Anda di halaman 1dari 8

Pengertian & klasifikasi Gardu Induk (Substation)

I.

Klasifikasi dan Pengertian Gardu Induk


Gardu induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari peralatan listrik yang merupakan
pusat beban yang diambil dari saluran Transmisi yang secara spesifik berfungsi untuk:
Mentransformasi tenaga listrik dari tegangan tinggi ke tegangan tinggi lainnya
atau dari tegangan tinggi ke tegangan menengah.
Pengukuran, pengawasan operasi serta pengaturan dari pengamanan dari
sistem tenaga listrik.
Pengaturan daya ke gardu-gardu induk lainnya melalui tegangan tinggi dan gardugardu induk distribusi melalui feeder tegangan menengah. Gardu induk dapat dibedakan
atas tiga hal, yaitu (petunjuk pengoperasian pemeliharaan peralatan untuk instalasi gardu
induk, 1995) :

Menurut tegangan
Gardu induk transmisi
yaitu gardu induk yang mendapat daya dari saluran transmisi untuk kemudian
menyalurkannya ke daerah beban (industri, kota, dan sebagainya). Gardu induk
transmisi yang ada di PLN adalah tegangan tinggi 150 KV dan tegangan tinggi 30
KV.
Gardu induk distribusi
yaitu gardu induk yang menerima tenaga dari gardu induk transmisi dengan
menurunkan tegangannya melalui transformator tenaga menjadi tegangan
menengah (20 KV, 12 KV atau 6 KV) untuk kemudian tegangan tersebut diturunkan
kembali menjadi tegangan rendah (127/220 V atau 220/380 V) sesuai dengan
kebutuhan.

Menurut penempatan peralatan


Menurut penempatan peralatannya, gardu listrik dapat dikelompokkan atas beberapa
jenis antara lain:
Gardu induk pasangan dalam (indoor substation)
Gardu induk yang semua peralatannya dipasang didalam gedung atau ruang
tertutup. Jenis pasangan dalam ini dipakai untuk menjaga keselarasan dengan
daerah sekitarnya dan untuk menghindari bahaya kebakaran dan gangguan
suara.
Gardu induk pasangan luar (out door substation)
Gardu induk yang semua peralatannya berada diluar gedung atau ruang
terbuka. Alat control serta alat ukur berada dalam ruangan atau gedung, ini
memerlukan tanah yang begitu luas namun biaya kontruksinya lebih murah
dan pendinginannya murah.
Gardu induk sebagian pasangan luar (combine out door substation)
Sebagian peralatan gardu induk jenis ini dipasang dalam ruang tertutup dan
yang lainnya dipasang diluar dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi
lingkungan.
Gardu induk pasangan bawah tanah (underground substation)
Gardu induk jenis ini umumnya berada dipusat kota. Karena tanah yang tidak
memadai jadi semua peralatan dipasang dalam bangunan bawah tanah
kecuali pendingin
Gardu induk sebagian pasang dibawah tanah (semi underground substation)
Gardu induk jenis ini yang sebagian peralatannya dipasang bawah tanah.
Biasanya transformator daya dipasang bawah tanah dan peralatan lainnya
dipasang diluar diatas tanah.
Gardu induk mobil (mobile substation)
Peralatan gardu induk jenis ini diletakkan diatas trailler hingga dapat
dipindahkan ketempat yang membutuhkan, biasanya di pakai dalam keadaan
darurat dan sementara waktu guna pencegahan beban lebih berskala dan
guna pemakaian sementara ditempat pembangunan.

II.

Komponen Utama Gardu Induk


Gardu induk dilengkapi komponen utama sebagai fasilitas yang diperlukan sesuai
dengan tujuannya serta mempunyai fasilitas untuk operasi dan pemeliharaan, komponen
tersebut antara lain :

Transformator Daya

Pemisah

Pemutus Tenaga

Transformator Tegangan

Transformator Arus

Arrester

panel kontrol.

Baterai

Busbar

Sistem pentanahan titik netral

Dari komponen-komponen diatas dapat dijelaskan satu persatu yaitu :


a) Transformator Daya
Transformator daya atau tenaga merupakan peralatan listrik yang berfungsi untuk
menyalurkan tenaga listrik dari tegangan tinggi (500 KV) ke tegangan menengah
(200 KV) atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan).
b) Pemisah
Pemisah (PMS) adalah alat yang dipergunakan untuk menyatakan secara visual
bahwa suatu peralatan listrik sudah bebas dari tegangan kerja. Oleh karena itu
pemisah tidak boleh dihubungkan atau dikeluarkan dari rangkaian listrik dalam
keadaan berbeban. Adapun fungsi pemisah adalah menghubungkan atau
memutuskan rangkaian dalam keadaan tidak berbeban.Cara pemasangan PMS
dibedakan ataspasangan dalam dan pasangan luar. Tenaga penggerak dari PMS
adalah secara manual, motor, pneumatic atau angin dan hidrolis.
Sesuai dengan fungsi dan kegunaannya maka pemisah dapat dibagi menjadi:
i.

Pemisah peralatan
Sebagai pengamanan peralatan atau instalasi yang bertegangan saat
dihubungkan dan melepaskan pemutus arus dalam keadaan tanpa
beban.

ii.

Pemisah tanah
Berfungsi untuk mengamankan peralatan dari sisa tegangan yang timbul
sesudah SUTT / SUTM diputuskan.

c) Pemutus Tenaga (Circuit Breaker)


Pemutus tenaga (PMT) adalah peralatan atau saklar untuk menghubungkan
atau memutuskan suatu rangkaian/jaringan listrik sesuai dengan ratingnya. PMT
memutuskan hubungan daya listrik bila terjadi gangguaan, baik dalam keadaan

berbeban maupun tidak berbeban dan proses ini di lakukan dengan cepat. Pada
saat PMT dalam keadaan gangguan menimbulkan arus yang relatif besar, PMT
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
i.

PMT dengan menggunakan udara sebagai pemadam busur api

ii.

PMT dengan menggunakan minyak sebagai pemadam busur api

iii.

PMT dengan menggunakan gas sebagai pemadam busur api

d) Trafo Tegangan
Trafo tegangan disebut juga potensial transformator adalah trafo yang berfungsi
menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan menengah dan tegangan rendah,
untuk sumber tegangan alat-alat ukur dan alat-alat proteksi. Fungsi trafo
tegangan (potensial transformer) :
Memperkecil besaran tegangan pada system tenaga listrik menjadi
besaran tegangan untuk system pengukuran atau proteksi.
Mengisolasi rangkaian sekunder tehadap rangkaian primer.
Memungkinkan standarisasi rating tegangan untuk peralatan sisi
sekunder.

Penggunaan/pemakaian tegangan sekunder potensial transformer antara


lain:
Matering atau pengukuran
a. KV meter, MW meter, MVar meter, KWH meter.
Proteksi atau pengaman
a. Relai jarak (distance relay).
b. Relai sinkron (synchron relay).
c. Relai berarah (directional relay).
d. Relai frekuensi (frequency relay).
e. Relai tegangan (voltage relay).

Prinsip kerja trafo tegangan


Hampir sama dengan trafo-trafo pada umumnya arus bolak-balik yang mengalir
mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnit dan apabila
magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka kedua ujung tersebut akan tejadi beda
tegangan yang membedakan hanya dalam trafo tegangan arus dan daya nya kecil.

Klasifikasi transformator tegangan dibedakan menurut tipe kontruksinya yaitu :

Trafo tegangan induktif (inductive voltage transformer atau electromagnetic voltage


transformer) yang terdiri dari lilitan priemer dan lilitan sekunder, dan tegangan pada
lilitan priemer akan mengiduksikannya ke lilitan sekunder.
Trafo tegangan kapasitif (capacitor voltage transformer) terdiri dari rangkaian
kondensator yang berfungsi sebagai pembagi teganganpada sisi tegangan tinggi
dari trafo pada tegangan menengah yang menginduksikan tegangan ke lilitan
sekunder.
Trafo tegangan trafo tegangan 1 phasa, 2 phasa dan, 3 phasa.

e) Trafo arus atau disebut juga current transformer (CT) berfungsi untuk
menurunkan arus besar pada tegangan tinggi menjadi arus kecil pada tegangan
rendah untuk keperluan pengukuran dan pengaman. Menurut tipe kontruksinya

f)

Tipe Cincin (ring/window tipe)

Tipe Tangki Minyak

Tipe cor-coran Cast Resin (mounded cast resin tipe)

Arrester
Berfungsi sebagai alat untuk melindungi isolasi atau mengamankan instalasi
(peralatan listrik pada instalasi) dari gangguan tegangan lebih yang diakibatkan
oleh sambaran petir atau tegangan transient yang tinggi dari suatu
penyambungan atau pemutusan rangkaian, alat ini bersifat sebagai by-pass
disekitar isolasi yang membentuk jalan yang mudah dilalui oleh arus kilat sistem
pentanahan sehingga akan menimbulkan tegangan lebih yang tinggi dan
tidakmerusak isolasi peralatan listrik. By- pass ini harus sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu aliran daya ke konsumen. Jadi pada keadaan
normal arrester berlaku sebagai isolator, bila timbul tegangan surya maka alat ini
bersifat konduktor yang tahanannya lebih rendah, sehingga dapat menyalurkan
arus yang tinggi ketanah. Setelah surya hilang, arrester harus dapat dengan
cepat kembali menjadi isolasi. Sesuai dengan fungsinya, maka arrester dipasang
pada setiap ujung saluran udara tegangan tinggi yang memasuki gardu induk.
Bentuk umum arrester yang digunakan pada Gardu Induk.

g) Panel Kontrol.
Jenis-jenis panel kontrol yang ada dalam suatu gardu induk terdiri dari panel
kontrol utama, panel relay.

Panel kontrol utama.


Yang terdiri dari panel instrumen dan panel operasi. Pada panel instrument
terpasang alat-alat ukur dan indikator gangguan, dari panel ini alat-alat
tersebut dapat diawasi dalam keadaan sedang beroperasi. Indikator-indikator
yang ada pada rel kontrol antara lain:
400 V AC fault
24 V DC charger
110 V DC charger
Low pressure
Distance protective trip
Isolating switch on load control
Auto recloser
PLC equipment fault
Breaker failure protection trip
Motor over run
150 KV apparatus motor fault
Busbar protection fault
Busbar VT secondary MCB fault
Busbar breaker failure protection trip

Pada panel operasi terpasang saklar operasi pemutus tenaga, pemisah serta
lampu indikator posisi saklar dan diagram rail. Diagram ril (mimic bus), saklar
dan lampu indikator diatur letak dan hubungannya sesuai dengan rangkaian
yang sesungguhnya sehingga keadaan dapat dilihat dengan mudah.

h) Panel relay
Pada panel ini terdapat relay pengaman untuk trafo dan sebagainya. Relay
pengaman differensual trafo dan sebagainya. Bekerjanya relay dapat diketahui
dari penunjukkan pada relay itu sendiri dan pada indikator gangguan dipanel
kontrol utama. Pada gardu induk ada yang memanfaatkan sisi depan dari panel
dipakai sebagai panel utama dengan instrument dan saklar, kemudian sisi
belakangnya dipakai sebagai panel relay. Pada gardu induk yang rangkaiannya
rumit, maka panel relay terpasang pada panel tersendiri.

i)

Baterai
Sumber tenaga untuk sistem kontrol dan proteksi selalu mempunyai keandalan

dan stabilitas yang tinggi, maka batere dipakai sebagai sumber tenaga kontrol
dan proteksi pada gardu induk. Peranan dari batery sangat penting karena pada
saat gangguan terjadi, batery sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan alatalat kontrol dan proteksi. Bentuk fisik baterai yang digunakan pada gardu induk :

Menurut bahan elektrolit yang digunakan maka baterai dapat dibedakan atas
dua, yaitu:

Baterai timah hitam (lead acid storage batery)


bahan elektrolitnya adalah larutan asam belerang. Baterai timah hitam
ada dua macam yaitu:
Lead-antimony
Lead-calcium

Baterai alkali (alkali stroge batery)


Bahan elektrolitnya adalah larutan alkali (patassium hydroxide). Batery
alkali ada dua macam yaitu:
Nickel-iron-alkaline storage batery (NI-Fe batery).
Nickel-cadmium battery (Ni-Cd battery).

j)

Busbar
Busbar atau rel berfungsi sebagai titik pertemuan atau hubungan trafo-trafo
tenaga saluran udara tegangan tinggi (SUTT) dan peralatan listrik lainnya untuk
menerima dan menyalurkan tenaga dan daya listrik. Bahan dari rel terbuat dari
bahan tembaga (bar copper atau hollow conductor). Pada dasarnya sistem
rel/busbar dapat dibagi, yaitu (petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan
peralatan instalasi gardu induk PT. PLN. 1995) :
1. Rel tunggal
Rel tunggal adalah sistem rel yang paling sederhana, karena hanya
memerlukan sedikit peralatan dan ruang, maka dari segi ekonomis sistem ini
sangat menuntungkan. Sistem ini dapat dipakai pada gardu induk berskala
kecil yang hanya mempunyai sedikit saluran keluar. Namun jika terjadi
gangguan sehingga pelayanan aliran listrik akan terputus sama sekali.
2. Rel ganda
Rel ganda adalah tipe gardu induk dengan dua rel pengumpul daya. Biasanya
daya yang terkumpul dan daya yang disalurkan lebih besar dari pada sistem

rel tunggal. Apabila terjadi gangguan pada salah satu rel, kita dapat
memindahkan beban ke rel lain yang tidak terganggu.
3. Rel gelang (ring)
Ring gelang memerlukan ruang kecil dan baik untuk pemutusan bagian dari
pelayanan dan pemeriksa pemutus beban. Sistem ini jarang dipakai karena
mempunyai kerugian disisi operasi dan sistem ini tidak begitu leluasa seperti
rel ganda.

k) Sistem Pentanahan Titik Netral


Pentanahan titik netral atau disebut juga Netral Ground Resistant (NGR) adalah
suatu sistem yang melalui kumparan petersen, tahanan (resistor) atau langsung
(solldy) yang berfungsi untuk menyalurkan arus gangguan fasa pada sistem. Arus
yang melalui pentanahan merupakan besaran ukur alat proteksi. Pada trafo yang
sisi primernya ditanahkan dan sisi sekundernya juga ditanahkan, maka gangguan
fasa ketanah disisi primer selalu dirasakan pada sisi sekunder dan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai