Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

WATER LEVEL CONTROL (WLC)


Dosen Pengampu: Bapak Djodi Antono, B.Tech, M.Eng.

Disusun Oleh :
Fathul Ihsan Annaafi’

3.39.16.0.08

LT 2D

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2017
DAFTAR ISI

JUDUL LAPORAN ................................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

JOB 05..................................................................................................................... 1

1. Pendahuluan ................................................................................................. 1

2. Dasar Teori ................................................................................................... 2

3. Gambar Rangkaian ....................................................................................... 5

4. Hasil Percobaan ............................................................................................ 6

5. Analisa Hasil Percobaan ............................................................................ 11

KESIMPULAN ..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

ii
JOB 06
WATER LEVEL CONTROL (WLC)

5.1 Pendahuluan
Banyaknya ditemui kelalaian dalam mematikan pompa air ketika air yang
ada dalam tampungan atau wadah telah penuh. Maka kami berfikiran
membuat sebuah alat yang menggunakan sensor air untuk mengetahui
keadaan air di dalam tampungan atau wadah tersebut dengan tiga lampu
indikator.
Lampu indikator pertama saat posisi air berada pada keadaan low atau pada
dasar permukaan tampungan atau wadah. Lampu indikator kedua saat posisi
air berada pada keadaan setengah dari dari tampungan atau wadah. Lampu
indikator ketiga saat posisi air berada pada keadaan penuh dalam tampungan
atau wadah.
Sehingga alat ini dapat memudahkan manusia untuk lebih menghemat air
dan lebih praktis ketika sedang melakukan berpergian jauh bahkan sedang
sibuk dengan urusan pribadi.Dunia industri terus berkembang dengan
sistem-sistem yang baru dalam bidang
manufaktur maupun energi, khususnya sistem kontrol. Saat ini banyak
sekali ditawarkan suatu metode kontrol yang efektif dan mudah untuk
diimplementasikan, salah satunya kontrol dengan sistem WLC (Water Level
Control)
Kontrol level air merupakan salah satu dari sekian banyak sistem yang ada
dalam dunia industri. Selain sederhana, sistem tersebut banyak sekali
digunakan dalam dunia industri, misalnya: industry kimia, proses produksi
minyak dan gas, dan lain-lain.
Pada project ini dilakukan proses kontrol level air dari suatu prototype
Water Level Control.

1
5.2 Dasar Teori
Rangkaian Water Lever Control atau yang sering disingkat dengan WLC
atau rangkaian kontrol level air merupakan salah satu aplikasi dari rangkaian
konvensional dalam bidang tenaga listrik yang diaplikasikan pada motor
listrik khususnya motor induksi untuk pompa air. Fungsi dari rangkaian ini
adalah untuk mengontrol level air dalam sebuah tangki penampungan yang
banyak dijumpai di rumah-rumah atau bahkan disebuah industri di mana
pada level tertentu motor listrik atau pompa air akan beroperasi dan pada
level tertentu juga pompa air akan mati. Untuk mengontrol level air dalam
tangki penampungan dapat menggunakan dua buah pelampung yang mana
masing-masing dari pelampung tersebut menentukan batas atas dan batas
dari level air. Jadi pada saat anda sedangkan menjalankan pompa air, dengan
mengaplikasikan rangkaian Water Level Control pada pompa air yang anda
gunakan, anda tidak perlu menunggu hanya untuk mematikan pompa air
pada saat tangki atau bak air penuh karena apabila air dalam tangki sudah
penuh maka pompa akan padam dengan sendirinya tanpa harus menekan
tombol stop. Demikian juga apa bila air dalam tangki atau bak mulai
berkurang sesuai dengan batas yang telah ditentukan maka pompa akan
jalan dengan sendirinya. Dengan demikian ada bisa melakukan kegiatan
yang lain yang lebih berguna.

Jadi pada saat anda sedangkan menjalankan pompa air, dengan


mengaplikasikan Rangkaian Water Level Control pada pompa air yang anda
gunakan, anda tidak perlu menunggu hanya untuk mematikan pompa air
pada saat tangki atau bak air penuh karena apabila air dalam tangki sudah
penuh maka pompa akan padam dengan sendirinya tanpa harus menekan
tombol stop. Demikian juga apa bila air dalam tangki atau bak mulai
berkurang sesuai dengan batas yang telah ditentukan maka pompa akan
jalan dengan sendirinya. Untuk lebih jelasnya perhatikan bagaimana sebuah
pelampung dapat bekerja pada sebuah Rangkaian Water Level Control
sebagai berikut:

2
Gambar 1. Sketsa Simulasi WLC

5.3 Pengoperasian WLC


Dalam pengoperasian WLC dapat dioperasikan secara manual dan otomatis.
Pastikan sumur terisi sampai menyentuh sensor WLC pada level high.
A. Pengoperasian Manual
Setelah sumur sudah terisi, maka selector switch diatur pada
pengendalian manual. Tiap motor dikendalikan oleh saklar tunggal.
Motor I, dikendalikan oleh saklar S1. Motor II dikendalikan oleh S2. Dan
motor III, dikendalikan oleh S3. Ketiga motorpun dapat bekerja secara
bersama. Pengoperasian secara manual tidak dipengaruhi oleh WLC.
B. Pengoperasian Otomatis
Pompa DWP P3
1. Air di sumur dalam pada level maks pompa P3 siap beroperasi
2. Air di grand reservoir pada level medium atau lebih rendah pompa P3
running,
3. Air di grand reservoir pada level maks pompa P3 OFF,
4. Pompa diamankan terhadap beban lebih,

3
5. Pompa P3 terinterlok pada level minimum di sumur dalam.
Pompa distribusi P1 dan P2
1. Air di grand reservoir pada level medium pompa P1 dan P2 ready,
2. On/off pompa bergantung pada levl air di menara air
*air di menara pada level low kedua pompa P1 dan P2 beroperasi
semua (rancangan tidak boleh start bersama-sama)
*air di menara pada level medium satu pompa bekerja, salah satu
pompa terus bekerja (missal P1) melayani kebutuhan air bagi
pemakai, sedangkan pompa lain (P2) pada posisi standby,
*air di menara pada level high semua pomp off,
*jika air kembali pada level medium salah satu pompa kembali
bekerja, namun yang bekerja berganti P2 sedangkan P1 ganti pada
posisi standby, jadi pada setiap level ini tercapai pompa P1 dan P2
bekerja bergantian,
3. Setiap pompa diamankan terhadap beban lebih
4. Semua pompa P1 dan P2 terinterlok pada level minimum di grand
reservoir.
Catatan tambahan sebagai panduan dalam rancangan:
1. Setiap pompa disediakan indicator yang mengindikasikan keadaannya
(ready, running, dan overload)
2. Pada posisi otomatis setiap terjadi gangguan karena tidak tersedia air
di setiap gugus, maka disediakan indicator berupa lampu tanda dan
perangkat tanda bahaya (alarm),
3. Catu daya 3x380/220 Volt, 50 Hz dipasang di ruang kendali,
4. Jarak panjang pompa P3 dan ruang kendali ±300meter, rugi tegangan
yang diijinkan maksimum 5%
5. Sensor dan tranduser level air (WLC) dapat dipasang sesuai
ketentuan.

4
5.4 Gambar Rangkaian

Gambar 2. Rangkaian WLC

5
5.5 Hasil Percobaan

6
7
8
9
10
5.6 Analisa Hasil Percobaan

Sebelum melakukan percobaan sumber dihubungkan ke 3 fasa. Kemudian


meng ON kan MCB. Sumur harus selalu ada air sebagai syarat agar panel
dapat bekerja. Kemudian kita menentukan selector switch ke manual atau
otomatis. Jika manual hanya memutar saklar untuk menjalankan motor I, II,
dan III. Ketika selector switch ke posisi otomatis dan grand reservoir tidak
berisi air maka pompa 1 bekerja. Kemudian setelah grand reservoir terisi
penuh (menyentuh elektroda pada level high) dan tandon tidak berisi air,
maka pompa 2 dan 3 bekerja secara bergantian. Setelah air menyentuh
elektroda pada level medium salah satu pompa mati dan salah satunya masih
mengisi sampai air penuh (menyentuh elektroda level high). Kemudian
setelah air penuh, motor yang tadi mengisi mati. Setelah air pada tandon
menyentuh level medium kembali, maka salah satu motor mengisi kembali
sampai penuh dan motor mati, begitu seterusnya.

11
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat dibuat kesimpulan
sebagai berikut.

1. Water Level Control berfungsi untuk mengontrol level air dalam sebuah
tangki penampungan yang banyak di jumpai di rumah, dimana pompa
air dapat di operasikan dan di matikan secara otomatis.
2. Pengoperasian WLC dapat dioperasikan secara manual dan otomatis.
3. Pengoperasian secara manual tidak dipengaruhi oleh WLC.
4. Pengoperasian secara otomatis dipengarui oleh ketinggian air yang
menyentuh elektroda untuk menggerakkan ketiga motor.

12
DAFTAR PUSTAKA

Lukas Joko D.A. 2008. Rancangan Listrik Kendali Industri.

Kisel, E. Thomas, Modern Industrial/Electrical Motor Controls, 1990, PRINTICE


HALL, Englewood Cliffs, New Jersey 07632

Ogata, Katshuiko, Modern Control Engineering, 1994, Prentice Hall, Inc.

http://www.alatuji.com/article/detail/536/water-level-control-untuk-
mengidentifikasikan-level-air#.WlgtNqiWbIU

13

Anda mungkin juga menyukai