Anda di halaman 1dari 27

TRANSMISI DAN GARDU INDUK

Gardu transmisi
Sebuah gardu transmisi atau Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi
(GITET) berfungsi menghubungkan dua atau lebih jalur transmisi.
GITET paling sederhana menghubungkan dua jalur transmisi dengan
tegangan yang sama.
GITET dapat dipasangi saklar bertegangan tinggi yang memungkinkan
jalur listrik untuk dihubungkan atau diputus dalam rangka perbaikan
atau pembersihan.
Sebuah GITET juga dapat diisi transformator untuk mengubah
tegangan, alat pengatur tegangan/koreksi faktor daya, seperti
kapasitor, reaktor atau kompensator VAR statis dan juga peralatan
seperti transformator penggeser fasa untuk mengatur aliran listrik
antara dua jalur listrik
TRANSMISI DAN GARDU INDUK

GITET dapat bervariasi dari yang paling sederhana hingga


paling kompleks. Sebuah GITET sederhana mungkin hanya
berisi sebuah bus dan beberapa pemutus sirkuit.
GITET yang kompleks dapat menempati lahan beberapa
hektar, dan menangani beberapa jenis tegangan, beberapa
pemutus sirkuit, dan banyak peralatan perlindungan dan
pengaturan (trafo tegangan dan arus, relai, dan sistem
SCADA). GITET modern umumnya dijalankan dengan
standar internasional seperti IEC Standar 61850.
GARDU INDUK
Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem
penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau
merupakan satu kesatuan dari sistem
penyaluran (transmisi) yang merupakan sub
sistem dari sistem tenaga listrik. Gardu induk
mempunyai peranan penting dalam
pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari
sistem penyaluran (transmisi) secara
keseluruhan.
FUNGSI GARDU INDUK
o Mentransformasikan daya listrik :
o Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500 KV/150 KV).
o Dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah (150 KV/ 70 KV).
o Dari tegangan tinggi ke tegangan menengah (150 KV/ 20 KV, 70 KV/20
KV).
o Dengan frequensi tetap (di Indonesia 50 Hertz).
o Untuk pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari sistem
tenaga listrik.
o Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain melalui
tegangan tinggi dan ke gardu distribusi-gardu distribusi, setelah melalui
proses penurunan tegangan melalui penyulang-penyulang (feeder-
feeder) tegangan menengah yang ada di gardu induk.
o Untuk sarana telekomunikasi (pada umumnya untuk internal PLN), yang
kita kenal dengan istilah SCADA.
1. BERDASARKAN PEMASANGAN PERALATAN

Gardu Induk Pasangan Luar / Gardu induk konvensional


Adalah gardu induk yang sebagian besar komponennya di
tempatkan di luar gedung, kecuali komponen kontrol, sistem
proteksi dan sistem kendali serta komponen bantu lainnya, ada
di dalam gedung.
1. BERDASARKAN PEMASANGAN PERALATAN

Gardu Induk Pasangan Dalam / Gas Insutaled Substation


(GIS).
Adalah gardu induk yang hampir semua komponennya
(switchgear, busbar, isolator, komponen kontrol, komponen
kendali, cubicle, dan lain-lain) dipasang di dalam gedung. Kecuali
transformator daya, pada umumnya dipasang di luar gedung.
Gardu Induk kombinasi
pasangan luar dan pasangan
dalam : Adalah gardu induk
yang komponen switchgear-
nya ditempatkan di dalam
gedung dan sebagian
komponen switchgear
ditempatkan di luar gedung,
misalnya gantry (tie line) dan
saluran udara tegangan tinggi
(SUTT) sebelum masuk ke
dalam switchgear.
Transformator daya juga
ditempatkan di luar gedung
Pemahaman Tentang SWITCHYARD dan SWITCHGEAR
SWITCHYARD : Jika komponen utama gardu induk
terpasang di area terbuka yang luas.
SWITCHGEAR : Jika komponen utama gardu induk
terpasang di area terbatas (sempit) dan di dalam Gedung.
Sebenarnya yang dimaksud switchgear, adalah peralatan
yang ada di switch yard.
Jadi yang dimaksud switchyard, adalah nama yang
diperuntukkan bagi gardu konvensional.
Sedangkan switchgear, adalah nama yang diperuntukkan
bagi Gas Insulated Substation (GIS).
Beberapa keuanggulan GIS dibanding GI konvensional
 Hanya membutuhkan lahan seluas ± 3.000 meter persegi
atau ± 6 % dari luas lahan GI konvensional.
 Mampu menghasilkan kapasitas daya (power capasity)
sebesar 3 x 60 MVA bahkan bisa ditingkatkan sampai
dengan 3 x 100 MVA.
 Jumlah penyulang keluaran (output feeder) sebanyak 24
penyulang (feeder) dengan tegangan kerja masing-
masing 20 KV.
 Bisa dipasang di tengah kota yang padat pemukiman.
 Keunggulan dari segi estetika dan arsitektural, karena
bangunan bisa didesain sesuai kondisi disekitarnya.
2. BERDASARKAN FUNGSINYA
a. Gardu Induk Penaik Tegangan :
Adalah gardu induk yang berfungsi untuk menaikkan
tegangan, yaitu tegangan pembangkit (generator) dinaikkan
menjadi tegangan sistem.Gardu Induk ini berada di lokasi
pembangkit tenaga listrik. Karena output voltage yang
dihasilkan pembangkit listrik kecil dan harus disalurkan pada
jarak yang jauh, maka dengan pertimbangan efisiensi,
tegangannya dinaikkan menjadi tegangan ekstra tinggi atau
tegangan tinggi.
2. BERDASARKAN FUNGSINYA
b. Gardu Induk Penurun Tegangan :
Adalah gardu induk yang berfungsi untuk menurunkan tegangan, dari
tegangan tinggi menjadi tegangan tinggi yang lebih rendah dan
menengah atau tegangan distribusi. Gardu Induk terletak di daerah
pusat-pusat beban, karena di gardu induk inilah pelanggan (beban)
dilayani.
c. Gardu Induk Pengatur Tegangan
Pada umumnya gardu induk jenis ini terletak jauh dari pembangkit
tenaga listrik. Karena listrik disalurkan sangat jauh, maka terjadi
tegangan jatuh (voltage drop) transmisi yang cukup besar. Oleh karena
diperlukan alat penaik tegangan, seperti bank capasitor, sehingga
tegangan kembali dalam keadaan normal.
d. Gardu Induk Pengatur Beban :
Berfungsi untuk mengatur beban.Pada gardu induk ini
terpasang beban motor, yang pada saat tertentu menjadi
pembangkit tenaga listrik, motor berubah menjadi generator dan
suatu saat generator menjadi motor atau menjadi beban,
dengan generator berubah menjadi motor yang memompakan
air kembali ke kolam utama.
e. Gardu Induk Distribusi :
Gardu induk yang menyalurkan tenaga listrik dari tegangan
sistem ke tegangan distribusi. Gardu induk ini terletak di dekat
pusat-pusat beban.
3. BERDASARKAN ISOLASI YANG DIGUNAKAN

a. Gardu Induk yang menggunakan isolasi udara :


Adalah gardu induk yang menggunakan isolasi udara antara bagian
yang bertegangan yang satu dengan bagian yang bertegangan
lainnya. Gardu Induk ini berupa gardu induk konvensional

b. Gardu Induk yang menggunakan isolasi gas SF 6 :


Gardu induk yang menggunakan gas SF 6 sebagai isolasi antara
bagian yang bertegangan yang satu dengan bagian lain yang
bertegangan, maupun antara bagian yang bertegangan dengan
bagian yang tidak bertegangan. Gardu induk ini disebut Gas Insulated
Substation atau Gas Insulated Switchgear (GIS)
4. BERDASARKAN SISTEM REL (BUSBAR)
Rel (busbar) merupakan titik hubungan pertemuan (connecting) antara
transformator daya, SUTT/ SKTT dengan komponen listrik lainnya, untuk
menerima dan menyalurkan tenaga listrik. Berdasarkan sistem rel (busbar),
gardu induk dibagi menjadi beberapa jenis, sebagaimana tersebut di bawah
ini :
a. Gardu Induk sistem ring busbar :
Adalah gardu induk yang busbarnya
berbentuk ring.
Pada gardu induk jenis ini, semua rel
(busbar) yang ada, tersambung
(terhubung) satu dengan lainnya dan
membentuk ring (cincin).
4. BERDASARKAN SISTEM REL (BUSBAR)

b. Gardu Induk sistem single


busbar :
Adalah gardu induk yang
mempunyai satu (single) busbar.
Pada umumnya gardu dengan
sistem ini adalah gardu induk yang
berada pada ujung (akhir) dari suatu
sistem transmisi.
c. Gardu Induk sistem double
busbar :
Adalah gardu induk yang
mempunyai dua (double) busbar.
Gardu induk sistem double busbar
sangat efektif untuk mengurangi
terjadinya pemadaman beban,
khususnya pada saat melakukan
perubahan sistem (manuver
sistem). Jenis gardu induk ini pada
umumnya yang banyak digunakan.
d. Gardu Induk sistem satu setengah (on
half) busbar :
Adalah gardu induk yang mempunyai dua
(double) busbar. Pada umumnya gardu
induk jenis ini dipasang pada gardu induk di
pembangkit tenaga listrik atau gardu induk
yang berkapasitas besar. Dalam segi
operasional, gardu induk ini sangat efektif,
karena dapat mengurangi pemadaman
beban pada saat dilakukan perubahan
sistem (manuver system). Sistem ini
menggunakan 3 buah PMT dalam satu
diagonal yang terpasang secara deret (seri)
Komponen Komponen / Peralatan Gardu Induk
1. TRANSFORMATOR DAYA
Transformator step up terpasang pada gardu induk dekat
pembangkit yang berfungsi untuk menaikkan tegangan sebelum
ditransmisikan. Sedangkan transformator step down terpasang
pada gardu induk jauh dari sistem pembangkit yang berfungsi
untuk menurunkan tegangan listrik yang telah ditransmisikan
menjadi 20 kV.
Komponen Komponen / Peralatan Gardu Induk

2. CURRENT TRANSFORMER (CT)


Transformator arus merupakan komponen
yang ada pada gardu induk yang berfungsi
untuk menurunkan nilai arus dari sistem
menjadi arus pengukuran untuk relay
proteksi.
Apabila relay proteksi membaca nilai arus
yang tidak normal (melewati arus
nominalnya) maka relay memerintahkan
CB untuk melakukan pemutusan. Setelah
relay proteksi membaca arus yang kembali
normal maka relay akan memerintahkan
CB untuk melakuakn penghubungan.
Komponen Komponen / Peralatan Gardu Induk

3. POTENTIAL TRANSFORMER (PT)


Transformator tegangan merupakan komponen yang ada pada gardu induk
yang berfungsi untuk menurunkan nilai tegangan dari sistem menjadi
tegangan pengukuran untuk relay proteksi.
Apabila relay proteksi membaca nilai tegangan yang tidak normal (melewati
tegangan nominalnya) maka relay memerintahkan CB untuk melakukan
pemutusan. Setelah relay proteksi membaca tegangan yang kembali normal
maka relay akan memerintahkan CB untuk melakkan penghubungan.
Komponen Komponen / Peralatan Gardu Induk

4. NEUTRAL GROUND
RESISTANCE/ NGR
adalah salah satu komponen GI
berupa tahanan yang dipasang
serial dengan netral sekunder
transformator sebelum
terhubung ke tanah. NGR
berfungsi untuk mengurangi /
memperkecil arus gangguan
yang mengalir ke tanah.
5. CIRCUIT BREAKER (CB) / SAKLAR PEMUTUS
TENAGA (PMT)
yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan
rangkaian listrik baik dalam keadaan normal atau ketika
terjadi gangguan.
Ketika memutus atau menghubungkan rangkaian listrik,
operasi PMT akan menimbulkan busur api sehingga alat ini
harus dilengkapi dengan pemadam busur api.
Berdasarkan medianya, pemadam busur api untuk PMT
adalah minyak (Oil Circuit Breaker), udara (Air Circuit
Breaker), ruang hampa (Vacum Circuit Breaker) dan gas
SF6 (Sulfur Circuit Breaker).
6. DISCONNECTING SWITCH (DS) / SAKLAR
PEMISAH (PMS)

berfungsi untuk memisahkan perangkat listrik yang


mengalami gangguan dengan yang tidak mengalami
gangguan. Dengan kata lain PMS berfungsi
mengisolasi bagian sistem yang mengalami
gangguan agar tidak menyebar ke sistem yang
normal. PMS hanya boleh dioperasikan untuk
memutus dan menghubungkan rangkaian ketika
dalam keadaan tidak berbeban.
7. RELAY PROTEKSI
merupakan komponen gardu induk yang berfungsi untuk
memerintahkan CB melakukan pemutusan atau penghubungan
rangkaian. Rele proteksi akan memerintahkan CB untuk
memutus rangkaian ketika nilai arus atau tegangan yang
terbaca tidak normal (melewati nominal).
Rele proteksi akan memerintahkan CB untuk menghubungkan
rangkaian ketika nilai arus atau tegangan yang terbaca sudah
normal kembali.
Nilai arus dan tegangan yang dibaca oleh relay proteksi berasal
dari keluaran sekunder transformator arus (CT) dan
transformator tegangan (PT)
8. ANNOUNCIATOR / PAPN ALARM
merupakan keterangan yang berisi sederetan jenis-jenis
gangguan lengkap dengan lampu dan suara sirine ketika terjadi
gangguan pada sistem. Dengan adanya papan alarm ini,
memudahkan petugas dalam mengetahui jenis gangguan yang
terjadi beserta dengan rele proteksi yang bekerja.
9. LIGHTING ARRESTE / LA
merupakan bagian gardu induk yang berfungsi sabagai proteksi
terhadap lonjakan tegangan (tegangan lebih) akibat adanya
sambaran petir (ligthning Surge) maupun oleh surja hubung
(switching surge).
Tegangan lebih yang diterima lightning arrester diteruskan
(diamankan) menuju ke sistem pentanahan (grounding).
10. KOMPENSATOR
merupakan perlatan di gardu induk yang berfungsi untuk
mengatur jatuh tegangan (drop voltage) pada saluran transmisi
atau pada transformator dengan cara mengatur daya reaktifnya.
Selain itu, dengan mengatur daya reaktifnya dapat digunakan
sebagai alat untuk memperbaiki faktor daya dan menurunkan
rugi-rugi daya.
Kompensator pada Gardu Induk terbagi dua macam, ada yang
berputar dan ada yang diam. Kompensator yang berputar
adalah kondensator sinkron dan kondensator asinkron,
sedangkan yang diam adalah kondensator statis atau kapasitor
shunt dan reaktor shunt.
11. REL BUSBAR
Rel busbar pada gardu induk berfungsi sebagai titik hubung
(connecting) dari beberapa perlatan gardu induk seperti
transformator daya, saluran udara tegangan tinggi (SUTT),
saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) dll.

Suatu rel atau busbar di gardu induk terdiri dari beberapa


komponen diantaranya
Penghantar : AAAC (All Aluminium Alloy Conductor), BC (Bare
Conductor)
Insulator, Insulator String , Tension Clamp, Suspension Clamp,
Socket Eye, Anchor Sackle dan Spacer

Anda mungkin juga menyukai