Anda di halaman 1dari 18

Modul

Ke:

01
TEORI
GARDU INDUK
Pengertian Gardu Induk

Tri Nur Arifin, ST.,


Fakultas : Program Studi: MMSI
Teknologi Informasi Teknik Elektro
PENGERTIAN GARDU INDUK
Gardu Induk merupakan bagian dari sistem atau satu kesatuan penyaluran (transmisi) tenaga listrik.
Gardu Induk (GI) merupakan bagian yang tidak dapatterpisahkan dari saluran transmisi dan distribusi
listrik. Dimana pada suatu tempat dipusatkan suatu sistem tenaga yang berisi saluran transmisi dan
distribusi, perlengkapan hubung bagi, transformator, peralatan pengaman serta peralatan kontrol.
Pada sistem tenaga listrik Jawa Bali tahun 2010 jumlah gardu induk sebanyak 435 dengan 24 gardu
Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV, 310 GI 150 kV dan 101 GI 70kV. Gardu Induk
merupakan bagian yang sangat penting dari sistem tenaga listrik, dimana terdapat saluran transmisi
dan jaringan distribusi yang secara bersamaan dihubungkan melalui rel-rel daya atau trafo-trafo
tenaga.
FUNGSI GARDU INDUK
1. Mengubah level tegangan daya listrik ke level tegangan yang lain tanpa mengubah frekuensinya.

2. Tempat untuk pengukuran, pengawasan, operasi, seerta pengamanan sistem tenaga listrik.

3. Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk lain melalui tegangan tinggi dan beberapa gardu
distribusi yang telah melalui proses penurunan tegangan oleh transformator daya dan disalurkan
melewati penyulang-penyulang atau feeder yang ada pada gardu induk.

4. Sebagai sarana telekomunikasi, dimana gardu induk terhubung dengan gardu induk lainnya yang
berdekatan, atau biasa disebut sistem interkoneksi antar gardu induk untuk saling memberikan
tegangan dan menerima tegangan.
MENURUT PEMASANGAN
PERALATAN
 Menurut pemasangan peralatannya, gardu induk dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:

Gardu Induk Pasang Luar


Gardu induk jenis pasangan luar merupakan gardu induk yang terdiri dari peralatan tegangan tinggi
yang terpasang diluar atau diluar Gedung maupun bangunan. Meskipun terdapat beberapa peralatan
yang berada di dalam Gedung, seperti panel kontrol, meja penghubung (switch gear) dan baterai.
Gardu induk jenis ini memerlukan tanah yang luas, namun biaya kontruksi dan pendinginannya lebih
murah.
Gardu Induk Pasangan Dalam
Gardu Induk jenis pasangan dalam, baik peralatan tegangan tinggi, seperti trafo utama, peralatan
penghubung dan sebagainya maupun peralatan kontrolnya seperti meja penghubung dan sebagiannya
terpasang di dalam. Meskipun ada sejumlah kecil peralatan terpasang di luar G.I ini tetap disebut
sebagi jenis pasangan dalam di pakai di pusat kota dimana harga tanah mahal, dan di daerah pinggir
pantai di amna ada pengaruh kontaminasi garam. Di samping itu jenis ini mungkin dipakai untuk
menjaga keselarasan dengan daerah sekitarnya juga menghindari kebakaran dan gangguan suara.
MENURUT PEMASANGAN
PERALATAN
Gardu Induk Setengah Pasangan Luar

Gardu induk ini peralatan tegangan tingginya terpasang di dalam Gedung dan yang lainnya
dipasang diluar gedung dengan pertimbangan situasi dan kondisi lingkungan sekitarnya.

Gardu Induk Pasangan Bawah Tanah

Gardu jenis ini peralatannya terpasang di dalam bangunan bawah tanah, hanya alat
pendinginannya yang berada diatas tanah dan beberapa peralatan yang tidak memungkinkan
untuk dipasangkan pada bangunan bawah tanah. Biasanya terletak di pusat kota yang memiliki
tingkat keramaian yang tinggi, jalan-jalan pertokoan, dan pada jalanan dengan gedung
bertingkat tinggi. Kebanyakan gardu induk jenis ini dibangun dibawah jalan raya.
LEVEL TEGANGAN
 Menurut level tegangannya gardu induk dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

Gardu Induk Transmisi

Merupakan gardu induk yang mendapat daya dari saluran transmisi untuk disalurkan ke daerah beban
ataupun konsumen (indusitri, kota, dan sebagainya). Gardu induk yang ada di PLN adalah tegangan
tinggi 150 KV dan tegangan tinggi 70 KV.

Gardu Induk Distribusi

Merupakan gardu induk yang menerima tenaga dari gardu induk transmisi dengan menurunkan
tegangannya melalui transformator tenaga menjadi tegangan menengah (20 KV, 12 KV atau 6 KV)
yang kemudian tegangan tersebut diturunkan kembali menjadi tegangan rendah (127/220 V) atau
(220/380 V) sesuai dengan kebutuhan.
ISOLASI GARDU INDUK
 Menurut isolasi yang digunakan gardu induk dapat dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu:

Gardu Induk Dengan Isolasi Udara

Gardu induk yang menggunakan isolasi udara antara bagian yang bertegangan antara satu bagian
dengan bagian bertegangan yang lainnya. Gardu induk ini merupakan gardu induk konvensional dan
gardu induk ini memerlukan tempat terbuka yang cukup luas.

Gardu Induk Dengan Isolasi Gas SF6

Gardu induk yang menggunakan gas SF6 sebagai isolasi antara bagian yang bertegangan satu bagian
dengan bagian bertegangan yang lain, maupun bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak
bertegangan. Gardu iniduk ini disebut Gas Insulated Substation atau Gas Insulated Switchgear (GIS),
yang memerlukan tempak yang tidak begitu luas.
SISTEM BUSBAR
 Menurut sistem busbar yang digunakan gardu induk dibedaka menjadi beberapa Bentuk. Rel
(Busbar) merupakan titik hubung pertemuan (connecting) antara Transformator Daya, SUTT/SKTT
dengan komponen listrik lainnya, untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik. Berdasarkan
sistem rel (busbar), Gardu Induk dibagi menjadi beberapa jenis, sebagaimana tersebut dibawah ini
:

Gardu Induk dengan sistem ring busbar.

Gardu induk sistem ring busbar adalah gardu induk yang busbarnya berbentuk ring. Pada
gardu induk jenis ini semua rel atau busbar yang ada, tersambung (terhubung) satu dengan
yang lainnya dan membentuk ring (Cincin).
SISTEM BUSBAR
Gardu Induk dengan busbar tunggal.
Gardu induk sistem single busbar adalah gardu induk yang mempunyai satu (single) busbar. Pada
umumnya gardu dengan sistem ini adalah gardu induk yang berada pada ujung (akhir) dari suatu
sistem transimisi.

Gardu Induk dengan busbar ganda.


Gardu induk sistem double busbar adalah gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar. Gardu
induk double busbar sangat efektif untuk mengurangi terjadinya pemadaman beban, khususnya pada
saat melakukan perubahan sistem (manuver sistem). Jenis gardu induk ini yang banyak digunakan.
SISTEM BUSBAR
Gardu Induk dengan satu setengah busbar.

Gardu induk sistem satu setengah (on half) busbar adalah gardu induk yang mempunyai dua (double)
busbar. Pada umumnya gardu induk jenis ini dipasang pada gardu induk dipembangkit tenaga listrik
atau gardu induk yang berkapasitas besar. Dalam segi operasional, gardu induk ini sangat efektif
karena dapat mengurangi pemadaman beban pada saat dilakukan perubahan sistem (manuver
system). Sistem ini menggunakan tiga buah PMT dalam satu diagonal yang terpasang secara deret
atau seri.
PERALATAN GARDU INDUK
Lightning Arrester (LA)

Berfungsi sebagai proteksi terhadap tegangan berlebih yang bersifat kejutan, seperti tegangan surja
atau sambaran petir.

Current Transformator (CT)

Merupakan transformator arus yang berfungsi mengubah besaran arus dari arus yang besar ke
arus yang kecil, agar dapat terukur melalui panenl kontrol.
PERALATAN GARDU INDUK
Potensial Transformator

Merupakan transformator tegangan yang berfungsi untuk mengubah tegangan dari tegangan tinggi
ke tegangan rendah atau memperkecil besaran tegangan listrik pada sistem tenaga listrik, menjadi
besaran tegangan untuk pengukuran dan proteksi.

Transformator Daya

Berfungsi untuk mentransformasikan daya listrik, dengan cara merubah besaran tegangannya
sedangkan frekuensinya tetap. Transformator daya juga berfungsi sebagai pengatur tegangan.
Trafo daya dilengkapi dengan trafo pentanahan yang berfungsi sebagai titik netral dari trafo daya.
PERALATAN GARDU INDUK
Sakelar Pemisah (PMS) atau Disconecting Switch (DS).

Berfungsi sebagai pengaman peralatan dari tegangan yang timbul setelah SUTT/SUTM diputuskan.
PMS juga berfungsi sebagai isolatorperalatan listrik dari peralatan yang bertegangan. Biasanya
beroperasi pada saat kondisi tidak berbeban.

Sakelar Pemutus (PMT) atau Circuit Breaker (CB)

Berfungsi untuk memutuskan tenaga listrik dalam keadaangangguan maupun dalam kedaan
berbeban.
PERALATAN GARDU INDUK
Busbar atau Rel

Merupakan titik pertemuan/hubungan trafo-trafo tenaga, SUTT, SKTT dan peralatan listrik lainnya. Berfungsi
sebagai penerima dan penaylur tenaga listrik atau daya listrik.

Penyulang (feeder)

Berfungsi untuk mentransmisikan daya listrik ke gardu lain dan juga mendistribusikannya ke konsumen.

Peralatan pemadam Api

Untuk memadamkan api apabila terjadi kebakaran akibat hubungan singkat atau kerusakan peralatan lainnya.
PERALATAN GARDU INDUK
Peralatan SCADA dan Telekomunikasi

Baterai

Untuk sistem kontrol dan proteksi selalu memiliki keandalan dan stabilitas yang tinggi, maka
sumber tenaga yang dipakai adalah baterai. Baterai memiliki fungsi penting ketika terjadi gangguan,
sehingga alat-alat kontrol dan proteksi.

Relay Proteksi dan Papan alarm

Kompensator.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://repository.ittelkom-pwt.ac.id/6374/2/BAB%20II.pdf
2. Widiarto, Hendro. Samanhudi, Asep.2022.Transmisi dan Distribusi. Nusa Tenggara Barat : Pusat
Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia
https://www.google.co.id/books/edition/Transmisi_dan_distribusi/RVdmEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=jenis-
jenis+gardu+induk&pg=PA12&printsec=frontcover

3. https://ezkhelenergy.blogspot.com/2011/11/gardu-induk-sistem-rel-busbar.html
4. https://www.slideshare.net/IrfanNurhadi/jenis-jenis-gardu-induk
Bersinar
Bersama Undira
UNDIRA mengajak Anda untuk temukan
jalanmu
untuk mencapai cita-cita, dan bersinar
lebih terang menuju masa depan yang
lebih cerah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai