Kelompok 4
1. Muhammad Aziz Faryanto (H1A016034)
2. Alfiant Rizki Dwi Permana (H1A019012)
3. Andika Ma’arifudin (H1A019022)
4. Putri Irliyanti (H1A019042)
5. M. Addinul Khaq (H1A019072)
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memudahkan urusan dalam segala perkara
serta menghiaskan manusia dengan ilmu-Nya supaya dengan itu berbedalah antara manusia
dengan makhluk lain yang diciptakan Allah SWT dialam ini. Penulis dapat menyelesaikan
tugas ini dalam bentuk makalah sesuai dengan waktu yang tepat dengan topik “Energi
Surya” .Penyusunan makalah inimerupakan salah satu langkah yang ditempuh oleh Tim
untuk melengkapi perkuliahan Energi Baru Terbarukan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari(radiasi energi
dalam bentuk panas dan cahaya yang dipancarkan oleh matahari). Didapat dengan mengubah
energi panas surya melalui peralatan tertentu menjadi sumberdaya dalam bentuk lain. Energi
surya menjadi salah satu sumber pembangkit daya selain air, uap, angin, biogas, batubara,
danminyak bumi. Energi ini dapat dimanfaatkan dengan menggunakan serangkaian teknologi
seperti pemanas surya, fotovoltaik surya, listrik panassurya, arsitektur surya, dan fotosintesis
buatan. Tanpa energi yang datang darimatahari, planet kita tidak akan mampu mendukung
kehidupan dan energisurya adalah bentuk energi paling berlimpah yang tersedia di
planet kita.
Teknologi energi surya secara umum dikategorikan menjadi dua kelompok, yakni
teknologi pemanfaatan pasif dan teknologi pemanfaatan aktif. Pengelompokan ini tergantung
pada proses penyerapan, pengubahan, dan penyaluran energi surya. Contoh pemanfaatan
energi surya secara aktif adalah penggunaan panel fotovoltaik dan panel penyerap panas.
Contoh pemanfaatan energi surya secara pasif meliputi mengarahkan bangunan ke arah
matahari, memilih bangunan dengan massa termal atau kemampuan dispersi cahaya yang
baik, dan merancang ruangan dengan sirkulasi udara alami.
Energi surya memiliki potensi besar dan sudah banyak teknologi surya yang
berkembang dengan sangat cepat. Namun, meskipun pertumbuhan industri energi surya
global berlangsung dengan cepat, masih dibutuhkan banyak waktu sebelum energi
surya menjadi pesaing yang nyata
untuk bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama. Hal ini karena sektor energi surya
masih kalah dalam hal paritas biaya dibandingkan bahan bakar fosil. Energisurya adalah
sumber energi terbarukan yang paling penting (energy
angin pada dasarnya juga berasal dari energi surya), dan hanya energi panas bumidan pasang
surut yang tidak memperoleh energi mereka dari matahari.Banyak orang menggunakan istilah
energi surya dan tenaga surya sebagai sinonim meskipun hal ini mengandung kesalahan
karena tenaga suryamengacu pada konversi sinar matahari menjadi listrik (dalam banyak
kasusmenggunakan photovoltaic). Pemanfaatan energi surya memiliki potensimasa depan
yang sangat besar, tidak hanya dalam menyediakan listrik
dan panas tetapi juga untuk digunakan pada proses industri serta pengembangankendaraan
surya. Meskipun energi surya adalah bentuk energi paling berlimpah yang
tersedia di planet bumi, energi surya tetap bukanlah sumberenergi yang sempurna. Hal ini
tidak hanya merujuk pada kalahnya paritas biaya dibandingkan bahan bakar fosil
tetapi juga karena masalah intermitten(tidak kontinyu). Seperti yang kita ketahaui, energi
surya tidak tersedia padamalam hari dan karenanya membutuhkan solusi penyimpanan energi
yangmemadai untuk menutup kekurangan ini.
BAB II
KONVERSI ENERGI SURYA
A. KONVERSI ENERGI SURYA MENJADI ENERGI LISTRIK
Pembangkit Listrik Surya Termal
Dalam pembangkit ini, energi cahaya matahari akan digunakanuntuk memanaskan suatu
fluida yang kemudian fluida tersebut akanmemanaskan air. Air yang panas akan
menghasilkan uap yang digunakanuntuk memutar turbin sehingga dapat menghasilkan energi
listrik.Pembangkit Listrik Termal Surya dapat bekerja dalam berbagaicara. Pembangkit ini
juga biasa dikenal sebagai pembangkit listrik suryaterkonsentrasi (
concentrated solar power plants). Tipe yang paling banyak digunakan adalah desain parabola
cekung. Cermin paraboladirancang untuk menangkap dan memfokuskan berkas cahaya ke
satutitik fokus, seperti seorang anak yang menggunakan kaca pembesar untukmembakar
kertas. Pada titik fokus tersebut terdapat pipa hitam yang panjangnya sepanjang cermin
tersebut. Didalam pipa tersebut terdapatfluida yang dipanaskan hingga temperatur yang
sangat tinggi, seringkalidiatas 300 derajad fahrenheit (150 derajad celcius). Fluida panas
tersebutdialirkan dalam pipa menuju ke ruang pembangkitan energi listrik untukmemasak air,
menghasilkan uap air dan menghasilkan energi listrik
Sel Surya Fotovoltaik
Sel surya fotovoltaik merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi sinar matahari
secara langsung menjadi energi listrik. Pada dasarnya sel tersebut merupakan suatu diode
semikonduktor yang bekerja menurut suatu proses khusus yang dinamakan proses tidak
seimbang (non-equibilirium process) dan berlandaskan efek fotovoltaik (photovoltaic
effects). Efek fotovoltaik ini ditemukan oleh Becquerel pada tahun 1839, dimana Becquerel
mendeteksi adanya tegangan foto ketika sinar matahari mengenai elektroda pada larutan
elektrolit. Pada tahun 1954 peneliti di Bell Telephone menemukan untuk pertama kali sel
surya silikon berbasis p-n junction dengan efisiensi 6%. Sekarang ini, sel surya silikon
mendominasi pasar sel surya dengan pangsa pasar sekitar 82% dan efisiensi lab dan komersil
berturut-turut yaitu 24,7% dan 15%.
Prinsip kerja sel surya silikon adalah berdasarkan konsep semikonduktor p-n junction.
Pada sel surya terdapat junction antara dua lapisan tipis yang terbuat dari bahan
semikonduktor yang masing-masing diketahui sebagai semikonduktor jenis p ( positif ) dan
semikonduktor jenis n ( negatif ).
Semikonduktor tipe-n didapat dengan mendoping silikon dengan unsur dari golongan
V sehingga terdapat kelebihan elektron valensi dibanding atom sekitar. Pada sisi lain
semikonduktor tipe-p didapat dengan doping oleh golongan III sehinggaelektron valensinya
defisit satu dibanding atom sekitar. Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n disambungkan
maka akan terjadi difusi hole dari tipe-p menuju tipe-n dan difusi elektron dari tipe-n menuju
tipe-p. Difusi tersebut akan meninggalkan daerah yang lebih positif pada batas tipe-n dan
daerah lebih negatif pada batas tipe-p. Batas tempat terjadinya perbedaan muatan pada p-n
junction disebut dengan daerah deplesi. Adanya perbedaan muatan pada daerah deplesi akan
mengakibatkan munculnya medan listrik yang mampu menghentikan laju difusi selanjutnya.
Medan listrik tersebut mengakibatkan munculnya arus drift. Namun arus ini terimbangi oleh
arus difusi sehingga secara keseluruhan tidak ada arus listrik yang mengalir pada
semikonduktor p-n junction. tersebut. Ketika junction disinari, photon yang mempunyai
energi sama atau lebih besar dari lebar pita energi material tersebut akan menyebabkan
eksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi dan akan meninggalkan hole pada pita
valensi. Elektron dan hole ini dapat bergerak dalam material sehingga menghasilkan
pasangan elektronhole. Apabila ditempatkan hambatan pada terminal sel surya, maka
elektron dari arean akan kembali ke area-p sehingga menyebabkan perbedaan potensial dan
arus akan mengalir.
Perbedaan Tenaga Surya Termal dengan Sel Fotovoltaik
Seperti yang telah dijelaskan diatas, Pembangkit Tenaga Surya Termal adalah
pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik
bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan fotovoltaik dan secara
tidak langsung dengan pemusatan energi surya. Fotovoltaik mengubah secara langsung energi
cahaya menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya menggunakan
sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi
matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor.
B. KONVERSI ENERGI SURYA MENJADI BAHAN BAKAR
Mobil Tenaga Surya
Mobil Tenaga Surya ―Solar Car‖ atau tenaga matahari, yaitu tipe kendaraan
listrik yang memakai tenaga matahari untuk sumber dayanya. Daya matahari di
tangkap dengan memakai panel cell surya lalu dipakai untuk menggerakkan motor
listrik yang berperan untuk memutar roda. Supaya bisa dipakai dengan cara stabil
maka pada mobil surya dilengkapi dengan area untuk menyimpan energy (energy
storage) biasanya dipakai accu/aki atau batterai. Dilengkapai dengan alat control
pengatur kecepatan maka mobil ini bisa melaju sesuai sama dengan kecepatan sesuai
sama dengan kecepatan yang dirancang.
Penggunaan tenaga surya dalam mobil bertenaga surya yaitu untuk menyerap
panas teriknya sinar matahari. Panas yang dihasilkan dalam solar cell akan dialihkan
ke Baterai Control Regulator (BRC). Untuk menambah arus yang dipakai, bisa
menggunakan aki untuk disalurkan ke baterai. Tenaga yang dihasilkan dalam mobil
diolah di power inverter untuk mengubah dari arus AC ke DC. Dinamo AC yang
ditentukan haruslah sebesar 1PK atau 750 watt. Dalam sebuah mobil bertenaga surya
bisa dipakaikan 3 baterai yang masng-masing diberi kekuatan sebesar 100 ampere.
Jadi, penggunaan 3 baterai dalam sebuah mobil bertenaga surya ini bisa mencapai 300
ampere. Sebuah solar cell akan mampu bertahan menyimpan tenaga sebanyak 6
ampere dalam mobil bertenaga surya. Jika kekuatan baterai 100 ampere, maka mobil
ini akan bisa menempuh jarak 100 km dalam 40 km/jam.
Salah satu kekurangan mobil ini yaitu hanya mampu bertahan dimusim
kemarau. Jika musim penghujan datang inilah kekurangan mobil tenaga surya diuji.
Tidak adanya sinar matahari yang cukup membuat mobil ini susah bergerak. Jadi
pemakaian mobil tenaga surya ini sangat terbatas, bisa saja mobil ini melaju tanpa
tenaga surya, tetapi belum adanya perkembangan lebih lanjut dan belum adanya
standarisasi dari mobil ini.
BAB III
• Tersedia bebas dan dapat diperoleh secara gratis di alam. Matahari merupakan
sumber energi yang benar-benar bebas untuk digunakan oleh setiap orang. Tidak ada
yang memiliki Matahari, jadi setelah Anda menutupi biaya investasi awal, pemakaian
energi selanjutnya dapat dikatakan gratis.
• Persediaan energi surya hampir tak terbatas, yang bersumber dari matahari (surya).
Kita sudah mengetahui, bahwa energi surya merupakan sumber energi terbarukan.
Matahari hampir tak terbatas sebagai sumber energi, dan energi surya tidak dapat
habis, tidak seperti bahan bakar fosil yang akhirnya akan habis. Setelah bahan bakar
fosil habis, dunia akan memerlukan alternatif sumber energi yang baik, dan energi
surya jelas terlihat sebagai salah satu alternatif terbaik.
• Tanpa polusi dan emisi gas rumah kaca sehingga dapat mengurangi pemanasan
global. Energi surya merupakan sumber energi yang ramah lingkungan karena tidak
memancarkan emisi karbon berbahaya yang berkontribusi terhadap perubahan iklim
seperti pada bahan bakar fosil. Setiap watt energi yang dihasilkan dari matahari berarti
kita telah mengurangi pemakaian bahan bakar fosil, dan dengan demikian kita benar-
benar telah mengurangi dampak perubahan iklim. Penelitian terbaru melaporkan
bahwa rata-rata sistem rumah surya mampu mengurangi 18 ton emisi gas rumah kaca
di lingkungan setiap tahunnya. Energi surya juga tidak memancarkan oksida nitrogen
atau sulfur dioksida yang berarti tidak menyebabkan hujan asam atau kabut asap.
• Secara umum membutuhkan investasi awal yang besar (mahal). Kelemahan utama
dari energi surya adalah biaya awal yang tinggi. Panel surya terbuat dari bahan mahal,
bahkan dengan penurunan harga yang terjadi hampir setiap tahun, harganya tetap terasa
mahal.
• Untuk mencapai efisiensi rata-rata yang tinggi, pada umumnya tipe sel surya
memerlukan permukaan areal yang luas. Oleh karenanya anda seringkali menjumpai
panel-panel fotovoltaik berbentuk persegi empat yang menyerupai lembaran papan kayu
lapis. Panel surya juga perlu untuk ditingkatkan efisiensinya. Untuk mencapai tingkat
efisiensi yang memadai dibutuhkan lokasi instalasi yang luas, dan panel surya ini idealnya
diarahkan ke matahari, tanpa hambatan seperti pohon dan gedung tinggi, untuk mencapai
tingkat efisiensi yang diperlukan. Proyek-proyek energi surya skala besar (pembangkit
listrik tenaga surya yang besar) akan membutuhkan lahan yang luas, dan banyak air untuk
tujuan pendinginan.
• Efisiensi sel surya sangat dipengaruhi oleh polusi udara dan kondisi cuaca.
• Sel surya hanya mampu membangkitkan energi sepanjang siang hari saja.
DAFTAR PUSTAKA
Solar Fuels and Artificial Photosynthesis. Royal Society of Chemistry
2012. http://www.rsc.org/ScienceAndTechnology/Policy/Documents/solar-
fuels.asp. Smil (1991), hal. 240. Diakses Pada Tanggal : 11 November 2019
http://www.alpensteel.com/article/115-102-energi-matahari-surya-solar/
2250-pemanfaatan-energi-surya-dimulai. Diakses Pada Tanggal : 11 November
2019
https://tenagamatahari.wordprees.com/beranda/sejarah-solar-cell/. Diakses
Pada Tanggal : 11 November 2019
http://www.greenpeace.org/seasia/d/campaigns/perubahan-iklim-
global/Energi-Bersih/Energi_matahari/. Diakses Pada Tanggal : 11 November
2019
http://www.indoenergi.com/2012/04/pengertian-energi-surya.html?
m=1. Diakses Pada Tanggal : 11 November 2019