PADA SCADA
1
POINT PENTING DALAM KOMUNIKASI
DATA PADA SCADA
2
FUNGSI SCADA TERKAIT KOMUNIKASI
DATA (TELEINFORMASI)
Teleinformasi
Informasi dasar tentang sistem tenaga listrik diperoleh
dari pemantauan status peralatan dan pengukuran
besaran listrik pada pusat-pusat listrik dan gardu induk.
Informasi yang dikumpulkan oleh Remote Terminal
Unit (RTU) dan dikirim ke Pengatur atau dikirim oleh
Pengatur ke RTU disebut teleinformasi. Meliputi:
Telemetering ( Pengukuran jarak jauh / TM )
Telesignaling ( Signal jarak jauh / TS )
Telecommand/Telekontrol ( Perintah jarak jauh / TC )
atau Remote Control (Pengendalian jarak jauh / RC)
3
TELESINYAL
Telesinyal : Posisi atau status pemutus tenaga,
pemisah, ada tidaknya alarm, dan sinyal-sinyal
lainnya.
Telesinyal dapat berupa kondisi suatu peralatan
tunggal, dapat pula berupa pengelompokan (grouping)
dari sejumlah kondisi.
Telesinyal dapat dinyatakan secara tunggal (single
indication) atau ganda (double indication).
Status peralatan dinyatakan dengan cara indikasi
ganda. Indikasi tunggal digunakan untuk menyatakan
alarm.
4
TELEMETER
Nilai besaran-besaran listrik pada suatu saat tertentu,
seperti: tegangan, daya aktif, daya reaktif, arus,
frekuensi.
TELEKONTROL
Perintah untuk merubah keadaan peralatan
(kontrol diskrit) atau setting suatu peralatan
(kontrol analog) yang dikirim dari Pengatur.
5
PRIORITAS KEANDALAN
KOMUNIKASI DATA
PEMBANGKIT
GARDU INDUK
GARDU HUBUNG
GARDU TENGAH
KEY POINT
6
PROTOKOL
Protokol adalah aturan komunikasi data yang harus dipahami oleh dua
perangkat atau sistem yang saling berhubungan.
Open Protocols is a must.
8
KECEPATAN
Kecepatan komunikasi yang dipersyaratkan adalah
minimal 300 bps.
9
SISTEM KOMUNIKASI SCADA
10
PROSES PENERIMAAN DATA SCADA
MW
MVAR
CT
TRANDUSER kV
PT Hz
A
PMT, PMS LIMIT SWITCH TS
RTU
RTU
MODEM MODEM
RTU FIBER OPTIK FIBER OPTIK
TERMINAL TERMINAL
MODEM MODEM
RTU
PLC PLC
MODEM MODEM
RTU FRONT END
SKTT
MODEM MODEM
RADIO LINK RADIO LINK
RTU
KABEL PILOT
MODEM MODEM
RTU
12
PROSES PENERIMAAN DATA SCADA
( RTU SATELIT – RTU CONCENTRATOR )
OPGW
MODEM MODEM
RTU
FIBER OPTIK FIBER OPTIK
SATELIT TERMINAL
TERMINAL
MODEM MODEM
RTU
SATELIT PLC PLC
MODEM MODEM
RTU RTU
SATELIT AFT AFT CONCENTRATOR
SKTT
MODEM MODEM
RTU RADIO LINK RADIO LINK
SATELIT
KABEL PILOT
MODEM MODEM
RTU
SATELIT
13
PROSES PENERIMAAN DATA SCADA
( RTU CONCENTRATOR – FRONT END )
OPGW
MODEM MODEM
RTU FIBER OPTIK
FIBER OPTIK
CONCENTRATOR TERMINAL
TERMINAL
MODEM MODEM
RTU
CONCENTRATOR PLC PLC
MODEM MODEM
RTU FRONT END
SKTT
MODEM MODEM
RTU RADIO LINK RADIO LINK
CONCENTRATOR
KABEL PILOT
MODEM MODEM
RTU
CONCENTRATOR
14
WORK STATION
MIMIC BOARD
ALARM
DATA LOGER
RECORDER
15
16
MEDIA KOMUNIKASI DATA
PLC (Power Line carrier) digunakan selain untuk sarana
voice, juga untuk komunikasi data (SCADA) dan sarana
perlengkapan teleproteksi.
Serat optik digunakan untuk komunikasi (internal PLN),
jaringan internet, Video Conference, dan SCADA.
Wireless Communication systems
– Wireless LAN
– GSM Network
– Radio modems
Microwave
18
MEDIA
KOMUNIKASI
SCADA
19
MAIN COM. A MAIN COM. B
Komunikasi Data
Antara Master Station FRONT END FRONT END
Dengan RTU
DIFF DIFF
MODEM MODEM
Transmisi line
MODEM MODEM
RTU
20
Power Line Carier (PLC)
Pada mulanya sistem ini hanya digunakan untuk transmisi sinyal suara
saja. Selanjutnya sistem PLC di Indonesia dikembangkan penggunaannya
untuk pengoperasian relay-relay proteksi dan transmisi data.
Pada prinsipnya terminal PLC berupa peralatan radio, dengan sistem
modulasi amplitudo single side band. Peralatan tersebut dilengkapi
dengan berbagai fasilitas untuk keperluan komunikasi suara, data dan
teleproteksi.
Frekuensi kerja yang digunakan untuk sistem PLC adalah diantara 50 -
500 kHz.
Untuk keperluan komunikasi suara diperlukan peralatan tambahan
berupa PABX untuk saluran telepon. Untuk komunikasi data diperlukan
RTU, sedangkan untuk teleproteksi dihubungkan dengan relay jarak.
Untuk meningkatkan sistem komunikasi PLC secara efisien, yaitu dimana
karakteristik penyaluran isyarat pembawa digabung dengan karakteristik
penyaluran tenaga pada tegangan tinggi, diperlukan suatu peralatan
21
pengait (Line Coupling Equipment).
Sistem telekomunikasi dengan media Saluran
Tegangan Tinggi PLC
RTU RTU
22
Bagian-bagian dari Power Line Carier
a.Carier Set/PLC Tranceiver
Piranti ini bertugas memproses sinyal-sinyal informasi yang akan disalurkan
melalui media saluran tansmisi tegangan tinggi.
b.Kabel Koaksial
Kabel koaksial berfungsi untuk menyalurkan frekuensi pembawa dari carier
set ke saluran tegangan tinggi.
c. Peralatan Kopling
Fungsi dari peralatan kopling ini antara lain :
Menghubungkan sisi tegangan tinggi dari saluran transmisi tegangan tinggi
dengan sisi tegangan rendah PLC.
Melindungi peralatan komunikasi dari tegangan surja yang berlebih.
Melewatkan sinyal pembawa yang berfrekuensi tinggi dari terminal PLC ke
saluran tegangan tinggi.
Membelokan frekuensi tegangan listrik 50 Hz yang menuju peralatan PLC.
Mencegah frekuensi tinggi dari sinyal pembawa yang masuk menuju peralatan
23
gardu induk.
Bagian-Bagian Peralatan Kopling
Keterangan gambar :
1. Drain coil
2. Arrester pertama
3. Kontak pentanahan
4. Transformator penyeimbang
dan pengisolasi.
5. Peralatan penala
6. Arrester kedua.
27
Peralatan kopling [cont’d]
28
SERAT OPTIK
Menggunakan SINAR-X sebagai transmisi data dalam
serabut kaca.
Berbentuk silinder dan menyalurkan energi gelombang
elektromagnetik dalam bentuk cahaya di dalam
permukaannya dan mengarahkan cahaya pada sumbu
axisnya.
29
STRUKTUR FIBER OPTIK
Core Primary Coating Protective Coating
30
STRUKTUR FIBER OPTIK
Stuktur fiber optik biasanya terdiri atas 3 bagian, yaitu :
Bagian yang paling utama dinamakan inti (core)
Gelombang cahaya yang dikirim akan merambat dan mempunyai indeks
bias lebih besar dari lapisan kedua, dan terbuat dari kaca. Inti (core)
mempunyai diameter yang bervariasi antara 5 – 50 m tergantung jenis
serat optiknya.
31
KOMPONEN FIBER OPTIK
Transmitter Optical splice
Electrical
Input
signal Conector
Drive Circuit Light
Optical
Optical couple or
Source
Fiber
Beam splitter
Optical
reciever
Repeater
Electronics To other
Optical splice
Equipment
Optical transmitter
Receiver
Fiber
Electrical Signal
Optical flyead Optical Signal restorer Out
reciever
amplifier
Amplifier
32
Sistem Jaringan OPGW 150 kV / 500 kV
VM: Voice Mail DCDB
Gedung Lain
33 INDOOR
220 V
Solusi Jaringan Microwave
Frekuensi 7 GHz
ODU ODU
IDU
IDU
SCADA
LAN
Otomasi
Proteksi`
34
MDS Wireless Solution
35
Solusi Jaringan Wireless
Frekuensi 330 – 512 MHz
Yagi Yagi
LEDR
LEDR
SCADA
LAN
Otomasi
Proteksi`
36
Radio over IP (RoIP)
Integrated radio HT and data
37
Bagan Diagram RoIP Base
(Router)
38
Bagan Diagram RoIP Linking
39
Solusi Optimalisasi Jaringan Radio HT (Panggil)
Existing IP backbone
40
Jatim Bali
KONFIGURASI KOMUNIKASI
ANTARA MASTER DENGAN RTU
(1) KONFIGURASI TITIK KE TITIK (POINT TO
POINT)
41
(2) KONFIGURASI BANYAK TITIK KE SATU TITIK
(MULTIPOINT TO POINT)
Pusat kontrol dihubungkan ke lebih dari satu stasiun luar dengan satu terminal
hubung yang sama. Pada setiap saat, hanya satu stasiun luar yang diijinkan
mengirimkan data ke control center. Peralatan telekontrol pusat dapat
mengirimkan data ke satu atau lebih stasiun–stasiun luar yang dipilih atau
secara bersamaan.
43
(4) KONFIGURASI BANYAK TITIK-SALURAN BERSAMAAN
(PARTYLINE)
Pusat kontrol dihubungkan ke lebih dari satu stasiun luar oleh suatu jalur yang sama.
Batasan-batasan yang terjadi pada saat pertukaran antara pusat dan stasiun-stasiun
luar sama dengan pada konfigurasi banyak titik-bintang.
44
(5) KONFIGURASI BANYAK TITIK-CINCIN (LOOP)
Jalur komunikasi antara semua stasiun membentuk suatu cincin. Ini merupakan suatu
metode yang lebih disukai untuk memperbaiki kehandalan dari jalur komunikasi.
Jika jalur terpotong pada beberapa lokasi, komu-nikasi yang utuh masih dapat
dipertahankan, karena setiap stasiun dapat dijangkau dari dua sisi cincin.
45
(6) KONFIGURASI GABUNGAN
46
REFERENSI
Teknologi Sistem Pengendalian Tenaga Listrik Berbasis SCADA,
Bonar Pandjaitan, Prenhallindo, Jakarta, 1999.
Pola SCADA (REVISI), SPLN No. 109 Tahun 1996.
Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, Widyawan dan Sujoko.
Sistem Scadatel Secara Umum, Pusat Pendidikan dan Pelatihan PLN
P3B JB RJKB. Ihsan Prabowo.
Solusi Konfigurasi Jaringan Telekomunikasi untuk PT. PLN (Persero),
Jaring Telekomunikasi Indonesia.
Pola SCADA, SPLN 109-1:1996.
Peralatan Kopling Power Line Carrier, Agung Nugroho, Transmisi, Vo
l. 10, No. 2, Desember 2005 : 14 – 18.
Telekontrol dan Telesinyal untuk Pengaturan Penyaluran Tenaga Listrik
Berbasis Scada (Studi Kasus Pada Remote Terminal Unit Indactic 33),
Laporan KP di PT. PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah dan DIY
47 UPT Semarang Gi 150 KV Srondol, oleh Utis Sutisna, Jurusan Teknik
Elektro UNDIP Semarang, 2003.