Anda di halaman 1dari 10

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Konstruksi PHB-TR

4. KONSTRUKSI PERANGKAT HUBUNG BAGI TEGANGAN


RENDAH (PHB-TR)

4.1. PENGERTIAN

Adalah satu perangkat peralatan listrik berupa alat hubung, alat pengaman, alat ukur
dan alat idikator lainnya yang terpasang pada satu tempat yang disebut panel.

Pada sistem distribusi PHB-TR merupakan bagian dari gardu distribusi pada sisi
tegangan rendah.

4.2. FUNGSI PHB-TR

a. Sebagai alat penghubung antara sumber tenaga listrik ( trafo distribusi )


dengan alat pemanfaatan tenaga listrik melalui jaringan tegangan rendah
( JTR )

b. Sebagai alat pembagi tenaga listrik ke instalasi pemanfaatan tenaga listrik

4.3. TEMPAT PEMASANGAN PHB - TR

Dipasang pada gardu distribusi tegangan rendah atau sisi hulu dari instalasi
pemanfaatan tenaga listrik.

4.4. KONSTRUKSI PHB – TR

Ada 2 jenis PHB-TR menurut konstruksinya :

 PHB-TR jenis lemari


 Semua peralatan terpasang di dalam lemari yang terbuat dari pelat besi dan
kerangka dari bahan besi profil.
 Dipasang pada tiang ( tiang tunggal atau portal )
 Digunakan pada gardu pasangan luar (cantol / portal) dengan kapasitas
maksimal 400 KVA

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaa 51


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Konstruksi PHB-TR

 PHB-TR jenis kerangka


 Semua peralatan terpasang pada konstruksi kerangka dari profil besi U atau L
 Digunakan pada gardu pasangan dalam sehingga PHB-TR nya berada di
dalam bangunan bersama dengan peralatan gardu lainnya
 Kapasitas PHB-TR jenis tersebut adalah minimal 630 KVA

4.5. PERALATAN LISTRIK PADA PHB-TR

Ada 2 (dua) kelompok :

 Peralatan utama
 Saklar utama
 Busbar dan saluran pembagi
 Penjepit fuse (ground plate)
 Fuse (zekering)
 Sistem Pembumian

 Peralatan pelengkap
 Instrumen ukur
 Alat test tegangan saluran
 Magnetic contactor
 Lampu penerangan

PHB-TR jenis lemari

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaa 52


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Konstruksi PHB-TR

Diagram pengawatan PHB-TR 4 jurusan dilengkapi kontrol PJU

PHB-TR jenis kerangka

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaa 53


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Konstruksi PHB-TR

Diagram pengawatan PHB-TR 8 jurusan

4.5.1. Saklar Utama


 Berfungsi untuk membuka sirkit tegangan dari trafo ke busbar
tegangan rendah
 Nerupa saklar 3 fase dengan 3 atau 4 kutub, jenis terbuka atau
tertutup ( NFB, MCCB )
 Kapasitas arus sesuai daya trafo yang terpasang dan capacitas
tegangan minimal 1000 V
 Cara pengoperasiannya ada 2 ( dua ) cara, yaitu tarik - dorong dan
putar kiri - kanan

4.5.2. Busbar Dan Saluran Pembagi


 Untuk pengumpul dan pembagi tenaga listrik
 Di buat dari plat tembaga dengan penampang sesuai kapasitas trafo
 Terpasang pada kerangka dengan sekat dari isolator bahan keramik
bakelin atau fiberglas
 Jumlah saluran keluar mulai dari 4 sampai 8 saluran

4.5.3. Penjepit Fuse (Ground Plate)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaa 54


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Konstruksi PHB-TR

 Untuk menjepit fuse merupakan alat kontak


 Terbuat dari bahan tembaga
 Untuk memperkuat jepitan dipasang per / pegas belah dari bahan baja
 Dudukan terbuat dari bahan isolasi keras ( porselin, fiberglas )

4.5.4. Pelebur / Fuse / Sekring

 Sebagai pengaman saluran keluar


 Ada 2 jenis fuse yaitu tabung terbuka dan tabung tertutup
 Alat kontak berupa pisau dari bahan tembaga yang dijepitkan pada ground
plate
 Nilai arusnya tergantung besar arus yang disalurkan ke kabel pemakaian

4.5.5. Sistem Pembumian

Bagian yang perlu dihubungkan dengan sistem pembumian adalah :

 Pembumian titik netral sistem 3 fasa


 pada titik netral sisi tegangan rendah trafo distribusi
 pada kawat netral jaringan tegangan rendah
 pada kawat netral instalasi listrik

 Pembumian bagian konduktip badan peralatan listrik

 Pembumian untuk pengamanan terhadap tegangan lebih


 pada arrester
 arcing horn pada trafo distribusi
 kawat tanah puncak tiang

a. Ketentuan tahanan pembumian jaringan


 Pembumian pengaman JTR dan JTM terpisah dan tiang JTR dan JTM
terpisah tahanan pembumian menyeluruh maksimum 5 ohm

 Tahanan pembumian menyeluruh maksimum 10 ohm untuk :trafo


maksimal 50 KVA- fasa tunggal atau 150 KVA- fasa tiga, konsumen
dengan kapasitas rendah dan bila pada lokasi tahanan jenis tanahnya
tinggi

 Pembumian pengaman JTR dan JTM kabel tanah digabung, nilai


tahanan pembumiannya maksimal sama dengan di atas

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaa 55


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Konstruksi PHB-TR

 Pembumian pengaman JTR dan JTM digabung pada tiang yang sama,
bila arus gangguan ke tanah < 300 A besarnya tahanan pembumian
maksimal 0,2 ohm

 Bila netral JTM dihubungkan pembumian dengan tahananan tinggi,


tahanan pembumian maksimal 0,2 ohm

 JTR dan JTM dengan netral bersama nilai, pembumian dipasang


minimal 4 buah setiap 4 mil dan tahanan pembumian setiap elektrode
25 ohm atau 6,25 ohm / mil

b. Jenis Elektrode Pembumian


Dapat dibuat dari logam tembaga, aluminium dan besi dengan bentuk pita
(kawat yang ditanam dan digelar di dalam tanah, pipa / batang yang
ditancapkan ke dalam tanah atau pelat yang ditanam di dalam tanah

0.5 - 1.0 0.5 - 1.0 0.5 - 1.0


 Elektrode pita / kawat M M M

 Elektrode pipa / batang

ELEKTRODA PIPA
ELEKTRODA BATANG

 Elektrode pelat

1M 3M

c. Ukuran minimum elektrode bumi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaa 56


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Konstruksi PHB-TR

No Bahan Baja Baja berlapis Tembaga


digalvanisasi tembaga
Jenis dengan proses
Elektrode pemanasan

1 Elektrode pita Pita baja 100 Pita tembaga


mm setebal 50 mm.tebal 2
minimum 3 mm mm
50 mm2
Penghantar pilin Pita tembaga
35 mm2, bukan 50 mm, tebal
kawat halus minimum 2 mm

 
2 Elektrode Pipa baja 25 Baja
batang mm2 Baja profil ( berdiameter
mm ) l 65 x 65 x 15 mm dilapisi
7 tembaga
U 6,5 setebal 250
T 6 x 50 x 3 micro meter
Batang profil lain
yang setaraf
 
3 Elektrode pelat Pelat besi Pelat tembaga
setebal 3 mm, tebal 2 mm
luas 0,5 mm2 luas 0,5 mm2
sampai 1 mm2 sampai 1
mm2

d. Tahanan pembumian
Tahanan pembumian dari elektrode bumi tergantung pada jenis tanah dan
keadaan tanah serta pada ukuran dan susunan elektrodenya.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaa 57


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Konstruksi PHB-TR

Tahanan pembumian pada tahanan jenis q1 = 100 ohm meter.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jenis Pelat vertikal
elektrode Pita atau penghantar Batang atau pipa dengan sisi atas
pilin +/- 1 m di bawah
permukaan
tanah

Panjang ( m ) Panjang ( m ) Ukuran ( m2 )

10 25 50 100 1 2 3 5 0,5 x 1 1x1

Tahanan
pentanahan 20 10 5 3 70 40 30 20 35 25

Untuk tahanan jenis yang lain ( r ), maka tahanan pentanahan adalah


perkalian nilai di atas dengan :

r r
------- atau ------
r1 100

e. Tahanan jenis tanah


Tahanan jenis tanah berbeda-beda bergantung jenis tanahnya.

1 2 3 4 5 6 7
Jenis tanah Tanah Tanah Pasir Kerikil Pasir basah Tanah
rawa liat basah basah dan kerikil berbatu
Dan kering

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaa 58


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Konstruksi PHB-TR

Ladang
Tahanan jenis 30 100 200 500 1.000 3.000
(ohm.m)

4.6. INSTRUMEN UKUR

Instrumen ukur yang terpasang pada PHB-TR :

 Demand amper meter masing-masing fasa, untuk mengukur arus


maksimal beban / pemakaian.

 Volt meter untuk mengukur tegangan busbar

 Kwh / kvarh meter, untuk mengukur energi yang terpakai, dipasang pada
gardu konsumen khusus

 Kelas meter yang dipilih maksimal 1 ( satu ) atau yang lebih teliiti

 Cara pengukuran tidak langsung, maka dibutuhkan trafo arus dengan


nkelas 0,5 atau yang lebih teliti.

4.7. ALAT TEST TEGANGAN

 Berupa lampu pijar 5 s/d 25 watt, terminal negatipnya dipasang permanen


dengann hantaran netral, sedangkan terminal positipnya dihubungkan dengan
kabel dan stick yang ujungnya pada posisi bebas untuk memilih fasa yang
akan ditest.

 Untuk mengetahui ada atau tidaknya tegangan keluaran dari fuse.

 Untuk mengetahui adanya kebocoran isuolasi pada saluran JTR, dengan


cara bila salah satu fasa dari kabel jurusan dimasukkan melalui fuse di PHB-
TR, fase lain yang fusenya belum dimasukkan keluarannya di test. Bila lampu
test menyala berarti ada kebocoran isolasi fasa tersebut dengan fasa yang
sudah bertegangan lebih dulu.

4.8. MAGNETIC CONTACTOR

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaa 59


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Konstruksi PHB-TR

 Sebagai alat hubung untuk menyalakan dan mematikan lampu


penerangan jalan umum ( PJU ) secara otomatis dengan bekerjanya alat
kontrolnya ( time switch, photo cell )

 Kapasitas kontaktor tergantung jumlah daya PJU.

4.9. LAMPU PENERANGAN

 Untuk menerangi ruangan PHB-TR atau gardu saat dimasuki petugas


 Jenis lampu yang digunakan : lampu pijar, TL
 Lampu menyala secara otomatis bila pintu PHB-TR atau gardu dibuka

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaa 60

Anda mungkin juga menyukai