1.1. PENGERTIAN
Oleh karena luas dan kompleksnya keadaan jaringan distribusi dan peralatan
distribusi yang perlu diinspeksi, maka guna untuk mendukung pemeliharaan tsb,
inspeksi ini dapat dikelompokan menjadi :
Inspeksi Rutin.
Jenis inspeksi yang direncanakan terus – menerus secara peri-odik, merupakan
inspeksi rutin dan ini suatu usaha atau kegiat-an yang dimaksudkan untuk
mempertahankan kondisi sistem agar dalam keadaan baik dan daya guna yang
optimal.
Dalam prakteknya kegiatan inspeksi rutin dikelompokan dalam dua jenis inspeksi
yaitu :
- Inspeksi rutin.
- Inspeksi rutin sistematis.
Inspeksi rutin .
Inspeksi rutin adalah pekerjaan pemeriksaan yang di-laksanakan dengan cara
pemeriksaan secara visual yang di-ikuti dengan pelaksanaan pekerjaan
pemeliharaan yang sesuai dengan saran – saran (rekomondasi) dari hasil inspeksi.
Adapun hasil yang diharapkan dari pekerjaan inspeksi rutin ini adalah dapat
ditemukannya kelainan – kelainan yang di-kawatirkan dapat menyebabkan
terjadinya gangguan se-belum periode inspeksi rutin berikutnya diselenggarakan.
Inspeksi sistematis.
Inspeksi sistematis adalah pekerjaan pemeriksaan yang dimaksud untuk
menemukan kerusakan atau gejala kerusa-kan yang tidak ditemukan pada waktu
pelaksanaan inspeksi rutin yang kemudian disusun saran – saran untuk perbaikan.
Pekerjaan dalam kegiatan pemeriksaan rutin sistematis akan lebih luas jangkauanya
dan akan lebih teliti, bisa sampai bongkar – pasang jaringan.
Inspeksi Korektif.
Inspeksi korektif (corrective Inspection) merupakan suatu pekerjaan pemeriksaan
yang dimaksudkan untuk memeriksa kerusakan atau untuk mengadakan
perubahan / penyempurnaan.
Pemeriksaan kerusakan dalam hal ini dimaksudkan suatu usaha untuk memeriksa
kondisi sistem atau peralatan yang mengalami gangguan / kerusakan sampai dalam
keadaan semula.
Pekerjaan – pekerjaan yang termasuk inspeksi korektif diantara-nya adalah
Inspeksi Darurat.
Inspeksi darurat adalah pekerjaan pemeriksaan yang dimaksud-kan untuk perbaikan
kerusakan yang disebabkan oleh bencana alam seperti gempa bumi banjir, angin
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
2
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIS/ HAR/ INSPEKSI
ribut dan sebagainya yang sifatnya mendadak dan perlu segera dilaksanakan
pekerjaan dan tidak direncanakan.
Salah satu usaha untuk meningkatkan mutu, daya guna dan keandalan tenaga listrik
yang telah tercantum dalam tujuan inspeksi adalah untuk mendukung program
pemeliharaan periodik dengan jadual tertentu.
- Inspeksi triwulanan.
- Inspeksi Semesteran.
- Inspeksi Tahunan.
- Inspeksi 3 (tiga) tahunan.
Inspeksi triwulanan atau tiga bulanan adalah suatu kegiatan dilapangan yang
dilaksanakan dalam waktu tiga bulan sekali dengan maksud untuk mengadakan
pemeriksaan kondisi sistem.
Salah satu usaha untuk meningkatkan keandalan dari SUTM adalah melaksanakan
pemeliharaan secara baik dan benar.
Inspeksi semesteran atau enam bulanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan di
lapangan dengan maksud untuk mengetahui sedini mungkin keadaan beban
jaringan dan tegangan pada ujung jaringan suatu penyulang TR (Tegangan
Rendah).
Inspeksi semesteran atau enam bulanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan di
lapangan dengan maksud untuk mengetahui sedini mungkin keadaan beban
jaringan dan regulasi tegangan yang diijinkan oleh PLN, pada saat ini adalah + 5 %
dan – 10 % pada sisi penerima dari tegangan nominal.
Perbandingan beban untuk setiap phasa pada setiap penyulang TR tidak kurang
dari 90% : 100 % : 110 %, dimana hal ini untuk menjaga adanya kemencengan
tegangan yang terlalu besar pada saat terjadi gangguan putusnya kawat netral
(Nol) jaringan.
Kegiatan yang perlu dilakukan dalam pemeriksaan adalah :
Pekerjaan ini sifatnya untuk menunjang operasi secara langsung atau dapat
mengurangi adanya gangguan operasi sistem.
- Pemeriksaan (GD, JTM, JTR, SR, fuse link, HRC fuse, dll).
- Pengetesan / percobaan ( Proteksi, PS, lampu penerangan, peralatan
bantu dll).
Contoh :
Suatu Cabang Langit mempunyai volume gardu sebanyak 8 (delapan) buah gardu
distribusi yang harus diperiksa secara rutin .
Hubungan antara jumlah volume gardu yang akan dipelihara dan biaya dapat
digambarkan sbb.
Periode Total
TRW I TRW II TRW III TRW IV 1tahun
Gardu anggaran
(BH) (BH)
A1 O 1
A2 O 1
B1 O 1
B2 O 1
B3 X 1
C1 X 1
C2 X 1
D1 X 1
Jumlah Vol,
fisik (BH) 2 2 2 2 8
O : Pemeriksaan rutin .
X : Pemeriksaan sistematis.
Hubungan antara jumlah, volume fisik serta biaya pemeliharaan rutin JTM.
contohnya :
Suatu gardu distribusi mempunyai 8 feeder TR yaitu A1,A2,A3,A4,A5,A6,A7,A8
dimana datanya terlihat pada tabel 3. Jumlah volume fisik JTR yang perlu
dipelihara dari satu gardu tersebut adalah sepanjang 4,2KMs termasuk didalamnya
adalah pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang telah disarankan seperti
pemangkasan pohon, pengecatan tiang, perbaikan pondasi dan sebagainya
Tabel , 3
Tabel 4.
Periode Total th
TRW TRW TRW III TRW Anggaran
SR(Bh) I II IV (GH)
SR1 O - - - 1
SR2 O - - - 1
SR3 - O - - 1
SR4 - O - - 1
SR5 - - O - 1
SR6 - - O - 1
SR7 - - - O 1
SR8 - - - O 1
Jumlah 2 2 2 2 8
Vol.fisik
(BH)
Jumlah SR1 + SR3 + SR5 + SR7 + R+S+
Biaya SR2 = SR4 = SR6 = SR8 = T+U
Mat dan R S T U
/ jasa