Anda di halaman 1dari 2

Politeknik Negeri Ambon

Nama : William J Musapelalan


Nim : 1320033056
Tugas ke2

1. Kubikel 20 Kv adalah sebuah peralatan yang di dalamnya terdapat berbagai komponen alat yang
berfungsi sebagai pengendali, penghubung dan juga pelindung serta pembagitenaga listrik dri
sumber tenaga listrik.
a) PMS, adalah alat pemutus/penghubung aliran listrik 20 kV yang berfungsi menghubungkan
dan memutuskan tegangan listrik dalam keadaan tidak berbeban karena pada alat ini tidak
di lengkapi dengan peredam busur api untuk meredamkan percikan yang di hasilkan dari
tengangan listrik.
b) Lbs, tidak berbeda dengan PMT hanya saja pada LBS di lengkapi dengan peredam busur api
yang membuat alat ini mampu memutuskan/menghubungkan tegangan listrik dalam
keadaan berbeban dan di lengkapi dengan grounding,alat ini berada pada kabel incoming
/outgoing gardu distribusi/gardu penghubung
c) Cboutmetering, berfungsi sebagai pemutus dan penghubung arus listrik dengan cepat dalam
keadaan normal Maupun gangguan kubikel ini disebut juga istilah kubikel PMT (pemutus
tenaga) kubikel ini bisa di pasang sebagai alat Pembatas pegukuran dan pengaman pada
pelanggan tegangan menengah curenttransformer Yang terpasang memiliki double
sekunder satu sisi untuk mensuplai arus ke alat ukur kwh dan Satu sisi lagi untuk
menggerakan relai.
d) TP, berfungsi sebagai alat pengaman transformator distribusi, dikenal juga dengan istilah
kubikel PB (pemutus beban) kubikel ini berisi LBS dan fuse pengaman trafo,
Kubikel ini dilengkapi shunt trip, jika fuse TM putus ada pin pada fuse yang menggerakkan
Mekanik untuk melepas LBS·
Tidak dilengkapi shunt trip, jika fusetm putus lbs tidak membuka sehingga trafo masih
Mendapat gangguan dari fuse lain yang tidak putus
e) PT, berfungsi sebagai kubikel pengukuran, didalam kubikel ini terdapat PMS dan
Transformator Tegangan yang menurunkan tegangan dari 20.000 volt menjadi 100 volt
untuk mensuplai tegangan Pada alat ukur kwh kubikel ini kadang kala disebut juga dengan
istilah kubikel VT (voltageTransformer).

2. a) Memahami Single Line Diagram dan Prinsip Kerja Kubikel dan Jaringan :
Sigle line diagram adalah gambar sirkit listrik yang berbentuk simbol-simbol yang sudah
distandarkan sehingga memudahkan pemahamannya.Seorang operator harus memahami arti
gambar dan prisip kerja dari single line diagram yang berbentuk simbol tersebut sehingga tahu
adanya perubahan yang terjadi pada peralatan kubikel dan pengaruhnya pada jaringan saat
dioperasikan
b) Memahami kegiatan operasi jaringan sesuai SOP :
Seorang operator harus memahami batas kewenangannya dalam pengoperasian kubikel pada
sistem jaringan distribusi, yaitu :
•Melakukan kegiatan membuka dan menutup peralatan-hubung kubikel atas perintah dan ijin
pengatur. / piket yang berwenang
•Mengoperasikan kubikel berdasarkan urutan kerja yang telah ditentukan
•Memberikan informasi yang benar pada pihak-pihak yang terkait dengan pengoperasian
kubikel, misal Pembangkit, Gardu Induk atau Konsumen Listrik.
c) Memahami perubahan konfigurasi jaringan :
•Konfigurasi jaringan yang dioperasikan dalam keadaan normal dapat berubah bila kedaan tidak
normal akibat terjadi gangguan atau maneuver.
d) Menyiapkan sarana dan prasarana :
untuk mengoperasikan kubikel pada sistem jaringan 20 KV ada 3 ( tiga ) kategori yaitu :
•Mengoperasikan kubikelpada jaringan baru
•Mengoperasikan kubikel setelah pemeliharaan / perbaikan
•Mengoperasikan kubikel untuk keperluan manuver jaringan

3. a. Pemeliharaan Rutin :
pemeliharaan rutin pada dasarnya dimaksudkan untuk mempertahankan agar peralatan tetap
sesuai dengan kemampuannya. Pemeliharaan rutin dibedakan sesuai dengan kurun waktu
pelaksanaan pemeliharaan, yaitu :
 Harian
 Mingguan

b. Pemeliharaan Korektif :

Pemeliharaan Korektif adalah pemeliharaan yang bertujuan untuk meningkatkan keandalan


peralatan. Pemeliharaan korektif yang dilaksanakan antara lain :
 Pemeliharaan terminasi kabel daya
 Mengatasi suara getaran akibat korona
 Pengecekan partial discharge kabel daya
 Penggantian minyak PMT
 Penggantian / penambahan Gas SF6
 Pengukuran keserempakan kontak PMT
C. Pemeliharaan Prediktif :
Pemeliharaan prediktip Adalah pemeliharaan berupa peningkatan frekuensi pemantauan
terhadap peralatan instalasi. Hasil dari pemantauan ini merupakan input untuk
memprediksi kelainan kinerja peralatan dan rencana perbaikannya. Pemeliharaan prediktif yang
dilaksanakan antara lain :
 Pengukuran partial dischare Yaitu pengukuran tingkat kebocoran isolasi pada
permukaan terminasi kabel daya, yang jika terlalu tinggi dapat mengakibatkan
kerusakan isolasi.
 Pengukuran titik panas dengan infra red thermovision Dimaksudkan untuk memonitor
suhu pada sambungan atau klem-klem peralatan yang jika terlalu tinggi (overheating)
akan merusak peralatan
d.Pemeliharaan Darurat (Emergensi) :
Pemeliharaan darurat (emergensi) Adalah pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan untuk
mengatasi kerusakan peralatan yang telah terjadi. Pemeliharaan darurat yang pernah
dilaksanakan antara lain :
 Pada kubikel Merlin Gerin
 Mengatasi kerusakan klem sambungan rel 20 kV akibat panas yang berlebihan
 Mengatasi flash over
 Mengatasi suara akibat getaran korona
 Pada kubikel dalek
 Mengatasi sambungan yang meleleh antara CT 20 kV dengan kabel tenaga

Anda mungkin juga menyukai