Anda di halaman 1dari 19

RUMAH LISTRIK

MUHAMMAD FARID SETIAWAN


2016 - 11 - 138
KELAS D

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


SEKOLAH TINGGI TEKNIK - PLN
JAKARTA
2016
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital untuk masyarakat

diera global seperti sekarang ini. Semakin lama tidak ada alat

kebutuhan manusia yang tidak menggunakan listrik. Oleh karna itu

manusia selalu berfikir bagaimana cara menciptakan dan menggunakan

energi listrik secara efektif dan efisien. Namun, penggunaan listrik

yang berlebihan akan membawa dampak negativ bagi kehidupan.

Pada dasarnya energi listrik tidak dapat diperbaharui. Apabila

manusia tidak dapat menggunakanya secara efektif dan efisien, maka

energy listrik akan cepat habis. Secara tidak langsung, hal ini juga

dapat memperbesar efek pemanasan global yang mengancam

kehidupan manusia. Semkain banyak penggunaan alat-alat listrik,

maka semakin banyak pula gas rumah kaca yg dihasilkan oleh bumi.

Kemudahan yang ditawarkan oleh energi listrik, tidak selamanya

menguntungkan manusia. Manusia terkadang melakukan hal-hal

ceroboh, seperti pencurian listrik yang dapat menyebabkan terjadinya

korsleting listrik tidak bisa dianggap sebagai hal sepele karna dapat

menimbulkan kebakaran.

Masalah krisis energi sudah menjadi masalah dunia internasional,

karena bahan bakar Fosil yang semakin menipis dan semakin

mahalnya minyak dunia. Makalah ini akan membahas 3 pembangkit


Listrik Tenaga alternatif yang dapat menyelesaikan masalah krisis

energi saat ini dan mungkin bisa di terapkan di Indonesia.

Makalah ini saya tujukan untuk kalangan orang yang sudah

berumah tangga atau khususnya yg sudah memiliki rumah sendiri. Di

sisini saya akan menjelaskan tentang bagaimana cara memperoleh

listrik dari rumah kita sendiri, supaya kita dapat mengurangi jumlah

penggunaan listrik yang disediakan oleh Negara.

Kita semua tentu sudah tahu begitu murahnya listrik diindonesia

ini. Sehingga masyarakat yang berekonomi tinggi banyak

menggunakan listrik secara berlebihan. Mungkin dengan membaca

makalah saya ini dapat membantu masyarakat yang mempunyai rumah

modern untuk setidaknya memiliki sumber listrik sendiri dirumahnya

masing-masing.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka dapat saya simpulkan sebuah

masalah yaitu sebagai berikut:

1) Bagaimana cara memperoleh sumber energi listrik dari rumah kita

sendiri?

2) Bagaimana sistem pengolahan sumber energi listrik dari rumah?

3) Bagaimana peningkatan hasil setelah mempunyai pembangkit

listrik sendiri dirumah?


1.3 Batasan Masalah

Dalam makalah ini pembahasan dibatasi pada cara kerja dan

manfaat yang dapat diperoleh sumber tenaga listrik yang dapat

dihasilkan oleh rumah. Pengertian apa itu rumah listrik dan sumber

energi yang dihasilkan. Cara menjaga, merawat, sumber energi yang

ada dirumah. Kelebihan menggunakan energi yang ramah lingkungan.

Dari seluruh batasan tersebut saya harapkan pembaca dapat

membatasi diskusi yang akan dilaksasnakan.


BAB II
RUMAH LISTRIK

2.1 Energi Terbarukan

2.2.1 Definisi Energi

Energi adalah kemampuan melakukan kerja. Disebut demikian

karena setiap kerja yang dilakukan sekecil apapun dan seringan apapun

tetap membutuhkan energi. Menurut KBBI energi didefiniskan sebagai

daya atau kekuatan yang diperlukan untuk melakukan berbagai proses

kegiatan. Energi merupakan bagian dari suatu benda tetapi tidak terikat

pada benda tersebut. Energi bersifat fleksibel artinya dapat berpindah dan

berubah. Berikut beberapa pendapat ahli tentang pengertian energi;

1. Energi adalah kemampuan membuat sesuatu terjadi (Robert L. Wolke)

2. Energi adalah kemampuan benda untuk melakukan usaha

(Mikrajuddin)

3. Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki

oleh suatu benda (Pardiyono)

4. Energi adalah sebuah konsep dasar termodinamika dan merupakan

salah satu aspek penting dalam analisis teknik (Michael J. Moran), dll

Dari berbagai pengertian dan definisi energi diatas dapat

disimpulkan bahwa secara umum energi dapat didefinisikan sebagai

kekuatan yang dimilki oleh suatu benda sehingga mampu untuk

melakukan kerja.
2.2.3 Definisi Rumah Listrik

Rumah listrik adalah sebuah istilah dimana nantinya rumah

tersebut akan menghasilkan listrik untuk rumah itu sendiri yang bersumber

dari, aliran air dikamar mandi, panel surya, dan kincir angin. Dari sumber

tersebut dapat kita hasilkan sebuah pembangkit yang nantinya dapat

digunakan oleh masyarakat moderen. Karena untuk membuat rumah yang

bias menghasilkan listrik memerlukan biaya yang sangat tinggi.

Rumah listrik dapat membantu masyarakat moderen untuk masalah

ekonomi. Karena kita bisa menghasilkan listrik sendiri yang tenaganya

cukup besar bisa untuk membantu atau meminimalisir penggunaan listrik

yang kita gunakan.

2.2.4 Jenis Energi

1. Energi yang berasal dari fosil

Energi yang berasal dari fosil adalah energi yang kesediaan

sumbernya di alam terbatas, sumber energi yang berasal dari fosil adalah

batu bara, minyak bumi, dan gas alam.

2. Energi terbarukan

Konsep energi terbarukan mulai dikenal pada tahun 1970-an,

sebagai upaya untuk mengimbangi pengembangan energi berbahan bakar

nuklir dan fosil. Definisi paling umum adalah sumber energi yang dapat

dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya

berkelanjutan. Dengan definisi ini, maka bahan bakar nuklir dan fosil tidak

termasuk di dalamnya. (wikipedia)


2.2 Sumber Energi

2.2.1 Energi Surya

Energi surya adalah energi yang dikumpulkan secara langsung dari

cahaya matahari. Tentu saja matahari tidak memberikan energi yang

konstan untuk setiap titik di bumi, sehingga penggunaannya terbatas. Sel

surya sering digunakan untuk mengisi daya baterai, di siang hari dan daya

dari baterai tersebut digunakan di malam hari ketika cahaya matahari tidak

tersedia. Tenaga surya dapat digunakan untuk:

a. Menghasilkan listrik menggunakan sel surya

b. Menghasilkan listrik Menggunakan menara surya

c. Memanaskan gedung secara langsung

d. Memanaskan gedung melalui pompa panas

e. Memanaskan makanan Menggunakan oven surya

2.2.2 Tenaga Angin

Perbedaan temperatur di dua tempat yang berbeda menghasilkan

tekanan udara yang berbeda, sehingga menghasilkan angin. Angin adalah

gerakan materi (udara) dan telah diketahui sejak lama mampu

menggerakkan turbin. Turbin angin dimanfaatkan untuk menghasilkan

energi kinetik maupun energi listrik. Energi yang tersedia dari angin

adalah fungsi dari kecepatan angin; ketika kecepatan angin meningkat,

maka energi keluarannya juga meningkat hingga ke batas maksimum

energi yang mampu dihasilkan turbin tersebut[5]. Wilayah dengan angin

yang lebih kuat dan konstan seperti lepas pantai dan dataran tinggi,

biasanya diutamakan untuk dibangun "ladang angin".


2.2.3 Tenaga Air

Energi air digunakan karena memiliki massa dan mampu mengalir.

Air memiliki massa jenis 800 kali dibandingkan udara. Bahkan gerakan air

yang lambat mampu diubah ke dalam bentuk energi lain. Turbin air

didesain untuk mendapatkan energi dari berbagai jenis reservoir, yang

diperhitungkan dari jumlah massa air, ketinggian, hingga kecepatan air.

Energi air dimanfaatkan dalam bentuk:

a. Bendungan pembangkit listrik. Yang terbesar adalah Three Gorges dam

di China.

b. Mikrohidro yang dibangun untuk membangkitkan listrik hingga skala

100 kilowatt. Umumnya dipakai di daerah terpencil yang memiliki

banyak sumber air.

c. Run-of-the-river yang dibangun dengan memanfaatkan energi kinetik

dari aliran air tanpa membutuhkan reservoir air yang besar.

2.3 Jenis Pembangkit Rumahan

2.3.1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya

PLTS adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya

menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan dua

cara, yaitu secara langsung menggunakan fotovoltaik dan secara tidak

langsung dengan pemusatan energi surya. Fotovoltaik mengubah secara

langsung energi cahaya menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik.

Pemusatan energi surya menggunakan sistem lensa atau cermin


dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi

matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor.

Sistem pemusatan energi surya (concentrated solar power, CSP)

menggunakan lensa atau cermin dan sistem pelacak untuk memfokuskan

energi matahari dari luasan area tertentu ke satu titik. Panas yang

terkonsentrasikan lalu digunakan sebagai sumber panas untuk

pembangkitan listrik biasa yang memanfaatkan panas untuk menggerakkan

generator. Panel surya sangat tepat untuk jadi salah satu solusi pembangkit

listrik dirumah-rumah modern.

(Gambar : 2.3.1)

Pembangkit listrik yang berasal dari energi panas matahari ini tidak

menghasilkan listrik secara langsung. Tetapi proses pengubahan energi

panas matahari menjadi energi listrik ini membutuhkan proses yang cukup

rumit. Ada dua cara kerja yang digunakan oleh PLTS. Yang pertama

adalah PLTS Termal, di mana cara kerjanya adalah mengumpulkan panas

matahari lalu digunakan untuk memanaskan sebuah cairan. Lalu uap yang
dihasilkan cairan tersebut berguna untuk menggerakkan generator yang

akan menghasilkan listrik.

2.3.1.1 Cara Kerja PLTS

Sedangkan cara kerja PLTS lainnya yaitu PLTS Fotovoltaik,

dimana nantinya digunakan alat untuk menangkap energi panas matahari

yang nantinya langsung dikonversikan menjadi energi listrik. Jenis PLTS

Fotovaltaik ini diakui memang lebih efektif dan lebih cepat untuk

menghasilkan listrik ketimbang PLTS Termal.

Salah satu bentuk panel surya yang sering digunakan adalah panel

surya berbentuk parabola. Jenis ini adalah jenis panel yang paling umum,

termasuk PLTS yang berada di Gurun Mojave, California. Desainnya yang

berbentuk parabola ini bertujuan agar lebih maksimal dalam

mengumpulkan energi matahari. Kolektor seperti ini disebut sebagai

sistem konsentrator linear yang bisa menghasilkan maksimal 80 megawatt

listrik.

Panas energi matahari saat ini juga telah dimanfaatkan dalam

kehidupan sehari-hari yang lebih moderen. Bukan hanya bisa

mengeringkan pakaian yang dijemur, tetapi bisa digunakan untuk

menghangatkan rumah di malam hari. Terutama untuk rumah yang berada

di daerah dataran tinggi, pemanfaatan ini dinamakan Rumah Kaca Panas

Surya. Adapun perkiraan setiap rumah akan menghasilkan listrik sebagai

berikut:

Asumsi energi per rumah 300 Wh/hari yang ekivalen dengan:

a. 3 buah Lampu LED 3W menyala selama 10 jam/hari


b. 1 buah Lampu LED 5W menyala selama 6 jam/hari

c. 1 buah TV LED <20" menyala selama 6 jam/hari

d. 1 buah DVD menyala selama 2 jam/hari

e. 2 buah Charger HP menyala selama 4 jam/hari

* Spesifikasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

2.3.1.2 Manfaat PLTS

Manfaat yang diperoleh dari pembangkit listrik tenaga surya yang

kita terapkan diperumahan diantara lain sebagai berikut:

a. Energi yang digunakan takakan pernah habis.

b. Ramah lingkungan.

c. Hanya membutuhkan sedikit perawatan.

d. Tidak menghasilkan getaran ataupun suara yang dapat mengganggu

pendengaran.

e. Hemat karena tidak memerpukan bahan bakar.

2.3.2 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu

PLTB atau lebih umum dikenal dengan Wind Turbin (Turbin

Angin) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi angin untuk

memutar bilah rotor dalam turbin atau generator sehingga menghasilkan

listrik. Kapasitas turbin angin yang ada di dunia mulai dari 100W hingga

250kW.
(Gambar : 2.3.2)

Pembangkit ini dapat mengkonversikan energi angin menjadi

energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Sistem

pembangkitan listrik menggunakan angin sebagai sumber energi

merupakan sistem alternatif yang sangat berkembang pesat, mengingat

angin merupakan salah satu energi yang tidak terbatas di alam.

2.3.2.1 Cara Kerja PLTB

Suatu pembangkit listrik dari energi angin merupakan hasil dari

penggabungan dari bebrapa turbin angin sehingga akhirnya dapat

menghasilkan listrik. Komponen yang digunakan dalam pembuatan kincir

angin tersebut adalah sebagai berikut:

(Gambar : 2.3.2.1)
Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya

energi angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan

dengan kipas angin (bukan menggunakan listrik untuk menghasilkan

listrik, namun menggunakan angin untuk menghasilkan listrik). Kemudian

angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor

pada generator di bagian belakang turbin angin.

Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan

teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang dengan

material ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat

stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang

membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi

perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks

ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus

listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk

akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang

dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating current) yang

memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik ini

biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.

2.3.2.2 Manfaat PLTB

Manfaat yang diperoleh dari pembangkit listrik tenaga bayu yang

kita terapkan diperumahan diantara lain sebagai berikut:

a. Energi yang digunakan takakan pernah habis.

b. Ramah lingkungan.
c. Listrik dihasilkan oleh energi angin tanpa menimbulkan emisi yang

bisa menyebabkan hujan asam atau gas rumah kaca.

d. Turbin angin menggunakan space yang lebih kecil dibanding

pembangkit pada umumnya. Umumnya turbin angin hanya

menggunakan beberapa meter persegi untk pondasinya, hal ini

menyebabkan tanah disekitar turbin masih dapat digunakan untuk

keperluan lainnya, misalnya untuk pertanian.

2.3.3 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Mikrohidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik

Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil

yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti,

saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan

tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air. Mikrohidro merupakan sebuah

istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti

air.

(Gambar : 2.3.3)
Tenaga mikrohidro yang dapat dihasilkan oleh rumah adalah air

yang kita gunakan untuk mandi, air wastafel, irigasi air saat hujan, dan

pompa air saat menghidupkan mesin pemompa air. Menurut survei rata-

rata setiap orang buang air 7000 liter setiap tahunnya di toilet model

fluhsher, bayangkan kalau seluruh dunia. Maka milyaran air akan terbuang

sia-sia dan mubazir, dari itulah muncul ide gila ciptaan oleh Tom

Broadbent. Dia menciptakan tenaga listrik tenaga air buangan toilet yang

dinamakan Hydro Power.

2.3.3.1 Cara Kerja PLTMH

Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki

perbedaan ketinggian tertentu. Pada dasarnya, mikrohidro memanfaatkan

energi potensial jatuhan air (head). Semakin tinggi jatuhan air maka

semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi

listrik.

Di samping faktor geografis (tata letak sungai), tinggi jatuhan air

dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan

air menjadi tinggi. Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat kedalam rumah

pembangkit yang pada umumnya dibagun di bagian tepi sungai untuk

menggerakkan turbin atau kincir air mikrohidro. Energi mekanik yang

berasal dari putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh

sebuah generator.

Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu

besar, misalnya dengan ketinggian air 2.5 meter dapat dihasilkan listrik

400 watt. Relatif kecilnya energi yang dihasilkan mikrohidro


dibandingkan dengan PLTA skala besar, berimplikasi pada relatif

sederhananya peralatan serta kecilnya areal yang diperlukan guna instalasi

dan pengoperasian mikrohidro.

(Gambar : 2.3.3.1)
Perbedaan antara Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan

mikrohidro terutama pada besarnya tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA

di bawah ukuran 200 KW digolongkan sebagai mikrohidro. Dengan

demikian, sistem pembangkit mikrohidro cocok untuk menjangkau

ketersediaan jaringan energi listrik di daerah-daerah terpencil dan

perumahan.

2.3.3.2 Manfaat PLTMH

Manfaat yang diperoleh dari pembangkit listrik tenaga bayu yang

kita terapkan diperumahan diantara lain sebagai berikut:

a. Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTMH ini

cukup murah karena menggunakan energi alam.


b. Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah

terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan

sedikit latihan.

c. Tidak menimbulkan pencemaran.

d. Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan

perikanan.

e. Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan

sehingga ketersediaan air terjamin.


BAB III
PENUTUP

2.2 Simpulan

Dari makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa. kita sebagai

masyarakat Indonesia harus memanfaatkan sumber energi yang dapat

menghasilkan listrik dilingkungan sekitar kita. Yaitu rumah kita

sendiri, bayak orang menganggap bagaimana rumah dapat

menghasilkan listrik, listrik dari sumber apakah yang bisa dihasilkan

oleh rumah. Telah dipaparkan di pembahasan materi diatas bahwa ada

3 limbah rumah yang dapat kita buat menjadi sumber energi listrik.

Pertama Sinar matahari merupakan sumber energy yang dapat

dimanfaatkan paling baik untuk menghasilkan listrik dirumah modern.

Disamping matahri adalah sumber energy yang tidak akan habis cara

untuk membuat listrik dari energi mataharipun sangat mudah, dan

sangat ramah lingkungan. Kedua pembangkit listrik yang dapat

dihasilkan dari tenaga toilet atau kamar mandi.

Untuk pembuatan pembangkit yang bersumber dari tenaga

mikrohidro cukup dengan memanfaatkan ketinggian dari pada tempat

toilet yang berada dirumah kita. Jadi nantinya air akan bergerak

dengan cukup deras, dan dari aliran tersebut kita dapat menggerakan

turbin yang telah kita rancang. Ketiga beersumber dari angina kita tahu

bahwa angin sama halnya dengan matahari

Sumber energi yang tidak akan ada habisnya dan untuk

pembangkit dari tenaga angin sendiri tidak memakan tempat yang


terlalu luas cukup letakan kincir angin tersebut diatap rumah kita. Dan

nantinya putaran dari kincir tersebut akan memutarkan turbin yang

telaj kita siapkan. Begitulah simpulan dari makalah yang saya buat

semoga dapat bermanfaat bagi saya sendiri dan bagi pembaca.

2.3 Saran

Makalah ini saya tujukan untuk masyarakat produktif yang

ada di Indonesia ini. Karena untuk membuat listrik dari ketiga sumber

diatas memerlukan biaya yang sangat mahal. Tapi, bagi masyarakat

produktif ide dari makalah ini sangat bisa berguna. Karna kita tahu

bahww aperumahan diperkotaan yang sudah mulai padat penduduk, dan

sangat banyaknya masyarakat yang menggunakan listrik.

Maka saya sarankan bagi maasyarakat produktif untuk

membuat ketiga sumber tenaga listrik tersebut. Karna bisa mengurangi

pengguna listrik yang disediakan oleh negara dan bisa menghemat

pengeluaran untuk pembayaran listrik di rumah soudara masing-masing.

Semoga pembaca dapat melaksanakan apa yang saya sarankan.

2.4 Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai