Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MESIN INDUKSI

GARDU INDUK

Disusun Oleh :

Nama : Dara Tantia Giofanti


Kelas :C
NIM : 17/416774/SV/14512

PROGRAM DIPLOMA TEKNIK ELEKTRO

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada kehidupan kita sehari-hari, kita kerap menggunakan energy listrik tanpa
mengetahui bagaimana proses energi listrik itu sehingga kita bisa menggunakannya
untuk membantu kerja maupun aktifitas kita sehari-hari. Pada dasarnya energi listrik
yang kita gunakan pada kehidupan sehari-hari adalah berasal dari satu pembangkit.
Proses penyaluran energi listrik tersebut itu melalui beberapa tahap yakni :
1. Pembangkit (PLTA, PLTU, PLTN, PLTD, PLTG dan sebagainya)
2. Saluran Transmisi
3. Gardu Induk
4. JTM (Jaringan tegangan menengah)
5. Gardu Tiang
6. JTR (Jariangan tegangan rendah)
7. SR (Saluran Rumah)
Pada kesempatan ini kita akan membahas sub sistem dari sistem penyaluran
(transmisi) tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari system penyaluran
(transmisi) atau yang disebut sebagai Gardu Induk. Dimana kita tidak tidak menyadari
proses-proses apa saja yang terjadi di dalam garu induk tersebut dan untuk apa proses-
proses itu di lakukan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Gardu Induk ?
2. Bagaimana cara kerja Gardu Induk ?
3. Apa saja jenis-jenis gardu Induk?
4. Bagaimana sejarah terbentuknya Gardu Induk ?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan Gardu Induk ?
6. Apa saja aplikasi dan pengembangan Gardu Induk ?
C. Tujuan
Tujuan ditulisnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Gardu Induk
2. Untuk mengetahui cara kerja Gardu Induk
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Gardu Induk
4. Untuk mengerti bagaimana sejarah terbentuknya Gardu Induk
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Gardu Induk
6. Untuk mengetahui aplikasi pengembangan Gardu Induk
BAB II
ISI
A. Pengertian Gardu Induk
Gardu Induk (GI) adalah suatu pusat pembagi daya ke beban tertentu pada suatu
daerah tertentu pula. Dari gardu inilah dihubungkan ke beban atau ke konsumen melalui
saluran atau jaringan distribusi.
Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga
listrik, yang terdiri dari saluran masuk dan dilengkapi dengan transformator daya,
peralatan ukur, peralatan hubung dan lainnya.Gardu induk memiliki peranan penting
karena sebagai sebagai sub sistem dari sistem transmisi dan dalam pengoperasiannya
tidak dapat dipisahkan dari sistem transmisi.

Gambar 1. Gardu Induk

Sumber : http://aceh.tribunnews.com/

B. Cara Kerja dan Komponen Gardu Induk


Dari JTT yang diterima arrester pada sisi input, disetiap fasa melewati alat
pengaman yang harus dipasang seperti tabung pengaman, CB kemudian masuk ke DS
dan ke dalam busbar, dari busbar melewati satu DS lagi kemudian melewati CB dan
diterima arrester dan masuk ke trafo step down (arrester di sini berfungsi sebagai
pelindung trafo ), setelah keluar dari trafo menuju ke tabung pelindung atau sela batang
dan melewati arrester kemudian ke CB dan pada sisi output dilanjutkan ke JTM.
Berikut adalah beberapa komponen yang ada pada gardu induk :
1) Transformator Daya
Berfungsi untuk mentransformasikan daya listrik, dengan merubah besaran
tegangannya sedangkan frekuensinya tetap. Dan sebagai pengatur tegangan. Trafo
daya dilengkapi oleh trafo pentanahan yang berfungsi untuk mendapatkan titik
netral dari trafo daya.

Gambar 2. Transformator Daya

Sumber : https://scadaku.wordpress.com/2014/05/22/komponen-komponen-peralatan-pada-switchyard-
gardu-induk/

2) Neutral Grounding Resistance (NGR)


Neutral Grounding Resistance (NGR) adalah komponen yang dipasang antara titik
netral trafo dengan pentanahan yang berfungsi untuk memperkecil arus gangguan
yang terjadi.

Gambar 3. NGR

Sumber : https://scadaku.wordpress.com/2014/05/22/komponen-komponen-peralatan-pada-switchyard-
gardu-induk/
3) Circuit Breaker (CB)
Adalah peralatan pemutus, yang berfungsi untuk memutus rangkaian listrik
dalam keadaan berbeban (berarus). CB dapat dioperasikan pada saat jaringan
dalam kondisi normal maupun pada saat terjadi gangguan.
Karena pada saat bekerja, CB mengeluarkan (menyebabkan timbulnya) busur
api, maka pada CB dilengkapi dengan pemadam busur api.

Pemadam busur api berupa :

 Minyak (OCB).
 Udara (ACB).
 Gas (GCB).

Gambar 4. Circuit Breaker

Sumber : https://scadaku.wordpress.com/2014/05/22/komponen-komponen-peralatan-pada-switchyard-
gardu-induk/

4) Disconnecting Switch (DS)


Adalah peralatan pemisah, yang berfungsi untuk memisahkan rangkaian listrik
dalam keadaan tidak berbeban.
Dalam GI, DS terpasang di :

 Transformator Bay (TR Bay).


 Transmission Line Bay (TL Bay).
 Busbar.
 Bus Couple.
Karena DS hanya dapat dioperasikan pada kondisi jaringan tidak berbeban, maka
yang harus dioperasikan terlebih dahulu adalah CB. Setelah rangkaian diputus oleh
CB, baru DS dioperasikan.

Gambar 5. Disconnecting Switch

Sumber : https://scadaku.wordpress.com/2014/05/22/komponen-komponen-peralatan-pada-switchyard-
gardu-induk/

5) Lightning Arrester (LA)


Berfungsi untuk melindungi (pengaman) peralatan listrik di gardu induk dari
tegangan lebih akibat terjadinya sambaran petir (lightning surge) pada kawat
transmisi, maupun disebabkan oleh surya hubung (switching surge).
Dalam keadaan normal (tidak terjadi gangguan), LA bersifat isolatif atau tidak
bisa menyalurkan arus listrik. Dalam keadaan terjadi gangguan yang menyebabkan
LA bekerja, maka LA bersifat konduktif atau menyalurkan arus listrik ke bumi.

Gambar 6. Lightning Arrester

Sumber : https://scadaku.wordpress.com/2014/05/22/komponen-komponen-peralatan-pada-switchyard-
gardu-induk/
6) Current Transformer (CT)
Transformator Arus (CT) berfungi untuk merubah besaran arus, dari arus yang
besar ke arus yang kecil. Atau memperkecil besaran arus listrik pada sistem tenaga
listrik, menjadi arus untuk sistem pengukuran dan proteksi.

Gambar 7. Current Transformer

Sumber : https://scadaku.wordpress.com/2014/05/22/komponen-komponen-peralatan-pada-switchyard-
gardu-induk/

7) Potential Transformer (PT)


Transformator Tegangan (PT) berfungsi untuk merubah besaran tegangan dari
tegangan tinggi ke tegangan rendah atau memperkecil besaran tegangan listrik pada
system tenaga listrik, menjadi besaran tegangan untuk pengukuran dan proteksi.

Gambar 8. Potential Transformer

Sumber : https://scadaku.wordpress.com/2014/05/22/komponen-komponen-peralatan-pada-switchyard-
gardu-induk/
8) Alat Penghubung Phasa
Alat pengubah phasa ini dipakai untuk mengatur jatuh tegangan pada saluran
atau transformator dengan mengatur daya reaktif, atau untuk menurunkan rugi daya
dengan cara memperbaiki faktor daya.
9) Peralatan Penghubung
Saluran transmisi dan distribusi dihubungkan dengan gardu induk. Sehingga
gardu induk menjadi tempat pemutusan dari tenaga yang dibangkitkan dari sistem
interkoneksi, sistem transmisi, dan distribusi kepada pelanggan. Saluran transmisi
dan distribusi ini dihubungkan pada ril (bus) melalui transformator utama, setiap
saluran mempunyai pemutus beban (circuit breaker) dan pemisah (disconnect
switch) pada sisi keluarnya. Pemutus beban dan pemisah disebut peralatan
penghubung (switchgear). Pemutus beban berfungsi untuk memutuskan atau
menghubungkan beban apabila terjadi gangguan pada saluran transmisi atau alat
lain, memutuskan hubungan secara otomatis.
C. Jenis-jenis Gardu Induk
Jenis Gardu Induk bisa dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu :
1) Berdasarkan besaran tegangannya.
Berdasarkan besaran teganganny, terdiri dari :
 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275 KV, 500 KV.
 Gardu Induk Tegangan Tinggi (GI) 150 KV dan 70 KV.
2) Berdasarkan pemasangan peralatan.
 Gardu Induk Pasangan Luar :
Adalah gardu induk yang sebagian besar komponennya di tempatkan di
luar gedung, kecuali komponen kontrol, sistem proteksi dan sistem kendali
serta komponen bantu lainnya, ada di dalam gedung. Gardu Induk semacam
ini biasa disebut dengan gardu induk konvensional. Sebagian besar gardu
induk di Indonesia adalah gardu induk konvensional.
Untuk daerah-daerah yang padat pemukiman dan di kota-kota besar di
Pulau Jawa, sebagian menggunakan gardu induk pasangan dalam, yang
disebut Gas Insulated Substation atau Gas Insulated Switchgear (GIS).
 Gardu Induk Pasangan Dalam :
Adalah gardu induk yang hampir semua komponennya (switchgear,
busbar, isolator, komponen kontrol, komponen kendali, cubicle, dan lain-lain)
dipasang di dalam gedung. Kecuali transformator daya, pada umumnya
dipasang di luar gedung.
Gardu Induk semacam ini biasa disebut Gas Insutaled Substation (GIS).
GIS merupakan bentuk pengembangan gardu induk, yang pada umumnya
dibangun di daerah perkotaan atau padat pemukiman yang sulit untuk
mendapatkan lahan.
3) Berdasarkan fungsinya.
 Gardu Induk Penaik Tegangan :
Adalah gardu induk yang berfungsi untuk menaikkan tegangan, yaitu
tegangan pembangkit (generator) dinaikkan menjadi tegangan sistem. Gardu
Induk ini berada di lokasi pembangkit tenaga listrik. Karena output voltage
yang dihasilkan pembangkit listrik kecil dan harus disalurkan pada jarak yang
jauh, maka dengan pertimbangan efisiensi, tegangannya dinaikkan menjadi
tegangan ekstra tinggi atau tegangan tinggi.
 Gardu Induk Penurun Tegangan :
Adalah gardu induk yang berfungsi untuk menurunkan tegangan, dari
tegangan tinggi menjadi tegangan tinggi yang lebih rendah dan menengah atau
tegangan distribusi. Gardu Induk terletak di daerah pusat-pusat beban, karena
di gardu induk inilah pelanggan (beban) dilayani.
 Gardu Induk Pengatur Tegangan :
Pada umumnya gardu induk jenis ini terletak jauh dari pembangkit
tenaga listrik. Karena listrik disalurkan sangat jauh, maka terjadi tegangan
jatuh (voltage drop) transmisi yang cukup besar. Oleh karena diperlukan alat
penaik tegangan, seperti bank capasitor, sehingga tegangan kembali dalam
keadaan normal.
 Gardu Induk Pengatur Beban :
Berfungsi untuk mengatur beban. Pada gardu induk ini terpasang beban
motor, yang pada saat tertentu menjadi pembangkit tenaga listrik, motor
berubah menjadi generator dan suatu saat generator menjadi motor atau
menjadi beban, dengan generator berubah menjadi motor yang memompakan
air kembali ke kolam utama.
 Gardu Induk Distribusi :
Gardu induk yang menyalurkan tenaga listrik dari tegangan sistem ke
tegangan distribusi. Gardu induk ini terletak di dekat pusat-pusat beban.
4) Berdasarkan isolasi yang digunakan.
 Gardu Induk yang menggunakan isolasi udara :
Adalah gardu induk yang menggunakan isolasi udara antara bagian
yang bertegangan yang satu dengan bagian yang bertegangan lainnya. Gardu
Induk ini berupa gardu induk konvensional memerlukan tempat terbuka yang
cukup luas.

 Gardu Induk yang menggunakan isolasi gas SF 6 :


Gardu induk yang menggunakan gas SF 6 sebagai isolasi antara bagian
yang bertegangan yang satu dengan bagian lain yang bertegangan, maupun
antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan. Gardu
induk ini disebut Gas Insulated Substation atau Gas Insulated Switchgear
(GIS), yang memerlukan tempat yang sempit.

Gambar 9. GIS

Sumber : https://slideplayer.info/slide/1955805/

5) Bedasarkan sistem rel (busbar).


Rel (busbar) merupakan titik hubungan pertemuan (connecting) antara
transformator daya, SUTT/ SKTT dengan komponen listrik lainnya, untuk
menerima dan menyalurkan tenaga listrik. Berdasarkan sistem rel (busbar), gardu
induk dibagi menjadi beberapa jenis, sebagaimana tersebut di bawah ini :
 Gardu Induk sistem ring busbar :
Adalah gardu induk yang busbarnya berbentuk ring. Pada gardu induk
jenis ini, semua rel (busbar) yang ada, tersambung (terhubung) satu dengan
lainnya dan membentuk ring (cincin).
 Gardu Induk sistem single busbar :
Adalah gardu induk yang mempunyai satu (single) busbar. Pada
umumnya gardu dengan sistem ini adalah gardu induk yang berada pada ujung
(akhir) dari suatu sistem transmisi.
 Gardu Induk sistem double busbar :
Adalah gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar. Gardu induk
sistem double busbar sangat efektif untuk mengurangi terjadinya pemadaman
beban, khususnya pada saat melakukan perubahan sistem (manuver sistem).
Jenis gardu induk ini pada umumnya yang banyak digunakan.
 Gardu Induk sistem satu setengah (on half) busbar :
Adalah gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar. Pada
umumnya gardu induk jenis ini dipasang pada gardu induk di pembangkit
tenaga listrik atau gardu induk yang berkapasitas besar.
Dalam segi operasional, gardu induk ini sangat efektif, karena dapat
mengurangi pemadaman beban pada saat dilakukan perubahan sistem
(manuver system). Sistem ini menggunakan 3 buah PMT dalam satu diagonal
yang terpasang secara deret (seri).
D. Sejarah Gardu Induk
Untuk pembangunan gardu induk, pembangunan gardu induk yang pertama
dimulai di daerah Semarang Timur ( Gardu Induk Pandean Lamper ) sampai daerah
solo (Gardu Induk Jajar), Sistem gardu induk 150 kV dirintis untuk memenuhi
kebutuhan akan listrik yang semakin meningkat, sebab pada tahun 1970 hanya ada
PLTG dan PLTA yang memiliki daya ± 38 MW.
E. Kelebihan dan Kekurangan Gardu Induk
1) Kelebihan
 Gardu Induk Pasang Luar
Lebih Murah, lebih mudah pengendalian dan sistemnya.
 Gardu Induk Pasang Dalam
Aman dari gangguan cuaca
 Gardu Induk Pasangan Bawah Tanah
Praktis untuk kepentingan khusus.
 Gardu Induk Pasang Setengah Pasangan Luar
Aman dan tidak terlalu mahal
2) Kekurangan
 Gardu Induk Pasang Luar
Lahan luas, di luar kota
 Gardu Induk Pasang Dalam
Lebih mahal
F. Aplikasi dan Pengembangan Gardu Induk
Saat ini kebutuhan listrik semakin meningkat. Untuk itu perlu adanya
pembangunan atau perluasan pusat-pusat pembangkit, jaringan transmisi, gardu induk
dan jaringan distribusi guna meningkatkan kontinyuitas pelayanan tenaga listrik kepada
konsumen. Peningkatan gardu induk dapat dilakukan dengan menambah kapasitas
transformator tenaga pada gardu induk atau mengganti transformator tenaga dengan
kapasitas yang lebih besar. Hal lain yang dapat dilakukan untuk peningkatan gardu
induk adalah dengan pembangunan gardu induk yang baru jika gardu induk yang lama
sudah tidak mampu lagi untuk memenuhi kebutuhan beban.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan isi dari makalah ini, dapat disimpulkan bahwa :
1. Gardu Induk adalah suatu instalasi listrik yang berfungsi untuk menerima dan
menyalurkan tenaga listrik melalui sistem tegangan ekstra tinggi, tegangan tinggi
dan tegangan menengah.
2. Tenaga listrik yang diterima/disalurkan berasal dari pusat-pusat pembangkit
tenaga listrik ataupun dari gardu induk lain.
3. Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai
peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem
penyaluran (transmisi) secara keseluruhan.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -sumber
yang lebih banyak dan rinci. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
pembaca dan diharapkan pembaca dapat menerapkan ilmu dari makalah ini dalam
dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
 https://scadaku.wordpress.com/2014/05/22/komponen-komponen-peralatan-pada-
switchyard-gardu-induk/
 http://aceh.tribunnews.com/2018/02/19/gardu-induk-pln-di-tijue-diperluas-untuk-
evakuasi-daya-pembangkit-listrik-arun-dan-krueng-raya
 https://slideplayer.info/slide/1955805/
 https://bielisme.wordpress.com/2016/06/17/pengertian-gardu-induk-dan-jenis-gardu-
induk/
SEKILAS PENULIS

Nama : Dara Tantia Giofanti

TTL : Tuban, 3 April 1998

Asal : Tuban, Jawa Timur

Hobi : Kuliner, Menulis.

Motto : Bahwa bersama kesulitan akan ada kemudahan

Minat : Leadership, Olahraga, Menulis(Re : Karya Sastra) ,

dan Sedang berproses mencari jati diri sebagai


seorang anak elektro 

Anda mungkin juga menyukai