1pc : 2pp : 3kr Untuk pengecoran beton pada plat lantai Kelas/Mutu beton yang digunakan adalah K
bangunan dan halaman parkir untuk lantai dalam bangunan dan K.175 u
lantai
halaman parkir.
1pp : 2pc Untuk plesteran dinding batako Semua plesteran setebal 1,5 cm
dan lantai dengan toleransi hingga 1,3 cm.
18.3.3. Beton dan plesteran yang baru saja selesai tidak boleh langsung difinishing, dan
selama proses pengeringan bidang beton dan plesteran harus disiram air agar tidak
terjadi retak-retak akibat proses pengeringan.
18.3.4. Plesteran untuk bidang / dinding yang akan dicat tembok sebelumnya harus
diratakan dengan acian dan digosok hingga halus dan rata.
19.3.5. Perbaikan bidang plesteran, baik pada bidang baru yang dibongkar kembali dan
diperbaiki, harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga hubungan bidang plesteran
benar-benar merupakan satu bidang yang rata, tidak retak-retak dan terjadi ikatan
yang kuat.
Pasal 20 : PEKERJAAN PASANGAN PELAPIS LANTAI
19.1. Lingkup Pekerjaan
19.1.1. Meliputi pengadaan dan pemasangan semua jenis pelapis untuk lantai seperti yang
tertera atau disebutkan dalam gambar rencana.
19.1.2. Mengadakan koordinasi dengan bidang lain yang berkaitan dengan pekerjaan
pemasangan pelapis lantai.
19.1.3. Persyaratan dan Bahan-Bahan
a. Sebelum bahan pelapis lantai didatangkan ke site, contoh-contoh semua bahan
yang akan digunakan harus diajukan untuk dimintakan persetujuan dari
Perencana/Konsultan Pengawas dan pemilik.
b. Bahan pelapis lantai yang digunakan adalah keramik ukuran 40x40 cm dan
papan parquet (wood flooring). Semua peruntukannya dipasang sesuai dengan
gambar rencana.
19.2. Cara Pengerjaan
19.2.1. Lantai Keramik dan Wood Flooring
a. Untuk pola pemasangan keramik dan wood flooring sesuai dengan gambar
rencana atau petunjuk Konsultan Pengawas.
b. Keramik dipasang dengan spesi adukan 1pc : 3ps, tebal minimal spesi adukan
adalah 0,5 cm.
c. Celah antara keramik lebarnya maksimum 3 mm. Setelah pasangan cukup
kering diisi pasta Tile Grout AM 50 yang sesuai dengan warna keramik.
d. Permukaan keramik harus datar dan bertekstur halus.
19.2.2. Pemotongan Keramik
Pada prinsipnya pemotongan keramik harus dihindarkan, apabila memang
dikehendaki dan terpaksa harus dilakukan, maka potongan terkecil tidak boleh
kurang dari ½ ukuran keramik. Pemotongan harus dilakukan dengan alat pemotong
keramik dan dikerjakan dengan hati-hati agar hasil pemotongan rapi, kemudian sisi
bekas potongan harus dihaluskan.
19.2.3. Pengawasan Pelaksanaan
Sebelum pekerjaan keramik dan wood flooring dilakukan, Pelaksana harus
melakukan persiapan yang baik terutama yang berkaitan dengan semua pekerjaan
pemipaan dan saluran, pemasangan keramik dan wood flooring harus ditempatkan
sesuai gambar rencana. Sebelum pekerjaan pelapisan dilaksanakan harus diadakan
pemeriksaan dan disetujui pengawas ahli.
Pasal 22 : PENUTUP
17.1. Semua ketentuan yang belum tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini
akan dijelaskan pada waktu rapat penjelasan pekerjaan (aanwijzing).
17.2. Perubahan konstruksi dan penjelasan-penjelasan yang belum termasuk dalam Rencana Kerja
dan Syarat-Syarat (RKS) ini harus melalui persetujuan Direksi.
17.3. Dalam dokumen ini terlampir item pekerjaan untuk dijadikan acuan bagi Pelaksana, namun tidak
terlepas kemungkinan adanya penambahan item pekerjaan maupun volumenya oleh Pelaksana
atas perintah Pemberi Tugas.
CV. SHINTA
SAHUDIN, SE
Direktur
Spesifikasi Teknis dan Gambar 12