Anda di halaman 1dari 45

- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -

8/26/2010Spv Konst
SplTriyoso
Belajar Untuk Berbagi 1
SUPERVISI KONSTRUKSI SIPIL
TRANSMISI (SUTT DAN SUTET)
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
2
DAFTAR TAYANGAN
I. PENDAHULUAN
II. PONDASI TOWER TRANSMISI
III. DINDING PENAHAN TANAH (TURAP)
IV. SUPERVISI GALIAN PONDASI & DEWATERING
V. SUPERVISI STUB SETTING & PEKERJAAN BETON BERTULANG
VI. SUPERVISI PENIMBUNAN & PEMADATAN TANAH.
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
3
TUJUAN PEMBELAJARAN
SETELAH MENGIKUTI PENDIDIKAN INI PARA
PESERTA MAMPU MELAKSANAKAN
SUPERVISI (PENGAWASAN) PEKERJAAN
SIPIL KONSTRUKSI TRANSMISI

- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
4
I. SUPERVISOR
DIFINISI UMUM:
Adalah seseorang/pejabat yang ditunjuk
oleh pengguna barang dan jasa yang diberi
kewenangan untuk melakukan
pengawasan dan pemeriksaan terhadap
pelaksanaan pekerjaan yang sudah dan
sedang dilaksanakan oleh pihak penyedia
barang/jasa.
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
5
TUJUAN SUPERVISI
Agar supaya pelaksanaan pekerjaan
berjalan dengan lancar dan baik sesuai
dengan yang direncanakan, baik dari
segi mutu, biaya dan selesai tepat
waktu serta tertib administrasi.
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
8/26/2010Spv Konst SplTriyoso
6
Pengawas pekerjaan bertugas mengawasi pekerjaan
konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan lajunya
mencapai penyelesaian volume dari keseluruhan
pekerjaan yang dikerjakan serta tertib dalam pelaksanaan
administrasi.

Termasuk didalamnya adalah mengawasi metode
pelaksanaan, mengkoordinasikan perubahan-perubahan
pekerjaan yang diperlukan, melakukan monitoring, dan
pelaporan/pengukuran hasil pekerjaan.
TUGAS SUPERVISOR
Belajar Untuk Berbagi
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
7
YANG DILAKUKAN SUPERVISOR
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen kontrak yang akan
dijadikan dasar dalam tugas pengawasan.
2. Mengawasi pemakaian material, peralatan serta metode
pelaksanaan.
3. Mengawasi pelaksanaan konstruksi dengan benar dari aspek
kualitas, kuantitas dan laju pencapaian penyelesaian volume
pekerjaan (waktu pelaksanaan).
4. Menginventarisasi perubahan dan penyusunan yang harus
dilakukan di lapangan sehubungan dengan permasalahan yang
timbul.
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
5. Mengadakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat
laporan pekerjaan, pengawasan berkala mingguan dan
bulanan dengan masukan hasil rapat lapangan serta laporan-
laporan pelaksanaan harian, mingguan dan bulanan yang
dibuat oleh kontraktor.
6. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan dan
pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, serta serah
terima hasil pekerjaan yang pertama dan kedua.
7. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pekerjaan yang
dilaksanakan di lapangan (as built drawing), sebelum serah
terima yang pertama.
8. Membuat laporan hasil pengawasan dan pengendalian dari
seluruh aktivitas pekerjaan dilapangan.

- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
KOMPETENSI SUPERVISI
1. Memahami maksud dan tujuan dari pada isi
Dokumen Kontrak yang akan dijadikan dasar dalam
tugas pengawasan (supervisi)
2. Mengetahui Mutu material & Kondisi Peralatan
yang dipakai
3. Mengetahui Metode Pelaksanaan konstruksi
dengan benar.

- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
KOMPETENSI SUPERVISI
4. Mampu membaca dan meneliti gambar sebelum
dan sesudah pekerjaan dilaksanakan dilapangan
5. Mampu menginventarisasi perubahan dan
permasalahan yang timbul dilapangan
6. Mampu membuat Laporan pekerjaan (harian,
mingguan dan bulanan), maupun Laporan hasil
pengawasan seluruh aktivitas pekerjaan
dilapangan.



- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
LINGKUP PEKERJAAN SUPERVISOR
1. Mengetahui bisnis proses Perusahaan Listrik Negara (PLN).
2. Mengerti maksud dan tujuan dari pada isi Dokumen Kontrak yang akan
dijadikan dasar dalam tugas pengawasan.
3. Mengontrol Mutu material & Kondisi Peralatan yang akan dipakai
4. Mengetahui Lingkup Pekerjaan dan Metode Pelaksanaan konstruksi
dengan benar.
5. Memastikan gambar kerja yang akan dilaksanakan sebelum pekerjaan
dilmulai dilapangan .
6. Menginventarisasi perubahan dan permasalahan yang timbul
dilapangan.
7. Membuat Laporan pekerjaan (harian, mingguan dan bulanan), maupun
Laporan hasil pengawasan seluruh aktivitas pekerjaan dilapangan
11
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
12
LINGKUP PEKERJAAN PADA TRANSMISI
1. Mencari jalan masuk ke lokasi Tower sedekat
mungkin.
2. Menyiapkan data dari type Tower.
3. Pengukuran kembali letak, arah dan sudut arah Tower.
4. Pematangan, Penimbunan dan Pemadatan tanah.
5. Pembuatan Pondasi Tower (Pemasangan Kaki Tower).
6. Pemasangan sistem Pembumian.
7. Erection Tower dan Penarikan Konduktor (stringing)..
Belajar Untuk erbagi
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
BODY EXTENTION
BODY PART
CROSS ARM
CROSS ARM PEAK
KAKI TIANG
13
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
Stub tower
Main Member
Pondasi rakit beton bertulang
Muka tanah
PEMASANGAN KAKI TOWER PADA Pondasi
14
CONTOH
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
15
A
Keterangan: Pondasi TRANSMISI

TYPE. I (Pondasi Telapak)

A = Panjang Pad Pondasi.

B = Lebar Pad Pondasi.

H = Tebal Pad Pondasi.

D = Diameter Chimney
(bisa bulat ; atau bujursangkar ).

T = Kedalaman Pondasi dari
permukaan tanah.

T1 + 1000 mm = Tinggi Chimney
(panjang leher Pondasi).

- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
STUB SETTING
1. Tentukan ukuran pondasi pada tanah atau lokasi yang sudah tersedia
sesuai dengan tipe tower dan body extention tower, misal :+6, +9, +12
2. Setting galian sesuai rencana dan lakukan penggalian pondasi sesuai
rencana (panjang x lebar x dalam)
3. Lakukan setting stub sesuai data (panjang back to back, diagonal dan
sudut kemiringan tower/slop).
4. Semua keagiatan tersebut dilakukan diatas lantai kerja pondasi
5. Setelah diyakini setting stub sudah sesuai rencana, segera dikunci pada
bagian bawah stub dengan campuran beton
6. Selanjutnya pekerjaan pondasi dilaksanakan mulai dari pemasangan
besi tulangan sampai dengan pengecoran
7. Semua kegiatan pengukuran tersebut diatas, dilakukan pengukuran
dengan theodolit.
8. Diingatkan kembali bahwa sesaat sebelum pengecoran dan setelah
pengecoran selesai dilakukan recheck terhadap data setting.
9. Toleransi kesalahan untuk stub setting tower adalah max 5 mm

16
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
PEMASANGAN SISTIM PEMBUMIAN UNTUK
TOWER TRANSMISI
1. Mempersiapkan material yang akan dipasang (ground root,
kawat BC 100, dll)
2. Pemancangan ground root (arde) zone dalam harus sedekat
mungkin dengan pondasi tetapi tidak boleh mengenai beton
pondasi.
3. Kedalaman pemancangan gound root (arde) dipastikan
minimum sampai ke muka air tanah terendah.
4. Pastikan penyambungan ujung arde dengan kawat BC dan
Stub Tower benar-benar menyatu.
17
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
18
SISTIM PEMBUMIAN TIANG
SUTT
ALTERNATIF. 1
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
ALTERNATIF. 2
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
8/26/2010Spv Konst SplTriyoso
20
PENATAAN LAHAN
TAPAK TOWER
150 KV
KENDALA NON TEKNIS
MENCARI JALAN MASUK
KE LOKASI YG TERDEKAT
PENDEKATAN DENGAN
MASYARAKAT DLL
Belajar Untuk Berbagi
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
a. Untuk Pekerjaan Transmisi sebelum dimulai pekerjaan pokok
harus dilakukan pengukuran Ulang.
b. Semua kegiatan pengukuran harus dilakukan dengan
theodolit.
c. Untuk pekerjaan Transmisi Lakukan pengukuran dua kali
untuk memastikan posisi tower.
d. Pengukuran yang ke dua dimulai dari titik yang berlawanan.
e. Hindari kecerobohan-kecerobohan sekecil mungkin.
f. Bila diperlukan adakan pengecekan yang terpisah.
21
ii. PEKERJAAN PENGUKURAN
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
22
PEKERJAAN PONDASI
i. PONDASI.
Adalah bagian terendah dari bangunan yang meneruskan
beban bangunan ke tanah atau batuan yang ada di
bawahnya.
a) Pondasi Dangkal.
a.1. Pondasi Telapak.
a.2. Pondasi Memanjang.
a.3. Pondasi Rakit.
b) Pondasi Dalam.
b.1. Pondasi Sumuran (Pondasi Peralihan).
b.2. Pondasi Tiang.
. Tiang Pancang. (Pneumatic; Tekan HidroliK).
. Tiang Bor.
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
23
PENGETESAN PEKERJAAN PONDASI
PENGUJIAN PONDASI TIANG.
Pengujian Pondasi tiang yang sering dilakukan adalah
pengujian dengan beban desak, walaupun pengujian
beban tarik dan beban lateral juga kadang dilakukan
Ada 4 macam pengujian yang sering diklakukan
1. Kalendering.
2. Beban Langsung (loading Test).
3. Pile Dynamic Analysis (PDA).
4. Pile Integrity Test (PIT).
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
24


Pile cap
Beton biasa
1 m
A A
A - A Selubung Sumuran
L
D
L/D>4 selubung beton bertulang
L/D < 4 selubung beton biasa
Cor Beton Siklob
Pondasi SUMURAN
Untuk pondasi
cakar ayam A dan
B jadi satu
A
B
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
25
Pile Cap
TIANG PANCANG BETON
Tiang Pancang
2D - 3D 1,5D
D
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
26
PENGANGKATAN TIANG PANCANG (TP)
2
/
3
L

1
/
3
L

L L L
0.207L 0.586L 0.207L
Belajar Untuk Berbagi
PT. PLN (Persero)
JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
27
ALAT PEMANCANG
Tiang Pancang
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
28
METODE PELAKSANAAN PONDASI PANCANG
1. PERSIAPAN PEMANCANGAN.

a) Tentukan alat pancang dan jenis hammer
b) Rencanakan final set tiang
c) Rencanakan urutan pemancangan.
d) Tentukan letak titik pemancangan.

2. PROSES PEMANCANGAN
a) Dilakukan oleh Kontraktor
b) Sebelum proses pemancangan Pengawas harus tahu secara detail
informasi teknis pekerjaan pemancangan.


- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
8/26/2010Spv Konst SplTriyoso Belajar Untuk Berbagi 29
PT. PLN (Persero)
JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
30
INFORMASI TEKNIS MENGENAI PEMANCANGAN TIANG HARUS DIKETAHUI OLEH
PENGAWAS
1. Type dan ukuran pemukul tiang, peralatan lain termasuk bantalan (cushion).
2. Ukuran tiang, lokasi tiang dalam kelompok tiang dan lokasi kelompoknya.
3. Urutan pemancangan dalam kelompok.
4. Data sondir tanah.
5. Daya dukung rencana setiap tiang pancang.
6. Jumlah pukulan per satuan panjang untuk seluruh panjang tiang, dan set
(penetrasi) untuk 10 pukulan (kalendering tiang).
7. Elevasi akhir dari dasar dan kepala tiang.
8. Papan (kayu keras) setebal 2,5cm sebanyak 6 lapis diletakkan diatas
kepala tiang, untuk pelindung beton.
9. Pemeriksaan tiang untuk posisi vertikal isasi tiang.
10.Keterangan lain seperti penangguhan kelangsungan pemancangan,
kerusakan tiang dll.
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
31
PILE DIAMETER
(mm)
Diesel Hummer, Kobe dan sejenisnya
K22 / K25 K32 / K35 K45 / KB45
350 X
400 X
450 X X
500 X
600 X X
Ring of working
load
(Ton) 40 - 140 80 - 230 140 -320
DAFTAR TYPE DIESEL HUMMER
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
32
3. QUALITY CONTROL HASIL PEMANCANGAN.

1. Kondisi fisik.
a. Seluruh permukaan tiang tidak boleh retak atau rusak.
b. Umur beton sudah memenuhi syarat (28 hari)
c. Kepala tiang tidak boleh mengalami keretakan selama pemancangan,
2. Toleransi.
a. Vertikalisasi tiang diperiksa secara piriodik selama pemancangan.
b. Arah Vertikal dibatasi tidak boleh lebih dari 1 : 75.
c. Arah Horizontal dibatasi tidak boleh lebih dari 75 mm.
3. Penetrasi.
Badan tiang diberi tanda setiap 50 cm untuk mendetaksi penetrasinya.
4. Final seting.
Pemancangan baru boleh diberhentikan bila sudah dicapai final seting sesuai
perhitungan.
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
33
TIANG FRANKI
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
34
1. Pengeboran dimulai dengan Auger dengan diameter sedikit
lebih besar (untuk kemudian dipasang Casing).
2. Pengeboran dilanjutkan dengan auger atau bucket.
3. Bila dinding lubang bor runtuh, maka dibutuhkan pengisian air
dalam lubang selama proses pengeboran berlangsung.
4. Setelah kedalaman lubang yang direncanakan tercapai, proses,
pembersihan lubang dimulai dengan menggunakan cleaning
bucket.
5. Setelah pembersihan lubang selesai dibersihkan kemudian
pembesian tulangan pondasi dipasang dan disusul pipa tremie.
Metode Pelaksanaan Bor pile.
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
35
6. Bila di dalam lubang terdapat volume air yang cukup
banyak dan deras maka pengecoran dilaksanakan melalui
pipa tremie
7. Pipa tremie dipasang sepanjang lubang bor.
8. Selama pengecoran berlangsung tremie ditarik sedikit-
demi sedikit dan ujung tremie dijaga tetap terbenam
dalan campuran beton.
9. Pengecoran dilakukan sampai beton berada diatas
panjang rencana dasar poer 1 meter untuk menjamin
mutu beton yang baik elevasi dasar poer.
10. Bilaman tidak air dalam lubang bor, maka pengecoran
dilakukan dengan pipa tremie pendek 1 meter dan
sebagai corong saja.
Metode Pelaksanaan Bor pile.
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
36
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
37
TIANG BETON PRECAST DENGAN SISTIM TEKAN HIDROLIK
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pengawas

1. Cek batas kedekatan/jarak minimum terhadap bangunan
yang ada atau peralatan yang ada dengan alat Jecking.
2. Cek Hasil data sondir dan Boring.
3. Tandai semua permukaan tiang dengan cat dengan interval 1
meter.
4. Marking tiang pondasi beton dan harus ditandai dengan kayu
atau besi.
5. Cek kedudukan vertikal tiang sebelum dijecking apakah
kedudukan sudah memenuhi syarat (toleransi vertikal adalah
1 : 80).

- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
38
TIANG BETON PRECAST DENGAN SISTIM TEKAN HIDROLIK
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pengawas

6. Cek kedudukan horizontal tiang pada elevasi permukaan
tanah, sebelum di jecking apakah kedudukan sudah
memenuhi syarat (toleransi horizontal terhadap permukaan
tanah 50 75 mm).
7. Bila tiang disambung, cek kondisi sambungan, tidak boleh ada
celah/lubang pada sambungan las.
8. Semua tiang akan disertai pencatatan jecking dari awal
sampai akhir (piling record) pada interval jarak 1 meter.
9. Semua tiang akan dijecking sampai beban maksimum
(200%XDesign Load). Atau sesuai dengan spesifikasi dalam
kontrak.

- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
39
Tiang Beton Precast
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
40
PENGUJIAN Pondasi PANCANG.
Kalendering.
Data-data yang perlu disiapkan adalah:
1. Data Boring tanah.
2. Data tahanan kones dari sondir
3. Kertas Folio dan Pensil (ditempel pd t p).
Pembebanan Langsung.
Kelengkapan yang perlu disiapkan.
1. Beban yang akan dipakai untuk uji beban.
2. Dongkrak hydrolik.
3. Alat pengukur beban.
4. Tiang yang akan diuji.
5. Perlengkapan pendukung lainnya.
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
41
ALAT SONDIR (CPT)
1. Standart ASTM D3441-98
2. Kapasitas alat 2,5 ton.
3. Tahanan konus 200kg/cm
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
42
Standard Penetration Test (SPT)
1. Dilakukan bersamaan dengan pekerjaan boring (tiap
kedalaman 2 meter.
2. Alat yang dipakai Split spoon barrel.
3. Hammer seberat 140 lbs (63,5 kg) dengan tinggi jatuh
30 (76,2 cm).
4. Nilai SPT = jumlah tumbukan untuk penetrasi 2 X 15 cm.
5. Acuan tanah keras dicapai pada N-SPT > 50.
6. Standard ASTM D.1586-84.
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
43
GRAFIK TAHANAN KONES
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
44

SIMBUL
BUATAN

PEMBERIAN NAMA

KEDALAMAN (M)
ENDAPAN HALUS, berwarna kelabu tua, sangat lepas dan lembek, pd
kedalaman 1 2,10
TANAH LEMPUNG, tediri atas campuran lempung, sangat kaku, kelabu
muda kecoklatan pada kedalaman 2,10 9,00, dan ada sisipan pecahan
batu pasir diameter maksimum 50 mm, pada kedalaman 7 8, warna kelabu
tua.

-- 1
-- 2
-- 3
-- 4
-- 5
-- 6

TANAH LEMPUNG BERLANAU, kelabu muda kecoklatan berbutir halus,
berpasir jarang, kekuatan sangat lemah, lapuk sedang, pada kedalaman 9,00
16,00.
Pada kedalaman 13,00 15,00, terdapat sisipan batu lempung keras
berpasir, berwarna kelabu kehitam-hitaman, tak lapuk.
-- 7
-- 8
-- 9
-- 10
-- 11
-- 12
-- 13

TANAH KERAS, tanah liat keras, kerikil padat, tanah liat
bercampur kerikil dan batu kecil (tanah granuler), berwarna
abu-abu kehitam-hitaman, tidak lapuk, bergradasi baik.
Pada kedalaman 16,00 19,00

-- 14
-- 15
-- 16
-- 17
-- 18
-- 19
CONTOH DATA BORING
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
45
UJI BEBAN LANGSUNG DENGAN
DONGKRAK HIDROLIK

Anda mungkin juga menyukai