Anda di halaman 1dari 25

PERIPHERAL/ ALAT

PENDUKUNG

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
PERIPHERAL/ ALAT PENDUKUNG
Sistem power supply/catu daya AC dan DC merupakan bagian yang
penting dari SCADA dan komunikasinya. Semua perlatan SCADA
baik di Control Center maupun yang ada di Gardu induk serta
peralatan komunikasinya harus beroperasi sesuai dengan fungsinya
pada setiap saat tanpa pernah berhenti. Untuk keperluan tersebut di
atas setiap GI dan Control Center harus mempunyai peralatan AC dan
DC dengan keandalan tinggi.
Catu daya AC / DC di Control Center dibagi dalam 3 (tiga) kategori :
- Kategori I : Peralatan dengan catu daya yang terus menerus
(tidak boleh berhenti beroperasi). Kelompok ini meliputi : Computer
utama, tempat pengolahan data dan Front End Computer, dan
peralatan lain yang tergabung dalam Computer tersebut serta
peralatan komunikasi.
- Kategori II : Peralatan yang membutuhkan catu daya cadangan
Kelompok ini meliputi sistem penerangan ruangan, sistem supply
untuk UPS dan pendingin ruang.
- Kategori III : Peralatan dengan catu daya normal
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Genset

Genset harus memiliki kapasitas minimal 2 (dua) kali dari beban


peralatan terpasang pada keseluruhan gedung control center.

Genset mempunyai fasilitas automatic black startapabila pasokan


listrik dari jala-jala PLN padam.

Genset harus dapat dibebani paling lambat 3 (tiga) menit setelah


pasokan listrik dari jala-jala PLN padam. Kapasitas bahan bakar
minimal untuk beroperasi selama 48 jam.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Automatic transfer switch (ATS)

ATS harus memiliki kapasitas minimal 2 (dua) kali dari kapasitas


beban total (gedung dan master komputer).

ATS berfungsi sebagai transfer switch dari suplai PLN ke Genset


secara otomatis pada saat suplai PLN hilang.

Transfer time ATS disyaratkan kurang dari 5 (lima) menit.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Uninterruptible power supply (UPS)
UPS harus memiliki kapasitas minimal 2 (dua) kali dari kapasitas
beban terpasang dengan menggunakan sistem redundant.

Konfigurasi sistem Power Supply Control Centre

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Spesifikasi UPS
No. Fungsi Persyaratan
1. Standar Industrial

Input supply AC
2. Tegangan 380 Volt ( 10 %)
3. Frekuensi 50 Hz ( 10 %)

Input Supply baypass


4. Tegangan 380 Volt ( 1 %)
5. Frekuensi 50 Hz ( 0,05 %)

Output supply AC
6. Tegangan konfigurasi 380 Volt ( 1 %)
7. Frekuensi 50 Hz ( 10 %)

Batere
8. Waktu pengisian batere 8,10,15,20,30,60 menit, nilai lain tergantung pada
permintaan

Kondisi Lingkungan
9. Lingkungan penyimpanan -25 C sampai 45 C
10. Daerah operasi 0 C sampai 35 C (40 C pada periode 8 jam)
11. Noise level 60 dBA

Protokol
12. Protokol komunikasi Modbus

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Static transfer switch (STS)

STS berfungsi :

Sebagai transfer switch antara UPS 1 dengan UPS 2 secara


otomatis pada saat terjadi gangguan pada salah satu UPS.

Transfer time STS disyaratkan kurang dari 5 (lima) ms.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Sistem Power Supply Di Gardu Induk,
Gardu Hubung, Gardu Tengah
Titik Ukur 1

Titik Ukur 2
RECTIFIER FILTER BATTERY

DROPPER BEBAN

Konfigurasi system power supply Gardu

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Charger ( Rectifier )
Charger atau Rectifier sering disebut juga Konverter adalah suatu
rangkaian alat listrik untuk mengubah arus listrik bolak-balik (AC)
menjadi arus searah (DC) yang berfungsi untuk suplai DC dan
mengisi Batere agar kapasitasnya tetap terjaga penuh sehingga
keandalan sumber DC pada Gardu Induk terjamin, maka Batere
tersebut harus selalu tersambung ke rectifier.

Untuk itu Rectifier ini harus disesuaikan kapasitasnya dengan


kapasitas Batere yang terpasang, paling tidak kapasitas arusnya
harus mencukupi untuk pengisian batere jenis alkali sebesar 0,2 C
( 0,2 X Kapasitas) dan 0,1 C untuk batere asam, ditambah beban
statis Gardu Induk, misalkan kapasitas batere terpasang sebesar
200 Ah maka minimum Kapasitas arus Rectifier terpasang dengan
kapasitas arus sebesar : 0,2 x 200 A = 40 A + I statis misal 10 A
maka minimum kapasitas rectifier 50 A

Oleh karena itu sumber AC rectifier tidak boleh padam / mati,


untuk itu maka pengecekan tegangan baik tegangan input AC,
maupun tegangan output DC harus secara rutin dan periodik.
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Jenis Charger (Rectifier) antara lain:
1. Rectifier 1 (Satu) Fasa

Rectifier 1 fasa adalah rectifier yang rangkaian inputnya


menggunakan AC suplai 1 fasa.

Melalui MCB sumber AC suplai 1 fasa 220 V masuk kedalam


sisi primer Trafo Utama 1 fasa kemudian dari sisi sekunder
trafo tersebut keluar tegangan AC 110 V kemudian melalui
rangkaian penyearah dengan diode bridge atau Thyristor
bridge, tegangan AC tersebut. dirubah menjadi tegangan DC
110 V yang masih mengandung ripple cukup tinggi sehingga
masih diperlukan rangkaian filter untuk memperkecil ripple
tegangan output

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


2. Rectifier 3 (Tiga) Fasa

Rectifier 3 (tiga) fasa adalah rectifier yang rangkaian inputnya


menggunakan AC suplai 3 fasa.

Melalui MCB sumber AC suplai 3 fasa 380 V masuk kedalam


sisi primer Trafo Utama 3 fasa kemudian dari sisi sekunder
trafo tersebut keluar tegangan AC 110 V / fasa kemudian
melalui rangkaian penyearah dengan diode bridge atau
Thyristor bridge, arus AC tersebut. dirubah menjadi Arus DC
110 V yang masih mengandung ripple lebih rendah dibanding
dengan ripple rectifier 1 ( satu ) fasa akan tetapi masih
diperlukan juga rangkaian filter untuk lebih memperkecil ripple
tegangan input.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Batere / akumulator
Adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya berlangsung proses
elektrokimia yang reversibel ( dapat berbalikan ) dengan
efisiensinya yang tinggi.
Proses elektrokimia reversibel, adalah didalam batere dapat
berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik
( proses pengosongan ), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi
tenaga kimia ( pengisian kembali dengan cara regenerasi dari
elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus
listrik dalam arah ( polaritas ) yang berlawanan didalam sel.
Jenis sel batere ini disebut juga “ Storage Battery “ , adalah suatu
batere yang mana dapat digunakan berulangkali pada keadaan
sumber listrik arus bolak balik ( AC ) terganggu.
Tiap sel batere ini terdiri dari dua macam elektroda yang berlainan,
yaitu elektroda positif dan elektroda negatif yang dicelupkan dalam
suatu larutan kimia.
Menurut pemakaian batere dapat dibagi menjadi:
1. Stationary (tetap)
2. Portable (dapat dipindah-pindah)
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Prinsip kerja pada batere antara lain:
Proses discharge pada sel berlangsung menurut skema Gambar
23 Bila sel dihubungkan dengan beban maka, elektron mengalir
dari anoda melalui beban ke katoda, kemudian ion-ion negatif
mengalir ke anoda dan ion-ion positif mengalir ke katoda.

Pada proses pengisian menurut skema Gambar 24 Bila sel


dihubungkan dengan power supply maka, Elektroda positif menjadi
anoda dan elektroda negatif menjadi katoda dan proses kimia yang
terjadi adalah sbb :

1. Aliran elektron menjadi terbalik, mengalir dari anoda melalui


power suplly ke katoda.
2. Ion-ion negatif mengalir dari katoda ke anoda
3. Ion-ion positif mengalir dari anoda ke katoda.

jadi reaksi kimia pada saat pengisian ( charge ) berlangsung


sebaliknya

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Telecontrol

DC
Load Aliran Elektron
Aliran Elektron Power supply

Aliran Aliran
Ion Neg Ion Neg

K K
A
A A
A N
N T
T O
O O
Aliran O Aliran D
D Ion Pos D Ion Pos A
D
A A
A

Elektrolit Elektrolit

Reaksi elektrokimia Reaksi elektrokimia

Pada sel batere ( discharge ) pada sel batere ( charge )

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Jenis-jenis Batere
Menurut Bahan Elektrolit

1. Batere Asam ( lead acid storage battery )


Batere asam bahan elektrolitnya adalah larutan asam belerang
(Sulpuric Acid = H2SO4). Didalam batere asam, elektroda –
elektrodanya terdiri dari plat-plat timah peroksida PbO2 (Lead
Peroxide) sebagai anoda (kutub positif) dan timah murni Pb
(Lead Sponge) sebagai katoda (kutub negatif).

Ciri-ciri umum (tergantung pabrik pembuat) sebagai berikut :


a. Tegangan nominal per sel 2 Volt
b. Ukuran batere per sel lebih besar bila dibandingkan dengan
batere alkali.
c. Nilai berat jenis elektrolit sebanding dengan kapasitas
batere
d. Suhu elektrolit sangat mempengaruhi terhadap nilai berat
jenis elektrolit, semakin tinggi suhu elektrolit semakin
rendah berat jenisnya dan sebaliknya.
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
e. Nilai standar berat jenis elektrolit tergantung dari pabrik
pembuatnya.
f. Umur batere tergantung pada operasi dan pemeliharaan,
biasanya dapat mencapai 10-15 tahun dengan syarat suhu
batere tidak lebih dari 200 C.
g. Tegangan pengisian per sel
• Pengisian secara terapung (Floating) 2,18 Volt.
• Pengisian secara cepat (Equalizing) : 2,25 Volt
• Pengisian dengan harga tinggi (Boosting) : 2,37 Volt
• Pengisian awal (Initial Charge) : 2,7 Volt
• Tegangan pengosongan per sel ( Discharge ) : 2,0 - 1,8
Volt

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


2. Batere alkali ( alkaline storage battery )

Batere alkali bahan elektrolitnya adalah larutan alkali


(potassium hydroxide), terdiri dari:

a. Nickel-Iron Alkaline Battery ( Ni-Fe battery )


b. Nickel Cadmium Alkaline Battery ( Ni-Cd battery )
 

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Ciri-ciri umum (tergantung pabrik pembuat) sebagai berikut :

a. Tegangan nominal per sel 1,2 Volt


b. Nilai berat jenis elektrolitnya tidak sebanding dengan kapasitas
batere.
c. Umur batere tergantung pada operasi dan pemeliharaan,
biasanya dapat mencapai lebih dari 15-20 tahun dengan syarat
suhu batere tidak lebih dari 200
• Tegangan pengisian (referensi buku O & M Batere P3B
tahun 1998) Tegangan pengisian (Floating) : 1,4 - 1,42
Volt.
• Pengisian secara cepat (Equalizing) : 1,45 Volt
• Pengisian dengan harga tinggi (Boosting) : 1,50 – 1,65 Volt
• Pengisian awal (Initial Charge) : 1,6 – 1,9 Volt
• Tegangan pengosongan per sel ( Discharge ) : 1,1 Volt

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Tipe Batere Menurut Karakteristik
Pembebanan
1. Tipe X : Very High Loading.
Tipe pembebanan diatas 7 CnA (kapasitas nominal arus), yaitu
jenis pembebanan dengan arus yang sangat tinggi dalam waktu
yang singkat, + 2 menit (belum pernah digunakan di PLN).
Dengan tegangan akhir 0,8 Volt per sel.

2. Tipe H : High Loading


yaitu untuk jenis pembebanan dengan arus yang tinggi dengan
waktu yang singkat, dengan pembebanan 3,5 - 7 CnA, lama
waktu pembebanan + 4 Menit, biasanya digunakan di
pembangkit-pembangkit pada saat start mesin. Dengan
tegangan akhir 0,8 Volt per sel.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


3. Tipe M : Medium Loading
yaitu untuk jenis pembebanan dengan arus sedang dengan
waktu yang singkat, dengan pembebanan 0,5 – 3,5 CnA, lama
waktu pembebanan + 40 Menit, biasanya digunakan di gardu-
gardu induk. Tegangan akhir 0,9 Volt per sel.

4. Tipe L : Low Loading


yaitu untuk jenis pembebanan dengan arus kecil, dengan
pembebanan 0,5 CnA, lama waktu pembebanan 5 jam,
biasanya digunakan di gardu-gardu induk. Tegangan akhir 1
Volt per sel.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Bagian-bagian Utama Batere

A. Elektroda

Tiap sel batere terdiri dari 2 (dua) macam elektroda, yaitu


elektroda positif (+) dan elektroda negatif ( - ) yang direndam
dalam suatu larutan kimia (lihat gambar 25)

Elektroda-elektroda positif dan negatif terdiri dari :

• Grid : Adalah suatu rangka besi / fiber sebagai tempat


material aktif.
• Material Aktif : adalah suatu material yang bereaksi secara
kimia untuk menghasilkan energi listrik pada waktu
pengosongan ( discharge)

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


B. Elektrolit
Elektrolit adalah Cairan atau larutan senyawa yang dapat
menghantarkan arus listrik, karena larutan tersebut dapat
menghasilkan muatan listrik positif dan negatif. Bagian yang
bermuatan positif disebut ion positif dan bagian yang bermuatan
negatif disebut ion negatif. Makin banyak ion-ion yang
dihasilkan suatu elektrolit maka makin besar daya hantar
listriknya.

Jenis cairan elektrolit batere terdiri dari 2 ( dua ) macam,


adalah sebagai berikut :

1. Larutan asam belerang ( H2SO4 ), digunakan pada batere


asam.
2. Larutan alkali ( KOH ) , digunakan pada batere alkali.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Bentuk sederhana sel batere

Kutub positif Kutub negatif

Elektrolit

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Sel Batere

Sesuai dengan jenis bahan bejana ( container ) yang digunakan


terdiri dari 2 (dua) macam :

a. Steel container
Sel batere dengan bejana ( container ) terbuat dari steel
ditempatkan dalam rak kayu, hal ini untuk menghindari terjadi
hubung singkat antar sel batere atau hubung tanah antara sel
batere dengan rak batere.
 
b. Plastic Container
Sel batere dengan bejana (container) terbuat dari plastik
ditempatkan dalam rak besi yang diisolasi, hal ini untuk
menghindari terjadi hubung singkat antar sel batere atau
hubung tanah antara sel batere dengan rak batere apabila
terjadi kerusakan / kebocoran elektrolit batere

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


SI H
K A
A
R IM
TE

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Anda mungkin juga menyukai