Anda di halaman 1dari 5

Rangkaian Water Level Control (WLC)

Rangkaian Water Lever Control atau yang sering disingkat dengan WLC atau rangkaian kontrol
level air merupakan salah satu aplikasi dari rangkaian konvensional dalam bidang tenaga listrik
yang diaplikasikan pada motor listrik khususnya motor induksi untuk pampa air. Fungsi dari
rangkaian ini adalah untuk mengontrol level air dalam sebuah tangki penampungan yang banyak
dijumpai di rumah-rumah atau bahkan disebuah industri di mana pada level tertentu motor listrik
atau pompa air akan beroperasi dan pada level tertentu juga pompa air akan mati. Untuk
mengontrol level air dalam tangki penampungan dapat menggunakan dua buah pelampung yang
mana masing-masing dari pelampung tersebut menentukan batas atas dan batas dari level air.
Jadi pada saat anda sedangkan menjalankan pompa air, dengan mengaplikasikan rangkaian Water
Level Control pada pompa air yang anda gunakan, anda tidak perlu menunggu hanya untuk
mematikan pompa air pada saat tangki atau bak air penuh karena apabila air dalam tangki sudah
penuh maka pompa akan padam dengan sendirinya tanpa harus menekan tombol stop. Demikian
juga apa bila air dalam tangki atau bak mulai berkurang sesuai dengan batas yang telah
ditentukan maka pompa akan jalan dengan sendirinya. Dengan demikian ada bisa melakukan
kegiatan yang lain yang lebih berguna, misalnya nonton acara gossip di Channel TV kesayangan
anda sambil menikmati sedapnya pisang goreng yang dibalut dengan sambal terasi yang rasanya
benar-benar nendang bangets. Lupakan tentang pisang goreng, dan untuk lebih jelasnya
perhatikan bagaimana sebuah pelampung dapat bekerja pada sebuah rangkaian Water Level
Control sebagai berikut :

Gambar 1. Prinsip Kerja Pelampung

Penjelasan dari gambar di atas :


Pada kondisi (1) kita anggap bahwa untuk pertama beroperasi air di dalam tangki seperti yang terlihat
pada gambar. Dengan keadaan yang demikian, maka otomatis Pelampung 1 yang difungsikan
sebagai batas atas air dan Pelampung 2 yang difungsikan sebagai batas bawah akan
menggantung pada sebuah tali pelampung sehingga menyebabkan kontak pelampung yang
berada di antara 2 dan A1 akan menutup karena gaya berat dari kedua pelampung. Akibatnya,
motor pompa air akan beroperasi.
Ketika pompa air mulai mengisi tangki/bak maka pelampung 2 akan terangkat ke atas atau terapung
seperti yang terlihat dalam gambar pada kondisi (2). Meskipun pelampung 2 sudah terapung,
kontak pelampung tetap pada posisi close, pabrik sudah merancang dengan sedekian rupa
sehingga hal demikian bisa terjadi, pelampung 1 masih mampu untuk menutup kontak
pelampung sehingga pompa tetap beroperasi.
Seiring dengan semakin bertambahnya air tangki maka Pelampung 2 akan semakin bergerak ke atas
sesuai dengan volume air dalam tangki tersebut. Apabila level air telah sampai pada Pelampung
1 seperti terihat dalam gambar untuk kondisi (3) maka Pelampung 1 akan terangkat ke atas atau
terapung bersama-sama dengan pelampung 2. Akibatnya, kontak pelampung antara 2 dan A1
akan membuka dan motor atau pompa air akan mati. Jadi, bukan Pelampung 2 yang mendorong
Pelampung 1 sehingga kontak pelampung terbuka (open).
Apabila air di dalam tangki atau bak mulai berkurang atau lebih rendah dari Pelampung 1, maka
pelampung 1 akan menggantung pada kontak pelampung seperti lihat pada gambar untuk kondisi
(4). Meskipun Pelampung 1 sudah menggantung, akan tetapi kontak pelampung masih tetap pada
kondisi open karena Pelampung 1 belum cukup berat untuk menutup kontak tersebut. Jika air
sudah benar-benar berkurang dalam tangki sesuai dengan batas bawah yang telah ditentukan
maka pelampung 2 akan menggantung seperti pada kondisi (1) bersama-sama dengan pelampung
1. Kolaborasi kedua pelampung tersebut menghasil berat yang cukup untuk menutup kontak
pelampung antara 2 dan A1 sehingga pompa air dapat berjalan atau beroperasi. Setelah itu ke
kondisi (2), (3), (4), dan seterusnya.
Berikut ini adalah gambar rangkaian kendali dan sekaligus rangkaian daya dari Water Level Control.
Rangkaia
ini terdiri dari dua bagian yaitu menggunakan remote untuk mengoperasikan (menjalankan dan
mematikan)
ompa air dan menggunakan pelampung untuk mengoperasikan pompa air secara otomatis.
Gambar 2. Rangkaian kendali dan rangkaian daya

Langkah-langkah kerja rangkaian Water Level Control


1. Diasumsikan bahwa tombol emergency, MCB rangkaian control dan MCB rangkaian daya tertutup
atau sudah pada posisi on.
Pada keadaan normal kontak overload 95 96 tertutup dan kontak 97 98 terbuka
Posisi 1 yaitu pada saat selektor switch dipindahkan pada posisi 1-2 maka lampu indikator L2 akan
menyala yang menandakan bahwa yang bekerja adalah pelampung (otomatis)
Ketika air di dalam bak telah kosong atau berkurang, pelampung akan tertarik ke bawah dan menutup
kontak yang terdapat pada pelampung sehingga arus akan mengalir pada kontaktor K1 dengan
demikian kontak utama 12 pada K1 akan menutup sedangkan kontak 3-6 pada RL (Relay) tetap
terbuka sehingga motor akan berputar yang di tandai dengan menyalanya lampu indikator L4
Apabila motor mengalami kelebihan beban maka kontak 95-96 akan membuka dan kontak 97-98 akan
menutup sehingga lampu indikator L3 yang menandakan kelebihan beban akan menyala dan
pada saat itu motor akan berhenti berputar.
Jika air di dalam bak telah penuh atau telah mencapai level yang telah ditentukan maka pelampung di
dalam air akan terangkat ke atas sehingga membuka kontak yang terdapat pada pelampung
tersebut dan motor akan akan berhenti berputar.
Proses selanjutnya kembali ke langkah nomor 4.
Untuk posisi 2 selektor switch dipindahkan pada posisi 3-4 maka lampu indikator L1 akan langsung
menyala yang menandakan bahwa operasi motor dilakukan secara remote (menyalakan dan
mematikan motor) dan pada saat itu pelampung tidak akan bekerja
Untuk menyalakan motor tekan push button Son
Kontak 1-4 akan menutup karena koil 2-10 relay (RL) mendapat energy listrik sehingga arus akan
mengalir melalui kontak 1-4 tersebut walaupun saklar Son dilepas
Dengan demikian kontak 3-6 dan 8-11 akan menutup sedangkan kontak 1-2 pada K1 tetap terbuka,
dengan demikian motor akan berputar yang ditandai dengan menyalanya lampu indikator L4
Apabila motor mengalami kelebihan beban maka kontak 95-96 akan membuka dan kontak 97-98 akan
menutup sehingga lampu indikator L3 yang menandakan kelebihan beban akan menyala dan
pada saat itu motor akan berhenti berputar.
Tekan push button Soff untuk mematikan motor.
Baik untuk operasi dengan remote ataupun secara otomatis (dengan pelampung) apabila ada hal-hal
yang tidak inginkan terjadi pada saat motor beroperasi dapat langsung menekan tombol
emergency sehingga seluruh rangkaian akan padam.
Rangkaian Water Level Control di atas belumlah sempurna, anda bisa memodifikasinya supaya
menjadi lebih
baik lagi dan juga lebih andal pastinya. Ini cuma salah satu contoh saja, jika anda ingin berusaha
sedikit saja maka
hasilnya pasti akan lebih bagus lagi dan tentunya memakai desain yang dibuat sendiri akan
memberikan kepuasan
yang tersendiri pula.
AdaUntuk pengoperasian pompa dengan remote, saya menggunakan relay yang dalam rangkaian
disingkat dengan RL dengan pertimbangan penggunaan remote hanyalah sebagai cadangan jika
pelampung mengalami kegagalan dalam pengoperasiannya. Anda dapat menggantinya dengan
kontaktor. Jika anda menggunakan relay, relaynya harus disesuaikan dengan kapasitas arus dari
motor pompa. Kalau tidak sesuai, bisa-bisa relaynya hangus dan anda akan merogoh kocek lebih
dalam lagi. Menyedihkan!
Motor yang digunakan pada rangkaian di atas adalah motor induksi 1 fasa. Jika anda menggunakan
motor induksi 3 fasa, maka rangkaian kontrolnya akan lebih rumit lagi. Silahkan anda berkreasi
sendiri.
Pada kondisi (3) dari gambar pelampung, usahakan jangan sampai tali pada pelampung terjadi lilitan
yang menyebabkan terbentuknya sebuah simpul sehingga kedua pelampung berkumpul pada satu
titik pada tali pelampung. Hal ini akan menyebabkan pompa mati menyala dalam waktu yang
relatif singkat. Apabila hal ini terjadi, maka lampu indikator L4 pada gambar akan berkedip-
kedip. Keuntungannya, anda akan melihat nyala lampu indikator yang berkedip-kedip pada panel
sehingga anda tidak perlu membeli lampu hias di toko kesayangan anda. Kerugiannya, anda akan
berteriak histeris sampai nadanya mungkin mencapai 7 oktaf (melebihi Gita Gutawa) karena
melihat tagihan rekening listrik anda yang meningkat dari biasanya jika anda membiarkan hal
tersebut terus berlangsung. Tentu saja penyebabnya adalah motor mati menyala dalam waktu
yang relative singkat, yang mana kita tahu bersama bahwa arus start dari motor induksi bisa 5
sampai 7 kali lebih besar dari arus nominalnya yang mana juga akan mempengaruhi putaran
kWh meter anda.
Pengalaman adalah guru yang baik tetapi belajar dari pengalaman orang lain adalah Guru Terbaik.
Jadi, jangan segan-segan untuk berlajar dari orang-orang yang sudah berpengalaman. So, take
my advice and Go On! Thanks

Anda mungkin juga menyukai