Anda di halaman 1dari 16

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

(RKS)
Pekerjaan Rehabilitasi Tribun Utama Stadion Oipoi + Toilet 4 Sisi

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEKTUR AS - 1


BAB I
SPESIFIKASI UMUM PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEKTUR

A. UMUM
Pasal 1
Peraturan-Peraturan

Apabila tidak ditentukan lain, dalam pelaksanaan pekerjaan ini berlaku dan mengikat ketentuan-
ketentuan yang disebut di bawah ini, dan Pemborong dianggap mengetahui dan memahaminya
termasuk (apabila ada) segala perubahan-perubahan dan tambahan-tambahan lainnya :

a. Algemene Voorwarden voor de aaneming bij openbare Warken In Indonesia 28 Mei 1941
disingkat A.V.41 ditamabah dengan UNdang-undang RI Nomor 28 Tahun 2002 tentang
bangunan Gedung
b. Peraturan Umum Pemeriksanaan Bahan-bahan Bangunan (PUBBI 1960).
c. Keputusan Presiden RI Nomor 80 tahun 2003
d. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 45/PRT/M/2007, tanggal 27
Desember 2007
e. Peraturan Beton Indonesia (PBI 1971).
f. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI 1961).
g. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983 (PPBBI 1983)
h. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1981 (PPI 1981).
i. Peraturan-peraturan Pembangunan Daerah setempat.
j. Peraturan lain yang berhubungan dengan pembangunan yang berlaku di Indonesia.
k. Petunjuk serta perintah tertulis dari Direksi pada saat pelaksanaan pekerjaan.

Pasal 2
Bestek dan Gambar

1. Pemborong diwajibkan meneliti gambar-gambar dan bestek mengenai pekerjaan ini.

2. Bila ternyata ada perbedaan antara kontrak, gambar dan bestek, juga antara gambar-gambar
dengan gambar lain, maka yang berlaku adalah urutan di bawah ini
 Kontrak
 Bestek
 Gambar-gambar yang lebih besar dengan skala yang lebih kecil.

3. Bila perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan yang belakangan hari mungkin menimbulkan
kekeliruan atau bahaya, Pemborong wajib menanyakan terlebih dahulu kepada Direksi untuk
mendapatkan ketegasannya.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEKTUR AS - 2


Pasal 3
Rencana Kerja

1. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus menyusun Rencana Kerja (Time
Schedulle) yang diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) minggu sesudah tanggal
penerimaan Surat Perintah Kerja, dengan disetujui oleh Direksi

2. Setelah Rencana Kerja disetujui oleh Direksi, satu salinan akan ditahan oleh Direksi dan satu
salinan lainnya harus ditempel di Bangsal Pemborong di tempat pekerjaan.

Pasal 4
Kuasa Pemborong

1. Pemborong wajib menempatkan seorang wakil yang cukup cakap dan berpengalaman untuk
memimpin pelaksanaan pekerjaan ini di lapangan (selanjutnya disebut “Pelaksana”).

2. Pelaksana yang ditunjuk oleh Pemborong harus mendapat kuasa penuh yang bertindak untuk dan
atas nama Pemborong.

3. Dengan adanya Pelaksana ini tidak berarti bahwa Pemborong lepas dari tanggung jawab sebagian
atau sepenuhnya dari seluruh pekerjaan.

4. Pemborong harus memberikan laporan secara tertulis kepada Direksi tentang segala keterangan
mengenai Pelaksana ini. Pelaksana baru bisa bertindak setelah ada persetujuan dari Direksi.
Dalam satu minggu kalau tidak ada keberatan dari Direksi, berarti Direksi menyetujuinya.

5. Bilamana kemudian menurut pendapat Direksi, Pelaksana kurang mampu/tidak bisa


menunjukkan kecakapannya dalam memimpin pekerjaan dengan sebaik-baiknya, maka Direksi
berhak memerintahkan kepada Pemborong untuk menggantikannya, dalam waktu 6 (enam) hari
setelah dikeluarkannya surat perintah, Pemborong harus sudah menunjuk seorang kuasa yang
baru.

Pasal 5
Tempat Tinggal Pemborong dan Pelaksana

Untuk menjaga kemungkinan akan diperlukan hubungan diluar jam kerja, Pemborong wajib
memberitahukan alamat rumah dan nomor telpon Pemborong dan Pelaksana kepada Direksi.
Diharapkan alamat ini tidak berubah-ubah selama pelaksanaan pekerjaan tersebut.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEKTUR AS - 3


Pasal 6
Pengamanan

1. Pemborong wajib mengadakan penjagaan keamanan untuk barang-barang di seluruh lokasi


pekerjaan.
2. Barang-barang bahan bangunan yang hilang, baik yang sudah maupun yang belum dipasang tetap
menjadi tanggungan Pemborong dan tidak diperkenankan untuk diperhitungkan di dalam
borongan biaya tambahan.

Pasal 7
Laporan Harian dan Mingguan

1. Pemborong diwajibkan membuat Laporan Harian dimana tercantum tentang kemajuan pekerjaan
setiap harinya, bahan-bahan dan alat-alat yang didatangkan, jumlah pekerja dan petugas lapangan
yang ada serta keadaan cuaca pada hari yang bersangkutan, adalah merupakan kewajiban
Pemborong untuk membuatnya dalam rangkap 3 (tiga), satu untuk Konsultan Pengawas, satu
lainnya untuk Kepala Satuan Kerja.
2. Laporan Harian harus mendapat pesetujuan dari Konsultan pengawas dan Pengelola Teknis
Proyek (PTP) atas substansi laporan yang disampaikan, jika ada koreksi dari konsultan pengawas
atau PTP maka Laporan harian harus segera diperbaiki dan hasil perbaikan disampaikan paling
lambat 1 x 24 Jam dari saat dikembalikannnya laporan tersebut.
3. Laporan Mingguan-nya disusun oleh konsultan pengawas berdasarkan hasil laporan harian yang
disampaikan oleh Kontraktor. Laporan Mingguan ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga), satu asli
sebagai arsip konsultan pengawas dan dua salinan untuk kontraktor dan Kepala Satuan Kerja
setelah diteliti dan disetujui oleh Kepala Satuan Kerja.
4. Tugas-tugas dan perintah-perintah dari Konsultan pengawas dan Direksi berlaku dan mengikat
bagi Pemborong, apabila tugas-tugas dan perintah-perintah itu dimuat dalam laporan/buku harian
dan telah dibubuhi tanda tangan dan nama jelas petugas/Direksi yang
menugaskan/memerintahkan.
5. Pekerjaan-pekerjaan tambah kurang harus pula dicatat dalam Laporan Harian.
6. Pemborong wajib membuat foto proses pekerjaan (berwarna) yang dilampirkan pada setiap
permohonan termyn, minimal 4 (empat) pose rangkap 3 (tiga), dimulai dari 0% sampai dengan
100% dan Pemborong menyediakan dalam album.

Pasal 8
Jaminan Sosial, Kesehatan dan Keselamatan

1. Pemborong diwajibkan menyediakan peti obat-obatan sesuai syarat-syarat P3K yang selalu harus
tersedia secara lengkap di lapangan. Obat-obatan tersebut disediakan baik untuk Direksi, staf
Pemborong, termasuk pekerja-pekerja dari pihak ketiga.
2. Pemborong wajib menyediakan air minum yang memenuhi standar kesehatan untuk para pekerja.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEKTUR AS - 4


3. Segala yang menyangkut kesehatan dan jaminan lainnya yang belum disebutkan disini,
Pemborong wajib melakukan sesuai dengan peraturan perburuhan yang berlaku bagi para
pekerja.
Pasal 9
Pemeriksaan Pekerjaan

1. Sebelum dimulai satu pekerjaan, yang bila pekerjaan ini dilaksanakan mengakibatkan tidak dapat
dilanjutkan pekerjaan yang telah dikerjakan, Pemborong diwajibkan meminta kepada Direksi
(PTP dan Konsultan Pengawas) memeriksa bagian pekerjaan yang telah dikerjakan itu. Baru
setelah Direksi menyatakan bagian ini baik, Pemborong dapat memulai pekerjaan selanjutnya.
2. Bila permintaan pemeriksaan tersebut selama 24 jam tidak dipenuhi oleh Direksi, maka
Pemborong bisa meneruskan bagian-bagian pekerjaan, yang seharusnya diperiksa itu dianggap
seolah-olah telah diperiksa dan disetujui. Hal ini dikecualikan apabila Direksi minta
perpanjangan waktu pemeriksaan dan Pemborong menyetujuinya.
3. Bila ayat 1 di atas dilanggar oleh Pemborong, Direksi berhak menyuruh membongkarnya bagian
pekerjaan tersebut, dan ongkos pembongkaran serta pemasangan kembali karena kelalaian
Pemborong ini dibebankan kepada Pemborong.

Pasal 10
Pemeriksaan Bahan-Bahan

1. Semua bahan-bahan yang diperlukan untuk bangunan tersebut, Pemborong/Pelaksana terlebih


dulu harus memberikan contoh kepada Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan
sebelum bahan-bahan tersebut didatangkan atau dipakai.
2. Bahan-bahan yang tidak memenuhi persyaratan atau kualitas jelek yang dinyatakan afkir/ditolak
oleh Pengawas Lapangan/Pengelola Teknis Kegiatan, harus segera dikeluarkan dari lapangan
bangunan selambat-lambatnya dalam waktu 3 x 24 jam dan tidak boleh dipergunakan.
3. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh Pengawas Lapangan/Pengelola
Teknis Kegiatan dan ternyata masih dipergunakan oleh Pelaksana, maka Pengawas
Lapangan/Pengelola Teknis Kegiatan berhak untuk memerintahkan pembongkaran kembali
kepada Pelaksana (Pemborong), dan biaya ditanggung oleh Pemborong.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEKTUR AS - 5


B. URAIAN TEKNIS

Pasal 11
Pekerjaan Persiapan

1. Lingkup Pekerjaan :
1. Penyediaan Air kerja
2. Sewa Lahan Pembuatan Direksi Keet & Gudang
3. Pembuatan Papan Nama Proyek
4. Pengadaan Listrik Kerja
5. Administrasi & Dokumentasi
6. Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan
7. Pekerjaan Pembongkaran
8. Pembuatan Job Mix Formula Beton

2. Persyaratan Bahan
 Papan Nama proyek dibuat dari tripleks 9 mm ukuran 120x120 cm
 Gambar-gambar kerja (shop drawing) maupun as bulit drawing disajikan dalam gambar ukuran
kertas A3, HVS 70 gram
 Air kerja yang dipakai adalah air tawar yang bersih dan harus bebas dari bahan-bahan yang
berbahaya bagi konstruksi maupun manusia.
3 Pedoman Pelaksanaan
 Papan nama proyek proyek ditulis dengan huruf kapital sehingga mudah dan jelas dibaca
dalam jarak 3 cm, huruf berwarna hitam dengan latar belakang cat putih. Informasi yang
disamapikan paling tidak memuat hal-hal : Nama pemberi kerja, Nama kontraktor pelaksana,
nama konsultan perencana, nama konsultan pengawas, Nama pekerjaan, Lokasi, Jangka waktu
pelaksanaan, Nilai kontrak, Nomor Kontrak dan informasi lain yang dianggap perlu dan
redaksinya harus disetujui oleh konsutan pengawas dan Direksi Pekerjaan.
 Mobilisasi sumber daya dapat dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
kebutuhan sumberdaya dalam pelaksanaan pekerjaan setelah mendapat ijin dari konsultan
pengawas dan direksi pekerjaan. Semua biaya berkaitan dengan mobilisasi peralatan seperti
perijinan dan adimistrasinya ditanggung sepenuhnya oleh kontraktor pelaksana.
 Demobilisasi sumber daya dapat dilakukan setelah mendapat ijin dari konsultan pengawas dan
direksi pekerjaan.
 Ukuran-ukuran patok dan ukuran tinggi telah di tetapkan dalam gambar dan dijelaskan dalam
gambar detail. Ukuran-ukuran dalam gambar tersebut adalah ukuran setelah pekerjaan selesai
dikerjakan.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEKTUR AS - 6


 Peil ketinggian lantai ( 0,00) diambil sesuai dengan ketetapan dalam gambar rencana.
Penentuan peil ini akan dilakukan oleh Pemilik Pekerjaan, Konsultan Pengawas Pekerjaan
bersama-sama dengan kontraktor pelaksana.
 Administrasi harus dibuat teratur menyangkut aktifitas harian di lapangan, pencatan material
yang masuk maupunn yang keluar dari gudang logistik, tenaga kerja dan kondisi cuaca serta
selalu membuat fofo-foto setiap terjadi kemajuan pekerjaan dilapangan.
 Sebelum memulai suatu pekerjaan Kontraktor Pelaksana harus mengajukan ijin pelaksanaan
pekerjaan (Request of Work) yang dilengkapi dengan gambar kerja (Shop drawing) dan pada
akhir pelaksanaan kontraktor harus membuat gambar hasil pelaksanaan (As built draing)
yang harus mendapat persetujuan dan pengesahan dari Konsultan Pengawas dan Direksi
Pekerjaan termasuk Pejabat Pembuat Komitmen PPK).
 Pelaporan yang harus dibuat oleh kontraktor adalah laporan harian yang isinya harus
mendapat persetujuan dari pengawas lapangan.
 Sebelum melakukan pekerjaan pengurugan kontraktor melakukan pengukuran kondisi
eksisting halaman sehingga pat diketahui secara pasti tentang volume urugan yang harus
dikerjakan dan hasil perhitungan harus disetujui oleh konsultan pengawas dan direksi
pekerjaan.
 Untuk memantau volume urugan yang telah dikerjakan kontraktor bersama-sama dengan
konsultan pengawas harus melakukan pencatan volume tanah yang didatangkan ke lokasi
pekerjaan, dengan mencatat volume tanah yang dibawa masuk ke lokasi pekerjaan olehsetiap
kendaraan pengakut tanah.
 Pekerjaan pembongkaran dilakukan pada item – item pekerjaan yang tercantum dalam
Gambar Kerja dan RAB.
 Pemborong diwajibkan melakukan pembongkaran sesuai dengan gambar kerja, dan apabila
pekerjaan pembongkaran diluar dari gambar kerja maka akibat dari pembongkaran diluar
item pekerjaan tersebut, menjadi tanggung jawab pemborong.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEKTUR AS - 7


Pasal 12
Pekerjaan Tanah & Urugan

1. Lingkup Pekerjaan
1. Pek. Galian Tanah
2. Pek. Urugan Tanah Kembali
3. Pek. Urugan Sirtu
4. Pek. Urugan Pasir

2. Persyaratan Bahan & Pelaksanaanya


a. Pekerjaan galian tanah dilakukan, setelah dilakukan pembongkaran stadion exciting.
Kemudian dilakukan pengukuran dan bouplank bangunan tersebut. Setelah disetujui oleh
direksi teknis dan pengawas lapangan, baru dilakukan penggalian pondasi. Dimensi galian
pondasi dikerjakan sesuai dengan gambar kerja.

b. Urugan pasir dilakukan lapis demi lapis setiap 20 cm, disiram dengan air sampai padat dan
rata.
c. Dibawah pondasi harus diurug dengan pasir urug dengan ketebalan setelah padat minimal 10
cm atau sesuai dengan gambar kerja.
d. Urug pasir dibawah lantai disiram dengan air sampai padat supaya tidak ada lagi rongga-
rongga yang terbuka.
e. Pasir untuk urugan dipakai pasir yang berkualitas baik dan bebas dari zat-zat organic.
f. Pengurugan sirtu tanah putih dilakukan pada bangunan dengan pemadatan yang benar – benar
padat, agar tidak terjadi rongga yang dapat menyebabkan penurunan.

Pasal 13
Pekerjaan Pasangan Tembok Yang Rusak, Plesteran & Acian

1. Lingkup Pekerjaan
1. Pas. Tembok
2. Plesteran & Acian

2. Persyaratan Bahan
a. Batako yang digunakan adalah batu batako berkualitas baik, tidak mudah pecah atau cacat
lainnya yang akibatkan oleh perlakukan wajar pada batu tersebut.
b. Sebelum kontraktor pelaksana mengadakan batako ke lokasi pekerjaan, kontraktor harus
mengajukan contoh material kepada konsultan pengawas dan direksi pekerjaan minimal 3
(tiga) buah contoh dari lokasi percetakan batu batako yang berbeda, jenis atau contoh batako
yang disetujui harus diletakkan atau dipajang di direksikeet untuk selanjutkan dipakai oleh
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEKTUR AS - 8
konsultan pengawas dan direksi untuk mengontrol batako yang didatangkan oleh kontraktor
pelaksana.
c. Bahan pasir, semen dan air untuk pekerjaan pasangan dan plesteran mengikuti persyaratan
yang telah ditentukan dalam pasal beton bertulang.
d. Plesteran dibuat dengan dengan ketebalan berkisar 1,5 cm – 2,0 cm dengan campuran 1PC :
4Psr.
e. Acian saus semen dibuat dengan perbandingan air dan semen diaduk sampai didapat campuran
yang plastis.

3. Pedoman Pelaksanaan
 Untuk pasangan dinding yang rusak harus dibongkar dan dibuang dari lokasi pekerjaan.
 Pasir yang dipakai adalah pasir yang berkualitas baik dan bebas dari zat-zat organic or kimia
 Pasangan dinding tembok dikerjakan dengan memasang batako dengan campuran 1PC : 4Psr.
 Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak
diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal. Ketebalan yang diperbolehkan
berkisar antara 1,50 cm sampai 2,00 cm. Untuk mencapai tebal plesteran yang rata sebaiknya
diadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar kayu panjang yang
digerakkan secara horizontal dan vertikal.
 Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus diusahakan memperbaikinya secara
keseluruhan.
 Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu sejak permulaan
plesterannya.
 Acian semen dipasang setelah plesetran selesai dikerjan secara sempurna.

Pasal 14
Pekerjaan Beton
1. Lingkup Pekerjaan

1. Pek. Beton K – 250


2. Pek. Beton K - 175

2. Persyaratan Bahan
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah ditentukan dalam pasal beton
bertulang yang disyaratkan dalam PBI’71.
 Beton
a. Semen
 Digunakan Portland Cement Jenis I Merk Bosowa, Tonasa, Gresik, Tiga Roda yang
memenuhi ketentuan NI-8 tahun 1975 dan memenuhi S-400 menurut Standar Cement
Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972).
 Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak
diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEKTUR AS - 9


 Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar
semen tidak cepat mengeras.
b. Pasir Beton, Pasir beton yang digunakan adalah pasir beton ex. Takari, harus berupa
butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta
memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam
PBI 1971.
c. Kerikil, harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang
disyaratkan dalam PBI 1971.
d. Air, harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis
atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan.
e. Besi Beton,
- Mutu baja/besi tulangan beton adalah jenis besi/baja lunak dengan mutu U-24 (tegangan
leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm2) dengan propil polos (BJTP 24) untuk tulangan
dengan diameter sampai 12 mm (notasi pada gambar Ø) dan Mutu baja/besi tulangan beton
dengan mutu U-39 (tegangan leleh karakteristik minimum 3900 kg/cm2) dengan profil ulir
(BJTD 39) untuk tulangan dengan diameter diatas 12 mm (digambar dinotasikan dengan D).
- Kontraktor harus menunjukkan dan dipajang di direksikeet contoh besi tulangan yang akan
diadakan paling lambat 2 minggu sebelum pekerjaan pembesian dilakukan, untuk
selanjutnya sebagian contoh besi tersebut (sisanya tetap dipajang di direksikeet) harus diuji
dilaboratorium yang disetujui/ditunjuk oleh Direksi pekerjaan dan Konsultan Pengawas.
- Jika contoh besi tersebut memenuhi syarat, besi boleh diadakan dilokasi pekerjaan dan
setiap material besi yang diturunkan harus dicek kesesuaiannya dengan contoh yang sudah
disetujui Direksi Pekerjaan dan Konsultan Pengawas.
 Mutu beton. Mutu beton yang dicapai adalah mutu beton K – 250 dan K-175.
 Job Mix Formula. Sebelum dilakaukan pengecoran, kontraktor wajib melakukan pengujian
material yang digunakan, baik pasir, kerikil maupun semen, untuk mendapatkan job mix formula
dalam pekerjaan beton tersebut. Job mix formula nantinya akan menjadi acuan dalam
mengerjakan beton pada bangunan tersebut.
 Kubus Beton. Dalam melakukan pengecoran, kontraktor wajib menyiapkan benda uji berupa
kubus beton, untuk dilakukan pengujian kuat tekan beton sesuai dengan mutu beton yang
disyaratkan. Pengujian kubus beton dilakukan pada umur kubus beton 3 hari, 7 hari dan 14 hari
dan 21 hari.Dan semua biaya administrasi pengujian kubus beton dan job mix formula, menjadi
kewajiban kontraktor.
 Adukan Beton, pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus
dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
 Pengecoran
- Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Konsultan pengawas.
- Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat penghentiannya harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEKTUR AS - 10


 Perawatan Beton
1. Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan
harus berlangsung terus-menerus seIama paling sedikit dua minggu jika tidak ditentukan
lain. Suhu beton pada awal pengecoran harus dipertahankan tidak lebih dari 32oC
2. Dalam Jangka waktu tersebut cetakan dan acuan beton pun harus tetap dalam keadaan basah.
Apabila cetakan dan acuan beton dibuka sebelum selesai masa perawatan maka selama sisa
w a k t u t e r s e b u t p el a k s a n a a n p e r a w a t a n b e t o n t e t a p d i l a k u k a n d e n ga n
m e m b a s a h i permukaan beton terus menerus den gan menutupin ya dengan
karung-karung basah atau dengan cara lain yang disetujui Direksi Pekerjaan

Pasal 15
Pekerjaan Lantai
1. Lingkup Pekerjaan
1 Pas. lantai keramik uk.60x60 cm
2 Pas. lantai keramik tangga uk.30x60 cm
3 Pas. lantai geranit km/wc 30 x 30 cm untuk toilet VIP
4 Pas. dinding geranit km/wc 30 x 60 cm toilet VIP
5 Pas. plint geranit keramik 10 x 60 cm

2. Persyaratan Bahan
 Pekerjaan Lantai ruangan menggunakan keramik 60 x 60 cm, disesuaikan dengan system pola
lantai yang terdapat pada gambar kerja. Lantai keramik menggunakan merk platinum dan
berkualitas baik. Untuk km/wc menggunakan geranit kasar ukuran 30 x 30 cm kwalitas 1 (KW-1)
tipe Cutting atau pada sisi bersudut tajam (90o)
 Semua contoh keramik dan geranit sebelum pemasangan harus dimintakan persetujuan Pengawas
dan Pemberi Tugas.
3. Dasar lantai
Sebelum dipasang keramik, dasar lantai terlebih dahulu dilapisi dengan adukan 1 PC : 3 Ps.
4. Pemeriksaan
Sebelum lantai dipasang, Kontraktor harus memeriksa semua pasangan pipa-pipa,
saluran-saluran dan lain sebagainya yang harus sudah terpasang dengan baik sebelum
pemasangan lantai dimulai.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEKTUR AS - 11


5. Adukan
a. Untuk adukan /campuran untuk lantai geranit 1 PC : 3 Ps sedangkan pada dinding geranit
menggunakan adukan 1 PC : 2 Psr.
b. Saus semen untuk acian menggunakan semen dicampur air, sehingga didapat campuran yang
plastis.

6. Pemasangan
a. Pemasangan lantai harus rata dan tidak bergelombang.
b. Nat pasangan lantai keramik dibuat lebar maksimum 5 mm dan dicor saus PC sesuai dengan
warna keramik yang terpasang.
c. Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat lainnya. Apabila
terjadi cacat pada lantai, maka bagian cacat tersebut harus dibongkar sampai berbentuk bujur
sangkar dan pasangan baru harus rata dengan sekitarnya.

Pasal 16
Pekerjaan Pintu, Jendela dan Pelengkap
1. Lingkup Pekerjaan
1 Kusen Pintu Aluminium
2 Kusen Pintu Kayu
3 Daun Jendela, Pintu, Boven termasuk asesoris pelengkapnya

2. Persyaratan Bahan
a. Bahan yang dipakai untuk kusen alumunium secara umum maupun untuk KM/WC
serta untuk daun pintu/jendela dan boven adalah menggunakan aluminium warna eks.
ALEXINDO/INDAL atau yang setara dengan dimensi 4” x 1 ¾”, tebal minimal 0,9
mm, warna coating putih.
b. Karet sealer harus sesuai ukuran dan bentuknya dengan pintu, jendela dan kaca
dengan menggunakan karet sealer yang terbaik.
c. Bentuk & ukuran pintu, jendela & boven disesuaikan dengan gambar kerja.
d. Untuk kusen kayu, meggunakan kayu klas I bayam yang berkualitas baik.
e. Kunci pintu untuk daun pintu pada pintu dengan dua daun menggunakan kunci pintu 2 slaag
setara Merk YURI atau atas persetujuan Konsultan pengawas dan direksi pekerjaan. Jenis
pengunci dan handlenya terpisah atau yang, sedangkan untuk pintu dengan bukaan satu daun
dan pintu KM/WC menggunakan kunci pintu taman 2 slaag Merk ROYAL atau yang telah
mendapat persetujuan direksi dan Konsultan pengawas.
f. Engsel, gerendel dan espagnolet harus menggunakan kualitas baik dan telah mendapat
persetujuan direksi dan konsultan pengawas.

3. Pedoman Pelaksanaan
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEKTUR AS - 12
a. Semua pekerjaan harus dilakukan oleh tukang-tukang dengan standart pengerjaan
yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas/Direksi.
b. Pemasangan sambungan harus tepat tanpa celah.
c. Semua detail pertemuan harus runcung (adu manis) halus dan rata bersih dari
goresan-goresan serta cacat-cacat yang mempengaruhi permukaan.
d. Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan dan persyaratan
teknis yang benar.
e. Penyekrupan harus tidak terlihat dari luar dengan skrup kepala tanam galvanized.
f. Ketika pelaksanaan pekerjaan plesteran, pengecatan dinding dan bila kosen telah
terpasang maka kosen tersebut harus dilindungi agar kosen tetap terjamin
kebersihannya.
g. Untuk kusen baja, pelaksanaannya mengacu pada pelaksanaan konstruksi baja
atap pasal 15 RKS ini

Pasal 17
Pekerjaan Atap dan Plafond

1. Lingkup Pekerjaan
1 Pekerjaan Atap Spandek Pada Tribun Utama
2 Pekerjaan Lisplank Pada Tribun Utama

2. Persyaratan Bahan
o Penutup atap menggunakan Atap Spandek tbl 4 mm
o Listplank menggunakan bahan dari ACP
o Rangka plafond dari metal hollow dan penutup plafond dari gypsum tebal 9 mm,
calsiboard tebal 6 mm dan PVC.
o Pemasangan plafond dan listplafond disesuaikan dengan gambar kerja.
3. Pedoman Pelaksanaan
o Penutup atap dipasang setelah dilakukan pembongkaran pada atap tribun.
o Penutup dan list plafond gypsum dipasang setelah penutup atap selesai terpasang.
o Untuk pemasangan atap dan plafond harus dikerjakan oleh tukang yang berpengalaman
dan ahli dalam bidang pekerjaannya.
o Hasil akhir pemasangan penutup atap dan plafond harus rapi dan harus mendapat
persetujuan dari pengawas lapangan.

Pasal 18
Pekerjaan Cat

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEKTUR AS - 13


1. Lingkup pekerjaan
1 Cat dinding & beton
2 Cat listplank grc pada atap loket
3 Cat plafond
2. Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti :
a. Cat lisplank GRC Setara Merk EMCO Lux
b. Cat Plafond Setara Merk Metrolite
c. Cat dinding/tembok dalam & luar Setara Merk Mowilkes.
3. Pedoman pelaksanaan
a. Bidang lisplank yang akan dicat harus meni setelah kering didempul untuk membentuk
permukaannya menjadi rata, kemudian setelah dempul kering lalu digosok dengan amplas
sampai permukaan woodpalnk menjadi licin dan rata.
o Setelah permukaan woodplank dibersihan dari debu, baru disemprot cat dasar dengan
kompresor secara merata pada permukaan woodplank.
o Pekerjaan harus betul-betul rata, berwarna sama dan pelalisan cat penutup dilakukan
sebanyak 3 (tiga) kali.
o Pekerjaan cat woodplank harus dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu
pengeringan jenis bahan yang digunakan.

b. Pengecatan dinding dan plafond harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :
o Dinding yang akan dicat harus dibersihkan dari kotoran dan debu dengan menyapunya
sampai bersih.
o Melapis dinding dengan plamur tembok pada bagian yang berlubang sampai rata.
o Setelah plamir kering kemudian permukaan dinding yang akan dicat digosok dengan kertas
amplas sampai permukaanya licin
o Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata dengan 1 lapis cat dasar dan 2 (dua)
kali dengan cat penutup. (pengecatan gedung utama hanya sampai cat dasar)
o Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.

Pasal 19
Pekerjaan Eksterior
1. Lingkup pekerjaan

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEKTUR AS - 14


1. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan untuk
melaksanakan pekerjaan pemasangan panel aluminium composite seperti yang diajukan
dalam ganbar rencana.
2. Pekerjaan ini dilaksanakan pada tempat-tempat seperti yang dianjurkan dalam gambar.
3. Pengendalian pekerjaan: Semua pekerjaan yang disebutkan dalam bab ini harus dikerjakan
sesuai dengan standart dan spesifikasi dari pabrik.
4. Kontraktor sebelum bekerja wajib mengajukan gambar gambar shop drawing untuk disetujui
Pengawas/MK.

2. Bahan Yang Digunakan


i. Komponen
1. Bracket/angkur dari material besi finish galvanis/cat zinchromate atau material
aluminium ekstrussion.
2. Rangka vertikal dan horizontal dari material aluminium ekstrussion
3. Rangka tepi panel aluminium composite dan reinforoe dari material dari material
aluminium
ii. Bahan - bahan
Bahan : Aluminium composite tebal : 4mm terdiri dari 0,5 mm Aluminium, 3mm Polyetlene
dan 0,5mm
iii. Aluminium.
1. Length (mm) : 2440, 4880 or costum cut.
2. Width (mm) : 1220 or custom
3. Bending Strengh : 45-50kg/4mm
4. Heat Deformation : 200o C
5. Sound Insulation : 24-39 Db
6. Finished : Flouracarbond factory firished/PVdF Coating
7. Warna : Lihat gambar
8. Merek : Seven, Aluclad, Alustar atau setara yang disetujui Konsultan MK.
9. Bahan composite harus dalam keadaan rata, warna akan ditentukan kemudian.
Contoh-contoh: Kontraktor diharuskan menyerahkan contoh-contoh bahan kepada direksi
lapangan untuk mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas.

Pasal 20
Pekerjaan Akhir
 Sebelum pekerjaan diserahkan, kontraktor pelaksana harus melengkapi Laporan Harian,
Mingguan dan Bulanan (perbaikan atau penyempurnaan seperlunya atas laporan yang

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEKTUR AS - 15


dibuat secara rutin saat pekerjaan berlangsung).
 Sebelum pekerjaan diserahkan, kontraktor pelaksana harus melengkapi Reguest of work,
Shop drawing (perbaikan atau penyempurnaan seperlunya atas laporan yang dibuat secara
rutin saat pekerjaan berlangsung).
 Sebelum pekerjaan diserahkan, kontraktor pelaksana harus menyerahkan gambar
pelaksanaan (as built drawing) yang sudah ditanda tangani oleh konsultan pengawas dan
pihak direksi.
 Sebelum pekerjaan diserahkan, kontraktor pelaksana harus membersihkan lokasi dari
bahan-bahan sisa selama pelaksanaan pekerjaan dan menyerahkan barang-barang invertaris
proyek yang menjadi hak pemilik pekerjaan.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEKTUR AS - 16

Anda mungkin juga menyukai