2
PEMBENTUKAN SISTEM PANAS BUMI
Pada dasarnya sistim panas bumi terbentuk sebagai hasil perpindahan panas
dari suatu sumber panas ke sekelilingnya yang terjadi secara konduksi dan
secara konveksi.
Temperatures in Depth in
Celcius kilometers
---2,000
4,0000--- ---4,000
5,0000--- ---6,000
3
PEMBENTUKAN SISTEM PANAS BUMI
• Air karena gaya gravitasi selalu
mempunyai kecenderungan
untuk bergerak kebawah, akan
tetapi apabila air tersebut Permukaan
kontak dengan suatu sumber
panas maka akan terjadi Perpindahan Panas
perpindahan panas sehingga Zona Air Secara Konveksi
temperatur air menjadi lebih
tinggi dan air menjadi lebih Perpindahan Panas
ringan. Secara Konduksi
7
Lempeng-lempeng ini bergerak secara perlahan-lahan dan menerus. Di
beberapa tempat lempeng-lempeng bergerak memisah sementara di
beberapa tempat lainnya lempeng-lempeng saling mendorong dan salah
satu diantaranya akan menujam di bawah lempeng lainnya.
8
Tumbukan antara lempeng India-Australia di sebelah selatan dan lempeng
Eurasia di sebelah utara mengasilkan zona penunjaman (subduksi) di
kedalaman 160 - 210 km di bawah Pulau Jawa-Nusatenggara dan di
kedalaman sekitar 100 km (Rocks et. al, 1982) di bawah Pulau Sumatera.
Hal ini menyebabkan proses magmatisasi di bawah Pulau Sumatera lebih
dangkal dibandingkan dengan di bawah Pulau Jawa atau Nusatenggara.
10
PLTP
11
PENGERTIAN PUSAT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI
PLTU = PLTP*
13
KOMPONEN UTAMA PUSAT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI
14
SEPARATOR
Sumur-sumur panas bumi
umumnya memproduksikan fluida
campuran, uap dan air,
sedangkan turbin di PLTP
digerakkan oleh uap kering atau
hampir superheated (uap air).
Pemisahan uap dan air ini
dilakukan di separator.
Karakteristik operasional separator
yang harus dicapai pada
pemisahan fluida panas bumi yang
paling penting adalah efisiensi
pemisahan fluida yang harus tinggi
dan penurunan tekanan yang kecil
selama di separator untuk
mencegah terjadi endapan
(scaling) dan korosi di sudu turbin
(blade) serta
menghasilkan output listrik yang
tinggi.
15
DEMISTER
16
TURBIN
adalah suatu mesin penggerak dimana energi fluida kerja, dalam hal ini adalah uap,
dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin. Bagian turbin yang berputar dinamakan
roda turbin. Roda turbin ini terletak didalam rumah turbin. Roda turbin memutar poros yang
menggerakan atau memutar bebannya, yang dalam hal ini adalah generator listrik. Generator
disini berfungsi untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik.
17
KONDENSOR
18
HOT WELL PUMP (HWP)
19
COOLING TOWER
20
PRINSIP
KERJA Separator antara
uap dan air
21
22
PERKEMBANAGAN TEKNOLOGI PLTP
23
DRY STEAM POWER PLANT
24
25
FLASH STEAM POWER PLANT
Teknologi ini bekerja pada suhu
diatas 1820C pada reservoir, cara
kerjanya adalah apabila lapangan
menghasilkan terutama air panas,
perlu dipakai suatu separator yang
memisahkan air dan uap dengan
menyemprotkan cairan ke dalam
tangki yang bertekanan lebih rendah
sehingga cairan tersebut menguap
dengan cepat menjadi uap yang akan
memutar turbin dan generator akan
menghasilkan listrik. Air panas yang
tidak menjadi uap akan dikembalikan
ke reservoir melalui injection wells.
Kekurangannya adalah masih
mengeluarkan emisi gas
carbondioksida, nitritoksida dan Contohnya : PLTP Gunung Salak
sulfur.
26
27
BINARY CYCLE POWER PLANT
Teknologi ini menggunakan suhu uap
reservoir yang berkisar antara 107-182⁰C.
Cara kerjanya adalah uap panas di alirkan
ke salah satu pipa ke heat exchanger
untuk menguapkan cairan di pipa lainnya
yang disebut pipa kerja. Pipa kerja adalah
pipa yang langsung terhubung ke turbin,
uap ini akan menggerakan turbin yang
telah dihubungkan ke generator. dan
hasilnya adalah energi listrik. Cairan di
pipa kerja memakai cairan yang memiliki
titik didih yang rendah seperti Iso-butana
atau Iso-pentana.
Keuntungan teknologi binary-cycle adalah
dapat dimanfaatkan pada sumber panas
bumi bersuhu rendah. Serta teknologi ini
tidak mengeluarkan emisi. Dengan
efisiensi panas 10-13%.
Contohnya : PLTP Lahendong
28
29
KELEBIHAN PLTP
30
KEKURANGAN PLTP
33
PLTP Sibayak
Operator: PT Pertamina Geothermal Energy
Kapasitas: 12 MW
Wilayah Kerja Panasbumi: Sibayak - Sinabung, Sumatera Utara
PLTP Sarulla
Operator: Sarulla Operation Ltd
Kapasitas: 330 MW
Wilayah Kerja Panasbumi: Sibual-buali, Sumatera Utara
PLTP Ulubelu
Operator: PT Pertamina Geothermal Energy
Kapasitas: 220 MW
Wilayah Kerja Panasbumi: Waypanas, Lampung
34
PLTP Kamojang PLTP Salak
Operator: PT Pertamina Geothermal Energy Operator: PT Star Energy Geothermal Salak. Ltd
Kapasitas: 235 MW Kapasitas: 377 MW
Wilayah Kerja Panasbumi: Kamojang - Darajat, Jawa Barat Wilayah Kerja Panasbumi: Cibeureum - Parabakti, Jawa Barat
PLTP Karaha
Operator: PT Pertamina Geothermal Energy
Kapasitas: 30 MW
Wilayah Kerja Panasbumi: Karaha Bodas, Jawa Barat
35
PLTP Matalako
Operator: PT Perusahaan Listrik Negara
Kapasitas: 2,5 MW
Wilayah Kerja Panasbumi: Matalako, NTT
PLTP Ulumbu
Operator: PT Perusahaan Listrik Negara
Kapasitas: 10 MW
Wilayah Kerja Panasbumi: Ulumbu, NTT
36
PLTP Lahendong
Operator: PT Pertamina Geothermal Energy
Kapasitas: 120 MW
Wilayah Kerja Panasbumi: Lahendong - Tompaso, Sulawesi
Utara
37
Thanks!
ANY QUESTIONS?
Angkat tanganmu,
Sebut nama dan nomor presensimu!
38