I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan
Tenaga listrik merupakan kebutuhan yang Adapun maksud dan tujuan dari laporan ini
sangat vital dan dalam kehidupan manusia adalah :
sehari-hari baik untuk kepentingan pribadi 1. Mengetahui Sistem SCADA di PT. PLN
maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Selain (Persero) APD Bandung
itu tenaga listrik juga sangat dibutuhkan untuk 2. Mengetahui sistem pemeliharaan Master
industri-industri besar maupun industri kecil, Station SCADA di wilayah kerja PT. PLN
perkantoran, pertokoan dan lain sebagainya. (Persero)
Tenaga listrik harus selalu tersedia dalam
jumlah yang cukup pada waktu yang tepat,
dengan keandalan yang tinggi dan mempunyai II. PEMBAHASAN
mutu yang baik. Untuk memenuhi hal tersebut 2.1. Pengertian SCADA
diperlukan pengaturan yang baik dalam Pengaturan tenaga listrik pada sistem
persediaan dan dalam penyaluran sistem tenaga interkoneksi dilaksanakan oleh pusat pengaturan
listrik secara merata dan keandalan sistem dan sistem tenaga listrik. Dalam pelaksanaannya,
mutu yang baik sangat dibutuhkan suatu sistem pusat pengatur sistem tenaga listrik PT.PLN
yang terintegrasi. (Persero) khususnya dispatcher membutuhkan
Dalam rangka meningkatkan mutu yang peralatan yang berbasis komputer sehingga data
baik dan kehandalan sistem pasokan listrik, informasi yang dibutuhkan lebih cepat dan
maka PT. PLN (Persero) menggunakan sistem akurat. Sistem pengaturan berbasis komputer
SCADA (Supervisory Control And Data yang digunakan adalah SCADA yang terdiri dari
Acquisition) sebagai pengawasan kontrol dan perlengkapan hardware dan software.
pengambilan data dari jarak jauh, mulai dari Suatu sistem SCADA terdiri dari sejumlah
pengambilan data pada peralatan pembangkit RTU (Remote Terminal Unit), sebuah Master
atau Gardu Induk, pengolahan informasi yang Station/ACC (Area Control Center), dan
diterima, sampai reaksi yang ditimbulkan dari jaringan telekomunikasi data antara RTU dan
hasil pengolahan informasi. ACC. RTU dipasang di setiap Gardu Induk atau
Dengan adanya sistem SCADA Pusat Pembangkit yang hendak dipantau. RTU
penyampaian dan pemrosesan data dari sistem ini bertugas untuk mengetahui setiap kondisi
tenaga listrik akan lebih cepat diketahui oleh peralatan tegangan tinggi melalui pengumpulan
operator (dispatcher). Informasi pengukuran besaran-besaran listrik, status peralatan, dan
sinyal alarm yang kemudian diteruskan ke
ACC melalui jaringan telekomunikasi data.
.
b. Telemetering
2.6. Sistem SCADA di PT. PLN (Persero) APD
Merupakan fungsi dimana SCADA Bandung
dapat melakukan pengukuran terhadap 2.6.1. Elemen – Elemen Dalam Sistem SCADA
parameter besaran listrik yang ada pada di PT. PLN APD Bandung
gardu induk dan jaringan SUTM secara Elemen penting pada sistem
jarak jauh lalu menampilkannya pada Pusat SCADA di PT. PLN APD Bandung ini
Kontrol. Besaran-besaran yang dapat diukur terdiri dari 3 bagian utama yaitu :
adalah sebagai berikut: master station, Remote Terminal Unit
a. Tegangan bus bar. (RTU), dan peralatan yang dikontrol,
b. Daya aktif dan reaktif unit pembangkit. dalam hal ini yaitu cell 20 kV. Berikut
c. Daya aktif dan reaktif trafo 500/ 150 merupakan konfigurasi 3 elemen penting
KV, 150/30 KV dan 150/22 KV. dalam sistem SCADA. Gambar 3.2
d. Daya aktif dan reaktif merupakan konfigurasi elemen-elemen
penghantar/penyulang. dalam system SCADA yang merupakan
e. Frekuensi Sistem bagian terpenting yang diantaranya
Besaran seperti daya, arus, dan tegangan di master station, RTU (Remote Terminal
seluruh bagian sistem nantinya berpengaruh
pada perencanaan maupun pelaksanaan
operasi sistem tenaga.
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA