PASAL 1. UMUM
Syarat-syarat Khusus Teknis Pekerjaan Listrik yang diuraikan disini adalah persyaratan yang harus
dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan material dan peralatan,
dalam hal ini Syarat-syarat Umum Teknis Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal adalah bagian dari Syarat-syarat
Teknis ini.
Dalam hal ini Syarat-syarat Teknis Umum Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal adalah bagian dari Syarat-Syarat
Khusus Teknik ini.
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya sistem listrik sebagai suatu sistem
keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada gambar-gambar maupun yang
dispesifikasikan untuk instalasi di dalam area pelabuhan Pontianak yang terlingkup pada pekerjaan ini.
Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum di dalam gambar maupun pada spesifikasi/syarat-syarat teknis
tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam
pekerjaan ini.
3.1.1 Pengadaan, pemasangan dan penyetelan 1 (satu) set cubicle/panel tegangan menengah
(TM) 20 kV HVMDP, termasuk FAT (factory acceptance test), SAT (site acceptance test)
meliputi megger, hi-pottest dengan mobil unit gangguan PLN (sertifikasi PLN), setting relay,
secondary injection test, functional test dan energizing. Konfigurasi sesuai gambar rencana
dan BoQ.
3.1.2 Pengadaan, pemasangan dan penyetelan 1 (satu) set cubicle/panel tegangan menengah
(TM) 6,6 kV MVMDP, termasuk FAT (factory acceptance test), SAT (site acceptance test)
meliputi megger, hi-pot test dengan mobil unit gangguan PLN (sertifikasi PLN), setting relay,
secondary injection test, functional test dan energizing. Konfigurasi sesuai gambar rencana
dan BoQ.
3.1.3 Pengadaan dan pemasangan 2 (tiga) unit trafo distribusi 20 kV/6,6kV dengan kapasitas
masing-masing 5000 kVA, oil immersed- conservator type lengkap dengan double action
bucholz relay, temperature relay dan temperature gauge beserta pengkabelan kontrol ke
shunt tripcoilCBdi dalam transformer protection cubicle HVMDP.
3.1.5 Pengadaan dan pemasangan 1 (satu) unit automatic battery charger 110 VDC/20 ADC dan 1
(satu) set battery bank 9 x 12 VDC/38 Ah jenis sealed lead acid battery, lengkap berikut
battery rack untuk penyediaan daya penting (essential supply) bagi sistem proteksi dan
kontrol yang ada di dalam HVMDP dan MVMDP.
3.1.6 Pengadaan dan pemasangan seluruh terminasi kabel tegangan menengah 20 kV sesuai
dengan jenis kabel dan bushing trafo.
3.1.7 Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan normal dan darurat, stop kontak,
lengkap dengan panel-panel daya/penerangan dan alat-alat bantu yang diperlukan. Termasuk
dalam pekerjaan ini adalah instalasi kabel daya 110 VDC dan 220 VAC untuk HVMDP dan
MVMDP.
3.1.8 Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi pentanahan, baik pentanahan sistem listrik
maupun badan (body) peralatan listrik.
3.1.9 Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi sistem interlock antara HVMDP dengan MVMDP
sesuai dengan cara kerja sistem yang diinginkan.
3.1.10 Pengadaan dan pemasangan instalasi cable ladder dan di sekitar trafo lengkap dengan
material bantu yang dibutuhkan. Cable ladder ini ditanahkan dengan BC 50 mm2 menuju
pentanahan sistem listrik.
3.1.11 Pengujian seluruh kabel tegangan menengah 20 kV meliputi continuity test, megger dan
hi-pot test dengan mobil unit gangguan PLN (sertifikasi PLN) dan energizing.
3.1.12 Pengadaan dan pemasangan instalasi tata udara (air conditioner) lengkap dengan instalasi
pemipaan refrigerant dan drain, kabel daya, bracket. Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah
pengisian refrigerant dan pengujian fungsional.
3.1.13 Pengadaan dan pemasangan instalasi penangkal petir jenis konvensional, lengkap berikut 2
(dua) titik pentanahan dan bak kontrolnya.
3.1.14 Pengadaan dan pemasangan instalasi fire alarm termasuk pengujian yang disyaratkan.
3.2.1 Pengadaan, pemasangan dan penyetelan 1 (satu) set cubicle/panel tegangan menengah
(TM) 6,6 kV, termasuk FAT (factory acceptance test), SAT (site acceptance test) meliputi
megger, hi-pot test dengan mobil unit gangguan PLN (sertifikasi PLN), setting relay,
secondary injection test, functional test dan energizing. Konfigurasi sesuai gambar rencana
dan BoQ.
3.2.2 Pengadaan, pemasangan dan penyetelan 1 (satu) set cubicle/panel tegangan menengah
(TM) 6,6 kV, termasuk FAT (factory acceptance test), SAT (site acceptance test) meliputi
megger, hi-pot test dengan mobil unit gangguan PLN (sertifikasi PLN), setting relay,
secondary injection test, functional test dan energizing. Konfigurasi sesuai gambar rencana
dan BoQ.
3.2.4 Pengadaan dan pemasangan instalasi pentanahan HVMDP-PLN dan kabel. Pentanahan ini
bisa digabung dengan sistem pentanahan panel TM PLN.
3.3.1 Pengadaan dan pemasangan seluruh kabel daya tegangan menengah 20 kV jenis N2XSEYBY 3
x 185 mm2 (3 jalur) yang menghubungkan MVMDP di Power House ke unit crane QCC-04.
3.3.2 Pengadaan dan pemasangan kabel daya tegangan rendah 600/1000 V jenis NYFGbY 4 x 16
mm2 yang menghubungkan LVMDP eksisting dengan PP-GUCC.
3.3.3 Pengadaan dan pemasangan seluruh terminasi kabel tegangan menengah 20 kV sesuai
dengan jenis kabel yang diterminasi. Hasil terminasi ini dipasangkan ke terminal trafo, HVMDP-
PLN, HVMDP dan MVMDP.
3.3.4 Pengadaan dan pemasangan seluruh jointing kabel tegangan menengah 20 kV antara kabel
N2XSEYBY untuk container crane dengan flexible trailing cable dari Crane Reel System (CRS).
Jointing dilakukan di dalam jointing pit.
3.3.5 Pembuatan Box Culvert antara Power House dengan dengan jointing pit di area dermaga.
3.3.6 Pengujian seluruh kabel tegangan menengah 20 kV yang dipasang meliputi continuity test,
megger dan hi-pot test dengan mobil unit gangguan PLN (sertifikasi PLN) dan energizing.
PASAL 4. GAMBAR-GAMBAR.
Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara khusus teknik pekerjaan listrik yang di dalamnya
dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis serta spesifikasi tertentu lainnya. Pengerjaan dan
pemasangan peralatan-peralatan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Gambar-gambar arsitektur, struktur, mekanikal/elektrikal dan kontrak lainnya haruslah menjadi referensi
untuk koordinasi dalam pekerjaan secara keseluruhan. Kontraktor harus menyesuaikan peralatan
terhadap perencanaan dan memeriksanya kembali. Setiap kekurangan/kesalahan perencanaan harus
disampaikan kepada Ahli, Direksi/Pengawas atau pihak lain yang ditunjuk untuk itu.
b. Ukuran.
Setiap kotak outlet harus diberi bukaan untuk konduit hanya di tempat yang
diperlukan.Setiap kotak harus cukup besar untuk menampung jumlah dan ukuran
konduit, sesuai dengan persyaratan, tetapi tidak kurang dari ukuran yang ditunjuk atau
dipersyaratkan.
b. Cara Pemasangan.
Saklar-saklar harus dari jenis rocker mechanism dengan rating minimum 10 A/250 V.
Saklar pada umumnya dipasang rata terhadap permukaan tembok (inbouw), kecuali
ditentukan lain pada gambar.
Jika tidak ditentukan lain, bingkai saklar harus dipasang pada ketinggian 160 cm di atas
lantai yang sudah selesai. Saklar-saklar tersebut harus dipasang pada doos (kotak)
yang sesuai. Sambungan hanya diperbolehkan antara kotak yang berdekatan.
Stop kontak harus dipasang rata terhadap permukaan dinding dengan ketinggian 110
cm atau 30 cm dari permukaan lantai yang sudah selesai atau sesuai dengan petunjuk
Direksi/Pengawas.
c. Jumlah Kutub.
Stop kontak satu fasa harus dari jenis tiga kutub (fasa, netral dan pentanahan) dengan
rating minimum 10 A/220 V.
Cara pemasangan harus disesuaikan dengan peraturan PUIL 2000 dan diberi saluran
pentanahan.
d. Splice/Pencabangan.
Tidak diperkenankan adanya pencabangan (splice) ataupun sambungan - sambungan di
dalam pipa konduit.Sambungan atau pencabangan harus dilakukan di dalam
kotak-kotak cabang atau kotak sambung yang mudah dicapai serta kotak saklar dan
stop kontak.
Dalam membuat pencabangan atau sambungan, konektor harus dihubungkan pada
konduktor-konduktor dengan baik sedemikian rupa, sehingga semua konduktor
tersambung dan tidak ada konduktor telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh
getaran.
f. Kabel Kontrol.
Di tempat-tempat yang ditunjuk pada gambar atau disyaratkan, kabel kontrol motor,
starter dan peralatan-peralatan lain harus terbuat dari tembaga jenis stranded annealed
copper yang fleksibel.
Isolasi harus dari PVC, tahan lembab dan ozon dengan rating tegangan sampai 600 V.
Ukuran konduktor harus sesuai dengan yang diperlukan (minimum 2,5 mm2 untuk
panjang lebih dari 30 m) untuk mendapatkan operasi yang memuaskan dari peralatan
yang dikontrol, dengan pertimbangan-pertimbangan mengenai panjang sirkuit dan
g. Bahan Isolasi.
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC, varnished
cambric, asbes, gelas, tape sintetis, resin, splice case, composition dan lain-lain harus
dari tipe yang disetujui untuk penggunaan, lokasi, tegangan kerja dan lain-lain yang
tertentu dan harus dipasang dengan cara yang disetujui, menurut anjuran perwakilan
pemerintah atau pabrik pembuatnya.
h. Pemasangan Kabel.
1. Pemasangan di Permukaan.
Semua kabel harus dipasang di dalam konduit PVC high-impact heavy gauge,
dipasang di permukaan pelat beton langit-langit dengan klem pendukung yang
sesuai.
Semua kabel harus dipasang lurus/sejajar dengan rapi dan teratur. Pembelokan
kabel harus dilakukan dengan jari-jari lengkungan tidak boleh kurang dari
syarat-syarat pabrik (minimum 15 kali diameter kabel).
j. Pendukung Kabel.
Setiap kotak tarik (pull box) termasuk kotak-kotak yang ada di atas panel daya dan
panel daya motor, harus diberi cukup banyak klem dan peralatan pendukung
lain-lainnya. Kabel dipasang dengan cara yang rapi dan teratur yang memungkinkan
pengenalan, sehingga tidak ada kabel yang membentang tanpa pendukung.
Kabinet harus mempunyai ukuran yang proporsional seperti dipersyaratkan untuk panel daya
yang besarnya menurutkebutuhan, sehingga untuk jumlah dan ukuran kabel yang dipakai
tidak perlu sesak. Frame/rangka panel harus ditanahkan secara efektif. Pada kabinet harus
ada cara-cara yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel panel daya serta
penutupnya. Kabinet dengan through feeder harus diatur dengan baik, rapi dan benar.
a. Finishing.
Semua rangka, penutup, cover plate dan pintu panel listrik seluruhnya harus dibuat dari
bahan plat baja dengan ketebalan tidak kurang dari 1,7 mm. Engsel pintu harus dari
jenis tersembunyi (hidden hinges).
b. K u n c i.
Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci "catch and flat key lock".Jenis kunci untuk
setiap kabinet harus dari tipe "common key", sehingga kunci untuk setiap kabinetnya
adalah sama. Pada masing-masing kabinet harus disediakan dua anak kunci.
d. L a b e l.
Semua kabinet panel daya, panel kontrol, switch, fuse unit, isolator switch group,
pemutus daya (CB) dan peralatan-peralatan lainnya harus diberi label sesuai dengan
fungsinya untuk mengindikasikan/mengidentifikasikan penggunaan/nama alat tersebut.
Label ini terbuat dari bahan karet dengan huruf-huruf hitam.
a. Ukuran.
Semua race way harus mempunyai ukuran yang cukup untuk bisa melayani dengan
baik jumlah dan jenis kabel sesuai dengan VDE, PUIL 2000 dan lain-lain. Diameter
minimum konduit adalah 3/4" menurut ukuran pasaran dengan faktor pengisian kabel
maksimum 40 %.
c. Pemasangan.
1. Race Way yang Ditanam di Dinding.
Penanaman konduit di dalam dinding beton yang sudah jadi dilakukan dengan
jalan membobok dinding beton dengan pahat.
Kedalaman dan lebar pembobokan harus dilakukan secukupnya, sesuai dengan
ukuran dan jumlah konduit yang akan dipasang.
Kontraktor diwajibkan untuk mengembalikan kondisi dinding sesuai dengan kondisi
semula.
Selama dilakukannya pengerjaan plesteran ulang, ujung-ujung konduit harus
ditutup untuk mencegah masuknya air atau kotoran-kotoran lainnya.
5. Pentanahan.
Setiap peralatan yang beroperasi dengan tegangan lebih besar dari tegangan ekstra
rendah (50 VAC) harus ditanahkan secara efektif.
Bahan-bahan logam/metal dari peralatan-peralatan listrik yang terbuka, termasuk
pelindung kabel (sheath/armour), konduit, saluran metal, rack, tray, doos, stop
kontak, armatur, saklar dengan penutup metal harus dihubungkan dengan
konduktor kontinyu untuk pentanahan.Penggunaan konduit metal sebagai
satu-satunya konduktor pentanahan tidak diperbolehkan.
Dalam hal ini harus digunakan konduktor pentanahan tersendiri yang terbuat dari
b. Penggantung/penyangga.
Untuk cable ladder yang dipasang menggantung, penggantung cable ladder harus
dibuat dari batang besi lunak yang digalvanisir dengan diameter minimum 6 mm.
Ujung penggantung diulir untuk memungkinkan pengaturan levelling cable ladder.
3. Jenis Armatur.
a. Armatur Lampu Flourescent (TL).
Lampu TL (neon) harus dengan warna cool day light (TL-D 54).
Armatur inbouw (pemasangan terbenam) dan outbouw (pemasangan
permukaan) harus dibuat dari pelat besi dengan ketebalan minimal 0,7 mm,
diproses anti karat dan electrostatic powder coating finished yang tidak akan
pudar atau berubah warna menjadi kuning kotor.
Setiap armatur harus dilengkapi dengan terminal pentanahan dan harus
ditanahkan secara efektif melalui kabel pentanahan yang ditarik menuju ke titik
pentanahan panel (setiap kabel menuju armatur menggunakan kabel NYM 3 x
2,5 mm2).
Untuk twin lamp atau TL ganda harus dirangkai secara lead-lag untuk
meniadakan efek stroboskopis.
Masing-masing lampu menggunakan satu set ballast dan starter yang terpisah,
Ballast harus dari tipe low losses. Perlengkapan lain seperti starter, ballast,
pemegang lampu harus memenuhi standar PLN/SII/LMK.
c. Lampu Darurat.
Untuk armatur darurat digunakan emergency kit dengan kapasitas penyalaan
batere minimum 2 jam (setelah pengisian 16 jam).
Jenis batere yang digunakan harus Ni-Cad, yang diletakkan di dalam armatur
bersama dengan electronic emergency kit board (inverter dan charger).
Emergency kit board harus mempunyai battery charger dengan mode single rate
constant current dan inverter yang menghasilkan keluaran gelombang sinus
dengan frekuensi tinggi.
Emergency kit board harus bekerja secara electronis (solid state) dengan rugi-
rugi daya yang rendah.
4. Pemasangan.
Semua armatur dan perlengkapannya harus dipasang oleh tukang yang
berpengalaman dan ahli, dengan cara-cara yang disetujui Direksi/Pengawas.
Harus disediakan pengikat, penyangga, penggantung dan bahan-bahan lain yang
diperlukan agar diperoleh hasil pemasangan yang baik. Pengikat, penyangga dan
penggantung harus sudah termasuk di dalam harga armatur yang ditawarkan.
Barisan armatur yang menerus harus dipasang sedemikian rupa, sehingga betul-betul
lurus dan rapi.
Armatur yang dipasang merata terhadap permukaan (surface mounted) tidak boleh
mempunyai sela-sela di antara bagian-bagian armatur dan permukaan - permukaan di
sebelahnya. Setiap badan (rumah) lampu harus ditanahkan (grounded).
Pada waktu diselesaikannya pemasangan armatur, peralatan tersebut harus siap
untuk bekerja dengan baik dan berada dalam kondisi sempurna serta bebas dari
semua cacat/kekurangan.
Pada waktu pemeriksaan akhir, semua armatur dan perlengkapannya harus menyala
secara lengkap.
5.2.1 Syarat-syarat.
a. Kabel tegangan menengah yang digunakan harus memenuhi persyaratan PUIL, IEC,
VDE, SPLN dan LMK untuk penggunaan sebagai kabel instalasi daya tegangan
menengah 20 kV.
c. Sebelum pemesanan kabel dan alat-alat bantu lainnya yang akan digunakan, harus
diajukan sertifikat pengujiannya terlebih dahulu kepada Direksi/Pengawas.
b. Terminasi kabel daya tegangan menengah ini harus dilakukan dengan silicone rubber
termination kit - cold pour system.
Pemasangan terminasi harus dilakukan oleh tenaga yang benar-benar ahli dan
dilakukan sesuai dengan anjuran pabrik pembuatnya.
c. Apabila diperlukan penyambungan kabel di dalam tanah, harus dilakukan dengan alat
penyambung khusus (jointing kit) tegangan menengah jenis epoxy resin - cold pour
system.
Penyambungan kabel di dalam tanah harus dilakukan oleh tenaga yang benar-benar
ahli dengan cara dan metode penyambungan mengikuti anjuran pabrik pembuat
jointing kit yang digunakan sehingga diperoleh hasil penyambungan yang andal, tahan
terhadap lembab, mempunyai sifat isolasi yang tinggi dan mempunyai kekuatan
mekanis yang tinggi.
d. Resin yang digunakan harus dari jenis penuangan dingin (cold pour) dengan waktu
pengerasan yang singkat, tahan kelembaban, mempunyai nilai isolasi yang tinggi,
mempunyai ketahanan mekanis yang tinggi, dan mampu menempel dengan baik pada
peralatan-peralatan penyambungan/terminasi.
Persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh panel TM ini antara lain :
5.3.1 Standar.
Panel tegangan menengah harus dirancang, dibuat dan diuji berdasarkan
rekomendasi-rekomendasi/standar-standar berikut :
IEC 129, 265, 298, 420 dan 694
BS 5227
standar PLN
PUIL 2000
VDE 0670 parts 2, 3, 6 dan 1000
NF C644000
SEN 362103
NEN 10298
Sertifikat pengujian dari LMK-PLN (Lembaga Masalah Kelistrikan - PLN) terhadap panel
tegangan menengah harus dilampirkan pada saat panel tiba di lokasi proyek dan diserahkan
ke Direksi/Pengawas.
Adalah merupakan tanggung-jawab Kontraktor untuk memahami rekomendasi-rekomendasi
dan standar-standar tersebut. Setiap penggantian atau perubahan peralatan panel agar
memenuhi rekomendasi-rekomendasi dan standar-standar di atas adalah mutlak di luar
tanggung-jawab Pemberi Tugas.
Pada umumnya persyaratan yang dibuat di dalam spesifikasi teknis ini adalah berdasarkan
standar IEC. Standar atau rekomendasi yang setara, sebagaimana didaftarkan di atas, dapat
digunakan.
Konfigurasi Panel :
- 3 unit Single Isolation Circuit Breaker Unit Cubicle for Incoming Feeder from 5000 kVA
Transformer
- 1 unit Single Isolation Circuit Breaker Unit - Right Outgoing Line Cubicle for Totalization
metering
- 1 unit Single Isolation Circuit Breaker Unit Cubicle for Outgoing Feeder to QCC-04
- 4 unit Single Isolation Circuit Breaker Unit Cubicle for Spare
b. Fasilitas Interlock.
Panel harus dilengkapi dengan fasilitas interlock secara mekanis untuk menghindari
kesalahan-kesalahan sebagai berikut :
menutup kontak pentanahan bila CB/LBS/IS dalam posisi pelayanan.
menutup CB,LBS atau IS bila kontak pentanahan dalam posisi menutup.
dapat dibukanya pelat penutup ruang fuse pada saat feeder trafo belum
ditanahkan (untuk keperluan penggantian HRC fuse) dan sebelum handel LBS dile-
pas.
LBS untuk trafo dapat dioperasikan kembali tanpa menutup kembali ruang fuse.
dapat dibukanya pelat penutup ruang CB/LBS/IS untuk feeder incomer sebelum
CB/LBS/IS yang bersangkutan diposisikan pada pentanahan.
e. Ventilasi.
Panel harus mempunyai ventilasi secara natural, atau bila dengan cara lain harus
mendapat persetujuaan terlebih dahulu dari Direksi/Pengawas.
Setiap hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam hal pendinginan tersebut, harus
diberitahukan dengan jelas kepada Direksi/Pengawas.
f. Pabrikasi.
Panel harus sudah dirangkai dipabrik pembuat kecuali bila tidak memungkinkan dari
segi pengangkutan, bisa dipisah-pisah sesuai dengan kebutuhan untuk perangkaian
kembali di lokasi secara mudah dan singkat.
Rated operation O – 0.3 sec – CO – 15 s – CO, opening time 50 ms, breaking time 65
ms, closing time 70 ms.
Stored energy mechanism, pengisian pegas harus bisa dilakukan secara manual dan
otomatis melalui charging motor – 110 VDC.
Dilengkapi dengan UVT dan shunt trip untuk keperluan electrical interlocking antara
HVMDPdengan MVMDP di sisi transformer protection cubicle.
Terdapat tiga posisi CB di cubicle, yaitu posisi service (pelayanan), posisi test dan posisi
tertarik sepenuhnya (fully withdrawable). Pada posisi test, fungsi operasi ON-OFF masih
bisa diaktifkan tetapi kutub-kutubnya dalam kondisi bebas tegangan dan bebas arus.
Rack-in dan rack-out harus bisa dilakukan dengan mudah tanpa alat bantu. Terdapat
mekanisme pencegah rack-in/rack-out pada saat kutub CB masih menutup
(ON/CLOSE).
Perintah trip pada saat terjadinya gangguan dilakukan oleh electronic relay yang
dipasang terpisah dari CB. Tegangan trip solenoid adalah 110 VDC.
l. HRC Fuse.
Fuse tegangan menengah digunakan untuk melindungi trafo daya dan trafo pengukuran
dari gangguan hubung-singkat.
Fuse tersebut dipasang di dalam ruang fuse pada panel tegangan menengah
transformer protection cubicle dan metering.
Jenis fuse yang digunakan untuk proteksi trafo daya adalah High Rupturing Capacity
(HRC) dengan rating(jenis SOLEFUSE, UTE NFC standard 13.200 atau jenis Fusearc CF)
:
- 6,3 A untuk proteksi trafo pengukuran
- 31,5A untuk proteksi trafo distribusi400 kVA – 20 kV/400 V
- 125 A untuk proteksi trafo distribusi1000 kVA – 6,6 kV/400 V
- 125 A untuk proteksi trafo distribusi1000 kVA – 6,6 kV/550 V
- 200 A untuk proteksi trafo distribusi1600 kVA – 6,6 kV/400 V
Untuk fuse yang dipasangkan di dalam distribution transformer protection cubicle harus
dilengkapi dengan striker pin yang akan membuka semua kutub LBS transformer
protection secara serentak apabila salah satu atau ketiga fuse link terputus akibat arus
gangguan pada sisi primer trafo yang dilindungi.
Dimensi fuse harus sesuai dengan fuse base dan harus dari merk yang sama dengan
merek panel TM yang digunakan.
Fuse dibuat berdasarkan IEC publ. 420.
Lama waktu antara beroperasinya striker pin dengan putusnya fuse link harus lebih
dari 100 ms, bila dialirkan suatu arus pengujiaan sebesar 0,8 x min, breaking current
atau arus sebesar 600-second fusing current.
5.4.1 Standar.
Trafo dirancang, dibuat dan diuji berdasarkan pada standar IEC-76, IEC-44, IEC-726,
UTE-Perancis, VDE/DIN Jerman, NEMA-USA, B.S - British, SPLN 50/82 Indonesia.
5.4.3 Belitan.
Belitan primer (MV) dan belitan sekunder (LV) menggunakan konduktor tembaga yang tidak
menyerap kelembaban dan harus sesuai untuk penggunaan di daerah tropis dengan
temperatur lingkungan tidak lebih dari 40 oC. Inti belitan harus dilindungi terhadap korosi.
5.4.5 Konstruksi.
a. Tangki.
- Tangki trafo harus dibuat dari low carbon steel dari kualitas terbaik.
Ketebalan dinding dan penutup atas harus mampu menahan tekanan
sampai 8 kg/cm2.
- semua sambungan harus dilas dua kali (double welded) dan pengelasan
harus bebas dari stress. Tangki harus diperkuat dengan stiffener untuk
menjamin kekokohannya sehingga tidak rusak akibat goncangan selama
transportasi dan pengisian minyak secara hampa udara.
- Harus disediakan manhole dengan ukuran yang memadai untuk mencapai
kawat, belitan dan bagian bawah dari bushing. Semua penutup yang bisa
dibuka harus dilengkapi dengan gasket tahan cuaca dan tahan minyak
trafo.
- Tangki trafo harus dilengkapi dengan roda baja dua arah untuk menggeser
trafo
- Tangki harus dilengkapi dengan jacking pads, lifting eyes, pulling lugs
memudahkan pemindahan trafo. Semua bagian yang berat harus dilengkapi
dengan eye bolts untuk memudahkan penanganannya.
b. Inti Besi.
Inti besi trafo harus dibuat dari bahan high grade non-aging, low loss, high
permeability, grain oriented, cold rolled silicon steel lamination yang khusus
dibuat untuk bahan inti besi. Susunan inti harus secara kokoh diikat pada
posisinya sehingga tidak akan bergeser dan rusak pada saat transportasi atau
pemindahan trafo maupun pada saat hubung-singkat.
c. Kumparan.
- Kumparan harus dibuat dari bahan electrolytic copper solid conductor, fully
insulated for rated voltage.
- Ukuran konduktor sisi tegangan tinggi dan tegangan rendah harus dipilih sesuai
dengan spesifikasi IEC dengan ukuran standar yang ditetapkan oleh IEC
- Semua kawat yang keluar dari kumparan/belitan menuju bushing harus
disangga secara kokoh untuk mencegah kerusakan akibat getaran dan stress
hubung-singkat.
d. Tapping.
Sadapan (tap) yang dioperasikan secara manual dalam kondisi tanpa beban harus
dipasang di sisi tegangan tinggi. Trafo harus mampu dioperasikan pada beban
penuh di setiap tap dan tegangan pada setiap tap tidak boleh bervariasi lebih dari
10% dari tegangan masing-masing tap.
e. Minyak Trafo.
Tangki trafo harus diisi dengan minyak isolasi jenis mineral. Untuk setiap trafo
harus disediakan cadangan minyak sebanyak 10% dari kapasitas penuh,
f. Tangki Konservator.
Konservator harus dipasang di bagian atas trafo dan disangga oleh braket yang
kokoh. Volume konservator paling tidak 8 % dari volume minyak di dalam tangki
utama. Konservator dihubungkan ke tangki oleh pipa melalui double float (double
action) Bucholz relay. Untuk mencegah masuknya udara lembab harus dipasang
silica gel di posisi yang cukup rendah agar dapat dicapai dengan mudah.
g. Pengecatan.
Semua struktur baja harus dibersihkan secara menyeluruh dengan sand blasting
atau dengan bahan kimia sehingga menghasilkan permukaan yang halus dan
dilapisi dengan cat dasar berkualitas tinggi dan diikuti dengan filler (dempul).
Pengecatan akhir harus dilakukan dua kali dengan cat enamel abu-abu.
Permukaan dalam yang kontak dengan minyak trafo harus dicat pernis yang tahan
panas dan tidak larut di dalam minyak..
h. Inspeksi di Pabrik.
Trafo akan diperiksa dan diuji di pabrik pembuat sebelum dinyatakan layak untuk
dikirim ke lokasi proyek. Seluruh biaya yang diperlukan untuk pengujian oleh Pemberi
Tugas dan pihak-pihak yang ditunjuk harus sudah termasuk di dalam harga trafo yang
ditawarkan.
Sertifikat uji harus diserahkan kepada Pemberi Tugas sebelum dikeluarkan
persetujuan untuk dikirim ke lokasi proyek. Untuk aksesori (bushing dan minyak,
bucholz relay, pressure relay dll), salinan pengujian oleh pembuat harus
diserahkan.
b. Type Test
Type test akan dilakukan terhadap 1 (satu) unit trafo 5000 kVA yang dipilih secara
acak, meliputi :
- Full Wave Impulse Withstand Test (on one limb)
- Temperature Rise Test
5.5.5 Belitan.
a. Konduktor belitan primer dan sekunder dibuat dari electrolityc copper berkualitas
tinggi dengan rugi-rugi yang rendah.
b. Rapat arus belitan primer dan sekunder maksimum 3 A/mm2
c. Sisi sekunder bertegangan rendah harus sesuai untuk pentanahan netral secara
langsung (solidly grounded).
d. Pengikatan belitan dan koneksi harus mampu menahan guncangan yang terjadi
selama transportasi dan akibat hubung-singkat, beban puncak yang berulang-ulang
dan kondisi transien lainya selama dioperasikan.
e. Konduktor harus disilangkan (transposed) pada interval tertentu untuk mengurangi
arus pusar, meratakan pembagian arus antarfasa dan panas di sepanjang belitan.
f. Setelah belitan dan inti besi selesai disusun secara lengkap harus segera dikeringkan
dalam kondisi hampa udara untuk menghilangkan kelembaban Setelah proses
pengeringan selesai harus segera dilakukan proses impregnasi dengan resin..
g. Bila digunakan konduktor persegi, lebar konduktor tidak boleh lebih dari 6 kali tebal
konduktor.
b. Technical Specifications.
Capacity : 1000 kVA (QCC-1), 1600 kVA (QCC-3)
Primary voltage : 6600 V (6.6 kV)
Secondary voltage : 400 V
Vector group : Dyn 5
Cooling : AN
Temperature rise (winding) :100oC
No load losses at nominal voltage : 1300 W (1000 kVA)
1800 W (1600 kVA)
On load losses at principal tapping : 11000 W (1000 kVA)
c. Accessories.
- Name Plate and Rating Plate
- 3 HV plug-in bushing (top entry)
- 4 LV Cable Connection Lug / Bar (top entry)
- Off Load Tap Changer Links
- Thermal protection Relay –RTD (alarm & trip)
- Temperature indicator (dial type)
- Lifting Lugs
- Grounding Terminal
- Bidirectional Rollers
- Jacking Pads
5.6.1 Jenis.
Jenis battery charger adalah Current Limiting - Constant Voltage dengan I-U
Characteristics, kapasitas 100 VDC – 20 A, mempunyai mode operasi sebagai berikut :
- Mode otomatis
Float at a Constant Voltage of 2.23 to 2.27 volt per cell for Lead Acid cell and
1.40 to 1.45 volt per cell for Nickel Cadmium cell
Boost at a Constant Voltage of 2.30 to 2.45 volt per cell for Lead Acid cell and
1.50 to 1.65 volt per cell for Nickel Cadmium cell
- Mode Manual
Manual switching between Auto and Manual modes can be done by incorporating
with a selector switch is mounted on the front of the panel or inside the cubicle.
5.6.2 Current Limit
In 'Float', 'Auto Boost' and 'Manual' modes, the maximum output current is limited 110% of
the nominal charger current rating.
Remote Indication
Facilities for General Remote Alarms monitoring is provided via a set of voltage
free changeover contact.
6.1. Pekerjaan ini meliputi ketentuan-ketentuan dasar untuk mengadakan pengujian (testing),
penyetelan serta commissioning dari seluruh peralatan listrik yang dipasang.
6.2. Semua testing, kalibrasi dan penyetelan dari peralatan-peralatan dan kontrol yang tergabung
dalam pekerjaan renovasi sistem listrik ini serta penyediaan semua instrumentasi dan tenaga
kerja harus dilaksanakan oleh Kontraktor.
Kontraktor harus menempatkan seorang ahli listrik yang berpengalaman untuk melaksa-
nakan pengujian dan commissioning test.
6.4 Hasil-hasil pengujian harus sesuai dengan syarat-syarat teknis yang telah diuraikan di atas
atau standar-standar yang berlaku dan dicatat serta dibuatkan berita acara pengujiannya.