Anda di halaman 1dari 16

PERALATAN

GARDU INDUK

Disusun Oleh

Kelompok 5 :
Christian Edward (D041191062)
Rahmat Ramadhani Ikbal (D041191009)
M. Fitra Al-Faiyed (D041171521)
Muh. Rizal (D041191106)
Zilpani Ro’ren Salili (D041191010)

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS HASANUDDIN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Atas rahmat dan penyertaan-Nyalah, penulis bisa menyelesaikan
makalah tentang Peralatan Gardu Induk ini.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu penulis dalam mengerjakan makalah ini,
karena tanpa seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusun
makalah ini, maka makalah ini tidak akan selesai dengan sebagaimana
mestinya,
Makalah ini berisi penjelasan mengenai generator arus searah
dan motor arus searah. Bagi pembaca yang ingin mengetahui tentang
Gardu Induk, mulai dari pengertiaanya sampai dengan peralatan yang
ada pada gardu induk.
Penulis menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh
sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya
penulis. Penulis juga berharap semoga makalah ini mampu
memberikan pengetahuan tentang Peralatan Gardu Induk.

Makassar, 26 November 2021

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
I.1 Latar Belakang.......................................................................1
I.2 Rumusan Masalah..................................................................3
I.3 Tujuan dan Manfaat...............................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................4
II.1 Pengertian Gardu Induk........................................................4
II.2 Fungsi Gardu Induk..............................................................4
II.3 Peralatan Pada Gardu Induk.................................................5
BAB III PENUTUP...........................................................................12
III.1 Kesimpulan.......................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................13

ii
BAB I
PEDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Gardu induk sebagai salah satu bagian sistem tenaga listrik yang
mempunyai fungsi amat penting dalam penyaluran tenaga listrik dari pusat
pembangkit menuju beban. Apabila dikaitkan dengan keandalan sistem
pelayanan maka sistem tenaga listrik harus mampu memberikan keamanan
yang baik bagi peralatan yang terpasang maupun bagi makhluk hidup yang
berada di sekitar gardu induk tersebut. Pada Gardu Induk harus memiliki
sistem pembumian yang handal yang memenuhi standar aman bagi manusia
dan peralatan yang berada di area Gardu Induk. Sistem pembumian yang
digunakan harus benar benar dapat mencegah bahaya ketika pada saat
gangguan terjadi, dimana arus gangguan yang mengalir ke bagian peralatan
dan ke piranti pembumian dapat dibumikan, sehingga gradient tegangan di
sekitar area pembumian menjadi merata sehingga tidak menimbulkan beda
potensial antara titik-titik disekitar terjadinya gangguan.Tujuan dari
pembumian gardu induk adalah untuk memastikan kondisi aman bagi
manusia ataupun peralatan laindidalam dan di sekitar switchyard gardu
induk selama kondisi normal ataupun saat terjadi gangguan. Sistem
pentanahan gardu induk yang baik harus mampu melakukan fungsi-fungsi
sebagai berikut:
1. Mampu menghubungkan bagian konduktif pada peralatan dengan bumi
2. Mampu menyediakan rute aliran arus gangguan sehingga tidak
menyebabkan kerusakan mekanik pada peralatan.
3. Mampu menyediakan koneksi antara netral transformator dengan bumi
4. Mampu meminimalisir gangguan elektromagnetik yang dapat merusak
peralatan lain seperti sistem kontrol dan komunikasi untuk menjamin
keandalan dari sistem pentanahan pada gardu induk, maka perlu
dilakukan evaluasi terhadap sistem pentanahan tersebut.
Faktor yang dapat merubah sistem pentanahan pada gardu induk:

1
1. Penambahan fasilitas pada switchyard gardu induk.
2. Perubahan kondisi air di dalam tanah.
3. Kondisi elektroda pentanahan itu sendiri

2
1.2 PERUMUSAN MASALAH
1. Pengertian gardu induk
2. Fungsi gardu induk
3. Peralatan pada gardu induk
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui apa itu gardu induk
2. Mengetahui fungsi gardu induk
3. Mengetahui peralatan-peralatan pada gardu induk

3
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Gardu Induk


Gardu induk adalah sebuah sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga
listrik. Gardu induk memiliki peran penting dalam pengoperasiannya, tidak dapat
dipisahkan dari sistem penyaluran secara keseluruhan.
II.2 Fungsi Gardu Induk

1. Gardu induk penaik teganggan


Adalah gardu induk yang berfungsi untuk menaikkan tegangan,
yaitu tegangan pembangkit (generator) dinaikkan menjadi tegangan
system. Gardu induk ini berada di lokasi pembangkit tenaga listrik.
Karena output voltage yang dihasilkan pembangkit listrik kecil dan
harus disalurkan pada jarak yang jauh, maka dengan pertimbangan
efisiensi, tegangannya dinaikkan menjadi tegangan ekstra tinggi atau
tegangan tinggi.
2. Gardu induk penurun tegangan
Adalah gardu induk yang berfungsi untuk menurunkan tegangan,
dari tegangan ekstre tinggi menjadi tegangan tinggi, dan tegangan tinggi
menjadi tegangan rendah (menegah) atau tegangan distribusi. Gardu
induk terletak di daerah pusat-pusat beban, karena di gardu induk inilah
pelanggan (beban) dilayani.
3. Gardu induk pengatur tegangan
Pada umumnya gardu induk jenis ini terletak jauh dari
pembangkit tenaga listrik. Karena listrik disalurkan sangat jauh, maka
terjadi tegangan jatuh (voltage drop) transmisi yang cukup besar. Oleh
kerena itu dibutuhkan alat penaik tegangan seperti bank capasitor,
sehingga tegangan kembali dalam keadaan normal.
4. Gardu induk pengatur beban
Berfungsi untuk mengatur beban. Pada gardu induk ini terpasang

4
beban motor, yang pada saat tertentu menjadi pembangkit tenaga listrik,
motor berubah menjadi generator dan suatu saat generator menjadi
motor atau menjadi beban. Dengan generator berubah menjadi motor
yang memompakan air kembali ke kolam utama.
5. Gardu distribusi
Gardu induk yang menyalurkan tenaga listrik dari tegangan system ke
tegangan distribusi. Gardu induk ini terletak di dekat pusat-pusat beban.

II.3 Komponen pada Gardu Induk


Komponen (bagian-bagian) listrik gardu induk :
1. Switch Yard (Switchgear) :

Switch yard adalah bagian dari gardu induk yang dijadikan


sebagai tempat peralatan komponen utama gardu induk. Jika komponen
utama gardu induk terpasang di area terbatas dan di dalam gedung maka
disebut switchgear.

2. Transformator Daya :

Transformator berfungsi untuk mentranformasikan daya listrik,


dengan merubah besarnya tegangan sedangkan frequensinya tetap.
Transformator daya

5
dilengkapi dengan trafo pentanahan yang berfungsi untuk mendapatkan titiknetral
dari trafo daya. Peralatan ini disebut Neutral Current Transformator (NCT),
perlengkapan lainnya adalah pentanahan trafo yang disebut, Neutral Grounding
Resistance (NGR).

2. Neutral Grounding Resistance (Ngr) :

Neutral Grounding Resistance (NGR) adalah komponen yang dipasang


antara titik netral trafo dengan pentanahan. Neutral Grounding Resistance (NGR)
berfungsi untuk memperkecil arus gangguan yang terjadi

3. Circuit Breaker (Cb) :

Circuit breaker adalah peralatan pemutus, yang berfungsi untuk memutus


rangkaian listrik dalam keadaan berbeban. Circuit breaker (CB) dapat dioperasikan
pada saat jaringan dalam kondisi normal maupun pada saat terjadi gangguan. Kerena
pada saat bekerja, CB mengeluarkan (menyebabkan timbulnya) busur api, maka
pada CB dilengkapi dengan pemadam busur api.
Pemadam busur api berupa:
1. Minyak (OCB)
2. Udara (ACB)
3. Gas (GCB)

6
4. Disconnecting Switch (Ds) :

Disconnecting switch (DS) adalah perlatan pemisah, yang berfungsi untuk


memisahkan rangkaian listrik dalam keadaan tidak berbeban. Kerena DS hanya
dapat dioperasikan pada saat kondisi tdak berbeban, maka yang harus dioperasikan
terlebih dahulu adalah CB. Setelah rangkaian diputus oleh CB, baru DS
dioperasikan.
Dalam GI, DS terpasang di :
1. Transformator bay (TR Bay)
2. Transmission Line Bay (TL Bay)
3. Busbar
4. Bus Couple

5. Lightning Arrester (La) :

Lightning arrester (LA) berfungsi untuk melindungi (pengaman) peralatan


listrik di gardu dari tegangan lebih akibat terjadinya sambaran petir (lightning surge)
pada kawat transmisi, maupun disebabkan oleh surya hubung (switching surge).
Dalam keadaan normal (tidak terjadi gangguan) LA bersifat isolatif atau tidak bisa
menyalurkan arus listrik. Dan sebaliknya apabila terjadi gangguan LA akan bersifat
konduktif atau menyalurkan arus listrik ke bumi.

7
6. Current Transformator (Ct) :

Current transformator (CT) berfungi untuk merubah besaran arus, dari arus
yang besar ke arus yang kecil. Atau memperkecil besaran arus listrik pada system
tenaga listrik, menjadi arus untuk system pengukuran dan proteksi.

7. Potential Transformator (Pt) :

Potential transformator (PT) berfungsi untuk merubah besaran tegangan dari


tegangan tinggi ke tegangan rendah atau memperkecil besaran tegangan listrik pada
system tenaga listrik, menjadi besaran tegangan untuk pengukuran dan proteksi.

8. Transformator Pemakaian Sendiri (Tps) :


Transformator pemakaian sendiri (TPS) berfungsi sebagai sumber
tegangan AC 3 Phasa 220/380 Volt.
Digunakan untuk kebutuhan intern gardu induk, antara lain :
1. Penerangan di switch yard, gedung control, halaman GI, dan sekeliling GI.
2. Alat pendingin (AC) dan Rectifer.
3. Pompa air dan motor-motor listrik.

8
9. Rel Busbar :

Rel busbar berfungsi sebagai titik pertemuan/hubungan antara


transformator daya, SUTT, SKTT serta komponen listrik lainnya yang ada pada
switch yaed.

Komponen Rel Busbar antara lain :


1. Konduktor ( AAAC, HAL, THAL, BC, HDCC )
2. Insulator string dan fitting ( insulator, tension clamp, suspension clamp, socket
eye, anchor sagkle, spacer )

10. Gedung Kontrol (Control Building) :


Gedung kontrol (control building) berfungsi sebagai pusat aktifitas
pengoperasian gardu induk. Pada gedung control inilah oprator bekerja
mengontrol dan mengoperasikan komponen-komponen yang ada pada gardu
induk.

11. Panel Kontrol :


Panel control berfungsi untuk mengetahui kondisi gardu induk dan
merupakan pusat kendali local gardu induk. Didalamnya berisi saklar, indicator-
indikator, meter-meter, tombol-tombol komando operasional PMT, PMS dan alat
ukur besaran listrik, serta announciator. Panel control berada satu rungan dengan
tempat oprator kerja.
Panel control terdiri dari :

9
1. Transmission line control panel.
2. Transformator control panel.
3. Fault recorder control panel.
4. KWH meter dan Fault recorder panel.
5. LRT control panel.
6. Bus couple control panel.
7. AC/DC control panel.
8. Syncronizing control panel.
9. Automatic FD switching panel.
10. D/L control panel.

12. Panel Proteksi :


Panel proteksi (protection panel/relay panel) berfungsi untuk memproteksi
(melindungi system jaringan gardu induk) pada saat terjadi gangguan maupun
karena kesalahan operasi. Didalam panel proteksi berisi peralatan-peralatan
elektro dan elektronik, dan lain-lain yang bersifat presisi. Setiap relay yang
terpasang dan panel proteksi, diberi nama relay sesuai fungsinya.
Relay panel proteksi terdiri dari :
1. Transmission line relay panel (relay panel TL)
2. Transformator relay panel (relay panel TR)
3. Busbar protection relay panel.

13. Sumber Dc Gardu Induk :


Sumber DC (Baterry) berfungsi untuk menggerakkan peralatan control,
relay pengaman, motor penggerak CB, DS, dan lain-lain. Sumber DC ini harus
selalu terhubung dengan rectifier dan harus diperiksa secara rutin kondisi air,
kebersihan dan berat jenisnya.

14. Panel Ac/Dc Gardu Induk :


Panel DC/AC gardu induk adalah alat listrik yang berupa lemari pembagi.
Didalam panel DC/AC terpasang sakelar kecil atau fuse-fuse sebagai pembagi
beban dan pengaman dari instalasi yang terpasang pada gardu induk.

10
15. Cubicle 20 Kv (Hv Cell 20 Kv) :
Cubicle adalah switchgear untuk tegangan menengah (20 KV) yang
berasal dari output trafo daya, yang selanjutnya diteruskan ke konsumen melalui
penyulang (feeder) yang tersambung (terhubung) dengan Cubicle tersebut.
Komponen dan rangkaian cubicle antara lain :
1. Panel penghubung (couple).
2. Incoming cubicle.
3. Circuit breaker (CB) dan current transformer (CB).
4. Komponen proteksi dan pengukuran.
5. Bus sections.
6. Feeder atau penyulang.

16. Sistem Proteksi :


Sistem proteksi adalah suatu system pengaman terhadap peralatan listrik,
yang diakibatkan adanya gangguan teknis, gangguan alam, kesalahan operasional
dan penyebab lainnya. Beberapa peralatan listrik pada gardu induk yang perlu
diamankan (proteksi) antara lain adalah :
1. Transformator daya.
2. Rel busbar.
3. Panghantar :
Saluran udara tegangan tinggi (SUTT).

11
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran


(transmisi) tenaga listrik yang pengoperasiannya tidak dapat
dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan.
Fungsi dari gardu induk sebagai pentransformasi daya listrik,
pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari sistem tenaga
listrik, Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain
dan untuk sarana telekomunikasi
Jenis-jenis gardu induk dibagi menjadi beberapa bagian yaitu
berdasarkan besaran tegangannya, berdasarkan pemasangan peralatan,
berdasarkan fungsinya, berdasarkan isolasi yang digunakan dan
berdasarkan sistem (busbar)
Peralatan yang digunakan dalam gardu induk seperti busbar,
transformator ukur, tansformator tegangan transformator arus,
transformator bantu, sakelar pemisah, sakelar pemutus tenaga, sakelar
pentanahan, kompensator, peralatan SCADA dan telekomunikasi, rele
proteksi dan papan alarm.

12
DAFTAR PUSTAKA

Muhaimin. 1995. Instalasi Listrik 1. Bandung: Pusat Pengembangan Pendidikan


Politeknik Negeri Bandung
Ir Sulasno. 1990. Pusat Pembangkit Tenaga Listrik.Sw April. Semarang

13

Anda mungkin juga menyukai