Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Addinul Khaq

NIM : H1A019072

Pengering Tangan Otomatis


Fungsi utama dari alat tersebut adalah bekerja mengeringkan tangan jika dalam kondisi terhalang
tangan (= aktif LOW) dan akan berhenti dengan waktu tunda sebesar 10 detik dan waktu tunda
sebesar 2 detik sebelum masuk ke waktu tunda 10 detik lagi.
 Mesin-mesin dalam pengering tangan otomatis
1. Kipas Filamen
2. LED (pemancar)
3. Filamen Pemanas
4. Sensor LDR (penerima)
5. Tombol ON/OFF
6. Rangkaian Timer Mikrokontroller AT89S51

 Alat pengering tangan ini mempunyai cara kerja sebagai berikut :


1. Alat akan bekerja pada saat terdapat tangan pengguna antara sensor LDR dan LED.

2. Pada rangkaian sensor, jika intensitas cahaya kecil maka Vo ≈ 0, sehingga membuat
transistor tidak bekerja. Vo ≈ 0 (aktif LOW) akan memicu rangkaian berikutnya yaitu
rangkaian timer mikro untuk bekerja menjalankan program timer.

3. Jika pin P1.0 pada mikrokontroler menerima sinyal logika 0, maka mikrokontroler akan
memicu transistor untuk mengaktifkan relay sehingga akanmengaktifkan hair dryer

4. Pada bagian transistor NPN yaitu jika P2.0 mikrokontroler berlogika 0 maka arus yang
akan melalui kaki kolektor ke emitter tidak terjadi sehingga tidak dapat memberikan daya
pada relay sehingga tidak mengaktifkan hair dryer begitu pula sebaliknya.

5. Alat akan aktif pada detik ketiga karena mendapat masukan logika LOW ( = pada saat
sensor terhalang tangan) sehingga menjalankan subrutin tunda 10 detik pada program
mikrokontroller hingga waktu 10 detik. Alat akan kembali OFF setelah tunda waktu 10
detik berakhir pada detik ketiga belas.

6. Suhu ruangan pada waktu pengamatan adalah : 27 C, sedangkan suhu pemanas pada
waktu kondisi alat ON adalah : 30,4 o. Suhu ruangan tidak berpengaruh pada kondisi
suhu pemanas, dan kenaikan dari suhu pemanas itu sendiri diakibatkan dari pemanas
yang membutuhkan waktu stabil untuk mencapai suhu 32C.
 Komponen-komponen dalam system kendali close loop
1. Input (masukan), merupakan rangsangan yang diberikan pada sistem kontrol,
merupakan harga yang diinginkan bagi variabel yang dikontrol selama
pengontrolan. Harga ini tidak tergantung pada keluaran sistem
2. Output (keluaran,respons), merupakan tanggapan pada sistem kontrol, merupakan
harga yang akan dipertahankan bagi variabel yang dikontrol, dan merupakan
harga yang ditunjukan oleh alat pencatat
3. Beban/Plant, merupakan sistem fisis yang akan dikontrol (misalnya mekanis,
elektris, hidraulik ataupun pneumatic) .
4. Alat kontrol/controller, merupakan peralatan/ rangkaian untuk mengontrol beban
(sistem). Alat ini bisa digabung dengan penguat
5. Elemen Umpan Balik, menunjukan/mengembalikan hasil pencatan ke detector
sehingga bisa dibandingkan terhadap harga yang diinginkan (di stel)
6. Error Detector (alat deteksi kesalahan), merupakan alat pendeteksi kesalahan yang
menunjukan selisih antara input (masukan) dan respons melalui umpan balik
(feedback path)
7. Gangguan merupakan sinyal-sinyal tambahan yang tidak diinginkan. Gangguan
ini cenderung mengakibatkan harga keluaran berbeda dengan harga masukanya,
gangguan ini biasanya disebabkan oleh perubahan beban sistem, misalnya adanya
perubahan kondisi lingkungan, getaran ataupun yang lain.

Anda mungkin juga menyukai