Anda di halaman 1dari 7

Nomor 2

Sistem kontrol loop tertutup adalah proses dimana satu kuantitas variabel
dikendalikan secara terus menerus. Kemudian variabel ini dibandingkan dengan
besaran variabel lain. Kontrol loop tertutup mempunyai jalur aksi tertutup dimana
variabel yang dikontrol secara konstan mempengaruhi dirinya sendiri. Input dari elemen
penghasil variabel referensi adalah perintah variabel yang disuplai ke kontrol loop
tertutup dari luar dan dengan demikian tidak dipengaruhi oleh kontrol (Dietrich dan
Ohlhausen, 2022).
Sinyal kesalahan penggerak, yang merupakan selisih antara sinyal masukan dan
sinyal umpan balik, diumpankan ke kontroler untuk memperkecil kesalahan. Selain itu
juga untuk membuat keluaran sistem mendekati harga yang diinginkan. Dengan kata
lain, istilah “lup tertutup” berarti menggunakan aksi umpan balik untuk memperkecil
kasalahan sistem. Sistem loop tertutup ini juga dirancang untuk secara otomatis
mencapai dan mempertahankan kondisi keluaran yang diinginkan (Padri, 2019).

Nomor 3 : Prinsip kerja sistem kontrol


Sistem kendali loop tertutup adalah suatu proses pengendalian dimana variabel
yang dikendalikan (output) di sensor secara kontinyu. Kemudian hasil dibandingkan
dengan besaran acuan. Sinyal error yang merupakan selisih dari sinyal masukan dan
sinyal umpan balik (feedback), lalu di umpankan pada komponen pengendalian
(controller). Hal ini dilakukan untuk memperkecil kesalahan sehingga nilai keluaran
sistem semakin mendekati harga yang diinginkan (Azis, 2017).
Sistem kontrol loop tertutup ini memiliki 4 komponen. Komponen pertama
merupakan pengendali, digunakan untuk membandingkan nilai yang diinginkan dengan
nilai yang diukur oleh sensor. Kemudian, komponen kedua merupakan aktuator,
digunakan untuk menerima sinyal kontrol dari pengendali dan mengubahnya menjadi
aksi fisik untuk mengontrol variabel sistem. Selanjutnya, komponen ketiga merupakan
plant, plant merupakan bagian dari sistem yang ingin dikendalikan. Terakhir merupakan
sensor, digunakan untuk mendeteksi atau mengukur variabel tertentu dalam sistem
(Winda, 2023).

Nomor 4 : Pengertian dan Prinsip Kerja LDR


LDR adalah bentuk komponen yang memiliki perubahan resistansi yang
besarnya bergantung pada cahaya. Komponen elektronik LDR terdiri dari pelat bahasa
semikonduktor dengan dua elektroda pada permukaannya. Pada LDR, semakin terang
cahaya yang mengenai permukaan, semakin kecil resistansinya. Sebaliknya, semakin
redup cahaya yang mengenai permukaan, semakin besar resistansinya (Nuraeni,
2020).
LDR sendiri merupakan jenis resistor yang biasa digunakan sebagai detektor cahaya atau
pengukur besaran kon- versi cahaya. LDR terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang
mempunyai dua buah elektroda pada permukaannya. LDR terbuat dari bahan semikonduktor
seperti senyawa kimia cadmium sulfide. Dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh
menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat, artinya resistansi
bahan telah mengalami penurunan (Desmira et al., 2022).
Adapun prinsip kerja dari LDR adalah akan berubah dengan perubahan intensitas cahaya
yang mengelilinginya atau lingkungannya. Besarnya nilai hambatan pada sensor cahaya LDR
tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri. Bila cahaya gelap
nilai tahanannya semakin besar. Sedangkan, bila cahayanya terang nilainya menjadi semakin
kecil. Pada kondisi gelap, resistansi LDR sekitar 10MΩ dan pada kondisi terang 1KΩ atau
kurang (Putri, 2018).

Nomor 5 : pengertian dan prinsip kerja sensor Photodioda!

Photodioda adalah suatu jenis dioda yang resistansinya akan berubah-ubah apabila terkena sinar cahaya. Resistansi
dari photodioda dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterimanya. Dimana, semakin banyak cahaya yang
diterima maka semakin kecil resistansi dari photodiode. Sebaliknya, jika semakin sedikit intensitas cahaya yang
diterima oleh sensor photodioda maka semakin besar nilai resistansinya (Setyaningsih et al., 2017)

Dioda ini bekerja pada daerah-daerah tegangan reverse tertentu sehingga dengan intensitas cahaya
tertentu saja, yang dapat melewatinya. Diode photo ini biasa dibuat dengan bahan dasar silikon dan
germanium. Cahaya yang dikenakan pada fotodioda akan mengakibatkan terjadinya pergeseran foton
yang akan menghasilkan pasangan electron-hole dikedua sisi dari sambungan. Besarnya pasangan
elektron ataupun hole yang dihasilkan tergantung dari besarnya intensitas cahaya yang dikenakan pada
fotodioda (Mirza, 2018).

Nomor 6 : sensor suhu beserta contoh komponennya !(minimal 3)

Sebuah sensor suhu adalah perangkat elektronik yang mengukur suhu lingkungannya dan mengubah data
masukan menjadi data elektronik untuk mencatat dan memantau perubahan suhu. Sensor suhu juga dapat
mengubah sinyal masukan dari lingkungan tertentu menjadi sinyal keluaran yang setara. Ada berbagai
jenis sensor suhu, tetapi cara paling umum yang digunakan dalam kategorisasinya didasarkan pada
mode koneksi yang mencakup sensor suhu kontak dan non-kontak. Beberapa jenis sensor suhu
diantaranya adalah LM34, Thermocouple, dan Thermistor (Sen et al., 2023).

Sensor suhu LM35 merupakan komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah
besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 memiliki keakuratan tinggi
dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain. Kemudian, LM35
juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat
dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan
penyetelan lanjutan. LM 35 juga dapat berfungsi sebagai penangkap sinyal suhu yang berada
pada kontrol unit yang kemudian dikirim ke komparator sebagai penguat untuk rangkaian relay
(Sutrisno, 2014).

Thermocouple pada dasarnya adalah sensor suhu Thermo-Electric yang terdiri dari dua persimpangan (junction)
logam yang berbeda. Salah satu Logam di Thermocouple dijaga di suhu yang tetap (konstan) yang berfungsi sebagai
junction referensi sedangkan satunya lagi dikenakan suhu panas yang akan dideteksi. Sedangkan Thermistor
merupakan komponen elektronika yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh Suhu. Prinsip dasar dari termistor
adalah perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau resistance) jika suhu atau temperatur yang
mengenai termistor ini berubah (Nugroho et al., 2019).

Nomor 7 : pengertian dan prinsip kerja sensor ultrasonic

Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara
yang fungsinya mengukur besaran jarak dan kecepatan[2],[6]. Sensor ultrasonik terdiri dari dari
dua unit, yaitu unit pemancar dan unit penerima. Seperti telah disebutkan bahwa sensor
ultrasonik terdiri dari rangkaian pemancar ultrasonik yang disebut transmitter dan rangkaian
penerima ultrasonik yang disebut receiver. Sinyal ultrasonik yang dibangkitkan akan
dipancarkan dari transmitter ultrasonic (Purwanto et al., 2019).

Sensor ultrasonik mampu mengkonversi gelombang bunyi kedalam beberapa satuan seperti jarak, ketinggian dan
kecepatan. Teknik penguku- ran jarak/panjang ini menggunakan gelombang ultrasonik di udara termasuk metode
echo pulsa, pancaran pulsa dikirim ke media transmisi dan dipantulkan oleh sebuah objek pada jarak tertentu. Waktu
yang diambil dari pemancar ke penerima sebanding dengan jarak objek. Prinsip kerja sensor ultrasonik ini bekerja
dengan mengirimkan pulsa ultrasonik sekitar 40 KHz, kemu- dian dapat memantulkan pulsa echo kembali, dan
menghitung waktu yang diambil dalam mikrodetik (Puspasari et al., 2019).

Nomor 8 : pengertian dan prinsip soil moisture

Soil moisture sensor FC-28 adalah sensor kelembaban yang dapat mendeteksi kelembaban dalam
tanah. Sensor ini terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca
resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah
lebih mudah menghantarkan listrik (resistansi kecil). Sedangkan tanah yang kering sangat sulit
menghantarkan listrik (resistansi besar) (Husdi, 2018).

Sensor Soil Moisture ini sangat membantu untuk mengingatkan tingkat kelembaban pada
tanaman atau memantau kelembaban tanah. Soil moisture sensor FC-28 memiliki spesifikasi tegangan input
sebesar 3.3V atau 5V, tegangan output sebesar 0 – 4.2V. Kemudian spesifikasi arus sebesar 35 mA, dan memiliki
value range ADC sebesar 1024bit mulai dari 0 – 1023 bit. Memiliki range pengukuran 0 ~ 300 : tanah kering, 300 ~
700 : tanah lembab, 700 ~ 950 : tanah basah (Fahrurrozi, 2020).

Nomor 10 : aplikasi tbp

Aplikasi pertama dari penggunaan sistem kontrol loop tertutup adalah pada perancangan pengatur pengisian gallon
air secara otomatis yang menggunakan sensor ultrasonik. Sensor ultrasonik berfungsi sebagai pendeteksi keberadaan
galon. Jika sensor mendeteksi keberadaan galon, lampu indikator berkedip. Setelah beberapa detik, pompa air akan
menyala sehingga air dapat mengalir dan galon mulai terisi (Anggara et al., 2018).

Aplikasi kedua dari penggunaan sistem kontrol loop tertutup adalah pada fotobioreaktor dengan menggunakan
sensor LM35. Sensor LM35 berfungsi untuk mengirimkan sinyal sensor yang kemudian diproses oleh
mikrokontroler. Kemudian akan mengaktifkan kipas atau heater yang berada pada temperature yang telah
ditentukan. Heater dan kipas akan menyala jika temperature berada di bawah atau di atas range yang telah
ditentukan. Hasil tempertatur akan terbaca pada LCD (Junita, 2020).
Kesimpulan :

Sistem kontrol loop tertutup adalah suatu proses pengendalian dimana variabel yang
dikendalikan (output) di sensor secara kontinyu. Kemudian hasil dibandingkan dengan
besaran acuan. Sistem kontrol loop tertutup ini memiliki 4 komponen, yaitu pengendali,
aktuator, plant, dan sensor. Kemudian, terdapat 4 macam sensor yang termasuk ke
dalam sistem kontrol loop tertutup. Diantara nya adalah sensor cahaya (LDR dan
photodiode) sensor suhu (thermocouple dan LM35), sensor kelembaban, dan sensor
ultrasonik. Adapun aplikasi dari sistem kontrol loop tertutup dalam bidang Teknik
bioproses adalah dapat digunakan dalam fotobioreaktor dan pengatur pengisian gallon
otomatis.

Saran :

Saran untuk praktikum adalah diharapkan praktikum dapat berlangsung lebih terstrukur
dan penjelasan dapat dilakukan lebih baik lagi. Tidak ada kritik yang disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA

Anggara A, Rahman A, Mufti A. 2018. Rancang Bangun Sistem Pengatur Pengisian Air
Galon Otomatis Berbasis Mikrokontroler Atmega328P. KITEKTRO : Jurnal Online
Teknik Elektro 3(2) : 90 - 97.

Azis I. 2017. Desain Sistem Kendali PID Pada Tinggi Permukaan Cairan dengan
Metode Root Locus. Jurnal Teknik Mesin Institut Teknologi Padang 7(1) : 1 - 13.

Desmira, Aribowo D, Priyogi G, Islam S. 2022. Aplikasi Sensor LDR (Light Dependent
Resistor) untuk Efisiensi Energi Pada Lampu Penerangan Jalan Umum. Jurnal
PROSISKO 9(1) : 21 - 29.

Dieterich K, Ohlhausen P. 2022. A Closed-loop Control For a Cooperative Innovation


Culture in Interorganizational R&D Projects. Procedia Computer Science 196(1) :
886 - 893.

Fahrurrozi M, Nuraharjo E. 2020. Automonitoring Kelembaban Media Tanam. Dinamika


Informatika 12(2) : 60 - 67.

Husdi. 2018. Monitoring Kelembaban Tanah Pertanian Menggunakan Soil Moisture


Sensor FC-28 dan Arduino Uno. ILKOM Jurnal Ilmiah 10(2) : 237 - 243.

Junita E, Harmadi. 2020. Perancangan Sistem Akuakultur Pada Fotobioreaktor


Mikroalga Chlorella vulgaris. Jurnal Fisika Unand (JFU) 9(3) : 345 - 351.

Mirza Y. 2018. Sensor Suhu LM35 dan Photo Dioda Sebagai Sistem Kendali Mesin
Potong. Jurnal JUPITER 10(1) : 45 - 57.

Nugroho A, Prathivi R, Daru AF. 2019. Analisa Metode Validasi Sensor Suhu untuk
Aplikasi Internet of Things. Jurnal Pengembangan Rekayasa dan Teknologi 15(1) :
1 - 6.

Nuraeni S. 2020. Application of LDR on Automatic Street Lights Using Electronic


Workbench Simulation. International Journal of Research in Community Service
1(4) : 47 - 50.

Padri R. 2019. Sistem Kendali Pembuang Asap Otomatis Menggunakan Sensor MQ-
135 dan Android Berbasis Mikrokontroler ATMEGA328. Skripsi. Program Studi
Teknik Komputer, Jurusan Teknik Komputer, Politeknik Negeri Sriwijaya.
Parulian S, Pangaribuan T, Simamora A. 2021. Implementasi Kontrol Lup Tertutup Multi
Point Pada Pengatur Temperatur Oven Panggangan Roti. ELPOTECS Jurnal
4(1) : 38 - 45.

Purwanto H, Riyadi M, Astuti DWW, Kusuma IWAW. 2019. Komparasi Sensor


Ultrasonic HC-SR04 dan JSN-SR04T untuk Aplikasi Sistem Deteksi Ketinggian
Air. Jurnal SIMETRIS 10(2) : 717 - 724.

Puspasari F, Fahrurozi I, Satya TP, Setyawan G. 2019. Sensor Ultrasonik HCSR04


Berbasis Arduino Due untuk Sistem Monitoring Ketinggian. Jurnal Fisika dan
Aplikasinya 15(2) : 36 - 39.

Putri M, Aryza S. 2018. Design of Security Tools Using Sensor Light Dependent
Resistor (LDR) Through Mobile Phone. International Journal For Innovative
Research in Multidisciplinary Field 4(10) : 168 - 173.

Sen J, Yi M, Niu F, et al. (eds) (2023) Wireless Sensor Networks - Design, Applications
and Challenges. IntechOpen. Available at:
http://dx.doi.org/10.5772/intechopen.104033

Setyaningsih E, Prastiyanto D, Suryono. 2017. Penggunaan Sensor Photodioda


Sebagai Sistem Deteksi Api pada Wahana Terbang Vertical Take-Off Landing
(VTOL). Jurnal Teknik Elektro 9(2) : 53 - 59.

Sutrisno. 2014. Perancangan dan Pembuatan Sensor Suhu. Jurnal Teknologi Informasi
2(1) : 40 - 48.

Winda R. 2023. Rancang Bangun Mesin Iris Otonatis Berbasis Arduino Uno. Skripsi.
Program Studi Fisika, Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Jambi.

Anda mungkin juga menyukai