BAB. V
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN – BAHAN BANGUNAN
PERSIAPAN PELAKSANAAN
Pada dasarnya untuk dapat memami dan menghayati dengan sebaik-baiknya
seluruh seluk beluk pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan mempelajari secara
seksama seluruh Gambar Kerja serta Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis
seperti yang akan diuraikan dalam Buku ini.
Di dalam hal terdapat ketidakjelasan, perbedaan-perbedaan dan atau
kesimpangsiuran informasi di dalam pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan
mengadakan pertemuan dengan Konsultan Pengawas dan Direksi Pelaksana untuk
mendapat kejelasan pelaksanaan.
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang tidak tercantum dalam Lingkup diatas sudah termasuk dalam jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai gambar rencana kerja.
RKS
BAB V Hal-1
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
-Meliputi : Pengukuran,Pembuatan Direksikeet, mobilisasi peralatan, bahan /
material, pengadaan air dan listrik untuk bekerja dan tenaga kerja.
Pasal 2
MEMULAI KERJA
Pasal 3
MOBILISASI
RKS
BAB V Hal-2
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pasal 4
PAPAN NAMA KEGIATAN
Pasal 5
KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN
RKS
BAB V Hal-3
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pasal 6
RENCANA KERJA
6.1. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di Lapangan, Kontraktor/Pemborong
'wajib' membuat Rencana Kerja Pelaksanaan dari bagian-bagian pekerjaan
berupa Bar-chart dan S-Curve Bahan dan Tenaga.
6.2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu
dan Konsultan Pengawas, paling lambat dalam waktu 8 (delapan) han kalender
setelah Surat Keputusan Penunjukan (SPK) diterima Kontraktor/Pemborong.
Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan- Pengawas akan disahkan
oleh Pemberi Tugas/Pemimpin kegiatan.
6.3. Kontraktor/Pemborong wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 4
(empat) kepada Konsultan Pengawas untuk diberikan kepada Pemilik kegiatan
dan Perencana.
6.4. Kontraktor/Pemborong harus selalu dalam pelaksanaan pembangunan
pekerjaan sesuai dengan Rencana Kerja tersebut di atas.
6.5. Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor/Pemborong
berdasarkan Rencana Kerja tersebut.
Pasal 7
LOS PENGAWAS, LOS KERJA, GUDANG BAHAN, DAN LAIN-LAIN
RKS
BAB V Hal-4
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
7.5. Kantor Pemborong, gudang bahan, los-Ies kerja dan los lainnya yang dibuat
dan dibiayai oleh Kontraktor/Pemborong, setelah selesai pelaksanaan
pembangunanlpekerjaan tersebut, harus segera dibongkar/dibersihkan oleh
pihak Pemborong, dan bahan-bahan bekasnya menjadi milik pemborong.
7.6. Direksi - Keet dan pagar Pengaman (butir 1 & 4 di atas) yang dibuat oleh
Kontraktor/ Pemborong, setelah selesai pelaksanaan pembangunanlpekerjaan
tersebut akan ditentukan pemanfaatannya oleh Proyek, namun apabila
dianggap perlu Direksi dapat memerintahkan kepada Pemborong untuk segera
membongkarnya dan membersihkannya, dan bahan-bahan bekasnya
diserahkan kepada kegiatan.
Pasal 8
KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN PEKERJA
RKS
BAB V Hal-5
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
8.6. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan
Menteri Tenaga Kerja No. 30/KPTS11984 dan Kep-07/MeN1984 tanggal 27
Januari 1984 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun
1977 bagi Tenaga Kerja Borongan Harian Lepas pada Kontraktor Induk
maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan Proyek-proyek Departemen
Pekerjaan Umum, pihak Kontraktor/Pemborong yang sedang melaksanakan
pembangunan/pekerjaan agar ikut serta dalam program ASTEK dan
memberitahukan secara tertulis kepada Pemimpin kegiatan.
Pasal 9
TENAGA KERJA / SARANA KERJA
RKS
BAB V Hal-6
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pasal 10
PERSYARATAN DAN STANDARISASI
RKS
BAB V Hal-7
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-8
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
SK SNI T-15-1991-03
(PBI -1991) : Peraturan Beton Bertulang Indonesia
AVWI : Peraturan Umum Instalasi Air
Serta:
• Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung 1981
• Peraturan Perburuhan di Indonesia dan Peraturan tentang keselamatan
tenaga kerja yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja Republik
Indonesia
• Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 02lKPTS/1985 penanggulangan
bahaya kebakaran.
Pasal 11
TANGGUNG-JAWAB KONTRAKTOR
RKS
BAB V Hal-9
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan
yang timbul.
11.5. Kontraktor bertanggung-jawab atas keselamatan tenaga kerja yang
dikerahkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
11.6. Segala biaya yang timbul akibat kelalatan Kontraktor dalam melaksanakan
pekerjaan menjadi tangung-jawab Kontraktor
11.7. Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan
bahan/material, barang milik Proyek, Konsultan Pengawas dan milik Pihak
Ketiga yang ada di lapangan, maupun bangunan yang ditaksanakannya
sampai tahap serah terima.
Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui, baik yang
telah dipasang maupun belum; adalah tanggung jawab Kontraktor dan tidak
akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
11.8. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung-jawab atas akibatnya, baik
yang berupa barangbarang maupun keselamatan jiwa.
11.9. Apabila pekerjaan telah selesai, Kontraktor harus segera mengangkut bahan
bongkaran dan sisasisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi
keluar lokasi pekerjaan.
Segala pembiayaannya menjadi tanggungan Kontraktor.
Pasal 12
KETENTUAN & SYARAT BAHAN-BAHAN
121. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) ini maupun dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan
yang akan dipergunakan maupun syarat - syarat pelaksanaan harus
memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam AV. dan Persyaratan Umum
Bahan Bangunan Indonesia (PUBI th. 1982), Standar Industri Indonesia (SII)
untuk bahan
termaksud, serta ketentuan-ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya yang
berlaku di Indonesia. Seluruh barang material yang dibutuhkan dalam
menyeiesaikan pekerjaan, seperti material, peralatan dan alat lainnya, harus
dalam kondisi baru dan dengan kualitas terbaik untuk tujuan yang
dimaksudkan.
RKS
BAB V Hal-10
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
12.2.1. Kecuali bila ditentukan lain dalam kontrak ini, Semua merk
pembuatan atau merk dagang dalam Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat Teknis ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan
kualitas/setara dan tidak diartikan sebagai suatu.yang mengikat.
Setiap keterangan mengenai peralatan, material, barang atau proses,
dalam bentuk nama dagang, buatan atau nomor katalog harus
dianggap sebagai penentu standard atau kualitas dan tidak boleh
ditafsirkan sebagai upaya membatasi persaingan; dan Kontraktor
harus dengan sendirinya menggunakan peralatan, material, barang
atau proses, yang atas penilaian Konsultan Pengawas dan
Perencana, sesuai dengan keterangan itu. Seluruh material patent itu
harus dipergunakan sesuai dengan instruksi pabrik yang
membuatnya.
12.2.2. Bahan / material dan kompenen jadi yang dipasang / dipakai harus
sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar dan RKS, memenuhi
standard spesifikasi bahan tersebut, mengikuti peraturan persyaratan
bahan bangunan yang berlaku.
12.2.4. Disyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang hanya
diperkenankan untuk setiapjenis bahan yang boleh dipakai dalam
pekerjaan ini.
12.2.5. Penggunaan bahan produk lain yang setaraf dengan apa yang
dipersyaratkan harus disertai test dari Laboratorium lokalldalam
negeri baik kualitas, ketahanan serta kekuatannya dan harus
disetujui oleh Konsultan Pengawas secara tertulis dan diketahui oleh
Konsultan Perencana.
RKS
BAB V Hal-11
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
12.4. Keputusan bahan, jenis, Indicator, tekstur dan produk yang dipilih, akan
diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari tujuh (7) hari
kalender setelah penyerahan contoh bahan tersebut.
12.5.1. Material harus disimpan sedemikian rupa untuk menjaga kualitas dan
kesesuaiannya untuk pekerjaan. Material harus diletakkan di atas
permukaan yang bersih, keras dan bila diminta harus ditutupi.
Material harus disimpan sedemikian rupa agar memudahkan
pemeriksaan. Benda-benda milik pribadi tidak boleh dipergunakan
untuk penyimpanan tanpa ijin tertulis dari Pemiliknya.
RKS
BAB V Hal-12
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pasal 13
PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN
RKS
BAB V Hal-13
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pasal 14
SUPPLIER & SUB KONTRAKTOR
14.1. Jika Kontraktor menunjuk supplier dan atau Kontraktor Bawahan (Sub-
Kontraktor) didalam hal pengadaan material dan pemasangannya, maka
Kontraktor 'wajib' memberitahukan terlebih dahulu kepada Konsultan
Pengawas dan Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
Pasal 15
PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA
RKS
BAB V Hal-14
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pasal16
DRAINASE/SALURAN
RKS
BAB V Hal-15
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pasal17
PENGUKURAN KONDISI
TAPAK DAN PENENTUAN PEIL + 0.00
17.1.2. Ketidak cocokan yang terjadi antara Gambar Kerja dan keadaan yang
sebenarnya di Lapangan, harus segera dilaporkan ke Konsultan
Pengawas dan Perencana untuk diminta keputusannya.
17.1.4. Pengkuran sudut siku-siku dengan prisma atau benarg secara azas
segitiga Phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil
yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Perencana.
17.1.5. Personil dan peralatan survey harus meliputi dan tidak hanya terbatas
pada :
a. Personil :
¾ 1 orang surveyor ahli
¾ 1 orang pekerja surveyor
RKS
BAB V Hal-16
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-17
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pasal 18
PEMASANGAN PATOK UKUR
DAN PAPAN BANGUNAN (`BOUWPLANK')
18.1.3. Jumlah patok ukur yang harus dibuat oleh Kontraktor minimal 2 (dua)
buah, dan lokasi penanamannya sesuai petunjuk dan persetujuan
Konsultan Pengawas; sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
atau terganggu selama pelaksanaan pembangunan berlangsung.
181.4. Patok ukur adalah permanen, tidak dapat diubah, harus diberi tanda
yang jelas, dan dijaga keutuhannya sampai pelaksanaan
pembangunan selesai dan ada instruksi dari Konsultan Pengawas
untuk dibongkar
RKS
BAB V Hal-18
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
18.2.2. Papan bangunan dipasang pada patok kayu 5/7 yang jarak satu sama
lain adalah 1.50 m; tertaneap di tanah sehingga tidak dapat digerak-
gerakkan atau diubah.
18.2.3. Papan bangunan dipasang sejarak 2.00 m dari as pondasi terluar atau
sesuai dengan keadaan setempat.
18.2.4. Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama dengan lainnya dan atau
rata waterpass, keeuaii dikehendaki lain oleh Konsultan Pengawas.
18.2.5. Setelah selesai pemasangan papan bangunan, Kontraktor harus
melaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
18.2.6. Kontraktor harus menjaga dan mernelihara keutuhan dan ketepatan
letak papan bangunan ini sampai tidak diperlukan lagi.
Pasal 19
PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN
Direksi dan Konsultan Pengawas atau setiap petugas yang diberi kuasa
olehnya, setiap waktu dapat memasuki tempat pekerjaan, atau Semua
bengkel dan tempat-tempat dimana pekerjaan sedang dikerjakan
dipersiapkan atau dimana bahan barang dibuat.
19.2.2. Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutup atau menjadi tidak terlihat
sebelum mendapatkan persetujuan pengawas dan pemborong harus
memberikan kesempatan sepenuhnya kepada pengawas.. ahli untuk
memeriksa dan mengukur pekerjaan yang akan ditutup dan tidak
terlihat.
RKS
BAB V Hal-19
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
19.3.1. Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus
disediakan oleh kontraktor demikian pula metode/cara pelaksanaan
pekerjaan harus diselenggarakan sedemikian rupa, sehingga diterima
oleh Pengawas.
19.3.2. Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu
waktu menurut penilaian Konsultan Pengawas telah terlambat, untuk
menjamin penyelesaian pada waktu yang telah ditentukan atau pada
waktu yang diperpanjang maka pengawas harus memberikan petunjuk
secara tertulis langkah-langkah yang perlu diambil guna melancarkan
laju pekerjaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu
yang telah ditentukan.
RKS
BAB V Hal-20
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Semua petugas Pelaksana atau petugas yang ditunjuk oleh Kontraktor untuk
menangani pekerjaan itu.
19.5. Toleransi
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam kontrak ini harus dikerjakan
sesuai dengan toleransi yang diberikan dalam Spesifikasi, dan toleransi
lainnya yang ditetapkan pada bagian lainnya.
RKS
BAB V Hal-21
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pasal 1
UMUM
RKS
BAB V Hal-22
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pasal 2
PEMBERSIHAN LOKASI PEKERJAAN
2.1. Sebelum pekerjaan dimulai lokasi yang akan dilaksanakan harus terlebih
dahulu dibersihkan dari berbagai macam kotoran , sampah, puing - puing dan
segala sesuatu yang akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Barang / Sampah yang tidak digunakan lagi harus dikeluarkan dari
lokasi Tapak/Site konstruksi dan dikumpulkan di tempat / lokasi tertentu yang
ditunjukkan Konsultan Pengawas/Direksi.
Pasal 3
PERLINDUNGAN INSTALASI / SALURAN AIR EKSISTING
3.1.Pekerjaan ini adalah perlindungan untuk Semua instalasi air existing yang
berada di dalam Tapak / site konstruksi dan dinyatakan oleh Konsultan
PerencanalPengawas masih berfungsi dan akan digunakan lagi. Untuk instalasi
existing tersebut di atas, kontraktor harus menjaga dan memeliharanya dari
gangguan/ rusak.
RKS
BAB V Hal-23
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3.2.Apabila karena satu dan lain sebab sehingga jalur instalasi pembuangan air
yang masih bertungsi harus dipindah, maka Kontraktor harus melakukan pekerjaan
ini sesuai dengan petunjuk dari Konsultan Pengawas/Direksi.
RKS
BAB V Hal-24
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pasal 1
PEKERJAAN TANAH
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi Penyediaan-Tenaga, peralatan dan alat
bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tanah yang
meliputi :
a. Pekerjaan Striping cut
b. Pekerjaan Galian tanah
e. Pekerjaan Urugan tanah
d. Pekerjaan Urugan pasir
e . Pekerjaan pembuangan tanah
Apabila ada Pekerjaan tanah yang tidak tercantum dalam lingkup pekerjaan
diatas kontraktor dapat melihat penjelasan yang lebih detail pada gambar
kerja.
2. PERSIAPAN PELAKSANAAN
1.1 Sebelum pekerjaan dimulai lokasi yang akan dilaksanakan harus terlebih
dahulu diteliti, diukur dan bersihkan dari berbagai maeam kotoran ,
sampah, puing - puing dan segala sesuatu yang akan mengganggu
pelaksanaan pekerjaan .
2.2 Barang yang tidak digunakan lagi harus dikeluarkan dari lokasi
Tapak/Site konstruksi dan dikumpulkan di tempat/lokasi tertentu yang
ditunjukkan Konsultan Pengawasl Direksi.
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
3.1. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan
posisi , bentuk dan ukuran pokok dari pekerjaan galian dan striping cut
tanah, agar didapat hasil kerja yang efektif dan efisien maka kepada
pihak pemborong diharuskan untuk melaksanakannya sesuai dengan
RKS
BAB V Hal-25
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3.3. Tanah sisa dari pekerjaan striping cut harus dibawa keluar lokasi
pekerjaan dan disimpan ditempat yang telah ditentukan oleh konsultan
pengawas.
3.4. Pada pekerjaan Galian Ukuran tinggi, panjang dan lebar galian harus
sesuai dengan gambar kerja. karena setiap Pekerjaan galian akan
berbeda - beda pada setiap pekerjaan , pekerjaan galian tersebut
antara lain :
3.5. Tanah bekas galian dapat dipergunakan kembali untuk urugan pada
galian yang sudah dilaksanakan tersebut diatas.
3.6. Galian untuk pondai batu kali pagar dibuat dengan ukuran lebar 110 cm
dan tinggi Galian 180 cm panjang galian disesuaikan dengan gambar
rencana kerja yang akan dipasang pondasi batu kali untuk pemagaran .
3.7. Galian untuk Main hole dibuat dengan lebar 260 cm dengan tinggi 120
cm
3.8. Pada pekerjaan, urugan tanah peninggian lantai harus memperhatikan
ketentuan yang disyaratkan antara lain jenis dan kualitas tanah yang
akan digunakan. Tanah yang akan digunakan harus bersih bebas dari
RKS
BAB V Hal-26
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pasal 2
PEKERJAAN PONDASI BATU KALI DAN PONDASI STRUKTUR
1 LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
• Pasangan aanstamping batu belah
• Pasangan batu belah 1 : 3 ( trassraam )
• Pasangan batu belah 1 : 5
• Pasangan Pondasi Tiang Pancang Mini File
2. PERSYARATAN BAHAN
Batu belah yang dipakai harus padat tidak berfon tidak retak , mempunyai
sisi yang tajam / tidak bulat dan tidak mengandung kotoran sehingga
mengakibatkan spesi adukan tidak menyatu dengan pas. Batu kali .
Sebelum pengadaan bahan ini, Kontraktor diwajibkan mengajukan contoh
disertai data teknis dari batu kali yang akan dipakai kepada
Direksi/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
2.2. Semen.
Sesuai dengan Pasal 1 Butir 1.2.1.
RKS
BAB V Hal-27
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
2.3. Pasir
Sesuai dengan Pasal 1 Butir 1.2.2.
2.4 Air
Sesuai dengan Pasal 1 Butir 1.2.3.
3 PERSYARATAN PELAKSANAAN
3.2. Pasangan batu dipasang berdiri , rapat kekosongan pada pasangan tidak
diperkenankan
RKS
BAB V Hal-28
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3.4. Sebelum pemasangan, tinggi panjang dan lebar galian harus terlebih
dahulu mendapat persetujuan pengawas Lapangan agar tidak terjadi
pembongkaran kembali pas. Pondasi yang disebabkan volume galian
tidak memenuhi syarat.
3.6. Pekerjaan pemasangan pondasi batu kali harus benar-benar vertikal dan
horizontal Pengukuran diiakukan dengan tiang lot dan harus diukur tepat.
spesi adukan harus mengisi celah pertemuan batu kali sehingga t;dak
terdapat lubang yang kosong pada pasangan pondasi batu kali
3.8 Pada pasangan pondasi batu kali juga harus disiapkan stek - stek besi
( sesuai pembesian yg direncanakan ) . untuk pemasangan kolom praktis
sek tersebut dipasang dengan panjang 1 mtr dan 0.50 cm panjangnya
tertanam pada pasangan batu kali.
3.9. Besarnya Ukuran batu kali yang akan dipasang harus disesuaikan dengan
Was penampang pondasi yang akan dilaksanakan. batu kali yang berukuran
kecil tidak diperbolehkan untuk dipasang pada bagian bawah pas. Batu kali.
RKS
BAB V Hal-29
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pasal 3
PEKERJAAN BETON STRUKTUR
1. Persyaratan Mutu.
d. Adukan Beton
- Adukan beton yang dipergunakan untuk pekerjaan beton struktur
menggunakan mutu beton K – 250 / 300. pekerjaan struktur ini
seperti Poor, Sloof, Balok, Kolom, kolom praktis, tangga.
‐ Adukan beton yang dipergunakan untuk pekerjaan beton non
struktur menggunakan perbandingan adukan 1 Semen : 2 pasir :
RKS
BAB V Hal-30
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
1.2. Tulangan
Mutu baja tulangan vang dipergunakan untuk seluruh struktur
bangunan ini adalah sebagai berikut :
• Mutu baja tulangan s/d diameter 12 mm adalah BJTP U-24
• Mutu baja tulangan diameter 13 mm ke atas (diameter dalam)
adalah BJTD U-39 (besi ulir)
1.5. Admixture
Admixture dipergunakan apabila keadaan memaksa untuk
mempercepat pengerasan beton. Bahan admixture yang dipakai
adalah produk lokal berkwalitas baik atau yang setaraf, dengan
takaran 0,8% dari berat Semen.takaran yang lain dapat digunakan
untuk mendapatkan kekuatan maksimal dengan persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
RKS
BAB V Hal-31
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
b. Pemeriksaan
Konsultan Pengawas dapat memeriksa Semen yang disimpan dalam
gudang pada setiap waktu sebelum dipergunakan. Kontraktor harus
bersedia untuk memberi bantuan yang dibutuhkan oleh Konsultan
Pengawas untuk pengambilan contoh-contoh tersebut. Semen yang
tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan oleh Konsultan Pengawas,
harus tidak dipergunakan atau diafkir.
Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan tersebut telah
dipergunakan untuk beton, maka Konsultan Pengawas dapat
memerintahkan untuk membongkar beton tersebut dan diganti
dengan memakai Semen yang telah disetujui atas beban Kontraktor
Kontraktor harus menyediakan semua semen-semen dan beton yang
dibutuhkan untuk pemeriksaan atas biaya Kontraktor
e. Tempat Penyimpanan
Kontraktor harus menyediakan Tempat penyimpanan yang sesuai
untuk Semen, dan setiap saat harus terlindung dengan cermat
terhadap kelembaban udara.
RKS
BAB V Hal-32
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
a. Jenis pasir yang dipakai untuk pekerjaan bangunan ini adalah Pasir
alam yaitu pasir yang di hasilkan dari sungai atau pasir alam lain yang
didapat dengan persetujuan Pengawas/Direksi.
b. Pasir harus halds, bersih dan bebas dari gumpalan-gumpalan KECIL
dan lunak dari tanah liat, mika dan hal-hal yang merugikan substansi
yang merusak, jumlah prosentase dari segala macam substansi yang
merugikan, beratnya tidak boleh lebih dari 5% berat pasir
e. Pasir harus mempunyai 'modulus kehalusan butir antara 2 sampai 3
atau jika diselidiki dangan saringan standard harus sesuai dengan
standard Indonesia untuk beton atau dengan ketentuan sebagai
berikut :
RKS
BAB V Hal-33
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
• Sisa di atas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90% dan 98%
berat
• Selisih antara sisa-sisa kumulatif di atas dua ayakan yang
berurutan, adalah maksimum 60% dan mimmum 10% berat harus
menyesuaikan dengan Semua ketentuan-ketentuan yang terdapat
di NI-2 PBI-1971.
2) AGREGAT kasar harus sesuai dengan spesifikasi ini dan jika diperiksa
oleh Konsultan Pengawas ternyata tidak sesuai dengan ketentuan
gradasi, maka Kontraktor harus menyaring kembali atau mengolah
kembali bahannya atas bebannya sendiri, untuk mengHasilkan
Agregat yang dapat disetujui Konsultan Pengawas.
Air yang dipakai untuk Semua pekerjaan beton, spesi/mortar dan spesi
injeksi harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik basah,
garam dan kotoran-kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak.
Air tersebut harus diuji di Laboratorium pengujian yang ditetapkan oleh
Konsultan Pengawas untuk menetapkan sesuai tidaknya dengan ketentuan-
ketentuan yang ada dalam PBI-1971 untuk bahan campuran beton.
a. Semua baja tulangan beton harus baru, mutu dan ukuran sesuai dengan
standard Indonesia untuk beton NI-2, PBI-1971 atau ASTM Designation A-
15, dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Konsultan Pengawas berhak meminta kepada Kontraktor, surat keterangan
tentang pengujian oleh pabrik dari Semua besi tulangan.beton yang
disediakan, untuk persetujuan Konsultan Pengawas sesuai dengan
persyaratan mutu untuk setiap bagian konstruksi seperti tercantum di dalam
gambar rencana.
RKS
BAB V Hal-34
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
e. Ukuran diameter baja tulangan, harus sesuai dengan gambar rencana, dan
tidak diperkenankan adanya toleransi bentuk ukuran. Diameter besi ulir
adalah diameter dalam.
b. Untuk mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang ditentukan dalam
spesifikasi ini, harus dipakai "campuran yang direncanakan' (designed mix).
c. Ukuran maksimal dari agregat kasar dalam beton untuk bagian-bagian dari
pekerjaan tidak boleh melampaui ukuran yang ditetapkan datam persyaratan
bahan beton, ukuran mana ditetapkan sepraktis mungkin sehingga tereapai
Pengecoran yang tepat dan memuaskan,
RKS
BAB V Hal-35
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-36
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
dan diuji sesuai dengan PJI- / PBl-1971. Pengujian slump akan diadakan
oleh Kansultan Pengawas sesuai NI-2 FBI-1971.
Kontraktor harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk mengerjakan
contoh-contoh pemeriksaan yang representatif.
a. Baja beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana.
Untuk menempatkan tulangan tetap tepat diTempatnya maka tulangan
harus diikat kuat dengan kawat beton (bindraat) dengan bantalan blok-
blok beton cetak (beton decking) atau kursikursi besi/cakar ayam
perenggang.
b. Jarak bersih terkecil antara batang yang paralel apabila tidak ditentukan
dalam gambar rencana, mimmal harus 1,2 kali ukuran terbesar dari
agregat kasar dan harus memberikan kesempatan masuknya alat
penggetar beton.
a. Kepala tiang (poer), untuk sisi bawah 10 cm untuk sisi lainnya 5 cm.
b. Balok sloof= 4 cm
c. Kolom = 3 cm
d. Balok = 2,5 cm
e. Pelat Beton= 1,50 cm
RKS
BAB V Hal-37
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
37. Mengaduk
3.8. Suhu
Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh dari 32° C dan tidak kurang dari 4,5°
C.
Bila suhu dari beton yang dituang berada antara 27° C dan 32° C, beton
harus diaduk ditempat pekerjaan untuk kemudian langsung dicor.
Cetakan harus sesuai dengan bentuk, dan ukuran yang ditentukan dalam
gambar rencana. Bahan yang dipakai untuk cetakan harus mendapatkan
persetujuan daris Konsultan Pengawas sebelum pembuatan cetakan
dimulai, tetapi persetujuan yang demikian tidak akan mengurangi tanggung
jawab Kontraktor terhadap keserasian bentuk maupun terhadap perlunya
perbaikan kerusakan-kerusakan, yang mungkin dapat timbul waktu
pemakaian.
RKS
BAB V Hal-38
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3.11. Pengecoran
a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, ukuran dan
letak baja tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan,
pemasangan sparing-sparing instalasi, penyokong, pengikatan dan lain-
lainnya selesai dikerjakan. Sebelum Pengecoran dimulai permukaan-
permukaan yang berhubungan dengan Pengceoran harus sudah disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
RKS
BAB V Hal-39
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-40
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-41
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-42
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
seperti yang tercantum pada gambar rencana, atau yang disebut dalam
spesifikasi, maupun pada keduanya.
Pasal 4
PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi
¾ Baik lintel 12 x 12
¾ Beton pagar mutu beton
- kolom praktis 12 x 12
- kolom 30 x 30
- Ring baik , 15x20, 15x30
- Sirip beton T = 15 em
¾ Kolom praktis 12 x 12, kolom praktis 15 x 15 dan balok lintel 12 x 12
¾ Pembuatan kolom praktis 15 x 15 cm.
¾ Pembuatan ring balok pagan
¾ Pekerjaan kolom praktis, dan ring balok lainnya seperti tercantum dalam Gambar
Kerja.
RKS
BAB V Hal-43
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
2. PERSYARATAN BAHAN
• Besi Beton.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.3.1
• Semen.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.1.
• Pasir
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.2.
Pasir yang dipakai harus pasir beton.
• Koral Beton Split
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.4
• Air
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.3.
• Acuan / Bekisting & Perancah
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.1.3.
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
b. Pembesian
Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan,
sambungan, kait-kait, dan sengkang (ring); persyaratannya harus sesuai dengan
NI-2 (PBI-1971).
e. Pekerjaan Acuan/Bekisting
Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah
ditetapkan dalam Gambar Kerja.
Acuan harus rapat (tidak bocor ), permukaannya , bebas dari kotoran tahi
gergaji, potongan kayu, tanah, lumpur, dan sebagainya
RKS
BAB V Hal-44
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
d. Pengecoran Beton.
Sebelum pelaksanaan Pengecoran, Kontraktor diwajibkan melaksanakan
pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan
sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian, pemeriksaan
penulangan dan penempatan penahan jarak.
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Direksi/Konsultan
Pengawas,
Dinding pasangan batu bata 1/2 batu pada bagian luar / tepi luar bangunan
setiap luas dinding 9 m2.
RKS
BAB V Hal-45
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
h. Penulangan beton kolom dan batok praktis sesuai gambar kerja dan atau
seperti terurai dalam pekerjaan beton di bab lain dalam buku ini.
j. Pada setiap pertemuan dinding pasangan bata dengan kolom praktis, ring
balok beton maupun beton lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja
harus diperkuat angker diameter 8 mm tiap jarak 50 cm, yang terlebih
dahulu telah ditanan dengan baik pada Bagian Pekerjaan kolom dan balok
praktis ini.
Pasal 5
PEKERJAAN PASANGAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
• Pasangan batu tempel andesit
• Pasangan lantai dan dinding keramik
• Pembuatan Dinding bata 1/2 bata.
• Pekerjaan waterprofing
• Pekerjaan pasangan batu bata lainnya seperti tercantum dalam Gambar
Kerja.
2. PERSYARATAN BAHAN
a. Batu Bata.
Batu bata yang dipakai harus bebas dari cacat, retak, cat atau adukan,
mempunyai sudut siku dan ukuran yang seragam dan langsung didatangkan
dari pabrik atau penjual.
Sebelum pengadaan bahan ini, Kontraktor diwajibkan mengajukan contoh
disertai data teknis dari batu bata yang akan dipakai kepada
Direksi/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
RKS
BAB V Hal-46
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
c. Semen.
Sesuai dengan Pasal 1 Butir 1.2.1.
d. Pasir
Sesuai dengan Pasal 1 Butir 1.22.
e. Air
Sesuai dengan Pasal 1 Butir 1.2.3.
2. PERSYARATAN PELAKSANAAN
c. Aduk Pekerjaan.
a. Adukan Pekerjaan. untuk pasangan batu bata kedap air adalah campuran
1 PC : 3 PS untuk :
- Plesteran acian beton
- Dinding pasangan bata daerah basah.
- Dinding pasangan bata yang langsung berhubungan dengan luan -
Saluran.
d. Untuk Semua pasangan batu bata terhitung dari P + 0.20 ke atas, dipakai
aduk
RKS
BAB V Hal-47
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
e. Persyaratan pembuatan adukan harus sesuai dengan pasal 1 dalam Bab ini.
g. Semua pasangan bata yang tertanam dalam tanah harus diklipis aduk kasar
sampai setinggi permukaan tanah
i. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi 5%.
Bata yang patah lebih dan 2 (dua) bagian tidak boleh digunakan.
RKS
BAB V Hal-48
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pasal 6
PEKERJAAN ADUKAN DAN CAMPURAN
1.1.LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
•Fekerjaan adukan pasangan bata merah
• Plesteran adukan pondasi batu kali
• Pekerjaan adukan pasangan keramik
•Pekerjaan adukan lain seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
1.2.1.Semen
1.2.2. Pasir
1.2.3. Air
Air yang dipakai harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan
organik, basa, garam dan kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat
merusak.
RKS
BAB V Hal-49
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pasal 7
PEKERJAAN PLESTERAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
• Plesteran acian halus untuk dinding pasangan bata dan permukaan beton.
• PLesteran kedap Air
• PLesteran Biasa
• PLesteran Beton
• PLesteran kasar untuk dinding pasangan bata yang tertanam dalam tanah.
• Pekerjaan Pleseran lainnya seperti terurai dalam Gambar Kerja.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1. Semen.
Sesuai dengan Pasal butir 1.2.1.
2.2. Pasir
Sesuai dengan Pasal butir 1.2.2.
2.3. Air
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.3.
RKS
BAB V Hal-50
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
RKS
BAB V Hal-51
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3.4. Pemeliharaan.
Kelembaban Plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung
dengan wajar. Hal ini dilaksanakan dengan membasahi permukaan
Plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari terik panas
matahari langsung dengan bahan penutup yang dapat mencegah
penguapan air secara cepat.
Pembasahan tersebut adalah selama 7 (tujuh) hari setelah pengaeian
selesai.
Kontraktor harus seialu menyiram dengan air sekurang-kurangnya 2 (dua)
kali sehari sampai jenuh.
Pasal 8
PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
• Pekerjaan keramik lantai, dinding dan lantai kamar mandi/toilet dan Tempat
lain yang ditunjukkan pada Gambar Kerja.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1. Semen.
Sesuai dengan Pasal 1 Butir 1.2.1.
2.2. Pasir.
Sesuai dengan Pasal 1 Butir 1.2.2.
RKS
BAB V Hal-52
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
2.3. Air
Sesuai dengan Pasal 1 Butir 1.2.3.
Jenis : Keramik
Ketebalan : 6 mm.
Aduk pengisi siar dan nat yaitu dengan menggunakan cairan Flexicoat, sistem
pelaksanaan pengisian nat dengan koas kecil
2.6. Kontraktor harus mengajukan contoh bahan keramik sebanyak 3 (tiga) set kepada
Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuan (Tekstur dan Indicator),
selanjutnya dipakai sebagai standard dalam memeriksalmenerima bahan yang
dikirirn ke lapangan.
RKS
BAB V Hal-53
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
3.1. Pada saat pemasangan, keramik harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat
atau ternoda dan Indicator sesuai dengan yang disyaratkan.
3.3. Ukuran / dimensi keramik harus presisi agar di Hasilkan pemasangan yang rapih.
3.4. Seluruh pemasangan keramik tidak boleh terkena air, karena menggunakan
sistem Flexicoat.
3.6. Bila dipedukan pemotongan keramik, maka harus dipergunakan alat pemotong
khusus sesuai dengan petunjuk pabrik.
37. Sefama 3 x 24 jam setelah pemasangan, keramik harus dihindarkan dari injakan
atau pemberian beban
3.8. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Semua pipa sparing dan atau jaringan pipa
sudah harus terpasang pada tempatnya.
Kontraktor harus mempelajari gambar kerja dan koordinasi dengan pekerjaan
Plumbing dan Mekanikal di bawah pengarahan Konsultan Pengawas/Direksi.
RKS
BAB V Hal-54
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pasal 9
PEKERJAAN KUSEN BAHAN ALUMUNIUM
1. LINGKUP PEKERJAAN
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1. Ukuran kusen adalah ukuran jadi seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
RKS
BAB V Hal-55
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-56
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pasal 10
PEKERJAAN DAUN PINTU & JENDELA
1.2.2. Kaca
Sesuai dengan persyaratan bahan Kaca dalam bab Pekerjaan Kaca .
1.3.1. Tipe pintu, jendela, yang terpasang harus sesuai dengan Daftar Tipe
yang tertera dalam Gambar kerja dengan memperhatikan ukuran-
ukuran, bentuk profil, material, detail, arah bukaan, dan lain-lain.
1.3.2. Semua daun pintu dan daun jendela, bovenlight dibuat baru baik rangka
maupun lapisan penutupnya .
RKS
BAB V Hal-57
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
1.4.Persyaratan Pelaksanaan.
RKS
BAB V Hal-58
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pasal 11
PEKERJAAN PERLENGKAPAN PINTU 8 JENDELA
(ALAT PENGGANTUNG & PENGUNCI)
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi :
• Pekerjaan pasang engsel pintu dengan engsel baru
• Pekerjaar, pasang Kunci baru termasuk pintu KM/WC
• Pekerjaan pasang selot tanam baru untuk daun pintu dobel
• Pekerjaan pasang selot jendela, hak angin dan engsel jendela baru
• Pekerjaan perlengkapan pintu & jendela lainnya seperti tercantum dalam
gambar kerja.
2. PERSYARATAN BAHAN
Semua alat penggantung & pengunci ("hardware") yang digunakan harus
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam buku spesifikasi ini. Apabila
terjadi perubahan atau penggantian, harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu secara tertulis dari Pemberi Tugas.
RKS
BAB V Hal-59
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
e. Pegangan ("Handle").
2. Spesifikasi
Produk : Pegangan dg tombol putar, Kunci pd
RKS
BAB V Hal-60
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
b. Selot Jendela.
Mekanisme : ditarik ke atas (dengan per)
Pemakaian : daun jendela dengan rangka
Spesifikasi : standard untuk pas. Alumunium
Jumlah : 1 (satu) set per daun pintu.
Produk : lokal mutu terbaik.
Indicator : disesuaikan
Mekanisme : geser
Pemakaian : daun jendela dengan rangka alumunium
Spesifikasi : Ramskar geser dengan baut pengunei
Jumlah : 1 (satu) set per daun pintu.
Produk : lokal mutu terbaik.
Indicator : ditentukan kemudian.
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
Kontraktor wajib membuat shopdrawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan
keadaan di Lapangan.
Engsel atas, dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas dan permukaan
bawah pintu pada pintu-pintu umum biasa.
Engsel pintu toilet adalah + 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
Pasal 12
PEKERJAAN KACA
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
• Pekerjaan Kcea daunjendela dan lubang eahaya (bovenlieht).
• Pekerjaan Kaca seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
RKS
BAB V Hal-61
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
2. PERSYARATAN BANAN
Semua Kaca yang dipakai dari standard produk dengan SII 0189/78.
Produk ASAHI MAS FLAT GLASS atau setaraf Asiatile/Itali.
2.1. Tipe Bahan. :
¾ Kaca :
a. Kaca bening (elear float glass).
Tebal : 5 mm.
Indicator : bening (clear).
Pemakaian : Semua daun jendela dan bouvenlieht ruangan
dalam dan arah keluar bangunan
.
Tipe/Produk : lokal. mutu terbaik
Semua Kaca harus bebas dari noda dan CACAT, bebas suffida maupun
bercak-bercak lain. Semua bahan Kaca yang dipakai harus mendapat
persetujuan tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas.
2.3. Kesikuan.
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku
serta tepi potongan yang rata dan lurus
Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per
meter
2.4. CACAT-CACAT.
Kaea lembaran yang dipakai harus bebas dari CACAT dan noda apapun.
RKS
BAB V Hal-62
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
Pasal 13
PEKERJAAN SANITER
1. LINGKUP PEKFRJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pengadaan dan pemasar,gan :
• Pekerjaan pemasangan closet duduk
• Pekerjaan bak mandi fiber 60 x 60 + pas. keramik
• Pekerjaan pasang kloset jongkok
• Pekerjaan Pemasangan Floor Drain
• Pemasangan Paper holder
• Pemasangan Tempat sabun
• Pekerjaan Pemasangan shower spray
• Pekerjaan Pemasangan Kran jet showen
2. PERSYARATAN BAHAN
Jenis, ukuran, Indicator sesuai petunjuk Gambar serta buku RKS ini dan yang
telah disetujuioleh Pemberi TugasIDireksi
RKS
BAB V Hal-63
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
2.3. KRAN
Produk : setara TOTO
Ukuran : 'h "
Type :shower, jet shower
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
Sambungan pipa dengan "accessories" unit saniter pada umumnya
menggunakan sambungan ulir Penyambungan dengan ulir ini terlebih dahulu
harus dilapisi dengan "Red Lead Cement' dan memakai pintalan atau serat
halus.Pada Tempat-Tempat khusus digunakan sambungan "flanged".
Pada penyambungan dengan "flanged" perlu dilengkapi dengan "ring type
gasket" untuk lebih menjamin kekuatan sambungan.
Pasal 14
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
. Pekerjaan langit-langit dengan bahan panel gypsum tebal 9 mm dan atau
GRC board 4 mm, untuk seluruh bangunan atau sesuai Gambar Kerja.
• Pemasangan lis profil gypsum pada bagian tepi plafond.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1. Gypsum Board
Tebal : 9 mm
Ukuran Panel :'`I20 x 240 cm
RKS
BAB V Hal-64
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Teoal : 4 mm
Ukuran Panel : 122 x 244 cm
Produk : lokal, mutu terbaik (setara Jabesmen)
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.
3.2. Bahan yang digunakan untuk rangka plafond adalah hollow 4 x 4 cm.
ukuran rangka plafond untuk gypsum adalah 60 x 60 cm sedangkan
ukuran rangka plafond untuk GRC adalah 61 x 61 cm.
3.4. Pemasangan plafond untuk ruang Loby adalah dengan menggunakan pola
pada bidang plafond bahan penutup gypsum 9 mm.
RKS
BAB V Hal-65
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3.6. Setelah panel gypsum dan GRC terpasang, pada bagian sambungan dan
kepala paku ditutup dan dirapihkan dengan menggunakan pita dan plaster
gypsum hingga permukaanya menjadi rata.
3n. Kayu rangka plafond yang baru harus dalam kondisi baik dan memenuhi
syarat untuk dipergunakan
Pasal 15
PEKERJAAN PENGECATAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
• Pekerjaan Pengecatan permukaan dinding pasangan batu , beton yang
ditampakkan, dan langit-langit dengan Cat tembok.
• Pengecatan pagar besi hollow 2 x 4 dan 2 x 5 cm
• Pekerjaan Pengecatan Plint dengan Cat plincoat.
RKS
BAB V Hal-66
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
2. PERSYARATAN BAHAN
2.3. Plamur
Bahan dari kualitas utama, produk ex Lokal mutu terbaik.
2.5. Kontraktor harus menyiapkan contoh Pengecatan tiap Indicator dan jenis
Cat pada bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2.
RKS
BAB V Hal-67
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
3.1. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak beraturan atau ada bekas
yang menunjukkan tandatanda sapuan, rollan maupun Semprotan.
3.3. Apabila dari Cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun
atau membahayakan keselamatan manusia, maka Kontraktor harus
menyediakan peralatan pelindung misalnya : masker, sarung tangan dan
sebagainya yang harus dipakai waktu pelaksanaan pekerjaan.
3.4. Khusus untuk Semua Cat dasar harus disapukan dengan roll Cat.
RKS
BAB V Hal-68
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-69
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pasal 16
PEKERJAAN RANGKA BAJA DAN PENUTUP ATAP
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke site, perangkaian ( assembling ) dan
ereksi ( erektion )seluruh Pekerjaan pemasangan konstruksi atap seperti
tercantum dalam gambar kerja meliputi
a. Pekerjaan rangka atap ( roop truss)
b. Pekerjaan reng ( batten )
c, Pemasanpan penutup atap
d. Pemasangan kap finishing atap
e. Pemasangan talang
f. Asesoris atap lain yang diperukan secara teknis
2. Persyaratan Bahan
RKS
BAB V Hal-70
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
c. Profil Material
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil clip -channel
- C75.75 (tinggi profil 75 mm dan ketebalan dasar baja O,75 mm)
Reng ( batten )
- Profit yang digunakan untuk reng adalah profit top hat ( U terbalik
d. Penutup Atap
Penutup atap menggunakan genteng metal dengan ketebalan 0.25, warna
coklat tua kualitas setara Maha Roof / Prima Roof / Genteng Morando
Glazuur Jatiwangi ( Disesuaikan dengan RAB. )
3. Persyaratan Pra-Konstruksi
a. Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap Semua
ukuran – ukuran yang tercantum dalam gambar Kerja. Pada prinsipnya ukuran
gambar Kerja adalah ukuran jadi / finish.
b. Setiap bagian yang tidak mendahului persyaratan yang tertulis disini yang
diakibatkan oleh kurang teliti dan kelalaian kontraktor akan ditolak dan harus
RKS
BAB V Hal-71
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
4. Persyaratan Kontruksi
a Sambungan
Alat penyambung antara element rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi
dan instalasi adalah baut menarik sendiri (self driling srew ) dengan spesiffikasi
sebagai berikut:
1 . Kelas Ketahanan Korosi Minimum : Class 2
( Minimum Composion Rating )
2. Ukuran baut untuk elemen struktur rangka atap ( Truss Fastener)
adalah " 12- 14 x 20. Dengan ketentuan sebagai behkut :
RKS
BAB V Hal-72
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
carbon steel
f. Mat geser rata - rata ( Shear, Average) : 8.8 kN
g. Met tank minimum (Tensile, min) : 15.3 kN
h. Kuat torsi minimum (Torque, min) : 13.2 kNm
3. Ukuran baut untuk elemen struktur reng ( batten fadaner) adalah type
10-16 x 16,dengan ketentuan sebagai berikut :
5. Pemasangan baut harus menggunakan alat Bor Listrik 560 watt dengan
kcmampuan\ putaran alat minimum 2000 rpm.
b. Pemotongan Material
5. Garansi
Kontraktor harus memberikan garansi terhadap Pekerjaan konstruksi atap yang
menjamin kekuatan dan kebocoran, minimal 20 tahun
RKS
BAB V Hal-73
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-74
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-75
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-76
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-77
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-78
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-79
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3. Bateri yang dipakai jenis Dry Cell Nikel Cadnium dan harus sanggup
menampung operasi selama minimal 2 jam, kapasitas bateri disesuaikan
dengan TLD dan PLC yang dipasang.
4. Tegangan input adalah 220 V, ± 10% 50Hz, 1 Phase, diperlengkapi dengan
indicator LED dan peralatan push to Check bateri.
5. Chargernya harus dapat mengisi battery pada kapasitas penuh 1x24 jam.
6. Inverternya harus tidak bekerja bila lampu dinyalakan dari PLN / Genset.
7. Untuk lampu exit dipakai jenis fluorescent 1x10W maintain lengakap
dengan battery dan chargernya.
8. Contoh lampu exit disetujui oleh Direksi / MK dan perencana.
3.10.0 Grounding
1. Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BBC = Bare Copper
Conductor).
2. Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang
sama dengan penampang kabel masuk (incoming feeder) untuk
penampang kabel lebih kecil dari 50mm atau sesuai gambar system
pembumian.
3. Electrode pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanized
minimum diameter ½” diujung pipa tersebut diberi dipasang Copper Rod
RKS
BAB V Hal-80
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3.12.0 Konduit
Konduit instalasi penerangan yang dipakai adalah dari jenis PVC high Impact
didalam beton atau diluar beton, dimana diameter dalam dari conduit minimum
1,5 kali diameter kabel dan minimum diameter dalam adalah 19mm, atau
dinyatakan lain pada gambar.Contoh lampu exit disetujui oleh Direksi / MK dan
perencana.
RKS
BAB V Hal-81
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-82
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
12. Kabel penerangan yang terletak diatas rak kabel harus tetap di dalam
conduit.
13. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus
dibuatkan sleeve dari pipa galvanis dengan diameter minimum 2,5 kali
penampang kabel.
14. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak – kontak harus didalam
kotak terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan
konduitnya dan dilengkapi dengan sekerup untuk tutupnya dimana tebal
kotak terminal tadi minimum 4 cm.
15. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m
disetiap ujungnya.
16. Penyusunan conduit diatas trunking kabel harus rapih dan tidak saling
menyilang.
17. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak – kontak harus didalam
kotak penyambungan dan memakai alat penyambung berupa las-dop.
RKS
BAB V Hal-83
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
4.5.0 Pembumian
1. Semua bagian dari sistem listrik harus dibumikan.
2. Electrode pembumian harus ditanam mencapai permukaan air tanah
sedalam 12 m minimum untuk mencapai permukaan air tanah.
3. Tahanan pembumian maksimum adalah 2 ohm.
4. Jarak minimum dari electrode pembumian adalah 3 m dan disesuaikan
dengan sifat tanahnya.
5. Jenis pembumian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana,
dimana untuk peralatan listrik bertegangan menengah harus dipisahkan
dari pembumian untuk tegangan rendah dan elektronik.
5.0.0 PENGUJIAN
5.1.0 Umum
Sebelum semua peralatan utama dari sistem dipasang, harus diadakan
pengujian secara individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah
dilengkapi dengan sertifikat pengujian yang baik dari pabrik yang bersangkutan
dan LMK / PLN serta instansi lain yang berwenang. Setelah peralatan tersebut
dipasang, harus diadakan pengujian secara menyeluruh dari sistem, untuk
menjamin bahwa sistem berfungsi dengan baik. Semua biaya untuk
mendapatkan sertifikat lulus pengujian dan peralatan untuk pengujian yang
perlu disediakan oleh pemborong menjadi tanggung jawab pemborong sendiri.
RKS
BAB V Hal-84
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3. Lighting Fixtures
Setiap lighting fixtures yang menggunakan ballast dan kapasitor harus
dilakukan pengujian / pengukuran factor daya. Dalam hal ini factor daya
yang diperbolehkan minimal 0,85.
6.0.0 PRODUK
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi.
Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setara
dengan yang dispesifikasikan.
Pemborong baru bisa menggantikan bila ada persetujuan resmi dan tertulis.
RKS
BAB V Hal-85
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3. ATS SOCOMEC
KABELINDO, SUPREME, KABEL
4. KABEL POWER (TR).
METAL
5. KABEL TAHAN API (FRC). FUJI, BICC.
6. KONDUIT, PVC – HI. EGA, CLIPSAL.
7. SAKLAR, STOP KONTAK. CLIPSAL, ABB, HAGER.
TREE STAR, TREE ABADI
8. RAK KABEL / TRAY.
PRIMA.
LAMPU TL.
KOMPONEN :
- TUBE. PHILIPS, OSRAM.
9.
- FITTING. PHILIPS, VOSLOH.
- BALLAST LOW LOSS. PHILIPS, NATIONAL.
- PEMBUAT ARTOLITE, LUCOLITE.
10. LAMPU DOWN LIGHT. ARTOLITE, LUCOLITE.
11. LAMPU EXIT / EMERGENCY. ARTOLITE, MENVIER.
RKS
BAB V Hal-86
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-87
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
1. PABX yang ditawarkan adalah sistem PABX digital dan merupakan produk
baru dari merk PABX yang diageni, sehingga life cycle dari produk tersebut
dapat bertahan hingga minimum 10 tahun mendatang, termasuk suku
cadangnya. Peserta tender diwajibkan melampirkan jaminan life cycle dan
spare part selama 10 tahun dari principal.
RKS
BAB V Hal-88
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3. Reliability.
a. PABX yang ditawarkan harus memiliki tingkat keandalan yang tinggi
dalam hal kualitas komponen,pabrikasi, sistem design,sistem
redundancy,dan lain sebagainya. Peserta tender diminta memberikan
data-data yang mendukungnya, seperti sertifikat ISO 9000, hasil
custumer poll, dan sebagainya.
b. PABX yang ditawarkan harus memiliki redundancy selengkap mungkin
terhadap setiap komponen kritis, minimal Main/local Prosesor,main
memory, backup memory,main/local/group switching dan power supply.
Sistem harus memiliki intelegensi untukl memilih processor atau
memory yang masih baik walaupun salah satu kelompok memory atau
processor tersebut mengalami kerusakan.
4. Fleksibility.
PABX yang ditawarkan bersifat fleksible dalam hal penambahan disatu
lokasi maupun desentralisasi diberikan lokasi (remote module/cabinet)
melalui,analog tie-line,PCM link atau fiber optic. Dapat dikembangkan
kapasitasnya hingga minimal 300 port dengan single mode (tanpa
networking). Apabila ada perubahan versi soft ware,sistem bisa di up-grade
dengan mudah tanpa perlu penggantian perangkat keras, seperti
EPROM,Processor card, Memory, dan sebagainya.
RKS
BAB V Hal-89
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-90
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
A. CCU
Common Control Unit yang ditawarkan minimal memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a. Stored Program Control (SPC), dengan teknik digital Switching.
b. 8 KHz sampling rate G.732.
c. 8 bit “A law” companding.
d. Sesuai dengan CCITT standard G.732.
e. PCM format 30 Channel 2.048 Mbps
f. Dapat mengakses 2B + D yaitu 2 clear B channel 64 Kbps dan ID
channel 16 Kbps untuk common channel signaling.
g. CCIT Primary Rate Access 30 B +D dengan Q 931 signaling.
h. Traffic Capacity minimal 30.000 BHCA.
B. Memory
Memory PABX merupakan bagian dalam proses Stored Program
Control harus dapat menyimpan instruksi sistem PABX dan data – data
konfigurasi PABX.
C. Digital Switching
Blok switching PABX yang ditawarkan harus terdiri dari “Full Non
Blocking Digital Time Division Switch” untuk seluruh terminal yang
digunakan.
D. Port Interface
Blok port interface harus dapat
3. Pesawat operator
Pada pesawat operator harus dilengkapi dengan suatu LCD untuk
menunjukkan informasi dan minimal memiliki fungsi – fungsi sebagai
berikut :
a. Display console.
b. Call indication.
RKS
BAB V Hal-91
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
c. Alarm indication.
d. Consolesess operation.
e. Call store.
f. Attendant automatic call distribution.
g. Call signaling with priority for outside call on specific truk group.
h. Series calling.
i. Automatic recall on don’t answer.
j. Automatic recall on station busy.
k. Attendent override.
l. Interposition transfer.
m. Attendent override on interposition transfer.
n. Call transfer to attendant.
o. Auto time diversion of incoming call.
p. Attendent over flow facility.
RKS
BAB V Hal-92
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
menjelaskan cara kerja dan kapasitas sistem ACD yang ditawarkan. Fasilitas
ACD yang dibutuhkan minimal mencakup feature – feature untuk agent feature,
supervisor feature dan mampu untuk mengeluarkan report dari ACD.
RKS
BAB V Hal-93
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
2.3.12 PABX yang ditawarkan harus memiliki kemampuan networking dengan PABX
lain melalui saluran tie-line analog maupun tie-line digital sehingga membentuk
ISDN (Integrated System Digital Network) melalui full feature.
Transparancy, setiap peserta diminta untuk melampirkan penjelasan dengan
detail fasilitas networking yang ditawarkan.
RKS
BAB V Hal-94
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-95
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-96
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-97
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
6.0.0 PRODUK
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Pemborong dimungkinkan
untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dengan yang spesifikasi.
Pemborong baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari
direksi dan perencana.
RKS
BAB V Hal-98
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-99
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Garis besar scope pekerjaan sistem tata suara yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian peralatan sentral sistem tata
suara, meliputi unit sumber sinyal suara (program source), unit equalizer,
penguat sinyal suara (audio amplifier), CAR CALL.
2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian unit control & monitor serta sistem
rak peralatan – peralatan sentral sistem suara.
3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel – kabel distribusi sistem
suara antara peralatan sentral dan sistem rak dengan kotak hubung bagi
terminal box di setiap lantai.
4. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel – kabel distribusi sistem
suara antara peralatan sentral dan sistem rak dengan kotak hubung bagi
disetiap lantai.
5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian alat pengeras suara (loudspeaker)
dan jack microphone sesuai dengan gambar rencana.
RKS
BAB V Hal-100
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3.2.0 Kabel
Kabel feeder ke junction box yang dipakai adalah jenis NYMHY dengan jumlah
kawat seperti pada gambar rencana.
Kabel-kabel distribusi ke masing-masing loud speaker yang dipakai adalah
jenis NYMHY 3x1,5mm² dan terletak dalam conduit.
3.3.0 Konduit
Jenis conduit yang bias dipakai adalah PVC high impact conduit dengan
diameter, minimal ½ kali diameter kabel.
3.4.0 Tangga Kabel
Tangga kabel dipasang di shaft dan terbuat dari besi siku 40x4x4 mm yang
ditempatkan secara tolak belakang.
Tangga kabel ini harus dilengkapi klem yang terbuat dari aluminium dan mur
baut dari dtainless steel yang sesuai dengan besarnya kabel. Tangga kabel ini
harus di cat anti karat dengan zinchromat 2 kali sebelum di pasang.
RKS
BAB V Hal-101
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-102
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
4.7.0 Pre-Amplifier
• Output Level : -20 dB
• Output Impedance : 10 K ohm.
• Frequency Response : 30-20.000Hz ± 1 dB
• Distortation : 0,3 % at 1 KHz
RKS
BAB V Hal-103
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-104
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-105
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-106
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
7.00.0 PRODUK
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Pemborong dimungkinkan
untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan.
Pemborong baru bisa menggantikan bila ada persetujuan resmi dan tertulis
dari direksi dan perencana. Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah
sebagai berikut :
MATERIAL / MERK /
NO PERALATAN BAHAN
TYPE PEMBUAT
PEK. TATA SUARA
Peralatan utama (Power
Amplifier, Speaker,
1 microphone, equalizer TOA, Phillips
multiplayer, radio, tunner pre
amp
Kabelindo, Kabel
2 Kabel NYMHY
Metal, Supreme
3 Conduit PVC High Impact EGA, Clipsal
Intrack, Tn Abadi,
4 Kabel tray / rak Galvanized
Three Star
5 Surge Arrester LPI, Errico
Note :
1. Didalam pengadaan barang, semua produk harus berasal dari Agen
Tunggal yang telah ditunjuk oleh Prinsipal masing – masing.
2. Didalam pengajuan persetujuan material kepada MK / Direksi, kontraktor
yang telah ditunjuk harus melampirkan Copy Surat Keagenan Tunggal
(sesuai dengan aslinya) dari principal produk masing – masing.
3. Penawaran tender harus melampirkan diagram sistem yang dilengkapi tipe
/ model dari produk yang diajukan dengan mengacu pada kapasitas
sistem yang dibuat oleh konsultan perencana yang disetujui pemberi tugas
/ wakilnya.
RKS
BAB V Hal-107
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-108
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
2.01.0 Detektor Asap Konvensional Tipe Photo Electric Atau Multisensor / 3D.
Operating Voltage : 18 – 28 V DC
Alarm Current : 5 – 47 Ma McIx
Operating temperature : 0 – 60o C
Relative humidity : 10 – 90 % max
Alarm Sensitivity : 3 % - 5 % per ft smoke obscuration (adjustable)
Alarm Indicator : LED
Common Mounting Base : Indikator detektor dilepas
Material : Flame retardant noise plastic
RKS
BAB V Hal-109
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-110
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-111
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-112
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
b. Spesifikasi peralatan
Fire intercom control panel dilengkapi fasilitas
• Indicator suara (audible) dari lampu LED (visual flashing signal)
yang akan aktif bila salah satu jack intercom diaktifkan oleh
handset yang dimasukkan kedalamnya oleh petugas kebakaran.
Bila handset di control panel diangkat, maka sinyal suara
berhenti dan kedipan lampu berubah jadi menyala tetap.
• Bila jack intercome yang kedua diaktifkan, maka nada sibuk
terdengar pada handset dan lampu LED yang kedua berkedip.
• Disediakan 20 set portable handset yang dilengkapi jack plug.
• Mampu untuk mengoperasikan semua remote intercom segera
serempak (simultan).
• Automatic supervision untuk kondisi unit panel selector dan
kondisi instalasi (open short) tiap saluran intercom.
• Master intercom handset.
• Selector switch untuk ke masing – masing remote intercom
handset.
• “call in” / “on line” visual indicator untuk setiap remote handset
dan sebuah common audible signal untuk semua remote
handset.
c. Instalasi
• Kabel yang digunakan adalah Fire Resirt Cable (FRC)
• Sistem dilengkapi dengan standby battere yang di charge
secara tetap untuk operasi selama 4 jam general alarm.
2.11.3 Battery
Battery harus disediakan sumber tenaga cadangan agar bila sewaktu –
waktu supply listrik utama PLN / genset mati, sistem alarm masih
RKS
BAB V Hal-113
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
berfungsi dengan baik, jenis yang digunakan harus jenis sealed acid
rechargeable tipe Ni-Cd battery (36 AH).
Battery ini harus bertegangan normal sesuai dengan sistem (36 AH)
dengan kapasitas kebutuhan (ampere hour) yang disesuaikan,
sehingga battery ini sanggup memberikan supply secara normal dan
terus menerus kepada sistem minimum 4 jam dalam keadaan general
alarm.
2.12.0 Kabel
Instalasi kabel antar remote control panel atau ke detektor menggunakan
kabelnya.
Instalasi kabel antara addressable module ke flow switch, hydrant pump,
pressurize fan ke tamper switch menggunakan kabel fire / heat resist (FRC).
Instalasi kabel antara remote control panel announciator menggunakan kabel
FRC. Kabel riser, kabel ke manual call point, lamp dan bell serta kabel output
ke sistem ME harus dari jenis FRC (Fire Resist Cable) dimana kabel lamp dan
bell ditarik sendiri – sendiri (terpisah).
2.13.0 Konduit
Conduit yang dipakai adalah conduit PVC High Impact dengan diameter dalam
minimum 1 1/2 kali diameter kabel.
RKS
BAB V Hal-114
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Pada panel juga dilengkapi fasilitas button yang berfungsi sebagai silence /
acknowledge alarm dan reset button. Unit ini dilengkapi dengan tombol test
untuk lampu (lamp test) dan tombol test untuk buzzer test.
RKS
BAB V Hal-115
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
b. Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus dipasang pada
tangga kabel dan di klem ke struktur bangunan dengan sadle klem.
c. Semua kabel yang keluar dari rak peralatan ini harus melalui kabel gland
dan memakai flexible conduit. Isolasi antara urat – urat kabel terhadap
tanah minimum 20 M Ohm.
RKS
BAB V Hal-116
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
5.00.0 PRODUK
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Pemborong dimungkinkan
untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dengan spesifikasi ke direksi.
Pemborong baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari
direksi dan perencana.
Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :
NO PERALATAN / BAHAN MATERIAL / TIPE MERK / PEMBUAT
1 Kabel Tray NYMHY / NYA EGA, Clipsal
Interack, Tri Abadi, Three
2 Kabel Trunking / Rack Galvanized
Star
3 Surge Arrester - LPI, Errico
PEK. FIRE ALARM
4 Master Control Fire Alarm Semi Addressable Edward, Simplex, Hochiki
5 Heat Detector Semi Addressable Edward, Simplex, Hochiki
6 Smoke Detector Semi Addressable Edward, Simplex, Hochiki
7 Alarm Bell - Edward, Simplex, Hochiki
8 Manual Call Station - Edward, Simplex, Hochiki
Twisted Cable
9 Kabel Belden, Furukawa
AWG. 18
Kabelindo, Kabel Metal
10 Kabel tray NYMHY / NYA
Supreme
Note :
1. Didalam pengadaan barang, semua produk harus berasal dari agen tunggal
yang telah ditunjuk oleh principal masing – masing.
2. Didalam pengajuan persetujuan material kepada MK / Direksi, Kontraktor yang
telah ditunjuk harus melampirkan copy surat keagenan tunggal dari principal
produk masing – masing.
3. Dalam surat pengajuan penawaran harga, pengikut tender harus
melampirkandiagram sistem, tapi dilengkapi dengan pencantuman tipe produk
yang diajukan serta kapasitas maximum yang terpasang dengan mengacu
kepada spesifikasi.
RKS
BAB V Hal-117
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
I. LINGKUP PEKERJAAN
1. Umum
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan
baik dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar rencana,
dimana bahan – bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan
ketentuan – ketentuan pada spesifikasi ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi yang dipersyaratkan
pada pasal ini, merupakan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan
pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
RKS
BAB V Hal-118
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
• Ukuran : 6 Ft Solid
2. Antena Indovision
• Reception :………………………
• Frequency : S-band
• Sistem : LNBF
• Diameter : 80 cm
• Gain : 46 dB
3. Receiver Digital
• Tuning : 100 Channels programmable
• Input impedance : 75 Ohm
• RF Noise Figure : 15 dB Normal
• Input Level : 155 dBm to – 20 dBm
• If Frequency : 950 – 2150 MHz
• If Bandwidth : 20 MHz
• DC Output for : + 18 VDC own converter & LNB
• Audio Output : - 5 dB NOM Level
4. TV Modulator
• Broad Band : 47 to 860 MHz
• Tuning System : Programmable
• Filter : Vestigal Side Board
• Output Level : 80 DbU V
• Impedance : 75 Ohm
• Band Width :5
• Gain :>5
• Audio Band Width : 15 KHz dengan impedansi 10 K Ohm
• Sinyal two noise rasio : > 45 Db
RKS
BAB V Hal-119
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
6. Spliter :
• Through Loss : 0.5 dB – 2 dB
• Spur Loss : 4 dB – 26 dB
• Isolation : 0.5 dB – 38 dB
• Connection type : F – Type
7. Coupler :
• Tap Volume : 8 dB – 38 dB
• Through loss : 0.2 dB – 4.5 dB
• Isolation : 20 dB – 38 db
8. TV Outlet :
• Model : Single
• Side Loss : 0.4 db – 1.2 dB
9. TV Receiver Set :
• Video Input : 1V (P-P)
• Input Antena : VHF / UHF 75 Ohm
• Receiver Sistem : CCIR Standard, PAL, SECAM & NTSC
• Dimension Screen : 20 Inch
• Facility : Audio / Video with infra red remote
control
10. Kabel
Kabel yang dipakai harus dari jenis coaxial 7C HFL 2V, 5C HFL 2V pada
Trunk line dan 5CHFL – 2 V pada TV outlet atau yang serta dengan losses
yang memakai pada frekuensi 200 MHz dipasang dalam conduit.
11. Konduit
Jenis conduit yang bisa dipakai adalah PVC high impact conduit dengan
diameter dalam minimal 1 1/2 diameter kabel.
RKS
BAB V Hal-120
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
IV. PENGUJIAN
1. Semua peralatan dalam MATV sistem ini harus diuji oleh perusahaan
pemegang keagenan peralatan tersebut dimana perusahaan harus
memberikan surat jaminan atas bekerjanya sistem tersebut setelah ternyata
hasil pengujiannya adalah baik.
2. Pengukuran video signal level dilakukan dengan dB gain meter.
NO MATV
1 Peralatan Triax, Televes, Fagor
2 Kabel RG II/7 C, RG 6/5 C Belden, Pacific. Commscope
RKS
BAB V Hal-121
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-122
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-123
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
7. Monitor
Spesifikasi teknis adalah :
• Screen size : LCD 19”
• Resolution : SXGA
• Power souce : 12 Vdc, 50 – 75 Hz
• Built-in Speaker
• Power Comsumtion : max 24 W
• Video input : 2 BNC, 1 VHS
• Video output : 2 BNC
RKS
BAB V Hal-124
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
• Multiprotocol support
no. CCTV
1. Peralatan Utama Samsung Techwin, Tevicom,TOA
2. Kabel RG 6/5C Belden, Pasific, Commscope
RKS
BAB V Hal-125
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
1. UMUM
Didalam pelaksanaan pekerjaan dan instalasi air bersih, dan air kotor atau disebut
plumbing, dan pemadam kebakaran ini berlaku peraturan-peraturan sebagai
berikut :
a. Pedoman plumbing Indonesia 1979.
b. Peraturan DKI untuk pencegahan dan penagnggulangan kebakaran nomor : 02
/ KPTS /1985.
c. Pemeriksaan umum untuk pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-
3(PUBB)1969.
d. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971.
e. Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987 (PUIL 2000)
f. Peraturan Perusahaan Umum Daerah setempat.
g. Peraturan Standar Air Buangan.
2. LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi penyediaan air bersih (Air dingin & air panas), pengelolaan air kotor dan
drainase air hujan, termasuk pemilihan dan pengadaan material dan sistem, trial
run, untuk seluruh sistem sehingga dapat berjalan dengan baik sesuai dengan
rencana persyaratan ini. System ini meliputi :
a. Jaringan pipa air bersih untuk diluar dan didalam bangunan.
b. Jaringan pipa air panas.
c. Jaringan pipa-pipa dan saluran, talang tegak, talang datar untuk pembuangan
air hujan dari atap serta halaman dan mengalirkan menuju sumur resapan,
sedangkan peluap menuju drainase kota.
d. Jaringan pipa-pipa vent untuk sistem pembuangan air kotor.
e. Jaringan pipa-pipa air kotor didalam dan diluar bangunan.
f. Reservoir bawah (ground reservoir) dari beton bertulang lengkap dengan pipa-
pipa pengisi, penguras, Elektroda pengontrol muka air, manhole,pelampung,
tangga dan pipa udara, reservoir bawah harus tertutup, dan dapat dibuka.
g. Pompa-pompa untuk menjalankan sistem air bersih dan air panas lengkap
dengan panel control dan pengamannya.
h. Roof tank yang terbuat dari Fibre Reinfirced Plastic (FRP).
RKS
BAB V Hal-126
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3. SISTEM
4. MATERIAL
Material yang dipasang harus baru serta memenuhi Standar Industri Indonesia
(SII), untuk itu pelaksana harus menyediakan contoh-contoh sebelum pemasangan
guna mendapatkan persetujuan pengawas /MK.
Material-material yang dipakai meliputi :
RKS
BAB V Hal-127
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
4.1 Pipa-Pipa
a. Untuk air bersih
Digunakan pipa PVC Class 10kg/cm² untuk didalam bangunan. Untuk diluar
bangunan digunakan pipa PVC Class 10kg/cm² dengan sistem
penyambungan ring.
b. Untuk pipa air bekas dan air kotor
Digunakan pipa PVC Class AZ (8kg/cm²) Merk Rucika daro Pralon dengan
sambungan solvent cement (perekat) yang sesuai untuk jenis pipa PVC.
Sambungan antara pipa yang berlainan jenis, misalnya dengan Fiting
Fixture Plumbing, dilakukan dengan menggunakan adaptor atau coupling,
sebelum penyambungan dilakukan permukaan yang terhubung harus
dibersihkan terlebih dahulu dengan ampelas atau lap kering, baru boleh
dilapisi dengan Solvent Cement.
c. Untuk pipa-pipa vent
Digunakan pipa PVC class AZ (8kg/cm²)
d. Untuk pipa-pipa talang tegak air hujan
Digunakan pipa PVC class AZ (8kg/cm²) dengan sambungan Solvent
Cement (perekat) yang sesuai untuk jenis pipa PVC. Sambungan antara
pipa yang berlainan jenis dilakukan dengan menggunakan adaptor atau
kopling. Sambungan dan pemasangannya tidak boleh didalam kolom
(dipasang diluar). Pipa-pipa ini setelah pemasangan harus dicat ICI atau
yang setaraf. Warna cat ditentukan kemudian oleh MK.
e. Pipa air panas
Untuk pipa air panas digunakan pipa poly propylene PN – 20(PPR) .
sambungan dengansistem welding dengan electric soket.
RKS
BAB V Hal-128
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
b. Paket Booster Pump With Variable Speed Drive (1 paket = 2 unit Pompa
Paralel Alternate Automatically)
Type : horizontal Centrifugal Pump
Capacity : 200 liter/ menit (total cap)
T. Head : 20 m
Motor : 1 paket booster pump terdiri dari ;
2 unit pompa + motor
• 1 unit panel control automatic
• 1 unit Diaphagm Pressure Tank
• 1 lot accessories
5. PEMASANGAN
5.1 Pemasangan pipa
Pemasangan pipa PVC,pipa GIP (Galvanized Iron Pipe) dan perlengkapannya
serta peralatan lainnya harus sesuai dengan gambar rencana.
Pada tempat-tempat tertentu dilengkapi dengan sambungan ekspansi. Setiap
belokan, valve dan pencabangan harus dilengkapi angkur beton. Harus juga
dilengkapi dengan Wash Out dan Air valve.
RKS
BAB V Hal-129
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-130
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
6. PEKERJAAN PENGUKURAN
a. Semua perijinan yang diperlukan untuk melaksanakan instalasi
Plumbing,Drainase,Pembuangan air kotor dilaksanakan dan diurus oleh
pelaksana.
b. Demikian pula dengan biaya yang timbul untuk pengurusan perijinan tersebut
dibebankan kepada pelaksana.
c. Pengukuran terhadap ketinggian Site terutama untuk kemiringan saluran, peil
banjir menjadi beban dan tanggung jawab pelaksana.
7. PENGUJIAN
7.1 Umum
a. Semua biaya dan peralatan yang diperlukan untuk melkukan pengujian
disediakan oleh pelaksana.
b. Pelaksana harus memberitahukan kepada MK paling lambat 3 hari kerja
sebelum mulai pelaksanaan pengujian.
c. Bila masih ada kebocoran atau belum berfungsinya suatu sistem dengan
baik, maka palaksana harus memperbaiki peralatan tersebut dan
mengulangi pengujian lagi.
d. Alat-alat bantu untuk pengujian antara lain L manometer, pompa-pompa
dan lain-lain, harus dalam keadaan lebih baik dan ditera secara resmi.
RKS
BAB V Hal-131
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
7.3 Pompa-pompa
Semua pompa-pompa harus diuji sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya.
Main kontraktor harus menghitung kenbali besarnya jumlah aliran air yang
mengalir dan total head berdasarkan peralatan mesin (sesuai dengan
penawaran) yang dipasangnya atau mencoba sisa tekanan pada fixture unit
yang paling jauh.
7.4 Reservoir
a. Reservoir harus diuji terhadap kemungkinan kebocoran.
b. Semua bahan harus dapat berfungsi dengan baik.
8. KETENTUAN TAMBAHAN
8.1 Masa Pemeliharaan
Masa pemeliharaan berlaku 90 hari kalender dan selama masa pemeliharaan
pelaksana diwajibkan untuk :
a. Menyempurnakan dan memperbaiki kekurangan kekurangan yang ada
(bukan dari akibat dari kesalahan operator).
b. Melakukan dan pemeriksaan berkala.
c. Menyerahkan gambar-gambar instalasi terpasang, buku pedoman / brosur,
cara operasi dan pemeliharaan sebanyak 1 set untuk perencana dan 3 set
untuk pemberi tugas.
9. REVIEW
Segala sesuatu yang belum diatur dalam persyaratan teknis wajib dikonsultasikan
dengan Direksi lapangan terlebih dahulu agar dapat dikeluarkan ketetapannya.
RKS
BAB V Hal-132
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-133
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-134
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-135
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
1.7 PENGUJIAN
a. Kontraktor harus melaksanakan pengujian terhadap sistem instalasi
yang telah dipasang dengan baik secara sebagian maupun secara
keseluruhan, sesuai dengan peraturan – peraturan yang telah
berlaku atau yang ditentukan oleh spesifikasi.
b. Kontraktor harus mengadakan pengujian dan pengetesan yang
disaksikan pihak direksi. Kontraktor harus menanggung segala
biaya yang timbul dalam pengujian – pengujian ini.
c. Apabila didalam pengetesan instalasi ini menyangkut pihak lain,
maka pihak lain tersebut harus ikut menyaksikan pengetesan ini dan
diminta member saran – saran / masukan agar jalannya testing
aman.
d. Kontraktor harus memberikan hasil pengujian kepada direksi
lapangan. Hasil – hasil pengujian akan dipakai untuk menentukan
apakah sistem instalasi yang telah dipasang berfungsi sebagaimana
mestinya.
e. Pengujian harus dilakukan oleh dinas kebakaran sampai
mendapatkan surat ijin / rekomendasi untuk pengurus IBP (Ijin
Penggunaan bangunan) segala sesuatunya merupakan tanggung
jawab kontraktor.
1.8 PENGECATAN
Kontraktor harus mengecat sistem instalasi yang dikerjakan, dimana
pengecatan tersebut diharuskan menurut peraturan dan standard yang
berlaku atau ditentukan oleh spesifikasi.
RKS
BAB V Hal-136
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
1.9 PEMBERSIHAN
Kontraktor harus berusaha bahwa tempat bekerja selalu bersih dari
sampah – sampah. Pada waktu pekerjaan selesai, kontraktor harus
membuang sampah – sampah yang disebabkan oleh pekerjaannya ke
tempat yang telah ditentukan oleh MK.
RKS
BAB V Hal-137
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-138
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-139
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-140
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
2.6 PEMASANGAN
2.6.1 POMPA – POMPA
Pompa – pompa dipasang dalam rumah pompa diatas pondasi
beton berat dua kali berat pompa. Peletekan pompa – pompa
adalah seperti pada gambar perencanaan.
2.6.2 PIPA
a. Pipa – pipa
Diperlengkapi dengan saringan, foot valve, gate valve, dan
manometer isap (manometer).
b. Pipa tekan
Pipa tekan dari pompa diperlengkapi dengan stop valve
(gate valve), non return valve (check valve), flexible
connection, dan manometer tekan (manometer+).
Pipa isap dan pipa tekan dicat dasar dan cat finishing warna
merah.
RKS
BAB V Hal-141
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-142
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-143
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
2.9 TESTING
INSTALASI PIPA :
Seluruh instalasi pipa harus dilaksanakan testing dengan test pressure
15 Atm per bagian, masing – masing selama 4 jam terus menerus,
tanpa ada kebocoran / penurunan pada test pressure. Setiap kali
dilakukan penyambungan pipa pemadam kebakaran dilakukan testing
ini (sehubungan dengan pekerjaan pemasangan yang bertahap).
POMPA :
a. Dapat bekerja secara otomatis dan manual.
b. Dapat berfungsi dengan sumberdaya dari PLN maupun dari Genset.
Seluruh sistem dilakukan percobaan sampai berfungsi dengan baik.
Peralatan testing oleh kontraktor dan atau beban/biaya kontraktor
sendiri. Pada waktu testing dan percobaan diawasi oleh wakil owner
dan direksi lapangan.
BERITA ACARA :
a. Setelah dilakukan pengujian terhadap instalasi pipa, pompa, dan
sistem hydrant yang disaksikan oleh pemilik serta pejabat yang
berwenang dan berhasil dengan baik maka dibuatkan berita acara
pengujian/sertifikat layak pakai untuk jangka waktu tertentu.
RKS
BAB V Hal-144
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-145
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaannya adalah pengadaan bahan sesuai spesifikasi di bawah
ini, dan pemasangan seperti ditunjukkan dalam gambar perencanaan lengkap
terpasang beserta braket – braketnya sehingga mudah digunakan sesuai
dengan fungsinya sebagai alat pemadam api.
2. PERSYARATAN KHUSUS
Multipurpose dry chemical fire extinguisher.
‐ Berat bruto : 6.4 Kg
‐ Berat serbuk : 3.5 Kg
‐ Tinggi : 498 cm
‐ Fire fating (daya pemadaman) A, B, dan C
‐ Dilengkapi dengan box dari kayu dengan tutup dari kaca dan dipasang
pada dinding (wall mounted)
RKS
BAB V Hal-146
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
PRODUK
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi
Produk bahan dan peralatan yang direkomendasikan adalah sebagai berikut :
NO Bahan / Peralatan Merk / Pembuat
1. Main Fire Pump Lowara, Patterson, SPP
2. Jockey Pump Lowara, SPP, Aurora
3. PRV OVC, Singer, Socla
4. Gate Valve – 16 K Central, Nibco, Fivalco
5. Check Valve – 16 K Toyo, Tozen, Fivalco
6. Strainer – 16 K Central, Nibco, Fivalco
7. Safety Valve OVC, Socla
8. Pipa BS SCH – 40 Bakrie, Spindo
9. Fitting – 16 K FKK, Benkan
10. Main Control Valve Central, Fivalco
11. Branch Control Valve Central, Fivalco
12. Indoor & Outdoor Hydrant Box Ozeki, Appron
13. Pillar Hydrant Ozeki, Appron
14. Siamese Ozeki, Appron
15. Fire Extinguisher Servo, Chubb, Appron
16. Sprinkler Head Central, Viking
17. Fire Stop Promat, Hilti
18. Pressure Tank Gae, Roda
RKS
BAB V Hal-147
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Umum
• Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemasangan, pengujian,
garansi, sertifikasi, service, pemeliharaan, penyediaan gambar
terinstalasi (as-built drawing), petunjuk operasi dan pemeliharaan
serta latihan petugas instalasi dari pihak pemilik bangunan.
• Pemborong harus bertanggung jawab untuk mengenali dengan baik
semua persyaratan yang diminta didalam spesifikasi ini, termasuk
gambar – gambar, perincian penawaran (bills of quantity), standard
dan peraturan yang terkait, petunjuk dari pabrik pembuat, peraturan
setempat dan perintah dari pengawas lapangan selama masa
pelaksanaan pekerjaan. Klaim yang terjadi atas pengabdian hal –
hal diatas tidak akan diterima.
• Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi peralatan dan
material yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan,
merupakan kewajiban pemborong untuk menggantinya tanpa ada
penggantian biaya.
RKS
BAB V Hal-148
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-149
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-150
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
‐ NFPA – 90A
‐ ASTM, ASME
‐ AMCA
‐ CTI
‐ PUIL 2000
‐ Pedoman Plumbing Indonesia
‐ Keputusan / Peraturan Menteri, Gubernur dan Pemerintahan
Daerah
‐ Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang
‐ Petunjuk dari pabrik pembuat peralatan.
3. PERALATAN UTAMA
3.1 Air Cooled Split
3.1.1 Lingkup Pekerjaan
Pemasangan dan pengadaan unit air cooled yang terdiri atas
indoor unit (IU) dan condensing unit (OU) berikut pemipaan
RKS
BAB V Hal-151
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3.1.2 Umum
• Spesifikasi teknik yang diuraikan berikut ini adalah sebagai
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Sedangkan ketentuan
spesifik dari kemampuan unit (performance) dapat dilihat
pada lembar gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.
• Unit harus dirancang untuk beroperasi tenang, dimana
semua peralatan yang bergerak harus menggunakan unit
vibration mounting dan dibalance dengan teliti untuk
menjamin vibration (getaran) yang kecil.
• Indoor unit harus terdiri dari kompresor, kondensor coil, fan
control, lengkap dengan pemipaan. Setiap unit harus
mempunyai satu atau lebih kompresor dan masing – masing
kompresor mempunyai sirkulasi refrigerant dan elektrikal
sirkuit tersendiri.
RKS
BAB V Hal-152
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
3.2 VENTILASI
3.2.1 Umum
• Spesifikasi yang diuraikan dibawah ini adalah sebagai
kebutuhan dasar yang harus diikuti. Sedangkan ketentuan –
ketentuan spesifik terhadap tipe, kemampuan (performance)
RKS
BAB V Hal-153
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-154
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-155
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
‐ Spesifikasi teknis
‐ Alat peredam getaran (vibration isolator) ini harus dapat
meredam getaran dengan efisiensi 90%
‐ Jenis peredam getaran yang dipilih harus sesuai dengan
kebutuhan mesin/unit yang akan diredam getarannya. Peredam
getaran yang terpasang haruslah sesuai dengan persyaratan
rekomendasi pabrik pembuat alat / mesin. Peredam getaran
dapat berupa neoprene pad, neoprene mounts, spring, isolator,
restrain isolator, pipe hanger dll.
4. PEKERJAAN DUCTING
4.1 Spesifikasi Teknis
4.1.1 Umum
• Jika tidak diterangkan secara khusus istilah ducting secara
umum berarti pekerjaan duct, fitting, damper, support, dan
lain – lain, komponen / aksesoris yang diperlukan untuk
melengkapi instalasi ini.
• Jalur – jalur ducting yang terlihat pada gambar rencana
adalah gambar dasar yang menunjukkan route dan ukuran
ducting. Pemborong wajib menyesuaikan route dan ukuran
ducting. Pemborong wajib menyelesaikan dengan keadaan
setempat (shop drawing) dan dengan jalur – jalur instalasi
lainnya, brikut detail atau potongan – potongan yang
diperlukan dan mendapat persetujuan dari pengawas
lapangan / pengawas lapangan sebelum dilaksanakan.
• Ukuran seperti yang ditunjukkan pada gambar adalah
ukuran bersih penampang laluan udara. Jika diperlukan
lining untuk ukuran duct tersebut, berartipenampang harus
diperbesar sesuai ketebalan lining.
4.1.2 Publikasi dan Standard yang Digunakan.
• ASHRAE, the guide and data book
• SMACNA (sheet metal and air conditioning contractors
national association)
4.1.3 Konstruksi Ducting
• Konstruksi duct adalah untuk low velocity (low pressure duct)
dengan static pressure didalam duct sampai 3” WG.
RKS
BAB V Hal-156
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-157
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-158
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
4.1.6 Louvers
Louvers boleh dari bahan galvanized atau allumunium seperti
ditentukan pada gambar atau sesuai permintaan arsitek, dengan
ketebalan 1mm. Setiap pemasangan louvers harus dilengkapi
dengan bird (insect) screen pada bagian dalamnya. Luas efektif
louvers harus lebih besar dari 50% luas permukaan.
4.2.2 Peralatan
a. Isolasi, ducting, pipa, alat –alat bantu dan peralatan
pengadaan dan pemasangan isolasi untuk ducting, pipa,
RKS
BAB V Hal-159
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-160
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-161
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
f. Isolasi Peralatan
Peralatan – peralatan yang berhubungan dengan refrigerant
sistem, air eliminitir harus diisolasi. Cara pengisolasiannya
sedemikian rupa sehingga bila ada perbaikan dari peralatan
tersebut isolasi gampang dan mudah tanpa menimbulakan
kerusakan pada isolasi.
RKS
BAB V Hal-162
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
5. PEKERJAAN PEMIPAAN
5.1 Umum
Seperti apa yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur – jalur pipa
yang terlihat pada gambar dasar adalah yang menunjukkan route dan
ukuran pipa, pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan
setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya
diperlukan dan mendapat persetujuan dari pengawas lapangan
sebelum dilaksanakan.
5.2 Peralatan
a. Pipa Refrigerant
• Hendaknya semua pipa refrigerant harus dikerjakan secara hati-
hati dan sebaik mungkin, sebelum dipasang semua bagian
harus sudah bersih, kering dan bebas dari debu dan kotoran
dan hendaknya dipasang sependek mungkin.
• Pipa tembaga dan jonis K yang dehydrated dan sealed.
Diameter pipa yang dipakai harus disesuaikan kembali dengan
kapasitas pendingin mesin dan panjang ekivalen pipa.
• Perbedaan tinggi antara condencing dan evaporator dan
panjang pipa tidak melebihi yang ditentukan oleh pabrik
pembuat.
• Sambungan pipa jenis “hard drawn” tubing harus disambung
dengan perantara wrought copper fitting atau non porous brass
fittings, dan dianjurkan dipakai solder perak dengan meniup gas
mulia seperti nitrogen kening kedalam pipa yang sedang
RKS
BAB V Hal-163
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-164
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-165
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
6. PEKERJAAN LISTRIK
6.1 Umum
• Seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur – jalur kabel,
peletakkan panel dan motor seperti yang tercantum adalah gambar
dasar yang menunjukkan route, lokasi panel dan peletakkan
instrument control. Pemborong wajib menyesuaikan dengan
keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi
lainnya, diperlukan dan mendapat persetujuan dari pengawas
lapangan sebelum dilaksanakan.
• Pemborong wajib mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku yang
dikeluarkan oleh :
RKS
BAB V Hal-166
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
6.2 Panel
6.2.1 Motor Listrik
• Motor AC Split :
‐ jenis induction motor, permanent split, dengan thermal
overload protector.
‐ 3 phase 220/380 V / 50 Hz
‐ 3 tingkat kecepatan
‐ Insulation class E
• Motor Fan
Motor yang menjadi satu dengan fan, jumlah phase
tergantung kapasitas fan
• Semua motor listrik yang digunakan untuk proyek ini
mempunyai power factor minimal 0,8 putaran maksimum
1450 rpm (untuk motor-motor tersebut diatas). Motor – motor
yang digunakan disini harus sudah memenuhi standard
NEMA (Amerika), 85 (Inggris), DIN (Jerman), dan JIS
(Jepang).
6.2.2 Panel
6.2.3 Panel Starter
• Star Delta Starter : Bila motor berkapasitas lebih besar atau
sama dengan 7,5 HP.
• Direct On Line : Bila Motor berkapasitas dibawah 7,5 HP.
• Panel starter harus dilengkapi dengan pilot lamp
Green,Red,White untuk ON,OFF,OIL, plat nama untuk
peralatan yang dilayani serta push button ON/OFF dan
disconnecting switch bila memakai remote star stop.
• Semua komponen yang dipergunakan untuk panel tenaga
dan panel-panel control harus dari merk yang sama yang
digunakan pada instalasi listrik.
RKS
BAB V Hal-167
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
7. INSTALASI
7.1 Umum
Semua peralatan dan alat-alat bantu harus dipasang sesuai dengan
cara pemasangan yang secara teknis praktis, baik dan dapat
dipertanggung jawabkan serta sesuai dengan petunjuk dan instruksi
RKS
BAB V Hal-168
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
pada brosur atau publikasi yang dikeluarkan pabrik dan peralatan atau
alat-alat bantu.
7.3 Platforms
Untuk peralatan seperti outdoor unit,indoor unit,fan dan sejenisnya yang
menggantung dan duduk pada suatu platform, maka platform harus
diperkuat dengan suatu frame besi channel (siku) yang dilas atau
dibautkan, atau dikeling ke frame sehingga cukup kuat, kaku dan tidak
bergetar dalam operasinya.
7.4 Penetrasi Atap
Semua bagian instalasi yang menembus atap seperti duct, pipa, venting
harus dilengakapi dengan pinggiran beton (curb) keliling bagian-bagian
instalasi tersebut sehingga konstruksinya betul-betul kedap air.
7.5 Pencapaian Peralatan Untuk Service
• Semua bagian peralatan araupun peralatan bantu dalam prinsip
pemasangannya harus mudah untuk diamati,di service dan mudah
dicapai dalam perbaikan, termasuk juga accessories pipa,
valve,clean out,damper,filter,venting dan lain-lain. Untuk itu
pemborong dalam pemasangannya wajib memperhatikan posisi
yang terbaik dan peralatan dan accssories tersebut, sehingga tujuan
yang dimaksud dapat tercapai.
• Disamping itu pemborong harus mengusulkan kepada Pengawas
Lapangan / Pengawas Lapangan (bila belum ditunjukan pada
gambar) pintu-pintu service (acces panel), untuk setiap peralatan
dan accessories yang berada dalam shaft atau ceiling yang
memerlukannya, beserta ukuran dan lokasi yang tepat.
• Bila dalam gambar rencana sudah ditunjukan ada acces panel yang
diperlukan, maka penggeseran untuk posisi yang tepat dan acces
panel tersebut sehubungan dengan letak peralatan / accessories
RKS
BAB V Hal-169
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-170
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
8. PEKERJAAN LAIN-LAIN
• Semua pondasi beton yang diperlukan untuk mesin-mesin pendingin,
compressor,kipas angin (fan), motor-motor listrik, termasuk dalam
pekerjaan Pemborong AC.
• Pemborong AC harus menyerahkan gambar layout beserta ukuran
pondasi atau ukuran concrete plint pada masing-masing peralatan
sebelum dilaksanakan oleh pihak lain kepada Pengawas Lapangan
untuk diperiksa dan disetujui.
• Pondasi peralatan-peralatn lainnya harus mengikuti petunjuk-petunjuk /
pedoman pabrik pembuat peralatan tersebut.
• Pemborong AC harus menyediakan dan memasang peredam getaran
(vibration eliminators) untuk melindungi bangunan dan suara berisik
serta getaran yang timbul oleh mesin-mesin.
• Pemborong AC harus menyediakan dan memasang (seperti ditunjukan
dalam gambar rencana atau gambar yang disetujui) semua dudukan
RKS
BAB V Hal-171
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-172
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
• Sling psychrometric
• Thermometer
c. Pengukuran putaran (RPM)
• Tachometer atau sejenisnya
d. Pengukuran listrik
• Voltmeter
• Amperemeter / tang ampere
e. Pengukuran tekanan
• Barometer / pressure gauge
RKS
BAB V Hal-173
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-174
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-175
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
RKS
BAB V Hal-176