Laporan ini merupakan Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat sebagai salah satu bagian dari
Pekerjaan Rehabilitasi Taman Tanjunganom, yang dipercayakan oleh Kementerian
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat kepada CV IDEA KARYA NUSA.
Dengan adanya Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat ini diharapkan dapat memberikan
arahan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada Rencana kerja dan syarat-syarat pada
pelaksanaan Rumah Susun sehingga dapat tercapai sasaran dari pekerjaan ini.
Akhir kata kami ucapkan atas kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk
menyelesaikan pekerjaan ini.
PERSIAPAN PELAKSANAAN
Pada dasarnya untuk dapat memahami dan menghayati dengan sebaik-baiknya seluruh
seluk beluk pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh
Gambar Kerja serta Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis seperti yang akan diuraikan
dalam Buku ini.
Di dalam hal terdapat ketidakjelasan, perbedaan-perbedaan dan atau kesimpangsiuran
informasi di dalam pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan mengadakan pertemuan dengan
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK)/Konsultan Supervisi dan Direksi Pelaksana untuk
mendapat kejelasan pelaksanaan.
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor meliputi bagian-bagian pekerjaan yang
dinyatakan dalam Gambar Kerja, Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta Buku Rencana
Kerja dan Syarat-syarat Teknis ini.
Pekerjaan Persiapan meliputi: pembuatan papan nama proyek, pekerjaan pembersihan
proyek, dokumentasi, Shop dan As Built Drawing, pelaporan serta pengadaan listrik dan air
kerja.
PASAL 2
MEMULAI KERJA
PASAL 4
PAPAN NAMA PROYEK
Bila diharuskan oleh Pemerintah Daerah setempat maka Kontraktor harus memasang
Papan Nama Proyek sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas biaya Kontraktor (sesuai
dengan Angka Jumlah Penawaran Kontraktor Pelaksana).
PASAL 5
KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN
5.1. Di lapangan pekerjaan, Kontraktor ‘wajib’ menunjuk seorang Kuasa Kontraktor atau
biasa disebut ‘Pelaksana’ yang cakap dan ahli untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan
di lapangan dan mendapat kuasa penuh dari Kontraktor, sebagaimana dipersyaratakan
pada dokumen Pengadaan Kontraktor.
5.2. ‘Pelaksana’ merupakan wakil kontraktor dilapangan.
5.3. Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan
Konsultan MK, nama dan jabatan ‘Pelaksana’ untuk mendapat perasetujuan.
PASAL 6
RENCANA KERJA
PASAL 7
KANTOR PROYEK, LOS KERJA, GUDANG BAHAN,
PAGAR PROYEK DAN LAIN-LAIN
PASAL 8
PROGRAM RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (RK3)
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10 tahun 2021 tentang Rencana
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (RK3) serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 21/PRT/M/2019 tentang Pengganti Permen PU Nomor
2/PRT/M/2018. Maka Pelaksana Konstruksi wajib menyelenggarakan Program K3 untuk
pembangunan rumah susun ini dengan ketentuan sebagai berikut :
PASAL 9
TENAGA DAN SARANA KERJA
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat
bantu lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan serta mengadakan
pengamanan, Manajemen Konstruksi ( MK )an dan pemeliharaan terhadap bahan-bahan,
alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga
seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna sampai dengan diserahterimakannya
pekerjaan tersebut kepada Pemberi Tugas.
9.1. Tenaga Kerja /Tenaga Ahli
PASAL 10
PERSYARATAN DAN STANDARISASI
PASAL 11
LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN
11.1. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian mengenai segala
hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan/pekerjaan, baik teknis
maupun Adminstratif.
11.2. Dalam pembuatan Laporan tersebut, pihak Kontraktor harus memberikan data-data
yang diperlukan menurut data dan menurut keadaan sebenarnya.
11.3. Manajemen Konstruksi ( MK ) Lapangan juga harus membuat Laporan mingguan
dan Laporan bulanan secara rutin.
11.4. Laporan-laporan tersebut di atas, harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen untuk bahan monitoring.
1
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
0
PASAL 12
PENJELASAN RKS & GAMBAR
12.1. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka
yang mengikat/berlaku adalah RAB.
12.2. Harus juga disadari bahwa revisi-revisi gambar dan detail gambar mungkin akan
dilakukan didalam waktu pelaksanaan kerja. Kontraktor harus melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan maksud gambar dan spesifikasinya, dan tidak boleh
mencari keuntungan dari kesalahan atau kelalaian dalam gambar atau dari
ketidaksesuaian antara gambar dan spesifikasinya. Setiap deviasi dari karakter yang
tidak dijelaskan dalam gambar dan sepsifikasi atau gambar kerja yang mungkin
diperlukan oleh keadaan darurat konstruksi atau lain-lainnya, akan ditentukan oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas dan disahkan secara tertulis.
12.3. Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas akan memberikan instruksi
berkenaan dengan penafsiran yang semestinya untuk memenuhi ketentuan gambar
dan spesifikasinya.
12.4. Permukaan-permukaan pekerjaan yang sudah selesai harus sesuai dengan garis,
lapisan bagian dan ukuran yang tercantum dalam gambar, kecuali bila ada
ketentuan lain dari Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas.
12.5. Ukuran
12.5.1. Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar Kerja dan
Gambar Pelengkap meliputi :
As – as
Luar – luar
Dalam – dalam
Luar – dalam
12.5.2. Ukuran-ukuran yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam mm
(milimeter).
12.5.3. Khusus ukuran-ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur pada dasarnya adalah
ukuran jadi seperti dalam keadaan selesai (“finished”).
12.5.4. Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor wajib melaporkan secara
tertulis kepada Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas yang
selanjutnya akan memberikan keputusan ukuran mana yang akan dipakai
dan dijadikan pegangan.
1
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
1
12.5.5. Bila ukuran sudah tertera dalam gambar atau dapat dihitung, maka
pengukuran skala tidak boleh dipergunakan kecuali bila sudah disetujui
Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas.
Setiap deviasi dari gambar karena kondisi lapangan yang tak terduga akan
ditentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas dan
disyahkan secara tertulis.
Kontraktor tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum di dalam Gambar Pelaksanaan tanpa sepengetahuan Direksi, dan
segala akibat yang terjadi adalah tanggung jawab Kontraktor baik dari segi
biaya maupun waktu.
12.7. Istilah
1
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
2
Istilah yang digunakan berdasarkan pada masing-masing disiplin adalah sebagai
berikut.
12.7.1. STR : Struktur,
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan Perhitungan Konstruksi, Bahan
Konstruksi Utama dan Spesifikasinya, Dimensionering kolom, Balok dan
tebal Lantai.
12.7.2. ARS : Arsitektur,
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan dan perancangan
bangunan secara menyeluruh dari semua disiplin-disiplin kerja yang ada baik
teknis maupun estetika.
12.7.3. ELK : Elektrikal,
Segala hal yang ada hubungannya dengan Sistem Penyediaan Daya Listrik
dan Penerangan.
12.7.4. MEK : Mekanikal,
Segala hal yang ada hubungannya dengan Sistem Air Bersih – Air Kotor –
Drainase, Sistem Pemadam Kebakaran, Sistem Instalasi Diesel – Generator
Set, dan Sistem Pengkondisian Udara.
1
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
3
Semua gambar yang dipersiapkan oleh Kontraktor dan diajukan kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas untuk diminta persetujuannya harus
sesuai dengan format standar dari proyek dan harus digambar pada kertas kalkir
yang dapat direproduksi.
12.9. Perubahan, penambahan, pengurangan pekerjaan dan pembuatan “as-built
drawing”.
12.9.1. Tata cara pelaksanaan dan penilaian perubahan, penambahan dan
pengurangan pekerjaan disesuaikan dengan Dokumen Kontrak.
12.9.2. Setelah Pekerjaan selesai dan diserah-terimakan, Kontraktor berkewajiban
membuat gambar-gambar yang telah dikerjakan/dibangun oleh kontraktor
(As-Built Drawing). Biaya untuk penggambaran “As-Built Drawing”,
sepenuhnya menjadi tanggungan kontraktor.
PASAL 13
TANGGUNG – JAWAB KONTRAKTOR
13.1. Kontraktor harus bertanggung-jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja.
13.2. Kehadiran Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas selaku wakil
Pemberi Tugas untuk melihat, mengawasi, menegur, atau memberi nasehat tidak
mengurangi tanggung jawab penuh tersebut di atas.
13.3. Kontraktor bertanggung-jawab atas kerusakan lingkungan yang timbul akibat
pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor berkewajiban memperbaiki kerusakan tersebut
dengan biaya Kontraktor sendiri.
13.4. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanan pekerjaan, maka
Kontraktor berkewajiban memberikan saran-saran perbaikan kepada Pemberi Tugas
melalui Konsultan Pnegawas.
Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor bertanggung-jawab atas kerusakan yang
timbul.
13.5. Kontraktor bertanggung-jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
13.6. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan
menjadi tangung-jawab Kontraktor.
13.7. Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan
bahan/material, barang milik Proyek, Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan
1
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
4
Pengawas dan milik Pihak Ketiga yang ada di lapangan, maupun bangunan yang
dilaksanakannya sampai tahap serah terima.
Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui, baik yang telah
dipasang maupun belum; adalah tanggung jawab Kontraktor dan tidak akan
diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
13.8. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung-jawab atas akibatnya, baik yang
berupa barang-barang maupun keselamatan jiwa.
13.9. Apabila pekerjaan telah selesai, Kontraktor harus segera mengangkut bahan
bongkaran dan sisa-sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi keluar
lokasi pekerjaan.
Segala pembiayaannya menjadi tanggungan Kontraktor.
PASAL 14
KETENTUAN & SYARAT BAHAN-BAHAN
14.1. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
ini maupun dalam berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan yang akan
dipergunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat
yang tercantum dalam A.V. dan Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia PP
NO 16 TAHUN 2021, serta ketentuan-ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya
yang berlaku di Indonesia. Seluruh barang material yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan pekerjaan, seperti material, peralatan dan alat lainnya, harus dalam
kondisi baru dan dengan kualitas terbaik untuk tujuan yang dimaksudkan.
14.2. Merk pembuatan bahan/ material & komponen jadi
14.2.1. Kecuali bila ditentukan lain dalam kontrak ini, semua merk pembuatan atau
merk dagang dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis ini
dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas/setara dan tidak diartikan
sebagai suatu yang mengikat.
Setiap keterangan mengenai peralatan, material, barang atau proses, dalam
bentuk nama dagang, buatan atau nomor katalog harus dianggap sebagai
penentu standard atau kualitas dan tidak boleh ditafsirkan sebagai upaya
membatasi persaingan; dan Kontraktor harus dengan sendirinya
menggunakan peralatan, material, barang atau proses, yang atas penilaian
Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas dan Perencana,
1
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
5
sesuai dengan keterangan itu. Seluruh material patent itu harus
dipergunakan sesuai dengan instruksi pabrik yang membuatnya.
14.2.2. Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus sesuai
dengan yang tercantum dalam Gambar dan RKS, memenuhi standard
spesifikasi bahan tersebut, mengikuti peraturan persyaratan bahan bangunan
yang berlaku.
14.2.3. Apabila dianggap perlu, Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan
Pengawas berhak untuk menunjuk tenaga akhli yang ditunjuk oleh pabrik dan
atau Supplier yang bersangkutan tersebut sebagai pelaksana.
Dalam hal ini, Kontraktor tidak berhak mengajukan claim sebagai pekerjaan
tambah.
14.2.4. Disyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang hanya
diperkenankan untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan
ini.
14.2.5. Penggunaan bahan produk lain yang setaraf dengan apa yang
dipersyaratkan harus disertai test dari Laboratorium lokal/dalam negeri baik
kualitas, ketahanan serta kekuatannya dan harus disetujui oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas secara tertulis dan diketahui
oleh Konsultan Perencana.
Apabila diperlukan biaya untuk test Laboratorium, maka biaya tersebut harus
ditanggung oleh Kontraktor tanpa dapat mengajukan sebagai biaya tambah.
14.3. Kontraktor/Pelaksana terlebih dahulu harus memberikan contoh-contoh semua
bahan-bahan yang diperlukan untuk bangunan tersebut kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi (MK) /Direksi dan Perencana untuk mendapatkan
persetujuan secara tertulis sebelum semua bahan-bahan tersebut
didatangkan/dipakai.
Contoh bahan tersebut yang harus diserahkan kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi ( MK ) dan Perencana adalah sebanyak minimal (2) buah dari satu
bahan yang ditentukan untuk menetapkan “standar of appearance” dan disimpan di
ruang Direksi. Paling lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah dua (2) minggu
sebelum jadwal pelaksanaan.
14.4. Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih, akan diinformasikan
kepada Kontraktor selama tidak lebih dari tujuh (7) hari kalender setelah penyerahan
contoh bahan tersebut.
14.5. Penyimpanan material
1
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
6
Penyimpanan dan pemeliharaan bahan harus sesuai persyaratan pabrik yang
bersangkutan, dan atau sesuai dengan spesifikasi bahan tersebut.
14.5.1. Material harus disimpan sedemikian rupa untuk menjaga kualitas dan
kesesuaiannya untuk pekerjaan. Material harus diletakkan di atas permukaan
yang bersih, keras dan bila diminta harus ditutupi.
Material harus disimpan sedemikian rupa agar memudahkan pemeriksaan.
Benda-benda milik pribadi tidak boleh dipergunakan untuk penyimpanan
tanpa izin tertulis dari Pemiliknya.
14.5.2. Tempat penyimpanan barang harus dibersihkan (clearing) dan diratakan
(levelling) menurut petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi.
14.5.3. Bagian tengah tempat penyimpanan barang harus ditinggikan dan miring
kesamping sesuai dengan ketentuan, sehingga memberikan
drainasi/pematusan dari kandungan air/cairan yang berlebihan. Material
harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan pemisahan
bahan (segregation), agar timbunan tidak berbentuk kerucut, dan menjaga
gradasi serta mengatur kadar air. Penyimpanan agregat kasar harus ditimbun
dan diangkat/dibongkar lapis demi lapis dengan tebal lapisan tidak lebih dari
satu meter. Tinggi tempat penyimpanan tidak lebih dari lima meter.
PASAL 15
PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN
1
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
7
tanggungan Kontraktor sepenuhnya disamping pihak kontraktor tetap dikenakan
denda sebesar 1 o/oo (satu permil) dari harga borongan.
15.4. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari
bahan-bahan tersebut, maka Kontraktor harus dan memeriksakannya ke
Laboratorium balai Penelitian Bahan-Bahan Pemerintah untuk diuji dan hasil
pengujian tersebut disampaikan kepada Manajemen Konstruksi ( MK )
/Direksi/Perencana secara tertulis.
Segala biaya pemeriksaan ditanggung oleh Kontraktor.
15.5. Sebelum ada kepastian dari laboratorium tersebut di atas tentang baik atau tidaknya
kualitas dari bahan-bahan tersebut. Pelaksana tidak diperkenankan melanjutkan
pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut di atas.
15.6. Bila diminta oleh Konsultan Manajemen Konstruksi (MK), Kontraktor harus
memberikan penjelasan lengkap tertulis mengenai tempat asal diperolehnya material
dan tempat pekerjaan yang akan dilaksanakan.
PASAL 16
SUPPLIER & SUB KONTRAKTOR
16.1. Jika Kontraktor menunjuk supplier dan atau Kontraktor Bawahan (Sub-Kontraktor)
didalam hal pengadaan material dan pemasangannya, maka Kontraktor ‘wajib’
memberitahukan terlebih dahulu kepada Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) dan
Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
16.2. Supplier wajib hadir mendampingi Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) di
Lapangan untuk pekerjaan khusus dimana pelaksanaan dan pemasangan bahan
tersebut perlu persyaratan khusus sesuai instruksi pabrik.
PASAL 17
PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA
1
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
8
Pekerjaan ini mencakup juga perlindungan/ penjagaan tumbuhan dan benda-benda
yang ditentukan harus tetap berada di tempatnya dari kerusakan atau cacat.
17.2. Segala obyek yang berada di muka tanah dan semua pohon, tonggak, kayu busuk,
tunggul, akar, serpihan, tumbuhan lainnya, sampah dan rintangan-rintangan lainnya
yang muncul, yang tidak diperuntukan berada di sana, harus dibersihkan dan/atau
dibongkar, dan di buang bila perlu. Pada daerah galian, segala tunggul dan akar
harus di buang dari daerah sampai kedalaman sekurang-kurangnya 50 cm di bawah
elevasi lubang galian sesuai Gambar Kerja.
Lubang-lubang akibat pembongkaran harus diurug dengan material yang memadai
dan dipadatkan sampai 90% dari kepadatan kering maksimum sesuai AASHTO T
99.
PASAL 18
PENYEDIAAN ALAT BERAT SEBAGAI ALAT MOBILISASI
Kontraktor Harus menyediakan Beberapa Alat Berat Untuk Kelancaran Proses Pengerjaan
Pembangunan Gedung mengingat Proses pengerjaan yang dilakukan di ketingggian, maka
Kontraktor wajib Menyediakan Alat Berat Sebagai Berikut ( Sesuai dengan Rencana
Anggaran Biaya yang telah disediakan ) :
1. Menyediakan Alat Berat Mobile Crane
a. Penjelasan Umum
Alat berat ini berfungsi sebagai mobilisasi penyaluran bahan bahan/material yang
akan di kerjakan dalam pembangunan, terutama jika menyangkut pada pekerjaan
yang berada di ketinggian, mengingat proses pengerjaan yang memiliki batas
waktu yang telah ditentukan, maka kontraktor diwajibkan untuk menyediakan alat
berat diatas.
b. Lama Penyediaan
Kontraktor harus menyediakan alat berat seperti diatas minimal selama proses
pekerjaan pembangunan sedang berlangsung sesuai dengan rencana yang telah
disepakati, sesuai dengan anggaran yang telah di sepakati, dalam penyediaan alat
berat juga sudah termasuk pada jasa erection dan demobilisasi, jasa operator all in
( 2 orang ), setting alat berat serta asuransi alat dan perijinan.
c. Lingkup Pekerjaan Yang Harus Dilaksanakan
1
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
9
Selain Menyediakan Alat Berat, Kontraktor juga harus melaksanakan/membuat
beberapa pekerjaan yang berhubungan dalam penyediaan alat berat yang telah di
sepakati.
PASAL 19
DRAINASE/ SALURAN
PASAL 20
PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN
2
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
0
dan tempat-tempat dimana pekerjaan sedang dikerjakan/ dipersiapkan atau dimana
bahan/ barang dibuat.
3) Pemeriksaan pekerjaan
2
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
2
BAB II
PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
PASAL 01
PEKERJAAN PERSIAPAN
PASAL 02
PEMBONGKARAN PLASTERAN UNTUK PEMASANGAN LAMPU
TINGGI 5cm dan TEBAL 2cm
1. Lingkup Pekerjaan
I. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, alat-alat yang diperlukan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan bongkaran seperti yang disyaratkan serta sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas. Meliputi bongkaran lantai, batu bata/plesteran, dan
langit-langit dan penutup atap, pembersihan dari bongkaran dan angkutan keluar site
untuk seluruh material bekas bongkaran.
2
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
3
7) Persyaratan Pelaksanaan
1. Pelaksanaan dari seluruh pekerjaan bongkaran yang ditentukan dalam uraian dan
syarat-syarat iniharus dilakukan secermat-cermatnya sehingga tidak mengganggu
kepentingan dan keamanan umum yang ada disekelilingnya
5. Puing-puing bekas bongkaran harus segera disingkirkan dari lokasi pekerjaan dan
pembuangannya harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
kepentingan umum
6. Semua daerah bongkaran harus dipelajari dilihat dikontrol secara seksama pengaruh
dan segala kemungkinan dari akibat pekerjaan bongkara harus diperhatikan agar tidak
mengganggu aktivitas umum dan tidak mengganggu peralatan yang ada Kontraktor
harus melakukan secara baik dan benar dan tepat dalam melakukan pekerjaan
bongkaran
2
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
4
10. Segala resiko pekerjaan diluar kontrak yang terjadi selama melakukan pekerjaan
bongkaran pembersihan dan pembuangan ke luar lokasi pekerjaan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
11. Lokasi/area renovasi harus dalam keadaan siap kerja dimana terbebas dari seluruh
barang-barang termasuk furniture
PASAL 03
PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN
1. Lingkup Pekerjaan
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat mencapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna.
8) Persyaratan Bahan
1. Semen harus memenuhi NI-8.
4. Campuran (Agregate) : Untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas
dari segala macam kotoran.
2
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
5
9) Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran
1. Seluruh plesteran beton dengan adukan campuran 1 PC : 2 pasir pasang.
2. Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan seperti
yang dipersyaratkan.
3. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian / penggantian
4. pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari jenisnya dan disetujui Direksi
Pengawas.
5. Bahan semen yang dikirim ke lokasi harus dalam keadaan tertutup atau dalam kantong
yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan tingkatannya, dalam
keadaan utuh dan tidak bercacat.
6. Bahan harus diletakkan ditempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, bersih.
Tempat
7. penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, dan dilindungi sesuai dengan
jenisnya, sesuai dengan persyaratan pabrik.
8. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/persyaratan pabrik yang
bersangkutan.
9. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material yang mutunya sesuai dengan
yang disyaratkan tanpa biaya tambahan.
10. Bidang permukaan beton sebelum diplester, permukaannya harus dibersihkan dari sisa-
sisa bekisting.
11. Permukaan beton harus terlebih dahulu diketrek (scrath) serta semua lubang-lubang
bekas pengikat bekisting atau form tie harus tertutup aduk plester.
12. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa lokasi apakah sudah
sesuai dengan syarat-syarat hingga pekerjaan ini dapat dimulai.
13. Bila ada kelainan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor
harus segera melaporkan kepada Direksi Pengawas dan tidak dibenarkan memulai
pekerjaan disuatu tempat dalam hal kelainan/perbedaan ditempat itu sebelum kelainan
tersebut diselesaikan.
14. Pekerjaan plesteran beton dapat dilaksanakan bilamana telah disetujui oleh Direksi
Pengawas.
2
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
6
15. Tebal plesteran sesuai yang di tunjukkan dalam detail gambar. Ketebalan plesteran yang
melebihi 1,5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat
plesteran.
16. Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran
yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering).
17. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan tidak terlalu cepat, dengan
membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik
matahari langsung dengan penutup yang bisa mencegah penyerapan air secara cepat.
18. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulang / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya sendiri selama kerusakan
bukan disebabkan oleh tindakan pemberi tugas / Pemakai.
19. Plesteran pada permukaan beton harus diawali dengan membuat permukaan beton
menjadi kasar dan dibersihkan dri debu maupun kotoran kemudian dikondisikan
menjadi basah permukaan selanjutnya diberikan pletseran dengan adukan 1pc : 2ps
melalui ayakan halus dan diaci ; Ketebalan plesteran tidak boleh kurang dari 10mm dan
tidak boleh lebih dari 15mm kecuali bila ditentukan lain.
2. Siapkan peralatan acian dan mortar acian yaiutu mixing antara adukan kering MU-
200 dengan air.
3. Sebelum mengaci usapkan air pada permukaan plesteran agar permukaan plesteran
dapat menyerap air semen dengan baik.
4. Lalu laburkan mortar acian di permukaan plesteran usapkan dengan rata dengan
peralatan.
PASAL 04
PEKERJAAN PENGECATAN
2
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
7
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna. Meliputi pengecatan dinding/ beton bagian luar dan dalam
serta seluruh detail yang ditunjukan/disebutkan dalam gambar. Definisi pekerjaan cat adalah
semua pelapisan permukaan pada berbagai material untuk maksud maksud perlindungan/
pemberian warna, pemberian texture dan memberi kemungkinan untuk dicuci dari material
tersebut.
Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI-4 atau sesuai dengan
spesifikasi dari pabrik cat yang digunakan.
Standar dari bahan prosedur pengecatan ditentukan pabrik pembuat cat dan Kontraktor
tidak dibenarkan merubah standar dengan jalan mencampur dan mencairkan yang tidak
sesuai dengan instruksi pabrik atau tanpa ijin dari Direksi/Pengawas.
Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
berapa bahan tertentu harus masih di dalam kotak aslinya yang masih tersegel dan
erlabel pabriknya.
Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan
bersih, sesuai dengan jenisnya.
Untuk cat dinding exterior digunakan jenis cat minyak merk Nippont Paint atau setara
12) Pelaksanaan
3.1. Persyaratan Teknis
2
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
8
Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukan kepada Direksi/Pengawas beserta
a. Setiap pekerjaan yang akan dimulai pada suatu bidang harus mendapat persetujuan
dari Direksi/Pengawas. Sebelum memulai pelaksanaan pengecatan, Kontraktor wajib
melakukan percobaan untuk disetujui Direksi/Pengawas.
Bila diperlukan, Kontraktor harus membuat gambar kerja pelaksanaan pengecatan (untuk
bagian-bagian yang dianggap perlu)
Lakukan pengecatan dengan data terbaik yang umum dilakukan kecuali spesifikasi lain.
Urutan pengecatan, penggunaan lapisan-lapisan dasar dan tebal lapisan penutup minimal
sama dengan syarat yang dikeluarkan pabrik. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak
bercucuran atau ada bekas-bekas yang menunjukan tanda-tanda sapuan,semprotan dan
roller. Sapukan semua dasar dengan cat dasar dan kuas, penyemprotan hanya diijinkan
dilakukan bila disetujui Direksi/Pengawas.
Dilakukan bila ada cat dasar atau cat akhir yang kurang menutupi, atau lepas. Pengulangan
pengecatan dilakukan sebagaimana ditunjukan oleh Direksi/Pengawas, serta harus
mengikuti petunjuk dan spesifikasi yang dikeluarkan pabrik yang bersangkutan.
2
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
9
Pembersihan permukaan, pekerjaan termasuk penggunaan biaya, pengupasan cat teksture,
pencucian dengan air, maupun pembersihan dengan kain kering, harus mendapat
persetujuan. Kerapihan pekerjaan cat ini dituntut untuk tidak mengotori dan mengganggu
pekerjaan finishing lain, atau pekerjaan lain yang sudah terpasang. Pekerjaan yang tidak
sempurna diulang dan diperbaiki atas tanggungan Kontraktor.
Agar daerah-daerah yang sedang dicat ditutup dari pekerjaan-pekerjaan lain, maupun
kegiatan lain dan juga daerah tersebut terlindung dari debu dan kotoran lainnya sampai cat
daerah tersebut kering.
Lindungi pekerjaan ini dan juga pekerjaan atau material lain yang dekat dengan pekerjaan
ini seperti fitting fitting, kosen-kosen dan sebagainya dengan cara menutup/melindungi
bagian tersebut selama pekerjaan pengecatan berlangsung. Kontraktor bertanggung jawab
memperbaiki atau mengganti material yang rusak akibat pekerjaan pengecatan tersebut.
PASAL 05
PEKERJAAN PEMASANGAN LAMPU
1. Lingkup Pekerjaan
1.1. Pemborong harus menutup dan merapikan kembali setiap bongkaran plesteran yang
dilakukan pada Konstruksi bangunan, yang disebabkan pekerjaan instalasi
penerangan/ stop kontak. Untuk menghindari sejauh mungkin pekerjaan
pembongkaran maka semua inserts, sleeves, receways atau openings harus telah
dipersiapkan dan dipasang dalam tahap pekerjaan kontruksi atau finishing.
13) Persyaratan Bahan
2.1. Lampu LED Strip Selang 3528/2835 (96M ULL+S SOCKET) A 220V RGB WARNA
3
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
0
14) Pelaksanaan
2.2. Pemasangan Lampu LED Strip Selang 3528/2835 (96M ULL+S SOCKET) A 220V
RGB WARNA
PASAL 06
PEKERJAAN PERBAIKAN PAGAR
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna. Meliputi pengecatan pagar besi existing bagian luar serta
seluruh detail yang ditunjukan/disebutkan dalam gambar. Definisi pekerjaan cat adalah
semua pelapisan permukaan pada berbagai material untuk maksud maksud perlindungan/
pemberian warna, pemberian texture dan memberi kemungkinan untuk dicuci dari material
tersebut.
Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI-4 atau sesuai dengan
spesifikasi dari pabrik cat yang digunakan.
Standar dari bahan prosedur pengecatan ditentukan pabrik pembuat cat dan Kontraktor
tidak dibenarkan merubah standar dengan jalan mencampur dan mencairkan yang tidak
sesuai dengan instruksi pabrik atau tanpa ijin dari Direksi/Pengawas.
Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
berapa bahan tertentu harus masih di dalam kotak aslinya yang masih tersegel dan
erlabel pabriknya.
3
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
1
Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan
bersih, sesuai dengan jenisnya.
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup semua pembuatan dan pemasangan besi Hollow, seperti
yang tercantum dalam gambar dan RKS, meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja
dan peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.
2. Rangka Struktur menggunakan besi Hollow 4cm x 4cm tebal 1,6mm dan 4cm x 2cm
tebal 1,4mm. Semua kelengkapan yang perlu demi kesempurnaan pemasangan harus
diadakan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar atau RKS ini.
3
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
2
18) Persyaratan Pelaksanaan
1. Contoh bahan-bahan yang akan dipakai harus diperlihatkan kepada Pengawas untuk
disetujui. Contoh itu harus memperlihatkan kualitas pengelasan dan penghalusan untuk
standar dalam pekerjaan ini.
3. Semua bagian yang dilas harus diratakan dan difinish sehingga sama dengan
permukaan sekitarnya.
5. Semua untuk pekerjaan ini harus mengacu pada gambar rencana, kecuali
ditentukan lain.
3
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
3
a. Bagian ini mencakup ketentuan / syarat-syarat (pembayaran , pengiriman,
penyimpanan, pemasangan) untuk pekerja, material , dan peralatan.
4. Adukan (mortar) untuk setting dinding dan lantai, kansteen, serta pekerjaan
pekerjaan lain seperti paca gambar rencana.
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna. Meliputi pengecatan ulang dinding bagian luar pagar serta
seluruh detail yang ditunjukan/disebutkan dalam gambar. Definisi pekerjaan cat adalah
semua pelapisan permukaan pada berbagai material untuk maksud maksud perlindungan/
pemberian warna, pemberian texture dan memberi kemungkinan untuk dicuci dari material
tersebut.
Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI-4 atau sesuai dengan
spesifikasi dari pabrik cat yang digunakan.
3
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
4
Standar dari bahan prosedur pengecatan ditentukan pabrik pembuat cat dan Kontraktor
tidak dibenarkan merubah standar dengan jalan mencampur dan mencairkan yang tidak
sesuai dengan instruksi pabrik atau tanpa ijin dari Direksi/Pengawas.
Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
berapa bahan tertentu harus masih di dalam kotak aslinya yang masih tersegel dan
erlabel pabriknya.
Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan
bersih, sesuai dengan jenisnya.
20) Pelaksanaan
3.2. Persyaratan Teknis
Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukan kepada Direksi/Pengawas beserta
c. Setiap pekerjaan yang akan dimulai pada suatu bidang harus mendapat persetujuan
dari Direksi/Pengawas. Sebelum memulai pelaksanaan pengecatan, Kontraktor wajib
melakukan percobaan untuk disetujui Direksi/Pengawas.
3
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
5
3.2 Gambar Pelaksanaan
Bila diperlukan, Kontraktor harus membuat gambar kerja pelaksanaan pengecatan (untuk
bagian-bagian yang dianggap perlu)
Lakukan pengecatan dengan data terbaik yang umum dilakukan kecuali spesifikasi lain.
Urutan pengecatan, penggunaan lapisan-lapisan dasar dan tebal lapisan penutup minimal
sama dengan syarat yang dikeluarkan pabrik. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak
bercucuran atau ada bekas-bekas yang menunjukan tanda-tanda sapuan,semprotan dan
roller. Sapukan semua dasar dengan cat dasar dan kuas, penyemprotan hanya diijinkan
dilakukan bila disetujui Direksi/Pengawas.
Dilakukan bila ada cat dasar atau cat akhir yang kurang menutupi, atau lepas. Pengulangan
pengecatan dilakukan sebagaimana ditunjukan oleh Direksi/Pengawas, serta harus
mengikuti petunjuk dan spesifikasi yang dikeluarkan pabrik yang bersangkutan.
Agar daerah-daerah yang sedang dicat ditutup dari pekerjaan-pekerjaan lain, maupun
kegiatan lain dan juga daerah tersebut terlindung dari debu dan kotoran lainnya sampai cat
daerah tersebut kering.
Lindungi pekerjaan ini dan juga pekerjaan atau material lain yang dekat dengan pekerjaan
ini dengan cara menutup/melindungi bagian tersebut selama pekerjaan pengecatan
berlangsung. Kontraktor bertanggung jawab memperbaiki atau mengganti material yang
rusak akibat pekerjaan pengecatan tersebut.
3
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
6
PASAL 07
PEKERJAAN PERBAIKAN KURSI TAMAN
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup semua pembuatan dan pemasangan besi Hollow, seperti
yang tercantum dalam gambar dan RKS, meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja
dan peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.
2. Rangka Struktur menggunakan besi Hollow 2cm x 4cm tebal 1,6mm dan 4cm x 2cm
tebal 1,4mm. Semua kelengkapan yang perlu demi kesempurnaan pemasangan harus
diadakan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar atau RKS ini.
3
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
7
7. Pengerjaan di bengkel ataupun di lapangan harus mendapat persetujuan Pengawas.
Semua pengelasan, kecuali ditunjukkan lain, harus memakai las listrik. Tenaga kerja
yang melakukan hal ini harus benar-benar ahli dan berpengalaman.
8. Semua bagian yang dilas harus diratakan dan difinish sehingga sama dengan
permukaan sekitarnya.
10. Semua untuk pekerjaan ini harus mengacu pada gambar rencana, kecuali
ditentukan lain.
B. PEKERJAAN PENGELASAN
2. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup semua pembuatan dan pemasangan pipa besi dan baja,
seperti yang tercantum dalam gambar dan RKS, meliputi pengadaan bahan, tenaga
kerja dan peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.
Pekerjaan ini mencakup antara lain :
a. Pengelasan Besi Hollow 2x4.
Standar / Rujukan:
1. American Society for Testing and Materials (ASTM)
2. American Welding Society (AWS)
3. American Institute of Steel Construction (AISC)
4. American National Standard Institute (ANSI)
5. Standar Nasional Indonesia (SNI) :
SNI 03-1729-2002 – Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan
Gedung
4. Semua bagian yang dilas harus diratakan dan difinish sehingga sama dengan
permukaan sekitarnya. Bila memakai pengikat-pengikat lain seperti clip keling dan lain-
lain yang tampak harus sama dalam finish dan warna dengan bahan yang diikatnya.
5. Penyambungan dengan baut harus dilakukan dengan cara terbaik yang sesuai dengan
maksudnya termasuk perlengkapannya. Lubang-lubang untuk baut harus dibor dan di-
punch.
7. Semua untuk pekerjaan ini harus mengacu pada gambar rencana, kecuali ditentukan
lain.
C. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna. Meliputi pengecatan ulang dinding bagian luar pagar serta
seluruh detail yang ditunjukan/disebutkan dalam gambar. Definisi pekerjaan cat adalah
3
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
9
semua pelapisan permukaan pada berbagai material untuk maksud maksud perlindungan/
pemberian warna, pemberian texture dan memberi kemungkinan untuk dicuci dari material
tersebut.
Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI-4 atau sesuai dengan
spesifikasi dari pabrik cat yang digunakan.
Standar dari bahan prosedur pengecatan ditentukan pabrik pembuat cat dan Kontraktor
tidak dibenarkan merubah standar dengan jalan mencampur dan mencairkan yang tidak
sesuai dengan instruksi pabrik atau tanpa ijin dari Direksi/Pengawas.
Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
berapa bahan tertentu harus masih di dalam kotak aslinya yang masih tersegel dan
erlabel pabriknya.
Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan
bersih, sesuai dengan jenisnya.
26) Pelaksanaan
3.3. Persyaratan Teknis
Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukan kepada Direksi/Pengawas beserta
4
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
0
1. Setiap pekerjaan yang akan dimulai pada suatu bidang harus mendapat persetujuan
dari Direksi/Pengawas. Sebelum memulai pelaksanaan pengecatan, Kontraktor wajib
melakukan percobaan untuk disetujui Direksi/Pengawas.
Bila diperlukan, Kontraktor harus membuat gambar kerja pelaksanaan pengecatan (untuk
bagian-bagian yang dianggap perlu)
Lakukan pengecatan dengan data terbaik yang umum dilakukan kecuali spesifikasi lain.
Urutan pengecatan, penggunaan lapisan-lapisan dasar dan tebal lapisan penutup minimal
sama dengan syarat yang dikeluarkan pabrik. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak
bercucuran atau ada bekas-bekas yang menunjukan tanda-tanda sapuan,semprotan dan
roller. Sapukan semua dasar dengan cat dasar dan kuas, penyemprotan hanya diijinkan
dilakukan bila disetujui Direksi/Pengawas.
Dilakukan bila ada cat dasar atau cat akhir yang kurang menutupi, atau lepas. Pengulangan
pengecatan dilakukan sebagaimana ditunjukan oleh Direksi/Pengawas, serta harus
mengikuti petunjuk dan spesifikasi yang dikeluarkan pabrik yang bersangkutan.
4
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
1
Agar daerah-daerah yang sedang dicat ditutup dari pekerjaan-pekerjaan lain, maupun
kegiatan lain dan juga daerah tersebut terlindung dari debu dan kotoran lainnya sampai cat
daerah tersebut kering.
Lindungi pekerjaan ini dan juga pekerjaan atau material lain yang dekat dengan pekerjaan
ini dengan cara menutup/melindungi bagian tersebut selama pekerjaan pengecatan
berlangsung. Kontraktor bertanggung jawab memperbaiki atau mengganti material yang
rusak akibat pekerjaan pengecatan tersebut.
PASAL 07
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja alat-alat yang diperlukan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan bongkaran seperti yang disyaratkan serta sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas meliputi bongkaran lantai dan plesteran.
13. Tidak diperkenankan pada waktu pelaksanaan bongkaran terjadi kegaduhan yang
dapat mengganggu ketertiban dan keamanan umum
14. Kontraktor harus melokalisir areal penimbunan sementara dari seluruh material
bongkaran dan sampai pembuangan agar tidak mengganggu kepentingan umum
4
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
2
16. Puing-puing bekas bongkaran harus segera disingkirkan dari lokasi pekerjaan dan
pembuangannya harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
kepentingan umum
17. Semua daerah bongkaran harus dipelajari dilihat dikontrol secara seksama pengaruh
dan segala kemungkinan dari akibat pekerjaan bongkara harus diperhatikan agar tidak
mengganggu aktivitas umum dan tidak mengganggu peralatan yang ada Kontraktor
harus melakukan secara baik dan benar dan tepat dalam melakukan pekerjaan
bongkaran
18. Kontraktor wajib melakukan pengukuran dan peninjauan kondisi existing untuk
penyesuaian dengan perencanaan
20. Kontraktor harus menyediakan seluruh peralatan untuk bongkaran dan pengadaan
bahan dari mutu terbaik yang sesuai jenisnya untuk perbaikan dan finishing
21. Segala resiko pekerjaan diluar kontrak yang terjadi selama melakukan pekerjaan
bongkaran pembersihan dan pembuangan ke luar lokasi pekerjaan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
22. Lokasi/area renovasi harus dalam keadaan siap kerja dimana terbebas dari seluruh
barang-barang termasuk furniture
4
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
3
1. Lingkup Pekerjaan
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat mencapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna.
9. Campuran (Agregate) : Untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas
dari segala macam kotoran.
10. Pasir untuk finishing harus bersih dan terlebih dahulu diayak.
4
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
4
27. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/persyaratan pabrik yang
bersangkutan.
28. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material yang mutunya sesuai dengan
yang disyaratkan tanpa biaya tambahan.
29. Bidang permukaan beton sebelum diplester, permukaannya harus dibersihkan dari sisa-
sisa bekisting.
30. Permukaan beton harus terlebih dahulu diketrek (scrath) serta semua lubang-lubang
bekas pengikat bekisting atau form tie harus tertutup aduk plester.
31. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa lokasi apakah sudah
sesuai dengan syarat-syarat hingga pekerjaan ini dapat dimulai.
32. Bila ada kelainan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor
harus segera melaporkan kepada Direksi Pengawas dan tidak dibenarkan memulai
pekerjaan disuatu tempat dalam hal kelainan/perbedaan ditempat itu sebelum kelainan
tersebut diselesaikan.
33. Pekerjaan plesteran beton dapat dilaksanakan bilamana telah disetujui oleh Direksi
Pengawas.
34. Tebal plesteran sesuai yang di tunjukkan dalam detail gambar. Ketebalan plesteran yang
melebihi 1,5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat
plesteran.
35. Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran
yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering).
36. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan tidak terlalu cepat, dengan
membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik
matahari langsung dengan penutup yang bisa mencegah penyerapan air secara cepat.
37. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulang / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya sendiri selama kerusakan
bukan disebabkan oleh tindakan pemberi tugas / Pemakai.
38. Plesteran pada permukaan beton harus diawali dengan membuat permukaan beton
menjadi kasar dan dibersihkan dri debu maupun kotoran kemudian dikondisikan
menjadi basah permukaan selanjutnya diberikan pletseran dengan adukan 1pc : 2ps
melalui ayakan halus dan diaci ; Ketebalan plesteran tidak boleh kurang dari 10mm dan
tidak boleh lebih dari 15mm kecuali bila ditentukan lain.
4
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
5
PASAL 07
PEKERJAAN PENANAMAN BUNGA BOUGENVILLE
1. Lingkup Pekerjaan
Penanaman bunga bougenville dilakukan pada halaman taman tersebut
Bentuk tanaman bunga kertas (Bougenville) adalah pohonnya kecil dan sukar berdiri tegak
yang memiliki seludang bunga yang membuat bunga ini terlihat menarik. Warna bunga
meliputi warna merah, kuning, jingga, putih, dan ungu. Tanaman bunga kertas biasanya
dapat tumbuh mencapai 15 – 15 meter.
Sebelum ditanam, bagian tanaman terutama akar dan batang harus mendapatperlindungan,
terutama pada saat penggalian, pengangkutan, pengiriman danpenyimpanan, terhadap
kelebihan cahaya matahari, angin yang kencang, kekeringanataupun kondisi-kondisi
berlawanan lainnya.Pohon dan semak biasanya dikirim ke lokasi dengan tunas-tunas dan
cabang-cabangnya terbungkus, hal ini dilakukan untuk memudahkan pengangkutan.
Semuabibit tanaman hendaknya secepatnya dipindahkan, untuk mencegah pengguguran
daun. Penanaman bibit tanaman secepatnya setelah pengiriman,Sebelum ditanam,
sebaiknya bola akar direndam atau ditempatkan dalam wadah sampai tidak ada gelembung
udara. Pada saat penanaman semua pembungkus akar atau wadah lainnya dibuang.
Kontraktor bertanggung jawab terhadap persiapan area yang akan ditanami,penentuan titik-
titik penanaman pohon serta penggalian lubang tanam dengankedalaman yang sesuai
4
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
6
pekerjaan tersebut harus lewat persetujuan manajer poyek,dan manajer proyek berhak
mengubah lokasi-lokasi penanaman yang berbedadengan rencana semula.
Perubahan-perubahan ini tidak dapat digunakan untuk pedoman ganti rugi kepada
kontraktor. Kontraktor akan memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penempatan dengan
biayasendiri. Semua perbedaan antara rencana dan kenyataan kondisi di lapangan
hendaknya diberitahukan oleh kontraktor kepada manajer proyek sehingga syarat-syarat
penambahan atau pengurangan dari jumlah kontrak dapat diperbaiki.
PASAL 07
PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN GAZEBO, FITNES OUTDOR
1. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan gazebo dilakukan pada halaman taman tersebut
2. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan Fitnes Outdoor dilakukan pada halaman taman tersebut
4
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
7
Alat Fitnes ELIPTICAL MACHINE
4
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
8
BAB VI
PENUTUP
Direktur
4
RENCANA DAN SYARAT-SYARAT
9