Anda di halaman 1dari 9

1 PEKERJAAN GLAZED ALUMINIUM CURTAIN WALL

1.1 Umum
1.1.1 Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan
curtain wall aluminium, window wall, komplit dengan kacanya, window
stool, coping, flashing curtain box, aluminium composite panel, serta
aluminium grille profil hollow, seperti yang ditunjukkan dalam gambar
rencana.
2) Pekerjaan ini dilaksanakan pada dinding kaca kulit luar bangunan seperti
tertera dalam gambar rencana.
1.1.2 Persyaratan Pekerjaan
1) Seluruh pekerjaan ini harus memenuhi ketentuan standard (referensi)
antara lain :
a) American Architectural Manufacturers Association (AAMA)
 AAMA 501 : Method of test for Metal Curtain Wall
 AAMA 101: Voluntary specification for Aluminum and Poly vinyl
chloride (PVC) Prime window and glass doors.
b) ASTM - American Society for Testing Material :
 ASTM - B 221 : Aluminium extrusion.
 ASTM - B 209 : Aluminium alloy sheets and plates.
 ASTM - A 36 : Structural steel.
 ASTM - B 308 : Aluminium alloy.
 ASTM E 330 : Test Method for Structural Performance of Exterior
Windows, Curtain Wall, and Doors by Uniform Static Air Pressure
Difference.
 ASTM E 283 : Test Method for Rate of Air Leakage through Exterior
Windows, Curtain Walls, and Doors.
 ASTM E-331 : Test Method for Water Penetration of Exterior
Windows, Curtain Wall, and Doors by Uniform Static Air Pressure
Difference.
 ASTM E-1233 : Standard Test Method for Structural Performance of
Exterior Windows, Curtain Walls and Doors by Cyclic Static Air
Pressure Differential.
 ASTM E-547 : Standard Test Method for Water Penetration of
Exterior Windows, Curtain Walls and Doors by Cyclic Static Air
Pressure.
c) Japanese Industrial Standard (JIS)
 JIS H4100 : Aluminum and Aluminum Alloy Extruded Shape.
 JIS H8602 : Combined Coating of Anodic Oxide and Organic
Coating's on Aluminum and Aluminum Alloys.
 JASS 14 : Japanese Architectural Standard Specification for Curtain
Wall.
 JIS A.4706 : Japanese Industrial Standard for Aluminum and Steel
Window.
d) Singapore Standard (SS)
 SS 212-98 : Aluminum Alloy Window
 SS 381-97 : Aluminum Curtain Wall.
e) Standar Nasional Indonesia (SNI)
 SNI-03-0573-1989 : Syarat Umum Jendela Aluminium Paduan.
f) Sertifikat dan garansi bahan yang digunakan agar diserahkan pada
Direksi Lapangan.
g) Applicator/Kontraktor harus menyerahkan surat keterangan/jaminan
supply produk pintu dan jendela aluminium dari pabrik pembuat dan
surat jaminan pelaksanaan QC yang akan dilaksanakan oleh pabrik
pembuat pada saat proses pemasangan.
h) Kontraktor harus membuat mock-up untuk pengetesan, dipersiapkan
bila diminta oleh
i) Direksi Lapangan.
1.1.3 Deskripsi Sistem
1.1.3.1 Umum
Pekerjaan Jendela aluminum untuk eksterior dan interior termasuk pekerjaan
yang berkaitan, seperti : angkur yang ditanam, struktur penguat dan komponen
pelengkap yang lainnya.
1.1.3.2 Kriteria Perencanaan
1) Faktor Pengaman
Kecuali disebutkan lain, bagian-bagian aluminium termasuk ketahanan kaca,
memenuhi faktor keamanan tidak kurang dari 1,5 x maksimum tekanan
angin yang disyaratkan.
2) Modifikasi
Dapat dimungkinkan tanpa merubah profil atau merubah penampilan,
kekuatan atau ketahanan dari material dan harus tetap memenuhi kriteria
perencanaan.
3) Pergerakan karena Temperatur
Akibat pemuaian dari material yang berhubungan tidak boleh menimbulkan
suara maupun terjadi patahan atau sambungan yang terbuka, kaca pecah,
sealant yang tidak merekat dan hal-hal lain. Sambungan kedap air harus
mampu menampung pergerakan ini.
1.1.3.3 Persyaratan Struktur
1) Tekanan Angin
Tekanan angin (Design Wind Load) ditentukan oleh perletakan, bentuk dan
ketinggian bangunan, bila tidak ditentukan maka tekanan angin minimum
yang harus dipenuhi adalah sebesar 718 Pa dengan faktor keamanan
sebagai berikut:
a) Positif (P+) = 100 kg/m 2 (Tekanan angin hendaknya agar mengacu
kepada hasil rekomendasi spesialis façade)
b) Negatif (P-) = 150 kg/m2 (Tekanan angin hendaknya agar mengacu
kepada hasil rekomendasi spesialis façade)
c) Atau sesuai perhitungan struktur serta lokasi (kategori) dimana
bangunan tersebut akan didirikan
2) Defleksi
Lolos uji beban 1200 Pa dengan lendutan ≤ L/175 dengan metode uji sesuai
ASTM E283.
a) AAMA = Yang diijinkan maksimum L / 175 atau 2 cm.
b) JIS = Defleksi yang diijinkan maksimum L / 150 atau 2 cm.
3) Beban Hidup
Pada bagian-bagian yang menerima beban hidup terutama pada waktu
perawatan, seperti meja (stool) dan cladding diharuskan disediakan penguat
dan angkur dengan kemampuan 62 kg dengan beban terpusat, horizontal
dan tanpa terjadi kerusakan.
1.1.3.4 Performa Teknis yang Harus Diuji
PERFORMA DESAIN BATAS YANG DIIJINKAN METODE UJI
3 2
KEKEDAPAN 75 Pa,  5.4 m  / hr.m AAMA ASTM E283
UDARA 300 Pa
KEKEDAPAN 240 Pa Tidak ada AAMA ASTM E331 &
AIR (20% x Structural) kebocoran ASTM 547
STRUKTURAL 1200 Pa Lendutan ≤ L/175 AAMA ASTM E330
1800 Pa Tidak ada
(lolos uji beban) kerusakan
struktural dan
kerusakan
komponen secara
pemanen.
DIMENSI W maksimum 1500 mm  
H maksimum 4000 mm
7 mm
PENGGUNAAN Single Glass  
KACA
1) Kebocoran Udara
a) ASTM E 283 = Kebocoran udara tidak melebihi 2.06 m3/jam pada
setiap meter unit panjang penampang bidang bukaan pada 75 Pa
tekanan differential, harus dibuktikan dengan pengujian.
b) SS 212 = Untuk jendela hidup besarnya kebocoran udara tidak boleh
melebihi 10 m3 / h / m pada 20% dari tekanan angin (Design Wind
Load) atau 200 Pa. Kondisi ini berlaku untuk gedung tanpa
pengkondisian udara.
2) Kebocoran Air
a) ASTM E 331 = Tidak terlihat kebocoran signifikan (air masuk ke
dalam interior bangunan) sampai tekanan 137 Pa (positif) dengan
jangka waktu 15 menit, dengan jumlah air min. 3,4 L/m2 min.
c) SS 212 = Tidak terlihat kebocoran signifikan pada 15% dari tekanan
angin rencana atau 180 Pa (untuk kondisi bangunan dengan kanopi
minimum 200 mm overhang). Atau 30% dari tekanan angin rencana
atau 240 Pa (kondisi bangunan tanpa kanopi) dengan jumlah air
minimum 4,0 L / min / m2.
3) Kekedapan Suara
Faktor Pengurangan Kebisingan Suara (Sound Transmission Loss) sebesar
22,5 dB pada frekuensi 124 – 4000 Hz atau tergantung pada tipe-tipe
ruangannya.

1.2 Persyaratan Bahan


1) Produksi : minimal UCW-125 YKK-AP
2) System : Unitized Curtain Wall
3) Ukuran : Memenuhi perhitungan teknis. Produsen harus menghitung dan
memberikan laporan perhitungan untuk direview oleh Konsultan
Perencana dan Konsultan MK.
4) Tebal : Minimal 1,8 mm (untuk transom) dan 2 mm (untuk mullion) dan
harus memenuhi kebutuhan teknis atau sesuai perhitungan struktur atas
tekanan angin yang ditentukan atau menyesuaikan lokasi (kategori) area
dimana bangunan tersebut akan didirikan.
5) Finish : Anodized Plus, ketebalan ±18 micron.
6) Warna : Ditentukan kemudian
7) Aluminium Extruded Window Stool (tidak dipakai)
8) Billet yang dipakai
1) Dari billet utama (primary) dengan standard A-6063 S-T5 dengan
komposisi (%) :
 Mg : 0,45 - 0,9%
 Si : 0,2 - 0,6%
 Ti : 0,1% max
 Mn : 0,1% max
 Zn : 0,1% max
 Fe : 0,35% max
 Cu : 0,1% max
 Cr : 0,1% max
 Aluminum : Sisanya
9) Kaca : Lihat RKS bagian Pekerjaan Kaca dan Cermin
10) Back – up material : Ex. Dunalon
 Bahan = Polyethelene Foam
 Sifat material = Tidak menyerap air (closed cell)
 Kepadatan = 65 - 96 kg / m3
 Ukuran penampang = 25% - 50% lebih besar dari celah yang terjadi.
 Standard = ASTM D.696 dan D.1621 dan ASTM E.96-53T.
11) Gasket
 Bahan = Neoprene, Santoprene, EPDM.
 Sifat material = Tahan terhadap perubahan cuaca.
 Kekerasan = 60 - 80 Durometer.
 Jenis bahan = Extrusion.
12) Setting Block Untuk Kaca
 Bahan = EPDM.
 Kekerasan = 80 - 90 Durometer.
 Sifat material tidak menyerap air
13) Sealant Dinding & Joint Sealer
 Sesuai bab pekerjaan Sealant
 Sambungan antara profil horizontal dengan vertical diberi sealer
yang berserat guna menutup celah sambungan profil tersebut,
sehingga mencegah kebocoran udara, air dan suara. Bahan = Butyl
Rubber Sheet.
14) Screw
 Bahan = Stainless Steel.
15) Angkur & Angkur Tanam/Bracket
 Bagian yang berhubungan dengan aluminum dilapisi Hot Dipped
Galvanised sampai dengan 18 micron.
16) System spandrel (back board) agar menggunakan panel Kalsium Silicate
tebal 6 mm dengan finishing cat pada sisi luar (sesuai dengan uraian
dalam Bab Pekerjaan Pengecatan).
17) Harus ada surat jaminan produk (material) dari assembly dan factory
(bukan dari applicator). Harus diberikan jaminan tertulis selama 5 (lima)
tahun dari tipe campuran (Alloy) dan 10 (sepuluh) tahun untuk Gloss
Ressistance, color flatness dan corrosion ressistance.

1.3 Persyaratan Pelaksanaan


1.3.1 Gambar Kerja
1) Gambar kerja yang lengkap, yang menjelaskan :
 Tipe dan tampak setiap jenis jendela dan pintu aluminium/ curtain
wall/ grille.
 Detail sambungan baik exterior maupun interior.
 Detail pemasangan.
 Detail pertemuan aluminium dengan komponen-komponen lain yang
berhubungan.
 Kelengkapan ukuran-ukuran.
2) Perhitungan struktur sesuai dengan kriteria design yang ada
1.3.2 Fabrikasi dan Perakitan
1) Semua jenis jendela, pintu aluminium dan grille profil hollow difabrikasi di
Pabrik.
2) Semua sambungan dikerjakan dengan mesin sehingga rapi, kokoh dan
dengan bentuk sambungan yang sesuai standard toleransi. Untuk
sambungan yang tahan air harus diberi sealant dari bagian yang tidak
terlihat oleh mata.
3) Perakitan jendela maupun pintu aluminium dan grille profil hollow
dilaksanakan di Pabrik sehingga selain kualitas perakitan sesuai standard
yang disyaratkan juga mempercepat proses pemasangan di lapangan.
4) Proses fabrikasi dan perakitan harus berdasarkan data di shop drawing
yang sudah disetujui oleh pemberi tugas.
5) Hardware yang dipasang menggunakan back plate.
6) Standar Toleransi Perakitan

No Keterangan Toleransi (mm)

1 Bergesernya pemasangan kunci ±3


/ engsel dan hardware lain dari
No Keterangan Toleransi (mm)

tempat yang ditentukan.


2 Gap (celah) antar sambungan < 0,5
rangka aluminium (Vertikal dan
horizontal).
3 Gap (celah) antar sambungan <3
bahan tahan air (Gasket)
4 Perbedaan ukuran dalam, dari ±1,5
rangka aluminium dan daun
jendela aluminium, baik untuk
tinggi maupun lebar.
5 Perbedaan ukuran dalam dari <2
jendela yang bersebelahan
6 Sambungan las. Tidak terlihat pada bagian yang
terlihat mata langsung.
7 Sealant Sesuai ukuran di shop drawing.

1.3.3 Pengiriman dan Penyimpanan di Lapangan


1) Semua profile dilapisi PVC plastic atau polyethilene film.
2) Pengiriman barang-barang harus hati-hati dan tidak boleh terjadi
kerusakan.
3) Setiap unit curtain wall yang dikirim ke lapangan harus ada tanda / bukti
sudah diperiksa kualitasnya oleh QC Pabrik.
4) Material yang disimpan di lapangan harus diatur sedemikian rupa agar
tidak terjadi kerusakan / cacat.
1.3.4 Pelaksanaan (Pemasangan pada struktur bangunan)
1) Sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
terlebih dahulu membuat shop drawing sistem curtain wall lengkap dengan
:
 Tipe dari tampak/facade.
 Detail-detail angkur dan sambungan aluminium
 Pemasangan sealant, gasket dan kaca.
 Detail pertemuan aluminium dengan komponen lain.
 Ukuran-ukuran dan lain sebagainya.
2) Semua unit aluminium harus terpasang dengan hubungan siku-siku, tegak
lurus dan mengikuti patokan (bench mark) dari Kontraktor.
3) Sebelum diadakan pemasangan maka perlu adanya pengukuran di
lapangan dan koordinasi dengan pekerjaan lain, sehingga ukuran sesuai
dengan shop drawing.
4) Pemasangan harus dilaksanakan oleh Kontraktor yang mempunyai
pengalaman spesialis dibidang pekerjaan aluminium dan mempunyai
tenaga-tenaga ahli berpengalaman minimal 5 (lima) tahun kerja khusus
pekerjaan tersebut dengan menunjukkan surat referensi pengalaman.
5) Pekerjaan ini harus dilaksanakan pre-fabrikasinya pada workshop yang
lengkap dengan peralatan/ mesin-mesin khusus untuk pekerjaan ini
sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang tepat dan akurat.
6) Bila diperlukan workshop dapat ditinjau oleh Perencana atau Direksi
Lapangan.
7) Penyekrupan dipasang dengan sekrup stainless steel dan tidak terlihat
dari luar.
8) Sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap
angin.
9) Detail detail pada setiap pertemuan harus rapat, rapih, rata dan bersih dari
goresan-goresan atau cacat.
10) Pada setiap pertemuan aluminium dengan dinding dan sebagainya harus
diberi lapisan kedap air yang memakai sealant (lihat bab pekerjaan
sealant).
11) Sambungan horizontal maupun vertikal, sambungan sudut maupun silang
dan kombinasi profil aluminium harus dipasang sempurna.
12) Celah-celah antara kaca dan aluminium baik terhadap lantai ataupun
dinding harus dipasang / ditutup dengan weatherseal sealant (lihat bab
pekerjaan sealant).
13) Pemasangan sealant harus dapat dijamin tidak akan terjadi kebocoran
diakibatkan air hujan maupun udara luar.
14) Perlindungan
 Semua aluminium harus dilindungi dengan "Lacquer Film", atau
bahan yang lain yang disetujui Direksi Lapangan ketika dibawa ke
lapangan dan lolos inspeksi material oleh Direksi Lapangan.
 Pelindung tersebut dapat dibuka pada bagian-bagian tertentu
dimana diperlukan saat pemasangan dan ditutup kembali setelah
pengerjaan selesai.
 Kosen harus dilindungi dengan plastic tape atau zinc chromate
primer permis transparant ketika pekerjaan plester dilaksanakan.
Bagian-bagian lain dapat tetap dilindungi dengan "Lacquer Film"
sampai pekerjaan selesai.
 Penggunaan pernis pada permukaan yang akan diberikan caulking
atau sealant tidak diperkenankan.
15) Weatherseal
Pemasangan kosen harus dilengkapi dengan weather seal sealant (lihat Bab
Pekerjaan Sealant) dan backing strip dari busa di dalam dan di luar sebagai
lapisan pengisi, sebelum sealant dipasang.
16) Kontraktor harus mengadakan dan memberikan sertifikat hasil uji / test
teknis sebagai berikut :
 Test beban angin
 Test kebocoran udara
 Test kebocoran air
 Proses pengetesan ini harus dilaksanakan oleh badan yang
independent dan
 disaksikan oleh pihak Pemberi Tugas, Perencana dan Direksi
Lapangan.
17) Jaminan
Kontraktor wajib memberikan sertifikat jaminan pemasangan hasil pekerjaan
dan mutu bahan untuk waktu 10 (sepuluh) tahun dan jaminan untuk coating
dan warna selama 10 (sepuluh) tahun, disertai sertifikat dari pabrik.

Anda mungkin juga menyukai