1
5. Fungsi Gardu induk yang terpasang di Pusat listrik atau penyaluran
adalah untuk :
• Menaikkan dan menurunkan tegangan sistem.
• Pengukuran, pengawasan operasi serta pengaturan
pengamanan dari sistem tenaga listrik.
• Mengatur penyaluran daya ke Gardu lain melalui jaringan
transmisi.
2
8. Untuk mengamankan transformator tenaga dari gangguan internal
dipasang relay buchholz, relai ini digunakan : Untuk mengamankan
trafo dari gangguan internal trafo yang menimbulkan gas
dimana gas tersebut timbul akibat adanya hubung singkat di
dalam trafo atau akibat busur listrik di dalam trafo.
3
11. Dalam operasi menyalurkan tenaga listrik, penanggung jawab
teknik perlu mengetahui hasil analisa hubung singkat, yang
tujuannya adalah : Untuk dipakai sebagai dasar analisa
kemampuan peralatan dan pengamanan.
19. Penanggung jawab teknik dari suatu pekerjaan gardu induk atau
transmisi perlu mengetahui jenis material listrik dan proteksi yang
akan dipasang, yang tujuannya adalah : Karena penanggung
jawab teknik yang bertanggung jawab pada pekerjaan
pemasangan instalasi listrik yang terpasang.
5
20. Kalau terjadi gangguan hubung singkat di sistem transmisi atau
distribusi, dan terlalu lama tripnya, pengaruhnya terhadap sistem
kelistrikan dan akibatnya pada peralatan listrik seperti motor
induksi dengan putaran cepat yang tersambung pada jaringan
distribusi yang terganggu, adalah : Tegangan turun sesuai
besarnya arus gangguan dan motor induksi rusak .
21. Yang dimaksud dengan karakteristik relai definite, adalah : Waktu
kerja relai dipengaruhi oleh besar/kecilnya arus gangguan .
24. Kalau terjadi gangguan hubung singkat, yang besar arusnya lebih
kecil dari setelan GFR akibatnya GFR tidak kerja, akibatnya pada
NGR tersebut, adalah : NGR terbakar karena arus gangguan
lebih kecil dari setelan GFR.
7
25. Yang dimaksud dengan gradient time pada koordinasi proteksi dan
berapa nilainya, adalah : Perbedaan waktu antara incoming dan
outgoing feeder & 0,3 – 0,4 s.
26. Pada jaringan distribusi selalu timbul losses (kerugian) energi, hal
ini disebabkan oleh : Karena di jaringan distribusi terdapat
reaktansi dan resistansi.
32. Peralatan proteksi yang terpasang pada sistem tegangan tinggi atau
tegangan menengah adalah : CT, Relai, baterai dan PMT.
37. Bila terjadi gangguan hubung singkat 1 fasa ketanah di salah satu
penyulang, dapat menyebabkan penyulang yang lain ikut trip hal
ini disebut simpatetitik trip, penyebabnya karena adanya :Arus
kapasitif yang menyebabkan GFR di penyulang lain trip.
10
39. Bila gas seperti soal no 39 diatas berlebih, dapat merusak isolasi
dari minyak transformator tenaga dan isolasi belitan, sehingga
dapat menimbulkan gangguan internal transformator tenaga,
pengaman yang bekerja adalah : Diffrential Relay dan buchholz
Relay.
11
42. Saat terjadi gangguan hubung singkat di sistem tenaga listrik baik
di distribusi maupun di transmisi selalu menimbulkan gejala kedip
tegangan yang besarnya : Yang tergantung pada Kapasitas
pasokan listrik dan panjang jaringan.
12
45. Dari soal no 45 diatas diketahui kapasitas transformator tenaga 30
MVA, hubungan belitan (-Y diketanahkan) ratio tegangan 150/20 kV,
saat terjadi gangguan 1 fasa ketanah ada arus yang melewati NGR,
besar arus tersebut adalah : 23,1 Amp.
46. Bila pentanahan NGR 40 Ohm dipergunakan untuk transformator
tenaga yang mempunyai kapasitas 3 MVA hubungan belitan (-Y
diketanahkan) ratio tegangan 6,3/20 kV, transformator tenaga tersebut
diipasok dari PLTD, bila terjadi gangguan 1 fasa ketanah seperti
kejadian no 22 diatas, maka generator di PLTD fasa yang terganggu
akan ketambahan beban sebesar : 3,33 MW.
47. Jika terjadi gangguan pada salah satu feeder 20 kV, kadang-kadang
feeder yang lain ikut trip hal ini disebut simpatetik trip, cara
mengatasinya adalah : Hitung arus gangguan, arus kapasitip dan
relai disetel Inverse.
48. Pembatas untuk pelanggan PLN yang mempunyai daya diatas 200 kVA
mempergunakan : Over Load Relay.