada diareal yang akan
dilaksanakan rehabilitasi
b. Sampah bongkaran harus diatur dan dibuang disekitar lokasi yang dijamin
tidak akan mengganggu kegiatan pekerjaan. Pengaturan dari semua hasil
bongkaran tersebut harus sesuai petunjuk Direksi.
Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa
tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan Excavator.
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Galian tanah
biasa dimaksudkan untuk daerah yang bahan hasil galiannya terdiri dari tanah,
pasir dan kerikil. Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya
diinformasikan ke Direksi untuk ditinjau. Tidak ada galian yang langsung /
ditutupi dengan tanah / beton tanpa diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi.
seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa.
Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus
diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa. Apabila pada saat pelaksanaan
penggalian terdapat batu-batu besar dengan diameter lebih besar dari 1.00 m
METOD
A
yang tidak dapat disingkirkan dengan alat Excavator, maka pembayaran volume
ini akan termasuk kedalam pembayaran item Galian Batu atas sepengetahuan
Direksi pekerjaan.
PELAKSA
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk
NAAN
pada suatu tempat yang disetujui Direksi, material yang layak/bisa dipakai untuk
timbunan dan material yang tidak layak. Material yang layak selanjutnya akan
dipakai untuk timbunan tanah biasa dan timbunan kembali, sedangkan material
yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah irigasi atau kesuatu
tempat yang tidak akan mengganggu areal pertanian dan fungsi jaringan.
Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material
yang bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang
sedekatdekatnya dengan lokasi yang memerlukan timbunan dan bisa langsung
ditebar pada bagian yang akan ditimbun.
NAAN
Secara konstruksi, pelaksanaan pekerjaan pondasi cerucuk dapat dibagi atas :
Kadang dalam hal tertentu, pondasi cerucuk ditanamkan pada kedalam tertentu
dimana sebelumnya kita terlebih dahulu melakukan penggalian tanah asli sesuai
dengan kedalaman yang direncanakan, dan setelah itu baru dilakukan
penancapan kayu cerucuk.
Secara umum, untuk pondasi cerucuk kayu yang dipergunakan harus mengikuti
persyaratan teknis yaitu :
4. Kayu harus mempunyai diameter yang seragam yaitu antara 8 – 15 cm, dimana
pada ujung terkecil tidak boleh kurang dari 8 cm dan pada ujung terbesar tidak
melebihi 15 cm
5. Kayu harus dalam bentang yang lurus untuk kemudahan penancapan dan juga
daya dukung yang makin besar.
6. Jenis kayu harus merupakan kayu yang tidak busuk jika terendam air, kayu tidak
dalam kondisi busuk dan tidak dalam keadaan mudah patah jika ada
pembebanan.
METOD
7. PEKERJAAN URUGAN PASIR
A
Urugan pasir padat ini biasanya dilakukan pada pekerjaan pondasi, lantai
PELAKSA
keramik atau pekerjaan-pekerjaan bangunan yang berhubungan langsung
dengan tanah. Untuk mendapatkan kualitas urugan pasir yang baik, maka perlu
NAAN
diikuti langkah-lanngkah sebagai berikut , disertai contoh perhitungan kebutuhan
bahan, tenaga kerja dan waktu pelaksanaan :
Pada dasar galian pondasi diberi urugan pasir padat setebal 5 cm padat.
Pasir dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata
Persiapan :
- Menyiapkan alat bantu kerja : pacul, pengki (manual), atau peralatan berat
seperti bulldozer untuk area urugan yang cukup luas dan bervolume besar.
Menyiapkan peralatan pemadatan (compacting) dan alat ukur untuk pengecekan
level akhir urugan.
- Untuk urugan yang besar dan dalam serta berbatasan dengan lereng perlu
disiapkan turap untuk dapat menahan tanah.
METOD
A
Siapkan jalur kendaraan dump truck sesuai urutan pengurugan (apabila
outsoucing material urugan).
• Pengurungan dan pemadatan :
PELAKSA
- Menyiapkan area urugan (keadaan lapangan).
- Membersihkan lokasi yang akan diurug dari kayu, semak-semak, sampah, dll.
- Menyediakan tanah urug dengan kualitas yang baik.
NAAN
- Lokasi yang akan diurug/ditinggikan dipersiapkan terlebih dulu supaya
terdapat hubungan yang baik antara tanah dasar dengan tanah urugan.
- Jika diperlukan/disyaratkan, tanah bahan urugan diambil di beberapa tempat
sebagai sample untuk pemeriksaan pemadatan di laboratorium.
- Urugan tanah dilakukan lapis demi lapis sesuai spesifikasi (misalnya tiap 40
cm) dan setiap lapis diikuti dengan pemadatan.
- Untuk pemadatan menggunakan alat sesuai dengan keperluannya (stamper,
baby roller atau alat pemadatan).
- Dilakukan test kepadatan tanah di lapangan sesuai spesifikasi (bila
diperlukan).
Kekuatan penahan tanah di sekeliling urugan harus selalu diperiksa.
Pemadatan Tanah
Pada pemadatan timbunan tanah untuk jalan raya, dam tanah, dan banyak
struktur teknik lainnya, tanah yang lepas haruslah dipadatkan untuk
meningkatkan berat volumenya. Pemadatan tersebut berfungsi untuk
meningkatkan kekuatan tanah, sehingga denagn demikian meningkatkan daya
dukung pondasi diatasnya. Pemadatan juga dapat mengurangi besarnya
penurunan tanah yang tidak diinginkan dan meningkatkan kemampatan lereng
timbunan.
Dibawah ini akan dijelaskan tetang pelaksanaan pekerjaan lantai kerja diserta
dengan contoh perhitungan untuk kebutuhan bahan, tenaga kerja dan jumlah
waktu pelaksanaan pekerjaan yang disesuaikan dengan volume pekerjaan
Landasan pondasi dari adukan 1pc : 3ps : 5kr digelar setebal 5 cm ditempatkan
pada dasar landasan dan dikerjakan sedikit hingga menutup semua landasan
pondasi beton
METOD
menngunakan kasutan.
A
Spesi diratakan sedemikian rupa hingga rata permukaanya dengan
PELAKSA
NAAN
Untuk menjaga pasangan agar pasangan tidak basah karena air tanah yang
dapat mengakibatkan pasangan menjadi lunak sehingga kekuatan (daya dukung)
pasangan menjadi berkurang, maka bidang pasangan dari badan pondasi
diplester kasar (berapen) setebal kurang lebffi 1,5 cm dengan perekat seperti
untuk pasangannya.
Dan bagian-bagian sudut dari pasanmgan pondasi, dimana dapat menjadi sarang
dari genangan air, juga dibuat miring supaya air tanah tidak terhenti di situ,
METOD
A
melainkan dapat terus turun ke bawah hingga dapat diharapkan tidak
berpengaruh pada kekuatan pondasi.
PELAKSA
Gambar dibawah memperlihatkan tampang lintang badan pondasi dari pasangan
NAAN
batu bata untuk dinding tembok bagian tengah. Di sini tampang lintang badan
pondasi dapat diberi bentuk simetris karena tidak terdapat rintangan apa-apa
Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari
NAAN
ukuran pondasi setempat.
Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan
memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada pada pondasi setempat
tersebut.
Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat
agar kokoh dan tulangan tidak terlepas.
b) Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan
dilakukan dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak
terlalu berat dan kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:
Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak
turus permukaan tanah dengan bantuan waterpass.
Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah,
jarak antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan
pengganjal yang di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah
agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah untuk
melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton) dan tulangan tidak
menjadi karat.
Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung
melakukan pengecoran.
3. Pekerjaan Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan
untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan.
Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu
atau seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x
160 cm dapat juga dibuat dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x
100 cm. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran
seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan
untuk pengecoran.
Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya.
Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama
masukan pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering
dahulu dan baru kemudian ditambahkan air secukupnya
Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10
menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelah-celah tulangan.
Cara pengadukan
NAAN
Karena didalam pengecoran ini diasumsikan memakai mollen/mixer, maka
pengadukan bahan material dimasukan kedalam sebuah tabung mollen/mixer
dengan urutan: pertama memasukan pasir, kedua memasukan kerikil/split,
ketiga memasukan semen dan biarkan tercampur kering dahulu sesuai dengan
perbandingan volume.
Cara pengecoran
Cara pelaksanaan
7.
PELAKSA
Sebelum pelaksanaan pengecoran, dilakukan hal-hal sebagai berikut :
Menyiapkan alat-alat pendukung dilapangan seperti vibrator, pipa penyalur
8.
NAAN
beton, air compressor, lampu penerangan jika pengecoran dilakukan malam hari.
10. Membersihkan bekisting dan tulangan dari segala jenis sampah dan kotoran
dengan kompresor, kemudian dilapisi dengan mud oil.
11. Lubang-lubang untuk instalasi listrik, air dan lain-lain harus terpasang dengan
baik. Setelah hal-hal tersebut diatas telah dilaksanakan maka pengecoran dapat
dilaksanakan.
12. Pengambilan semple beton kubus / silinder sebagai quality control menagement
mutu material harus mencapak karateristik 250 kg/cm2
NAAN
Besi kolom yang dipasang pertama kali berbentuk L dan diikatkan pada tulangan
bawah tulangan foot plate. Pemasangan tulangan dimulai dengan memasang
sebelah luar. Setelah itu dilakukan pemasangan besi-besi yang lain dan
menyambungnya dengan tulangan yang sudah ada
Bekisting kolom dibuat sebagai acuan pembentukan dimensi beton pondasi yang
diinginkan sesuai gambar, bekisting pondasi ini menggunakan multiplek tebal 12
mm dan diberi tembiring usuk siku 50.50.5 & stut menggunakan pipa support
sebagai penyangga bekisting dan harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
8. Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi
seperti yang disyratkan pada gambar
9. Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan
oleh beton basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
10. Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk
yang tetap bag struktur beton sesuai yang direncanakan
METOD
11. Perencanaan bekisting
A harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan,
kemudahan pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
12. PELAKSA
Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusk/bocor pada saat
pelaksanaan pengecoran dan juga tidak merusak beton
13. NAAN
Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan
juga tidak merusak beton
14. Dalam pemasangan bekisting harus selalu di kontrol kelurusan antar kolom dan
kelurusan vertikal dengan 2 sisi yang berbeda menggunakan lot grafitasi atau
pesawat theodolit
PELAKSA
sesuai dengan gambar rencana. Diperiksa pula posisi bekisting agar cukup kokoh
menahan beban.
12.
NAAN
Membersihkan bekisting dan tulangan dari segala jenis sampah dan kotoran
dengan kompresor, kemudian dilapisi dengan mud oil.
13. Lubang-lubang untuk instalasi listrik, air dan lain-lain harus terpasang dengan
baik. Setelah hal-hal tersebut diatas telah dilaksanakan maka pengecoran dapat
dilaksanakan.
14. Pengambilan semple beton kubus / silinder sebagai quality control menagement
mutu material harus mencapak karateristik 225 kg/cm2
15. Menuangkan spesi beton kedalam bekisting kolom dengan pump concrate
dengan dibantu tenaga pengecor yang berdiri diatas bekisting kolom.
16. Setelah bekisting kolom terisi penuh oleh spesi beton harus di kontrol kembali
kelurusan horisontal dengan 2 sisi yang berbeda menggunakan lot grafitasi
dengan memutar join pin kekiri atau kekanan tergantung pada kondisi kolom
METOD
15.
A
PEKERJAAN BALOK DAN PLAT LANTAI
PELAKSA
disertai contoh perhitungan bahan, tenaga kerja dan alat-alat kerja yang
dibutuhkan
Pembesian Balok
NAAN
Pemasangan tulangan balok dan pelat lantai dilakukan secara serentak setelah
pemasangan bekisting balok dan pelat lantai. Pemasangan tulangan balok
dilakukan sebagai berikut :
Dipasang tulangan bawah diatas beton decking tebal 2,5 cm. ujung tulangan
bawah dimasukkan ke dalam tulangan kolom sebagai penjangkaran sepanjang
minimal 25D. Apabila terdapat sambungan pada penulangan dilakukan
sambungan lewatan sekitar 40D. sambungan tulangan dilakukan selang seling
dan harus dihindarkan penempatan sambungan ditempat-tempat dengan
tegangan maksimum.
Pemasangan tulangan sengkang yang diatur jaraknya dimana jarak pada
tumpuan lebih rapat dibandingkan jarak tengah bentang. Sengkang diikat
dengan kawat beton.
Tulangan atas dipasang dengan cara dimasukkan satu per satu kedalam
tulangan sengkang dibagian atas kemudian diikat dengan kawat. Ujung
tulangan atas dimasukan kedalam tulangan kolom sebagai panjang
penjangkaran sepanjang 40D atau ¾ kali tinggi manfaat balok jika balok
berukuran besar. Sebagai pengaku dipakai tulangan pinggang sesuai dengan
perencanaan.
19. Menentukan elevasi lantai II kemudian lakukan penandaan sebagai acuan dalam
pembigestingan pelat lantai dan balok.
20. Elevasi dasar atas begisting pelat lantai adalah = El. LT II - (tebal spesi +
keramik) - tebal pelet beton
21. Elevasi dasar atas begisting Balok lantai adalah = El. Dasar atas begisting pelat -
(tinggi balok - tebal pelat)
22. Pasangkan skafolding untuk balok terlebih dahulu searah balok
23. Pasangkan Pasangkan balok 8/12 searah balok beton
24. Pasangkan suri-suri 6/12 dengan jarak 60 cm
25. Pasangkan begisting sesuai ukuran dimensi balok yang akan di cor
26. Masukan pembesian yang sudah dirakit kedalam bekisting balok yang sudah
disiapkan
27. Kemudian dengan cara yang sama lakukan pada pembegistingan pada pelat
beton
28. Pasangkan Hori beam dengan jarak per 40 cm
29. Pasangkan begisting dengan plywood dengan ketebalan 15 mm
METOD
30. A
Lakukan pemasangan pembesian pelat
31. Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi
32.
PELAKSA
seperti yang disyratkan pada gambar
Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan
33.
NAAN
oleh beton basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk
yang tetap bag struktur beton sesuai yang direncanakan
34. Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan,
kemudahan pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
35. Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusak/bocor pada saat
pelaksanaan pengecoran dan juga tidak merusak beton
36. Dalam pemasangan bekisting harus selalu di kontrol elevasi begisting
17.
vibrator concrate.
NAAN
5 Jam setelah pengecoran selesai beton diberi pelembab/digenangi air dengan
memberikan karung goni diatas pelat beton agar terhindar dari susut beton yang
terlalu cepat akibat sinar matahari yang mengakibatkan terjadinya retak pada
pelat.
18. Bekisting balok dan pelat dapat dilepas setelah umur beton telah mencapai 21
hari dan dalam membongkar bekisting diharapkan berhati-hatiuntuk menghindari
terjadi patah pada balok
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang dinding ½
bata.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : bata, semen PC, pasir pasang dan air..
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, water pass, meteran,
benang, unting-unting, profil, selang air, sendok semen, dll.
METOD
A
PELAKSA
NAAN
Persiapan
A
PELAKSA
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plesteran dan acian.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
NAAN
Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir pasang dan air.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, unting-unting, jidar,
raskam, benang, kertas gosok, dll.
7. NAAN
Kuda-kuda harus dipastikan terpasang secara kuat dan stabil, dengan
dilengkapi angkur (dynabolt) di kedua tumpuannya.
8. Kuda-kuda yang terpasang tegak lurus harus menghadap ke ringbalk.
9. Ketinggian rata-rata pada apex untuk nik harus diatas smua kuda-kuda.
10. Kemiringan sisi atap tidak boleh bergelombang harus di ratakan.
11. Pastikan tidak ada kerusakan yang terjadi pada lapisan pelindung.
12. Tidak boleh terjadi deformasi (perubahan bentuk) yang di akibatkan
kesalahan pemasangan.
Pemasangan atap baja ringan sangat disarankan untuk tidak menggunakan cara
kedua, karena tumpuan dengan perantara wall-plate hanya digunakan untuk
meratakan (leveling) ringbalk. Jika rinkbalk tidak sama rata akan mengakibatkan
kedalaman pada dynabolt yang terpasang di rinkbalk menjadi berkurang.
METOD
A
Efek lain dari penggunaan wall-plate akan menyebabkan peletakan kuda-kuda
menjadi kurang seimbang karena terdapat kekosongan rongga pada wall-plate.
PELAKSA
NAAN
Langkah-Langkah Pemasangan Atap baja ringan
A. Persiapan Kerja
PELAKSA
NAAN
5. Mengatur permukaan ring balok supaya rata dan siku, alat yang bisa
kalian gunakan adalah selang air waterpass dan penyiku sebagai alat
tambahannya.
6. Memastikan rangka dasar ring balok dalam keadaan mengikat semua
bagian bangunan dan memastikannya tersambung kesemua bagian
dengan benar.
7. Mengukur jarak yang di butuhkan antar kuda-kuda dengan meteran.
8. Memberikan tanda untuk meletakkan kuda-kuda supaya sesuai dengan
rancangan gambar atap yang sudah di buat.
METOD
A
C. Perakitan dan Pemasangan Kuda-kuda
PELAKSA
NAAN
Pemasangan
ceillng battens satu dengan yang lainnya harus diberi jarak 120 cm.
Komponen ini bisa di gunakan pada permukaan bagian atas bottom chor
kuda-kuda dan screw. Untuk permukaan ceillng battens dengan ring baok
harus di beri bantalan bracket yang di ikat memakai dua buah dynabolt
METOD
A
Diantara fungsi cailling battens adalah untuk memperkuat ikatan antar
kuda-kuda. Jika diperlukan sambungan yang memanjang sebaiknya
ceilling buttens di letakkan tepat di atas bottom chord. Setiap sambungan
PELAKSA
harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan botom cord harus di
screw. Fungsi lain dari ceiling battens adalah untuk menahan plafon dan
mengaturnya.
NAAN
D. Tahap Akhir Pemasangan Atap
PELAKSA
2. Potong alumunium foil sesuai panjang bentangan yang dikehendaki.
Alumunium foil dapat dipasang mengikuti bidang vertikal mengikuti bidang,
untuk sambungan antara aluminium foil dapat menggunakan metalized tape
NAAN
(isolasi aluminium foil). Penggunaan metalized tape tidak perlu menutupi
semua sambungan, tapi dapat digunakan hanya dibeberapa titik saja.
4. Tarik erat dan jepit alumunium foil dengan menggunakan reng atau klip
penjepit atap metal, sekrup atau paku antara foil dengan penjepit diatasnya
(jika menggunakan kaso foil dapat dipakukan pada kaso dibeberapa titik saja).
5. Bentangkan alumunium foil pada sisi samping bidang yang sudah terpasang
dan lakukan cara yang sama dengan di atas.
NAAN
disekrup ke reng baja ringan. Selain itu, metode vertikal juga memungkinkan
pemasangan lisplang menjadi lebih ekonomis karena bahan-bahan yang
dibutuhkan memiliki harga yang cukup murah.
Namun sebaliknya, metode ini kurang mampu menjamin keamanan dari lisplang.
Lisplang cenderung tidak tersambung kuat dengan rangka baja ringan sebab
hanya mengandalkan pengikat berupa sebuah sekrup lisplang di setiap profil
melintangnya. Metode ini biasanya banyak diterapkan pada proyek-proyek
perumahan.
Pemasangan Lisplang Secara Diagonal
Kendati proses pengerjaannya cukup rumit, pemasangan lisplang secara diagonal
cukup banyak diaplikasikan pada saat membangun rumah. Kekurangan lainnya,
metode ini membutuhkan biaya pembangunan yang lumayan besar. Hal ini
dikarenakan lisplang yang terletak di profil C baja ringan harus dipasang terlebih
dahulu sehingga kebutuhan akan baja ringan pun meningkat drastis.
Untungnya, pemasangan lisplang secara diagonal membuatnya lebih kokoh.
Kedudukan lisplang bisa ditahan menggunakan dua buah sekrup di setiap profil
melintangnya. Sehingga posisi lisplang lebih mantap dan tak mudah goyah.
Setelah menentukan model pemasangan lisplang yang akan dikerjakan,
selanjutnya adalah memasang lisplang tersebut secara memanjang sesuai
dengan kebutuhan atap dan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dalam
pengerjaannya nanti, Anda perlu memperhatikan jarak pemasangan antar-sekrup
yang sebaiknya tidak terlalu jauh agar ikatannya semakin kuat. Idealnya jarak
antar-sekrup yang baik berkisar antara 20-30 cm dan dipasang memanjang
mengikuti lisplang GRC tersebut.
Sesudah lisplang berhasil dipasang, kemudian masing-masing sekrup dan
sambungan diberikan dempul. Tujuannya tentu supaya penampilan lisplang
tampak lebih rapi dengan permukaan yang rata. Pastikan Anda memakai produk
dempul yang bermutu bagus dan tahan terhadap cuaca ekstrim. Setelah proses
ini selesai, silahkan Anda mengecat lisplang untuk memperindah tampilannya.
METOD
22.
A
PEKERJAAN KUSEN PINTU JENDELA ALUMINIUM
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu, kusen
dan jendela aluminium.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : alumunium kusen, alumunium
frame, hardware, sekrup, fisher, engsel, sealant, baut dynabolt, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : cutting well/gerinda, bor, gergaji,
waterpass, meteran, unting-unting, reevet, gun sealant, selang air, cutter, dll.
METOD
A
Pengukuran PELAKSA
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang
NAAN
akan dipasang kusen aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja
atau belum.
Fabrikasi kusen alumunium
Kusen dan frame alumunium difabrikasi di lokasi proyek untuk
memudahkan apabila ada perbaikan.
Alumunium dipotong dan di sambung/dirangkai menggunakan sekrup
galvanis.
Alumunium yang sudah di fabrikasi di proteksi dengan menggunakan
protection tape (blue sheet) dan diberi tanda untuk memudahkan waktu
pemasangan.
5. Pemasangan Kaca
Dengan sifat kaca yang sangat mudah pecah dan membutuhkan ekstra hati-hati
dalam penanganannya, sebaiknya perlu diperhatikan beberapa hal yang penting
pada saat memasang kaca pada daun pintu/jendela. Konstruksi pemasangan
kaca pada daun pintu/jendela dapat dilakukan dengan bermacam-macam
metode, tergantung dari ukuran kayu, material rangka daun intu/jendela,
fungsi, dan ketebalan kaca. Apabila kaca dengan tebal kurang dari 4 mm,
sebaiknya gunakan sistem rangka tempel, papan belakang yang sekaligus daun
pintu/jendela berfungsi sebagai penahan kaca agar stabil dan tidak pecah,
kemudian ditambahkan lis tempel di sekeliling kaca untuk menahan kaca tetap
pada posisinya. Bila tebal kaca lebih dari 5 mm, dapat digunakan rangka kayu
solid, bagian dalam rangka perlu dibuat satu lajur takikan untuk penempatan
kaca. Kemudian kaca ditahan dengan lis kecil di sekeliling rangka kayu.
23.
NAAN
PEKERJAAN KERAMIK LANTAI
Tentukan elevasi Keramik dan buat garis sipatan pada dinding & as sumbu
ruangan
Pasang Keramik dengan menggunakan mortar dengan perbandingan 1:4
dan kelebaran naat” antara 0,8 mm sampai 1,2 mm
Cek kerataan Keramik dengan menggunakan “water pass”
PELAKSA
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan dinding keramik.
Approval material yang akan digunakan.
NAAN
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : keramik 20x25 cm, semen PC, pasir,
semen grouting nat, air, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, gerinda, palu karet,
waterpass, benang, selang dan air.
Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) area
untuk kesikuan ruang, level tinggi keramik dan star pemasangan dinding
keramik.
telah dibuat. NAAN
Saat pemasangan, keramik ditekan atau pukul dengan palu karet agar
mendapatkan permukaan yang rata.
Acian perekat keramik harus rata dan tidak berongga untuk menghindarkan
pasangan keramik mudah pecah.
Cek kerataan permukaan pasangan dinding keramik dengan alat waterpass.
Setelah pemasangan dinding keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan keramik. Setelah itu baru
dilanjutkan pekerjaan grouting/ finish garis siar/nat.
Pengukuran
- Langkah Kedua :
Setelah itu, potong list yang akan dipasang sesuai dengan ukuran tadi dengan
menggunakan cutter atau gergaji besi.
- Langkah Ketiga :
Selanjutnya buatlah “perekat” dari compound untuk menempelkan list pada
dinding yang akan dipasang. Sediakan air, bubuk compound, wadah, dan kape.
Bubuk compound diletakkan di suatu wadah (biasanya potongan papan gypsum
atau potongan tripleks). Dikarenakan compound setelah terkena air cepat
mengeras (kurang lebih 10 menit), maka saat pencampuran usahakan agar air
yang dicampur sedikit demi sedikit sambil diaduk pelan-pelan.
- Langkah Keempat :
“Perekat” yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list yang telah dipotong tadi.
Oleskan “perekat” tersebut secara merata agar semua bagian list dapat
menempel pada dinding dan plafond secara merata.
METOD
- Langkah kelima :
A
Kemudian tempelkan list yang sudah diolesi “perekat” tersebut ke dinding dan
plafond yang akan dipasang. Ratakan list tersebut sesuai dengan ukuran tadi
PELAKSA
(usahakan diberi tanda tempat yang akan ditempel list). dan Langkah yang
terakhir
- Langkah Keenam :
NAAN
Setelah list tertempel pada dinding dan plafond, selanjutnya rapikan bagian atas
dan bawah list dengan kape karena biasanya pada saat penempelan, ada bekas
“perekat” yang keluar. Perapihan dapat dilakukan dengan amplas atau kape (alat
untuk membersihkan sisa – sisa kerak perekat yang menempel pada list
plafond.)
Apabila Pada sambungan list ingin terlihat rapi, usahakan agar tidak sampai
keliatan. Caranya dengan menambah “perekat” atau membuat motif, seolah-olah
list tersebut terlihat menyambung.
Persiapan
Pemasangan panel
Panel listrik dipasang pada dinding yang sudah ditentukan, rata dan tidak
miring.
Semua kabel yang masuk ke dalam panel listrik diberi tanda sesuai dengan
kegunaannya dan dilengkapi dengan ring karet supaya lubang panel bagian
METOD
A
atas dapat terlindung dari debu/kotoran. Khusus untuk kabel dengan Ø 16
mm2 harus diberi sepatu kabel dalam panel.
Pada sisi pintu panel bagian dalam harus dibuat diagram instalasinya
PELAKSA
termasuk daya cadangan yang sudah direncanakan, hal ini perlu untuk
memudahkan bila ada perbaikan instalasi.
Pemasangan fitting dan armature
NAAN
Fitting dan armature dipasang setelah kabel ditest ketahanannya, agar tidak
terjadi bongkar/pasang armature.
Pemasangan saklar dan stop kontak
Marking jalur conduit pada dinding dan bobok dinding bata, jangan lupa
gunakan cutter.
Pasang conduit dan inbow dos.
Tunggu sampai plester dinding akhir.
Sambungan saklar, stop kontak dengan aslinya.
Pasang saklar dan stop kontak, gunakan waterpass agar rata.
Testing dan commissioning
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan sanitair.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : kloset jongkok , kloset duduk, floor
drain, kran tembok, shower kran, wastafel, urinoi
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : bor, gerinda, waterpass, obeng,
kunci pas, gun sealant, dll.
METOD
A
PELAKSA
NAAN
Pekerjaan Sanitair
2. Pengukuran
PELAKSA
NAAN
Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta
Diagram Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum
pekerjaan plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang
menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).
Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan
dikerjakan setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang
sparing atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang
tidak mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi
penyumbatan).
Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik /
as keramik, simetris dengan luas keramik.
Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :
PELAKSA
Hal yang perlu diketahui :Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor
serta jalur pembuangan.
NAAN
Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
Sambungan harus betul-betul rapat.
Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan
(bak kontrol) pada tempat-tempat tertentu.
Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat = 25
cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan /
ditutup dengan cara dipanaskan.
Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).
Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada),
dimana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing
closet, fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.
Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan
dengan saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi
tekanan udara pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air.
Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.
5. Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.
6. Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan
menggunakan lem atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 “.
7. Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak
kontrol pada pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang.
8. Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan
penyambungannya harus benar-benar kuat.
Septic tank berkaitan erat dengan aktivitas biologis seluruh penghuni rumah. Agar tidak
mudah penuh dan mampat, diperlukan rancangan yang tepat. Rancangan dan
pemeliharaan yang tidak tepat, dapat membuat septic tank tidak berfungsi dengan baik.
Septic tank adalah sistem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak
penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air bersih dan
udara. Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampat, perlu diperhatikan hal-hal
berikut:
Kemiringan pipa. Kemiringan menentukan lancar tidaknya proses pembuangan
limbah. Selisih ketinggian kloset dan permukaan air bak penampung kotoran, sebaiknya
METOD
A
sebesar mungkin. Agar mengalir lancar, kemiringan pipa minimal 2%, artinya setiap
100cm terdapat perbedaan ketinggian 2cm.
Pilih pipa saluran yang tepat. Pipa saluran sebaiknya berupa pipa PVC. Ukuran
PELAKSA
minimalnya adalah 4 inci. Rumah yang memiliki banyak toilet, sebaiknya menggunakan
diameter pipa yang lebih besar. Buatlah saluran dengan lurus tanpa belokan, karena
belokan atau sudut, rentan mampat.
NAAN
Sesuaikan kapasitas dengan kebutuhan. Untuk rumah tinggal dengan jumlah
penghuni hingga empat orang, cukup dibuat septic tank dengan ukuran
1,5mx1,5mx2m. Bak endapan dan sumur resapan bisa dibuat dengan ukuran
1mx1mx2m. Semakin banyak penghuni rumah, semakin besar ukuran yang dibutuhkan.
Bak harus kuat dan kedap air. Dinding, dasar, dan penutup bak utama harus kedap
air, agar limbah tidak mencemari lingkungan. Bak endapan dan resapan sebaiknya
memiliki dasar berupa campuran kerikil dan pasir .
Bahan :
Merupakan cat yang bermerk dan produksi pabrik
Cat Dasar, cat pelapis dan cat penutup merupakan hasil dari pabrik yang
sama
Langkah Kerja :
30.
NAAN
PEKERJAAN PENGECATAN PLAFOND
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan cat plafond
gypsum dan GRC.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : cat setara Vinilex, sealer dan air.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : schafolding, roll, bak rool, kuas dan
ampelas.
PELAKSA
NAAN
Persiapan
Pekerjaan pengukuran