Anda di halaman 1dari 4

ETS PRAKTEK DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK DAN PROTEKSI

TAHUN 2023/2024

Nama : M. Zikri Alif Kelas/NRP :


D3-PE3B/0422030051

Soal Soal :

1. Jelaskan langkah langkah awal Perancangan Panel Distribusi /MDP ? (20 %)


2. Buatkan SOP untuk Sistem AMF- ATS ? (20%)
3. Jelaskan langkah langkah Pengoperasian Cubicle 20KV? (20 %)
4. Jelaskan tujuan Pengujian di bawah ini (20 %)
a. TTR pada Trafo
b. Megger Test
a. Infra Red
b. Insulation Earth Tester
5. Tentukan pengaman utama dan jenis serta penampang kabel untuk daya PLN Trafo Tiang 197
KVA, buatkan single line diagram untuk beban 3 fase out going 6 unit MCB 3 fase 16 A,
sertakan gambar metering pilot lamp 3 fase amper meter, current transformer, volt meter dan
frewensi meter? (20 %)

Jawaban :
1) Berikut langkah-langkah awal dalam perancangan panel distribusi:
a) Perhitungan Beban: Langkah pertama adalah menghitung total beban yang akan
disambungkan ke panel distribusi. Hal ini melibatkan penentuan kebutuhan beban listrik
dari peralatan dan perangkat yang terhubung.
b) Pemilihan Komponen: Setelah menghitung beban, langkah selanjutnya adalah memilih
komponen yang sesuai untuk panel distribusi, seperti MCB, MCCB, Current transformer,
dan batang busbar. Pemilihan komponen ini didasarkan pada perhitungan beban dan
kebutuhan spesifik system kelistrikan yang akan dipakai.
c) Menggambar Wiring Diagram Kontrol Dan Daya: Membuat wiring diagram control pada
panel sangatlah penting. Diagram ini memberikan gambaran sederhana tentang sistem
control pada panel distribusi, menunjukkan bagaimana komponen-komponen dihubungkan
dan aliran listrik di dalam panel sedangkan wiring diagram daya digunakan untuk jalur
system aliran tegangan listrik 3 fasa pada panel distribusi.
d) Perakitan Panel : Perakitan panel distribusi yang terampil melibatkan pemasangan
komponen yang dipilih secara hati-hati dan tepat, termasuk batang busbar dan kabel, untuk
memastikan pengoperasian panel yang aman dan efektif.
e) Pemecahan Masalah : Bersiap untuk memecahkan masalah apa pun yang mungkin timbul
selama perakitan atau pengoperasian panel merupakan bagian penting dari proses desain
awal.

2) SOP dari pengoperasian panel ATS-AMF yaitu ketika sumber listrik dari PLN menyala maka
beban akan menyala karena mendapat sumber tegangan dari PLN. Ketika PLN padam dan beban
juga akan padam, maka aki pada genset akan melakukan start genset yang membutuhkan waktu
sebentar, kemudian genset menyala dan untuk dilakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum
diberi beban. Kemudian jika sudah dilakukan pemanasan genset akan mengalirkan sumber
tegangan ke beban, sehingga beban akan menyala lagi karena dapat sumber tegangan dari
genset. Ketika sumber listrik dari PLN pulih, sistem panel ATS-AMF secara otomatis
mematikan genset dan mentransfer sumber listrik dari PLN kembali ke jaringan utama beban.
Sistem panel ATS- AMF juga dapat dioperasikan secara manual oleh operator atau teknisi,
tergantung pada pengaturan dan konfigurasi system.

3) Kubikel 20kV berfungsi untuk mengatur dan mendistribusikan daya listrik pada sistem energi
listrik. Kubikel 20kV terdiri dari beberapa komponen, seperti Pemutus beban (pemutus arus),
Pemutus hubung tanah (saklar pembumian), Pemutus arus hubung pendek (pemutus arus
pendek), dan lain-lain. Kubikel 20kV dioperasikan dengan cara membuka dan menutup pemutus
beban dan pemutus hubung tanah untuk mengatur aliran daya listrik. Berikut ini langkah-
langkah pengoperasian kubikel 20kV:
a) Melakukan inspeksi awal untuk memastikan tidak ada kerusakan atau ketidaknormalan
yang terlihat.
b) Pastikan semua alat dan peralatan keselamatan yang diperlukan tersedia.
c) Langkah awal saat melakukan inspeksi yaitu tekan tombol off terlebih dahulu untuk
memutuskan incoming ke outgoing.
d) Langkah selanjutnya sambungkan fuse dengan ground dengan cara memutar tuas engkol
ground keatas agar tersambung.
e) Setelah itu buka pintu kubikel 20kV yang didalamnya terdapat fuse, dengan cara
membuka pintunya diangkat keatas kemudian lepas pintunya.
f) Karena fuse masih tersambung dengan ground maka harus diputuskan terlebih dahulu
untuk mengambil fusenya. Cara memutuskannya dengan cara memutar tuas engkol
ground ke posisi semula.
g) Kemudian buka penutup kepala bagian atas fuse, selanjutnya tarik fuse dan lepaskan fuse
dari kubikel 20kV, Fuse dikeluarkan semua untuk di cek keadaan fuse.
h) Untuk mengecek fuse masih aman dipakai atau tidak dengan cara menggunakan ohm
meter jika fuse masih aman, ohm meter akan menunjukkan indicator buzzer menyala.
i) Jika semua semua sudah aman, pasang kembali fuse seperti semula kemudian, pasang
pintu kubikel untuk menutup kubikel.
j) Setelah itu sambungkan incoming dengan outgoing dengan memutar tuas engkol pada
kubikel 20kV sampai pastikan incoming dan outgoing tersambung.
k) Pemeliharaan kubikel 20kV memerlukan pemeliharaan rutin untuk memastikan
kinerjanya tetap optimal dan mencegah kerusakan.

4) a.) Pengujian TTR dilakukan untuk mengetahui kondisi dan perbandingan belitan sisi primer dan
sekunder pada trafo, Pengujian TTR dilakukan untuk mengetahui kondisi dan perbandingan
belitan sisi primer dan sekunder pada trafo, Pengujian TTR akan mendeteksi adanya hubung
singkat atau ketidaknormalan pada tap changer.
b.) Tujuan pengujian Megger Test adalah untuk mendeteksi masalah isolasi pada peralatan
listrik, seperti kerusakan atau kebocoran isolasi.
c.) Pengujian inframerah bertujuan untuk mendeteksi masalah pada peralatan listrik dan mekanik
yang mungkin tidak terlihat secara visual, seperti kebocoran panas, kebocoran listrik, atau
keausan pada komponen tertentu.
d.) Alat Insulation Earth Tester digunakan untuk mendeteksi tahanan isolasi pada peralatan listrik
dan mengukur tahanan grounding.
5) Surge Arrester atau Lightning Arrester dan Grounding sebagai pengaman trafo. penentuan
penampang kabel yang tepat harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti daya yang
dibutuhkan, jarak antara trafo dengan beban, dan kondisi lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai