Anda di halaman 1dari 14

SYARAT-SYARAT UMUM TEKNIS

Pembangunan Stadion Olah Raga


Di Kabupaten Banjar

BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM TEKNIS

Pasal 1
PERATURAN-PERATURAN TEKNIS UNTUK PELAKSANAAN

1.1. Untuk pelaksanaan pekerjaan ini digunakan lembar-lembar ketentuan dan


peraturan yang sesuai dengan bidang pekerjaan seperti yang tercantum
dibawah ini yang dimaksud segala perubahannya hingga kini ialah :

1. Peraturan-peraturan umum (Syarat Umum) AVE 41.


2. Peraturan Beton Indonesia (PB-NI-2/1971).
3. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKN-NI-5/1961).
4. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983.
5. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1987.
6. Pedoman Plumbing Indonesia, PBI 1979.
7. Peraturan Dinas Pemadam Kebakaran.
8. Peraturan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
9. Peraturan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
10. Peraturan Perusahaan Umum Telekomunikasi (TELKOM).
11. Peraturan Dit. Jen. Perawatan Depnaker tentang penggunaan Tenaga,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
12. Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia
(DTPI) 1980.
13. Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara Sesuai
Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Dep. Pekerjaan Umum
tahun 1997 No. 295/KPTS/CK/97.
14. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983.
15. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung, 1981
beserta Pedomannya.
16. Standart Industri Indonesia (SII).
17. Standart Perusahaan Umum Listrik Negara (SPLN).
18. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER. 02/MEN/89 tentang
pengawasan Instalasi Penyalur Petir.

1. 2. Pada pasal ini,termasuk segala perubahannya hingga kini.

1. 3. Pemborong harus mengikuti dan melaksanakan semua ketentuan-


ketentuan dan peraturan-peraturan yang dinyatakan didalam butir

1. 4. Jika ternyata pada RKS terdapat kelainan dan penyimpangan dari


peraturan-peraturan yang tercantum pada pasal 1. 1. Bab ini maka RKS ini
yang mengikat.

1
SYARAT-SYARAT UMUM TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar

Pasal 2
IJIN-IJIN

Kontraktor harus memiliki ijin –ijin dari instansi yang berwenang sesuai
dengan bidang pekerjaannya, sehubungan dengan pekerjaan yang
dilaksanakan.

Pasal 3
KONSULTAN PENGAWAS/DIREKSI

3. 1. Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan setiap saat dilakukan oleh


Konsultan Pengawas/Direksi yang harus dapat dengan mudah mengawasi,
memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan bahan dan peralatan.
Kontraktor harus menyediakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.

3. 2. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari


pengawasan menjadi tanggung jawab Kontraktor. Pekerjaan tersebut jika
diperlukan harus segera dibuka sebagian atau seluruhnya.

3. 3. Jika Kontraktor perlu melaksanakan pekerjaan diluar jam kerja dan perlu
adanya pengawasan, maka Kontraktor menanggung biaya pengawasan
yang jumlahnya diatur dalam BAB sebelumnya.

3. 4. Wewenang Konsultan Pengawas/Direksi dalam memberikan keputusan


terbatas pada hal-hal yang jelas tercantum dalam Gambar Perencanaan
dan RKS dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan. Diluar wewenang
tersebut harus seizin Pemimpin Proyek (Pimpro).

Pasal 4
PIMPINAN PELAKSANAAN (SITE MANAGER)

4. 1. Kepala pelaksana (Site Manajer) yang ditunjuk Kontraktor harus ahli dan
berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun sebagai site manager dan mendapat
kuasa penuh dari Kontraktor untuk bertindak atas namanya serta
senantiasa harus berada ditempat pekerjaan.

4. 2. Dengan adanya Kepala pelaksana, tidak berarti Kontraktor lepas tanggung


jawab terhadap kewajibannya sebagian maupun keseluruhan.

2
SYARAT-SYARAT UMUM TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar

4. 3. Bila dikemudian hari menurut pendapat Direksi Pelaksana kurang mampu


atau tidak cakap memimpin pekerjaan maka Kontraktor akan
diberitahukan secara tertulis untuk mengganti pelaksana.
Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat pemberitahuan
Kontraktor harus sudah menunjukkan pelaksana baru atau penanggung
jawab Kontraktor yang akan memimpin pelaksanaan.

Pasal 5
RENCANA KERJA

Kontraktor harus membuat Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) berupa


Barchart atau Curva-S selambat-lambatnya 2 (dua) minggu untuk
disyahkan oleh Direksi dan diketahui oleh Pemberi Tugas (Pegelola
Teknis). Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana.
Dan hanya dengan persetujuan Direksi bisa menyimpang dari rencana.
Dan kerugian yang dideritanya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Pasal 6
PEMBAGIAN HALAMAN

Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus merundingkan


dengan Direksi mengenai pembagian halaman pekerjaan, tempat
penimbunan barang, tempat mendirikan kantor Direksi, Kantor Pelaksana,
los kerja dan lain sebagainya agar pekerjaan dapat berjalan lancar.

Pasal 7
LOS KERJA DAN GUDANG

1. Kontraktor harus membuat ruangan-ruangan untuk menyimpan


barang-barang dan alat-alat lainnya dan ruangan untuk kantor
pelaksana.
2. Cara menimbun bahan-bahan di lapangan maupun di gudang harus
memenuhi syarat teknis dan dapat dipertanggung jawabkan.

Pasal 8
TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR

Kontraktor bertanggung jawab atas :

1. Ketelitian/kebenaran hasil pelaksanaan yang dilakukan oleh Pelaksana


harus sesuai dengan RKS dan Gambar Perencanaan serta
Addendumnya.
3
SYARAT-SYARAT UMUM TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar

2. Pengangkutan bahan dan personil yang diperlukan untuk


melaksanakan pekerjaan serta wajib menjaga atau mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan yang dilakukan Kontraktor selama
waktu pelaksanaan maupun masa pemeliharaan.
3. Kesehatan/Kesejahteraan/penginapan karyawan selama pelaksanaan
pekerjaan.
4. Kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
5. Keamanan/kerusakan dari peralatan yang dipakai selama pelaksanaan
pekerjaan.
6. Penerangan pada tempat pelaksanaan pekerjaan.
7. Penjagaan keamanan lapangan pekerjaan.
8. Tidak memperkenankan :
a. Pekerja menginap dan memasak dilokasi pekerjaan, kecuali
dengan ijin Direksi.
b. Membawa masuk penjual makanan/minuman, rokok dan
sebagainya ke lokasi pekerjaan.
c. Keluar masuk dengan bebas.

Pasal 9
SYARAT-SYARAT DAN PEMERIKSAAN MATERIAL

9. 1. Semua material yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang


ditentukan dengan mengutamakan produksi dalam negeri :

- Untuk pekerjaan konstruksi, kandungan lokal minimal 80 % (delapan


puluh) persen.
- Untuk pekerjaan mekanikal/elektrikal, kandungan lokal minimal 70
% (tujuh puluh) persen.

9. 2. Direksi berwenang menanyakan asal bahan, dan Kontraktor wajib


memberitahukan.

9. 3. Semua material yang akan digunakan harus diperiksakan kepada Direksi


untuk mendapat persetujuan.

9. 4. Material yang didatangkan oleh Kontraktor dilokasi pekerjaan, tetapi


ditolak pemakaiannya oleh Direksi harus segera dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 2 X 24 jam sejak jam
penolakan.

9. 5. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan Kontraktor tetapi


ternyata ditolak oleh Direksi harus segera dihentikan dan selanjutnya
dibongkar atas biaya Kontraktor dalam waktu yang ditetapkan oleh
Direksi.
4
SYARAT-SYARAT UMUM TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar

9. 6. Apabila Direksi merasa perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut, Direksi
berhak mengirimkan bahan tersebut kepada Bala
i Penelitian bahan (Laboratorium) yang terdekat untuk diteliti. Biaya
pengiriman dan penelitian menjadi tanggungan Kontraktor apapun hasil
penelitian bahan tersebut.

9. 7. Kontraktor harus menjaga mutu pekerjaan secara sempurna.

Pasal 10
LAPORAN-LAPORAN

Pelaksana wajib membuat laporan harian, laporan mingguan, laporan


bulanan dari pelaksanaan pekerjaan dan menyerahkannya kepada Direksi
untuk dapat dipergunakan sebagai dasar pengamatan/pemeriksaan
pelaksanaan pekerjaan yang sedang berjalan, secara berkesinambungan.

Pasal 11
DOKUMENTASI

Kontraktor harus membuat dokumentasi pelaksanaan pekerjaan berupa


foto-foto berwarna ukuran postcard pada bagian-bagian pekerjaan yang
penting, yakni:

1. Sebelum pekerjaan dimulai.


2. Saat pekerjaan pembesian sloof, kolom, balk, plat dan euifel.
3. Setiap laporan bulanan
4. Setelah pekerjaan berakhir, Kontraktor harus menyerahkan album
foto sebanyak 3 (tiga) set.
5. Untuk setiap pengajuan termijn pemborong harus melampirkan foto
kemajuan pekerjaan.

Pasal 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
DAN GAMBAR KERJA

12. 1. Rencana Kerja dan syarat-syarat serta gambar kerja digunakan sebagai
pedoman dasar ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan.

12. 2. Gambar-gambar detail merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


Rencana Kerja dan syarat-syarat.

5
SYARAT-SYARAT UMUM TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar

12. 3. Jika terdapat perbedaan antara Gambar dengan hal diatas, maka
Kontraktor menanyakan secara tertulis kepada Direksi dalam hal
menyangkut masalah tersebut.

12. 4. Jika terdapat kekurangan penjelasan dalam Gambar maka Kontraktor


harus membuat Gambar tersebut atas biaya Kontraktor, sebelum
dilaksanakan harus mendapat ijin dari Direksi.

Pasal 13
PENJELASAN PERBEDAAN GAMBAR

13. 1. Kontraktor diwajibkan melaporkan setiap ada perbedaan ukuran diantara


gambar-gambar.

13. 2. Gambar Arsitektur dengan gambar struktur, maka yang dipakai sebagai
pegangan dalam ukuran fungsional adalah gambar arsitektur dalam jenis
dan kwalitas bahan/konstruksi bangunan adalah gambar struktur.

13. 3. Gambar Arsitektur dengan gambar mekanikal dan elektrikal maka yang
dipakai sebagai pegangan dalam ukuran fungsional adalah gambar
arsitektur dalm hal kualitas dan jenis bahan / konstruksi adalah gambar
Mekanikal / Elektrikal.

13. 4. Tidak dibenarkan sama sekali bagi Kontraktor memperbaiki sendiri


perbedaan-perbedaan tersebut diatas. Akibat dari kelalaian dalam hal ini,
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Pasal 14
GAMBAR PELAKSANAAN (SHOP DRAWING)

14. 1. Kontraktor harus membuat gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing)


berdasarkan gambar pelelangan dan penjelasan pekerjaan.

14. 2. Sebelum gambar-gambar Pelaksanaan disetujui oleh Direksi, Kontraktor


tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan di lapangan.

14. 3. Gambar-gambar pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang


ditentukan dan Kontraktor harus memberi waktu yang cukup kepada
Direksi guna meneliti.

14. 4. Gambar Pelaksanaan yang telah disetujui oleh Direksi tidak melepaskan
tanggung jawab Kontraktor terhadap pelaksanaan pekerjaan.

6
SYARAT-SYARAT UMUM TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar

Pasal 15
GAMBAR YANG BERUBAH DARI RENCANA

15. 1 Gambar Perencanaan hanya dapat berubah atas perintah tertulis Pemberi
Tugas.

15. 2. Perubahan harus dibuatkan gambarnya yang jelas memperlihatkan


perbedaan antara Gambar Perencanaan dan Gambar Perubahan.

15. 3. Gambar Perubahan tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga)


berikut kalkirnya (gambar asli) .

15. 4. Gambar Perubahan yang disetujui oleh Direksi kemudian dilampirkan


dalam Berita Acara Pekerjaan Tambah Kurang.

Pasal 16
GAMBAR SESUAI DENGAN PELAKSANAAN
(AS BUILT DRAWINGS)

16. 1. Sesudah pelaksanaan pekerjaan selesai Kontraktor harus membuat dan


menyerahkan gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan
(as built drawing).

16. 2. Gambar-gambar tersebut harus memberikan informasi yang lengkap dan


benar dari seluruh pelaksanaan pekerjaan.

16. 3. Gambar-gambar tersebut harus diserahkan kepada Direksi untuk diperiksa


dan disetujui yang kemudian diserahkan kepada Pemberi Tugas.

16. 4. Banyaknya gambar yang harus diserahkan adalah :

a. 3 (tiga) set gambar-gambar cetakan.


b. 1 (satu) set gambar-gambar kalkir.

Pasal 17
INSTRUKSI UNTUK SISTEM INSTALASI
(OPERATING INSTRUCTION)

17. 1. Sesudah pekerjaan instalasi selesai dan berjalan dengan baik Kontraktor
harus menyediakan tenaga yang cakap untuk memberi pelajaran / training
7
SYARAT-SYARAT UMUM TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar

kepada operator yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk tugas


pemeliharaannya.

17. 2. Sesudah pekerjaan instalasi selesai Kontraktor harus menyerahkan


dokumen yang berisi cara operasi maupun cara pemeliharaan dari sistem
instalasi Dokumen ini harus disetujui oleh Direksi sebelum diserahkan
kepada Pemberi Tugas dan banyaknya harus diserahkan 3 (tiga) set.

Pasal 18
PEKERJAAN DIWAKTU MALAM

Kontraktor harus minta ijin tertulis kepada Direksi dalam hal untuk
melaksanakan pekerjaan atau bagian pekerjaan di malam hari. Ijin
diberikan bila sarana penerangan cukup.

Pasal 19
PEMELIHARAAN DAN MASA PEMELIHARAAN
SISTEM INSTALASI

19. 1. Kontraktor diharuskan menyediakan tenaga yang cakap guna keperluan


pemeliharaan terhadap instalasi yang telah selesai dipasang selama
minimal 12 (dua belas) bulan garansi periode pabrik sejak penyerahan
instalasi kepada Pemberi Tugas.

19. 2. Kontraktor harus bersedia datang sewaktu-waktu jika timbul masalah atau
kerusakan dan memperbaiki. Semua pekerjaan perbaikan menjadi
tanggung Kontraktor bila disebabkan karena bukan kesalahan
pengoperasian.

Pasal 20
PENGUJIAN (TESTING)

20. 1. Kontraktor harus melaksanakan pengujian (testing) terhadap instalasi yang


telah terpasang, baik secara sebagian dan secara keseluruhan, sesuai
dengan ketentuan RKS atau peraturan
yang berlaku.

20. 2. Pada waktu pengujian instalasi Kontraktor harus mengundang Direksi


untuk hadir. Direksi akan menentukan hasil pengujian baik atau harus
diulang. Biaya pengujian ditanggung Kontraktor.

8
SYARAT-SYARAT UMUM TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar

20. 3. Kontraktor harus memberikan hasil pengujian kepada Direksi. Hasil


pengujian akan dipergunakan untuk menentukan sistem instalasi yang
telah terpasang dan berfungsi sebagaimana mestinya.

Pasal 21
PEMBERSIHAN

Kontraktor harus berusaha bahwa tempat bekerja selalu bersih dari


sampah. Pada waktu pekerjaan telah selesai Kontraktor harus membuang
sampah sebagai hasil pekerjaan, ketempat diluar proyek atau tempat yang
telah ditunjuk management konstruksi.

Pasal 22
PEKERJAAN YANG SUB KONTRAKAN
KEPADA KONTRAKTOR LAIN

Bila ada pekerjaan instalasi yang dikerjakan oleh beberapa Kontraktor,


maka Kontraktor-kontraktor harus bekerja sama guna pelaksanaan
daripada sistem instalasi secara keseluruhan. Kontraktor Utama harus
bertanggung jawab atas mutu bahan dan hasil pelaksanaan pekerjaan
secara keseluruhan.

Untuk pekerjaan yang disub kontrakkan, wajib mengutamakan pengusaha


Golongan Ekonomi Lemah (GEL) dan sub kontrak dilakukan dengan legal
formal antara Kontraktor dengan Sub Kontraktor.

Pasal 23
PERLINDUNGAN TERHADAP BARANG DAN INSTALASI

23. 1. Kontraktor harus melindungi semua barang dan instalasi yang ada
terhadap kerusakan maupun terhadap pencurian yang mungkin terjadi.

23. 2. Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap barang maupun instalasi


sampai diserah terimakan kepada Pemberi Tugas.

Pasal 24
LUBANG, PONDASI LANDASAN
(SUPPORT) DAN SEMACAMNYA

Pekerjaan-pekerjaan pada pasal ini untuk sistem instalasi dan yang


merupakan bagian dari pada pekerjaan sipil secara keseluruhan termasuk
dalam lingkup pekerjaan Kontraktor.
9
SYARAT-SYARAT UMUM TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar

Pasal 25
PENJELASAN UMUM TENTANG
TATA TERTIB PELAKSANAAN

25. 1. Sebelum dimulai pelaksanaan, Kontraktor harus mempelajari dengan


seksama Rencana Kerja dan Syarat-syarat Gambar Perencanaan dan Berita
Acara Penjelasan pekerjaan.

25. 2. Kontraktor wajib menyerahkan hasil pekerjaannya hingga selesai dan


lengkap yaitu membuat, memasang dan memesan maupun menyediakan
bahan bangunan, alat kerja, serta pengangkutan, membayar upah kerja dan
lain-lain yang berkaitan dengan pelaksanaan.

25. 3. Setiap pekerjaan yang akan dimulai pelaksanaanya maupun yang sedang
dilaksanakan, Kontraktor harus berhubungan dengan Direksi, untuk
menyaksikan sejauh tidak ditentukan lain, untuk mendapatkan
persetujuannya.

25. 4. Setiap usul perubahan dari Kontraktor atau persetujuan dari Direksi
dianggap berlaku sah serta mengikat jika dilakukan secara tertulis.

25. 5. Semua bahan yang akan dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan harus
baru dan diteliti mengenai mutu, ukuran dan lain-lain yang disesuaikan
dengan standard / spesifikasi yang ditentukan dalam RKS dan harus
mendapat persetujuan dari Pemilik Proyek / Direksi sebelum dimulai
pelaksanaanya.

25. 6. Ketelitian dan kerapihan kerja akan sangat dinilai oleh Direksi, termasuk
pekerjaan penyelesaian (finishing works) dan akan mempengaruhi bobot.

Pasal 26
PEIL DAN PENGUKURAN

26. 1. Kontraktor wajib memberitahu kepada Direksi setiap suatu bagian


pekerjaan yang akan dimulai untuk dicek terlebih dahulu ketepatan peil
dan ukurannya.

26. 2. Kontraktor wajib senantiasa mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain


dalam tiap pekerjaan dan segera melapor secara tertulis kepada Konsultan
Pengawas bila terdapat perbedaan ukuran, untuk memberikan keputusan
10
SYARAT-SYARAT UMUM TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar

pembetulannya. Kontraktor tidak dibenarkan melakukan pembetulan


sendiri kekeliruan tersebut tanpa persetujuan Direksi.

26. 3. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan


menurut peil dan ukuran yang ditetapkan dalam RKS dan Gambar.

26. 4. Mengingat tiap kesalahan selalu akan mempengaruhi bagian pekerjaan


selanjutnya, maka ketepatan peil dan ukuran mutlak perlu diperhatikan
benar.

26. 5. Kelalaian Kontraktor dalam hal ini tidak akan ditolerir dan Direksi berhak
untuk memerintahkan membongkar hasil pekerjaan yang telah ada.

Pasal 27
PEMAKAIAN UKURAN

27. 1. Kontraktor bertanggung jawab dalam menepati semua ketentuan yang


tercantum dalam RKS dan Gambar berikut tambahan dan perubahannya.

27. 2. Kontraktor wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan


maupun bagiannya dan memberitahukan Direksi tentang perbedaan yang
ditemukannya didalam RKS dan Gambar maupun dalam pelaksanaan,
Kontraktor diijinkan membetulkan kesalahan Gambar dan
melaksanakannya setelah ada persetujuan tertulis dari Direksi.

27. 3. Pemakaian ukuran yang keliru pada pelaksanaan, dalam hal apapun
menjadi tanggung jawab Kontraktor, karena itu sebelumnya Kontraktor
wajib melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap RKS dan Gambar.

Pasal 28
PERALATAN KERJA DAN ALAT BANTU

28. 1. Kontraktor harus menyediakan peralatan kerja yang diperlukan untuk


melaksanakan pekerjaan secara sempurna dan efisien.

28. 2. Kontraktor harus menjaga ketertiban perjalanan yang menggunakan jalan


umum agar tidak mengganggu.

28. 3. Bila pekerjaan selesai, Kontraktor wajib segera menyingkirkan alat


tersebut dan memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan serta
membersihkan bekasnya.

11
SYARAT-SYARAT UMUM TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar

Pasal 29
PEMBANGKIT TENAGA DAN SUMBER AIR

29. 1 Setiap pembangkit tenaga sementara untuk penerangan pekerjaan, harus


diadakan oleh Kontraktor, termasuk pemasangan sementara kabel-kabel,
meteran, serta membersihkannya kembali pada waktu pekerjaan selesai.

29. 2. Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan oleh Kontraktor atau biaya
untuk mengadakan air kerja menjadi beban Kontraktor.

29. 3. Kontraktor tidak diperbolehkan menyambung pipa air dari saluran induk,
lubang penyedot, reservoir dan sebagainya tanpa terlebih dahulu mendapat
ijin tertulis dari Pemilik Proyek /Direksi.

Pasal 30
IKLAN

Kontraktor tidak diijinkan memasang iklan dalam bentuk apapun di lokasi


kerja atau ditempat berdekatan tanpa ijin dari Pemilik Proyek / Direksi.

Pasal 31
JALAN MASUK DAN JALAN SEMENTARA

31. 1. Pemakaian jalan masuk ke lokasi kerja menjadi tanggung jawab


Kontraktor sesuai dengan kebutuhan.

31. 2. Kontraktor wajib membersihkan kembali jalan masuk pada waktu


penyelesaian dan memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya dengan
biaya beban Kontraktor.

Pasal 32
PERLINDUNGAN TERHADAP BANGUNAN LAMA
DAN MILIK UMUM

32. 1. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan akibat operasi
pelaksanaan pekerjaan terhadap bangunan yang ada, sarana, jalan, saluran
dan lain-lain yang ada dilingkungan pekerjaan.

32. 2. Kontraktor bertanggung jawab atas gangguan atau pemindahan yang


terjadi atas perlengkapan umum seperti saluran air, telepon, listrik dan
sebagainya yang disebabkan oleh operasi pelaksanaan. Segala biaya untuk
pemasangan kembali beserta perbaikan adalah menjadi beban Kontraktor.
12
SYARAT-SYARAT UMUM TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar

Pasal 33
KECELAKAAN DAN KESEHATAN

33. 1. Kecelakaan yang timbul waktu pekerjaan berlangsung menjadi beban


Kontraktor.

33. 2. Sehubungan dengan pasal ini, Kontraktor wajib menyediakan kotak P3K
terisi menurut kebutuhan lengkap dengan seorang petugas yang telah
terlatih dalam hal mengenai pertolongan pertama.

33. 3. Terhadap kecelakaan yang timbul akibat Bencana Alam segala biayanya
menjadi beban Kontraktor.

33. 4. Kebakaran yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor.

33. 5. Sehubungan dengan butir itu, Kontraktor wajib menyediakan alat


pemadam kebakaran jenis ABC, pasir dibak kayu galah secukupnya dan
pemeliharaan.

33. 6. Kontraktor wajib memperhatikan kesehatan karyawan-karyawannya.

33. 7. Sejauh tidak disebut dalam RKS maka Kontraktor harus mengikuti semua
peraturan yang dikeluarkan oleh instansi Pemerintah CQ Undang-undang
kesehatan kerja dan lain sebagainya yang berlaku.

Pasal 34
PENGAMANAN LOKASI PEKERJAAN

Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas segala sesuatu yang ada


didaerahnya mengenai :

1.Kerusakan yang timbul akibat kelalaian yang disengaja ataupun tidak.


2.Penggunaan sesuatu yang keliru / salah.
3.Kehilangan alat/bahan yang ada didaerahnya.
4.Semua kejadian sebagaimana disebut diatas Kontraktor harus melaporkan
kepada Pemilik Proyek/ Direksi dalam waktu paling lambat 24 jam untuk diusut
dan diselesaikan lebih lanjut.
5.Untuk mencegah hal itu, Kontraktor harus mengadakan penerangan malam,
pemagaran sementara dan sebagainya.

13
SYARAT-SYARAT UMUM TEKNIS
Pembangunan Stadion Olah Raga
Di Kabupaten Banjar

Pasal 35
PEMBONGKARAN OLEH KONTRAKTOR

35. 1. Setiap pelaksanaan oleh Kontraktor tidak dibenarkan merusak bagian-


bagian bangunan yang sudah selesai dilaksanakan oleh Kontraktor bidang
lain.

35. 2. Bila kerusakan bagian bangunan tidak bisa dihindari maka Kontraktor
yang bersangkutan diwajibkan memperbaiki bagian yang rusak tersebut
seperti keadaan semula dinilai dan disetujui Pemilik Proyek / Direksi
secara tertulis.

Pasal 36
PEMERIKSAAN PEKERJAAN

36. 1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan Kontraktor diwajibkan memintakan


persetujuan kepada Direksi.

36. 2. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2X24 jam sejak
diterimanya Surat Permohonan Pemeriksaan tidak dipenuhi oleh Direksi,
Kontraktor dapat meneruskan pekerjaanya dan bagian yang seharusnya
diperiksa dianggap telah disetujui oleh Direksi. Hal ini dikecualikan bila
Direksi minta perpanjangan waktu.

14

Anda mungkin juga menyukai