I.
Menurut tegangan
Gardu induk transmisi
yaitu gardu induk yang mendapat daya dari saluran transmisi untuk kemudian
menyalurkannya ke daerah beban (industri, kota, dan sebagainya). Gardu induk
transmisi yang ada di PLN adalah tegangan tinggi 150 KV dan tegangan tinggi 30
KV.
Gardu induk distribusi
yaitu gardu induk yang menerima tenaga dari gardu induk transmisi dengan
menurunkan tegangannya melalui transformator tenaga menjadi tegangan
menengah (20 KV, 12 KV atau 6 KV) untuk kemudian tegangan tersebut diturunkan
kembali menjadi tegangan rendah (127/220 V atau 220/380 V) sesuai dengan
kebutuhan.
II.
Transformator Daya
Pemisah
Pemutus Tenaga
Transformator Tegangan
Transformator Arus
Arrester
panel kontrol.
Baterai
Busbar
Pemisah peralatan
Sebagai pengamanan peralatan atau instalasi yang bertegangan saat
dihubungkan dan melepaskan pemutus arus dalam keadaan tanpa
beban.
ii.
Pemisah tanah
Berfungsi untuk mengamankan peralatan dari sisa tegangan yang timbul
sesudah SUTT / SUTM diputuskan.
berbeban maupun tidak berbeban dan proses ini di lakukan dengan cepat. Pada
saat PMT dalam keadaan gangguan menimbulkan arus yang relatif besar, PMT
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
i.
ii.
iii.
d) Trafo Tegangan
Trafo tegangan disebut juga potensial transformator adalah trafo yang berfungsi
menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan menengah dan tegangan rendah,
untuk sumber tegangan alat-alat ukur dan alat-alat proteksi. Fungsi trafo
tegangan (potensial transformer) :
Memperkecil besaran tegangan pada system tenaga listrik menjadi
besaran tegangan untuk system pengukuran atau proteksi.
Mengisolasi rangkaian sekunder tehadap rangkaian primer.
Memungkinkan standarisasi rating tegangan untuk peralatan sisi
sekunder.
e) Trafo arus atau disebut juga current transformer (CT) berfungsi untuk
menurunkan arus besar pada tegangan tinggi menjadi arus kecil pada tegangan
rendah untuk keperluan pengukuran dan pengaman. Menurut tipe kontruksinya
f)
Arrester
Berfungsi sebagai alat untuk melindungi isolasi atau mengamankan instalasi
(peralatan listrik pada instalasi) dari gangguan tegangan lebih yang diakibatkan
oleh sambaran petir atau tegangan transient yang tinggi dari suatu
penyambungan atau pemutusan rangkaian, alat ini bersifat sebagai by-pass
disekitar isolasi yang membentuk jalan yang mudah dilalui oleh arus kilat sistem
pentanahan sehingga akan menimbulkan tegangan lebih yang tinggi dan
tidakmerusak isolasi peralatan listrik. By- pass ini harus sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu aliran daya ke konsumen. Jadi pada keadaan
normal arrester berlaku sebagai isolator, bila timbul tegangan surya maka alat ini
bersifat konduktor yang tahanannya lebih rendah, sehingga dapat menyalurkan
arus yang tinggi ketanah. Setelah surya hilang, arrester harus dapat dengan
cepat kembali menjadi isolasi. Sesuai dengan fungsinya, maka arrester dipasang
pada setiap ujung saluran udara tegangan tinggi yang memasuki gardu induk.
Bentuk umum arrester yang digunakan pada Gardu Induk.
g) Panel Kontrol.
Jenis-jenis panel kontrol yang ada dalam suatu gardu induk terdiri dari panel
kontrol utama, panel relay.
Pada panel operasi terpasang saklar operasi pemutus tenaga, pemisah serta
lampu indikator posisi saklar dan diagram rail. Diagram ril (mimic bus), saklar
dan lampu indikator diatur letak dan hubungannya sesuai dengan rangkaian
yang sesungguhnya sehingga keadaan dapat dilihat dengan mudah.
h) Panel relay
Pada panel ini terdapat relay pengaman untuk trafo dan sebagainya. Relay
pengaman differensual trafo dan sebagainya. Bekerjanya relay dapat diketahui
dari penunjukkan pada relay itu sendiri dan pada indikator gangguan dipanel
kontrol utama. Pada gardu induk ada yang memanfaatkan sisi depan dari panel
dipakai sebagai panel utama dengan instrument dan saklar, kemudian sisi
belakangnya dipakai sebagai panel relay. Pada gardu induk yang rangkaiannya
rumit, maka panel relay terpasang pada panel tersendiri.
i)
Baterai
Sumber tenaga untuk sistem kontrol dan proteksi selalu mempunyai keandalan
dan stabilitas yang tinggi, maka batere dipakai sebagai sumber tenaga kontrol
dan proteksi pada gardu induk. Peranan dari batery sangat penting karena pada
saat gangguan terjadi, batery sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan alatalat kontrol dan proteksi. Bentuk fisik baterai yang digunakan pada gardu induk :
Menurut bahan elektrolit yang digunakan maka baterai dapat dibedakan atas
dua, yaitu:
j)
Busbar
Busbar atau rel berfungsi sebagai titik pertemuan atau hubungan trafo-trafo
tenaga saluran udara tegangan tinggi (SUTT) dan peralatan listrik lainnya untuk
menerima dan menyalurkan tenaga dan daya listrik. Bahan dari rel terbuat dari
bahan tembaga (bar copper atau hollow conductor). Pada dasarnya sistem
rel/busbar dapat dibagi, yaitu (petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan
peralatan instalasi gardu induk PT. PLN. 1995) :
1. Rel tunggal
Rel tunggal adalah sistem rel yang paling sederhana, karena hanya
memerlukan sedikit peralatan dan ruang, maka dari segi ekonomis sistem ini
sangat menuntungkan. Sistem ini dapat dipakai pada gardu induk berskala
kecil yang hanya mempunyai sedikit saluran keluar. Namun jika terjadi
gangguan sehingga pelayanan aliran listrik akan terputus sama sekali.
2. Rel ganda
Rel ganda adalah tipe gardu induk dengan dua rel pengumpul daya. Biasanya
daya yang terkumpul dan daya yang disalurkan lebih besar dari pada sistem
rel tunggal. Apabila terjadi gangguan pada salah satu rel, kita dapat
memindahkan beban ke rel lain yang tidak terganggu.
3. Rel gelang (ring)
Ring gelang memerlukan ruang kecil dan baik untuk pemutusan bagian dari
pelayanan dan pemeriksa pemutus beban. Sistem ini jarang dipakai karena
mempunyai kerugian disisi operasi dan sistem ini tidak begitu leluasa seperti
rel ganda.