NRP : 07111640000047
A. GARDU INDUK
Gardu Induk adalah komponen system tenaga yang berfungsi sebagai pusat penyaluran
(transmisi) yang menghubungkan system transmisi tegangan tinggi dengan saluran-saluran dan gardu-
gardu distribusi.
Berdasarkan Pemasangan peralatan, Gardu induk dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
Gardu Induk pasangan dalam adalah gardu induk yang hampir semua komponennya (switchgear,
busbar, isolator, komponen kontrol, komponen kendali, cubicle, dan lain-lain) dipasang di dalam
gedung. Kecuali transformator daya, pada umumnya dipasang di luar gedung.
Gardu Induk semacam ini biasa disebut Gas Insutaled Substation (GIS). GIS merupakan bentuk
pengembangan gardu induk, yang pada umumnya dibangun di daerah perkotaan atau padat
pemukiman yang sulit untuk mendapatkan lahan.
Secara prinsip peralatan yang dipasang pada gardu induk pasangan dalam sama dengan peralatan
yang dipakai gardu induk pasangan luar. Perbedaannya adalah :
a. Pada gardu induk pasangan dalam peralatan-peralatan utamanya berada dalam suatu selubung
logam tertutup rapat, yang di dalamnya berisi gas bertekanan, yaitu gas SF 6 (Sulphur
Hexafluorida).
b. Gas SF 6 berfungsi sebagai isolasi switchgear dan sebagai pemadam busur api pada operasi Circuit
Breaker (CB).
c. Dengan demikian cara pemasangan gardu induk pasangan dalam berbeda dengan gardu induk
pasangan luar.
Pada mulanya gardu induk pasangan dalam didesain dengan sistem selubung phasa tunggal.
Dengan semakin majunya teknologi kelistrikan, maka saat ini sebagian besar gardu induk pasangan
dalam memakai desain selubung tiga phasa dimasukkan dalam satu selubung. Keuntungan sistem
selubung tiga phasa adalah : lebih murah, lebih ringan, lebih praktis dan pemasangannya lebih mudah,
meminimalkan kemungkinan terjadinya kebocoran gas dan lebih sederhana susunan isolasinya.
a. Kekuatan dielektrik tinggi, yaitu pada tekanan udara normal sebesar 2,5 kali dielektrik udara.
b. Tidak mudah terbakar dan tidak berbau.
c. Tidak beracun dan tidak berwarna.
d. Mengikuti hukum gas-gas pada umumnya.
e. Berat molekul 146 (udara 29).
f. Kepekaan ± 6 kg/m3 pada 0,1 MFA dan 100 C.
9. Panel Kontrol
Didalam panel kontrol berisi sakelar, indikatorindikator, meter-meter, tombol-
tombol komando operasional PMT, PMS dan alat ukur besaran listrik, serta
announciator. Berada satu ruangan dengan tempat operator bekerja. Panel control
berfungsi untuk mengetahui (mengontrol) kondisi gardu induk dan merupakan pusat
pengendali lokal gardu induk.
10. Baterei
Sumber tenaga untuk sistem kontrol dan proteksi selalu mempunyai keandalan dan
stabilitas yang tinggi, maka Baterai Berfungsi sebagai sumber tenaga kontrol dan proteksi
dalam Gardu Induk. Peranannya sangat penting karena justru pada saat terjadi gangguan,
baterai inilah yang merupakan sumber tenaga untuk menggerakkan alat-alat kontrol
dalam proteksi.
E. GANGGUAN PADA GARDU LISTRIK
Beberapa gangguan yang sering dialami oleh gardu induk pasangan dalam adalah :
• Terjadi ledakan/loncatan api.
• Ada komponen atau peralatan yang meledak. (CT, PT, LA, dll)
• PMT bocor minyak atau gas.
• Kabel incoming atau out bocor
• Terdapat bunyi atau bau yang tidak semestinya.
• Hanya membutuhkan lahan seluas ± 3.000 meter persegi atau ± 6 % dari luas lahan GI
konvensional.
• Mampu menghasilkan kapasitas daya (power capasity) sebesar 3 x 60 MVA bahkan bisa
ditingkatkan sampai dengan 3 x 100 MVA.
• Keunggulan dari segi estetika dan arsitektural, karena bangunan bias didesain sesuai kondisi
disekitarnya.