Anda di halaman 1dari 3

pa yang membedakan antara PSD dan ESD?

Secara umum keduanya berfungsi


membawa sistem pemroses ke keadaan yang lebih aman. Namun secara
spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific
seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di
heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst.
Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu
kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran
kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis
shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem
shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah
levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan
penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya
sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya
sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting
pahami betul filosofi mengapa mereka diset seperti itu

Saya

ingin

menanyakan

beberapa

hal

tentang

sistem

shutdown:

1. Apakah perbedaan antara PSD (Process Shutdown) dan ESD (emergency Shutdown), karena saya
belum

menemukan

perbedaan

yang

kontras

antara

hal

tersebut

2. Mana yang lebih fatal akibatnya terhadap suatu Oil/Gas Plant, Process Failure atau Utility
Failure
3. Apakah betul ESD lebih disebabkan oleh kegagalan utilitas (utility Failure) daripada
kegagalan

process

(Process

Failure)

4. Apa perbedaan mendasar antara sistem DCS dan SCADA? dari beberapa referensi saya simpulkan
bahwa DSC beroperasi secara otomatis tetapi SCADA lebih kepada intervensi manual operator?
Terima kasih atas perhatian dan tanggapannya.

4.
SCADA dan DCS, Kedua2nya bisa dibuat beroperasi automatis atau manual. Tergantung kebutuhan
design criteria-nya pabrik. SCADA mesinnya berkemapuan seperti namanya: supervisory, control
and

data

acquisition.

SCADA

bisa

supervise,memonitor,

mengopersikan,

mengendalikan

dan

mengambil data. Tanpa operator bisa jalan sendiri pabrik itu. Dibanding DCS, Scada punya
keterbatasan jumlah I/O,

beberapa fungsi aritmatic tidak tersedia, kapasitas kommunikasi data

dan jaringan terbatas, dll.


DCS

juga

punya

kemampuna

seperti

SCADA

supervisory,

control

dan

data

acquisisi.

Bahkan

diatasnya. Seperti namanya DCS (distributed Control System) merupakan mesin sistem control
terdistribusi. Apanya yang didistribusikan? 4 hal, yaitu: 1-CPU 2-ruang 3-Resiko dan 4-man
power (yg nomer 4 ini di cek dulu betul apa salah ya? sudah agak lupa pelajaran lama). DCS
bisa pakai mesinnya sendiri 100%, (semisal yokogawa CS3000, Honeywel TDC 3000, ABB infi90,
dll) , bisa juga pakai mesin SCADA 100%, misal: Pabrik Semen Gresik di Tuban DCS-nya dibangun
dengan mesin SCADA merek XXXX. Bisa juga DCS konfigurasi hybrid atau campuran, misal Yokogawa
STARDOM. Malah dicampur PLC sesua ikebutuhan efektivitas di pabrik.

Aplikasi DCS di pabrik: Pabrik dibagi dalam berbagai proses plant (distribusi klasifikasi dan
resiko), ditentukan areanya tersendiri, lokalisasir

(distribusi ruang), setiap proses atau

lokasi pabrik di assign CPU sendiri menghadle nya,( entah 1-2-3 CPU tergantung besar kecilnya
proses, entah redundant apa single CPU), dan terakhir manpowernya juga diassign ditiap proses
tadi. Tidak perlu manpower buanyak terpusat di control room (perbandingan man power ini
dibanding pendahulu DCS yaitu mimic panel yang operatornya ngumpul di control room dan
lapangan).
Untuk fungsi2 khusus DCS tidak menangani sendiri tapi menugaskan CPU lain di bawahnya. Bisa
dari SCADA utk menangani. Bahkan CPU dari PLC klo proses sederhana sekali dan tidak rumit.
Atau klo rumit sekali, diwakilkan proses-control-khusus atau proprietary. Misal: MARK VI,
TRICONEC, dll. DCS dengan kemampuan jaringan yang besar, mengambil data/status saja dan
melakukan fungsi supervisory ke perangkat khusus tersebut. Misal: shutdown system di lakukan
SCADA atau PLC, metering dilakukan flow computer, atau analyzer GC dihandle oleh CPU-nya
sendiri. Dimana CPU DCS tidak melakukan semua permisif/squensial shutdon system maupun
perhitungan meter dan proses analisa GC. Tapi di scada atau flow computer dan GC controller.
CPU DCS tinggal supervisory dan foto copy saja.
Diatas

kelas

DCS

masih

ada

juga

yang

lebih

super.

Namanya

CIM,

Computer

Integrated

Manufacturing. Orang masih menyebutnya DCS juga. Karena mesinnya pakai DCS yg ditambahi fungsi
management information system. Misalnya terintegrasi dg MIS, CMMS, LOTO (atau redtag), PAGA,
dll.

Pak
Saya

Munir,
melihat

sedikit

kerancuan

dari

penjelasan

bapak.

terlihat penjelasan bapak lebih ke PLC dan bukan SCADA secara keseluruhan.
PLC dan DCS atau RTU adalah sebuah komponen peralatan control dalam level yg sama yang
membedakan hanyalah jumlah IO.
RTU mempunyai sedikit jumlah IO, biasa nya RTU ini bisa berbentuk PLC compact dimana IO nya
sudah

fixed

terpasang

dan

tidak

expandable

menginggat proses nya juga sederhana, seperti wellhead atau metering system.
PLC mempunyai jumlah IO yang cukup banyak diatas RTU namun dibawah DCS. proses nya pun cukup
banyak namun tidak sekompleks refinery
DCS mempunyai jumlah IO yg besar dan mampu menghandle proses proses yg kompleks sedangkan
SCADA adalah sebuah system untuk memonitor atau melakukan action secara terpusat seluruh
kegiatan atau status baik dari RTU atau PLC atau DCS disimpan secara terpusat di SCADA Server
SCADA server ini hanya membutuhkan sebuah PC yg cukup handal minimal sekelas workstation.
SCADA System saat ini bisa melakukan proses aritmatic yg dilakukan oleh PLC/DCS namun bahasa
yg digunakan berbeda dengan PLC/DCS. bahkan SCADA system sudah bisa terintegrasi dengan system
yg lebih tinggi seperi PIMS (Plant Information Management System).

terkadang sedikit rancu antara SCADA dan kombinasi PLC+HMI kalo DCS fungsi HMI sudah embedded
didalam paket DCS, sedangkan PLC dipasang terpisah dengan HMI nya bisa saja PLC brand A di
kombinasi dengan HMI brand B sedangkan DCS tidak bisa.

Anda mungkin juga menyukai