SCADA (Supervisory Control and Data Aquisition) pada PT. PLN (Persero)
Disusun Oleh :
Sharfina Arindriarsya
3.39.17.0.23
LT-3D
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Menyelesaikan tugas mata kuliah SCADA.
2. Mengetahui sistem SCADA di PT. PLN (Persero) dan penerapannya pada Area Pelayanan
Jaringan (APJ) Purwokerto.
Tujuan dari sistem SCADA ini adalah mengumpulkan data dari plant yang lokasinya
berada di tempat yang jauh dari MTU, mengirimkan data tersebut ke RTU, menampilkan
data pada monitor atau master computer di ruang kontrol, menyimpan data ke hard drive
dari master computer dan melakukan kontrol serta monitoring terhadap plant dari ruang
kontrol melalui HMI.
HMI merupakan perangkat dan sarana yang sangat penting pada suatu pusat sistem
pengendalian tenaga listrik yang diperlukan sebagai media komunikasi antara operator
dengan komputer untuk memanfaatkan data dari sistem real time.
2.2.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup SCADA yang diterapkan di Indonesia secara cakupan wilayahnya
dibagi menjadi beberapa pengatur, yaitu :
a. Pengaturan Beban
Pengendalian sistem tenaga listrik dengan memperhatikan besaran ukur listrik,
indikasi/status peralatan listrik, peralatan bantu lainnya, serta melakukan kendali jauh
terhadap peralatan pada sistem tenaga listrik.
b. Pengatur Antar Regional
Pengatur yang melaksanakan fungsi pengaturan beban pada suatu sistem
pembangkitan, penyaluran, dan mensupervisi beberapa Pengatur Regional / Wilayah
yang secara organisatoris berada di bawah hirarkinya.
c. Pengatur Wilayah
Pengatur yang melaksanakan fungsi pengaturan beban pada suatu sistem
pembangkitan, penyaluran dan distribusi di suatu daerah kerja wilayah.
d. Pengatur Regional
Pengatur yang melaksanakan fungsi pengaturan beban pada suatu bagian dari
sistem pembangkit, penyaluran dibawah supervisi Pengatur Antar Regional yang
bersangkutan.
e. Pengatur Subregional
Pengatur yang melaksanakan fungsi pengaturan beban pada suatu bagian dari daerah
kerja Pengatur Regional.
f. Pengatur Distribusi
Pengatur yang melaksanakan fungsi pengaturan beban pada suatu sistem distribusi.
(SPLN 109-1:1996 Bab 2, Pengatur)
Selain hierarki mengenai sistem pengatur yang sudah ada pada sistem SCADA
yang diterapkan di Indonesia
2.2.3 Fungsi SCADA
Fungsi penerapan system SCADA umumnya antara lain :
a. Telekontrol
Telekontrol adalah kendali peralatan operasional jarak jauh menggunakan
transmisi informasi dengan teknik telekomunikasi. [IEV 371-01-01].
Degan fungsi ini maka dengan menggunakan remote sudah dapat mengendalikan
alat-alat yang ada di lapangan.
b. Telesignal
Pengawasan status dari peralatan operasional dalam jarak tertentu dengan
menggunakan teknik telekomunikasi seperti kondisi alarm, posisi switch atau posisi
katup. [IEV 371-01-04]
Keadaan peralatan dilapangan dapat diketahui keadaanya apakah masih normal
atau terjadi gangguan hanya dengan melihatnya di ruang dispatcher.
c. Telemetering
Transmisi nilai variabel yang diukur dengan menggunakan teknik telekomunikasi.
[IEV 371-01-03]
Pengukuran-pengukuran dari variabel yang terkait dengan data yang dibutuhkan
dapat dilihat dan diukur dari pusat kantor pengatur.
b. Media Telekomunikasi
Media telekomunikasi, sebagai media untuk menyampaikan pesan/sinyal antara
RTU dengan Control Center dan sebaliknya. Media komunikasi bisa berupa media
kabel, power line carrier, serat optik maupun frekuensi radio.
b. Scada Survalent
Scada Survalent memeiliki kontrol real-time dan akuisisi data untuk operasi utilitas
yang meliputi: tidak ada batas untuk poin status, titik kontrol, poin analog, atau jalur
komunikasi.
Pada mulanya Diterapkan di wilayah APJ Semarang saja. Dibangun pertama tahun
2004 untuk 6 GI 53 Penyulang, 15 Recloser. Pengembangan kedua tahun 2006 untuk 7
GI, 36 Penyulang, Pengembangan ketiga tahun 2008 untuk 11 Penyulang Latar belakang
: mendukung perbaikan SAIDI & Citra PLN.
Gb. 9 Salah satu panel SCADA Survalent
Scada IDAS untuk sekarang hanya diterapkan di wilayah APJ Semarang. Dibangun
pertama pada tahun 2007 (3 recloser, 15 LBS).
GB. 11 SALAH SATU PANEL SCADA IDAS
2.3 SCADA Pada APJ Purwakarta
2.3.1 Area Pelayanan Jaringan Purwakarta
APJ Purwokerto merupakan bagian dari PT.PLM (Persero) yang memiliki wilayah kerja
sekarisidenan Banyumas ditambah Wonosobo.
d. Alat-alat Pendukung
Pada system SCADA Survalent ini, menggunakan perrangat SCADA seperti biasa,
meliputi MTU, RTU, Perangkat komunikasi serta peralatan—peralatan kelistrikan di
lapangan.
RTU yang dipakai pada sistem SCADA di APJ Purwokerto adalah RTU yang
memiliki merk Moksa. Untuk sistem komunikasi yang dipakai sebagai penghubung
Mater Unit ke RTU menggunakan kabel fiber optic.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
[1] SPLN S3.001: 2008 Lampiran Surat Keputusan Direksi PT PLN (PERSERO) No:
166.K/DIR/2009
[2] Wirabuana, Cakra. 2010. Motor Sinkron. Universitas Indonesia.
[3] Ir.Sampurno Sp.Mt, Ir.Wahyudi S.N. Mt. Sasaran Dan Penerapan Scada :Stt-Ypln
[4] Andika Hasan Ghozali.2011.Makalah Kerja Praktek RTU560 Pada Sistem Scada PT. PLN
(Persero) Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali Region Jawa Tengah Dan DIY:
Universitas Diponegoro
[5] Agung Triatmojo.2014.Makalah Scada Dan DCS : Pliteknik Negeri Sriwijaya.
[6] Herdyno Anggarifkyandi,Hermawan, Dr. Ir. DEA..Operasi Sistem Distribusi dengan
SCADA di PT. PLN ( Persero )APD Semarang: Universitas Diponegoro.
[7] PT. PLN (Persero) APJ. Purwokerto.
[8] https://www.scribd.com/document_downloads
/direct/199562686?extension=pptx&ft=1417648617<=1417652227&user_id=136410959
&uahk=X/y5W0aaIu6EwVmmc7e0ZZIGhRM
[9] http://s3.amazonaws.com/pptdownload/
konfigurasiapdsemarang2012-120417063105-phpapp02.pptx?response-contentdisposition
=attachment&Signature=TVo3fxleiChl1%2Bd8Pb8QHwjwHpQ%3D&Expires=141766871
3&AWSAccessKeyId=AKIAI6DXMWX6TBWAHQCQ