Anda di halaman 1dari 36

Rencana Kerja dan Syarat-syarat &

Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :

Rehabilitasi Ruang Pertemuan/Rapat, Toilet Lantai 1 dan Toilet Lantai 2, Rehabilitasi Kanopi, Rehabilitasi Ruang
Tunggu Tamu dan Toilet Lantai 2, Rehabilitasi Rangka Atap Gedung

Keterangan

Uraian dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar akan disediakan oleh


Pokja Pemilihan Rehabilitasi Ruang Pertemuan/Rapat, Toilet Lantai 1 dan Toilet Lantai 2, Rehabilitasi
Kanopi, Rehabilitasi Ruang Tunggu Tamu dan Toilet Lantai 2, Rehabilitasi Rangka Atap Gedung
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

A. PENJELASAN UMUM
I. URAIAN UMUM

1|Halaman
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

1. PEKERJAAN a. Pekerjaan ini adalah meliputi Perencanaan Rehabilitasi Ruang Pertemuan/Rapat,


Toilet Lantai 1 dan Toilet Lantai 2, Rehabilitasi Kanopi, Rehabilitasi Ruang Tunggu
Tamu dan Toilet Lantai 2, Rehabilitasi Rangka Atap Gedung
b. Istilah “ Pekerjaan “ mencakup semua penyediaan tenaga kerja ( tenaga ahli, tukang,
buruh dan lainnya ), bahan bangunan dan peralatan / perlengkapanyang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan termaksud.
c. Pekerjaan harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS, gambar – gambar
rencana, berita acara rapat penjelasan pekerjaan serta addenda yang disampaikan
selama pelaksanaan.

2. PERATURAN Untuk pelaksanaan pekerjaan ini digunakan ketentuan – ketentuan umum dan peraturan
TEKNIS UMUM seperti tercantum dibawah ini juga segala perubahan – perubahan hingga kini yaitu :
1. Peraturan Beton Indonesia Th 1971
2. SNI-03-2847-2002
3. Peraturan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI) 1984
4. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983
5. Permen PU No. 45/PRT/M/2007 tentang : Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara
6. SNI 1742 2008, Cara uji kepadatan ringan untuk tanah
7. SNI 1743 2008, Cara uji kepadatan berat untuk tanah
8. Permen PU No. 22/PRT/M/2018 tentang : Pembangunan Bangunan Gedung
Negara
9. Peraturan Perburuhan Indonesia (tentang pengerahan tenaga kerja) antara lain
tentang larangan memperkerjakan anak – anak dibawah umur.
10. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
tentang : Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada tempat kegiatan konstruksi.
11. Peraturan – peraturan Pemerintah Daerah setempat mengenai bangunan-
bangunan

3. DOKUMEN a. Dokumen kontrak yang harus dipatuhi oleh Kontraktor terdiri atas :
KONTRAK 1. Surat perjanjian pekerjaan
2. Surat penawaran harga dan perincian penawaran
3. Gambar – gambar kerja / pelaksanaan
4. Rencana kerja dan syarat – syarat
5. Addendum yang disampaikan pengawas lapangan selama masa pelaksanaan

b. Kontraktor wajib meneliti gambar – gambar, RKS dan dokumen kontrak lainnya
yang berhubungan. Apabila terdapat perbedaan / ketidaksesuaian antara RKS dan
gambar – gambar pelaksanaan, atau antara gambar satu dengan gambar lainnya,
Kontraktor wajib untuk memberitahukan / melaporkannya kepada Konsultan
Pengawas lapangan.
Persyaratan teknik pada gambar dan RKS yang harus diikuti adalah:
1. Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail,
maka yang dipakai adalah gambar detail.
2. Bila terdapat skala gambar dan ukuran gambar tidak sesuai, maka ukuran
dengan angka dalam gambar yang diikuti.
3. Apabila ukuran-ukuran jumlah yang diperlukan dan bahan–bahan yang dipakai
dalam Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan gambar, maka Dokumen
Pengadaan yang diikuti.
4. Bila kontraktor meragukan tentang perbedaan antara gambar–gambar yang
ada baik mengenai mutu bahan yang dipakai maupun konstruksi dengan
Dokumen Pengadaan, maka kontraktor berkewajiban untuk menanyakan
kepada Pengawas/Direksi secara tertulis.
5. Kontraktor berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal-hal
tersebut diatas, setelah menerima dokumen dan hal tersebut akan dibahas

2|Halaman
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

dalam rapat penjelasan.


6. Sebelum melaksanakan pekerjaan kontraktor diharuskan meneliti kembali
semua dokumen yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat
Penjelasan .
c. Bila akibat kekurangtelitian Kontraktor Pelaksana dalam melakukan pelaksanaan
pekerjaan, terjadi ketidaksempurnaan konstruksi atau kegagalan struktur
bangunan, maka Kontraktor pelaksana harus melaksanakan pembongkaran
terhadap konstruksi yang sudah dilaksanakan tersebut dan memperbaiki /
melaksanakannya kembali setelah memperoleh keputusan Konsultan Pengawas
tanpa ganti rugi apapun dari pihak – pihak lain.

II. LINGKUP PEKERJAAN


1. KETERANGAN Yang termasuk dalam kontrak pekerjaan ini adalah :
UMUM Rehabilitasi Ruang Pertemuan/Rapat, Toilet Lantai 1 dan Toilet Lantai 2
 Rehab Ruang Rapat / Pertemuan
A. Pekerjaan Persiapan
B. Pekerjaan Langit – Langit
C. Pekerjaan Dinding
D. Pekerjaan Pelapis Lantai
E. Pekerjaan Kusen dan Pengunci
F. Pekerjaan Pelapis Dinding
G. Pekerjaan Instalasi Listrik
 Rehab. Toilet 1
A. Pekerjaan Persiapan
B. Pekerjaan Langit – Langit
C. Pekerjaan Pelapis Lantai dan Dinding
D. Pekerjaan Kusen dan Pengunci
E. Pekerjaan Pengecatan
F. Pekerjaan Instalasi Listrik
G. Pekerjaan Instalasi Air
 Rehab. Toilet 2
A. Pekerjaan Persiapan
B. Pekerjaan Langit – Langit
C. Pekerjaan Pelapis Lantai dan Dinding
D. Pekerjaan Kusen dan Pengunci
E. Pekerjaan Pengecatan
F. Pekerjaan Instalasi Listrik
G. Pekerjaan Instalasi Air

Rehabilitasi Kanopi
A. Pekerjaan Persiapan
B. Pekerjaan Beton
C. Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap
D. Pekerjaan Pelapis Dinding
E. Pekerjaan Pengecatan
F. Pekerjaan Instalasi Listrik

Rehabilitasi Ruang Tunggu Tamu dan Toilet Lantai 2


 Rehab. Ruang Pertemuan / Rapat
A. Pekerjaan Persiapan
B. Pekerjaan Langit – Langit
C. Pekerjaan Dinding
D. Pekerjaan Pelapis Lantai
E. Pekerjaan Lemari ( 2 Unit )
F. Pekerjaan Pelapis Dinding
3|Halaman
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

G. Pekerjaan Instalasi Listrik


 Rehab. Toilet
A. Pekerjaan Persiapan
B. Pekerjaan Langit – Langit
C. Pekerjaan Pelapis Lantai dan Dinding
D. Pekerjaan Kusen dan Pengunci
E. Pekerjaan Pengecatan
F. Pekerjaan Instalasi Listrik
G. Pekerjaan Instalasi Air
 Rehab. Gudang
A. Pekerjaan Persiapan
B. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
C. Pekerjaan Langit – Langit
D. Pekerjaan Pelapis Lantai dan Dinding
E. Pekerjaan Pengecatan
F. Pekerjaan Instalasi Listrik
 Rehab. Fasad
A. Pekerjaan Persiapan
B. Pekerjaan Langit – Langit
C. Pekerjaan Pengecatan
D. Pekerjaan Instalasi Listrik

Rehabilitasi Rangka Atap Gedung


A. Pekerjaan Persiapan
B. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
C. Pekerjaan Beton
D. Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap
E. Pekerjaan Pelapis Dinding
F. Pekerjaan Partisi
G. Pekerjaan Pengecatan
H. Pekerjaan Instalasi Listrik

Uraian pekerjaan lebih detail seperti diuraikan pada perencanaan dan Bill Of Quatity (
B.Q )

2. JENIS DAN MUTU (1) Jenis dan mutu bahan yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri
BAHAN yang berkualitas baik, sesuai Keputusan Bersama Menteri Perdagangan dan
Koperasi, Menteri Perindustrian dan Menteri Penertiban Aparatur Negara
Nomor : 472/KPB/XII/80, tanggal 23 Desember 1980 dan KEPPRES Nomor
80 Tahun 2003 beserta perubahannya.
(2) Bahan-bahan bangunan/tenaga kerja setempat, sesuai dengan lokasi yang
ditunjuk, bila bahan-bahan bangunan dari semua jenis memenuhi syarat
teknis, sesuai dengan peraturan yang dianjurkan untuk dipergunakan dengan
mendapatkan ijin dari Konsultan Pengawas (secara tertulis).
(3) Kontraktor harus menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah dan
kualitas yang sesuai dengan lingkup pekerjaan yang dilaksanakan.
Sepanjang tidak ada ketentuan lain dalam Dokumen Pengadaan ini dan
Berita Acara Rapat Penjelasan, maka bahan-bahan yang dipergunakan
maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang
tercantum dalam AV-41, PBI-1971 dan PUBI-1982 serta ketentuan lainnya
yang berlaku di Indonesia.
(4) Bila bahan-bahan bangunan yang telah ditetapkan jenis-jenisnya, dimana
bahan-bahan bangunan tersebut mempunyai beberapa macam mutu, maka
harus ditetapkan untuk melaksanakan mutu I (satu) untuk dipergunakan.

4|Halaman
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

(5) Sebelum memulai pekerjaan atau bagian pekerjaan, Pemborong harus


mengajukan contoh bahan yang akan digunakan kepada Pengawas
Lapangan yang akan diajukan User dan Konsultan Perencana untuk
mendapatkan persetujuan. Bahan-bahan yang tidak memenuhi ketentuan
seperti disyaratkan atau yang dinyatakan ditolak oleh Pengawas Lapangan
tidak boleh digunakan dan harus segera dikeluarkan dari halaman pekerjaan
selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam.
(6) Apabila bahan-bahan yang ditolak oleh Pengawas Lapangan ternyata masih
dipergunakan oleh Kontraktor, maka Pengawas Lapangan memerintahkan
untuk membongkar kembali bagian pekerjaan yang menggunakan bahan
tersebut. Semua kerugian akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
(7) Jika terdapat perselisihan mengenai kualitas bahan yang dipakai, Pengawas
Lapangan berhak meminta kepada Kontraktor untuk memeriksakan bahan itu
ke Laboratorium Balai Penelitian Bahan yang resmi dengan biaya Kontraktor.
Sebelum ada kepastian hasil pemeriksaan dari Laboratorium, Kontraktor
tidak diizinkan untuk melanjutkan bagian-bagian pekerjaan yang
menggunakan bahan tersebut.
(8) Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh PPK atau Pengelola Teknik
harus segera disediakan tanpa kelambatan atas biaya Kontraktor dan harus
sesuai dengan standart. Contoh tersebut diambil dengan cara begitu rupa
sehingga dapat dianggap bahwa bahan tersebut yang akan dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan nanti, contoh tersebut disimpan sebagai dasar
penolakan, bila ternyata bahan atau cara mengajukan yang dipakai tidak
sesuai dengan contoh baik kualitas maupun sifat-sifatnya.
(9) Penyimpanan bahan-bahan harus diatur dan dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan
terhindarnya bahan-bahan dari kerusakan.
(10) Persyaratan mutu bahan bangunan secara umum adalah seperti di bawah
ini, sedangkan bahan-bahan bangunan yang belum disebutkan disini akan
diisyaratkan langsung di dalam pasal-pasal mengenai persyaratan
pelaksanaan komponen konstruksi di belakang.
 Air
Air yang digunakan sebagai media untuk adukan pasangan plesteran,
beton dan penyiraman guna pemeliharaan harus air tawar, tidak
mengandung minyak, garam, asam dan zat organik lainnya yang telah
dikatakan memenuhi syarat, sebagai air untuk keperluan pelaksanaan
konstruksi oleh laboratorium tidak lagi diperlukan rekomendasi
laboratorium.
 Semen Portland (PC)
Semen Portland yang digunakan adalah jenis satu harus satu merek
untuk penggunaan dalam pelaksanaan satu satuan komponen bengunan,
belum mengeras sebagian atau keseluruhannya. Penyimpanannya harus
dilakukan dengan cara dan didalam tempat yang memenuhi syarat
sebagai air untuk menjamin kebutuhan kondisi sesuai persyaratan di
atas.
 Pasir (Ps)
Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir keras, bersih dari
kotoran, lumpur, asam, garamdan bahan organik lainnya, yang terdiri
atas.
1. Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yang lazim
disebut pasir urug.
2. Pasir untuk pasangan adalah pasir dengan ukuran butiran sebagian
terbesar adalah terletak antara 0,075 sampai 1,25 mm yang lazim
5|Halaman
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

dipasarkan disebut pasir pasang


3. Pasir untuk pekerjaan beton adalah pasir cor yang gradasinya
mendapat rekomendasi dari laboratorium.

(11) Bila dalam uraian dan syarat-syarat disebutkan nama pabrik pembuatan dari
suatu barang, maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukan kualitas dan
type dari barang-barang yang disetujui oleh PPK.

3. GAMBAR - GAMBAR (1) Gambar-gambar Rencana


Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar denah, tampak,
potongan, gambar detail konstruksi, gambar situasi dan sebagainya yang telah
dilaksanakan oleh Konsultan Perencana telah disampaikan kepada kontraktor
beserta dokumen-dokumen lain. Kontraktor tidak boleh mengubah dan
menambah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari PPK/Direksi. Gambar-
gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada
hubungannya dengan pekerjaan kontraktor ini atau dipergunakan untuk
maksud-maksud lain.

(2) Gambar-gambar Tambahan


Apabila Direksi menganggap perlu untuk membuat gambar-gambar tambahan
detail (gambar penjelasan) maka Konsultan Perencana harus membuat
tersebut dan disahkan oleh PPK. Gambar-gambar tersebut termasuk dalam
suatu kesatuan Dokumen Pelaksanaan/Kontrak.

(3) As Build Drawing


Gambar sesuai dengan sebagaimana yang dilaksanakan untuk semua
pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar-gambar baik perubahan atas
perintah PPK atau tidak, kontraktor harus membuat gambar-gambar yang
disesuaikan dengan apa yang telah dilaksanakan (As Build Drawing). Yang
jelas memperlihatkan perbedaan antara gambar-gambar kontrak dan pekerjaan
yang dilaksanakan. Gambar-gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap
3 (tiga) dan semua biaya pembuatan ditanggumg oleh kontraktor.

(4) Gambar-gambar ditempat Pekerjaan


Kontraktor harus menyimpan dilokasi pekerjaan 1 (satu) set gambar-gambar
lengkap, kontrak pelaksanaan termasuk Dokumen Pengadaan, Berita Acara
Aanwijzing, Time Schedule, gambar-gambar perubahan terakhir pada masa
pelaksanaan pekerjaan (dalam kondisi baik dapat dibaca dengan jelas), agar
tersedia jika sewaktu-waktu PPK/Direksi atau petugas yang berwenang
memerlukannya.

4. PERSIAPAN (1) Keamanan Bahan Bangunan


DILAPANGAN Kontraktor disarankan untuk mengamankan bahan-bahan bangunan yang akan
digunakan sebagai gudang penyimpanan dan perlindungan bahan-bahan
bangunan, kontraktor diwajibkan menyediakan ruang untuk keperluan Direksi
dengan perlengkapannya : buku tamudan buku direksi seperlunya.

(2) Jalan Masuk Ketempat Pekerjaan


Jalan masuk ketempat pekerjaan yang telah ditetapkan disarankan untuk
diadakan oleh kontraktor, bilamana diperlukan disesuaikan dengan kebutuhan
dan kepentingan pekerjaan. Apabila jalan masuk sudah ada milik pihak lain,
maka apabila pekerjaan telah selesai, segala kerusakan dibetulkan kembali
seperti semula dengan biaya yang dibebankan sepenuhnya kepada kontraktor.
6|Halaman
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

5. JADWAL Pada saat kontraktor akan memulai pelaksanaan di lapangan atau setelah kontraktor
PELAKSANAAN menerima SPMK harus segera mengadakan persiapan antara lain berupa pembuatan
jadwal pelaksanaan yang berupa Bar Chart atau kurva S secara tertulis, berisi tahap-
tahap pelaksanaan pekerjaan, waktu yang direncanakan dan disesuaikan dengan
jangka waktu yang ditetapkan dalam kontrak dan harus disahkan PPK. Bar Chart atau
kurva S tersebut harus selalu berada di lokasi, tempat pekerjaan untuk diikuti dengan
perkembangan hasil pelaksanan pekerjaan di lapangan dengan diberikan tanda garis
tinta warna merah. Bila terdapat/terlihat hambatan semua pihak harus segera
mengadakan langkah-langkah untuk penanggulangan hambatan yang akan terjadi.

6. ALAT – ALAT (1) Selama pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyediakan/menyiapkan


PELAKSANAAN/PEN alat-alat, baik untuk sarana peralatan pekerjaannya maupun peralatan-peralatan
GUKURAN yang diperlukan untuk memenuhi kualitas hasil pekerjaan antara lain : pompa
air, beton molen dan lain sebagainya.

(2) Penentuan titik duga letak bangunan, siku-siku bangunan maupun datar
(waterpas) dan tegak lurusnya bangunan lurusnya bangunan harus ditentukan
dengan memakai alat ukur waterpas instrumen (theodolite).

7. SYARAT – SYARAT (1) Kontraktor harus selalu memegang teguh disiplin keras dan perintah yang baik
CARA antar pekerjaan dan tidak akan mengerjakan tenaga kerja yang tidak sesuai atau
PEMERIKSAAN tidak mempunyai keahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya.
BAHAN BANGUNAN
(2) Kontraktor menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang
disediakan menurut kontrak dalam keadaan baru dan bahwa semua pekerjaan
akan berkualitas baik bebas dari cacat. Semua pekerjaan yang tidak sesuai
dengan standar ini dapat dianggap defektif.

(3) Dalam pengajuan penawaran kontraktor harus mempertimbangkan biaya-biaya


pengujian/pemeriksaan berbagai bahan pekerjaan. Di luar jumlah tersebut
kontraktor tetap bertanggungjawab atas biaya-biaya pengiriman yang tidak
memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.

(4) Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan.

(5) Semua bahan bangunan yang akan digunakan harus diperiksakan dulu kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

(6) Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh Kontraktor dilapangan pekerjaan,
tetapi ditolak pemakaiannya oleh Konsultan Pengawas, harus segera
dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24
jam terhitung dari jam penolakan.

(7) Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Kontraktor tetapi
ternyata tidak sesuai dengan Dokumen Pengadaan atau gambar dan ditolak
Konsultan Pengawas, maka harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar
oleh Kontraktor atas biaya Kontraktor dalam waktu yang telah ditetapkan
Konsultan Pengawas.
(8) Kontraktor wajib melaksanakan tes uji kepadatan tana (CBR).

(9) Kontraktor menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang
disediakan menurut kontrak dalam keadaan baru dan semua pekerjaan akan
berkualitas baik, bebas dari cacat.

7|Halaman
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

8. PEKERJAAN TIDAK (1) PPK berhak mengeluarkan instruksi agar kontraktor membongkar pekerjaan apa
BAIK saja yang telah ditutup untuk diperiksa, atau mengatur untuk mengadakan
pengujian bahan-bahan atau barang-barang baik yang sudah maupun yang
belum dimasukan dalam pekerjaan atau yang sudah dilaksanakan. Ongkos
untuk pengerjaan dan sebagainya menjadi beban kontraktor, untuk
disempurnakan sesuai kontrak.

(2) PPK berhak mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat pekerjaan
yaitu pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan atau barang apa saja yang tidak sesuai
dengan kontrak.

(3) PPK boleh (tetapi tidak dengan secara tidak adil atau menyusahkan)
mengeluarkan perintah yang menghendaki pemecatan siapa saja dari pekerjaan.

9. DIREKSI KEET / Kontraktor harus menyediakan kebutuhan ruang untuk kantor dan gudang material
GUDANG BAHAN / yang memenuhi syarat teknis dan menyediakan ruang khusus untuk Pengawas
PAPAN NAMA Lapangan. Direksikeet agar dilengkapi dengan peralatan minimal :
PROYEK 1 Papan tulis lengkap dengan spidol dan penghapus.
2. Meja untuk rapat kapasitas 10 orang.
3. Papan untuk menempel gambar.
4. Peralatan P3K & Protokol Covid 19 dan peralatan safety
(helmet, sabuk pengaman dan sepatu boot ) untuk tamu.
Kontraktor juga harus membuat toilet untuk pematusan pekerja serta menyediakan
penerangan secukupnya untuk pekerjaan over time . Semua biaya yang diakibatkan
oleh aktiftas tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Kontraktor harus membuat papan nama proyek dan dipasang pada lokasi pekerjaan
atau tempat lainnya yang mudah terlihat sesaat setelah penandatanganan kontrak
dilakukan. Biaya pembuatan papan nama ini sudah harus diperhitungkan oleh
Kontraktor.

10. KUANTITAS DAN a. Kuantitas dan kualitas pekerjaan yang termasuk harus dianggap seperti apa yang
KUALITAS tertera dalam gambar-gambar kontrak atau diuraikan dalam uraian dan syarat-
PEKERJAAN syarat.
b. Tetapi kecuali yang disebut diatas apa yang merubah atau mempengaruhi
penerapan atau interprestasi dari apa yang tergantung dalam syarat-syarat ini.
c. Kekeliruan dalam uraian pekerjaan atau kuantitas atau pengurangan bagian-
bagian dari gambar atau uraian dan syarat-syarat tidak boleh merubah
(membatalkan) kontrak ini, tetapi hendaknya diperbaiki dan dianggap suatu
perubahan yang dikehendaki oleh PPK.
d. Segala pernyataan mengenai kuantitas pekerjaan yang mungkin sewaktu-waktu
diberikan kepada kontraktor tidak boleh merupakan bagian dari kontrak inidan
harga-harga yang dimuat dalam daftar harga tetap digunakan, meskipun ada
ketidak sesuaian antara harga-harga itu dengan harga pasar.
e. Harga kontrak tidak boleh disesuaikan atau ketetapan-ketetapan yang tepat dari
syarat-syarat inidan taat kepada pasal-pasal dari syarat-syarat ini, segala
kekeliruan baik mengenai hitungan atau bukan perhitungan harga kontrak harus
dianggap telah diterima oleh kedua belah pihak yang bersangkutan.

11. PEKERJAAN Pekerjaan bouwplank dilaksanakan untuk menentukan koordinat bangunan rencana
BOUWPLANK berikut penentuan elevasi agar diperoleh posisi bangunan yang sesuai dengan

8|Halaman
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

rencana.
Bahan yang dipakai :
Tiang : Kayu bekisting ukuran minimum 5 / 7 cm jarak min 100 cm.
Papan duga : Kayu bekisting ukuran 3 / 20 cm yang diketam satu sisi /
permukaan atasnya.
Tiang penyangga papan bouwplank harus menancap kuat kedalam tanah dengan
jarak interval maximum 1,50 m tegak lurus. Jarak dari galian paling tepi dibuat 2.00 m
.
Papan duga dibuat dengan elevasi + 0.50 dari lantai rencana dan dipaku 2 bh pada
setiap tiang.
Elevasi lantai rencana ditentukan nanti dilapangan. Konsultan Pengawas harus
membuat Berita Acara penentuan elevasi yang disetujui bersama antara Pemberi
Tugas, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Kontraktor Pelaksana.
Pada sisi dalam papan duga juga harus diberi tanda/marking yang menunjukkan
koordinat sesuai dengan koordinat yang ada dalam gambar rencana. Pada
penampang atas diberi tanda koordinat permanent dari paku, hal ini penting untuk
menjaga jika marking dari cat sudah buram tidak perlu lagi mengadakan pengukuran
ulang.
Kontraktor berkewajiban menjaga posisi bouwplank dari segala gangguan baik dari
pengoperasian alat alat maupun aktifitas pekerja.
Bechmark (BM) atau titik tetap dibuat diluar area aktifitas yang terbuat dari pasangan
bata merah ukuran 40 x 40 cm kedalaman minimum 50 cm dari permukaan tanah
yang ada, pada tengah permukaan atas diberi titik tetap terbuat dari baut dia 12 mm
dengan kepala baut pada posisi atas, elevasi permukaan kepala baut harus tertulis
pada lantai pasangan.
Kontraktor wajib menjaga BM ini agar tidak rusak minimum sampai dengan habisnya
masa pemeliharaan. Kontraktor juga berkewajiban melakukan pengukuran elevasi
setiap bulan untuk memeriksa penurunan bangunan , hasil pengukuran elevasi
tersebut dilaporkan ke Konsultan Perencana dan diketahui Konsultan Pengawas.

B. PEKERJAAN SIPIL

1. PEKERJAAN 1. Lingkup Pekerjaan


PASANGAN BATA  Pekerjaan ini meliputi pekerjaan penyediakan tenaga kerja, bahan – bahan
MERAH peralatan dan alat bantu lainnya dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
 Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi pasangan rollagh dan dinding –
dinding bangunan dan seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar
atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

2. Pekerjaan ini meliputi pasangan bata merah dan bagian – bagian lain yang
dianggap perlu. Persyaratan Bahan :
 Batu bata harus memenuhi NI - 10
 Semen Portland harus memenuhi NI-8
 Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2
 Air harus memenuhi PUBI – 1982 pasal 9

3. Syarat – Syarat Pelaksanaan


 Dinding batu bata merah bangunan menggunakan adukan campuran 1 Pc : 4
Psr.
 Batu bata merah yang digunakan adalah batu bata merah ex. Local dengan
kualitas terbaik yang disetujui Konsultan Pengawas, yaotu siku dan sama
ukurannya dan masing – masing pembakarannya merata pada setiap unit batu
bata.
 Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga
jenuh.

9|Halaman
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

 Setelah bata terpasang dengan adukan, naad / siar – siar harus diserok sedalam
1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
 Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri sari ( maksimal
) 24 lapis setiap hari diikuti dengan cor kolom praktis.
 Bidang dinding bata ½ ( setengah ) batu yang luasmya lebih besar dari 12 m2
harus ditambahkan kolom dan balok penguat ( kolom praktis ) dengan ukuran
13/13 cm dengan 4 ( empat ) buah tulangan pokok berdiameter 10 mm, beugel
diameter 6 – 20 cm, jarak antara kolom maksimal 3,5 m.
 Pembuatan lubang pada pasangan bata merah untuk perancah sama sekali tidak
diperkenankan.
 Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton
( kolom ) harus diberi penguat stek – stek besi beton diameter 8 mm, jarak 40 cm,
yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan
bagian yang ditanam dalam pasangan bata menimal 30 cm, kecuali ditentukan
lain.
 Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5%.
Bata yang patah lebih dari dua tidak boleh digunakan.
 Pasangan batu bata merah untuk dinding ½ (setengah) batu harus menghasilkan
dinding finish selebar 15 cm dan untuk dinding 1 (satu) batu finish adalah 25 cm.
Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapid an benar – benar tegak lurus.
 Seluruh pasangan dinding bata sampai setinggi 50 cm diatas kepala pondasi
harus diberi obat anti rayap dengan cara dan aturan yang ditentukan oleh
produsen obat. Pemakaian obat tersebut dilakukan sebelum plesteran dilakukan.
 Klos – klos yang dibutuhkan dapat ditanam dalam dinding – dinding dengan
angkur.
 Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan
dengan pekerjaan lain. Jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka
Kontraktor harus mengganti tanpa biaya tambahan.

4. Pengujian Mutu Pekerjaan


 Kontraktor harus menguji semua pekerjaan menurut persyaratan teknis dari
pabrik pembua / produsen atau menurut uraian diatas.
 Peralatan untuk pengujian disediakan oleh Kontraktor.
 Konsultan Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila hal ini
dianggap perlu.
 Apabila pengujian tidak dilakukan dengan baik atau kurang memuaskan maka
biaya pengujian ( dan pengulangan pengujian ) tersebut adalah tanggung jawab
Kontraktor.

2. PEKERJAAN a. Lingkup Pekerjaan :


PLESTERAN  Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan acian pada seluruh dinding
bata dan lain – lain seperti yang dijelaskan dalam gambar pelaksanaan.

b. Pengendalian Pekerjaan
 Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan syarat dalam :
 NI – 2 – 1971
 NI – 3 1970
 NI – 8 1974

c. Bahan – bahan
 Pasir
Pasir yang digunakan harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah liat,
Lumpur atau campuran – campuran lain sesuai dengan :
NI – 3 pasal 14
NI – 2 pasal 3, 3

10 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

 Portland cement
Portland cemend yang dipakai harus baru, tidak ada bagian – bagian yang
membantu dari dalam zak yang tertutup seperti yang disyaratkan dalam NI – 8.
Jenis semen yang dipakai dalam pekerjaan yaitu produk SEMEN GRESIK atau
tiga roda.
 Air
Air harus bersih, jernih dan bebas dari bahan – bahan yang merusak seperti
minyak, asam, atau unsur – unsure organic lainnya.

d. Syarat – Syarat Pelaksanaan


 Bersihkan permukaan dinding bata dari noda – noda debu, minyak cat dan bahan
– bahan lain yang dapat mengurangi daya ikat plesteran agar benar – benar siap
untuk dilakukan pekerjaan plesteran.
 Singkirkan semua hal yang dapat merusak / mengganggu pekerjaan plesteran.
 Bentuk screed sementara bila mungkin ( untuk pembentukan dasar yang
permanent ) untuk menjamin adanya ketebalan yang sama, permukaan yang
datar / rata, contour dan profil –profil akurat.
 Basahi seluruh permukaan bidang plesteran untuk peresapan. Jangan
menjenuhkan permukaan dan jangan dipasang plesteran sampai permukaan air
yang terlihat tersebut telah lenyap / kering kembali.
 Letakkan / tempelkan campuran plesteran selama 2,5 jam ( maksimal ) setelah
proses pencampuran, kecuali selama udara panas / kering. Kurangi waktu
penempatan itu sesuai yang diperlukan untuk mencegah pengerasan yang
bersifat sementara dari plesteran.
 Pekejaan plesteran harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus.
 Untuk mendapatkan permukaan yang rata dan ketebalan yang sesuai dengan
yang diisyaratkan, maka dalam memulai pekerjaan harus dibuat terlebih dahulu “
kepala plesteran “
 Jika plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan seperti tidak rata , tidak
tegak lurus, atau bergelombang, adanya pecah / retak, keropos, maka bagian
tersebut harus dibongkar kembali untuk diperbaiki atas biaya Kontraktor.

3. PEKERJAAN Syarat – syarat material sebagai berikut :


BEKISTING JENIS
RANGKA PANEL PERANCAH
PEKERJAAN
Kolom Ky. Bekisting Papan kayu Ky. Bekisting / bambu
Ring Balok Ky. Bekisting atau Ky. Bekisting / bambu
Multiplex 9
mm

4. PEKERJAAN 1 Scope pekerjaan :


BETON Meliputi semua tenaga, equipment dan bahan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan beton sesuai dengan gambar–gambar konstruksi dengan
memperhatikan ketentuan–ketentuan tambahan dari arsitek, perencana dalam
pelaksanaannya.
2 Pedoman pelaksanaan :
Kecuali ketentuan lain dalam ketentuan – ketentuan berikut ini maka sebagai
pedoman untuk pelaksanaan beton sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia dan
PBI 1971.

3 Beton yang disyaratkan dalam pekerjaan ini sebagai berikut :

11 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

TYPE /
NO JENIS PEKERJAAN MUTU SLUMP
JENIS
1. Kolom K 175 12 ± 2 Site mix
2. Ring balok K 175 12 ± 2 Site mix

4 Bahan–bahan :
1. Portland cement :
Digunakan Portland cement yang umum digunakan untuk pekerjaan ini yaitu
semen Gresik type I, Merk yang dipilih tidak dicampur–campur dalam
pelaksanaannya..
2. Agregat:
a Kualitas agregat harus memenuhi syarat–syarat PBI 1971. Agregate
berupa batu pecah ex crushed stone yang mempunyai susunan gradasi
yang baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak poreus). Kadar
lumpur dari agregat tidak boleh melebihi dari 4 % berat.
b Dimensi maximum agregat tidak lebih dari 2,50 Cm dan tidak lebih dari
seper empat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang
bersangkutan.
c Untuk bagian dimana susunan besi beton sangat rapat maka agregat
yang dipakai adalah ukuran 1 ~ 2 cm
3. Pembesian / bending schedule
Pembesian untuk tulangan beton ditentukan memiliki mutu U24
Pelaksanaan diharuskan mengggunakan alat bar cutter dan bar bender
mekanis . Semua jenis besi beton bekas dilarang dipakai pada proyek ini
dan juga besi yang berkarat berupa serpihan serpihan .
4. Admixtures ( bahan–bahan tambahan ) dalam adukan beton :
Untuk pembetonan pada umumnya tidak diharuskan menggunakan
admixtures, jika diperlukan dapat diusulkan kepada Konsultan Pengawas
dan Konsultan Perencana.
5. Penyimpanan :
Pengiriman dan penyimpanan bahan - bahan pada umumnya harus sesuai
dengan waktu dan urutan pelaksanaan / FIFO sistem
Semen harus didatangkan dalam bentuk kemasan sak yang tidak pecah
(utuh) tidak terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum dalam sak,
segera setelah diturunkan disimpan dalam gudang yang kering, terlindung
dari pengarug cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai terbebas dari tanah
semen harus masih dalam keadaan fresh ( belum mulai mengeras ), jika ada
bagian yang mulai mengeras, bagian tersebut masih harus dapat ditekan
dengan tangan bebas dan jumlahnya tidak lebih dari 5 % berat dan pada
campuran tersebut diberi tambahan semen baik dalam jumlah yang
sama.Semuanya dengan catatan kualitas beton yang diminta harus tetap
terjamin.
Aggregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang terlindung dan terpisah dari
satu dan lain jenisnya / gradasinya dan diatas lapis pelindung untuk
menghindari tercampurnya dengan tanah.
6. Begesting dan Selimut beton :
a Begesting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada
perubahan bentuk yang nyata dan cukup menampung beban-beban
sementara sampai dengan jalannya kecepatan pembetonan.Semua
begesting harus diberi penguat datar dan silangan, sehingga
kemungkinan bergeraknya begesting selama pelaksanaan dapat
ditiadakan, juga harus cukup dapat menghindarkan keluarnya adukan /
campuran .

12 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

Susunan begesting dengan penunjang–penunjang harus teratur


sehingga pada waktu pembongkaran tidak akan merusak dinding balok
atau kolom beton yang bersangkutan.
b Kayu penyangga dan silangan–silangan adalah menjadi tanggung
jawab Kontraktor, demikian juga kedudukan dan dimensi yang tepat
dari begesting adalah menjadi tanggung jawabnya.
c Pada bagian terendah ( dari setiap tahap pengecoran ) dari begesting
kolom atau dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk
inspeksi dan pembersihan.
d Kayu begesting harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum air
pembasahan tersebut pada sisi bawah dan untuk perancah dapat
memakai kayu atau schafolding
e Bekisting harus dipasang sedemikian rupa sehingga pembesian tidak
menempel pada bekisting, hal ini dimaksudkan untuk memberi jarak
antara tulangan dengan batas pengecoran yang nantinya menjadi
selimut beton. Untuk mencapai hal ini maka besi tulangan harus diberi
beton deking dengan mutu yang sama dengan beton yang
direncanakan atau minimal dari komposisi campuran 1PC : 2 Psr :
3Kr, ketebalan beton deking disesuaikan dengan persyaratan minimal
selimut beton. Untuk plat beton minimal 1,5 cm, balok dan kolom
minimal 2,5cm, pondasi telapak dan poer minimal 3,5 cm.
7. Siar – siar pelaksanaan :
a Siar-siar pelaksanaan harus ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa
hingga tidak banyak mengurangi kekuatan dari konstruksi.
b Antara pengecoran balok atau pelat dan pengakhiran pengecoran
kolom harus ada waktu antara yang cukup untuk mengeras. Balok,
pertebalan miring dari balok dan kepala-kepala kolom harus dianggap
sebagai bagian sistem lantai dan harus dicor bersama sama dengan
plat lantai.
c Pada pelat dan balok, siar-siar pelaksanaan harus ditempatkan pada
daerah dimana pengaruh gaya melintang sudah banyak berkurang,
apabila pada balok ditengah-tengah bentangnya terdapat pertemuan
atau persilangan dengan balok lain, maka siar pelaksanaan
ditempatkan sejauh 2 kali lebar balok dari pertemuan atau persilangan
itu.
d Siar – siar tersebut harus dibasahi terlebih dahulu air semen tepat
sebelum pengecoran lanjutan dimulai.
8. Penggantian besi :
a Dalam hal mana berdasarkan pengalaman Kontraktor terdapat
kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian
yang ada , Kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak
mengurangi pembesian yang tertera dalam gambar, secepatnya hal ini
diberitahukan pada Konsultan Perencana.
0 Jika hal tersebut pada ( a ) akan dimintakan oleh Kontraktor sebagai
kerja lebih, maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah
ada persetujuan tertulis dari Konsultan Perencana dan diketahui /
disetujui oleh Pemberi Tugas
b Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai
dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan
penukaran diameter besi dengan diameter yang terdekat dengan
catatan :
0 Harus ada persetujuan dari Konsultan Perencana dan disetujui
Pemberi Tugas
9. Mengaduk dan pengecoran beton :
a Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan begesting,

13 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

tulangan beton, pemasangan instalasi - instalasi yang harus ditanam,


penyokong, pengikat dan penyiapan permukaan yang berhubungan
dengan pengecoran telah disetujui oleh Konsultan Pengawas .
Sebelum pekerjaan cor dilaksanakan oleh Kontraktor harus
mengajukan permohonan tertulis kepada Konsultan Pengawas dalam
waktu 24 jam sebelum pengecoran. Beton tidak boleh berhubungan
dengan air yang mengalir sebelum beton tersebut cukup keras.
Semua permukaan cetakan dan material tertanam yang dilekati specie /
mortar adukan beton yang terlebih dahulu dicor harus dibersihkan dari
adukan – adukan tersebut sebelum pengecoran dilanjutkan.
b Dimana permukaan – permukaan yang harus ditutup ( dicor ) dengan
beton mempunyai sifat menyerap ( apsortetipe ) dan dimana perlu
untuk memudahkan pasangan tulangan dan pengecoran beton dasar
pondasi tanah, seperti yang ditentukan dalam gambar. Kontraktor harus
memasangan lantai kerja ( blinding course ) yang terdiri lapisan beton
dengan tebal sesuai dengan ukuran dan terdapat dalam gambar.
Lantai kerja harus dihamparkan secara merata ( Uniform ) diatas tanah
dasar pondasi dan dibiarkan mengeras selama 24 jam.
c Pelaksanaan pengecoran diijinkan hanya waktu Konsultan Pengawas
atau wakilnya yang ditunjuk serta Pelaksana dari Kontraktor yang ada
ditempat pekerjaan.
Setelah permukaan disiapkan baik – baik, permukaan beton pada
daerah sambungan / construction joint baru harus diberi lem khusus
untuk sambungan beton.
Dalam pengecoran beton pada construction joint yang telah terbentuk,
pemadatan khusus harus dijalankan agar beton yang baru menjadi
rapat betul dengan permukaan beton lama.
d Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras kecuali
dipasang atap sementara ( terpal atau sejenisnya )

Perawatan Beton:

a Setelah dicor, beton harus dilindungi dari pengaruh cuaca sehingga


terhindar dari pengeringan secara cepat dengan cara disiram air atau
direndam khusus untuk beton plat
b Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus
diperhatikan
c Beton harus dibasahi sedikitnya selama dua minggu setelah
pengecoran secara terus menerus, antara lain dengan cara
menutupinya dengan karung-karung basah, pada pelat-pelat lantai
dengan menggenangi dengan air.
d Pada hari-hari pertama setelah selesai pengecoran, proses pengerasan
beton tidak boleh diganggu, pelat lantai tidak boleh dipergunakan untuk
penimbunan bahan-bahan atau aktivitas lainnya.
10. Pembongkaran cetakan (bekisting) dan acuan.
a Cetakan dan acuan beton hanya boleh dibongkar apabila bagian
konstruksi tersebut telah mencapai kekuatan yang cukup untuk
memikul berat sendiri dan beban-beban pelaksanaan yang timbul,
kekuatan ini harus ditunjukkan oleh hasil hasil test benda uji
b Apabila untuk menentukan saat pembongkaran cetakan tidak dibuat
benda uji, maka cetakan dan acuan beton baru boleh dibongkar pada
umur 3 minggu.
c Apabila ada jaminan bahwa setelah cetakan dan acuan dibongkar
beban yang bekerja pada konstruksi tidak melampaui 50%, maka
pembongkaran boleh dilakukan setelah beton berumur 2 minggu.
14 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

Bila tidak ditentukan lain maka bekisting/cetakan samping dari balok,kolom dan
dinding boleh dibongkar setelah beton umur 3 hari.

5. PEKERJAAN KUSEN 1. Pintu / jendela aluminium


& PENGUNCI Semua pekerjaan aluminium mengikuti syarat – syarat sebagai berikut :
Propil : Mengikuti gambar detail kusen.
Tebal : minimum 1 mm.
Warna : Coklat
Penutup celah - Pertemuan dengan kaca pakai karet.
- Pertemuan dengan dinding pakai sealant.
Produk : Alexindo
2. Asesories :
Karet , sealant : sesuai standard pabrik.
Kunci 2x putar : Merk Dekkson
Engsel Pintu 4 inchi : Merk Dekkson
Casement 12 Inchi : Merk Dekkson
Grendel tanam pintu : Merk Dekkson
Grendel jendela : Merk Dekkson
Pemasangan kusen aluminium dilakukan setelah pekerjaan acian dinding selesai
dilaksanakan . Khusus kusen pintu , pada setiap tempat dimana engsel pintu
diletakkan agar dipasang klos kayu pada sisi belakang hal ini dimaksudkan untuk
memperkuat posisi skrup engsel.
Semua bagian kusen yang menempel pada dinding bata merah/beton jika terdapat
celah lebih lebar dari 1 mm diberi sealant, skrup kusen dipakai skrup dengan fisher
minimum M 8 atau sama dengan standard pabrik . Warna kusen maupun daunan
aluminium ditentukan kemudian.
Membuka plastic pelindung aluminium dilaksanakan setelah pekerjaan pengecatan
selesai.

3. Daun pintu
Daun pintu mengunakan daun pintu kaca rangka aluminium. Dimensi maupun
bentuknya sesuaikan dengan gambar rencana.

4. Kaca
Spesifikasi pekerjaan kaca ditentukan sebagai berikut :
Jenis kaca : Kaca polos
Tebal : 5 mm
Buatan / pabrik : Mulia atau Asahi Mas.
Penutup celah : Karet kaca / sealant.\

6. PEKERJAAN Plafon area untuk ruangan menggunakan rangka Hollow galvalum dengan penutup
PLAFOND plafond kalsiboard, plafond PVC, plafond multiplek lapis HPL dengan spesifikasi
sebagai berikut :
Bahan :
Rangka : Hollow galvalum
Jarak rangka : 60 x 120 cm
Penutup plafond : Gypsumboard 9 mm, Kalsiboard tebal 4 mm, PVC dan
Multiplek
Penutup sambungan : Kompound dan Joint tape sesuai dengan gypsum.

Prosedur pemasangan mengkuti standard dari pabrik, disarankan pemasangan plafon


menggunakan tenaga ahli dari pabrik atau yang mendapat rekomendasinya sehingga
dicapai hasil yang maximal.

15 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

7. PEKERJAAN 1. Lingkup Pekerjaan


PELAPIS LANTAI a. Pekerjaan ini meliputi pemasangan granit lantai dan dinding seperti yang
& DINDING dijelaskan dalam gambar perencanaan.

2. Standar
a. PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia – 1982 ( NI-3 )
b. ANSI : American National Standart Institute
c. TCA : Tile Council of Amerika, USA
d. TCA 137.1 – Recommended Standart Spesification for Ceramic Tile

3. Persetujuan
a. Contoh bahan : Guna persetujuan Direksi / Perencana, Kontraktor harus
menyerahkan contoh – contoh semua bahan yang akan dipakai : keramik, bahan
– bahan additive untuk adukan dan bahan untuk tile grouts.
b. Contoh Pemasangan : Sebelum mulai pemasangan, Kontraktor harus membuat
contoh pemasangan yang memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan,
warna dan groutingnya.
Mock – up yang telah disetujui akan dijadikan standart minimal untuk
pemasangan keramik.
c. Brosur : Untuk keperluan direksi / Perencana, Kontraktor harus menyediakan
brosur bahan guna pemilihan jenis bahan yang akan dipakai.

4. Bahan / Produk
Ruang Pertemuan / Rapat :
Pelapis lantai :
Bahan : Keramik uk. 40 x 40 cm ( Polished )
sesuai dengan gambar rencana.
Produksi : Roman / Milan / setara kwalitas ( Kw 1 )

Ruang Toilet :
Pelapis lantai :
Bahan : Granit tile uk. 30 x 30 cm ( Unpolished )
sesuai dengan gambar rencana.
Produksi : Garuda ( Kw 1 )
Spesi : 1 Pc : 2 Pasir

Pelapis dinding :
Bahan : Granit tile uk. 60 x 60 cm ( Polished )
sesuai dengan gambar rencana.
Produksi : Garuda ( Kw 1 )
Spesi : 1 Pc : 2 Pasir

5. Pemasangan
a. Sebelum pekerjaan dimulai, lebih dahulu harus dipelajari dengan seksama lokasi
pemasangan keramik, kualitas, bentuk dan ukuran ubinnya dan kondisi
pekerjaan setelah studi diatas dilaksanakan, tentukan metode persiapan
permukaan, pemasangan ubin, joints dan curing, untuk diusulkan kepada Direksi
Lapangan.
b. Pemborong harus menyiapkan ” tilling manual ” yang berisi uraian tenteng bahan,
cara instalasi, sistem pengawasan, perbaikan/koreksi, perlindungan, testing dan
lain – lain untuk diperiksa dan disetujui Direksi Lapangan.
c. Sebelum instalasi dimulai, siapkan lay out naad – naad, hubungan dengan
finishing lain dan dimensi – dimensi joint, guna persetujuan Direksi / Perencana.

16 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

Naad pasangan interior I = 2 mm, naad pasangan eksterior I = 5 mm


d. Tile yang masuk ke tapak harus diseleksi agar berkesesuaian dengan ukuran,
bentuk dan warna yang telah ditentukan.
e. Ujung potongan tile harus dipoles dengan gurinda atau batu
f. Kecuali ditentukan lain pada spesifikasi ini atau pada gambar, level yang
tercantum pada gambar adalah level finish lantai karenanya screeding dasar
harus diatur hingga memungkinkan pada tile dengan ketebalan yang berbeda
permukaan finishnya terpasang rata.
g. Lantai harus benar – benar terpasang rata, baik yang ditentukan datar maupun
yang ditentukan mempunyai kemiringan.
h. Lantai yang ditentukan mempunyai kemiringan, kemiringan tidak boleh kurang
dari 12 mm pada jarak 10 m ( kecuali ditentukan lain pada gambar ). Kemiringan
harus lurus hingga air bisa mengalir semua tanpa meninggalkan genangan.
i. Jika ketebalan screed tidak memungkinkan untuk mendapatkan kemiringan yang
ditentukan, Kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi untuk
mendapatkan jalan keluarnya.
j. Tile dipasang pada permukaan yang telah discreed. Komposisi adukan untuk
screeding : - area kering : 1 Pc : 3 Psr, - area basah : 1 Pc : 2 Psr
k. Pada pemasangan diarea yang luas, harus dilaksanakan secara kontinu. Dan
harus disediakan ”Kepalarn ( guide line course ) pada interval 2,0 m – 2,5 m.
Pemasangan tile lainnya berpedoman pada guide line ini.
l. Kikis semua mortar yang menempel pada naad dan bersihkan ketika proses
pemasangan tile berlangsung. Pasangan tile tidak boleh diinjak dalam waktu 24
jam setelah pemasangan.
m. Naad – naad pada pemasangan tile harus diisi dengan bahan tile grout berwarna
dan kondisi pemasangan harus sesuai dengan rekomendasi pabrik.
n. Kontraktor harus melindungi ubin yang telah terpasang maupun adukan perata
dan harus mengganti atas biaya sendiri setiap kerusakan yang terjadi.
Penyerahan pekerjaan dilakukan dalam keadaan bersih.
o. Setelah pemasangan, Kontrktor harus melindungi tile lantai yang telah terpasang.
Jika mungkin dengan mengunci area tersebut.

8. PEKERJAAN FINISH 1 Lingkup Pekerjaan


HPL Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, disiapkan untuk melapisi
permukaan multiplek pada dinding dan langit-langit menggunakan HPL (High
Pressure Laminate), seperti yang dispesifikasikan dan tertera dalam gambar
desain.

2 Bahan-bahan
1. Jenis – jenis bahan / material yang digunakan dalam melapisi
permukaan dengan finishing HPL adalah sebagai berikut :
a. Bahan pengikat dan perekat
b. Bahan finishing : High Pressure Laminate (HPL) merk Taco, Stella
Cherry ECO 020

2. Persyaratan : Pemilihan jenis bahan / material dan sumbernya


harus sesuai dengan spesifikasi.

3. Pengajuan Alternatif : Apabila karena suatu hal, Pelaksana akan


mengganti jenis bahan / material atau sumber yang telah dispesifikasikan,
pengajuan alternatif tersebut harus memenuhi persyaratan yang ada dan
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/MK dan Perencana.

17 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

3 Syarat-syarat Pelaksanaan.
1. Bahan Perekat : Perekat yang digunakan harus
disetujui dan tidak berpengaruh bagi kesehatan. Penggunaan perekat ini
harus menunjang konstruksi furniture agar kuat dan kokoh, permukaan
kayu harus tampak rapi dan tidak meninggalkan noda (terutama bila di-
spesifikasikan bahwa permukaan kayu diberi “clear / transparent finish”).
2. High Pressure Laminate (HPL) yang dipakai
adalah ex Taco motif kayu dan warna solid atau Setara, warna sesuai
dengan skema warna dan material yang dikeluarkan oleh Perencana.
3. Tebal HPL yang disyaratkan adalah minimum
0,8mm. Untuk finishing HPL dengan profil post forming adalah dengan
ketebalan maksimal 0,8 mm.
4. Proses laminasi sebaiknya dipress secara
hydrolis (High Pressure system) di tempat.
5. Arah serat dari HPL, sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar rencana / desain.
6. Permukaan HPL dilarang keras diamplas.
7. Bagian tepi (edging) dari kisi-kisi dinding diberi
edging berbahan PVC tebal minimal 2 mm. Warna disesuaikan dengan
warna HPL nya atau sesuai petunjuk gambar rencana/desain.

9. PEKERJAAN 1. Lingkup Pekerjaan


WALLPAPER Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan wallpaper pada bidang paritisi
dinding sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas/MK.

2 Bahan-bahan
Bahan wallpaper adalah Tipe Wallpaper Heavy Duty Paper/Vinyl

3 Syarat-syarat Pelaksanaan.
a. Pada permukaan dinding yang akan dilapisi wallpaper, permukaannya harus
rata,kering dan bersih (bebas debu dan kotoran lainnya).
b. Harus mengikuti aturan / persyaratan pabrik dalam mencampur dan
menggunakan bahan pelapis dan perekat.
c. Sebelum pemotongan pola dan warna harus diperiksa dan dicocokkan
dengan contoh yang telah disetujui Konsultan Pengawas dan Perencana.
d. Semua bagian wallpaper, terutama pada bagian tepi dan antar sambungan
vertikal dengan wallpaper selanjutnya, terpasang sama rekat dan hasilnya
tidak bergelembung.
e. Pemotongan wallpaper harus dilakukan secara hati-hati dan rapih
dengan menggunakan alat potong (cutter) yang tajam.

10. PEKERJAAN 1. Bahan yang digunakan untuk rangka kanopy adalah besi kotak hitam ukuran 5 x
KANOPY 10 cm, tebal 1,2 mm
2. Bahan yang digunakan untuk penutup atap adalah atap UPVC Rooftop
ketebalan 10 mm
3. Untuk pekerjaan pembuatan kanopy ini, proses penyambungan dengan las
harus dilakukan dengan baik, rapi dan kuat.
4. Finishing kanopy menggunakan meni besi dan kemudian di cat besi.
5. Sambungan rangka antar besi kotak tidak boleh ada celah ( agar besi kotak tidak
mudah berkarat.

18 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

11. PEKERJAAN CAT - Secara umum , prosedur pengecatan mengikuti tata cara yang dianjurkan oleh masing
CATAN masing pabrik pembuat yang biasanya prosedur pengecatan ada dalam setiap
kemasan akan tetapi perlu ditekankan disini bahwa sebelum pekerjaan pengecatan
dimulai , bidang yang akan dicat harus betul betul bersih dari segala kotoran , minyak
dan noda lainnya. Pengecatan tembok hanya boleh dilakukan jika dinding sudah
kering , yang harus dibuktikan dengan alat water content test . Minimum kadar air
yang diijinkan maximum 17 %.Kwalitas cat yang dipakai buatan / merk dagang :

Ruang Pertemuan / Rapat :


Tembok interior : Cat Mowilek weather sheild
Plafond : Cat Catilac
Warna : Ditentukan kemudian.
Plamur : Buatan pabrik.

Ruang Toilet :
Tembok interior : Cat Catilac
Plafond : Cat Catilac
Warna : Ditentukan kemudian.
Plamur : Buatan pabrik.

Ruang Tunggu Tamu :


Tembok interior : Cat Mowilek weather sheild
Plafond : Cat Catilac
Warna : Ditentukan kemudian.
Plamur : Buatan pabrik.

Kanopy :
Tembok exterior : Cat Mowilek weather sheild
Pipa hollow : Cat besi dupon paint
Caoting batu alam : Nippon paint
Warna : Ditentukan kemudian.
Plamur : Buatan pabrik.

Pada waktu pengiriman bahan kelapangan, Kontraktor harus memberitahukan ke


Konsultan Pengawas , demikian juga kaleng bekas agar dikumpulkan disuatu tempat
didalam proyek dan dilaporkan ke Konsultan Pengawas sebelum barang tersebut
dibuang keluar area.
Pengecatan dilakukan minimum 3 ( tiga ) lapis sehingga terlihat rata / tidak belang.

12. PEKERJAAN (1) Pekerjaan Instalasi Listrik.


LISTRIK a. Untuk keperluan ini kontraktor dapat menugaskan pihak ke tiga
(instalatir) yang mempunyai sertifikat dari PLN setempat dengan
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pengawas secara tertulis.
Kontraktor tetap bertanggung jawab atas pekerjaan instalasi yang
dikerjakan oleh pihak ke tiga.
b. Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut kontraktor harus
membuat gambar/diagram instalasi dengan skala 1 : 100 dengan
mendapat persetujuan Pengawas.
(2) Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi.
a. Menurut penjelasan- penjelasan dan peraturan peraturan yang berlaku.
b. Menurut segala petunjuk- petunjuk dari Pengawas.
c. Menurut peraturan- peraturan listrik yang masih berlaku di Indonesia
pada waktu ini (PUIL) tahun 1987.
d. Pekerjaan harus diserahkan dari kontraktor kepada Pengawas dalam
keadaan selesai tepat pada waktunya yang telah ditetapkan.

19 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

e. Serah terima hasil karya pekerjaan Instalasi Listrik harus disertai surat
jaminan keamanan dan sudah di uji oleh pihak yang berwenang
(KONSUIL).
(3) Penjelasan dari Bahan-bahan.
a. Pemakaian bahan-bahan harus barang baru yang tidak ada cacat,
berkualitas baik dan memenuhi syarat keamanan kerja.
b. Sebelum bahan-bahan tersebut di pasang, supaya diperlihatkan
terlebih dahulu kepada Pengawas untuk diperiksa kualitas dan mendapat
persetujuan.
c. Pada tiap-tiap penyambungan kawat dipergunakan las dop.
d. Pada tempat-tempat persilangan dan penyeberangan diatas tembok,
maka kawat itu dimasukkan kedalam pipa sebagai pengaman.
e. Semua kawat yang dimasukkan kedalam pipa, tidak boleh ada
sambungan.
f. Tarikan kawat diatas harus cukup tegang dan kencang tetapi isolasi
tidak boleh rusak karenanya.
(4) Pemasangan Skakelar, Stop kontak, Zekringkast,dll.
a. Pemasangan saklar berkekuatan 6 A–250 V Merk Panasonic, stop
kontak 15 Amp dari ebonite putih merk Panasonic harus dipasang serapi–
rapinya dan warna harus satu macam, tidak boleh dicat atau deco,
semuanya dipasang dalam (inbouwmounting).
b. Untuk skakelar seri supaya dipasang memakai double tuimel.
c. Tinggi skakelar, stop kontak dari lantai menurut petunjuk PLN
setempat (menurut ketentuan AVE) atau 1.50 m dari lantai.

(5) Jenis Lampu Yang Dipergunakan


a. Untuk penerangan dalam maupun luar ruangan menggunakan jenis
lampu :
a. Lampu LED Downlight double ( Philips )
b. Lampu LED Downlight 13 watt ( Philips )
c. Lampu LED Downlight 7 watt ( Philips )
d. Lampu LED 13 watt ( Philips )

b. Pemasangan LED dengan armiteur kaver plastik lengkap dipasang


pada plafond hanger.
c. Apabila pembagian grup tersebut putus, penerangan dan stop kontak
pada ruangan itu tidak padam seluruhnya.
d. Seluruh penerangan harus dilengkapi dengan bola lampu, buis lengkap
sesuai dengan apa yang dibutuhkan, dipasang sampai menyala, bila
dalam lokasi tersebut belum ada instalasinya kontraktor tetap memasang
seluruh instalasi lengkap termasuk jaringan instalasi antar gedung hingga
siap menyala dengan syarat :
1. Dicoba dengan generator sampai semua lampu menyala.
2. Menyerahkan jaminan instalasi yang disahkan oleh pengawas.
(6) Ukuran Isolasi.
Untuk ukuran isolasi ditentukan antar 0.5 ohm sampai 0.3 ohm
(7) Pengujian .
Seluruh instalasi setelah selesai harus diuji untuk menentukan apakah
bekerja sempurna dalam segala hal dan harus memakai syarat-syarat yang
ditentukan oleh PLN setempat.

(8) Jumlah titik Lampu Yang diperlukan.


Jumlah titik lampu, stop kontak, skakelar yang dibutuhkan dan jenisnya
disesuaikan dengan gambar yang ada.

20 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

13. PEKERJAAN Secara umum pemasangan instalasi air mengikuti buku “ Pedoman Plambing
INSTALASI AIR Indonesia “ yang diterbitkan oleh Direktorat Jndral Cipta Karya.
Spesifikasi bahan-bahan untuk pekerjaan instalas'i air ditentukan sebagai berikut :
1. Instalasi air bersih :
 Pipa PVC ¾” kwalitas AW ex Rucika, Wafin atau Maspion

2. Intalasi air kotor :


 Pipa PVC 3” & 4” kwalitas D ex Rucika, Wafin atau Maspion
3. Fittings : PVC kwalitas AW ex Rucika, Wafin atau Maspion.
4. Fitting pipa : PVC kwalitas AW ex Rucika, Wafin atau Maspion.

a. Instalasi air menggunakan pipa PVC kwalitas AW , fitting-fitting yang digunakan L


bouw , sok untuk sambungan lurus dan Tie Y untuk setiap pertemuan tiga pipa .
Kemiringan pipa datar minimum yang diijinkan adalah 5 %.
b. Prosedur pengetesan dilaksanakan sebagai berikut :
- Untuk instalasi air hujan , bagaian ujung bawah ditutup dengan plug PVC
,kemudian diisi air hingga permukaan paling atas, biarkan selama 4 jam jika
permukaan tidak turun berarti instalasi tidak bocor.
- Untuk instalasi air bersih , pada ujung bagian yang
akan ditest ditutup dengan plug PVC , kemudian dari ujung sebaliknya diisi air
hinga penuh dan pasang alat test tekan , lanjutkan dipompa hingga dial
menunjukkan angka 4,0 kg/cm²
- Kemudian amati selama 2 (dua) jam, jika tekanan
tidak turun berarti pemasangan instalasi sudah memenuhi syarat.

14. PEMBERITA-HUAN 1. Apabila dalam waktu pelaksanaan dalam kontrak atau tanggal baru akibat
PENYERAHAN perpanjangan waktu sesuai dengan addendum kontrak telah berakhir, kontraktor
PEKERJAAN harus segera menyerahkan hasil pekerjaannya dengan baik sesuai dengan
PERTAMA kontrak kepada Pejabat Pembuat Komitmen / Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan secara tertulis dan pengawas berkewajiban :
a. Membuat evaluasi tentang hasil seluruh pelaksanaan sesuai dengan kontrak
pemborongan.
b. Menanggapi/melaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen tentang hasil
pekerjaan pemborong tersebut secara tertulis.

2. Pejabat Pembuat Komitmen akan mengadakan rapat kegiatan mengenai


pekerjaan penyerahan tersebut diatas berdasarkan :
a. Kontrak pemborongan.
b. Surat penyerahan pekerjaan dari kontraktor.
c. Surat tanggapan dari pengawas, setelah dapat menerima penyerahan
pekerjaan tersebut.

15. ASBUILT DRAWING 1. Pihak pemborong dengan petunjuk Direksi diharuskan membuat As Built
(Gambar Drawing.
Pelaksanaan)
2. Pembuatan As Built Drawing tersebut berdasarkan bentuk/ keadaan
pelaksanaan oleh Rekanan dan disetujui secara tertulis oleh Direksi terhadap
pekerjaan yang sudah dilaksanakan (ukuran, bentuk, peil, dan sebagainya)

21 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

16. PENILAIAN RESIKO Dari identifikasi RKK ditetapkan bahwa pekerjaan ini memiliki tingkat resiko
KESELATAMAN keselamatan konstruksi rendah.
KONSTRUKSI
ORANG HARTA LINGKUNGAN KESELAMATA
BENDA N UMUM
DESKRIPSI RESIKO
K A TR= K A TR= K A TR= K A TR=
No KxA KxA KxA KxA
IDENTIFIKASI
JENIS /TYPE
BAHAYA
PEKERJAAN
(Scenario Bahaya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Pembersihan Terkena pecahan
Lokasi kaca, paku, sisa
material bahan
bangunan
2 Pengukuran dan Terluka akibat
pasang terkena alat bantu
bowplang kerja

3 Pasang papan Tertimpa Papan


nama Proyek nama proyek,
tertusuk paku
4 Pembongkaran Tertimpa material
bangunan lama bongkaran
5 Pasang trasraam -Terjatuh dari
½ bt camp. ketinggian
1Pc:4Pp; Tertimpa material

6 Pekerjaan Terluka akibat alat


Plesteran tebal bantu kerja seperti
1,5 cm dengan cetok, dll)
Campuran 1PC:
4 PP dan acian
7 Benangan Terjatuh dari
Sudut/Tali air Ketinggian
8 Pekerjaan Beton Terluka akibat alat
Menggunakan bantu kerja
Molen
9 Bekisting untuk Terluka akibat alat
permukaan bantu kerja dan
beton biasa material bekisting
dengan
multiplek 9 mm
10 Pekerjaan Terluka akibat alat
Pembesian bantu kerja dan
material besi beton
11 Pekerjaan Terluka akibat alat
Kanopy bantu pemasangan
kanopy seperti
reevet, gerinda, bor
listrik,
12 Pekerjaan Kusen Terluka akibat alat
Aluminium bantu pemasangan
kusen aluminum
seperti reevet,

22 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

gerinda, bor listrik,


13 Pekerjaan Terluka akibat alat
pasang rangka bantu pemasangan
plafond plafond seperti
galvalume dan reevet, gerinda, bor
plafond listrik,
kalsiboard
14 Pekerjaan Terluka akibat alat
plafond PVC bantu pemasangan
plafond seperti
reevet, gerinda, bor
listrik,
15 Pasang Granit Terluka akibat
tile & Keramik potongan granit tile

16 Pengecatan - Terjatuh dari


Dinding ketinggian
exterior;
Pengecatan
dinding interior;
Pengecatan
plafond;

17 Pemasangan Terjatuh dari


Instalasi Listrik ketinggian
Tersengat aliran
listrik
Terluka akibat alat
bantu kerja seperti
tang, obeng, dll.
18 Pekerjaan Terluka akibat alat
Instalasi Air bantu seperti
pemotong pipa,
gergaji besi, tang,
dll.

PEKERJAAN UTAMA

Pekerjaan Utama Pada Pekerjaan ini adalah :


1. Pekerjaan Interior
2. Pekerjaan Kanopi
3. Pekerjaan Lantai

23 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

METODE PELAKSANAAN

1. Metodeogi Untuk mencapai hasil yang optimal ( sesuai dengan rencana, biaya, kualitas dan
Pelaksanaan waktu ), metodelogi ini disusun untuk dilaksanakan dilapangan sesuai budget dan
kualitas yang diinginkan. Dalam pekerjaan ini kami sebagai peserta seleksi
pengadaan jasa konstruksi ini mengusulkan metode pelaksanaan konstruksi yang
tersusun dalam proses kegiatan berikut ini.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN

METODE PEKERJAAN PERSIAPAN


Sebelum pekerjaan utama dikerjakan, terlebih dahulu dilaksanakan pekerjaan
persiapan. Pekerjaan persiapan diperlukan untuk menyiagakan berbagau hal yang
diperlukan untuk proses pelaksanaan pekerjaan pematangan lahan agar pada saar
kegiatan dimulai semua bahan dan perlengkapan kerja yang dibutuhkan sudah siap
ditempat. Dengan persiapan yang matang, diharapkan dapat mencapai efisiensi
waktu pelaksanaan pekerjaan.
Setelah memperoleh SPMK, Kontraktor segera membuat dan mengirimkan
surat pemberitahuan akan dimulainya pekerjaan kepada pejabat pembuat komitmen,
direksi pekerjaan dan pihak lainnya yang terkait dengan pekerjaan ini. Surat ini
sebagai sarana koordinasi untuk mematangkan persiapan pekerjaan dilapangan.
Pekerjaan persiapan yang akan dilaksanakan meliputi beberapa kegiatan, yang
antara lain sebagai berikut :
 Pekerjaan persiapan
 Pekerjaan pasangan dan plesteran
 Pekerjaan Beton
 Pekerjaan kusen
 Pekerjaan plafond
 Pekerjaan penutup lantai dan dinding
 Pekerjaan finishing
 Pekerjaan instalasi listrik
 Pekerjaan instalasi air
 Pekerjaan SMKK

24 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

Gambaran umum masing – masing kegiatan persiapan ini dapat dipaparkan sebagai
berikut :
1. PEMBUATAN DAN PEMASANGAN PAPAN NAMA PROYEK
Kegiatan persiapan diawali dengan pembuatan papan nama proyek, nama yang
berisi informasi umum proyek. Informasi umum proyek ini menjadi konsumsi
publik, sehingga papan nama proyek ditempatkan dilokasi yang mudah
dijangkau dan terlihat jelas bagi orang yang berada dilokasi tersebut.
Informasi proyek yang perlu dicantumkan di papan nama proyek antara lain :
1. nama pekerjaan
2. lokasi kegiatan
3. tanggal kontrak
4. nama kontraktor pelaksana
5. nama konsultan pengawas
6. nama instansi pemberi tugas
7. nilai kontrak dan sumber pembiayaan
8. waktu pelaksanaan pekerjaan

120cm

80cm 80cm

JENIS KEGIATAN :
PEKERJAAN :
LUASAN :
NO.KONTRAK :
WAKTU PELAKSANAAN :
JANGKA WAKTU :
NILAI KONTRAK :
SUMBER DANA / TA :
PEMILIK PEKERJAAN :
KONTRAKTOR :
KONSULTAN PENGAWAS :
KONSULTAN PERENCANA :

Ukuran papan nama bisa dibuat fleksible serasi dengan luas informasi yang
akan dimuat. Lokasi penempatan papan nama proyek diletakkan didepan.

2. MOBILISASI TENAGA KERJA


Mobilisasi tenaga merupakan kegiatan menghadirkan tenaga kerja yang telah
direkrut sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dilokasi. Tenaga yang dihadirkan
dilapangan meliputi tenaga ahli, tenaga penunjang, dan pekerja ( mandor,
kepala tukang, tukang, pekerja ) sesuai dengan personal dalam susunan
organisasi pelaksanaan pekerjaan pematangan lahan dilapangan.

3. PENGADAAN KANTOR DAN GUDANG


Pembuatan kantor dalam pelaksanaan proyek ini. Untuk Ruang kantor
didalamnya dilengkapi meja, kursi, gambar kerja, time schedule, struktur
organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam kebakaran, buku tamu, buku
direksi dan laporan harian proyek. Ruang ini digunakan sebagai kantor
sementara kontraktor dan dipakai sewaktu-waktu perlu dilakukannya rapat
25 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

kerja.
Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang
sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang
penyimpanan semen, tempatnya harus baik sehingga terlindung dari
kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan harus
kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.
Letak gudang bahan dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah
dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan.
4. PEMBERSIHAN LOKASI
Lokasi kerja harus bersih dari berbagai barang/sampah yang tidak diperlukan.
Setelah serah terima lahan dari PPK yang disaksikan oleh konsultan pengawas,
segera dilakukan pembersihan lahan. Sasaran pembersihan adalah lokasi site
atau tempat akan dilaksanakannya pekerjaan konstruksi benar-benar bersih dari
berbagai benda dan sampah yang dapat mengganggu kegiatan, atau bahkan
mengurangi mutu hasil pekerjaan.
5. PENGADAAN AIR BERSIH
Air bersih harus tersedia cukup di lokasi proyek. Air bersih akan diadakan untuk
keperluan sehari-hari Kantor Kontraktor dan Kantor Konsultan, pekerja yang
tinggal di barak, dan untuk air kerja. Air bersih yang disediakan harus memenuhi
syarat teknis termasuk kebutuhan sangat vital dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi dan memenuhi syarat kesehatan. Oleh karena itu tidak asal air bisa
digunakan untuk air kerja, karena akan berdampak pada kualitas bangunan. Jika
di lapangan belum/tidak terdapat sumber air bersih, maka akan dibuat sumur
bor, dan jika secara teknis ternyata hasil air dari sumur bor tersebut tidak
memenuhi syarat, maka akan didatangkan air untuk kebutuhan kerja konstruksi
dari tempat lain. Perapihan kembali instalasi air bersih akan dilakukan setelah
pekerjaan selesai.
6. PENYEDIAAN LISTRIK KERJA
Di lokasi proyek harus tersedia daya listrik cukup. Daya listrik diperlukan untuk
berbagai kegitan konstruksi, termasuk pembangunan gedung ini. Daya listrik
terutama untuk penerangan (malam hari) di lokasi proyek pada saat kerja lembur
dan kegiatan konstruksi tertentu yang memerlukan daya listrik. Pengadaan
sumber daya listrik kerja dapat ditempuh dengan cara-cara, yang antara lain
antara lain sebagai berikut:
a. pengajuan permintaan penyambungan daya ke PLN setempat dan
memberitahukan kepada konsultan pengawas;
b. penyediaan material dan tenaga kerja;
c. pengaturan tempat-tempat titik lampu yang perlu penerangan, khususnya
untuk kerja malam hari (lembur);
d. pengamanan kabel-kabel agar tidak membahayakan bagi pekerja/orang
lain;
e. menyediakan genset sebagai sumber listrik cadangan bila diperlukan.
f. perapihan kembali instalasi listrik kerja setelah pekerjaan konstruksi selesai.
7. KEGIATAN PENGUKURAN KEMBALI
Data ukur harus benar-benar akurat. Pengukuran kembali perlu dilakukan untuk
memeriksa kecocokan data yang telah ada dengan lahan eksisting. Pada
gambat layout perlu diperiksa posisi titik bench mark (BM), koordinat yang ada di
lapangan harus benar-benar sesuai dengan gambar kerja. Jika terjadi
perbedaan atau pergeseran titik koordinatnya, maka segera dilaporkan ke
konsultan pengawas dan direksi teknis untuk mencari jalan keluarnya dengan
tetap dengan mengacu pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dalam
Dokumen Kontrak. Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal dalam
menentukan elevasi dan leveling pondasi, akan dilakukan survei ulang titik-titik
pondasi menggunakan alat theodolith dan waterpass, dengan mengacu pada
data titik BM yang ada dalam gambar kerja.
26 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

8. PENGADAAN FASILITAS PERALATAN SEMENTARA


Fasilitas sementara yang diperlukan selama masa kerja yang akan disediakan
dan dipelihara selama pelaksanaan konstruksi antara laian sebagai berikut.
a. Material stock yang akan ditempatkan di lapangan dan dengan
menggunakan patok-patok untuk memisahkan antara material yang satu
dengan material yang lainnya.
b. Gudang bahan/material sementara, untuk material tertentu agar kualitas
material tetap terpelihara dengan baik.

9. PENGADAAN APD
Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu
kewajiban penyedia jasa konstruksi (kontraktor). Keselamatan kerja untuk staf,
pekerja, dan orang lain yang berada di lokasi proyek, dilakukan dengan cara
menyediakan tenaga yang mempunyai keahlian K3, menyediakan Alat
Pelindung Diri (APD), dan peralatan K3 lainnya. Untuk itu, akan disediakan
peralatan P3K, peralatan pencegahan terhadap bahaya kebakaran (sekurang-
kurangnya dua unit dengan kapasitas 5 kg) yang sesuai dengan anjuran
perusahaan asuransi, dan menyediakan tenaga terlatih.

10. MENYIAPKAN PERLENGKAPAN ADMINISTRASI


Untuk menunjang kelancaran kegiatan administrasi lapangan, termasuk
pembuatan Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, dan laporan
lain yang disyaratkan dalam dokumen kontrak beserta Dokumentasi Lapangan
akan disediakan computer, printer, almari arsip, ATK, white board, kamera dan
perlengkapan lain yang diperlukan di kantor kerja.

11. MOBILISASI PERALATAN DAN MESIN YANG


DIPERLUKAN
Peralatan dan mesin yang akan disediakan di lapangan pada area sementara
untuk membantu jalannya pekerajaan antara lain: stamper, Concreet mixer,
pompa air dan alat-alat konstruksi lainnya yang dipandang perlu

27 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

Lingkup pekerjaan pasangan meliputi unsur-unsur pekerjaan sebagai berikut:

1. PEKERJAAN PASANGAN BATA MERAH


Pekerjaan pasangan dinding ½ bata dengan campuran spesi 1pc:4ps dan 1Pc ;
4 Psr untuk dinding lainnya seperti pada gambar.
Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding menunjuk pada urutan
kegiatan sebagai berikut.
a. Pasang profil di ujung lokasi secara tegak lurus.
b. Penentuan peil dan sipatan pada profil.
c. Membuat tanker benang secara horizontal dengan kencang setiap
pemasangan 5 (lima) lapis bata.
d. Spesi adukan diratakan untuk 1 buah bata dengan tebal spesi 1,5-2,0 cm.
e. Pasang bata di atasnya sambil digeser dan ditekan ujungnya hingga
mengisi spesi vertikal.
f. Membersihkan kelebihan spesi yang menempel pada dinding bata.
g. Membasahi pasangan dinding bata agar tetap dalam kondisi lembab.

2. PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran dimulai setelah dinding terpasang penuh. Tahapan
pelaksanaan pekeriaan plesteran dilakukan sebagai berikut.
a. Membuat kepalaan vertikal dan horizontal, lebar 5 cm, tebal 1 cm. Kepalaan
vertikal dibuat dengan jarak setiap 1 - 1,5 M, dimulai dari Ujung dinding
atau sudutan. Kepalaan horizontal terletak di atas, yaitu 10 cm di atas garis
plafond. Untuk dinding yang menggunakan plint di lantai, dasar dimulai
pada batas tinggi plint. Sedangkan untuk dinding yang tidak menggunakan
plint, kepalaan bawah tidak diperlukan..
b. Kepalaan horizontal juga diperlukan bila ada bukaan pintu dan bukaan
jendela. Untuk bukaan pintu, kepalaan dibuat 10 cm di atas bukaan.
Sedangkan untuk bukaan jendela, kepalaan dibuat 10 cm di atas dan di
bawah bukaan. Kepalaan vertikal untuk bukaan dibuat bila perlu
c. Cara pembuatan kepalaan melalui langkah-langkah berikut ini:
a. Pasang paku sebagai dasar kepalaan dengan setiap jarak ± 1,5 M
dengan ketinggian 1 cm (sesuai tebal Plesteran)
b. Membuat kepalaan dari adukan Plesteran, dengan ketebalan 1 cm,
lebar 5 cm, kemudian diratakan sesuai dengan paku sebagai dasar.
c. Pelurusan sisi-sisi kepalaan dengan cara dipotong menggunakan
sendok adukan.
Proses pelaksanaan pekerjaan pleseteran dapat diilustrasikan ke dalam gambar
berikut ini.
a. Setelah kepalaan telah selesai, maka mandor atau pelaksana (tenaga
khusus) harus mengecek kerataan, kelurusan dan ketebalan kepalaan
yang dibuat.
b. Pekerjaan Plesteran dapat dimulai bila palaan telah dicek dan sudah
kering. Plesteran secara vertikal dimulai dari atas ke bawah dan secara
horizontal dari ujung/sudut menerus ke sudut berikutnya.
c. Pekerjaan Plesteran sudut dalam sebuah bidang harus diselesaikan
sampai pertemuan dengan bidang yang lain.
d. Plesteran pada sudutan luar digunakan bantuan tripleks dengan tebal 12
mm sebagai acuan, yang diletakkan pada sisi yang belum atau akan
dikerjakan.
28 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

e. Untuk Plesteran tepi partisi, sebagai acuan digunakan bantuan 2 (dua)


hollow yang diletakkan pada kedua sisi dinding dan dijepit menggunakan
besi agar tidak bergerak.
f. Setiap sudutan luar harus diberi conerbit yang rawan benturan untuk
menghindari terjadinya kerusakan.

METODE PELAKSANAAN BETON

PEKERJAAN BETON
Pekerjaan beton akan dilakukan setelah lahan benar-benar siap. Setelah
pekerjaan pematangan lahan dan lahan telah memenuhi syarat pekerjaaan beton,
maka pekerjaan beton bisa dimulai. Lingkup pekerjaan beton meliputi unsur-unsur
pekerjaan struktur sebagai berikut:
1. Pembersihan dan pengukuran
2. Pekerjaan kolom
3. Pekerjaan ringbalok

1. PEMBERSIHAN LAHAN DAN PENGUKURAN


Sebelum pekerjaan struktur dilaksanakan akan dilakukan pembersihan lahan
dan pengukuran. Lahan harus dibersihkan dari bahan atau material tertentu
yang dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan. Metode pembersihan relative
sederhana, yakni menggunakan cara manual tenaga manusia. Peralatan yang
digunakan untuk membersihkan lahan bisa alat sederhana, seperti sabit,
cangkul, sekop, dan peralatan sejenis. Tetapi jika kondisi lahan penuh perdu
ataupun material tertentu yang sulit dibersihkan secara manual, maka akan
digunakan alat berat.
Pengukuran diperlukan agar posisi dan ukuran bangunan gedung sesuai dengan
gambar desain yang direncanakan konsultan perencana. Metode pengukuran
adalah dengan menentukan titik acuan, dan setelah ukuran tepat pada titik
tersebut dipasang bowplang. Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan
pengukuran adalah Theodolith, Walter pass, meteran, dan alat bantu lainnya
uang sesuai dengan jenis pekerjaan.

2. PEKERJAAN KOLOM
Metode pelaksanaan pekerjaan kolom menunjuk pada proses kegiatan
pembuatan kolom sebagai berikut.
a. Pengukuran untuk menentukan letak/posisi kolom dan pembesian kolom.
Bersamaan dengan itu dilakukan pula pemasangan stek besi untuk lantai
berikutnya.
b. Setelah pemasangan besi sempurna, maka begisting kolom dapat
dipasang dan disetel sedemikian rupa sesuai dengan yang diinginkan
(rencna teknis).
c. Pemberhentian cor kolom 1-2 cm di atas level bawah balok.
d. Untuk menahan tekanan beton segar terhadap acuan, maka digunakan
pengikat berupa klam yang ditahan oleh beberapa tie rod.
e. Untuk menjaga dan mengatur agar acuan tegak/vertikal digunakan
penyokong-penyokong yang dapat diatur.
f. Setelah segala sesuatunya sempuma, pengecoran dapat dilakukan. Beton
segar dituangkan dengan bucket yang memakai chute kanvas dan
dipadatkan dengan memakai "concrete vibrator".

29 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

3. PEKERJAAN RINGBALK
Pekerjaan balok dan ringbalk dipersiapkan setelah pekerjaan marking dilakukan.
Tahapan pelaksanaan pekerjaan dilakukan sebagai berikut.
b. Penentuan titik dan pembuatan marking untuk ringbalk oleh team surveyor.
c. Pemasangan besi ringbalk dikerjakan oleh team mandor setelah pekerjaan
pemasangan dinding setinggi sesuai gambar. Besi ini disambungkan pada
tulangan kolom yang telah tersedia dengan dibendrat.
d. Permbesian ringbalk ini difabrikasi di work shop sesuai dengan ukurannya.
e. Begisting ringbalk menggunakan papan/tripleks dengan tebal 12 mm.
Pemasangan begisting dikerjakan dengan cara mengebor dinding pada
jarak 5 cm dari tepi pada kedua sisi yang akan mengapit kolom praktis.
Lubang bor-boran tersebut dipasangi kawat bendrat yang berfungsi
sebagai penahan begisting ringbalk (begisting dililit dengan kawat bendrat
± 75 cm).
f. Begisting ringbalk dipasang dengan cara mengebor dinding pada jarak 5
cm dari tepi, kemudian dililit kawat bendrat sebagai pengikat dan penahan
begisting ringbalk. Begisting ini telah dibuat dan diseting berbentuk U di
workshop, sehingga tinggal memasang saja.
g. Khusus untuk kongliong, begisting ringbalk dipasang dengan cara
mengebor dinding pada jarak 5 cm dari tepi, kemudian dililit kawat bendrat
sebagai pengikat dan penahan begisting ringbalk. Begisting ini telah dibuat
dan diseting berbentuk U di workshop, sehingga tinggal memasang saja.
h. Setelah pemasangan begisting selesai dilaksanakan dan sebelum
pengecoran dilakukan, pelaksana wajib melakukan pengecekan besi dan
begisting (ceklist) untuk mengetahui kelurusan dan kesikuan besi dan
begisting, serta kekuatan perkuatan begisting. Pengecoran dapat dilakukan
bila besi dan begisting telah sesuai dengan standar baku.
i. Pembongkaran begisting dilakukan minimal setelah cor-coran berumur 1
(satu) hari untuk ring balok dan balok gantung minimal 21 hari.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAPIS LANTAI

Lingkup pekerjaan pasangan meliputi unsur-unsur pekerjaan sebagai berikut :

1. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI


II. Lingkup pekerjaan
a. Pemasangan granit tile pada suatu gedung terdiri dari pemasangan
granit tile lantai
b. Penyediaan tenaga kerja, fasilitas/peralatan pelaksanaan dan
kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan
Pekerjaan Finishing yang sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
III. Pelaksanaan :
a. Sebelum pelaksanaan, membuat shop drawing mengenai pola lantai
granit.
b. Sebelum pemasangan lantai granit tile sudah ditelilti dalam keadaan
baik, tidak retak, cacat, dan bernoda.
c. Adukan pasangan/pengikat dengan adukan 1 PC : 2 PS.
d. Sebelum dipasang granit direndam dalam air bersih (tidak

30 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

mengandung asam alkali) sampai jenuh.


e. Sebelum pasang, periksa lubang instalasi dan drainase bak kontrol
yang akan tertutup lantai.
f. Sebelum pekerjaan lantai, diadakan persiapan terutama pemadatan
pasir urug di bawah lantai.
g. Pemasangan lantai granit merupakan bidang permukaan yang benar-
benar rata dengan memperhatikan kemiringan di daerah basah dan
teras.
h. Celah antar tegel keramik maksimal 2 mm, dan setelah cukup kering
disiram rata dengan pasta semen dengan warna yang sesuai.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PLAFOND

1. PEKERJAAN PLAFOND
I. Lingkup pekerjaan
a. Melaksanakan pemasangan langit-langit lengkap dengan konstruksi rangka
dan penggantungnya.
b. Penyiapan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, dan alat bantu lainnya.

II. Pelaksanaan :
a. Memperhatikan pekerjaan lain yang terkait.
b. Buat garis (marking line) ketinggian plafon pada sekeliling dinding.
c. Rangka hollow melintang sebagai balok utama dan hollow Memanjang
sebagai balok anak. Titik gantung berjarak interval 100 cm pada setiap
balok utama.
d. Atur ketinggian pada level yang dikehendaki dengan patokan garis marking.
e. Pasang bahan plafond dengan arah melintang balok anak dengan formasi
zig zag.
f. Pertemuan antar panil diberi celah 4 mm.
g. Pasang sekrup pada setiap jarak 15 cm dengan minimum 1,2 cm dari tepi
panil dan minimum 5 cm dari sudut panel. Pelaksanaan penyekrupan dari
tengah panel lalu kemudian berurut ke tepi.
h. Penutup Sambungan
 Bersihkan nat dari debu dengan kuas bersih, kemudian tempelkan self
adhesive joint tape gypsum board.
 Setelah komponen penutup kering, amplas seluruh permukaan yang
berkomponen dengan amplas ukuran sedang.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PENGECATAN

1. PEKERJAAN PENGECATAN
I. Lingkup pekerjaan
a. Pekerjaan pengecatan adalah salah satu pekerjaan finishing yang harus
mendapat perhatian khusus, mengingat keindahan dan kerapihan bangunan
gedung tergantung dari hasil akhir Pengecatan.
b. Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat sesuai
dengan spesifikasi teknis
c. Penyediaan tenaga kerja, fasilitas/peralatan pelaksanaan dan kebutuhan-
kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan Finishing
yang sesuai dengan gambar dan spesifikasi.

31 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

II.Pelaksanaan :
a. Pilih jenis cat yang tepat guna. Faktor nomor satu yang harus kita tentukan
adalah untuk bidang manakah cat itu akan digunakan, untuk bidang interior
atau untuk eksterior; untuk mendapatkan hasil maksimal usahakan
menggunakan produk cat yang tepat guna.
b. Tentukan pilihan warna sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar
c. Hitung jumlah kebutuhan. Bila sudah bisa menentukan warna cat yang akan
gunakan, selanjutnya adalah menentukan berapa banyak cat yang
diperlukan untuk sebuah ruangan atau tempat yang akan dicat.
d. Sebelum pengecatan dimulai, permukaan dinding, kayu dibersihkan dari
berbagai macam kotoran.
e. Pengecatan dilaksanakan 3 (tiga) kali jalan.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN ELEKTRIKAL

1. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

I. Lingkup pekerjaan
a. Pemasangan sistem listrik yang lengkap sesuai dengan gambar dan
spesifikasinya.
b. Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan ruangan.
c. Pengadaan dan pemasangan fixture penerangan dan outlet dinding / lantai
lengkap dengan Pengadaan dan accesorisnya.
d. Pengadaan dan pemasangan panel – panel penerangan dalam bangunan
serta panel – panel peralatan.
e. Memberikan SLO listrik dari instalasi yang bersangkutan.

II. Pelaksanaan :
a.Umum
 Seluruh pekerjaan instalasi listrik dikerjakan menurut aturan umum
instalasi listrik.
 Pelaksanaan dikerjakan oleh sub Kontraktor Instalatir.
 Pelaksanaan Berkoordinasi dengan seluruh bagian yang terlibat
dalam kegiatan proyek.
b. “ Splice“ / Pencabangan.
 Pencabangan pada kabel / Feeder utama hanya pada panel dan
diproteksi dengan breaker.
 Instalasi penerangan dan stop kontak hanya pada kotak / Junction
Box dan tidak adanya sambungan kabel dalam Conduit.
c. Instalasi Saklar Dan Stop Kontak ( Outlet ) Sakelar – Sakelar.
 Sakelar dipasang Inbow, kecuali disebut lain pada gambar.
 Sakelar – sakelar bingkainya dipasang rata pada tembok, 150cm
diatas lantai kecuali ditentukan lain.
 Sakelar – sakelar dipasang dalam kotak – kontak dan ring
( standar )
d.Stop Kontak
 Stop kontak dengan type yang memakai earthing contact dengan
rating 10 A, 16 A, 25 A, 250 V AC.
 Semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 V dan
diberi saluran ke tanah ( Grounding )
 Stop Kontak dipasang rata dengan permukaan dinding dengan

32 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

ketinggian 50 cm dari atas lantai atau sesuai petunjuk Direksi.


e.Instalasi Fixture Penerangan
 Umum
 Fixture penerangan dari jenis yang tertera dalam gambar dan
pemasangan rapi dan baik.
f. Fixture yang akan dipasang telah disetujui oleh Direksi.
 Kabel - Kabel
 Kabel` minimum 2.5 mm
 Kabel – kabel untuk “ Fixture “ ditutup asbestos dan tahan panas.
 Kawat – kawat dilindungi dengan “ tape “ atau “ tubing “ disemua
tempat yang mungkin ada abrasi.
 Semua kabel disembunyikan dalam konstruksi armatur.
 Kecuali diperlukan penggantungan rantai.
g.Lampu – Lampu
 Semua fixture dilengkapi dengan lampu – lampu dan dipasang
sesuai dengan persyaratan gambar.
h.Instalasi / Konstruksi Panel
 Kabinet
 Kabinet untuk “ Panel Board “ mempunyai ukuran yang proposional
seperti yang dipersyaratkan untuk panel board.
 Pemasangan Panel
 Pemasangan panel dibuat sehingga setiap peralatan dalam panel
dengan mudah masih dapat dijangkau.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN INSTALASI AIR


1. PEKERJAAN INSTALASI AIR
I. Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan instalasi pipa meliputi:
a. Meliputi sistem jaringan air bersih dan air hujan sesuai gambar.
b. Pelaksanaannya meliputi penyediaan tenaga ahli berpengalaman bahan –
bahan, peralatan dan alat bantu yang memenuhi syarat.
c. Meliputi pengujian, pengetesan dan perijinan.

II. Pelaksanaan :
1. Instalasi Pipa
Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan :
a) Pengadaan, pemasangan dan pengujian secara sempurna unit-unit
peralatan utama yang diperlukan dalam system penyediaan air yaitu
instalasi pipa beserta alat bantunya.
b) Pengadaan dan pemasangan stop kran air.
c) Pemasangan dan pengujian pipa-pipa distribusi kesetiap peralatan sanitasi
dan lain-lain seperti yang tercantum dalam gambar.
d) Memperbaiki semua kerusakan, yang di akibatkan baik oleh bobokan-
bobokan, galian-galian maupun oleh kecerobohan para pekerja.
e) Pengujian terhadap kebocoran dan tekanan dari system plambing air bersih
secara keseluruhan dan mengadakan pengamatan sampai system berjalan
baik sesuai di kehendaki yaitu suatu system instalasi yang sempurna dan
terpadu.
2. Pengetesan Instalasi Pipa.
Sebelum perlengkapan sanitair / kran dipasang, maka terlebih dahulu pipa
instalasi dibersihkan / flushing dan ditest dulu mengenai
kebocorannya.Dengan mengisi air ke instalasi dan dipompa dengan pompa
mekanik dengan tekanan minimal 8,0 kg/cm2 dan tidak ada penurunan

33 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

selama 24 jam.

PERSONIL

Adapun personil yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah sebagai berikut (dengan
melampirkan referensi kerja):

Jabatan dalam Tingkat Pengala-


Sertifikat
No pekerjaan yang akan Pendidikan/ man Kerja
Kompetensi Kerja
dilaksanakan Ijazah (Tahun)

SKT Pelaksana
minimal S1 minimal 2 Bangunan
1 Pelaksana Gedung /
Teknik Sipil Tahun Pekerjaan
Gedung Kelas I
Sertifikat
Ahli / Petugas K3 minimal SLTA
2 - Petugas K3
Konstruksi /SMK
Konstruksi

PERALATAN

Adapun peralatan utama minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
adalah sebagai berikut:

No Jenis Kapasitas Jumlah Kepemilikan/ Status

1 Genset 5 KVA 1 Unit Milik Sendiri/sewa

2 Scafolding - 3 Set Milik Sendiri/sewa

Dokumen Lain yang Disyaratkan dalam Dokumen Pemilihan


34 | H a l a m a n
Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat & Spesifikasi Teknis TA.2021

Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi, yang meliputi :


a. Spesifikasi Teknis mengikuti Spesifikasi dari Konsultan Perencana
b. Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan untuk pembayaran : Sesuai
prestasi di lapangan
c. Pembuatan laporan dan dokumentasi
- Laporan dibuat sesudah pekerjaan selesai
- Foto 0%, 25%, 50%, 75%, 100% dari titik yang sama ditambah foto
pendukung
• Ketentuan penggunaan bahan/material yang diperlukan (Surat Perjanjian
Kerjasama / Surat Dukungan / Jaminan minimal oleh Perserikatan /
Perhimpunan / Asosiasi.

PENUTUP

1. Apabila dalam bestek ini untuk uraian bahan-bahan dan pekerjaan tidak disebut
perkataan atau kalimat diselenggarakan oleh Rekanan maka hal ini harus
dianggap seperti disebutkan.
2. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, bila bagian-bagian yang nyata
termasuk dalam pekerjaan ini tetapi tidak dimasukkan atau tidak disebut kata
demi kata dalam bestek ini, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh
Rekanan dan diterima sebagai hal yang tersebut di atas.
3. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam peraturan dan syarat-syarat ini diatur
berdasarkan AV. Tahun 1941 dan peraturan yang berlaku untuk pekerjaan
pemborongan bangunan negara, sepanjang tidak bertentangan dengan rencana
kerja dan syarat-syarat ini.

35 | H a l a m a n

Anda mungkin juga menyukai