ENERGI SURYA
Disusun oleh :
1. Penjelasan Umum
a. Pengertian Energi Surya
Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari
matahari (radiasi energi dalam bentuk panas dan cahaya yang
dipancarkan oleh matahari). Didapat dengan mengubah energi panas
surya melalui perlatan tertentu menjadi sumberdaya dalam bentuk lain.
Energi surya menjadi salah satu sumber pembangkit daya selain air, uap,
angin, biogas, batubara, dan minyak bumi. Energi ini dapat
dimanfaatkan dengan menggunakan serangkaian teknologi seperti
pemanas surya, fotovoltaik surya, listrik panas surya, arsitektur surya,
dan fotosintesis buatan. Tanpa energi yang datang dari matahari, planet
kita tidak akan mampu mendukung kehidupan dan energi surya adalah
bentuk energi paling berlimpah yang tersedia di planet kita.
b. Sumber Panas
Bumi menerima 174 petawatt (PW) radiasi surya yang datang
(insolasi) di bagian atas dari Atmosfer. Sekitar 30% dipantulkan kembali
ke luar angkasa, sedangkan sisanya diserap oleh awan, lautan, dan
daratan. Sebagian besar spektrum cahaya matahari yang sampai
dipermukaan Bumi berada pada jangkauan spektrum sinar tampak dan
inframerah dekat. Sebagian kecil berada pada rentang ultraviolet dekat.
Permukaan darat, samudra dan atmosfer menyerap radiasi surya, dan hal
ini mengakibatkan temperatur naik. Udara hangat yang mengandung uap
air hasil penguapan air laut meningkat dan menyebabkan sirkulasi
atmosferik atau konveksi. Ketika udara tersebut mencapai posisi tinggi,
di mana temperatur lebih rendah, uap air mengalami kondensasi
membentuk awan, yang kemudian turun ke Bumi sebagai hujan dan
melengkapi siklus air. Panas laten kondensasi air menguatkan konveksi,
dan menghasilkan fenomena atmosferik seperti angin, siklon, dan anti-
siklon.
Angin 2.250 EJ
Embargo minyak pada tahun 1973 dan krisis energi pada tahun
1979 menyebabkan perubahan kebijakan energi di dunia dan teknologi
surya kembali dilirik. Strategi pemasangan difokuskan pada program
insentif seperti program pengunaan fotovoltaik di Amerika Serikat dan
program Sunshine di Jepang. Usaha lain yang dilakukan meliputi
pembentukan fasilitas riset di Amerika Serikat (SERI, sekarang NREL),
Jepang (NEDO), dan Perkembangan, penggunaan, dan ekonomiJerman
(Institut Fraunhofer untuk sistem energi surya). Pemanas air surya
komersil mulai dipasarkan di Amerika Serikat pada tahun 1890an.
Penggunaan pemanas ini meningkat sampai dengan tahun 1920 tapi
kemudian digantikan oleh pemanas berbahan bakar yang lebih murah
dan diandalkan. Seperti fotovoltaik, pemanas air surya kembali dilirik
setalah krisis minyak tahun 1970, namun permintaan menurun pada
tahun 1980an dikarenakan menurunnya harga minyak Bumi.
Perkembangan pemanasan air surya berkembang secara berangsur
selama tahun 1990an dan laju pertumbuhan sekitar 20% per tahun sejak
1999.
Energi surya adalah radiasi yang diproduksi oleh reaksi fusi nuklir pada
inti matahari. Matahari mensuplai hampir semua panas dan cahaya yang
diterima bumi untuk digunakan makhluk hidup. Selain, itu energy surya
berjumlah besar dan bersifat kontinyu terbesar yang tersedia dialam ini,
khususnya energy elektromagnetik yang diancarkan oleh matahari.
Energi surya tidak bersifat polutif, tak dapat habis dan didapatkan secara
gratis. Akan tetapi kekurangan dari energy ini adalah sangat halus dan
tidak konstan. Energy surya yang rendah mengakibatkan dipakainya
sistem dan kolektor yang luas permukaannya besar untuk
mengkonsentrasikan energy tersebut
Energy surya dapat dikonversi secara langsung menjadi bentuk lain
dengan tiga proses, yaitu proses helochemical, proses helioelectrical dan
proses heliothermal.
b. Janis-Jenis Radiasi
Direct Radiation
Radiasi yang mencpai bumi tanpa perubahan arah atau radiasi yang
diterima oleh bumi dalam arah sejajar sinar datang. Salah satu contoh
direct radiation adalah Photovoltaic. PV adalah suatu sistem atau cara
langsung untuk mentransfer radiasi matahari menjadienergi listrik.
Sistem ini bekerja dengan sistem photocoltaic. Efek photovoltaic adalah
fenomena dimana sutu sel photovoltaic dapat menyeap energy cahaya
dan merubahnya menadi energy listrik. Efek photovoltaic didefinisikan
sebagai suatu fenomena munculnya voltase listrik akibat kontak dua
elektroda yang dihubungkan dengan sistem padatan atau cairaan saat
diexpose dibawah energy cahaya.
Diffuse Radiation
Radiasi yang dicerminkan oleh atmosfer dan dapat dipantulkan oleh
awan. Awan dan debu diatmosfer dapat menyerap atau memantulkan
radiasi seb=hingga mengurangi radiasi yang sampai di permukaan bumi.
Inverter
Fungsi Inverter adalah merubah arus DC ke AC. Jadi dari tegangan
battery / solar sell ini di rubah ke AC. Jenis Inverter ada beberapa jenis:
b. Kompor Matahari
Penggunaan energi matahari dapat dijadikan sebagai salah satu
alternatif untuk memasak sebagai pengganti minyak tanah atau gas.
Mengingat harga minyak tanah dan gas terus menaik. Terdapat berbagai
macam jenis kompor matahari yang dapat digunakan untuk “memanen”
energi matahari, diantaranya;
Box cooker, kebanyakan dari kompor matahari jenis ini digunakan oleh
sector rumah tangga di India.
Parabolic/concentrator cooker, didesain sebagai konsentrator jenis ini
dapat menghasilkan temperature panas yang sangat tinggi seperti api,
sehingga sangat bahaya dan membutuhkan perhatian yang ekstra dalam
penggunaannya. Biasanyadigunakan untuk memasak dalam skala besar,
dan pengguna kompor jenis inikebanyakan di negara China.
Kombinasi antara parabolic cooker dengan box cooker atau sering
disebut panelcooker, kompor jenis ini yang paling banyak digunakan
karena memiliki berbagaikeunggulan, diantaranya adalah temperature
yang dihasilkan tidak sepanaskompor parabolic sehingga relative aman,
bentuknya yang flat juga aman bagimata kita (karena biasanya kompor
parabolik memantulkan cahaya matahari yang berbahaya bagi mata),
mudah diproduksi dengan teknologi sederhana dan biayayang murah,
serta mudah dibawa dan disimpan. Dalam potingan ini akandisuguhkan
bagaimana membuat kompor tenaga matahari jenis kombinasi ini.
c. Sistem ventilasi
Kipas-kipas ventilasi seperti exhaust fan kamar mandi atau dapur, kipas
lantai, sampai kipas langit beroperasi hampir setiap kali. Gunanya ialah
untuk mengontrol bau, kelembaban, dan membuang panas dalam ruangan.
Penggunaan energi surya dengan memanfaatkan panel surya dapat
mengurangi tagihan listrik tanpa mengurangi fungsi tujuan ventilator.
d. Pompa Air
Selain untuk membangkitkan listrik, pemanfaatan panel surya juga
dapat diaplikasikan untuk menghidupkan sirkulasi air. Pompa air tenaga
surya memanfaatkan sinar matahari sebagai tenaga penggeraknya.
Kelebihannya adalah tidak ada biaya energi penggerak, tidak direpotkan
oleh ketersediaan bahan bakar atau listrik, sehingga sangat cocok untuk
daerah yang belum terjangkau listrik PLN atau daerah yang sulit diakses.
e. Lampu Penerangan Tenaga Surya (PJU)
Lampu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) adalah
lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai
sumber energi listriknya. Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS)
sangat cocok untuk daerah yang belum terjangkau oleh listrik PLN dan
daerah yang mengalami listrik terutama di daerah terpencil. Belakangan ini
PJU Tenaga Surya juga marak digunakana di daerah perkotaan seperti di
jalan utama, jalan perumahan, halte bis, tempat parkir, pompa bensin
(SPBU) dan banyak lagi.
c. Daerah negatif dan positif ini disebut dengan daerah deplesi (depletion
region) ditandai dengan huruf W.
d. Baik elektron maupun hole yang ada pada daerah deplesi disebut
dengan pembawa muatan minoritas (minority charge carriers) karena
keberadaannya di jenis semikonduktor yang berbeda.
Berikut ini contoh struktur dari sel surya yang umum berada dipasaran saat
ini yaitu sel surya berbasis material silikon yang juga secara umum mencakup
struktur dan cara kerja sel surya generasi pertama (sel surya silikon) dan
kedua (thin film/lapisan tipis).
a. Substrat/Metal backing
b. Material semikonduktor
Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya yang biasanya
mempunyai tebal sampai beberapa ratus mikrometer untuk sel surya
generasi pertama (silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel surya lapisan tipis.
Material semikonduktor inilah yang berfungsi menyerap cahaya dari sinar
matahari. Untuk kasus gambar diatas, semikonduktor yang digunakan
adalah material silikon, yang umum diaplikasikan di industri elektronik.
Sedangkan untuk sel surya lapisan tipis, material semikonduktor yang
umum digunakan dan telah masuk pasaran yaitu contohnya material
Cu(In,Ga)(S,Se)2 (CIGS), CdTe (kadmium telluride), dan amorphous
silikon, disamping material-material semikonduktor potensial lain yang
dalam sedang dalam penelitian intensif seperti Cu2ZnSn(S,Se)4 (CZTS) dan
Cu2O (copper oxide).
Bagian semikonduktor tersebut terdiri dari junction atau gabungan dari dua
material semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p (material-material yang
disebutkan diatas) dan tipe-n (silikon tipe-n, CdS,dll) yang membentuk p-n
junction. P-n junction ini menjadi kunci dari prinsip kerja sel surya. Sebagai
contoh, pada solar convensional digunakan material silikon (golongan IV
pada tabel periodik) sebagai semikonduktor. Untuk menghasilkan dua
muatan yang berbeda maka pada satu sisi diberikan dopandt dari golongan
periodik V yang mempunyai elektron valensi lima. Hal ini menyebabkan
silikon kelebihan elektron (n-type). Sedangkan pada sisi berlainan
digunakan dopandt dari golongan perioik III yaang mengakibatkan silikon
kekurangan elektron (p-type). Dikarenakan untuk membentuk struktur yang
stabil dibutuhkan empat elektron,maka kekurngn satu elektron akan didapat
dari donor n-type. Peran p-n junction ini adalah untuk membentuk medan
listrik sehingga elektron (dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak
untuk menghsilkan listrik.
Teknologi panel surya berkembang pesat dengan efisiensi yang lebih besar dan harga
yang lebih rendah menghasilkan peningkatan permintaan yang sangat besar. Namun
terlepas dari investasi besar-besaran, pembangunan panel surya belum banyak berubah
selama bertahun-tahun. Sebagian besar panel surya masih terdiri dari serangkaian sel
kristal silikon yang diapit di antara pelat kaca depan dan lembaran plastik polimer yang
didukung dalam bingkai aluminium.
Setelah dipasang di atap, panel surya dapat digunakan dalam berbagai kondisi hingga 25
tahun. Variasi ekstrim dalam suhu, kelembaban, angin dan radiasi UV dapat memberikan
tekanan besar pada panel surya. Sebagian besar panel direkayasa dengan baik untuk tahan
terhadap cuaca ekstrem tetapi meskipun demikian beberapa panel masih belum sempurna
untuk menghadapi beberapa masalah, termasuk masuknya air, fraktur mikro sel dan
potensi degradasi yang diinduksi atau PID, inilah mengapa sangat penting panel surya
dibuat hanya dengan menggunakan komponen kualitas tertinggi.
Panel surya fotovoltaik atau 'PV' dibuat menggunakan 6 komponen utama yang diuraikan
di bawah ini dan dirakit di fasilitas manufaktur canggih dengan akurasi ekstrem. 6
komponen utama dari panel surya
1. Frame (Bingkai) Aluminium
2. Tempered Glass
3. Sel PV silikon
4. EVA Film
5. Backsheet polimer
6. Junction box - dioda dan konektor
1. SEL PV
Sel photovoltaic silikon atau sel PV mengubah sinar matahari langsung
menjadi energi listrik DC. Kinerja panel surya ditentukan oleh jenis sel dan
karakteristik silikon yang digunakan, dengan dua jenis utama adalah silikon
monokristalin dan polikristalin. Selain itu dasar sel dapat dibangun menggunakan
aditif yang berbeda untuk membuat silikon tipe-p positif atau silikon tipe-n
negatif. Namun ada beberapa konfigurasi sel yang tersedia yang menawarkan
tingkat efisiensi dan kinerja yang berbeda. Lihat informasi lebih lanjut dalam
tinjauan teknologi PV surya lengkap.
Sebagian besar panel surya perumahan berisi 60 sel dihubungkan bersama
melalui busbar secara seri untuk menghasilkan tegangan antara 30-40 volt
tergantung pada jenis sel yang digunakan. Panel surya yang lebih besar
digunakan untuk sistem komersial dan skala utilitas pertanian surya mengandung
72 atau bahkan 90 sel dan pada gilirannya beroperasi pada tegangan yang lebih
tinggi. Kontak listrik yang menghubungkan sel-sel dikenal sebagai busbar dan
memungkinkan arus mengalir melalui semua sel dalam suatu rangkaian.
2. GLASS
Lembar kaca depan berfungsi melindungi sel-sel PV dari cuaca ekstrim,
hujan es. Kaca ini biasanya terbuat dari kaca tempered berkekuatan tinggi yang
tebal 3.0 hingga 4.0mm dan dirancang untuk menahan beban mekanis dan
perubahan suhu yang ekstrem. Uji dampak standar minimum IEC membutuhkan
panel surya untuk menahan dampak batu es dengan diameter 1 inci (25 mm) yang
bergerak hingga 60 mph (27 m / s). Jika terjadi kecelakaan atau benturan keras,
kaca temper juga jauh lebih aman daripada kaca standar karena pecah menjadi
pecahan-pecahan kecil daripada bagian tajam yang bergerigi.
3. FRAME
Bingkai (frame) aluminium memainkan peran penting dengan
melindungi tepi bagian laminasi yang menampung sel-sel dan menyediakan
struktur yang kokoh untuk memasang panel surya pada posisinya. Bagian
aluminium yang diekstrusi dirancang untuk menjadi sangat ringan, kaku dan
mampu menahan tekanan ekstrem dan pemuatan dari angin kencang dan
kekuatan eksternal.
4. EVA Film
EVA adalah singkatan dari 'ethylene vinyl acetate' yang merupakan
lapisan polimer (plastik) yang sangat transparan yang digunakan untuk
mengenkapsulasi sel dan menahannya pada posisi selama pembuatan. Bahan
EVA harus sangat tahan lama dan toleran terhadap suhu dan kelembaban yang
ekstrim, bahan ini memainkan peran penting dalam kinerja jangka panjang
dengan mencegah masuknya uap air dan kotoran. Laminasi kedua sisi sel PV
memberikan beberapa penyerapan kejutan dan membantu melindungi sel dan
menghubungkan kabel dari getaran dan dampak tiba-tiba dari batu hujan es dan
benda-benda lainnya. Film EVA berkualitas tinggi dengan tingkat tinggi dari apa
yang dikenal sebagai 'cross-linking' dapat menjadi perbedaan antara umur
panjang atau kegagalan panel karena masuknya air. Selama pembuatan, sel-sel
pertama-tama dienkapsulasi dengan EVA sebelum dirakit di dalam kaca dan
lembaran belakang.
5. BACKSHEET
Backsheet adalah lapisan paling belakang panel surya umum yang
bertindak sebagai penghalang kelembaban dan bagian terluar untuk memberikan
perlindungan mekanis dan isolasi listrik. Bahan lembar belakang terbuat dari
berbagai polimer atau plastik termasuk PP, PET dan PVF yang menawarkan
berbagai tingkat perlindungan, stabilitas termal dan ketahanan UV jangka
panjang. Lapisan backsheet biasanya berwarna putih tetapi juga tersedia sebagai
warna jernih atau hitam tergantung pada produsen dan modul. Bahan PVF
'Tedlar' dari Dupont dikenal sebagai salah satu lembar kerja berkinerja tinggi
terkemuka untuk pembuatan modul PV. Panel kaca ganda - Beberapa panel
seperti panel bifacial menggunakan panel kaca belakang sebagai pengganti
backsheet polimer.
6. JUNCTION BOX
Junction box (kotak persimpangan) adalah tempat tahan cuaca kecil yang
terletak di dekat bagian atas di sisi belakang panel. Diperlukan untuk secara aman
memasang kabel yang dibutuhkan untuk menghubungkan panel. Kotak
persimpangan penting karena merupakan titik pusat di mana semua sel mengatur
interkoneksi dan harus dilindungi dari kelembaban dan kotoran.
Kotak persimpangan juga menyimpan dioda bypass yang diperlukan
untuk mencegah arus balik yang terjadi ketika beberapa sel diarsir atau kotor.
Dioda hanya memungkinkan arus mengalir dalam satu arah dan panel 60 sel khas
memiliki 3 baris 20 sel PV dan pada gilirannya ada 3 dioda memotong, satu
untuk mencegah arus balik ke masing-masing dari 3 set sel. Sayangnya dioda
bypass dapat gagal dari waktu ke waktu dan mungkin perlu diganti, sehingga
penutup kotak persimpangan biasanya dapat dilepas untuk diservis, meskipun
banyak panel surya modern sekarang menggunakan dioda tahan lama yang lebih
maju dan kotak persimpangan yang tidak dapat diperbaiki.