Anda di halaman 1dari 9

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIS/ HAR/ INSPEKSI

1. INSPEKSI JARINGAN DISTRIBUSI

1.1. PENGERTIAN

Dari tahun ketahun bidang pemeliharaan distribusi diperkirakan menempati


kedudukan yang cukup tinggi, baik dilihat dari fungsinya maupun dilihat dari
anggaran biaya yang diperlukan. Keadaan ini dapat terjadi karena sistem distribusi
terus semakin bekembang.

Untuk mendukung perencanaan pemeliharaan sesuai dengan SE :


040.E/152/DIR/1999 tersebut diadakan pemeriksaan (inspeksi) agar mendapatkan
data – data yang sangat akurat.

Pada hakekatnya inspeksi merupakan suatu pekerjaan yang dimaksud-kan untuk


mendapatkan suatu data dari sistem / peralatan jaringan distribusi yang dipakai
sebagai bahan untuk perencanaan pemeliharaan dan perencanaan anggaran JAR –
DIST.

Oleh karena luas dan kompleksnya keadaan jaringan distribusi dan peralatan
distribusi yang perlu diinspeksi, maka guna untuk mendukung pemeliharaan tsb,
inspeksi ini dapat dikelompokan menjadi :

a. Inspeksi rutin (Preventive Inspection).


b. Inspeksi korektif (Corrective Inspection).
c. Inspeksi darurat (Emergency Inspection).

1.2. MACAM-MACAM INSPEKSI

Inspeksi Rutin.
Jenis inspeksi yang direncanakan terus – menerus secara peri-odik, merupakan
inspeksi rutin dan ini suatu usaha atau kegiat-an yang dimaksudkan untuk
mempertahankan kondisi sistem agar dalam keadaan baik dan daya guna yang
optimal.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


1
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIS/ HAR/ INSPEKSI

Dalam prakteknya kegiatan inspeksi rutin dikelompokan dalam dua jenis inspeksi
yaitu :
- Inspeksi rutin.
- Inspeksi rutin sistematis.

Inspeksi rutin .
Inspeksi rutin adalah pekerjaan pemeriksaan yang di-laksanakan dengan cara
pemeriksaan secara visual yang di-ikuti dengan pelaksanaan pekerjaan
pemeliharaan yang sesuai dengan saran – saran (rekomondasi) dari hasil inspeksi.
Adapun hasil yang diharapkan dari pekerjaan inspeksi rutin ini adalah dapat
ditemukannya kelainan – kelainan yang di-kawatirkan dapat menyebabkan
terjadinya gangguan se-belum periode inspeksi rutin berikutnya diselenggarakan.

Inspeksi sistematis.
Inspeksi sistematis adalah pekerjaan pemeriksaan yang dimaksud untuk
menemukan kerusakan atau gejala kerusa-kan yang tidak ditemukan pada waktu
pelaksanaan inspeksi rutin yang kemudian disusun saran – saran untuk perbaikan.
Pekerjaan dalam kegiatan pemeriksaan rutin sistematis akan lebih luas jangkauanya
dan akan lebih teliti, bisa sampai bongkar – pasang jaringan.

Inspeksi Korektif.
Inspeksi korektif (corrective Inspection) merupakan suatu pekerjaan pemeriksaan
yang dimaksudkan untuk memeriksa kerusakan atau untuk mengadakan
perubahan / penyempurnaan.
Pemeriksaan kerusakan dalam hal ini dimaksudkan suatu usaha untuk memeriksa
kondisi sistem atau peralatan yang mengalami gangguan / kerusakan sampai dalam
keadaan semula.
Pekerjaan – pekerjaan yang termasuk inspeksi korektif diantara-nya adalah

- Pemeriksaan mof kabel atau sambungan kabel yang rusak.


- Pemeriksaan JTM yang putus.
- Pemeriksaan bushing trafo yang rusak.
- Pemeriksaan tiang yang tertabrak / patah.
- Dsb.

Inspeksi Darurat.
Inspeksi darurat adalah pekerjaan pemeriksaan yang dimaksud-kan untuk perbaikan
kerusakan yang disebabkan oleh bencana alam seperti gempa bumi banjir, angin
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
2
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIS/ HAR/ INSPEKSI

ribut dan sebagainya yang sifatnya mendadak dan perlu segera dilaksanakan
pekerjaan dan tidak direncanakan.

1.3. TUJUAN INSPEKSI JAR – DIST

Tujuan utama dari pelaksanaan inspeksi Jar – Dist adalah :

- Mendapatkan data sistem / peralatan distribusi secara benar.


- Mengetahui bahwa mutu dan keandalan tenaga listrik yang baik.
- Mengetahui umur peralatan sistem distribusi.
- Mengetahui peralatan sistem distribusi yang aman, baik bagi personil
maupun bagi masyarakat umum.

1.4. JADUAL INSPEKSI DISTRIBUSI.

Salah satu usaha untuk meningkatkan mutu, daya guna dan keandalan tenaga listrik
yang telah tercantum dalam tujuan inspeksi adalah untuk mendukung program
pemeliharaan periodik dengan jadual tertentu.

Menurut siklusnya kegiatan pelaksanaan inspeksi distribusi dikelompokan menjadi 4


(empat) kelompok yaitu:

- Inspeksi triwulanan.
- Inspeksi Semesteran.
- Inspeksi Tahunan.
- Inspeksi 3 (tiga) tahunan.

1.4.1. Inspeksi Triwulanan.

Inspeksi triwulanan atau tiga bulanan adalah suatu kegiatan dilapangan yang
dilaksanakan dalam waktu tiga bulan sekali dengan maksud untuk mengadakan
pemeriksaan kondisi sistem.

Dengan harapan langkah – langkah yang harus dilaksanakan untuk perbaikan


peralatan sistem yang terganggu dapat ditentukan lebih awal, sehingga
kemungkinan terjadinya gangguan pada sistem tersebut dapat ditekan sekecil
mungkin atau ditiadakan.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
3
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIS/ HAR/ INSPEKSI

Dengan adanya keterbatasan dana untuk program pemeliharaan, kegiatan


pemeliharaan triwulanan ini biasanya dibatasi untuk pemeliharaan sistem pada
bagian – bagian yang terpenting dan yang rawan gangguan yang diantaranya
adalah pada SUTM. Dimana SUTM ini merupakan bagian sistem distribusi yang
diperkirakan paling rawan terhadap gangguan external yang diantaranya
disebabkan oleh pepohonan, benang layang–layang yang mengenai jaringan tsb.

Salah satu usaha untuk meningkatkan keandalan dari SUTM adalah melaksanakan
pemeliharaan secara baik dan benar.

Kegiatan yang perlu dilakukan dalam inspeksi ini adalah :

- Mengadakan inspeksi terhadap SUTM dimana SUTM mempunyai jarak


aman tertentu sesuai dengan peraturan yang diijinkan.

- Mengadakan evaluasi terhadap hasil inspeksi yang telah dilaksanakan


dan segera mengadakan tindakan lebih lanjut.

1.4.2. Inspeksi Semesteran

Inspeksi semesteran atau enam bulanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan di
lapangan dengan maksud untuk mengetahui sedini mungkin keadaan beban
jaringan dan tegangan pada ujung jaringan suatu penyulang TR (Tegangan
Rendah).

Inspeksi semesteran atau enam bulanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan di
lapangan dengan maksud untuk mengetahui sedini mungkin keadaan beban
jaringan dan regulasi tegangan yang diijinkan oleh PLN, pada saat ini adalah + 5 %
dan – 10 % pada sisi penerima dari tegangan nominal.

Perbandingan beban untuk setiap phasa pada setiap penyulang TR tidak kurang
dari 90% : 100 % : 110 %, dimana hal ini untuk menjaga adanya kemencengan
tegangan yang terlalu besar pada saat terjadi gangguan putusnya kawat netral
(Nol) jaringan.
Kegiatan yang perlu dilakukan dalam pemeriksaan adalah :

- Melaksanakan pengukuran beban (Cek Arusnya).


- Melaksanakan pengukuran tegangan ujung (Cek teg diujung jaringan).
- Mengevaluasi hasil pengukuran dan mengadakan tindak lanjut.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


4
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIS/ HAR/ INSPEKSI

1.4.3. Inspeksi Tahunan

Inspeksi tahunan merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk


mengadakan pemeriksaan peralatan sistem distribusi.
Kegiatan inspeksi tahunan ini biasanya dilaksanakan menurut tingkat prioritas
tertentu.

Pekerjaan ini sifatnya untuk menunjang operasi secara langsung atau dapat
mengurangi adanya gangguan operasi sistem.

Pada prakteknya inspeksi tahunan dapat dilaksanakan dalam 2 (dua) keadaan


yaitu :
- Inspeksi tahunan keadaan bertegangan.
- Inspeksi tahunan keadaan bebas tegangan.

Inspeksi Tahunan Keadaan Bertegangan.


Pekerjaan yang perlu dilakukan untuk inspeksi tahunan keadaan bertegangan
adalah mengadakan pemeriksaan secara visual dengan maksud untuk
menemukan hal – hal yang mengka-watirkan (dicurigai) dapat menyebabkan
gangguan pada operasi sistem, sebelum periode inspeksi berikutnya dilakukan
lagi.

Inspeksi semacam ini pada pelaksanaanya menggunakan chek list untuk


memudahkan para petugas memeriksa dan mendata hal – hal yang perlu
diperhatikan .

Inspeksi Tahunan Keadaan Bebas Tegangan.


Pekerjaan inspeksi tahunan ini pada keadaan bebas tegangan adalah :

- Pemeriksaan (GD, JTM, JTR, SR, fuse link, HRC fuse, dll).
- Pengetesan / percobaan ( Proteksi, PS, lampu penerangan, peralatan
bantu dll).

Jadual Inspeksi Rutin Tahunan GD.


Mengingat periode Inspeksi rutin Gardu Distribusi dilaksanakan dalam tempo satu
tahun satu kali, maka dalam perencanaanya, volume fisik gardu yang akan
diperiksa dalam satu tahun anggaran adalah sejumlah gardu yang ada dan dalam

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


5
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIS/ HAR/ INSPEKSI

pelaksanaanya perlu diusahakan sejumlah gardu yang diren-canakan. Dengan


demikian volume fisik disini bukan jumlah berpa kali gardu diperiksa.

Contoh :
Suatu Cabang Langit mempunyai volume gardu sebanyak 8 (delapan) buah gardu
distribusi yang harus diperiksa secara rutin .
Hubungan antara jumlah volume gardu yang akan dipelihara dan biaya dapat
digambarkan sbb.

Periode Total
TRW I TRW II TRW III TRW IV 1tahun
Gardu anggaran
(BH) (BH)
A1 O 1
A2 O 1
B1 O 1
B2 O 1
B3 X 1
C1 X 1
C2 X 1
D1 X 1
Jumlah Vol,
fisik (BH) 2 2 2 2 8

Jumlah biaya A1 A2 B1 B2 R+S+


& atau Jasa +=R +=S +=T +=U T+U
(Rp) B3 C1 C2 D1
Jumlah Biaya A1 + A2 + B1 + B2 + R+S+
(Mat&Jasa) B3 = R C1 = S C2 = T D1 = U T+U
Rp

O : Dilakukan pemeriksaan rutin.


X : Dilakukan pemeriksaan sistematis.

Jadwal Inspeksi Rutin Tahunan JTM


Baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaannya pemeriksaan Jaringan
Tegangan Menengah (JTM) , pembagian jaringannya dilakukan perpenyulang, hal
ini dapat menguntungkan baik dalam perencanaannya maupun dalam
pelaksanaannya. Untuk menentukan jumlah volume fisik JTM yang harus
dipelihara dapat dilakukan sebagai berikut :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


6
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIS/ HAR/ INSPEKSI

Apabila dalam satu periode misalnya Triwulan I dilaksanakan pemeriksaan rutin


sejumlah 4 (empat) penyulang yaitu penyulang A,B,C dan D, secara menyeluruh
jumlah volume fisiknya adalah 85 kMs, apabila periode berikutnya triwulan III
dilakukan peme-riksaan kembali (inspeksi) atau dilakukan pemeriksaan rutin
sistematis, jumlah volume fisiknya tidak diisikan kembali, sehingga tetap 85 kMs,
karena pada triwulan I sudah dicantumkan seluruhnya seperti terlihat pada tabel 2
berikut :
Tabel, 2
PERIODE TOTAL
TRW I TRW II TRW III TRW IV Tahun
Feeder Anggaran
(KMs) (KMs)
A (35) X - O - 35
B (10) O - O - 10
C (15) O - O - 15
D (25) O - X - 25
K (30) - X - O 30
L (20) - O - O 20
M (10) - O - O 10
N (30) O - X 30
JUMLAH
VOL. FISIK 85 90 0 0 175
(BH)
JUMLAH A+B+ K + L + A+B+ K+L+ R+S+
BIAYA MAT/ C +D M + N = C+D=T M+N= T+U
JASA(Rp) = S U
R

O : Pemeriksaan rutin .
X : Pemeriksaan sistematis.
Hubungan antara jumlah, volume fisik serta biaya pemeliharaan rutin JTM.

Jadual Inspeksi Rutin Tahunan JTR


Untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pemeriksaan jaringan
tegangan rendah (JTR), pembagiannya di kaitkan dengan gardu distribusi yang
terkait, demikian juga dalam pelaksanaannya bersama dng pemeriksaan gardu .

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


7
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIS/ HAR/ INSPEKSI

contohnya :
Suatu gardu distribusi mempunyai 8 feeder TR yaitu A1,A2,A3,A4,A5,A6,A7,A8
dimana datanya terlihat pada tabel 3. Jumlah volume fisik JTR yang perlu
dipelihara dari satu gardu tersebut adalah sepanjang 4,2KMs termasuk didalamnya
adalah pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang telah disarankan seperti
pemangkasan pohon, pengecatan tiang, perbaikan pondasi dan sebagainya

Inspeksi Sambungan Rumah


Dalam kegiatan pemeriksaan rutin tahunan sambungan rumah, penentuan volume
fisik yang harus diperiksa adalah sejumlah sambungan rumah yang ada seperti
contohnya tabel 4, terlihat dalam hubungan antara jumlah volume fisik sambungan
rumah dan biayanya.

1.4.4. Inspeksi Tiga Tahunan .

Inspeksi tiga tahunan disebut juga pemeriksaan sistematis, yaitu pemeriksaan


yang berupa tindak lanjut dari pemeriksaan tahunan.
Dalam pelaksananya pemeriksaan ini dilakukan dalam keadaan bebas tegangan
dan sifatnya lebih teliti dan menyeluruh .

Tabel , 3

JURUSAN PANJANG (meter)


A1a 500
A1b 700
A1c 500
A1d 400
A1k 600
A1l 600
A1m 400
A1n 500
JUMLAH 4.200 (4,2 kMs)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


8
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIS/ HAR/ INSPEKSI

Data situasi jaringan distribusi tegangan rendah.

Tabel 4.

Periode Total th
TRW TRW TRW III TRW Anggaran
SR(Bh) I II IV (GH)

SR1 O - - - 1
SR2 O - - - 1
SR3 - O - - 1
SR4 - O - - 1
SR5 - - O - 1
SR6 - - O - 1
SR7 - - - O 1
SR8 - - - O 1
Jumlah 2 2 2 2 8
Vol.fisik
(BH)
Jumlah SR1 + SR3 + SR5 + SR7 + R+S+
Biaya SR2 = SR4 = SR6 = SR8 = T+U
Mat dan R S T U
/ jasa

O : Dilakukan Pemeriksaan Rutin.


Hubungan antara jumlah, volume fisik beserta biaya pemeliharaan rutin
sambungan rumah.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


9

Anda mungkin juga menyukai