GARDU INDUK
Disusun Oleh
Kelompok 5 :
Christian Edward (D041191062)
Rahmat Ramadhani Ikbal (D041191009)
M. Fitra Al-Faiyed (D041171521)
Muh. Rizal (D041191106)
Zilpani Ro’ren Salili (D041191010)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
I.1 Latar Belakang.......................................................................1
I.2 Rumusan Masalah..................................................................3
I.3 Tujuan dan Manfaat...............................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................4
II.1 Pengertian Gardu Induk........................................................4
II.2 Fungsi Gardu Induk..............................................................4
II.3 Peralatan Pada Gardu Induk.................................................5
BAB III PENUTUP...........................................................................12
III.1 Kesimpulan.......................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................13
ii
BAB I
PEDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Gardu induk sebagai salah satu bagian sistem tenaga listrik yang
mempunyai fungsi amat penting dalam penyaluran tenaga listrik dari pusat
pembangkit menuju beban. Apabila dikaitkan dengan keandalan sistem
pelayanan maka sistem tenaga listrik harus mampu memberikan keamanan
yang baik bagi peralatan yang terpasang maupun bagi makhluk hidup yang
berada di sekitar gardu induk tersebut. Pada Gardu Induk harus memiliki
sistem pembumian yang handal yang memenuhi standar aman bagi manusia
dan peralatan yang berada di area Gardu Induk. Sistem pembumian yang
digunakan harus benar benar dapat mencegah bahaya ketika pada saat
gangguan terjadi, dimana arus gangguan yang mengalir ke bagian peralatan
dan ke piranti pembumian dapat dibumikan, sehingga gradient tegangan di
sekitar area pembumian menjadi merata sehingga tidak menimbulkan beda
potensial antara titik-titik disekitar terjadinya gangguan.Tujuan dari
pembumian gardu induk adalah untuk memastikan kondisi aman bagi
manusia ataupun peralatan laindidalam dan di sekitar switchyard gardu
induk selama kondisi normal ataupun saat terjadi gangguan. Sistem
pentanahan gardu induk yang baik harus mampu melakukan fungsi-fungsi
sebagai berikut:
1. Mampu menghubungkan bagian konduktif pada peralatan dengan bumi
2. Mampu menyediakan rute aliran arus gangguan sehingga tidak
menyebabkan kerusakan mekanik pada peralatan.
3. Mampu menyediakan koneksi antara netral transformator dengan bumi
4. Mampu meminimalisir gangguan elektromagnetik yang dapat merusak
peralatan lain seperti sistem kontrol dan komunikasi untuk menjamin
keandalan dari sistem pentanahan pada gardu induk, maka perlu
dilakukan evaluasi terhadap sistem pentanahan tersebut.
Faktor yang dapat merubah sistem pentanahan pada gardu induk:
1
1. Penambahan fasilitas pada switchyard gardu induk.
2. Perubahan kondisi air di dalam tanah.
3. Kondisi elektroda pentanahan itu sendiri
2
1.2 PERUMUSAN MASALAH
1. Pengertian gardu induk
2. Fungsi gardu induk
3. Peralatan pada gardu induk
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui apa itu gardu induk
2. Mengetahui fungsi gardu induk
3. Mengetahui peralatan-peralatan pada gardu induk
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
beban motor, yang pada saat tertentu menjadi pembangkit tenaga listrik,
motor berubah menjadi generator dan suatu saat generator menjadi
motor atau menjadi beban. Dengan generator berubah menjadi motor
yang memompakan air kembali ke kolam utama.
5. Gardu distribusi
Gardu induk yang menyalurkan tenaga listrik dari tegangan system ke
tegangan distribusi. Gardu induk ini terletak di dekat pusat-pusat beban.
2. Transformator Daya :
5
dilengkapi dengan trafo pentanahan yang berfungsi untuk mendapatkan titiknetral
dari trafo daya. Peralatan ini disebut Neutral Current Transformator (NCT),
perlengkapan lainnya adalah pentanahan trafo yang disebut, Neutral Grounding
Resistance (NGR).
6
4. Disconnecting Switch (Ds) :
7
6. Current Transformator (Ct) :
Current transformator (CT) berfungi untuk merubah besaran arus, dari arus
yang besar ke arus yang kecil. Atau memperkecil besaran arus listrik pada system
tenaga listrik, menjadi arus untuk system pengukuran dan proteksi.
8
9. Rel Busbar :
9
1. Transmission line control panel.
2. Transformator control panel.
3. Fault recorder control panel.
4. KWH meter dan Fault recorder panel.
5. LRT control panel.
6. Bus couple control panel.
7. AC/DC control panel.
8. Syncronizing control panel.
9. Automatic FD switching panel.
10. D/L control panel.
10
15. Cubicle 20 Kv (Hv Cell 20 Kv) :
Cubicle adalah switchgear untuk tegangan menengah (20 KV) yang
berasal dari output trafo daya, yang selanjutnya diteruskan ke konsumen melalui
penyulang (feeder) yang tersambung (terhubung) dengan Cubicle tersebut.
Komponen dan rangkaian cubicle antara lain :
1. Panel penghubung (couple).
2. Incoming cubicle.
3. Circuit breaker (CB) dan current transformer (CB).
4. Komponen proteksi dan pengukuran.
5. Bus sections.
6. Feeder atau penyulang.
11
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
13