Anda di halaman 1dari 11

PERHITUNGAN FAKTOR DAYA (PANEL LVMDP)

Inspeksi : - Pemilik : -
Jenis Arus : AC (bolak balik) Lokasi Unit : -
Tegangan : 220 - 380 Volt Tahun Instalasi : -
Phase : 3 Phase Daya : 1.100.000 VA

Spesifikasi Panel LVMDP


- Tegangan Masuk : 380 Volt
- Tegangan Keluar : 380 Volt
- Daya : 1100 KVA (Daya Semu atau Apparent Power)
- Phase : 3 Phase
- Frekwensi : 50 Hertz
- System : ATS (Automatic Transfer Switch)

Berdasarkan hasil pengukuran arus diperoleh :

Lokasi Pengukuran ke-1 (R) = 2500 A


Lokasi Pengukuran ke-2 (S) = 3000 A
Lokasi Pengukuran ke-3 (T) = 2700 A

Sehingga diperoleh rata-rata hasil pengukuran arus = 2733 A

Berdasarkan rata-rata hasil pengukuran arus diatas, kemudian dilakukan perhitungan daya nyata (real power)
dengan menggunakan rumus, P = V x I, sehingga diperole 1039 KW

Perhitungan faktor daya (power factor) menggunakan rumus :

Real Power
Power Factor =
Apparent Power

Sehingga diperoleh power factor = 0.94

Berdasarkan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) dimana faktor daya minimum adalah 0.85

Sehingga dapat disimpulkan nilai faktor daya (power factor) diatas Acceptable
HASIL PENGUKURAN TEGANGAN & ARUS LISTRIK

Inspeksi : - Pemilik : -
Jenis Arus : AC (bolak balik) Lokasi Unit : -
Tegangan : 220 - 380 Volt Tahun Instalasi : -
Phase : 3 Phase Daya : 1.100.000 VA

Pengukuran Tegangan ke-1 (R-S) 380 V


Pengukuran Tegangan ke-2 (S-T) 380 V 380 V
Pengukuran Tegangan ke-3 (R-T) 380 V
Panel LVMDP
Pengukuran Arus ke-1 (R) 2500 A
Pengukuran Arus ke-2 (S) 3000 A 2733 A
Pengukuran Arus ke-3 (T) 2700 A

Pengukuran Tegangan ke-1 (R-S) 380 V


Pengukuran Tegangan ke-2 (S-T) 400 V 387 V
Pengukuran Tegangan ke-3 (R-T) 380 V
Panel SDP
Pengukuran Arus ke-1 (R) 1000 A
Pengukuran Arus ke-2 (S) 800 A 833 A
Pengukuran Arus ke-3 (T) 700 A

Pengukuran Tegangan ke-1 (R-S) 385 V


Pengukuran Tegangan ke-2 (S-T) 370 V 382 V
Pengukuran Tegangan ke-3 (R-T) 390 V
Panel Motor 1
Pengukuran Arus ke-1 (R) 300 A
Pengukuran Arus ke-2 (S) 350 A 300 A
Pengukuran Arus ke-3 (T) 250 A

Pengukuran Tegangan ke-1 (R-S) 395 V


Pengukuran Tegangan ke-2 (S-T) 400 V 393 V
Pengukuran Tegangan ke-3 (R-T) 385 V
Panel Motor 2
Pengukuran Arus ke-1 (R) 250 A
Pengukuran Arus ke-2 (S) 200 A 250 A
Pengukuran Arus ke-3 (T) 300 A

Pengukuran Tegangan 200 V


MCB 1
Pengukuran Arus 5 A
Pengukuran Tegangan 210 V
Panel Penerangan 1 MCB 2
Pengukuran Arus 2 A
Pengukuran Tegangan 205 V
MCB 3
Pengukuran Arus 3 A

Pengukuran Tegangan 230 V


MCB 1
Pengukuran Arus 2 A
Pengukuran Tegangan 220 V
Panel Penerangan 2 MCB 2
Pengukuran Arus 1 A
Pengukuran Tegangan 215 V
MCB 3
Pengukuran Arus 3 A
PERHITUNGAN KAPASITAS CIRCUIT BREAKER & MCB

Inspeksi : - Pemilik : -
Jenis Arus : AC (bolak balik) Lokasi Unit : -
Tegangan : 220 - 380 Volt Tahun Instalasi : -
Phase : 3 Phase Daya : 1.100.000 VA

1. Perhitungan Kapasitas Circuit Breaker & MCB Pada Panel LVMDP.


Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh rata-rata arus listrik pada Panel LVMDP adalah 2733 A
dan rata-rata tegangan pada Panel LVMDP adalah 380 V
Kemudian dilakukan perhitungan daya dengan rumus, P = V x I, dan hasilnya 1038667 W
Perhitungan besar ampere MCB yang dibutuhkan menggunakan rumus :

P Dimana, Cos a = 0.94


I =
V x Cos a V = 380 V (3 phase) atau 220 V (1 phase)

Sehingga diperoleh besar ampere MCB yang dibutuhkan = 2895 A


Sementara ampere MCB yang terpasang adalah = 3200 A
Dimana sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), bahwa :

Ampere Terpasang > Ampere Hitungan sehingga dapat disimpulkan Acceptable

Berdasarkan perhitungan diatas, persentase selisih antara Ampere Circuit Breaker Terpasang dengan
Ampere Circuit Breaker Hitungan adalah 11%

2. Perhitungan Kapasitas Circuit Breaker & MCB Pada Panel SDP.


Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh rata-rata arus listrik pada Panel SDP adalah 833 A
dan rata-rata tegangan pada Panel SDP adalah 387 V
Kemudian dilakukan perhitungan daya dengan rumus, P = V x I, dan hasilnya 322222 W
Perhitungan besar ampere MCB yang dibutuhkan menggunakan rumus :

P Dimana, Cos a = 0.94


I =
V x Cos a V = 380 V (3 phase) atau 220 V (1 phase)

Sehingga diperoleh besar ampere MCB yang dibutuhkan = 898 A


Sementara ampere MCB yang terpasang adalah = 1000 A
Dimana sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), bahwa :

Ampere Terpasang > Ampere Hitungan sehingga dapat disimpulkan Acceptable

Berdasarkan perhitungan diatas, persentase selisih antara Ampere Circuit Breaker Terpasang dengan
Ampere Circuit Breaker Hitungan adalah 11%
PERHITUNGAN KAPASITAS CIRCUIT BREAKER & MCB

3. Perhitungan Kapasitas Circuit Breaker & MCB Pada Panel Motor 1.


Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh rata-rata arus listrik pada Panel Motor 1 adalah 300 A
dan rata-rata tegangan pada Panel Motor 1 382 V
Kemudian dilakukan perhitungan daya dengan rumus, P = V x I, dan diperoleh 114500 W
Perhitungan besar ampere MCB yang dibutuhkan menggunakan rumus :

P Dimana, Cos a = 0.94


I =
V x Cos a V = 380 V (3 phase) atau 220 V (1 phase)

Sehingga diperoleh besar ampere MCB yang dibutuhkan = 319 A


Sementara ampere MCB yang terpasang adalah = 400 A
Dimana sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), bahwa :

Ampere Terpasang > Ampere Hitungan sehingga dapat disimpulkan Acceptable

Berdasarkan perhitungan diatas, persentase selisih antara Ampere Circuit Breaker Terpasang dengan
Ampere Circuit Breaker Hitungan adalah 25%

4. Perhitungan Kapasitas Circuit Breaker & MCB Pada Panel Motor 2.


Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh rata-rata arus listrik pada Panel Motor 2 adalah 250 A
dan rata-rata tegangan pada Panel Motor 2 393 V
Kemudian dilakukan perhitungan daya dengan rumus, P = V x I, dan diperoleh 98333 W
Perhitungan besar ampere MCB yang dibutuhkan menggunakan rumus :

P Dimana, Cos a = 0.94


I =
V x Cos a V = 380 V (3 phase) atau 220 V (1 phase)

Sehingga diperoleh besar ampere MCB yang dibutuhkan = 274 A


Sementara ampere MCB yang terpasang adalah = 300 A
Dimana sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), bahwa :

Ampere Terpasang > Ampere Hitungan sehingga dapat disimpulkan Acceptable

Berdasarkan perhitungan diatas, persentase selisih antara Ampere Circuit Breaker Terpasang dengan
Ampere Circuit Breaker Hitungan adalah 9%

5. Perhitungan Kapasitas Circuit Breaker & MCB Pada Panel Penerangan 1 (MCB 1).
Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh arus listrik pada panel Penerangan 1 (MCB 1) 5 A
dan tegangan pada Panel Penerangan 1 (MCB 1) 200 V
Kemudian dilakukan perhitungan daya dengan rumus, P = V x I, dan diperoleh 1000 W
Perhitungan besar ampere MCB yang dibutuhkan menggunakan rumus :

P Dimana, Cos a = 0.94


I =
V x Cos a V = 380 V (3 phase) atau 220 V (1 phase)

Sehingga diperoleh besar ampere MCB yang dibutuhkan = 5 A


Sementara ampere MCB yang terpasang adalah = 6 A
Dimana sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), bahwa :

Ampere Terpasang > Ampere Hitungan sehingga dapat disimpulkan Acceptable

Berdasarkan perhitungan diatas, persentase selisih antara Ampere Circuit Breaker Terpasang dengan
Ampere Circuit Breaker Hitungan adalah 25%
PERHITUNGAN KAPASITAS CIRCUIT BREAKER & MCB

6. Perhitungan Kapasitas Circuit Breaker & MCB Pada Panel Penerangan 1 (MCB 2).
Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh arus listrik pada panel Penerangan 1 (MCB 2) 2 A
dan tegangan pada Panel Penerangan 1 (MCB 2) 210 V
Kemudian dilakukan perhitungan daya dengan rumus, P = V x I, dan diperoleh 420 W
Perhitungan besar ampere MCB yang dibutuhkan menggunakan rumus :

P Dimana, Cos a = 0.94


I =
V x Cos a V = 380 V (3 phase) atau 220 V (1 phase)

Sehingga diperoleh besar ampere MCB yang dibutuhkan = 2 A


Sementara ampere MCB yang terpasang adalah = 3 A
Dimana sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), bahwa :

Ampere Terpasang > Ampere Hitungan sehingga dapat disimpulkan Acceptable

Berdasarkan perhitungan diatas, persentase selisih antara Ampere Circuit Breaker Terpasang dengan
Ampere Circuit Breaker Hitungan adalah 48%

7. Perhitungan Kapasitas Circuit Breaker & MCB Pada Panel Penerangan 1 (MCB 3).
Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh arus listrik pada panel Penerangan 1 (MCB 3) 3 A
dan tegangan pada Panel Penerangan 1 (MCB 3) 205 V
Kemudian dilakukan perhitungan daya dengan rumus, P = V x I, sehingga diperole 615 W
Perhitungan besar ampere MCB yang dibutuhkan menggunakan rumus :

P Dimana, Cos a = 0.94


I =
V x Cos a V = 380 V (3 phase) atau 220 V (1 phase)

Sehingga diperoleh besar ampere MCB yang dibutuhkan = 3 A


Sementara ampere MCB yang terpasang adalah = 4 A
Dimana sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), bahwa :

Ampere Terpasang > Ampere Hitungan sehingga dapat disimpulkan Acceptable

Berdasarkan perhitungan diatas, persentase selisih antara Ampere Circuit Breaker Terpasang dengan
Ampere Circuit Breaker Hitungan adalah 35%

8. Perhitungan Kapasitas Circuit Breaker & MCB Pada Panel Penerangan 2 (MCB 1).
Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh arus listrik pada panel Penerangan 2 (MCB 1) 2 A
dan tegangan pada Panel Penerangan 2 (MCB 1) 230 V
Kemudian dilakukan perhitungan daya dengan rumus, P = V x I, sehingga diperole 460 W
Perhitungan besar ampere MCB yang dibutuhkan menggunakan rumus :

P Dimana, Cos a = 0.94


I =
V x Cos a V = 380 V (3 phase) atau 220 V (1 phase)

Sehingga diperoleh besar ampere MCB yang dibutuhkan = 2 A


Sementara ampere MCB yang terpasang adalah = 3 A
Dimana sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), bahwa :

Ampere Terpasang > Ampere Hitungan sehingga dapat disimpulkan Acceptable


Berdasarkan perhitungan diatas, persentase selisih antara Ampere Circuit Breaker Terpasang dengan
Ampere Circuit Breaker Hitungan adalah 35%

PERHITUNGAN KAPASITAS CIRCUIT BREAKER & MCB

9. Perhitungan Kapasitas Circuit Breaker & MCB Pada Panel Penerangan 2 (MCB 2).
Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh arus listrik pada panel Penerangan 2 (MCB 2) 1 A
dan tegangan pada Panel Penerangan 2 (MCB 2) 220 V
Kemudian dilakukan perhitungan daya dengan rumus, P = V x I, sehingga diperole 220 W
Perhitungan besar ampere MCB yang dibutuhkan menggunakan rumus :

P Dimana, Cos a = 0.94


I =
V x Cos a V = 380 V (3 phase) atau 220 V (1 phase)

Sehingga diperoleh besar ampere MCB yang dibutuhkan = 1 A


Sementara ampere MCB yang terpasang adalah = 2 A
Dimana sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), bahwa :

Ampere Terpasang > Ampere Hitungan sehingga dapat disimpulkan Acceptable

Berdasarkan perhitungan diatas, persentase selisih antara Ampere Circuit Breaker Terpasang dengan
Ampere Circuit Breaker Hitungan adalah 89%

10. Perhitungan Kapasitas Circuit Breaker & MCB Pada Panel Penerangan 2 (MCB 3).
Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh arus listrik pada panel Penerangan 2 (MCB 3) 3 A
dan tegangan pada Panel Penerangan 2 (MCB 3) 215 V
Kemudian dilakukan perhitungan daya dengan rumus, P = V x I, sehingga diperole 645 W
Perhitungan besar ampere MCB yang dibutuhkan menggunakan rumus :

P Dimana, Cos a = 0.94


I =
V x Cos a V = 380 V (3 phase) atau 220 V (1 phase)

Sehingga diperoleh besar ampere MCB yang dibutuhkan = 3 A


Sementara ampere MCB yang terpasang adalah = 4 A
Dimana sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), bahwa :

Ampere Terpasang > Ampere Hitungan sehingga dapat disimpulkan Acceptable

Berdasarkan perhitungan diatas, persentase selisih antara Ampere Circuit Breaker Terpasang dengan
Ampere Circuit Breaker Hitungan adalah 29%
GRAFIK TEGANGAN

Inspeksi : - Pemilik : -
Jenis Arus : AC (bolak balik) Lokasi Unit : -
Tegangan : 220 - 380 Volt Tahun Instalasi : -
Phase : 3 Phase Daya : 1.100.000 VA

Tegangan Nominal untuk 3 Phase = 380 V


Tegangan Nominal untuk 1 Phase = 220 V

Berdasarkan hasil pengukuran tegangan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

No. Lokasi Tegangan Upper Limit Lower Limit


1 Panel LVMDP 380 V 399 V 342 V
2 Panel SDP 387 V 399 V 342 V
3 Panel Motor 1 382 V 399 V 342 V
4 Panel Motor 2 393 V 399 V 342 V

No. Lokasi Tegangan Upper Limit Lower Limit


1 Panel Penerangan 1 (MCB 1) 200 V 231 V 198 V
2 Panel Penerangan 1 (MCB 2) 210 V 231 V 198 V
3 Panel Penerangan 1 (MCB 3) 205 V 231 V 198 V
4 Panel Penerangan 2 (MCB 1) 230 V 231 V 198 V
5 Panel Penerangan 2 (MCB 2) 220 V 231 V 198 V
6 Panel Penerangan 2 (MCB 3) 215 V 231 V 198 V

Dari tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa kualitas tegangan masih bagus yaitu diatas 342 V dan
dibawah 399 V (untuk 3 phase) serta diatas 198 V dan dibawah 231 V (untuk 1 phase). Menurut Standar PLN
dan Permen ESDM, besaran tegangan listrik yang baik dalam kisaran -10% dan +5%.
Dari tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa kualitas tegangan masih bagus yaitu diatas 342 V dan
dibawah 399 V (untuk 3 phase) serta diatas 198 V dan dibawah 231 V (untuk 1 phase). Menurut Standar PLN
dan Permen ESDM, besaran tegangan listrik yang baik dalam kisaran -10% dan +5%.

Anda mungkin juga menyukai