Anda di halaman 1dari 2

MUHAMMAD SYARIF MAULANA HIDAYATULLAH

07111640000047

SISTEM OPEN LOOP (BEL LISTRIK)

Cara Kerja Bel Listrik

Berdasarkan gambar Rangkaian Bel Listrik (Electric Bell) diatas, saat Switch (S1) ditekan (ON),
arus listrik akan mengalir ke Kumparan Elektromagnet melalui Interuptor sehingga terjadi medan
magnet untuk menarik Armature Striker (pemukul). Striker yang ditarik tersebut kemudian
memukul Lonceng sehingga Bel Listrik berbunyi. Ketika Armature Striker ditarik oleh Elektromagnet,
hubungan listrik di Interuptor pun terputus dan menyebabkan Kumparan Elektromagnetik tidak dialiri
arus listrik.

Kumparan Elektromagnetik yang tidak dialiri arus listrik tersebut akan kehilangan medan
magnetnya sehingga tidak mampu lagi menarik Armature. Armature yang terlepas tersebut akan
mengayun kembali ke posisi semula dan Interuptor menjadi terhubung kembali sehingga arus listrik
dapat mengalir lagi ke Kumparan Elektromagnet untuk menarik Armature. Demikian siklus proses
tersebut berulang-ulang kembali dengan cepat dalam hitungan detik sehingga menghasilkan suara
yang berkesinambungan (terus menerus). Suara atau bunyi Bel Listrik ini akan terhenti jika Switch (S1)
di-OFF-kan.

Sumber : http://teknikelektronika.com/cara-kerja-bel-listrik-electric-bell/
SISTEM CLOSE LOOP (POMPA AIR OTOMATIS)

1. Setelah seluruh peralatan terpasang maka kedua pelampung dalam keadaan tergantung, hal
ini menyebabkan tertariknya tuas saklar yang berada di atasnya, hal ini menyebabkan
tersambungnya aliran listrik ke mesin air.
2. Dalam posisi ini maka air akan mengisi tangki, saat air merendam pelampung yang berada
pada posisi paling bawah, maka pelampung tersebut akan terangkat/mengambang, namun
tidak berpengaruh apa-apa terhadap tuas saklar sehingga mesin masih bekerja untuk
menyuplai air ke tangki.
3. Saat air sudah mencapai pelampung yang kedua maka pelampung tersebut akan terangkat
dan mengambang sehingga lama-lama tekanan pada tuas saklar berkurang, hal ini
menyebabkan tuas saklar kembali ke posisi semula dan memutuskan arus listrik ke mesin air.
Selanjutnya mesin airpun berhenti bekerja dan suplai air terhenti. Dengan demikian air dalam
tangki terhindar dari luber.
4. Setelah air dalam tangki kita gunakan untuk keperluan di rumah, maka lambat laun ketinggian
air menjadi berkurang, satu persatu pelampung akan menggantung. Saat pelampung yang
paling atas menggantung maka tidak akan mempengaruhi tuas saklar. Namun saat kedua
pelampung sudah tergantung maka tuas saklar atak tertarik sehingga akan mengalirkan listrik
ke mesin pompa, begitu seterusnya berulang-ulang.

Sumber : https://perawatanrtdonto.blogspot.co.id/2015/06/rahasia-saklar-otomatis-pompa-air-
dengan-dua-pelampung.html

Anda mungkin juga menyukai