Anda di halaman 1dari 79

PT.

SERKOLINAS AMAN NUSANTARA

Panduan Komisioning
Bersamaan Dengan
Pemeriksaan –
Pengujian untuk PLTS
Off-grid

Tahun 2022

2022
2 Pemeriksaan Dokumen Uji Laik Operasi

Kegiatan pemeriksaan atas kelengkapan persyaratan dokumentasi uji laik operasi merupakan cara untuk
memastikan ketersediaan semua bentuk dokumentasi yang diperlukan setelah pekerjaan instalasi selesai.
Dokumentasi PLTS harus disimpan dengan baik oleh pengelola dan tersedia untuk pemeriksaan baik dalam
rangka inspeksi maupun pemeliharaan. Dokumentasi ini mencakup data mengenai sistem dan manual
untuk operasi dan perawatan.

Dalam inspeksi, pemeriksaan dokumen dilakukan melalui tahapan berikut ini:

1. Memeriksa kelengkapan dokumentasi berdasarkan persyaratan minimum dokumentasi.


2. Memastikan dokumentasi yang sesuai tersedia untuk pemasang dan pengguna.
3. Melakukan pencatatan setiap temuan.
4. Memberikan rekomendasi perbaikan, jika diperlukan.
5. Melakukan dokumentasi melalui foto atau catatan.

2.1 INFORMASI UMUM


Informasi mendasar mengenai sistem PLTS yang pada umumnya dicantumkan dalam halaman sampul dari
dokumentasi sistem yang meliputi :

1. Identifikasi mengenai proyek (jika ada).


2. Rating daya sistem (kW arus searah (DC) atau kVA AC).
3. Keterangan mengenai modul fotovoltaik dan inverter – pabrikan, model dan kuantitas.
4. Tanggal instalasi.
5. Tanggal komisioning.
6. Nama Pelanggan.
7. Alamat lokasi.

2.2 INFORMASI MENGENAI PERANCANG SISTEM


Informasi ini menyangkut keterangan mengenai semua badan/lembaga yang bertanggung jawab atas desain
dari sistem PLTS. Jika ada lebih dari satu perusahaan, maka informasi di bawah ini harus tersedia untuk setiap
perusahaan yang terlibat, dilengkapi dengan deskripsi peran mereka dalam proyek:

1. Perusahaan perancang sistem.


2. Nama orang yang dapat dihubungi dari perusahaan tersebut.
3. Alamat pos, nomor telepon, dan alamat e-mail.

2.3 INFORMASI MENGENAI PEMASANG SISTEM


Informasi ini menyangkut keterangan mengenai semua badan/lembaga yang bertanggung jawab atas
instalasi sistem PLTS. Jika ada lebih dari satu perusahaan, maka informasi di bawah ini harus tersedia untuk
setiap perusahaan yang terlibat, dilengkapi dengan deskripsi peran mereka dalam proyek:

1. Perusahaan instalasi sistem;


2. Nama orang yang dapat dihubungi dari perusahaan tersebut;
3. Alamat pos, nomor telepon, dan alamat e-mail.

14 Panduan Komisioning PLTS Off-grid


Pemeriksaan Dokumen Uji Laik Operasi 2

2.4 DIAGRAM PENGKABELAN


Diagram pengkabelan harus tersedia, disertai dengan penjelasan secara terinci terkait dengan poin 1-5 di
bawah ini:

1. Spesifikasi umum larik fotovoltaik

Diagram pengkabelan atau spesifikasi sistem harus meliputi informasi mengenai desain larik yang
mencakup:

- jenis modul,
- jumlah total modul,
- jumlah string,
- jumlah modul dalam setiap string,
- identifikasi setiap string terhubung dengan larik yang mana.

Jika larik dibagi menjadi sub-larik, diagram pengkabelan harus menunjukkan rancangan larik-sub larik dan
meliputi semua informasi di atas untuk setiap sub-larik.

2. Informasi string fotovoltaik

Diagram pengkabelan harus meliputi informasi string fotovoltaik berikut ini:

- spesifikasi kabel string – ukuran dan jenis,


- spesifikasi peralatan proteksi arus lebih dari string– jenis dan rating tegangan/arus,
- jenis diode blocking (jika relevan).

3. Rincian kelistrikan larik

Diagram pengkabelan atau spesifikasi sistem harus meliputi informasi kelistrikan larik sebagai berikut:

- spesifikasi kabel utama – ukuran dan jenis,


- lokasi kotak penghubung/kotak penggabung,
- switch pemutus DC, lokasi dan rating (tegangan arus),
- peralatan proteksi arus lebih larik – jenis, lokasi dan rating (tegangan/arus),
- rangkaian proteksi larik lainnya (seperti deteksi kegagalan arc), bila diperlukan – jenis, lokasi dan rating.

4. Sistem AC

Diagram pengkablean atau spesifikasi sistem harus meliputi informasi sistem AC.

- Letak, jenis dan rating isolator AC,


- Letak peralatan proteksi arus AC, jenis, dan rating,
- Letak peralatan arus sisa, jenis, dan rating.

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 15


2 Pemeriksaan Dokumen Uji Laik Operasi

5. Proteksi tegangan berlebih dan pembumian

Diagram pengkabelan atau spesifikasi sistem harus meliputi informasi pembumian dan tegangan berlebih
sebagai berikut:

- Rincian informasi menganai semuan pembumian/bonding conductor – ukuran dan jenis, mencakup
rincian kabel bonding equipotential ke bingkai larik jika sesuai,
- Rincian seluruh sambungan pada sistem proteksi petir (LPS).
- Rincian peralatan proteksi arus/tegangan lonjakan (surge) yang terpasang (keduanya pada line AC dan
DC), meliputi letak, jenis dan rating.

2.5 TATA LETAK STRING


Untuk sistem yang mempunyai tiga atau lebih string, Gambar tata letak sistem fotovoltaik yang menunjukkan
bagaimana larik dipisahkan dan disambungkan ke string harus tersedia. Hal ini sangat berguna untuk mencari
kegagalan pada sistem yang cukup besar, dan pada larik yang dipasang pada bangunan tertentu yang sukar
untuk mengakses ke belakang modul.

2.6 LEMBAR DATA


Lembar Data minimal harus tersedia untuk komponen sistem sebagai berikut:

1. Lembar data modul untuk semua jenis modul yang dipakai pada sistem (merujuk kepada SNI/IEC
61730-1):

- Jenis, nama dagang, atau merek dagang yang terdaftar dari pabrikan
- Penandaan tipe atau nomor model
- Tegangan sistem maksimum atau Vsys
- Kelas perlindungan terhadap sengatan listrik
- Tegangan pada rangkaian terbuka atau Vsys , termasuk toleransi manufaktur;
- Arus pada hubung singkat atau Isc, , termasuk toleransi manufaktur
- Daya maksimum modul atau “Pmax” termasuk toleransi manufaktur
- Tingkat perlindungan arus berlebih maksimum yang kesesuaiannya diverifikasi dengan uji kelebihan
arus terbalik (MST 26)

Informasi lainnya yang harus terdokumentasi:

- Konfigurasi seri/paralel maksimum modul FV yang direkomendasikan;


- Nilai arus dari perlindungan arus berlebih, sebagaimana ditentukan dalam MST 26. Panduan untuk
menentukan nilai arus terdapat di IEC 60269-6;
- Koefisien temperatur untuk tegangan pada rangkaian terbuka;
- Koefisien temperatur untuk daya maksimum; dan
- Koefisien temperatur untuk arus hubung singkat.
- Metode pemasangan listrik dan mekanis

16 Panduan Komisioning PLTS Off-grid


Pemeriksaan Dokumen Uji Laik Operasi 2

- Kelas modul serta batasan untuk kelas tersebut


- Kondisi lingkungan yang kualifikasinya sudah terpenuhi oleh modul tersebut (misalnya temperatur,
beban angin, faktor keamanan).
- diameter kabel minimum untuk modul FV yang dimaksudkan untuk pengkabelan di lapangan;
- segala batasan mengenai metode pengkabelan dan manajemen kabel yang berlaku untuk kotak
penghubung untuk modul FV;
- ukuran, jenis, bahan, dan nilai temperatur konduktor yang akan digunakan;
- jenis terminal untuk pemasangan kabel di lapangan;
- model/tipe konektor FV dan pabrikan yang spesifik, yang cocok untuk konektor modul FV;
- metode ikatan yang akan digunakan (jika berlaku) harus ditentukan. Semua perangkat keras yang
disediakan atau ditentukan harus tertera dalam dokumentasi;
- jenis dan nilai diode bypass yang akan digunakan (jika berlaku).

Semua data listrik harus ditampilkan secara relatif, tergantung pada kondisi pengujian standar
(STC) (1.000 W/m2, (25 ±2) °C, AM 1,5 menurut IEC 60904-3) Deskripsi yang berkaitan dengan
pemasangan (merujuk kepada SNI/IEC 61730-1):

- batasan mengenai situasi pemasangan (misal kemiringan, sarana pemasangan, pendinginan);

- pernyataan yang menunjukkan tingkat kebakaran dan standar yang diterapkan, atau pernyataan
bahwa ketahanan terhadap sumber api eksternal tidak dievaluasi, serta batasan-batasan mengenai
tingkat tersebut (misal kemiringan pemasangan, sub struktur atau informasi pemasangan lainnya
yang berlaku);

- pernyataan yang menunjukkan sarana mekanis minimum untuk mengamankan modul FV


(sebagaimana dievaluasi selama uji beban mekanis (MST 34)); dan

- pernyataan yang menunjukkan ketinggian maksimum yang ditujukan untuk modul FV.

2. Lembar data inverter untuk seluruh jenis inverter yang dipakai pada sistem.

3. Lembar data untuk komponen signifikan lainnya juga harus dipertimbangkan.

2.7 INFORMASI RANCANGAN MEKANIK


Lembar data untuk sistem penyangga modul harus tersedia.

2.8 SISTEM DARURAT


Dokumentasi untuk sistem kondisi darurat yang berhubungan dengan sistem fotovoltaik (alarm kebakaran,
alarm asap, dll).

2.9 DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP


Dokumen untuk memenuhi persyaratan izin lingkungan seperti AMDAL, UKL/UPL atau SPPL.

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 17


2 Pemeriksaan Dokumen Uji Laik Operasi

2.10 INFORMASI OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Informasi operasi dan pemeliharaan minimal harus meliputi hal-hal berikut:

1. Prosedur untuk verifikasi sistem beroperasi dengan benar;


2. Checklist mengenai hal yang harus dilakukan pada saat terjadi kegagalan sistem
3. Prosedur mematikan/isolasi sistem pada kondisi darurat;
4. Rekomendasi pemeliharaan dan pembersihan (mekanikal, sipil dan elektrikal)
5. Pertimbangan untuk setiap pekerjaan di masa yang akan datang yang akan mempengaruhi larik FV
(misalnya pekerjaan atap)
6. Dokumen garansi untuk modul dan inverter yang meliputi tanggal mulai dan periode garansi
7. Dokumensi terhadap setiap pekerjaan yang berlaku atau garansi terhadap pengaruh cuaca tertentu

2.11 HASIL UJI DAN DATA KOMISIONING


Salinan seluruh hasil uji dan data komisioning harus tersedia, minimal melitputi hasil uji verifikasi.

18 Panduan Komisioning PLTS Off-grid


3 Inspeksi

3.1 UMUM
Inspeksi harus dilakukan sebelum pengujian dan biasanya dilakukan sebelum mengaktivasi sistem. Jika
kabel sulit diakses setelah instalasi, kabel dapat diperiksa sebelum atau selama pekerjaan instalasi.

3.2 IDENTIFIKASI RESIKO


Ada banyak potensi bahaya pada pekerjaan pemeriksaan dan pengujian sistem pembangkit tenaga surya.
Semua orang yang bekerja dalam lingkup sistem pembangkit tenaga surya harus waspada dan mengerti
mengenai tindakan pencegahan berkaitan dengan isu keselamatan seperti bekerja di ketinggian, paparan
listrik tegangan rendah maupun tinggi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan sistem fotovoltaik.

Tabel 1. Identifikasi Resiko

1) Resiko bekerja dengan sistem fotovoltaik


• Modul surya yang sedang terpapar sinar matahari dan tersambung dengan kabel dapat menghasilkan
tegangan DC yang berbahaya.
• Larik fotovoltaik selalu memproduksi tegangan bahkan pada saat terjadi gangguan atau kondisi hubung singkat.
• Memutuskan hubungan ketika larik fotovoltaik sedang terhubung dengan beban akan memicu timbulnya
bunga api yang tidak dapat padam dengan sendiri.
• Gangguan pada sisi AC di sistem terhubung jaringan dapat menyebabkan bagian logam dari struktur larik
fotovoltaik menjadi bertegangan.

2) Resiko bekerja dengan listrik tegangan rendah


• Kabel yang tidak dilindungi oleh isolator sangat berbahaya apabila dalam kondisi bertegangan yang
mengakibatkan pekerja terkena sengatan listrik.

3) Resiko bekerja dengan ketinggian


• Bekerja di ketinggian di atas 1,8-meter akan menimbulkan potensi bahaya yang cukup serius apabila tanpa
ada pencegahan yang semestinya.
• Beraktivitas di bawah ketika ada pekerjaan pengangkatan di atas berpotensi kejatuhan benda dari atas kepala.
• Pekerja di ketinggian yang tidak menggunakan harness berpotensi untuk terjatuh karena tersandung atau
sengatan listrik.

4) Resiko bekerja dengan baterai


• Baterai yang terhubung singkat akan menghasilkan arus yang sangat tinggi dan dapat menyebabkan
kebakaran bahkan ledakan.
• Baterai menghasilkan gas hidrogen yang mudah meledak.
• Asam dari baterai bersifat korosif dan dapat menyebabkan kebutaan dan kerusakan pada kulit.

5) Pengangkatan manual
• Posisi pengangkatan yang salah akan berpotensi menimbulkan cedera anggota badan.
• Benda yang terlalu berat untuk diangkat dengan metode pengangkatan yang tidak tepat dapat mempengaruhi
tulang belakang.
• Ujung yang tajam dari material seperti modul surya atau inverter dapat menyebabkan anggota badan tergores.

6) Resiko lingkungan kerja sekitar


• Paparan sinar matahari dalam waktu lama dapat menyebabkan dehidrasi dan juga gangguaan kesehatan lainnya.
• Bekerja di PLTS off-grid yang kemungkinan besar ada di daerah terpencil dan masih banyak hewan buas
maupun serangga serta binatang berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan cidera serius hingga fatal.
• Permukaan kerja yang licin atau berbatu dapat menyebabkan cedera serius jika terjadi kesalahan dalam
proses pekerjaan.

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 19


3 Inspeksi

3.3 INSPEKSI KOMPONEN


3.3.1 Modul Fotovoltaik

Alat yang digunakan Prasyarat

Inklinometer Kompas Gambar Modul fotovoltaik


Perencanaan sudah terpasang

Ada beberapa poin penting yang harus diinspeksi secara langsung. Poin- poin tersebut disajikan secara
berurutan sebagai berikut:

1. INFORMASI UMUM MODUL FOTOVOLTAIK

a. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pelaksanaan inspeksi visual terhadap informasi
umum modul fotovoltaik adalah sebagai berikut:

• Periksa daftar jumlah material untuk modul fotovoltaik, string fotovoltaik, larik fotovoltaik dan
combiner box.
• Periksa kesesuaian jumlah dan konfigurasi modul, string dan larik fotovoltaik terhadap lembar
spesifikasi sistem.
• Periksa kesesuaian jumlah dan konfigurasi combiner box terhadap lembar spesifikasi sistem.

b. Penjelasan pengisian formulir.

• Catat semua temuan dan ketidaksesuaian ke dalam lembar pemeriksaan yang telah disediakan.

Tabel 2. Contoh Penulisan Lembar Pemeriksaan


A. LEMBAR PEMERIKSAAN

No Parameter Spesifikasi Terpasang Spesifikasi desain Catatan

Jumlah tidak
1 Jumlah keseluruhan modul fotovoltaik 98 100
sesuai

2 Jumlah larik fotovoltaik 5 5

3 Jumlah kotak penggabung (combiner box) 5 5

20
Inspeksi 3

2.SPESIFIKASI TEKNIS MODUL FOTOVOLTAIK

a. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pelaksanaan inspeksi visual terhadap spesifikasi teknis
modul adalah:

1. Periksa spesifikasi modul fotovoltaik pada datasheet dan Gambar perencanaan.


2. Periksa label/nameplate pada modul dan catat data yang tertera. Label atau nameplate berada di bagian
belakang dari modul yang diperiksa, menampilkan nilai parameter dari modul surya.

Gambar 6. Contoh Label Modul Fotovoltaik

3. Pastikan bahwa seluruh modul fotovoltaik memiliki merek dan tipe yang sama.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan dan ketidaksesuaian antara label/nameplate modul fotovoltaik dengan datasheet ke
dalam lembar pemeriksaan yang telah disediakan.

Tabel 3. Contoh Penulisan Spesifikasi Teknis Modul Fotovoltaik


B. SPESIFIKASI TEKNIS MODUL FOTOVOLTAIK

No Parameter Spesifikasi Terpasang Spesifikasi desain Catatan

1 Merek modul fotovoltaik Su*** Su***

2 Tipe modul fotovoltaik XY SERIES XY SERIES

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 21


3 Inspeksi

3. LARIK/BIDANG FOTOVOLTAIK DAN STRUKTUR PENYANGGA

a. Tindakan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan inspeksi visual terhadap larik/bidang fotovoltaik
dan struktur penyangga :

1 Sediakan kompas dan alat ukur sudut.


2. Ukur serta catat orientasi dan kemiringan modul. Orientasi dari larik diukur dengan menggunakan
kompas, sedangkan mengukur sudut kemiringan modul menggunakan alat pengukur sudut. Acuan
nilai dari orientasi modul adalah nilai azimuth, di mana nilai 0 derajat berada pada posisi sejajar kutub
selatan permukaan bumi.
3. Bandingkan hasil inspeksi tersebut terhadap data pada spesifikasi sistem.
4. Periksa kualitas pemasangan modul fotovoltaik dan penyangga, pada aspek-aspek kesesuaian material,
korosi, penyambungan antar bagian konstruksi penyangga, dan kualitas fondasi penyangga.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan dan ketidaksesuaian ke dalam lembar pemeriksaan yang telah disediakan.

zenith

east
north

angle

azimuth
south

west

Gambar 7. Ilustrasi Arah dan Sudut Pemasangan Modul Fotovoltaik

Tabel 4. Contoh Penulisan Bidang Larik Fotovoltaik


C. BIDANG LARIK FOTOVOLTAIK

Bidang larik
No Parameter
1 2 3 Catatan

1 Jumlah modul fotovoltaik 20 20 20

2 Jumlah string fotovoltaik 4 4 4

Orientasi (Azimuth) larik.


3 0° 0° 0°
Utara = 0°, Timur = 90°, Selatan = 180°, Barat = 270°

4 Sudut kemiringan (tilt) [°] 15° 15° 15°

22
Inspeksi 3

4. STRING FOTOVOLTAIK

a. Tindakan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan inspeksi visual terhadap string fotovoltaik adalah:

1. Pastikan bahwa diskonektor DC pada keluaran combiner box dalam keadaan off.
2. Pastikan keberadaan blocking diodes. Pada beberapa sistem, terkadang terdapat blocking diodes pada
setiap string fotovoltaik.
3. Periksa dan kumpulkan data string fotovoltaik sesuai lembar pemeriksaan.
4. Bandingkan hasil inspeksi dengan spesifikasi sistem.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Nilai Voc string diperoleh dari jumlah modul yang dirangkai seri dikalikan dengan Voc nameplate.

I {A}
3

+ -

V OC 2V OC 3V OC
U {V}
22 44 66

Vstring=V1+V2+V3+...
Gambar 8. Ilustrasi Modul Fotovoltaik yang Dirangkai Secara Seri

2. Catat semua temuan dan ketidaksesuaian ke dalam lembar pemeriksaan yang telah disediakan.

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 23


3 Inspeksi

Tabel 5. Contoh Penulisan String Fotovoltaik

D. STRING FOTOVOLTAIK (Tabel INI DAPAT DIKEMBANGKAN SESUAI JUMLAH STRING)

String
No Parameter
1 2 3 4 5 6 Catatan

1 Posisi pada larik nomor berapa? 1 1 2 2 3 3

2 Jumlah modul fotovoltaik 10 10 10 10 10 10

3 Tegangan rangkaian terbuka saat STC 456 456 456 456 456 456

4 Arus-hubung singkat saat STC 5.422 5.422 5.422 5.422 5.422 5.422

Spesifikasi proteksi dan pengkabelan string fotovoltaik

Jenis proteksi arus lebih (contohnya


5 sekring dan atau circuit breaker atau Sekring Sekring Sekring Sekring Sekring Sekring
lainnya)

Nomor tipe instrumen proteksi arus FD-gPV FD-gPV FD-gPV FD-gPV FD-gPV FD-gPV
6
lebih 10A 10A 10A 10A 10A 10A

XLPE XLPE XLPE XLPE XLPE XLPE


Insulat- Insulat- Insulat- Insulat- Insulat- Insulat-
7 Jenis dan tipe kabel string ed Single ed Single ed Single ed Single ed Single ed Single
Core Core Core Core Core Core

Ukuran kabel string [mm2], menurut


8 4mm 4mm 4mm 4mm 4mm 4mm
spesifikasi terpasang

9 Jenis dan tipe kabel pembumian BC 50 BC 50 BC 50 BC 50 BC 50 BC 50

Ukuran kabel pembumian [mm2],


10 50mm 50mm 50mm 50mm 50mm 50mm
menurut spesifikasi terpasang

11 Tipe blocking diode (jika terpasang) - - - - - -

12 Rating arus [A] blocking diode - - - - - -

13 Rating tegangan [V] blocking diode - - - - - -

24
Inspeksi 3

5. COMBINER BOX (KOTAK PENGGABUNG)

a. Tindakan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan inspeksi visual terhadap combiner box adalah:

1. Pastikan diskonektor DC pada keluaran kotak penggabung pada posisi off.


2. Lakukan pemeriksaan nilai rating proteksi arus lebih.
3. Lakukan inspeksi dan catat hasil inspeksi sesuai dengan petunjuk lembar pemeriksaan.
4. Periksa keadaan surge arrester dalam kondisi baik, yang umumnya dapat terlihat dari indikator warna hijau.
5. Pastikan bahwa seluruh combiner box memiliki pentanahan yang baik. Untuk combiner box berbahan
dasar non metal memiliki spesifikasi proteksi kelas 2 (Kelas 2 adalah tingkat insulasi ganda dimana
tidak diperlukan koneksi pentanahan).

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan dan ketidaksesuaian ke dalam lembar pemeriksaan yang telah disediakan.
2. Apabila manufaktur tidak memberikan informasi mengenai rating proteksi arus lebih pada string maka,

Rating Proteksi = 1.5 x Isc ≤ Itrip < 2.4 x Isc.Isc

Tabel 6. Contoh Penulisan Combiner Box

E. COMBINER BOX / KOTAK PENGGABUNG (Tabel ini dapat dikembangkan sesuai jumlah kotak penggabung)

kotak penggabung
No Parameter
1 2 3 Catatan
1 Standar IP IP 67 IP 67 IP 67

2 Jenis dan tipe sekring DC Sekring DC Sekring DC Sekring

3 Rating tegangan operasional sekring [V] 1000 VDC 1000 VDC 1000 VDC

4 Rating arus operasional sekring [A] 10A 10A 10A

5 Jumlah sekring 5 5 5

6 Jenis dan tipe diskonektor MCB DC MCB DC MCB DC

7 Rating tegangan diskonektor [V] 1000 VDC 1000 VDC 1000 VDC

8 Rating arus diskonektor [A] 63A 63A 63A

9 Tipe proteksi surja SPD SPD SPD

10 Rating tegangan operasional [V] 2000V 2000V 2000V

11 Rating arus impuls petir [A] 20 kA 20 kA 20 kA

12 Tipe dan jenis kabel keluaran BC 6 BC 6 BC 6

13 Luas penampang kabel keluaran [mm2] 6mm 6mm 6mm

14 Jenis dan tipe kabel pembumian BC 6 BC 6 BC 6

15 Ukuran kabel pembumian [mm2] 6mm 6mm 6mm

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 25


3 Inspeksi

Tabel 7. Contoh Penulisan Verifikasi Keseuaian dan Kualitas Kotak penggabung

I. VERIFIKASI KESESUAIAN DAN KUALITAS KOTAK PENGGABUNG (KOTAK PENGGABUNG)

No Parameter Cek [ü] Catatan

Kotak penggabung tidak terpapar langsung sinar matahari dan diletakkan di bawah
1 ü
modul fotovoltaik dengan jarak aman yang cukup dari modul.

2 Rating IP untuk kotak penggabung yang digunakan tidak kurang dari IP 65. ü

Kotak penggabung dilengkapi dengan ventilasi udara untuk menghindari panas


3 ü
berlebih dan dilengkapi dengan breather.

4 Gland kabel terpasang dengan rapat pada lubang kabel kotak penggabung. ü

Gland kabel yang tidak digunakan harus ditutup pada panel distribusi DC dan
5 ü
panel distribusi AC.

6 Tidak ada celah pada kotak penggabung yang bisa dimasuki binatang. ü

Untuk kotak penggabung yang terbuat dari logam, harus terhubung dengan kabel
7 ü
pentanahan dari material tembaga dan ukuran kabel minimum 6 mm2.

6. INSPEKSI KUALITAS INSTALASI

a. Tindakan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan inspeksi kualitas instalasi adalah:

1. Pastikan bahwa semua diskonektor DC antara kotak penggabung dan inverter pada posisi off.
2. Periksa kualitas pemasangan modul fotovoltaik dan penyangga pada aspek-aspek kesesuaian material,
korosi, penyambungan antar bagian konstruksi penyangga, dan kualitas fondasi penyangga.
3. Perhatikan hal-hal berikut ini selama pemeriksaan kualitas instalasi:
• Bayangan pada modul fotovoltaik. Dalam mengidentifikasi bayangan pada modul fotovoltaik,
petugas inspeksi perlu melakukan pemeriksaan beberapa kali saat matahari sedang bersinar agar
dapat mengidentifikasi sumber penyebab bayangan, atau gunakan alat berupa Solar Pathfinder.
• Sistem kabel dan komponen DC. Selama pemeriksaan kualitas sistem kabel dan komponen DC,
tindakan yang perlu dilakukan adalah:
a. Pastikan kabel yang digunakan memiliki insulasi ganda (“double insulated”).
b. Verifikasi resistansi komponen terhadap sinar UV.
c. Periksa kerapatan sambungan antarkabel DC untuk menghindari bahaya busur api.
d. Pastikan kabel paralel dalam jumlah banyak diikat dengan baik;
e. Periksa rating tegangan DC yang digunakan.
f. Pastikan kabel tidak terancam gores, lecet dan iris karena gesekan dengan benda tajam.
• Sambungan pentanahan. Selama pemeriksaan sambungan pentanahan, tindakan yang perlu dilakukan
adalah:
a. Pastikan sistem pentanahan sesuai dengan desain sistem.
b. Pastikan sambungan pentanahan rapat dan kuat.
c. Pastikan penampang kabel pentanahan memiliki ukuran yang benar.

26
Inspeksi 3

d. Pastikan bahwa kabel tidak terancam gores, lecet dan iris karena gesekan dengan benda tajam.
e. Pastikan semua modul terhubung ke ikatan (bonding) sistem pentanahan.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan dan ketidaksesuaian ke dalam lembar pemeriksaan yang telah disediakan.

Tabel 8. Contoh Penulisan Kualitas Instalasi Modul Fotovoltaik

F. VERIFIKASI KUALITAS INSTALASI MODUL FOTOVOLTAIK

No Parameter Cek [ü] Catatan

Spesifikasi dan jumlah modul fotovoltaik sesuai dengan yang diajukan


1 ü
(dokumen kerangka acuan kerja).

Jumlah dan konfigurasi modul fotovoltaik, string, dan array terpasang sesuai
2 ü
dengan Gambar teknis (as built).

Frame modul fotovoltaik terpasang dengan benar dan stabil. Semua baut dan
3 ü
klem terpasang dengan baik dan tidak longgar atau berkarat.

Kualitas seluruh modul fotovoltaik dalam kondisi yang baik; tidak ada retak,
4 bingkai bengkok, gelembung udara, bintik putih, delaminasi, kabel rusak, ü
dan/atau junction box longgar atau tanpa penutup.

Modul fotovoltaik pada larik yang sama terpasang pada level atau ketinggian
5 ü
yang sama.

Modul fotovoltaik yang terpasang terdiri dari tipe, merek, dan karakteristik
6 ü
yang sama.

Interkoneksi antar modul terhubung dengan baik dan menggunakan konek-


7 ü
tor yang tertutup dan aman (konektor MC4).

Tidak terdapat bayangan pada modul fotovoltaik sepanjang hari baik dari
8 ü
larik fotovoltaik, bangunan, pohon, dan tanaman liar.

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 27


3 Inspeksi

3.3.2 Inverter Terhubung Jaringan

Prasyarat

Gambar Perencanaan Modul fotovoltaik Saklar-saklar utama berikut berada


sudah terpasang. pada posisi “open” sebelum dilakukan
pemeriksaan visual.
• Saklar DC atau saklar AC pada inverter
• Pemutus DC pada kotak penggabung

Dalam tahap pelaksanaan inspeksi visual atas inverter terhubung-jaringan, terdapat sembilan poin yang
harus diperhatikan. Kesembilan poin tersebut adalah:

1. INFORMASI UMUM INVERTER TERHUBUNG JARINGAN

a. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam inspeksi visual terhadap informasi umum atas
inverter terhubung-jaringan adalah:

1. Periksa label/nameplate mengenai jenis inverter (1 fasa atau 3 fasa), jumlah unit inverter, kapasitas daya
per unit inverter, dan kapasitas total inverter terhubung-jaringan.
2. Bandingkan data yang ada di lapangan dengan spesifikasi
3. Hitung jumlah kapasitas seluruh inverter terpasang dan melakukan pencatatan yang diperlukan

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Pastikan bahwa semua temuan dan ketidaksesuaian telah tercatat dalam lembar pemeriksaan yang
telah disediakan

Tabel 9. Contoh Penulisan Informasi Umum Inspeksi Inverter Terhubung Jaringan

A. INFORMASI UMUM

No Parameter Spesifikasi Terpasang Spesifikasi desain Catatan

1 Jumlah inverter terhubung-jaringan (unit) 3 3

2 Kapasitas total inverter terhubung-jaringan (kW) 30 30

28
Inspeksi 3

2. SPESIFIKASI INVERTER JARINGAN-TERHUBUNG

a. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam inspeksi visual terhadap spesifikasi inverter
jaringan-terhubung adalah:

1. Pastikan inverter memiliki proteksi ground-fault dan residual current monitoring.


2. Periksa nameplate inverter dan mencatat semua data tercantum sesuai dengan parameter yang
diperlukan pada lembar data pemeriksaan.
3. Periksa jumlah dan pelabelan string fotovoltaik yang tersambung inverter.
4. Bandingkan hasil inspeksi dengan spesifikasi pada datasheet dan catat seluruh penyimpangan dan
ketidaksesuaian yang ada.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Pastikan bahwa semua temuan dan ketidaksesuaian telah tercatat dalam lembar pemeriksaan yang
telah disediakan

Tabel 10. Contoh Penulisan Spesifikasi Inverter Terhubung-Jaringan

B. SPESIFIKASI INVERTER TERHUBUNG-JARINGAN

No Parameter 1 2 3 Catatan

1 Merek S** S** S**

2 Tipe XY SERIES XY SERIES XY SERIES

3 Nomor seri xxxxxx xxxxxx xxxxxx

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 29


3 Inspeksi

3. SPESIFIKASI PROTEKSI DAN PENGKABELAN INVERTER

a. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam inspeksi visual spesifikasi proteksi dan pengkabelan
inverter adalah:

1. Pastikan bahwa saklar DC pada inverter dan diskonektor DC pada kotak penggabung berada pada
posisi off.
2. Periksa saklar utama AC dan catat semua data yang diperlukan.
3. Periksa semua kabel daya AC serta catat tipe kabel beserta luas penampangnya.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Pastikan bahwa semua temuan dan ketidaksesuaian telah tercatat dalam lembar pemeriksaan yang
telah disediakan.

Tabel 11. Contoh Penulisan Spesifikasi Proteksi Dan Pengkabelan Inverter Terhubung-Jaringan

C. SPESIFIKASI PROTEKSI DAN PENGKABELAN INVERTER TERHUBUNG-JARINGAN

1 Tipe dan jenis proteksi arus lebih MCB AC MCB AC MCB AC

2 Rating arus proteksi arus lebih operasional (A) 25A 25A 25A

3 Rating tegangan proteksi arus lebih operasional (V) 25A 25A 25A

4 Kapasitas arus pemutus proteksi arus lebih (kA) 4,5 4,5 4,5

5 Jenis kabel sisi AC NYY 4x6 NYY 4x6 NYY 4x6

6 Ukuran kabel sisi AC [mm2] 6mm 6mm 6mm

4. KUALITAS INSTALASI INVERTER

a. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam inspeksi visual kualitas instalasi inverter adalah:

1. Pastikan bahwa saklar DC pada inverter dan diskonektor DC pada combiner box berada pada posisi off.
2. Lakukan evaluasi spesifikasi inverter dan pastikan kesesuaian mengenai tipe dan jumlah yang
terpasang.
3. Periksa bahwa inverter telah terpasang dengan benar sesuai petunjuk dalam manual dan ikuti aturan
pemasangan yang tertulis dalam lembar pemeriksaan.
4. Periksa kualitas instalasi kabel dan proteksinya seperti spesifikasi yang ada. Kabel daya harus dipisahkan
dari kabel sinyal komunikasi.
5. Pastikan bahwa gland kabel yang tidak terpakai telah ditutup.

30
Inspeksi 3

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Pastikan bahwa semua temuan dan ketidaksesuaian telah tercatat dalam lembar pemeriksaan yang
telah disediakan.

Tabel 12. Contoh Penulisan 12 Kualitas Instalasi Inverter

D. KUALITAS INSTALASI INVERTER

No Parameter Cek [ü] Catatan

1 Spesifikasi dan jumlah inverter sesuai dengan yang diajukan (dokumen kerangka acuan kerja, KAK) ü

Inverter terpasang sesuai dengan instruksi pabrikan dan sesuai dengan dokumen tender. Direkomen-
2
dasikan jarak antar inverter tidak kurang dari 30 cm secara vertikal maupun horisontal.
ü

3 Inverter terpasang dengan baik dan tidak ada baut yang longgar ü

4 Inverter diletakkan di tempat yang teduh dan tidak ditempatkan langsung dibawah paparan sinar matahari ü

5 Inverter ditempatkan di tempat yang mudah diakses oleh tim gawat darurat atau kebakaran ü

6 Ventilasi inverter tidak terhalang oleh benda apapun ü

Kabel keluaran, kabel masukan dan kabel komunikasi inverter terlindung dari paparan radiasi matahari
7
dan tertanam yang dilindungi dengan konduit atau pipa
ü

Kabel daya dan kabel komunikasi yang terhubung dengan inverter tidak berdekatan dan tidak berada
8
pada konduit yang sama
ü

9 Konduit sudah terpasang dengan benar pada rangka modul atau dinding ü

Setiap inverter harus dilengkapi dengan proteksi arus lebih dengan rating tidak kurang dari 1.25 x arus
10
maksimum keluaran inverter
ü

Ukuran dan jenis kabel sesuai dengan rekomendasi pabrikan dan tidak kurang dari nominal rating dari
11
proteksi arus lebih
ü

Gland kabel terpasang dengan kencang pada lubang kabel inverter dan kabel bukaan yang kosong
12
ditutup
ü

13 Tegangan dan arus larik fotovoltaik tidak lebih dari spesifikasi input inverter terhubung-jaringan ü

Inverter terhubung-jaringan seusai dengan kapasitas larik fotovoltaik. Direkomendasikan kapasitas


14
inverter berada pada rentang 0.9…1.2 x kapasitas larik fotovoltaik yang terhubung
ü

Inverter dilengkapi dengan gawai proteksi gangguan pentanahan (ground fault protection) internal
15
atau eksternal.
ü

Inverter terhubung dengan kabel pembumian dengan jenis kabel tembaga dan ukuran kabel dire-
16
komendasikan tidak kurang dari 10 mm2
ü

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 31


3 Inspeksi

3.3.3 Baterai

Prasyarat:

Gambar Perencanaan. Modul fotovoltaik


sudah terpasang.

Dalam tahap pelaksanaan, ada lima poin yang harus diperhatikan. Kelima poin tersebut disajikan secara
berurutan sebagai berikut:

1. UJI INFORMASI UMUM BATERAI

a Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam inspeksi informasi umum bank baterai secara visual
adalah:

1. Periksa informasi-informasi berikut:


• Jumlah keseluruhan sel baterai.
• Jumlah bank baterai.
• Kapasitas setiap bank baterai.
• Kapasitas keseluruhan bank baterai.
2. Buat foto saat pemeriksaan dan saat terjadi temuan-temuan khusus.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Pastikan bahwa semua temuan dan ketidaksesuaian telah tercatat dalam lembar pemeriksaan yang
telah disediakan.
Tabel 13. Contoh Penulisan Informasi Umum Baterai

A. Informasi Umum
No Parameter Aktual Spesifikasi desain Catatan
1 Jumlah keseluruhan sel baterai 48 48
2 Jumlah keseluruhan string baterai 2 2
3 Kapasitas string baterai (Ah) 2000 2000
4 Jumlah keseluruhan bank baterai 2 2
5 Kapasitas bank baterai [Ah] 4000 4000
6 Kapasitas keseluruhan baterai [Ah] 4000 40000

32
Inspeksi 3

2. SPESIFIKASI TEKNIS SEL BATERAI

a. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam pemeriksaan dan pengujian spesifikasi teknis sel
baterai secara visual adalah:

1. Periksa informasi-informasi berikut:


• Merek, tipe, dan dimensi sel baterai.
• Berat tiap sel baterai, tegangan per sel baterai, tegangan float charging, dan kapasitas tiap sel baterai.
2. Buat foto saat pemeriksaan dan saat terjadi temuan-temuan khusus.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Pastikan bahwa semua temuan dan ketidaksesuaian telah tercatat dalam lembar pemeriksaan yang
telah disediakan.
Tabel 14. Contoh Penulisan Spesifikasi Teknis Sel Baterai

B. SPESIFIKASI TEKNIS SEL BATERAI

No Parameter Aktual Spesifikasi desain Catatan

1 Merek Baterai XYZ Baterai XYZ

2 Tipe OPzV 2-1000 OPzV 2-1000

3. INFORMASI BANK BATERAI


a. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan inspeksi visual informasi bank baterai adalah:

1. Periksa informasi-informasi berikut:


• Jumlah sel baterai yang terhubung secara seri dan secara paralel.
• Tegangan bank baterai dan float charging.
• Kapasitas bank baterai.
• Rating C10
2. Ambil foto saat pemeriksaan dan saat terjadi temuan-temuan khusus.
b. Penjelasan pengisian formulir

1. Pastikan bahwa semua temuan dan ketidaksesuaian telah tercatat dalam lembar pemeriksaan yang
telah disediakan.
Tabel 15. Contoh Penulisan Informasi Bank Baterai

C. INFORMASI BANK BATERAI (Tabel dapat dikembangkan sesuai keadaan bank baterai di lokasi)
Bank baterai
No Parameter
1 2 Catatan
1 Jumlah string baterai terhubung paralel 2 -

2 Jumlah bank baterai 1 -

3 Kapasitas bank baterai [Ah] 4000 -

4 Total Kapasitas bank baterai [Ah] 4000 -

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 33


3 Inspeksi

4. KUALITAS INSTALASI BATERAI

a. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam inspeksi visual terhadap kualitas instalasi bank
baterai adalah:

1. Pastikan kelengkapan proteksi arus lebih pada baterai.


2. Pastikan bahwa kabel determinasi terpasang dengan baik.
3. Pastikan bahwa terminal baterai terlindung.
4. Pastikan bahwa jenis dan ukuran kabel sesuai dengan instruksi pabrikan.
5. Pastikan bahwa instalasi dan konfigurasi bank baterai sesuai dengan instruksi pabrikan.
6. Pastikan kabel menuju panel distribusi terlindung.
7. Pastikan baterai dalam kondisi baik.
8. Pastikan temperatur ruangan bank baterai tidak lebih tinggi dari 20C dari temperatur lingkungan luar.
9. Pastikan bahwa ventilasi ruangan bank baterai sesuai dengan instruksi pabrikan.
10. Pastikan kondisi dudukan baterai.
11. Pastikan sel baterai pada kondisi tidak berdebu dan tidak berada pada kondisi yang dapat menimbulkan
arus hubunga-singkat.
12. Buat foto saat pemeriksaan dan saat terjadi temuan-temuan khusus.

B. PENJELASAN PENGISIAN FORMULIR.

1. Pastikan bahwa semua temuan dan ketidaksesuaian telah tercatat dalam lembar pemeriksaan yang
telah disediakan.

Tabel 16. Contoh Penulisan Kualitas Instalasi Baterai

D. KUALITAS INSTALASI BATERAI

No Parameter Cek [ü] Catatan

1 Terdapat penomoran string dan bank baterai x Tidak ada penomoran string

2 Terdapat tanda bahaya pada bank baterai ü

3 Kesesuaian warna kabel terhadap polaritas tegangan ü

Spesifikasi dan jumlah baterai, string baterai, dan bank baterai sesuai
4 ü
dengan yang diajukan (dokumen kerangka acuan kerja, KAK)

Baterai dalam kondisi baik: tidak ada kerusakan pada fisik batarai,
vent valve, tidak ada tanda kebocoran, dan terminal bersih dari
5 ü
serpihan sulfida, serta permukaan fluida pada batas normal (jenis wet
battery)

Setiap baterai bank dilengkapi dengan proteksi arus lebih yang dise-
6 suaikan dengan 1.25x maksimum arus charging dan discharging dari ü
charge controller maupun inverter berdiri-sendiri

34
Inspeksi 3

D. KUALITAS INSTALASI BATERAI

No Parameter Cek [ü] Catatan

Kabel diterminasi dengan benar dan terpasang dengan kencang pada


7 ü
terminal sel baterai

Terminal baterai terlindung dengan bahan isolator yang tepat dan


8 ü
tidak ada konduktor aktif yang terbuka

Jenis dan ukuran kabel sesuai dengan kemungkinan arus charging


dan disharging dan sesuai instruksi pabrikan charge controller dan
9 ü
inverter berdiri-sendiri. Kuat hantar arus kabel dan interkoneksi antar
sel baterai lebih besar dari proteksi arus lebih.

Kabel dari bank baterai menuju DC panel distribusi terlindungi


10 ü
menggunakan rak kabel/conduit/jalur khusus lainnya

Instalasi dan konfigurasi bank baterai sesuai dengan instruksi pabri-


11 kan. Direkomendasikan parallel string baterai di dalam satu bank ü
baterai tidak lebih dari 4 string baterai

Jarak antar sel baterai tidak kurang dari 1 cm, jarak antar string bate-
12 rai tidak kurang dari 50 cm, dan jarak antar string baterai dan dinding ü
rumah pembangkit tidak kurang dari 50 cm

Baterai tidak terpapar sinar matahari dan tidak menutupi ventilasi


13 ü
ruang baterai

Temperatur ruangan bank baterai tidak lebih tinggi dari 20C dari
14 temperatur ambient luar. Direkomendasikan temperatur ruangan ü
tidak lebih tinggi dari suhu operasional baterai.

Ventilasi ruangan bank baterai mencukupi sesuai dengan instruksi


15 ü
pabrikan baterai dan persyaratan temperatur ruangan

Dudukan baterai memiliki lapisan anti karat, stabil, mampu


16 ü
menopang beban baterai, dan tidak beresiko jatuh

Seluruh sel baterai pada kondisi bersih (tidak berdebu) dan tidak ada
17 ü
barang yang melintang di atas permukaan sel baterai

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 35


3 Inspeksi

3.3.4 Charge controller

Prasyarat

Gambar Perencanaan. Modul fotovoltaik Solar Charge controller


sudah terpasang. (SCC) sudah terpasang

Dalam tahap pelaksanaan, ada empat poin yang harus diperhatikan. Keempat poin tersebut disajikan secara
berurutan sebagai berikut:

1. INFORMASI UMUM CHARGE CONTROLLER

a. Tindakan-tindakan pemeriksaan secara visual terhadap informasi umum charge controller meliputi:

1. Lakukan inspeksi label atau datasheet charge controller.


2. Hitung jumlah charge controller yang diperlukan untuk mendapatkan kapasitas daya total charge
controller terpasang.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar pemeriksaan yang telah disediakan.

Tabel 17. Contoh Penulisan Informasi Umum Charge Controller

A. INFORMASI UMUM

Spesifikasi
No Parameter Spesifikasi desain Catatan
Terpasang

1 Jumlah komponen solar charge controller (unit) 10 9 Jumlah tidak sesuai

Kurang daya karena


2 Kapasitas daya total solar charge controller 20 kW 18 kW
jumlah SCC kurang

36
Inspeksi 3

2. SPESIFIKASI SOLAR CHARGE CONTROLLER

Tindakan-tindakan inspeksi secara visual terhadap spesifikasi Solar Charge controller meliputi:

a. Lakukan inspeksi pada aspek – aspek berikut:

1. Merek dan tipe.


2. Daya keluaran maksimal.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar pemeriksaan yang telah
disediakan.

Tabel 18. Contoh Penulisan Spesifikasi Solar Charge controller

B. SPESIFIKASI SOLAR CHARGE CONTROLLER (Tabel ini dapat dikembangkan sesuai jumlah SCC)

No Parameter 1 Spesifikasi desain Catatan

1 Merek Merek XYZ Merek XYZ

2 Tipe XY SERIES XY SERIES

3 Daya keluaran maksimal (W) 3500 3500

3. SPESIFIKASI PROTEKSI DAN PENGKABELAN SOLAR CHARGE CONTROLLER

Tindakan-tindakan inspeksi secara visual terhadap spesifikasi proteksi dan pengkabelan Solar Charge
controller meliputi:

a. Lakukan inspeksi pada aspek – aspek berikut:

1. Jenis dan kapasitas proteksi arus lebih.


2. Rating arus proteksi dan tegangan proteksi arus lebih.
3. Jenis dan ukuran kabel ke baterai.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar


pemeriksaan yang telah disediakan.

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 37


3 Inspeksi

Tabel 19. Contoh Penulisan Spesifikasi Proteksi dan Pengkabelan Solar Charge Controller

C. SPESIFIKASI PROTEKSI DAN PENGKABELAN SOLAR CHARGE CONTROLLER

Spesifikasi
No Parameter 1 Catatan
desain

1 Jenis proteksi arus lebih NH Fuse NH Fuse

2 Rating arus proteksi arus lebih [A] 63 63

3 Rating tegangan proteksi arus lebih (V) 500 500

4 Kapasitas proteksi arus lebih 120 kA 120 kA

5 Jenis kabel ke baterai NYAF NYAF

6 Ukuran kabel ke baterai [mm2] 16 16

3. KUALITAS INSTALASI SOLAR CHARGE CONTROLLER

Tindakan-tindakan inspeksi secara visual terhadap kualitas instalasi adalah:

a. Lakukan inspeksi kualitas instalasi charge controller untuk hal – hal berikut:

1. Pastikan hasil perhitungan tegangan terbuka (Voc) dan arus hubung singkat (Isc) string fotovoltaik lebih
kecil dari spesifikasi input charge controller.
2. Pastikan charge controller terpasang sesuai dengan panduan dari pabrikan dan tidak ada baut yang
longgar.
3. Pastikan charge controller diletakkan dengan jarak sesuai dengan instruksi pabrikan agar sistem
pendinginan dapat bekerja dengan baik. Direkomendasikan tidak kurang dari 20 cm secara vertikal
maupun horizontal. Pastikan ventilasi charge controller tidak terhalang oleh benda apapun.
4. Pastikan kabel dari larik fotovoltaik ke charge controller terlindung dari paparan radiasi matahari dan
tertanam di dalam tanah dan dilindungi oleh pipa.
5. Pastikan ukuran dan jenis kabel sesuai dengan besar terminal. Pastikan kuat hantar arus kabel tidak
kurang dari rating proteksi arus lebih. (rating proteksi arus lebih tidak kurang dari 1.25 x arus charging
maksimum).
6. Pastikan instalasi kabel dalam kondisi aman dan tidak berpotensi terjadi hubung singkat atau
membahayakan keselamatan.
7. Pastikan kabel daya dan kabel komunikasi terpisah, tidak berada dalam saluran (conduit)yang sama
untuk menghindari gangguan pada sistem komunikasi data akibat induksi dari kabel daya.
8. Pastikan gland cable terpasang dengan baik pada lubang kabel charge controller untuk mencegah
masuknya benda – benda yang dapat mempengaruhi kinerja charge controller.
9. Apabila baterai yang digunakan pada sistem PLTS adalah Lithium-ion atau Zinc-air, pastikan charge
controller dengan Battery Management System (BMS) dapat berkomunikasi.

38
Inspeksi 3

10. Apabila baterai yang digunakan pada sistem PLTS adalah Lead-Acid, pastikan charge controller
menggunakan tiga tahapan yakni bulk (arus konstan), absorption (tegangan konstan), dan float.
11. Untuk charge controller yang dipasang pararel, pastikan tidak ada perbedaan konfigurasi parameter.
12. Pastikan sensor temperatur baterai terpasang pada baterai dan terbaca pada charge controller.
13. Pastikan charge controller dilengkapi dengan gawai proteksi gangguan pentanahan (ground fault
protection). Hanya satu gawai yang terpasang jika solar charge controller disambungkan secara paralel.

b. Penjelasan pengisian formulir

Battery current

Absorption Equaliization

Battery Float
current

Bulk

Stage 1: Bulk Stage 1: Absorption Stage 3: Float Stage 3: Float


(constant current) (constant voltage) (constant voltage) (constant voltage)

Gambar 9. Tahapan Pengisian Baterai

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 39


3 Inspeksi

1. Catat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar pemeriksaan yang telah
disediakan.

Tabel 20. Contoh Penulisan Kualitas Instalasi Solar Charge Controller

D. KUALITAS INSTALASI

No Parameter Cek [ü] Catatan

Tegangan rangkaian terbukan (Voc) dan arus hubung singkat (Isc)


1 ü
string fotovoltaik kurang dari spesifikasi input solar charge controller

Solar charge controller terpasang dengan baik dan tidak ada baut yang
2 ü
longgar

Solar charge controller diletakkan dengan jarak sesuai dengan instruk-


3 si pabrikan. Direkomendasikan tidak kurang dari 20 cm secara vertikal ü
maupun horisontal.

4 Ventilasi solar charge controller tidak terhalang oleh benda apapun ü

Kabel dari larik fotovoltaik ke solar charge controller terlindung dari


5 ü
paparan radiasi matahari dan tertanam yang dilindungi dengan pipa

Ukuran dan jenis kabel sesuai dengan besar terminal dan kuat hantar
6 arus tidak kurang dari arus nominal dan nominal rating dari proteksi ü
arus lebih

Pengkabelan terpasang dengan aman dan tidak berpotensi terjadi


7 ü
hubungan singkat atau membahayakan keselamatan

Kabel daya dan kabel komunikasi yang terhubung dengan solar charge
8 ü
controller tidak berdekatan dan tidak berada pada konduit yang sama

Gland kabel terpasang dengan kencang pada lubang kabel solar


9 ü
charge controller dan kabel bukaan yang kosong ditutup

Solar charge controller sesuai dengan kapasitas daya larik fotovoltaik


10 ü
dan tegangan nominal baterai

Solar charge controller dapat berkomunikasi dengan battery manage-


11 ment system (BMS) jika baterai yang digunakan adalah jenis lithi- ü
um-ion atau zinc-air
Pengisian baterai untuk teknologi lead acid menggunakan metode tiga
12 tahapan yakni bulk (arus konstan), absorption (tegangan konstan), dan ü
float.

Tidak ada perbedaan konfigurasi parameter dari setiap solar charge


13 ü
controller yang terhubung secara parallel

40
Inspeksi 3

D. KUALITAS INSTALASI

No Parameter Cek [ü] Catatan

Sensor temperatur baterai terpasang pada baterai dan terbaca pada


14 ü
solar charge controller

Setiap solar charge controller harus dilengkapi dengan proteksi arus


15 ü
lebih dengan rating tidak kurang dari 1.25 x arus charging maksimum

Solar charge controller dilengkapi dengan gawai proteksi gangguan


16 pentanahan (ground fault protection). Hanya satu gawai yang terpas- ü
ang jika solar charge controller disambungkan secara parallel.

Solar charge controller terhubung dengan kabel pembumian dengan


17 ü
jenis kabel tembaga dan ukuran kabel tidak kurang dari 6 mm2

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 41


3 Inspeksi

3.3.5 Inverter Baterai

Prasyarat

Gambar Perencanaan Modul fotovoltaik Baterai dan inverter


sudah terpasang sudah terpasang.

Dalam tahap pelaksanaan, ada lima poin yang harus diperhatikan. Kelima poin tersebut disajikan secara
berurutan sebagai berikut:

1. INFORMASI UMUM INVERTER BATERAI

a. Tindakan-tindakan inspeksi secara visual terhadap informasi umum inverter baterai meliputi:

1. Lakukan inspeksi label atau datasheet inverter baterai.


2. Hitung jumlah inverter baterai yang diperlukan untuk mendapatkan kapasitas daya total inverter
baterai terpasang.
3. Lakukan inspeksi konfigurasi jaringan (satu fasa/ tiga fasa).
4. Hitung jumlah cluster (pengelompokan), jika ada.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar pemeriksaan yang telah
disediakan.

Tabel 21. Contoh Penulisan Informasi Umum Inverter Baterai

A. INFORMASI UMUM

No Parameter Temuan Spesifikasi desain Catatan

1 Jumlah inverter baterai [unit] 6 6

2 Kapasitas total inverter baterai [kW] 48 48

3 Konfigurasi jaringan (satu fasa / tiga fasa) 3 3

4 Jumlah cluster (pengelompokan) [unit] 2 2

42
Inspeksi 3
2. SPESIFIKASI INVERTER BATERAI

a. Lakukan inspeksi pada aspek – aspek berikut:

1. Merek dan tipe.


2. Daya keluaran AC nominal.
3. Rentang tegangan keluaran AC.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar pemeriksaan yang telah
disediakan.

Tabel 22. Contoh Penulisan Spesifikasi Inverter Baterai

B. SPESIFIKASI INVERTER BATERAI (Tabel ini dapat dikembangkan sesuai jumlah inverter)

No Parameter Aktual Spesifikasi desain Catatan

1 Merek Inverter XYZ Inverter XYZ

2 Tipe XY series XY series

3. SPESIFIKASI MULTICLUSTER (BILA ADA)

a. Lakukan inspeksi pada aspek – aspek berikut:

1. Merek multicluster.
2. Tipe multicluster.
3. Jumlah maksimum inverter baterai
4. Daya nominal

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar pemeriksaan yang telah
disediakan.

Tabel 23. Contoh Penulisan Spesifikasi Multicluster

D. SPESIFIKASI MULTICLUSTER

No Parameter Aktual Spesifikasi desain Catatan

1 Merek XYZ XYZ

2 Tipe XY SERIES XY SERIES

3 Jumlah maksimum inverter baterai [unit] 6 6

4 Daya nominal [kW] 55 kW 55 kW

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 43


3 Inspeksi

4. KUALITAS INSTALASI INVERTER BATERAI

a. Tindakan-tindakan inspeksi secara visual terhadap kualitas instalasi adalah:

1. Pastikan inverter baterai terpasang dengan baik dan tidak ada baut yang longgar.
2. Pastikan inverter baterai diletakkan dengan jarak sesuai dengan instruksi pabrikan. Direkomendasikan
tidak kurang dari 30 cm secara vertikal maupun horizontal.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar pemeriksaan yang telah
disediakan.

Tabel 24. Contoh Penulisan Kualitas Instalasi Inverter Baterai

E. KUALITAS INSTALASI

No Parameter Cek [ü] Catatan

1 Inverter baterai terpasang dengan baik dan tidak ada baut yang longgar. ü

Inverter baterai diletakkan dengan jarak sesuai dengan instruksi pabrikan.


2 ü
Direkomendasikan tidak kurang dari 30 cm secara vertikal maupun horisontal.

3 Ventilasi inverter baterai tidak terhalang oleh benda apapun. ü

Pengkabelan yang terhubung dengan inverter diletakkan didalam konduit kabel.


4 ü
Kabel daya dan kabel komunikasi tidak diletakkan pada konduit yang sama.

Ukuran dan jenis kabel sesuai dengan terminal dan kuat hantar arus disesuaikan den-
5 gan arus nominal saat charging dan/atau discharging dan nominal rating dari proteksi ü
arus lebih. Dengan mempertimbangkan faktor koreksi.

Pengkabelan terpasang dengan aman dan tidak berpotensi terjadi hubungan singkat
6 ü
atau membahayakan keselamatan.

Pengkabelan komunikasi monitoring dan sinkronisasi (jika tersedia) terpasang dengan


7 ü
kencang.

Kabel dari inverter ke baterai yang terhubung dalam satu cluster memiliki panjang
8 ü
yang sama.

44
Inspeksi 3

E. KUALITAS INSTALASI

No Parameter Cek [ü] Catatan

Gland kabel terpasang dengan kencang pada lubang kabel inverter baterai dan kabel
9 ü
bukaan yang kosong ditutup.

Inverter baterai dapat berkomunikasi dengan battery management system (BMS) jika
10 ü
baterai yang digunakan adalah jenis lithium-ion atau zinc-air.

Pengisian baterai untuk teknologi lead acid menggunakan metode bulk, absorption, dan
11 ü
float.

Tidak ada perbedaan konfigurasi parameter dari setiap inverter baterai yang ter-
12 ü
hubung secara paralel.

Sensor temperatur baterai terpasang pada baterai dan terbaca pada inverter baterai
13 ü
atau sistem monitoring.

Setiap inverter baterai harus dilengkapi dengan proteksi arus lebih pada sisi DC dan
14 AC dengan rating tidak kurang dari 1.25 x arus charging atau discharging maksimum. ü
Dengan mempertimbangkan faktor koreksi.

Terdapat panel distribusi inverter baterai (multi-cluster box) jika inverter terdiri dari
15 ü
beberapa cluster.

inverter baterai terhubung dengan kabel pentanahan dengan jenis kabel tembaga dan
16 ü
ukuran kabel direkomendasikan minimum 10 mm2.

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 45


3 Inspeksi

3.3.6 Panel Distribusi AC/DC

Prasyarat
Komponen – komponen berikut dalam keadaan “off”.

AC DC

Gambar Diskonektor DC Saklar AC Saklar DC pada


Perencanaan pada combiner box panel distribusi

Pemeriksaan secara visual atas panel distribusi dilakukan pada tiga komponen berikut:

1. INFORMASI UMUM PANEL DISTRIBUSI DC

a. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam inspeksi visual atas panel distribusi DC adalah:

1. Periksa jumlah string baterai dan battery-banks tersambung.


2. Periksa jumlah charge controller tersambung untuk sistem dengan DC-coupling.
3. Periksa jumlah inverter berdiri-sendiri (battery-inverter) tersambung.
4. Periksa kesesuaian penampang dan tipe kabel serta kualitas pentanahan pada panel.
5. Periksa keterangan kelas IP pada nameplate panel.
6. Lakukan inspeksi komponen-komponen penunjang sesuai Tabel dalam lembar pemeriksaan.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar pemeriksaan yang telah disediakan.
2. Ambil foto saat pemeriksaan dan saat terjadi temuan-temuan khusus.

Tabel 25. Contoh Penulisan Informasi Umum Panel Distribusi DC

A. INFORMASI UMUM

No Parameter Aktual Spesifikasi desain Catatan

1 Jumlah panel distribusi DC 1 1

2 Jumlah panel distribusi AC 1 1

46
Inspeksi 3

Tabel 26. Contoh Penulisan Panel Distribusi DC

B. PANEL DISTRIBUSI DC (Tabel bisa dikembangkan sesuai jumlah panel distribusi di lokasi)

No Parameter 1 2 3 Catatan
1 Jumlah string baterai yang tersambung 2 -
2 Jumlah charge controller yang tersambung 10 10
3 Jumlah inverter baterai yang tersambung 2 2
4 Jumlah proteksi arus lebih 2 2
5 Bahan material panel distribusi DC Metal Metal
6 Standar IP untuk panel distribusi DC 45 45
7 Jenis kabel pembumian NYA NYA
8 Ukuran kabel pembumian (mm ) 2
10 10

2. PROTEKSI DAN PENGKABELAN BANK BATERAI

a. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam inspeksi visual terhadap proteksi dan pengkablean
bank baterai adalah:

1. Periksa informasi-informasi berikut:


• Jenis dan rating proteksi serta kapasitas proteksi arus lebih.
• Jenis dan ukuran material koneksi antar sel baterai.
• Jenis dan ukuran kabel koneksi.
2. Ambil foto saat pemeriksaan dan saat terjadi temuan-temuan khusus.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Pastikan bahwa semua temuan dan ketidaksesuaian telah tercatat dalam lembar pemeriksaan yang
telah disediakan.

Tabel 27. Contoh Penulisan Spesifikasi Proteksi dan Pengkabelan String Baterai

SPESIFIKASI PROTEKSI DAN PENGKABELAN STRING BATERAI

6 Jenis proteksi arus lebih FUSE FUSE

7 Rating arus proteksi arus lebih [A] 63 53


8 Rating tegangan proteksi arus lebih [V] 200 200
9 Kapasitas proteksi arus lebih [kA] 1 1

10 Saklar pemutus DC dalam keadaan berbeban x x

11 Jenis material koneksi antar sel baterai Tembaga Tembaga

12 Ukuran material koneksi (p x l x t) cm, atau (mm2) 50 50

13 Jenis kabel koneksi dari blok baterai ke panel baterai NYY NYY

14 Ukuran kabel [mm2] 50 50

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 47


3 Inspeksi

3. SPESIFIKASI PROTEKSI DAN PENGKABELAN INVERTER BERDIRI-SENDIRI


(STAND ALONE INVERTER)
a. Lakukan inspeksi pada aspek – aspek berikut:

1. Jenis proteksi arus lebih yang terpasang pada sisi DC.


2. Rating arus proteksi arus lebih DC.
3. Rating tegangan proteksi arus lebih DC.
4. Breaking Capacity arus lebih DC.
5. Jenis kabel DC.
6. Ukuran kabel DC.
7. Jenis proteksi arus lebih yang terpasang pada sisi AC.
8. Rating arus proteksi arus lebih AC.
9. Rating tegangan proteksi arus lebih AC.
10.Breaking Capacity arus lebih AC.
11.Jenis kabel AC.
12.Ukuran kabel AC.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar pemeriksaan yang telah
disediakan

Tabel 28. Contoh Penulisan Spesifikasi Proteksi dan Pengkabelan Inverter Berdiri Sendiri

C. SPESIFIKASI PROTEKSI DAN PENGKABELAN INVERTER BERDIRI-SENDIRI

1 Jenis proteksi arus lebih DC MCB DC MCB DC

2 Rating arus proteksi arus lebih DC [A] 200 200

3 Rating tegangan proteksi arus lebih DC [V] 100 100

4 Kapasitas proteksi arus lebih DC [kA] 2.5 2.5

5 Jenis kabel DC NYY NYY

6 Ukuran kabel DC [mm2] 50 50

7 Jenis proteksi arus lebih AC MCB MCB

8 Rating arus proteksi arus lebih AC [A] 50 50

9 Rating tegangan proteksi arus lebih AC [V] 400 400

10 Kapasitas proteksi arus lebih AC [A] 3 3

11 Jenis kabel AC NYM NYM

12 Ukuran kabel ke panel distribusi AC [mm2] 6 6

48
Inspeksi 3

4. PANEL DISTRIBUSI AC

a. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam pemeriksaan visual atas panel distribusi AC adalah:

1. Memeriksa jumlah inverter berdiri-sendiri (battery-inverter) tersambung.


2. Memeriksa jumlah inverter terhubung-jaringan (grid-tied inverter) tersambung.
3. Memeriksa sambungan 3-fasa atau 1-fasa menuju jaringan distribusi dengan kelengkapan penyulang,
proteksi terhadap arus lebih serta proteksi surja.
4. Verifikasi spesifikasi proteksi arus lebih dan proteksi surja dengan keterangan pada nameplate
komponen.
5. Memeriksa kesesuaian penampang dan tipe kabel penyulang serta kualitas pentanahan pada panel.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar pemeriksaan yang telah
disediakan.
2. Ambil foto saat pemeriksaan dan saat terjadi temuan-temuan khusus.

Tabel 29. Contoh Penulisan Panel Distribusi AC

C. PANEL DISTRIBUSI AC (Tabel bisa dikembangkan sesuai jumlah panel distribusi di lokasi)

No Parameter Aktual Spesifikasi desain Catatan

1 Konfigurasi jaringan (satu fasa / tiga fasa) 1 1

2 Bahan material panel distribusi AC Metal Metal

3 Jumlah inverter baterai yang tersambung 3 3

4 Jumlah penyulang 5 5

5 Jumlah proteksi arus lebih 5 5

6 Rating arus proteksi arus lebih [A] 10 10

7 Rating tegangan proteksi arus lebih [V] 250 250

8 Jenis kabel penyulang NYM NYM

9 Ukuran kabel penyulang [mm2] LVTC LVTC

10 Tipe proteksi tegangan surja (Surge protection device) Type 2 Type 2

11 Rating tegangan proteksi tegangan surja [V] 240 140

12 Rating arus impulse petir proteksi tegangan surja [kA] 25 25

13 Jenis kabel pembumian NYY NYY

14 Ukuran kabel pembumian [mm2] 6 6

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 49


3 Inspeksi

5. KUALITAS INSTALASI PANEL DISTRIBUSI

a. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam inspeksi atas kualitas instalasi adalah:

1. Pastikan kesesuaian penampang dan warna kabel pentanahan.


2. Pastikan tidak ada celah yang terlalu besar pada gland untuk kabel.
3. Relasi pada pemutus arus lebih antara rating pemutusan arus lebih dengan nilai nominal arus
bersangkutan.
4. Pastikan kesesuaian luas penampang dan tipe kabel.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar pemeriksaan yang telah
disediakan.
2. Ambil foto saat pemeriksaan dan saat terjadi temuan-temuan khusus.

Tabel 30. Contoh Penulisan Kualitas Instalasi Panel Distribusi


D. KUALITAS INSTALASI

No Parameter Cek [ü] Catatan

1 Panel distribusi DC terletak dalam ruangan dan memiliki perlindungan minimal kelas IP4x ü

2 Panel distribusi AC terletak dalam ruangan dan memiliki perlindungan minimal kelas IP4x ü

Kotak panel distribusi DC jika terbuat dari metal terhubung dengan kabel pentanahan dengan jenis
3 ü
kabel tembaga dan ukuran kabel direkomendasikan minimum 6 mm2

Kotak panel distribusi AC jika terbuat dari metal terhubung dengan kabel pentanahan dengan jenis
4 ü
kabel tembaga dan ukuran kabel direkomendasikan minimum 6 mm2.

Ukuran penampang penghantar pembumian pada panel distribusi AC harus sama besar dengan kabel
5 ü
fasa jika ukuran kabel fasa kurang dari 16 mm2.

6 Gland kabel terpasang dengan kencang pada lubang kabel panel distribusi DC dan panel distribusi AC. ü

Gland kabel terpasang yang tidak digunakan pada panel distribusi DC dan panel distribusi AC dalam
7 ü
kondisi tertutup.

Tidak ada celah untuk binatang masuk pada kotak penggabung, panel distribusi DC, dan panel distribusi
8 ü
AC.

Pengkabelan di dalam panel terpasang dengan rapi, tidak ada kabel yang longgar dan tidak ada potensi
9 ü
hubungan arus singkat atau berbahaya untuk operator.

Setiap penyulang harus dilengkapi dengan proteksi arus dengan rating tidak kurang dari 1.25 x beban
10 ü
puncak atau jumlah pelanggan yang terpasang. Dengan mempertimbangkan faktor koreksi.

Ukuran dan jenis kabel sesuai dengan rekomendasi pabrikan dan tidak kurang dari nominal rating dari
11 ü
proteksi arus lebih

Pengukuran temperatur: Temperatur kabel, terminal dan proteksi arus lebih dalam keadaan normal
12 ü
atau direkomendasikan dibawah 500C pada saat beroperasi

Pengukuran temperatur: Ambient temperatur dalam panel distribusi direkomendasikan tidak lebih dari
13 ü
450C pada saat beroperasi

Energi meter terpasang dan berfungsi pada panel distribusi AC dan pegukuran tegangan dilengkapi
14 ü
dengan proteksi arus lebih.

50
Inspeksi 3

3.3.7 Pembumian dan proteksi petir

Prasyarat

Gambar Perencanaan Sistem Pembumian sudah terpasang

1. SISTEM PEMBUMIAN

a. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam inspeksi secara visual pembumian dan proteksi petir
adalah sebagai berikut:

1. Lakukan inspeksi jenis pembumian yang digunakan pada sistem.


2. Lakukan inspeksi kesesuaian jumlah titik dan bak kontrol pembumian dengan desain.
3. Lakukan inspeksi kesesuaian penampang kabel pembumian dengan desain.
4. Ambil foto saat pemeriksaan dan saat terjadi temuan-temuan khusus.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar pemeriksaan yang telah
disediakan.

Tabel 31. Contoh Penulisan Sistem Pembumian

A. SISTEM PEMBUMIAN

Spesifikasi Spesifikasi
No Parameter Catatan
Terpasang desain

1 Tipe produk dan luas penampang kabel pembumian frame modul fotovoltaik (mm2). NYA 6 NYA 6

2 Tipe produk dan luas penampang kabel pembumian struktur pendukung modul BC 10 BC 10
fotovoltaik (mm2).

3 Tipe produk dan luas penampang kabel pembumian kotak penggabung (mm2). NYA 6 NYA 6

4 Tipe produk dan luas penampang kabel pembumian solar charge controller (mm2). NYA 6 NYA 6

5 Tipe produk dan luas penampang kabel pembumian inverter terhubung-jaringan (mm2). NYA 6 NYA 6

6 Tipe produk dan luas penampang kabel pembumian inverter baterai (mm2). NYA 6 NYA 6

7 Tipe produk dan luas penampang kabel pembumian panel distribusi DC (mm2). NYA 10 NYA 10

8 Tipe produk dan luas penampang kabel pembumian panel distribusi AC [mm2] NYA 10 NYA 10

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 51


3 Inspeksi

A. SISTEM PEMBUMIAN

Spesifikasi Spesifikasi
No Parameter Catatan
Terpasang desain

9 Tipe produk dan luas penampang kabel pembumian tiang penangkal petir [mm2] BC 70 BC 70

10 Tipe produk dan luas penampang kabel pembumian proteksi tegangan surja DC NYA 6 NYA 6
[mm2]

11 Tipe produk dan luas penampang kabel pembumian proteksi tegangan surja AC NYA 6 NYA 6
[mm2]

12 Tipe produk dan luas penampang kabel pembumian rumah pembangkit [mm2] BC 35 BC 35

13 Tipe produk dan luas penampang kabel pembumian pada pagar pembatas area BC 35 BC 35
pembangkit [mm2]

14 Jumlah rel ekipotensial pembumian 2 2

15 Luas penampang rel ekipotensial pembumian [mm2] 50 50

16 Jumlah seluruh elektroda pembumian jenis batang (rod) 6 6

17 Panjang elektroda pembumian [m] 2 2

18 Luas penampang elektroda pembumian [mm2] 25 25

19 Jumlah box pembumian 2 2

20 Jenis pembumian sistem (TN-C, TN-C-S, TN-S, TT) TN-C TN-C

21 Jumlah pembumian pada jaringan distribusi 10 10

22 Setiap berapa tiang dilakukan pembumian pada jaringan distribusi 5 5

23 Luas penampang kabel pembumian tiang jaringan distribusi [mm2] 35 35

52
Inspeksi 3

2. SISTEM PROTEKSI PETIR

a. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam inspeksi secara visual sistem proteksi petir adalah
sebagai berikut:

1. Lakukan inspeksi semua parameter sistem proteksi petir yang terdapat dalam lembar inspeksi.
2. Catat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar pemeriksaan yang telah
disediakan.
3. Ambil foto saat pemeriksaan dan saat terjadi temuan-temuan khusus.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar pemeriksaan yang telah
disediakan.

Tabel 32. Contoh Penulisan Sistem Proteksi Petir

B. SISTEM PROTEKSI PETIR

Spesifikasi Spesifikasi
No Parameter Catatan
Terpasang desain

1 Tipe proteksi tegangan surja DC Tipe 1 Tipe 1

2 Rating tegangan operasional pada proteksi surja DC [V] 100 100

3 Rating arus impulse petir pada proteksi surja DC [kA] 25 25

4 Tipe proteksi tegangan surja AC Tipe 2 Tipe 2

5 Rating tegangan operasional pada proteksi surja AC [V] 400 400

6 Rating arus impulse petir pada proteksi surja AC [kA] 25 25

Sistem penangkal petir (air terminal) yang digunakan (pasif / early


7 pasif pasif
streamer)

8 Tipe produk untuk penghitung sambaran petir n/a n/a

Jenis material dan luas penampang penghantar (down conductor) dari


9 Tembaga Tembaga
air terminal ke elektroda pembumian

10 Bahan dan jenis elektroda pembumian pada proteksi petir Tembaga Tembaga

Panjang (m) dan luas penampang (mm2) elektroda pembumian pada


11 2, 25 2, 25
proteksi petir

12 Jumlah tiang penangkal petir 1 1

13 Tinggi tiang penangkal petir (m) 10 10

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 53


3 Inspeksi

3. KUALITAS INSTALASI

a. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam inspeksi kualitas instalasi adalah sebagai berikut:

1. Lakukan inspeksi semua parameter sistem proteksi petir yang terdapat dalam lembar inspeksi.
2. Catat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar pemeriksaan yang telah
disediakan.
3. Ambil foto saat pemeriksaan dan saat terjadi temuan-temuan khusus.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar pemeriksaan yang telah
disediakan

Tabel 33. Contoh Penulisan Kualitas Instalasi

C. KUALITAS INSTALASI

No Parameter Cek [ü] Catatan

Luas penampang kabel pembumian untuk ikatan ekipotensial utama dan yang dihubungkan
1 ke terminal pembumian utama tidak kurang dari 6 mm2 (bila tembaga), 50 mm2 (bila baja) ü
atau sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

2 Luas penampang kabel konduktor ikatan ekipotensial tidak kurang dari 16 mm2. ü

Ukuran pembumian untuk proteksi tegangan surja tipe 1 direkomendasikan tidak kurang
3 ü
dari 10 mm2 dan untuk tipe 2 tidak kurang dari 6 mm2.

Luas penampang elektroda pembumian tidak kurang dari 25 mm2 dan ditanam dengan keda-
4 ü
laman tidak kurang dari 2 meter.

5 Down conductor dari tiang penangkal petir tidak kurang dari 25 mm2. ü

Pembumian dari rumah pembangkit (inklusif semua peralatan elektrik dan elektronika
dalam rumah pembangkit), struktur penyangga modul surya dan proteksi petir hanya boleh
6 memiliki satu titik pertemuan bersama di terminal pembumian utama tunggal (untuk meng- ü
hindari pengaruh galvanis serta induktif saat surja tegangan atau sambaran petir dari satu
area ke area lain).

7 Kabel pembumian terpasang dengan baik dan tidak ada baut yang longgar. ü

Tiang penangkal petir stabil dengan ketinggian tidak kurang dari 17 meter. Untuk penangkal
8 petir dengan ketinggian kurang dari 20 meter, jarak antara penangkal petir dan rumah ü
pembangkit tidak lebih dari 6 meter.

9 Tiang penangkal petir dan aksesorisnya mempunyai lapisan anti karat atau besi galvanis. ü

Proteksi tegangan surja untuk DC terpasang pada setiap kotak penggabung (combiner
10 box) dan tersambung dengan kutub positif dan kutub negatif dari modul fotovoltaik serta ü
tersambung dengan terminal pembumian.

Proteksi tegangan surja di sisi AC terpasang pada panel distribusi AC dan tersambung pada
11 ü
masing-masing lin, kabel netral (bila ada) serta tersambung dengan terminal pembumian.

54
Inspeksi 3

C. KUALITAS INSTALASI

No Parameter Cek [ü] Catatan

Proteksi tegangan surja dalam kondisi baik dan menunjukan indikator hijau atau masih
12 ü
berfungsi

13 Lightning counter terpasang dan beroperasi ü

Pembumian pada jaringan distribusi dilakukan pada tiang pertama, terakhir, dan setiap
14 ü
200-meter dari tiang pertama (± setiap 5 tiang), dipilih yang jarak terpendek

3.3.8 Monitoring, Instrumentasi & Kontrol

Prasyarat

Gambar Sistem Pembumian Sistem monitoring


Perencanaan sudah terpasang sudah terpasang

Inspeksi visual meliputi dua bagian, yaitu:

1. SISTEM MONITORING DAN PYRANOMETER

a. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam inspeksi ini adalah:

1. Pastikan berkas-berkas dari vendor tersimpan dengan aman dan mudah diakses yaitu datasheets,
installation manuals, application notes, dsb.
2. Pastikan bahwa memori internal dan eksternal tersedia cukup untuk menyimpan data sesuai petunjuk
dalam lembar pemeriksaan.
3. Pastikan bahwa pengkabelan daya maupun komunikasi sistem monitoring telah lengkap dipasang
dengan benar secara mekanik dan elektrik supaya dapat beroperasi baik setelahnya.
4. Pastikan cara pengkabelan harus mengikuti semua instruksi dan panduan yang terdapat pada buku
instalasi dan buku manual dari vendor sistem monitoring.
5. Pastikan penyambungan pyranometer harus memperhitungkan transfer data dari pyranometer ke
sistem monitoring supaya dapat berjalan baik dalam jangka panjang sehingga risiko kehilangan data
dapat diminimalisir.
6. Pastikan pemasangan pyranometer secara mekanik dan posisinya harus bebas bayangan setiap saat
ketika matahari sedang bersinar.

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 55


3 Inspeksi

7. Pastikan penyambungan sistem monitoring pada sistem BTS terdekat dikonfigurasi dengan benar
supaya transmisi data seluler (wireless) tidak mengalami hambatan selama sistem monitoring
mengumpulkan dan mengirimkan data.
8. Pastikan semua konfigurasi parameter software dan setelan hardware pada sistem monitoring tercatat
dengan baik (berbentuk foto, sketsa atau cetakan) dalam laporan khusus hasil konstruksi yang
tersimpan dengan aman (softcopy maupun hardcopy) dan mudah diakses.
9. Pastikan panduan pengoperasian dan pemeliharaan tersimpan dengan aman (softcopy maupun
hardcopy) dan mudah diakses oleh operator dan manajemen pembangkit setempat.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar pemeriksaan yang telah
disediakan.

Tabel 34. Contoh Penulisan Sistem Monitoring dan Pyranometer


A. SISTEM MONITORING DAN PYRANOMETER

Spesifikasi Spesifikasi
No Parameter Catatan
Terpasang desain

1 Merek sistem monitoring *** ***

2 Type System monitoring *** ***

3 Kemampuan data logging (ya/tidak) *** ***

4 Perangkat penyimpanan internal/eksternal *** ***

5 Kapasitas penyimpanan internal/eksternal [MB] *** ***

6 Antarmuka komunikasi sistem monitoring (user interface) *** ***

7 Kemampuan komunikasi jarak jauh (ya/tidak) *** ***

8 Sistem komunikasi jarak jauh (seluler, satelit) *** ***

8 Total keseluruhan sistem monitoring *** ***

9 Merek pyranometer *** ***

10 Tipe pyranometer *** ***

11 Tipe sensor temperatur yang terkoneksi pada pyranometer *** ***

12 Antarmuka komunikasi pyranometer *** ***

56
Inspeksi 3

2. KUALITAS INSTALASI

a. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam pemeriksaan secara visual kualitas instalasi adalah:

1. Melakukan pemeriksaan visual sesuai dengan lembar pemeriksaan.


2. Mencatat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar pemeriksaan yang telah
disediakan.
3. Membuat foto saat pemeriksaan dan saat terjadi temuan-temuan khusus.
4. Verifikasi kinerja sistem monitoring dilakukan untuk memastikan bahwa sistem ini merekam semua
pengukuran. Perlu diperhatikan bahwa pengujian sistem monitoring dapat dilakukan bersamaan
dengan sistem PLTS.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat semua temuan, ketidaksesuaian, dan ketidakwajaran dalam lembar pemeriksaan yang telah disediakan.

Tabel 35. Contoh Penulisan Kualitas Instalasi

B. KUALITAS INSTALASI

No Parameter Cek [ü] Catatan

1 Spesifikasi sistem monitoring sesuai dengan spesifikasi yang diajukan ü

2 Sistem monitoring memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi jarak jauh. ü

3 Perangkat penyimpanan eksternal terpasang dengan kapasitas yang mencukupi ü


untuk menyimpan data selama minimum 5 tahun dengan interval minimum 10 menit.
Direkomendasikan minimum kapasitas penyimpanan 8 GB.

4 Pembacaan data (diagram terhadap waktu) dari sistem remote monitoring dapat dilakukan ü
dengan PC/Laptop standar dengan berbasis Windows

5 Catu daya tersedia dan terkoneksi untuk menyalakan sistem remote monitoring ü

6 Kabel komunikasi antarmuka terpasang pada komponen dan antar komponen ü

7 Kabel komunikasi digunakan sesuai dengan rekomendasi pabrikan, tidak longgar dan diberi ü
strain relief

8 Pyranometer terpasang dengan baik dan tersambung dengan sistem monitoring ü

9 Nilai iradiasi dan nilai temperatur dapat terbaca melalui pengukuran yang menggunakan pyranometer ü

10 Tidak terdapat bayangan pada pyranometer. Pyranometer direkomendasikan untuk dipasang ü


sejajar dengan ketinggian dan sudut kemiringan yang sama dengan modul fotovoltaik

11 Modem pada sistem remote monitoring telah dikonfigurasi untuk siap beroperasi ü

12 Kabel komunikasi dan kabel daya tidak diletakkan pada konduit yang sama ü

13 Tersedia daftar konfigurasi dan settings untuk parameter PLTS yang dimonitor oleh sistem RMS ü

14 Apabila transmisi sinyal melalui sistem BTS: daftar konfigurasi tersedia untuk telekomunikasi ü
melalui sistem seluler

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 57


4 Pengujian
4.1 UMUM

Pengujian dilakukan setelah inspeksi tuntas dilakukan dan telah dinyatakan aman. Peralatan yang
digunakan untuk melakukan pengujian diharuskan telah dikalibrasi dan memiliki rentang pengukuran yang
sesuai dengan parameter masing-masing komponen.

4.2 PRASYARAT KESELAMATAN

Hindari melakukan pengujian pada saat kondisi cuaca hujan dan petir. Selalu gunakan alat pelindung diri
(APD) dan patuhi standard keselamatan kerja.

4.3 PENGUJIAN KOMPONEN


4.3.1 Larik Fotovoltaik

Alat yang dibutuhkan:

Irradiance meter Multimeter

Ampere meter / Clamp meter Sensor suhu

Prasyarat

• Iradiance terukur dengan menggunakan irradiance meter minimal 500 W.m-2


• Catat hasil pengukuran suhu pada bagian belakang modul surya pada saat melakukan pengukuran
tegangan dan arus modul surya

58 Panduan Komisioning PLTS Off-grid


Pengujian 4

Gambar 10. Panduan Pengukuran Kontinuitas

1. KONTINUITAS PEMBUMIAN DAN KONDUKTOR IKATAN EKUIPOTENSIAL

a. Langkah pengujian

1. Pastikan seluruh rangkaian dalan keadaan tidak aktif.


2. Set multimeter pada mode kontinuitas tes.
3. Atur posisi probe multimeter, probe merah dihubungkan ke V Ω dan probe hitam ke posisi COM.
4. Hubungkan salah satu kepala probe ke kabel grounding yang menuju langsung ke tanah dan kepala
probe yang lain pada sisi konduktor yang terikat dengan pembumian.
5. Perhatikan hasil pengukuran.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Apabila multimeter berbunyi beep dan nilai resistasi dibawah 1 Ω, maka jalur tersebut sudah terhubung
secara kontinyu.
2. Apabila kondisi pada penjelasan diatas tidak terpenuhi, maka kontinuitas tidak baik.
3. Apabila kondisi kontinuitas tidak baik, harus dilakukan pengecekan dan perbaikan untuk memastikan
seluruh jalur ikatan ekuipotensial terhubung dengan pembumian

Tabel 36. Contoh Penulisan Uji Kontinuitas Pembumian dan Konduktor Ikatan Ekuipotensial

1. UJI KONTINUITAS PEMBUMIAN DAN KONDUKTOR IKATAN EKUIPOTENSIAL

No Frame Modul Surya/Mounting/Bagian metal lainnya Grounding Kontinyu Tidak kontinyu

1 Frame modul array 1 titik 1 ü

2 Kabel Tray titik 1 ü

3 Mounting Array 1 titik 2 ü

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 59


4 Pengujian

Gambar 11. Panduan Uji Polaritas, Pengukuran Arus dan Tegangan Modul Fotovoltaik

2. UJI POLARITAS, TEGANGAN RANGKAIAN TERBUKA DAN ARUS HUBUNG SINGKAT


2.1 Uji Polaritas

a. Langkah pengukuran/ pengujian

1. Pastikan semua koneksi antar modul pada satu string telah terpasang dengan baik dan benar.
2. Pastikan pemutus rangkaian dalam kondisi tidak tersambung
3. Setting multimeter pada pengukuran tegangan DC sesuai dengan tegangan maksimum yang akan diukur
4. Hubungkan probe negatif multimeter ke kutub negatif string dan probe positif multimeter ke kutub
positif string.
5. Amati hasil pengukuran multimeter.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Benar apabila hasil pengukuran terbaca positif (OK)


2. Salah apabila hasil pengukuran terbaca negatif (NOT OK)
3. Jangan dilanjutkan ke proses selanjutnya apabila hasil tes polaritas tidak terkonfirmasi OK.

2.2 Pengujian Tegangan Rangkaian Terbuka String

a. Langkah pengukuran/pengujian

1. Pastikan semua koneksi antarmodul pada satu string telah terpasang dengan baik dan benar serta
terhubung dengan fuse housing
2. Pastikan pemutus rangkaian dalam kondisi tidak tersambung
3. Setting multimeter pada pengukuran tegangan DC sesuai dengan tegangan maksimum yang akan diukur
4. Hubungkan probe negatif multimeter ke kutub negatif string dan probe positif multimeter ke kutub
positif string.

60
Pengujian 4

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Nilai tegangan rangkaian terbuka setiap string merupakan penjumlahan nilai tegangan terbuka modul
yang diseries.
2. Apabila nilai tegangan jauh lebih rendah dari yang diperhitungkan (lebih besar dari 5%), periksa
pengkabelan dan koneksinya.
3. Apabila tegangan rangkaian terbuka masih jauh dari harapan setelah dilakukan pemeriksaan kabel dan
koneksi, modul surya sangat mungkin dalam kondisi rusak dan konsultasikan ke pabrikan pembuat.

2.3 PENGUJIAN ARUS HUBUNG SINGKAT PADA STRING FOTOVOLTAIK

a. Langkah pengukuran/ pengujian

1. Hubungkan sisi negatif dan positif string fotovoltaik.


2. Ukur arus dengan clampmeter.
3. Buka kembali hubungan negatif dan positif string fotovoltaik.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat nilai arus yang terukur pada formulir yang telah disediakan
2. Nilai arus hubung singkat string photovoltaik merupakan nilai arus hubung singkat individual modul
surya.
3. Apabila tidak terukur arus hubung singkat, periksa pengkabelan string maupun modul surya.
4. Apabila arus yang terukur nilainya terlalu jauh dari yang diharapkan (selisih lebih dari 5%), modul sangat
mungkin rusak dan konsultasikan ke pabrikan modul surya.

Tabel 37 Contoh Penulisan Uji Polaritas, Tegangan Rangkaian Terbuka dan Arus Hubung Singkat

2. UJI POLARITAS, TEGANGAN RANGKAIAN TERBUKA DAN ARUS HUBUNG SINGKAT

No. String No. Larik Iradiasi Temperature Polaritas Pengukuran Pengukuran Hitungan Hitungan Cek
[W/m2] [°C] [OK/NOT OK] Voc [V] Isc [A] Voc [V] Isc [A] [ü]

1 1 500 28 OK 384 8.5 386.4 9.5 ü

2 1 500 28 OK 384 8.5 386.4 9.5 ü

3 2 500 28 OK 384 8.5 386.4 9.5 ü

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 61


4 Pengujian

3. UJI INSULASI KABEL PADA SETIAP STRING

a. Langkah pengukuran/ pengujian

1. Metode 1
• Pastikan kabel positif dan negatif tidak terhubung dengan material lainnya
• Setting tegangan insulation tester: 250V untuk string dengan tegangan kurang dari 120V, 500V untuk
string antara 120 sampai 500V dan 1000V untuk string diatas 500V.
• Ukur tahanan insulasi antara ground dengan kabel negatif dengan insulation tester.
• Ukur tahanan insulasi antara ground dengan kabel positif dengan insulation tester.

2. Metode 2
• hubung singkat kan positif dan negatif string, kemudian ukur tahanan insulasi ground terhadap
rangkaian hubung singkat string.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat nilai pengukuran yang dihasilkan.

Tabel 38 Contoh Penulisan Uji Insulasi Kabel

3. UJI INSULASI KABEL

Metode - 1
No. Larik No. String Metode - 2
POS - GND insulation resis- NEG - GND insulation resistance
tance [MΩ] [MΩ]

1 1 0.2 0.7 0.6

1 2 0.3 0.6 0.6

2 3 0.2 0.7 0.8

2 4 0.3 0.5 0.7

2. Gunakan Tabel dibawah ini sebagai acuan resistansi minimum.

Tabel 39. Tabel Acuan Resistansi Minimum

Tegangan sistem Tegangan pengujian Nilai resistansi minimum


(Voc STC x 1.25) V (MΩ)
<120 250 0.5
Metode 1 120-500 500 1
>500 1000 1
<120 250 0.5
Metode 2 120-500 500 1
>500 1000 1

62
Pengujian 4

4. VERIFIKASI FUNGSIONAL

a. Langkah verifikasi

1. Lakukan pemeriksaan alat proteksi (Fuse atau MCB), pastikan dalam kondisi burfungsi dengan baik
2. Perhatikan perbandingan catatan tegangan dan arus hasil pengukuran dan hasil perhitungan
3. Lakukan thermal scanner untuk melihat kondisi temperatur pada larik fotovotaik, kabel dan
sambungannya.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Alat proteksi berfungi dengan baik apabila tegangan tidak terdeteksi pada saat alat tersebut dalam
keadaan terbuka (OFF) dan tegangan terdeteksi pada saat alat dalam keadaan tertutup (ON)
2. Perbedaan hasil pengukuran dan perhitungan tegangan rangkaian terbuka dan arus hubung singkat
tidak lebih dari 5%
3. Temperatur modul direkomendasikan tidak lebih dari 700C dan perbedaan temperatur tidak lebih dari 100C.
4. Temperatur kabel, terminal dan proteksi arus lebih dalam keadaan normal atau direkomendasikan
dibawah 400C.

Tabel 40. Contoh Penulisan Verifikasi Fungsional Larik Fotovoltaik


4. VERIFIKASI FUNGSIONAL

No Parameter Cek [ü]

1 Perbedaan antara pengukuran dan ekspektasi tegangan rangkaian terbuka kurang dari 5%. ü

2 Perbedaan pengukuran dan ekspektasi arus hubung-singkat string fotovoltaik kurang dari 5%. ü

3 Perbedaan tegangan rangkaian terbuka string pada larik yang sama (paralel string) kurang dari 5%. ü

4 Tidak terdapat hot-spot pada modul fotovoltaik dengan mengukur suhu menggunakan kamera infra merah. ü
Temperatur modul direkomendasikan tidak lebih dari 700C dan perbedaan temperatur tidak lebih dari 100C.

5 Temperatur kabel, terminal dan proteksi arus lebih dalam keadaan normal atau direkomendasikan dibawah 400C. ü

6 Pastikan tidak adanya tegangan pada busbar larik (paralel string) saat semua proteksi arus lebih terbuka (OFF) dan ü
sakelar pemisah dalam posisi ON.

7 Pastikan adanya tegangan pada busbar larik (paralel string) saat semua proteksi arus lebih terpasang (ON) dan sakelar ü
pemisah dalam posisi OFF.

8 Pastikan tidak adanya tegangan pada keluaran sakelar pemisah saat semua proteksi arus lebih string terpasang (ON) ü
dan sakelar pemisah dalam posisi OFF.

9 Pastikan tidak adanya tegangan pada keluaran sakelar pemisah saat semua proteksi arus lebih string terpasang (ON) ü
dan sakelar pemisah dalam posisi ON.

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 63


4 Pengujian

4.3.2 Inverter Terhubung Jaringan

Alat yang digunakan

Multimeter Ampere meter / Clamp meter Sensor suhu

Prasyarat:

• Sebelum melakukan pengujian, periksa spesifikasi inverter apakah sesuai dengan Jaringan listrik dilokasi
• Pastikan polaritas tegangan masukan dalam kondisi benar. Terbaliknya polaritas tegangan masukan
dapat menyebabkan kerusakan pada inverter.

1. UJI FUNGSIONAL DAN EFFISIENSI INVERTER

a. Langkah pengujian

1. Switch on fuse/MCB/disconnect switch larik photovoltaik.


2. Set multimeter pada mode tegangan DC.
3. Ukur tegangan pada titik keluaran larik photovoltaik.
4. Switch on proteksi pada panel distribusi Inverter.
5. Set multimeter pada mode tegangan AC.
6. Ukur tegangan keluaran inverter pada panel distribusi Inverter.
7. Set multimeter pada mode frekuensi (Hz).
8. Ukur frekuensi dari tegangan keluaran Inverter pada panel distribusi Inverter.
9. Ukur arus masukan Inverter; Set clamp meter pada posisi DC, kemudian ukur arus dari larik
photovoltaik.
10. Ukur arus keluaran Inverter; Set clamp meter pada posisi AC, kemudian ukur arus keluaran dari inverter.

64
Pengujian 4

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Nilai effisiensi inverter merupakan persentase dari perbandingan daya masukan dengan daya keluaran.
2. Pada beberapa jenis inverter nilai tegangan, arus, dan daya masukan, tegangan, arus, daya dan frekuensi
keluaran terdapat pada interface display yang telah disediakan. Berikan catatan apabila terdapat
perbedaan yang signifikan (lebih dari 5%) antara data yang disediakan produsen inverter dengan hasil
pengukuran.

Tabel 41. Contoh Penulisan Uji Fungsional dan Effisiensi Inverter

1. UJI FUNGSIONAL DAN EFFISIENSI INVERTER

Daya
No. Tegangan Tegangan Frekuensi Arus Input Arus Output Daya input DC Effisiensi
output
Inverter Input DC (V) output AC [V] [Hz] DC (A) AC (A) [W] [%]
AC [W]

1 481 222 50 7.5 15.4 3607 3418 94

2 486 221 50 6 12.3 2916 2718 93

3 483 222 50 7 14.3 3381 3175 93

2. SUSUT TEGANGAN PADA KABEL DARI KOTAK PENGGABUNG KE INVERTER TERHUBUNG-JARINGAN

a. Langkah Pengujian

1. Ukur tegangan pada kotak penggabung


2. Ukur tegangan pada input Inverter

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Hitung selisih antara tegangan terukur pada keluaran inverter terhubung jaringan dengan tegangan
yang terukur pada kotak penggabung.
2. Semakin kecil persentase susut tegangan maka semakin sedikit daya yang hilang. Susut tegangan
direkomendasikan tidak lebih dari 5%.

Tabel 42. Contoh Penulisan Susut Tegangan pada Kabel dari Kotak Penggabung ke Inverter Terhubung-Jaringan

2. SUSUT TEGANGAN PADA KABEL DARI KOTAK PENGGABUNG KE INVERTER TERHUBUNG-JARINGAN

No.
Tegangan pada kotak penggabung [V] Tegangan input inverter[V] Tegangan jatuh [%]
Inverter

1 485 483 0.41%

2 500 475 5.00%

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 65


4 Pengujian

3. SUSUT TEGANGAN PADA KABEL DARI INVERTER TERHUBUNG-JARINGAN KE PANEL DISTRIBUSI


INVERTER

a. Langkah Pengujian

1. Ukur tegangan output Inverter


2. Ukur tegangan pada Panel Distribusi Inverter.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Hitung selisih antara tegangan terukur pada keluaran inverter terhubung jaringan dengan tegangan
yang terukur pada Panel Distribusi Inverter.
2. Semakin kecil persentase susut tegangan maka semakin sedikit daya yang hilang. Susut tegangan
direkomendasikan tidak lebih dari 5%.

Tabel 43. Contoh Penulisan Susut Tegangan pada Kabel dari Inverter Terhubung-Jaringan ke Panel Distribusi Inverter

3. SUSUT TEGANGAN PADA KABEL DARI INVERTER TERHUBUNG-JARINGAN KE PANEL DISTRIBUSI INVERTER

No. Inverter Tegangan output inverter [V] Tegangan pada panel distribusi [V] Tegangan jatuh [%]

1 220 217 1.36%

2 220 219 0.45%

4. VERIFIKASI FUNGSIONAL

a. Langkah Verifikasi

1. Bandingkan nilai daya, tegangan dan frekuensi yang terukur dengan desain dan datasheet inverter.
2. Lakukan pengukuran suhu pada kabel, titik koneksi kabel pada switch dan proteksi.
3. Check display pada inverter apakah memberikan tampilan sesuai dengan buku manual yang diberikan
oleh pihak pabrikan.
4. Switch off proteksi keluaran inverter, perhatikan apakah inverter berhenti beroperasi atau tidak (anti-
islanding).
5. Switch on proteksi keluaran inverter, perhatikan apakah inverter memulai start operasi atau tidak.

66
Pengujian 4

b. Penjelasan Pengisian Formulir

1. Lakukan pemeriksaan terhadap ukuran kabel, dan kekencangan terminasi apabila ditemukan suhu
lebih dari 50°C.
2. Ketika switch dan proteksi keluaran inverter di switch off, maka inverter harus automatis shut down
(fungsi anti-islanding), dan ketika di switch on, Inverter harus automatis aktif kembali (ON).

Tabel 44. Contoh Penulisan Verifikasi Fungsional Inverter Terhubung Jaringan

4. VERIFIKASI FUNGSIONAL

No Parameter Cek [ü]

1 Daya, tegangan dan frekuensi sesuai dengan desain sistem dan data inverter ü

2 Tegangan jatuh pada kabel dari kotak penggabung ke inverter tidak lebih dari 1% ü

3 Tegangan jatuh pada kabel dari inverter ke panel distribusi tidak lebih dari 1% ü

Pengukuran effisiensi dari inverter sesuai dengan nilai yang tertera di lembar data
4 ü
spesifikasi dan perbedaan dengan spesifikasi tidak lebih dari (berapa) 5%

Temperatur semua kabel, terminal dan proteksi arus lebih baik yang masukan maupun
5 ü
keluaran dalam keadaan normal atau direkomendasikan tidak lebih dari 500C

Temperatur inverter dalam keadaan normal atau direkomendasikan tidak lebih tinggi
6 ü
dari batas atas yang diizinkan oleh pabrikan inverter

Display dan indikator lampu berfungsi dan memberikan indikasi bahwa sistem tanpa
7 ü
masalah sesuai dengan buku manual yang diterbitkan oleh pabrikan inverter

Pastikan inverter terhubung-jaringan akan berhenti beroperasi saat inverter berdi-


8 ü
ri-sendiri dimatikan (anti islanding)

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 67


4 Pengujian

4.3.3 Inverter Battery

Alat yang digunakan

Multimeter Ampere meter / Clamp meter Sensor suhu

Prasyarat

• Inverter battery dalam kondisi terhubung beban

1. UJI FUNGSIONAL DAN EFFISIENSI INVERTER PADA SAAT DISCHARGING

a. Langkah pengujian

1. Switch on fuse/MCB/disconnect switch input Inverter Baterai.


2. Switch on fuse/MCB/disconnect switch Output Inverter dan switch on MCB/Disconnect yang
terhubung ke beban listrik.
3. Switch off fuse/MCB/disconnect switch output dari perangkat charging baterai (bisa berupa solar
charge controller ataupun Inverter terhubung jaringan).
4. Set multimeter pada mode tegangan DC, kemudian ukur tegangan input Inverter.
5. Set clamp meter pada mode arus DC, kemudian ukur Arus Input Inverter baterai menggunakan clamp meter.
6. Set multimeter pada mode tegangan AC, kemudian ukur tegangan input Inverter.
7. Set clamp meter pada mode arus AC, kemudian ukur arus output Inverter baterai.
8. Set multimeter pada mode frekuensi (Hz).
9. Catat temperature yang tercatat pada Inverter.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Masukan nilai-nilai yang terukur pada multimeter pada formulir yang disediakan.
2. Daya input berarti perkalian antara tegangan input dengan arus input.
3. Daya output adalah nilai perkalian tegangan output dengan arus output.
4. Nilai effisiensi inverter merupakan persentase dari perbandingan daya masukan dengan daya keluaran.
5. Pada beberapa jenis inverter nilai tegangan, arus, dan daya masukan, tegangan, arus, daya dan frekuensi
keluaran terdapat pada interface display yang telah disediakan. Berikan catatan apabila terdapat

68
Pengujian 4

perbedaan yang signifikan antara yang terbaca pada display inverter dengan hasil pengukuran.
6. Lakukan pengukuran dengan beberapa skenario level beban (daya output) yang dirubah dan juga level
SOC baterai (tegangan input) yang berbeda.

Tabel 45. Contoh Penulisan Verifikasi Fungsional Inverter Baterai

1. UJI FUNGSIONAL DAN EFISIENSI

Tegangan Arus Tegangan Arus


No. Frequency Termperature Daya input Daya Effisiensi Cek
input DC input DC output AC output
Inv [Hz] Inverter [W] output [W] [%] [ü]
[V] [A] [V] AC [A]

1 52.2 70 222 15.1 50 35.2 3654 3352 92 ü

2 52.2 78 223 16.8 50 34.6 4072 3746 92 ü

3 52.2 75 222 16.7 50 35.6 3915 3707 95 ü

2. UJI PROTEKSI LOW VOLTAGE DISCONNECT

a. Langkah pengujian

1. Pengukuran dilakukan pada saat tegangan input mendekati nilai setting low voltage disconnect pada
inverter (a) atau juga dengan menaikan tegangan pada nilai yang mendekati pada saat akan dilakukan
proses pengujian (b).
2. Untuk (a) Aktifkan Battery inverter dan aktifkan juga beban yang disupply Inverter.
3. Ukur tegangan pada sisi input Inverter, kemudian perhatikan sampai pada saat hasil pengukuran
mendekati setting LVD pada Inverter.
4. Untuk (b), rubah setting LVD mendekati tegangan input yang terukur saat ini.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Pada saat tegangan baterai mencapai nilai setting LVD, Inverter harus memberikan alarm dan memutus
beban/Switch off.
2. Setting LVD tergantung pada jenis baterai, ikuti rekomendasi dari pabrikan untuk menjaga garansi
baterai.

Tabel 46. Contoh Penulisan Uji Parameter Proteksi LVD (Low Voltage Disconnect) Inverter Baterai

2. UJI PARAMETER PROTEKSI LOW VOLTAGE DISCONNECT

No. Inv Alarm level [V] Tegangan proteksi [V] SoC indikator sesuai [ü]

1 46 45 ü

2 46 45 ü

3 46 45 ü

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 69


4 Pengujian

3. VERIFIKASI FUNGSIONAL

a. Langkah Verifikasi

1. Perhatikan Nilai tegangan output dan frekuensi output, bandingkan dengan nameplate Inverter baterai.
2. Lakukan pengukuran tegangan dari sumber input Inverter dengan tegangan pada titik terminasi
Inverter, kemudian hitung susut tegangan.
3. Untuk sistem dengan beberapa unit baterai inverter, pastikan memiliki setting parameter yang sesuai
dengan sistem desain dan konfigurasi.
4. Perhatikan hasil pengukuran effisiensi, suhu dan juga indikator/display pada inverter.

b. Penjelasan Pengisian Formulir

1. Beri catatan apabila tegangan output inverter memiliki perbedaan ± 10% dan frekuensi memiliki
perbedaan ±2 Hz dari spesifikasi yang tertera pada nameplate.
2. Susut tegangan baterai ke Inverter yang direkomendasikan tidak lebih dari 1%.
3. Pengukuran effisiensi dengan yang tertera pada nameplate direkomendasikan tidak lebih dari 5%.

Tabel 47. Contoh Penulisan Verifikasi Fungsional Inverter Baterai

3. VERIFIKASI FUNGSIONAL

No Parameter Cek [ü]

1 Tegangan dan frekuensi keluaraan di setiap kondisi pada rentang sesuai dengan spesifikasi. Direkomendasikan ü
tegangan keluaran tidak lebih/kurang dari ± 10% dan frekuensi tidak lebih/kurang dari ± 2 Hz.

2 Tegangan jatuh pada kabel dari baterai ke inverter baterai tidak lebih dari 1% pada saat charging dan discharging. ü

3 Setting parameter sesuai dengan desain dan konfigurasi. ü

4 Pengukuran effisiensi dari sistem sesuai dengan spesifikasi dan perbedaan dengan spesifikasi tidak lebih dari 5 %. ü

5 Temperatur kabel, terminal dan proteksi arus lebih dalam keadaan normal atau direkomendasikan tidak lebih ü
dari 500C pada saat charging dan discharging.

6 Temperatur inverter dalam keadaan normal atau direkomendasikan dibawah 400C pada saat charging (fase bulk ü
atau constant current) dan discharging.

7 Deviasi temperatur antar inverter, kabel, terminal dan proteksi arus lebih untuk arus yang sama tidak lebih dari ü
100C pada saat charging.

8 Display dan indikator lampu berfungsi dan memberikan indikasi bahwa sistem tanpa masalah. ü

70
Pengujian 4

4.3.4 Charge Controller

Alat yang digunakan

Irradiance meter Multimeter Ampere meter / Clamp meter Sensor suhu

Prasyarat:

• Irradiasi 500W/m2
• Charge controller terhubung ke baterai

1. UJI FUNGSIONAL DAN EFFISIENSI CHARGE CONTROLLER

a. Langkah pengujian

1. Switch on fuse/MCB/disconnect switch output Charge controller.


2. Set multimeter pada mode tegangan DC, kemudian ukur tegangan output charge controller.
3. Ukur tegangan pada kotak penggabung larik photovoltaik pada. Lakukan pengukuran sebelum
proteksi input ke arah charge controller di aktifkan. Apabila tegangan yang terukur masih dalam range
spesifikasi charge controller, maka proses pengujian dapat dilakukan, namun apabila lebih tinggi atau
lebih rendah dari spesifikasi yang disyaratkan oleh charge controller maka langkah pengujian harus di
hentikan dan dilakukan konfigurasi ulang larik photovoltaik.
4. Switch on fuse/MCB/disconnect switch output Kotak penggabung Larik photovoltaik.
5. Set multimeter pada mode tegangan DC, kemudian ukur tegangan input charge controller.
6. Set clamp meter pada mode arus DC, kemudian ukur Arus Input dan output menggunakan clamp meter.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Masukan nilai-nilai yang terukur pada multimeter pada formulir yang disediakan.
2. Daya input berarti perkalian antara tegangan input dengan arus input.
3. Daya output adalah nilai perkalian tegangan output dengan arus output.
4. Nilai effisiensi charge controller merupakan persentase dari perbandingan daya masukan dengan
daya keluaran.
5. Pada beberapa jenis inverter nilai tegangan, arus, dan daya masukan, tegangan, arus, daya keluaran
terdapat pada interface display yang telah disediakan. Berikan catatan apabila terdapat perbedaan yang
signifikan antara yang terbaca pada display inverter dengan hasil pengukuran.

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 71


4 Pengujian

Tabel 48. Contoh Penulisan Uji Fungsional Solar Charge controller

1. UJI FUNGSIONAL SOLAR CHARGE CONTROLLER

No. Tegangan input Arus input Tegangan out- Arus output Daya output Effisiensi
Daya input [W] Cek [ü]
SCC DC [V] DC [A] put DC [V] DC [A] [W] [%]

1 252 8.2 2066 52.2 37.3 1945 94 ü

2 261 7.5 1958 52.4 36 1888 96 ü

3 258 6.2 1599 52.2 28.4 1482 93 ü

2. SUSUT TEGANGAN DARI KOTAK PENGGABUNG LARIK PHOTOVOLTAIK KE SOLAR CHARGE


CONTROLLER

a. Langkah pengujian

1. Ukur tegangan DC pada kabel output kotak penggabung larik photovoltaik, dilanjutkan dengan
pengukuran tegangan pada titik koneksi kabel input di charge controller.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Hitung selisih antara tegangan terukur pada keluaran kotak penggabung larik photovoltaik dengan
tegangan yang terukur pada input charge controller.
2. Susut tegangan pada system DC yang disarankan tidak lebih dari 1%.

Tabel 49. Contoh Penulisan Susut Tegangan pada Kabel dari Kotak Penggabung Larik Fotovoltaik
ke Solar Charge Controller
2. SUSUT TEGANGAN PADA KABEL DARI KOTAK PENGGABUNG LARIK PHOTOVOLTAIK KE SOLAR CHARGE CONTROLLER

No. Tegangan pada kotak


Tegangan solar charge controller [V] Susut Tegangan [%] Cek [ü]
SCC penggabung [V]

1 261 258 1.1 x

2 265 263 0.7 ü

3 261 260 0.4 ü

72
Pengujian 4

3. SUSUT TEGANGAN KABEL DARI SOLAR CHARGE CONTROLLER KE KOTAK PENGGABUNG BANK BATERAI

a. Langkah pengujian

1. Ukur tegangan DC pada titik koneksi kabel output charge controller, dilanjutkan dengan pengukuran
tegangan pada titik koneksi kabel input Kotak penggabung bank baterai.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Hitung selisih antara tegangan terukur pada charge controller dengan tegangan yang terukur pada
input kotak penggabung bank baterai.
2. Susut tegangan pada system DC yang disarankan tidak lebih dari 1%.

Tabel 50. Contoh Penulisan Susut Tegangan pada Kabel dari Solar Charge controller
ke Kotak Penggabung Bank Baterai

3. SUSUT TEGANGAN PADA KABEL DARI SOLAR CHARGE CONTROLLER KE KOTAK PENGGABUNG BANK BATERAI

No. Tegangan pada charge controller [V] Tegangan bank baterai Susut tegangan [%] Cek [ü]
SCC [V]

1 53.2 52.9 0.6 ü

2 53.2 53.1 0.2 ü

3 53.2 50 6.01 x

4. VERIFIKASI FUNGSIONAL

a. Langkah Verifikasi

1. Perhatikan Nilai tegangan input charge controller, verifikasi bahwa tegangan input masih dalam range
yang diijinkan oleh charge controller sesuai dengan nameplatenya.
2. Lakukan verifikasi susut tegangan dari kotak penggabung larik photovoltaik ke solar charge controller
dan dari solar charge controller ke kotak penggabung baterai tidak lebih dari 1%.
3. Lakukan pengukuran suhu pada kabel dan titik koneksinya.
4. Perhatikan suhu dan indikator pada solar charge controller. Pastikan setting parameter charge controller
sesuai dengan desain dan rekomendasi pabrikan baterai.

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 73


4 Pengujian

b. Penjelasan Pengisian Formulir

1. Susut tegangan yang direkomendasikan tidak lebih dari 1%.


2. Pengukuran effisiensi dengan yang tertera pada nameplate direkomendasikan tidak lebih dari 5%.
3. Berikan catatan untuk perbaikan installasi apabila ditemukan temperatur kabel, terminal dan proteksi
arus lebih dalam keadaan lebih dari 500C
.
Tabel 51. Contoh Penulisan Verifikasi Fungsional Solar Charge Controller

4. VERIFIKASI FUNGSIONAL

Cek
No Parameter
[ü]

1 Tegangan input DC sesuai dengan rentang tegangan input MPPT. ü

2 Tegangan jatuh pada kabel dari kotak penggabung ke solar charge controller tidak lebih dari 1%. ü

3 Tegangan jatuh pada kabel dari solar charge controller ke bank baterai tidak lebih dari 1%. ü

4 Pengukuran effisiensi dari sistem sesuai dengan spesifikasi dan perbedaan dengan spesifikasi tidak lebih dari 5 %. ü

5 Temperatur kabel, terminal dan proteksi arus lebih dalam keadaan normal dan tidak lebih dari 500C. ü

6 Temperatur solar charge controller dalam keadaan normal atau direkomendasikan tidak lebih dari 400C pada saat ü
beroperasi.

7 Display dan indikator lampu berfungsi dan memberikan indikasi bahwa sistem tanpa masalah. ü

8 Parameter tegangan tahap pengisian baterai sesuai dengan konfigurasi dan rekomendasi dari pabrikan. ü
Rekomendasi untuk Lead acid OPzV adalah 2.35 - 2.4 V untuk tahap bulk dan absorption, dan 2.25 - 2.3 V untuk
float charging.

74
Pengujian 4

4.3.5 Bank Battery

Alat yang digunakan

Multimeter Ampere meter / Clamp meter Sensor suhu

Prasyarat

• Bank baterai memiliki tipe dan kapasitas yang sama.

1. TEGANGAN SEL BANK BATERAI TANPA BEBAN

Kondisi: Rangkaian Bank baterai dalam keadaan terbuka (tanpa ada koneksi antar baterai).

a Langkah pengujian/pengukuran

1. Set multimeter pada mode tegangan DC.


2. Ukur tegangan setiap baterai.
3. Ukur suhu pada setiap blok baterai.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Masukan nilai-nilai yang terukur pada multimeter pada formulir yang disediakan.
2. Tegangan Voc Bank baterai tergantung pada konfigurasi bank, misalnya pada system DC 48 Volt dan
baterai yang digunakan 2V per blok, maka untuk membentuk 1 bank baterai dikonfigurasikan sebanyak
24 blok baterai yang disusun seri.
3. Gunakan nilai rekomendasi pabrikan untuk melihat apakah sel baterai dalam keadaan baik atau tidak.

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 75


4 Pengujian

Tabel 52. Contoh Penulisan Pengukuran Tegangan Sel Baterai Tanpa Beban

1. Pengukuran Tegangan Sel Baterai Tanpa Beban (Tabel dapat dikembangkan sesuai jumlah Bank baterai di lokasi)

Bank baterai 1 Bank baterai 2 Bank baterai 3 Bank baterai 4

Sel Voc Temperature Sel Voc Temperature Sel Voc Temperature Sel Temp Temperature

1 2.1 30 1 2.2 30 1 2.15 30 1 2.21 29

2 2.1 30 2 2.2 30 2 2.15 30 2 2.21 29

3 2.1 30 3 2.2 30 3 2.15 30 3 2.21 29

4 2.1 30 4 2.2 30 4 2.15 30 4 2.21 29

5 2.1 30 5 2.2 30 5 2.15 30 5 2.21 29

6 2.1 30 6 2.2 30 6 2.15 30 6 2.21 29

7 2.1 30 7 2.2 30 7 2.15 30 7 2.21 29

8 2.1 30 8 2.2 30 8 2.15 30 8 2.21 29

9 2.1 30 9 2.2 30 9 2.15 30 9 2.21 29

10 2.1 30 10 2.2 30 10 2.15 30 10 2.21 29

11 2.1 30 11 2.2 30 11 2.15 30 11 2.21 29

12 2.1 30 12 2.2 30 12 2.15 30 12 2.21 29

Voc Bank 1 [V] 25.2 Voc Bank 2 [V] 26.4 Voc Bank 3 [V] 25.8 Voc Bank 4 [V] 26.52

76
Pengujian 4

2. TEGANGAN BANK BATERAI SAAT CHARGING

Kondisi: Bank baterai terhubung dengan sumber charging.

a. Langkah pengukuran/pengujian

1. Set multimeter pada mode tegangan DC.


2. Ukur tegangan setiap baterai.
3. Ukur temperature pada setiap blok baterai.
4. Set clamp meter pada mode pengukuran arus DC.
5. Ukur arus input dari setiap bank baterai.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Masukan nilai-nilai yang terukur pada multimeter dan clamp meter pada formulir yang disediakan.
2. Tegangan Vchg Bank baterai tergantung pada konfigurasi bank, misalnya pada system DC 48 Volt dan
baterai yang digunakan 2V per blok, maka untuk membentuk 1 bank baterai dikonfigurasikan sebanyak
24 blok baterai yang disusun seri.
3. Gunakan nilai rekomendasi pabrikan untuk melihat apakah sel baterai dalam keadaan baik atau tidak.

Tabel 53. Contoh Penulisan Pengukuran Tegangan Sel Baterai Saat Charging

2. PENGUKURAN TEGANGAN SEL BATERAI SAAT CHARGING (Tabel dapat disesuaikan jumlah Bank baterai di lokasi)

Bank baterai 1 Bank baterai 2 Bank baterai 3 Bank baterai 4

Sel Vcc Temperature Sel Vcc Temperature Sel Vcc Temperature Sel Vcc Temperature

1 2.25 32 1 2.25 32 1 2.25 32 1 2.25 32

2 2.25 32 2 2.25 32 2 2.25 32 2 2.25 32

3 2.25 32 3 2.25 32 3 2.25 32 3 2.25 32

4 2.25 32 4 2.25 32 4 2.25 32 4 2.25 32

5 2.25 32 5 2.25 32 5 2.25 32 5 2.25 32

6 2.25 32 6 2.25 32 6 2.25 32 6 2.25 32

7 2.25 32 7 2.25 32 7 2.25 32 7 2.25 32

8 2.25 32 8 2.25 32 8 2.25 32 8 2.25 32

9 2.25 32 9 2.25 32 9 2.25 32 9 2.25 32

10 2.25 32 10 2.25 32 10 2.25 32 10 2.25 32

11 2.25 32 11 2.25 32 11 2.25 32 11 2.25 32

12 2.25 32 12 2.25 32 12 2.25 32 12 2.25 32

Vchg bank 1 [V] 27 Vchg bank 2 [V] 27 Vchg bank 3 [V] 27 Vchg bank 4 [V] 27

Ichg bank 1 [V] 30 Ichg bank 2 [V] 31 Ichg bank 3 [V] 30 Ichg bank 4 [V] 30

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 77


4 Pengujian

3. TEGANGAN BANK BATERAI SAAT DISCHARGING

Kondisi: Bank baterai terhubung dengan beban

a. Langkah pengukuran/pengujian

1. Set multimeter pada mode tegangan DC.


2. Ukur tegangan setiap baterai.
3. Ukur temperature pada setaip blok baterai.
4. Set clamp meter pada mode pengukuran arus DC.
5. Ukur arus output dari setiap bank baterai.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Masukan nilai-nilai yang terukur pada multimeter dan clamp meter pada formulir yang disediakan.
2. Tegangan Vdisc Bank baterai tergantung pada konfigurasi bank, misalnya pada system DC 48 Volt dan
baterai yang digunakan 2V per blok, maka untuk membentuk 1 bank baterai dikonfigurasikan sebanyak
24 blok baterai yang disusun seri.
3. Gunakan nilai rekomendasi pabrikan untuk melihat apakah sel baterai dalam keadaan baik atau tidak.

Tabel 54. Contoh Penulisan Pengukuran Tegangan Sel Baterai Saat Disharging

3. PENGUKURAN TEGANGAN SEL BATERAI SAAT DISCHARGING (Tabel dapat disesuaikan jumlah Bank baterai di lokasi)

Bank baterai 1 Bank baterai 2 Bank baterai 3 Bank baterai 4

Sel Vcc Temperature Sel Vcc Temperature Sel Vcc Temperature Sel Vcc Temperature

1 2.23 30 1 2.23 30 1 2.23 30 1 2.23 30

2 2.23 30 2 2.23 30 2 2.23 30 2 2.23 30

3 2.23 30 3 2.23 30 3 2.23 30 3 2.23 30

4 2.23 30 4 2.23 30 4 2.23 30 4 2.23 30

5 2.23 30 5 2.23 30 5 2.23 30 5 2.23 30

6 2.23 30 6 2.23 30 6 2.23 30 6 2.23 30

7 2.23 30 7 2.23 30 7 2.23 30 7 2.23 30

8 2.23 30 8 2.23 30 8 2.23 30 8 2.23 30

9 2.23 30 9 2.23 30 9 2.23 30 9 2.23 30

10 2.23 30 10 2.23 30 10 2.23 30 10 2.23 30

11 2.23 30 11 2.23 30 11 2.23 30 11 2.23 30

12 2.23 30 12 2.23 30 12 2.23 30 12 2.23 30

Vdis bank 1 [V] 26.76 Vdis bank 2 [V] 26.76 Vdis bank 3 [V] 26.76 Vdis bank 4 [V] 26.76

Idis bank 1 [V] 15 Idis bank 2 [V] 15 Idis bank 3 [V] 15 Idis bank 4 [V] 15

78
Pengujian 4

4. VERIFIKASI FUNGSIONAL

a. Langkah Verifikasi

1. Perhatikan Nilai tegangan blok Baterai, pada saat rangkaian baterai tidak terhubung dengan sumber
charging dan beban perbedaan tegangan yang direkomendasikan antar blok baterai tidak lebih dari
0.03VDC. Pada saat baterai terhubung dengan sumber charging (fase absortion) ataupun beban,
rekomendasi perbedaan tegangan antar blok baterai tidak lebih dari 0.05VDC.
2. Pada saat charging dan discharging, perhatiakan deviasi arus antar setiap bank baterai.
Direkomendasikan deviasi tidak lebih dari 10%.
3. Amati besaran nilai arus pada saat bulk charge maupun diberi beban puncak.
4. Amati suhu pada titik-titik koneksi baterai dan proteksinya.
5. Lakukan verifikasi koneksi dan proteksi bank baterai.

b. Penjelasan Pengisian Formulir

1. Berikan catatan apabila nilai deviasi tegangan blok baterai melebihi nilai dari yang direkomendasikan.
2. Buat catatan apabila deviasi arus setiap bank pada saat charging/discharging melebihi 10%.
3. Perhatikan manual baterai, pastikan arus input/output baterai tidak melebihi rating yang diijinkan
oleh pihak pabrikan.
4. Berikan catatan untuk perbaikan installasi apabila ditemukan temperatur kabel, terminal dan proteksi
arus lebih dalam keadaan lebih dari 500C.
5. Pastikan apabila proteksi baterai dalam keadaan terbuka maka tidak terdeteksi tegangan pada DC
busbar baterai juntion Box (panel penggabung bank baterai). Pastikan juga terdeteksi tegangan pada
DC busbar pada saat Proteksi baterai dalam keadaan tertutup.

Tabel 55. Contoh Penulisan Verifikasi Fungsional Baterai

4. Verifikasi Fungsional Baterai

No Parameter Cek [ü]

1 Deviasi tegangan baterai setiap sel baterai di dalam satu Bank baterai direkomendasikan tidak lebih dari ü
0.03 VDC pada saat tidak ada beban.

2 Deviasi tegangan baterai setiap sel di dalam satu Bank baterai direkomendasikan tidak lebih dari 0.05 ü
VDC pada fase absorption atau constant voltage charging.

3 Deviasi tegangan baterai setiap sel di dalam satu Bank baterai direkomendasikan tidak lebih dari 0.05 ü
VDC pada saat discharging.

4 Deviasi arus charging pada saat fase bulk atau constant current pada setiap Bank baterai tidak lebih dari 10%. ü

5 Arus discharging pada saat beban puncak tidak lebih dari I10-rate. ü

6 Deviasi temperatur antar sel baterai di dalam satu bank baterai direkomendasikan tidak lebih dari 30C ü
pada saat charging.

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 79


4 Pengujian

4. Verifikasi Fungsional Baterai

No Parameter Cek [ü]

7 Temperatur kabel, terminal dan proteksi arus lebih dalam keadaan normal atau direkomendasikan ü
dibawah 500C pada saat charging atau discharging.

8 Deviasi temperatur kabel, terminal dan proteksi arus lebih untuk arus yang sama tidak lebih dari 50C ü
pada saat charging maupun discharging.

9 Pastikan tidak adanya tegangan pada busbar DC ( paralel baterai) saat semua proteksi arus lebih terbuka (OFF). ü

4.3.6 Panel distribusi AC dan DC

Alat yang digunakan

Multimeter Mega Ohm Meter/


Insulation meter

Prasyarat:

• Kondisi udara dalam keadaan kering.


• Komponen dalam kondisi off.

1. UJI ISOLASI PANEL DC

a. Langkah pengujian

1. Pastikan panel DC tidak terhubung dengan kabel input dan output.


2. Ukur tahanan isolasi antara positif, negatif dan ground.

80
Pengujian 4

b. Penjelasan Pengisian Formulir

1. Minimum tahanan isolasi adalah 1000 x tegangan kerja.

Tabel 56. Contoh Penulisan Uji Tahanan Isolasi Panel DC

1. UJI TAHANAN ISOLASI PANEL DC

No Deskripsi/parameter Tegangan Uji (VDC) Nilai Isolasi(MΩ) Catatan

1 Positif ke Negatif 1000 50

2 Positif ke Ground 1000 60

3 Negatif ke Ground 1000 50

2. UJI ISOLASI PANEL AC

a. Langkah pengujian

1. Pastikan panel AC tidak terhubung dengan kabel input dan output.


2. Ukur tahanan isolasi antara phase, netral dan ground.

b. Penjelasan Pengisian Formulir

1. Minimum tahanan isolasi adalah 1000 x tegangan kerja

Tabel 57. Contoh Penulisan Uji Tahanan Isolasi Panel AC

2. UJI TAHANAN ISOLASI PANEL AC

No Deskripsi/parameter Tegangan Uji (VDC) Nilai Isolasi(MΩ)

1 L1-L2 500 20

2 L1-L3 500 25

3 L2-L3 500 20

4 L1-N 500 30

5 L1-G 500 30

6 L2-N 500 30

7 L2-G 500 30

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 81


4 Pengujian

3. VERIFIKASI FUNGSIONAL PANEL DC

a. Langkah pengujian

1. Pastikan panel DC tidak terhubung dengan kabel input dan output.


2. Aktifkan (switch on) MCB/Fuse, set multimeter pada mode kontinuitas tes.
3. Check apakah titik terminal input dan output MCB/Fuse terhubung dengan menggunakan multimeter.
4. Nonaktifkan (switch off) MCB/Fuse.
5. Check apakah titik terminal input dan output MCB/Fuse tidak terhubung dengan menggunakan multimeter.

b. Penjelasan Pengisian Formulir

1. Pada saat MCB/Fuse di aktifkan, pengukuran multimeter harus menunjukan kondisi kontinyu.
2. Pada saat MCB/Fuse di nonaktifkan, pengukuran multimeter harus menunjukan kondisi tidak kontinyu.

Tabel 58. Contoh Penulisan Verifikasi Fungsional Panel DC

3. VERIFIKASI FUNGSIONAL PANEL DC

No Deskripsi Kontinyu Tidak Kontinyu

1 Aktifkan Proteksi / Pemutus Arus ü

2 Non Aktifkan Proteksi / Pemutus Arus ü

4. VERIFIKASI FUNGSIONAL PANEL AC

a. Langkah pengujian

1. Pastikan panel AC tidak terhubung dengan kabel input dan output.


2. Aktifkan (switch on) MCB/Fuse, set multimeter pada mode kontinuitas tes.
3. Check apakah titik terminal input dan output MCB/Fuse terhubung dengan menggunakan multimeter.
4. Nonaktifkan (switch off) MCB/Fuse.
5. Periksa apakah titik terminal input dan output MCB/Fuse tidak terhubung dengan menggunakan multimeter.

b. Penjelasan Pengisian Formulir

1. Pada saat MCB/Fuse di aktifkan, pengukuran multimeter harus menunjukan kondisi kontinyu.
2. Pada saat MCB/Fuse di nonaktifkan, pengukuran multimeter harus menunjukan kondisi tidak kontinyu.

Tabel 59. Contoh Penulisan Verifikasi Fungsional Panel AC

4. VERIFIKASI FUNGSIONAL PANEL AC

No Deskripsi Kontinyu Tidak Kontinyu

1 Aktifkan Proteksi / Pemutus Arus ü

2 Non Aktifkan Proteksi / Pemutus Arus ü

82
Pengujian 4

4.3.7 Pembumian dan Proteksi Petir

Alat yang digunakan

Multimeter Grounding Tester

Prasyarat:

• Kondisi udara dalam keadaan kering.


• Sistem pembumian telah lulus pemeriksaan visual.

1. UJI KONTINUITAS

a. Langkah Pengujian

1. Set multimeter pada mode kontinuitas.


2. Atur posisi probe multimeter, probe merah dihubungkan ke V Ω dan probe hitam ke posisi COM.
3. Hubungkan kepala probe ke titik – titik bagian pengujian.

b. Penjelasan Pengisan Formulir

1. Apabila multimeter berbunyi BEEP, maka jalur tersebut sudah terhubung secara kontinyu.
2. Apabila multimeter tidak berbunyi, maka jalur dalam keadaan tidak kontinyu.
3. Apabila kondisi tidak kontiyu maka harus dilakukan pengecekan dan perbaikan terhadap ikatan
kontinuitas element yang telah diukur.

Tabel 60. Contoh Penulisan Uji Kontinuitas

1. UJI KONTINUITAS

No Parameter Nilai Cek [ü]

1 Koneksitas “Kerangka modul fotovoltaik - Struktur penyangga modul fotovoltaik” OK

2 Koneksitas “Struktur penyangga modul fotovoltaik - Terminal pembumian utama” OK

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 83


4 Pengujian

1. UJI KONTINUITAS

No Parameter Nilai Cek [ü]

3 Koneksitas “Penangkal petir - Terminal pembumian utama” OK

4 Koneksitas “Combiner box - Struktur penyangga modul fotovoltaik” OK

5 Koneksitas “Charge controller - pembumian rumah pembangkit” OK

Koneksitas “Inverter jaringan - pembumian rumah pembangkit” atau “inverter jaringan - struktur
6 OK
penyangga modul fotovoltaik”

7 Koneksitas “Inverter berdiri-sendiri - pembumian rumah pembangkit” OK

8 Koneksitas “Panel distribusi DC - pembumian rumah pembangkit” OK

9 Koneksitas “Panel distribusi AC - pembumian rumah pembangkit” OK

Koneksitas “area konduktif terbuka - terminal pembumian utama” (salah satu contohnya cable
10 OK
tray dari logam)

11 Koneksitas “bagian konduktif ekstra - terminal pembumian utama” (salah satu contohnya pagar) OK

12 Koneksitas “pembumian rumah pembangkit - terminal pembumian utama” OK

2. UJI HAMBATAN PEMBUMIAN

a. Langkah Pengujian

(Analog Grounding Tester)

1. Kabel merah (C) dan kuning (P) dihubungkan ke tongkat besi yang tersedia dan ditancapkan ketanah.
Jarak antar tongkat besi 5m – 10 m.
2. Kabel hijau ( E ) dihubungkan pada titik grounding rod/titik pembumian yang akan kita ukur nilai
hambatannya.
3. Putar selector skala pengukuran pada nilai yang tertinggi, kemudian tekan tombol test. Apabila jarum
ukur belum bergerak atau bergerak sangat kecil, turunkan nilai skala dan lakukan pengetesan kembali.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Jika pada skala ukur 1 Ω jarum ukur menunjukan angka 2, maka hasil pengukuran adalah 2 x 1 Ω = 2 Ω
2. Jika pada skala 10 Ω jarum ukur menunjukan angka 4, maka hasil pengukuran adalah 4 x 10 Ω = 40 Ω
3. Hambatan pembumian disarankan kurang dari 1 Ω

84
Pengujian 4

Tabel 61. Contoh Penulisan Uji Hambatan Pembumian

2. UJI HAMBATAN PEMBUMIAN

Nilai
No Parameter Cek [ü]
(Ω)

1 Hambatan pembumian Sistem PLTS (Ω) 2 ü

2 Hambatan Pembumian Penangkal Petir (Ω) 3 ü

3 Hambatan Pembumian Tiang distribusi (Ω) 8 ü

3. VERIFIKASI FUNGSIONAL

Verifikasi fungsional dilakukan untuk memastikan kembali bahwa nilai-nilai yang terukur pada
pungujian pembumian dan penangkal petir memenuhi standard keselamatan dan keamanan installasi
pembangkit listrik tenaga surya. Berikan catatan dan rekomendasi apabila ada yang tidak sesuai
dengan standard minimum yang telah diberikan

Tabel 62. Contoh Penulisan Verifikasi Fungsional

3. VERIFIKASI FUNGSIONAL

No Parameter Cek [ü]

1 Semua pembumian tersambung pada elektroda pembumian dengan melakukan uji kontinuitas. ü

Hambatan pembumian struktur penyangga modul fotovoltaik dan pembumian tiap-tiap komponen dalam rumah
2 ü
pembangkit (combiner box, SCC, Inverter, panel distribusi) maksimal 5 Ω.

3 Hambatan pembumian sistem penangkal petir maksimal 1Ω. ü

4 Hambatan pembumian pada tiang jaringan distribusi tidak lebih dari 10 Ω. ü

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 85


4 Pengujian

4.3.8 Verifikasi Sistem Monitoring

Multimeter Ampere meter / Clamp meter Sensor suhu

Prasyarat:

• Sistem pembumian telah lulus pemeriksaan visual


• Sistem sudah beroperasi lebih dari 1 jam.

1. VERIFIKASI PENGUKURAN AKUMULASI DARI PERANGKAT PENYIMPANAN

Verifikasi pengukuran dan akumulasi perangkat penyimpanan untuk memastikan hasil pengukuran dan
perangkat penyimpanan bekerja dengan baik. Lakukan pencatatan sesuai pada tampilan monitoring sistem.
Verifikasi bahwa monitoring sistem memiliki minimal fungsi pencatatan terhadap hal-hal seperti Tabel
dibawah ini.

Tabel 63. Contoh Penulisan Data Pengukuran Akumulasi dari Perangkat Penyimpanan

1. DATA PENGUKURAN AKUMULASI DARI PERANGKAT PENYIMPANAN

Sampel
Total energi Sampel
Iradiasi Total energi Total energi Total energi tegangan Sampel
dari modul tegangan dan
Hari (Wh/ masuk baterai keluar baterai ke beban dan arus di temperatur
fotovoltaik arus di busbar
m2) [Wh] [Wh] [Wh] busbar DC [°C]
[Wh] AC [V; A]
[V,A]

1 600 15000 10000 5000 4800 220 V / 5 A 52 V / 25 A 38°

51.5 V /
2 600 18000 12000 6000 5900 219 V / 8 A 36°
22 A

51.5 V /
3 600 17000 13000 4000 3950 222 V / 7 A 35°
23 A

86
Pengujian 4

2. VERIFIKASI FUNGSIONAL

a. Langkah Verifikasi

1. Perhatikan indikator monitoring sistem. Pastikan indikator memberikan tanda yang sesuai dengan
keterangan fungsi indikator. Simulasi terhadap fungsi-fungsi indikator dapat dilakukan untuk
memverifikasi fungsi indikator tersebut.
2. Pastikan data monitoring sistem merekam semua data setiap komponen sistem. Data monitoring harus
dapat disimpan dan dipindahkan ke penyimpan eksternal. Raw file tersimpan diserahkan keverifikator
untuk diperiksa.
3. Bandingkan hasil monitoring dengan yang terukur menggukan alat tersendiri. Pastikan tidak ada
perbedaan antara pengukuran dengan alat ukur eksternal dengan pengukuran yang ditampilakan pada
monitoring sistem.
4. Catat interval dan kapasitas penyimpanan data monitoring sistem, lakukan kalkulasi untuk
memverifikasi kapasitas penyimpan data monitoring cukup untuk 5 tahun operasi.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Centrang apabila verifikasi fungsional sesuai dengan langkah-langkah verifikasi. Apabila tidak sesuai,
beri tanda silang dan catatan/rekomendasi.

Tabel 64. Contoh Penulisan Verifikasi Fungsional

2. VERIFIKASI FUNGSIONAL

No Parameter Cek [ü]

1 Sistem monitoring beroperasi dengan baik dan lampu indikator menyala. ü

Sistem monitoring merekam semua data dari setiap komponen dan disimpan didalam perangkat penyimpanan
2 ü
eksternal. Raw file tersimpan dan diserahkan.

3 Data pengukuran lolos verifikasi dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara input dan output. ü

Pengukuran yang terekam memiliki interval minimum 10 menit untuk setiap data terukur dan dapat dipastika
4 x
melalui estimasi bahwa tersedia cukup kapasitas penyimpanan untuk minimal 5 tahun.

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 87


4 Pengujian

4.3.9 Keandalan Sistem

Untuk melihat performa sistem secara keseluruhan perlu dilakukan uji keandalan sistem yang dilakukan
dalam kurun waktu tertentu. Pada sistem PLTS mini grid, uji keaandalan sistem meliputi pengamatan
terhadap performa solar panel, charge controller, inverter dan battery serta komponen-komponen
pendukung lainnya.

Pengujian dilakukan melakukan pengamatan pada saat yang bersamaan pada saat sistem beroperasi. Analisis
keandalan dapat dilakukan setelah semua data diperoleh.

Alat yang digunakan

Multimeter Ampere meter / Clamp meter

Prasyarat:

• Baterai dalam kondisi full charge.


• Sistem dalam kondisi OFF.
• Berikan beban yang tetap selama pengujian. Beban yang diberikan harus dihitung sedemikian rupa
supaya system tetap dapat beroperasi selama 24 jam.

1. UJI RUN-UP BATTERY, PV MODULE DAN PANEL DISTRIBUSI (PENGUJIAN DILAKUKAN BERSAMAAN)

a. Langkah pengujian:

1. Aktifkan system DC (battery, PV module dan charge controller), kemudian aktifkan system AC (inverter
dan Panel Distribusi serta beban listrik).
2. Ukur tegangan dan arus berurutan sesuai waktu pengujian.

b. Penjelasan pengisian formulir

1. Catat nilai tegangan dan arus pada baterai, module PV dan Panel Distribusi AC.

88
Pengujian 4

Tabel 65. Contoh Penulisan Formulir Pengisian Kondisi Baterai 0 Sampai 8 Jam

Tabel BATERAI 0-8H (Waktu jam saat start: ………………………………………..)

t = 0h s/d 8h Arus [A] Tegangan [V]

String baterai t=0 t = 4h t = 8h t=0 t = 1h t = 2h t = 3h t = 4h t = 5h t = 6h t = 7h t = 8h

Battery bank 1 –
String 1

Battery bank 1 –
String 2

Battery bank 1 –
String …

Tabel 66. Contoh Penulisan Pengukuran Modul Fotovoltaik

Tabel PV 0-8H (Waktu jam saat start: ………………………………………..)

t = 0h s/d 8h Arus [A] Tegangan [V]

String PV t=0 t = 4h t = 8h t=0 t = 1h t = 2h t = 3h t = 4h t = 5h t = 6h t = 7h t = 8h

Array PV 1 –
String 1

Array PV 1 –
String 2

Array PV 1 –
String …

2. Apabila pembacaan pada pengukuran arus baterai adalah minus (-), berarti baterai dalam keadaan
discharge, sedangkan apabila terbaca plus (+) berarti baterai dalam kondisi charge. Kondisi charging
memungkinkan terjadi apabila beban yang diberikan lebih kecil dari pada daya yang dihasilkan oleh
PV module.

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 89


4 Pengujian

2. UJI LAJU DISCHARGE BATTERY

Setelah pengujian run-up selesai, maka lanjutkan pengujian dengan uji discharge battery.

a. Langkah pengujian:

1. Non aktifkan sistem dengan mematikan beban listrik terlebih dahulu, kemudian matikan battery
inverter, dan solar charge controller atau inverter terhubung jala-jala.
2. Aktifkan switch antara battery dan battery inverter, kemudian aktifkan battery inverter dan Panel
distribusi serta beban. PV module, solar charge controller ataupun inverter terhubung jala-jala
dibiarkan dalam kondisi mati.
3. Lakukan pengukuran arus dan tegangan selama waktu pengujian.
4. Setelah pengujian selesai, matikan beban dan battery inverter. Kemudian tunggu selama minimal 30
menit dan lakukan pengukuran tegangan battery.

b. Penjelasan Pengisian formulir

1. Catat tegangan dan arus sesuai dengan waktu pengujian. Bandingkan dengan karakteristik discharge
pada datasheet battery.

Tabel 67. Contoh Penulisan Run-up Inverter Baterai 0 Hingga 2,5 Jam
Tabel Battery-Inverter 0h- 2,5h

t = 0h s/d 2,5h t=0 t = 0,5h t = 1h t = 1,5h t = 2h t = 2,5h

Battery-inverter I [A] V [V] I [A] V [V] I [A] V [V] I [A] V [V] I [A] V [V] I [A] V [V]

Batt-Inverter 1
Batt-Inverter 2
Batt-Inverter …

Tabel 68. Contoh Penulisan Run-up Inverter Baterai 3 Hingga 5,5 Jam
Tabel Battery-Inverter 3h - 5,5h

t = 3h s/d 5,5h t = 3h t = 3,5h t = 4h t = 4,5h t = 5h t = 5,5h

String baterai I [A] V [V] I [A] V [V] I [A] V [V] I [A] V [V] I [A] V [V] I [A] V [V]

Batt-Inverter 1
Batt-Inverter 2
Batt-Inverter …

Tabel 69. Contoh Penulisan Run-up Inverter Baterai 6 Hingga 8,5 Jam
Tabel Battery-Inverter 6h – 8,5 h
t = 6h s/d 8,5h t = 6h t = 6,5h t = 7h t = 7,5h t = 8h t = 8,5h

String baterai I [A] V [V] I [A] V [V] I [A] V [V] I [A] V [V] I [A] V [V] I [A] V [V]

Batt-Inverter 1
Batt-Inverter 2
Batt-Inverter …

90
Pengujian 4

Contoh karakteristik discharge battery

Tabel 70. Gambaran Karakteristik Arus Baterai

Tabel 71. Gambaran Karakteristik Daya Baterai

2. 30 menit setelah pengujian selesai, catat tegangan pada battery

Tabel 72. Contoh Penulisan Kapasitas Sisa Baterai


t = ………..jam

Kapasitas Sisa :

Baterai V [V]

Battery-bank 1
Battery-bank 1
Battery-bank …

Berikut ini adalah contoh referensi battery SOC (gunakan data dari manufacture battery untuk
mengetahui tegangan SOC pada battery).

Tabel 73. Perbandingan SOC Baterai Terhadap Tegangan

Panduan Komisioning PLTS Off-grid 91

Anda mungkin juga menyukai