Anda di halaman 1dari 63

APP

BIODATA

Nama : SAPRIZAL

Tempat lahir / Umur : Palembang / 56 tahun

Status Keluarga : Nikah (1-3)

Alamat : Jln. Majapahit 3 Rt.12 no.628


: Kel. Tuan Kentang Kec.Seb Ulu I
: Palembang
HP : 0813 6750 2289
1. PENGENALAN APP

1.1 Pengertian
APP merupakan singkatan dari Alat Pengukur dan Pembatas, adalah alat yang
digunakan untuk keperluan transaksi energi listrik.

Pengukuran :
Yang dimaksud dengan pengukuran ialah untuk menentukan besarnya
pemakaian daya dan energi listrik
Alat pengukur : meter kwh, meter kvarh, meter kva maksimum, meter arus,
meter tegangan

Pembatasan :
Yang dimaksud dengan pembatasan ialah untuk menentukan batas pemakaian
daya sesuai daya tersambung -.
Yang termasuk alat pembatas : MCB, MCCB, NFB, Fuse , OCR + PMT.
Pembatasan didasarkan pada arus yang besarnya adalah :
Arus nominal :
1.2. Perlengkapan APP
Yang dimaksud dengan perlengkapan ialah barang-barang yang
memungkinkan dipasangnya alat pengukur dan pembatas, sehingga dapat
berfungsi sesuai dengan yang disyaratkan.

* Perlengkapan APP : kotak / lemari app, trafo arus (ct), trafo tegangan (pt)
meter arus, meter tegangan dan saklar waktu

* Kotak / lemari APP : adalah suatu kotak atau lemari dengan ukuran / ukuran
tertentu yang didalamnya berisi app dan perlengkapannya

* Segel berfungsi sebagai pelindung untuk mencegah agar alat / komponen


yang dilindungi tidak dibuka oleh orang yang tidak berwenang.
1.3. Macam-macam APP sesuai standar PLN ( SPLN 55 - 90)

* APP tipe I A : pengukuran TR kwh 1 fasa : 5/20 A


* APP tipe I B : pengukuran TR kwh 1 fasa : 20/60 A, 50/100 A
* APP tipe III A : pengukuran TR kwh 3 fasa tarif tunggal : 3x20/60 A ; 3x50/100 A
* APP tipe III B : pengukuran TR kwh dan kvarh 3 fasa tarif ganda : 3x20/60 A ;3 x 50/100 A
* APP tipe IA khusus : pengukuran TR 3 P-4 W menggunakan CT, tarif tunggal 100 - 300 A
* APP tipe IB khusus : pengukuran TM-TR kwh dan kvarh 3 P-4 W menggunakan CT, tarif
tunggal 100-500 A, 600-1000 A
* APP tipe IC khusus : pengukuran TM-TR kwh dan kvarh 3 P-4 W menggunakan CT, tarif
ganda 100-500 A, 600-1000 A
* APP tipe IIA khusus : pengukuran TM kwh 3 P-3W menggunakan CT dan PT tarif tunggal
* APP tipe IIB khusus : pengukuran TM kwh 3 P-4 W menggunakan CT dan PT tarif tunggal
* APP tipe IIC khusus : pengukuran TM kwh dan kvarh 3 P-3 W menggunakan CTdan PT
tarif tunggal
* APP tipe IID khusus : pengukuran TM kwh dan kvarh 3 P-4 W menggunakan CT dan PT
tarif tunggal
* App tipe II E khusus : pengukuran TM kwh dan kvarh 3 P-3 W menggunakan CT dan PT
tarif ganda
* APP tipe II F khusus : pengukuran TM kwh dan kvarah 3 P-4 W menggunakan CT dan PT
tarif ganda
1.4. Klasifikasi sambungan listrik

Berdasarkan golongan tarif cara penyambungan listrik


diklasifikasikan dalam 3 (tiga) golongan :

a. Sambungan tegangan rendah


b. Sambungan tegangan menengah
c. Sambungan tegangan tinggi
1.5. Ketentuan peralatan
1.5.1. Trafo tegangan ( PT )
Kelas 0,5
1.5.2. Trafo arus ( CT )
Untuk pengukuran tegangan rendah kelas 1
Untuk pengukuran tegangan menengah / tinggi kelas 0,5 bila digunakan
untuk pengukuran dan pembatasan daya harus mempunyai 2 kumparan
skunder
1.5.3. Meter tegangan
Mengukur tegangan fase-fase dan fase netral digunakan dari kelas 2 atau
yang lebih teliti
1.5.4. Meter arus maksimum

Meter arus yang dapat menunjukkan arus terukur


maksimum yang digunakan selama interval 15 menit
Kelas 2 atau yang lebih teliti

1.5.5. Meter kWH

* Pada sambungan tegangan rendah


Meter kwh fasa satu 2 kawat atau fasa tiga 4 kawat
Kelas 2 untuk pengukuran langsung
Kelas 1 untuk pengukuran menggunakan trafo arus

* Pada sambungan tegangan menengah


Meter kwh fasa tiga 3 kawat untuk jtm fasa tiga 3 kawat
Meter kwh fasa tiga 4 kawat untuk jtm fasa tiga 4 kawat
Kelas 1 atau yang lebih teliti

* Pada sambungan tegangan energi


Meter kwh fasa tiga 3 kawat
Kelas 1 atau yang lebih teliti
1.5.6. Meter kVARH
Digunakan dari kelas 3 atau yang lebih teliti

1.5.7. Meter kVA maksimum atau kW maksimum


Meter yang dapat menunjukkan daya maksimum dengan interval 15 menit
(nilai daya terukur maksimum untuk tiap-tiap bulan sama dengan 4 kali
nilai tertinggi dari kvarh atau kwh yang dipakai selama tiap 15 menit terus
menerus dalam bulan tersebut)
Kva maksimum dapat juga digunakan meter arus maksimum berdasarkan
rumus :

kVA maks x 3
A. I maks = --------------------- untuk sistem fasa tiga 4 kawat
E
kVA maks x 2
B. I maks = ------------------- untuk sistem fasa tiga - 3 kawat
E x 3
Dimana E - tegangan nominal
1.5.8. Pemutus arus

Harus memenuhi spesifikasi :

• Prinsip kerja kurva gabungan termal dan tanpa waktu tunda

• Karakteristik teknis

Frekuensi 40 - 60 hz
Kapasitas kerja : 6 kA pada 220V dan cos  = 0,85
Tegangan kerja : dapat kerja s.d. 440 V ac

• Jenis pemutus arus

Untuk pembatas s.d. 100 A dipakai MCB (mini circuit breaker)


Untuk pembatas diatas 100 Adipakai MCCB (moulded cast circuit
breaker), pelebur tr, pemutus tanpa pelebur (NFB = no fuse
breaker) yang bisa di setel
PT.PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

10
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
1.5.9. Pelebur
Sebagai pembatas arus untuk penyambungan TR dan TM harus mempunyai karakteristik

Arus Nominal Arus Lebih Waktu Catatan


( In ) ( Amper ) Lebur
( Amper ) ( Jam )
 60 1,3 In 1 Tidak putus dalam
waktu 1 jam
 60 1,3 In 2 Tidak putus dalam
2,0 In 2 waktu 2 jam
Putus dalam waktu
maksimal 2 jam
1.5.10. Rele
Karakteristik yang harus dipenuhi :

Pada Arus Harus Jatuh Catatan


1,05 x In Sesudah 1 jam Tidak jatuh dalam waktu 1
1,20 x In Sebelu8m 1 jam jam
1,50 x In Sebelum 2 menit Jatuh dalam waktu
4.00 x In Pemutusan Momen maksimal 1 jam
Jatuh dalam waktu
maksimal 2 menit
Jatuh seketika
1.5.11. Catu daya pemutus tenaga

Untuk pemutus menggunakan tenaga PMT dengan rele sekunder guna


mengerjakan kumparan pembuka (tripping coil) catu daya diperoleh dari :
* Batere + charger
* Trafo arus

1.5.12. Kotak atau lemari APP

* Harus tahan keausan mekanik dan tahan panas


• Macam-macam kotak atau lemari app

- Tipe I untuk sambungan TR fasa-satu


- Tipe III untuk sambungan TR fasa-tiga
- Tipe I khusus sambungan TR mengukur TR dan sambungan TM
pengukuran TR menggunakan CT-TR pasangan luar atau dalam
- Tipe II khusus untuk sambungan TT atau TM pengukuran TT dan
TM menggunakan CT / PT pada sambungan TT atau TM pasangan
luar dan dalam
1.5.13. Blok terminal
Jumlah terminal 4 untuk tipe 1
Jumlah terminal 8 untuk tipe 3 dengan kumparan arus 25 A, 60 A dan 100
A, diameter lubang 4, 5 dan 6 mm
Jumlah terminal 16 untuk tipe 1 khusus dengan kumparan arus 5 A
Jumlah terminal 26 untuk tipe 2 khusus dengan kumparan arus 5 A
1.5.14. Tutup pelindung APP

* APP tipe I dan III


APP tipe I dan III dari bahan plastik transparan, tahan cuaca, tahan
benturan, tidak mudah terbakar, tidak mudah berubah warna
Hanya dapat dilepas dengan merusak segel
Dilengkapi jendela transparan yang dapat dibuka / ditutup
menggunakan gembok / kunci

* APP tipe I dan II khusus


Dari bahan metal tahan benturan dan tahan karat
Dilengkapi jendela transparan
Dilengkapi gembok / kunci dengan anak kunci yang tidak bisa dipalsu

1.5.15. S e g e l

* Dari bahan logam, plastik atau campuran keduanya


* Harus ada lambang pln, nomor registrasi dan tidak dapat
dipakai ulang
* Yang harus disegel adalah : Terminal ct, pt, meter, blok terminal,
kotak atau lemari dan tutup pelindung
kWh METER
adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil
kali tegangan, arus factor kerja,kali waktu yang tertentu (UI Cos φ t)
yang bekerja padanya selama jangka waktu tertentu tersebut.
GAMBAR PRINSIP KERJA KWH METER
Keterangan Gambar :
M = Magnit permanent
Cp = inti besi kumparan tegangan
Wp =kumparan tegangan yang dapat dianggap
sebagai reaktansi murni, karena lilitan cukup besar
Cc = Inti besi kumparan arus
Wc = kumparan arus
Ip = arus yang mengalir melalui Wp
I = Arus beban yang mengalir melalui Wc
F= Kumparan penyesuaian fasa yang diberi tahanan R
RGS = Register
1L & 2S = Terminal sumber daya masuk
2L & 1S = Terminal daya keluar
TEORI DASAR kWh METER
PRINSIP KERJA KWh METER

Fluks Tegangan Kumparan tegangan

Priring Aluminium

Magnit permanen

S U

F U
Fluks Arus Fluks Arus

S Beban
Kumparan Arus

N
VEKTOR DIAGRAM

1 2 3 4 6 BEBAN
F
V B
N
I
Φ1 Besar kopel yang bekerja
pada piringan adalah :
TD = K. W.Φ1. Φ2.Sin a
TD ~ W.I. V/ωl .Sin (90 – φ)
φ
a Φ2 TD ~ V.I.Cos φ N = V.I.Cos φ
V/ωL
Kecepatan putaran piringan ber
Banding lurus dengan V.I.Cos φ
KOMPONEN kWh METER

Kumparan Tegangan
Berfungsi sebagai pembangkit fluks
Tegangan (фu)

U Kumparan Arus
Sebagai pembangkit fkuhs Arus (фi)
S
Piringan Aluminium
Sebagai tempat integrasi фu dan фi
Serta terjadinya arus foucault sehingga
Timbul momen putar pada piringan.
Magnit Permanen
Berfungsi sebagai pengereman dan mem
Berikan perlawanan putaran ikutan dari
Piringan aluminium.

Kotak Terminal
Sebagai tempat kabel masuk dan keluar
APP dari sambungan rumah ke instalasi

Register /pencatat
0 0 0 0 0 0 Sebagai pencatat / penghitung jumlah
Energi terpakai di tempat pelanggan.
Fluks Tegangan

Pengawatan Normal

S U

F U
Fluks Arus Fluks Arus

N
I F

U
PT.PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Terminal atas kabel PLN


Kontak tetap
Rumah
KONTRUKSI MCB

Kontak bergerak MCB

Ruang busur api

Tuas operasi

Kumparan magnetis

Elemen bimetal

Terminal bawah
(kabel konsumen)
25
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
bAs tEk
PT.PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

OFF ON
OFF
SKEMA ON
RANGKAIAN
ARUS
ARUS LEBIH
MCB HUB. SINGKAT

MEKANIS Ke Pelanggan
HAMMER
MEKANIS
TRIP
HAMMER
TRIP

THERMIS

Elektro
magnit

Sekrup penyetel
Ambient temperatur

Sumber Listrik PLN

26
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
bAs tEk
PT.PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

27
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
PT.PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Arus nominal MCB yang sesuai dengan Standard Daya.

DAYA In MCB DAYA In MCB DAYA In MCB


(VA) ( Amper ) (VA) ( Amper ) (VA) ( Amper )

450 1 x 2 5.500 1 x 25 23.000 3 x 35

900 1 x 4 6.600 3 x 10 33.000 3 x 50

1.300 1 x 6 7.700 1 x 35

2.200 1 x 10 10.600 3 x 16

3.500 1 x 16 13.200 3 x 20
4.400 1 x 20 16.500 3 x 25

28
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
PT.PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Pelebur.
Pelebur yang digunakan sebagai pembatas arus untuk penyambungan TR
harus mempunyai karakteristik sebagai berikut :

Arus Nominal Arus Lebih Waktu Lebur Catatan


(A) (A) (Jam)
Tidak putus dalam
1,3 In >1 waktu 1 jam
< 60
Putus dalam
2 In <1 waktu 1 jam

Tidak putus dalam


1,3 In >2 waktu 2 jam
> 60
Putus dalam
2 In <2 waktu 2 jam

29
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
Meter yang terpasangan ada 2 jenis yaitu
1. Meter Mekanik / Analog
2. Meter Elektonik

1. Meter Mekanik

2. Meter Elektonik
 Meter AMR

 Meter Elektronik Drum / Register

 Meter LPB
Contoh Papan nama Meter tarif tunggal

AWAS MEMBUKA SEGEL DIDENDA

0 0 0 0 0 kWh
MILIK ENERTEC
P L N SCHLUMBERGER

METER kWh FASA TIGA 4 KAWAT JENIS A6C2


PUTARAN
5 (20) A 3 x 220 / 380 V 50 Hz k = 222.2/9
KwH
P. L. N. No. JA3 0014709 00026702

-1986

7810436 BUATAN PERANCIS


Contoh Papan nama Meter tarif Ganda

MILIK
P L N 0 0 0 0 0
L
MECOINDO kWh
ENERTEC N
0 0 0 0 0
220 V ~
KILO WATT HOUR FASA TIGA 4 KAWAT
JENIS A6C1 KELAS 2
50 (100) A 3 x 220 / 380V 50 Hz k = 37 29/33 PUT/kWh
Nn

4885044
MACAM-MACAM KWH METER:

•1 PH; 5(20); 220V = KWH METER 1 PH, In=5A, I sesaat 20A


•3P4W; 5(20); 3X220/380V = KWH METER 3PHASA 4KAWAT, In=5A, Isesaat 20A,
PENGUKURAN LANGSUNG.
•3P4W; 5A, 220/380V, ET = KWH METER 3PHASA 4KAWAT, ENGKEL TARIP,
PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG (MENGGUNAKAN CT TR).
•3P4W; 5A, 220/380V, DT = KWH METER 3PHASA 4KAWAT, DOBEL TARIP,
PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG (MENGGUNAKAN CT TR).
•3P4W; 5A, 3X57,7/100V DT = KWH METER 3PHASA 4KAWAT, DOBEL TARIP,
PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG (MENGGUNAKAN PT & CT TM).
TAMPAK DEPAN TAMPAK BELAKANG TAMPAK ATAS
37
s2 / k2
P1 / K1 P2 / K2
s1 / k1

Arah Arus Datang


38
Pengawatan kWh meter ELEKTRONIK 3
fasa 4 kawat untuk pengukuran tidak
langsung

Untuk pengawatan Arus menggunakan kabel jenis


NYYHY 4 x 4 Sqmm

Untuk pengawatan Tegangan menggunakan kabel


Jenis NYYHY 4 x 2,5 Sqmm

CT

39
Current Transformer - Indoor

• Metering Class : 0.2S, 0.2, 0.5S, 0.5, 0.5FS10


• Protection Class : 5P10, 5P15, 5P20, PX
• ANSI std : C100, C200, C400
Current Transformer - Indoor
• CTB-12, CTB-12A, CTB-12-2, CTB-12-2A : 12 kV
• CTB-24, CTB-24-2A, CTB-24-2 : 24 kV

Standard dimensi DIN 42 600


Current Transformer - Outdoor
Voltage Transformer - Indoor
• Single Bushing
• Double Bushing

• Metering Class : 0.2, 0.5


• Protection Class : 3P, 6P
Voltage Transformer - Indoor
• VTB-12 : 12 kV
• VTB-24, VTB-24-2 : 24 kV

Standard dimensi DIN 42 600


Voltage Transformer - Indoor
Complete with high voltage fuse
• VTB-12-F : 12 kV
• VT-24F : 24 kV
Voltage Transformer - Outdoor
• Single Bushing
• Double Bushing
RING CT (RCT)
CT Metering & Proteksi
• CT Metering
• Harus punya accuracy tinggi pada daerah arus
pengukuran
• Harus jenuh pada arus gangguan yang besar,
untuk keamanan alat ukur

CT Proteksi
• Harus akurat pada daerah arus gangguan
hubung singkat besar
• Tidak jenuh pada arus gangguan yang besar,
agar alat proteksi dapat bekerja baik
IEC CT Metering
Batas error dan phase displacement untuk CT metering :

Burden = 25% - 100%


IEC CT Metering
Batas error dan phase displacement untuk CT metering :

Burden = 25% - 100% untuk class 0.2S & 0.5S


Burden = 50% - 100% untuk class 3 & 5
IEC CT Proteksi
Batasan error CT proteksi :

Contoh : Class 5P10 dan 5P20


5P artinya : maksimum errornya 5%
10 artinya : 10 kali arus nominal primer
20 artinya : 20 kali arus nominal primer
IEC Voltage Transformer
Standard akurasi untuk VT metering :
0.1, 0.2, 0.5, 1, 3

Note :
• Tegangan = 80% s/d 120%
• Burden = 25% s/d 100% (PF 0.8)
Permasalahan di Lapangan
• CT Open Circuit
CT tidak diizinkan dalam kondisi open circuit.
Mengapa?
• Pada saat ada arus di primer CT, maka akan
terbangkitkan tegangan tinggi di sekunder. Ini
akan merusak isolasi CT
• Kondisi sekunder open circuit berarti CT
diberikan beban tak terhingga. Ini menyebabkan
core CT saturasi/jenuh
Permasalahan di Lapangan
• Salah Koneksi CT
Ada dua type koneksi tapping CT :
- koneksi tapping primer
- koneksi tapping sekunder
Bila salah dalam wiring, maka ratio arus tidak akan
sesuai.
Permasalahan di Lapangan
• CT burning di primer
• Bila kekencangan torsi
pada baut primer kurang
menyebabkan saat
beroperasi terminal
panas dan CT rusak
Acuan torsi :
M.12 = 60 N.m
M.10 = 25 N.m
M.6, M.5 = 3.5 N.m
• Busbar tidak flat
Permasalahan di Lapangan
• Sekunder CT tidak di
grounding
Bila terminal sekunder CT
tidak grounding dapat
mengakibatkan flash over
saat ada tegangan tinggi
di primer.
Core CT yang tidak
dihubungkan ke beban
selain di short juga harus
di grounding.
Permasalahan di Lapangan
• Hindari short circuit pada sekunder VT
Bila terjadi short circuit maka akan
mengalir arus yang besar di kumparan VT
yang akan menyebabkan VT rusak.
• Jangan menggunakan VT 60 Hz di sistem
50 Hz. Hal ini dapat menyebabkan core
VT saturasi sehingga timbul panas lebih
yang dapat merusak VT.
Permasalahan di Lapangan
• Pastikan terminal N
pada VT 1 pole
terhubung ke ground.
Bila terminal N tidak di-
ground akan timbul
tegangan tinggi dalam
belitan trafo yang akan
merusak isolasi VT.
kWh meter 5A 3x220/380V ET

R K L

S
K L
SUMBER BEBAN
T
K L
N
kWh meter 5A 3x220/380V ET

R K L

S
K L
SUMBER BEBAN
T
K L
N
kWh meter 5A 3x220/380V DT kVARh meter 5A 3x220/380V

R K L
SUMBER

BEBAN
S K L

T
K L
N
kWh meter 5A 3x57,7/100V DT kVARh meter 5A 3x57,7/100V

R
SUMBER

K L

BEBAN
S
K L

T
K L
VEKTOR U & I PADA KWH & KVARH 3 PHASE

URS URT

UR
Cos 0 = 1
Ir Cos 30 = 0,866
-UT Cos 60 = 0,5
-US
-Is Cos 90 = 0
-It
UST Cos 120 = -0,5
UTS Cos 150 = -0,866
Cos 180 = -1
It Is Cos 210 = -0,866
UT US Cos 240 = -0,5
Cos 270 = 0
-Ir
Cos 300 = 0,5
Cos 330 = 0,866
-UR
Cos 360 = 1

UTR USR

Anda mungkin juga menyukai