3. MATERIAL LISTRIK
Ada 2 ( dua ) kelompok bahan yang penting pada peralatan listrik, yaitu bahan isolator
dan konduktor.
Pada dasarnya pemilihan bahan listrik tersebut harus disesuaikan dengan kapasitas yang
diperlukan. Bila melebihi dari yang ditentukan berdampak pada harga yang menjadi
kurang ekonomis, tetapi bila lebih rendah dari yang ditentukan, maka mutu peralatan listrik
menjadi rendah dan potensi kerusakan akan lebih cepat terjadi.
Batasan pada material isolasi adalah pada kapasitas tegangannya, sedangkan pada
konduktor pada arusnya. Untuk konduktor yang dilapisi isolasi, maka batasan tegangan
dan arus diberlakukan padanya.
Yang dimaksud dengan material isolasi atau lebih sering disebut isolator adalah
suatu benda yang bila digunakan untuk mengalirkan arus listrik membutuhkan energi
yang berupa tegangan listrik yang sangat besar . Atau bila tegangan listrik tersebut
pada batas nominalnya bahkan pada nilai di bawah nominalnya, arus listrik tidak
akan mengalir.
Tujuan dari isolasi listrik adalah untuk memblokir agar arus yang mengalir pada
penghantar tidak menyimpang melalui bagian-bagian yang tidak semestinya.
Kondisi fisik dan kekuatan listrik dari isolasi listrik ditentukan oleh karakteristik dari
bahan dan cara pengolahannya .
Karakteristik listrik
karakteristik mekanik
karakteristik thermal
Ditentukan oleh :
Resistivitas
Adalah besarnya tahanan dari material isolasi untuk mencegah aliran arus
bila berada diantara 2 ( dua ) penghantar yang mempunyai beda potensial
Permitivitas
Adalah kemampuan untuk membentuk kapasitansi
Tegangan tembus
Batas tegangan yang menyebabkan kerusakan isolasi hingga tahanan
isolasinya akan jatuh secara mencolok .
Ditentukan oleh :
Kekuatan tarik
Adalah batas kekuatan bahan mendapat beban tarikan sampai menyebabkan
bahan tersebut putus
Kekuatan tekan
Adalah batas kekuatan bahan mendapat beban tekanan sampai
menyebabkan bahan tersebut
Kekuatan tekuk
Adalah kekuatan bahan mendapat bebantekukan sampai menyebabkan
bahan tersebut patah
Ditentukan oleh :
Konduktivitas thermal
Adalah kemapuan bahan isolasi untuk menyalurkan panas yang disebabkan
oleh panas pada konduktor yang dilapisi bahan isolasi.
Bahan utama untuk konduktor pada instalasi tenaga listrik adalah Logam. Hal itu
dikarenakan secara fisik logam adalah bahan yang paling memungkinkan untuk
menyalurkan tenaga listrik karen daya hantar bagus, mudah dibentuk, punya
kekuatan mekanisdibandingkan dengan bahan lainnya meskipun benda tersebut
dapat menyalurkan tenaga listrik .
Konduktor dari bahan dasar tembaga dan aluminium untuk keperluan tertentu yang
memerlukan peningkatan kekuatan mekanis maka bahan dasar tersebut dicampur /
dipadukan dengan bahan lain, misal seng, besi, mangaan, magnesium.
Setiap bahan konduktor mempunyai nilai tahanan, yaitu bila dialiri arus listrik maka
sebagian lainnya dari arus listrik akan berubah menjadi panas pada konduktor itu
sendiri.
Nilai tahanan pada panjang 1 meter dan per penampang 1 mm2 disebut dengan
TAHANAN JENIS. Lihat pada table.
Rumus nilai tahanan pada suhu 00 dari konduktor adalah sebagai berikut :
r { W . mm 2 / m }
R ( W ) = --------------------------------- W
s ( mm 2 )
Besarnya tahanan juga dipengaruhi oleh suhu konduktor itu sendiri, sebagai akibat
dari suhu sekitar ataupun panas karena dilalui arus listrik.
Besarnya tahanan pada temperatur t0 adalah:
Rt = Ro + ( 1 + a.t )
Kuat tariknya 40 kg / mm 2