Anda di halaman 1dari 127

GARDU

DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
Suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi
Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM),
Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi
Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga
listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM
20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).

2 www.pln.co.id |
JENIS GARDU DISTRIBUSI

Jenis • Gardu pasangan luar : Gardu Portal, Gardu Cantol


pemasangannya • Gardu pasangan dalam : Gardu Beton, Gardu Kios

• Gardu Beton (bangunan sipil : batu, beton)


Jenis • Gardu Tiang : Gardu Portal dan Gardu Cantol
Konstruksinya • Gardu Kios

Jenis • Gardu Pelanggan Umum


Penggunaannya • Gardu Pelanggan Khusus

3 www.pln.co.id |
TIPE GARDU (1)
Bagan Satu Garis Bagan Satu Garis Konfigurasi ∏
Gardu Portal Gardu Portal Section Gardu Portal
SUTM LBS LBS TP

S
FCO

HRC F

IN
PHB TR
out
Σ PHB - TR

 Gardu Portal 50 kVA – 100 kVA, 2 jurusan TR


PHB-TR gardu ini dirancang untuk 2 Jurusan Jaringan Tegangan Rendah.
 Gardu Portal 160 – 400 kVA, 4 Jurusan TR
PHB-TR gardu ini dirancang untuk 4 Jurusan Jaringan Tegangan Rendah.
Pelanggan Khusus Gardu Portal sampai dengan Daya 197 kVA
 Gardu Beton Pelanggan Khusus
Gardu Beton untuk pelanggan khusus Tegangan Rendah dan Tegangan Menengah.
05/03/2019 4 www.pln.co.id |
TIPE GARDU (2)
Gardu Cantol Gardu Beton Gardu Kios Gardu Kios Bertingkat

Bagan satu garis konfigurasi ∏ section Bagan Satu Garis Gardu Gardu
gardu Gardu pelanggan umum Pelanggan Khusus
LBS LBS TP TP PMB PMB PT PMT SP

HRC F

IN
PHB - TR
out

Metering

05/03/2019 5 www.pln.co.id |
KOMPONEN UTAMA KONSTRUKSI GARDU (1)
Komponen Utama Konstruksi Gardu Distribusi :
1. - Transformator Distribusi Fase 3
- Transformators Completely Self Protected (CSP)
2. PHB sisi Tegangan Menengah (PHB-TM)
 Pemisah – Disconnecting Switch (DS)
 Pemutus beban – Load Break Switch (LBS)
 Pemutus Tenaga - Circuit Breaker (CB)
 LBS - TP (Transformer Protection)
3. PHB sisi Tegangan Rendah (PHB-TR)
 No Fused Breaker (NFB)
 Pengaman Lebur (Sekering)
 Pelebur Tabung Semi Terbuka
05/03/2019
 Pelebur Tabung Tertutup (tipe NH atau NT) 6 www.pln.co.id |
KOMPONEN UTAMA KONSTRUKSI GARDU (2)

4. Peralatan Pengukur
 Transformator Tegangan - Potential Transformator (PT)
 Transformator Arus - Current Transformator (CT)
5. Peralatan Switching dan Pengaman Sisi Tegangan
Menengah
 Fused Cut Out (FCO)
 Lightning Arester (LA)
6. Konektor

05/03/2019 7 www.pln.co.id |
GARDU PORTAL
Umumnya konfigurasi Gardu Tiang yang dicatu dari SUTM adalah T section dengan peralatan pengaman.
Pengaman Lebur Cut-Out (FCO) sebagai pengaman hubung singkat transformator dengan elemen pelebur
(pengaman lebur link type expulsion) dan Lightning Arrester (LA) sebagai sarana pencegah naiknya tegangan
pada transformator akibat surja petir.

8 www.pln.co.id |
KONSTRUKSI GARDU TIANG
 Ruang Bebas Hambatan (Right of Way) dan Jarak Aman (Safety Distance)
 Spesifikasi Peralatan Gardu Tiang
o Tiang : Sekurang-kurangnya 500 daN, panjang 11, 12 meter
o Peralatan Hubung dan Proteksi

 Jenis Konstruksi Gardu Tiang


o Gardu Portal
 Gardu Portal 50 kVA – 100 kVA, 2 jurusan TR
 Gardu Portal 160 – 400 kVA, 4 Jurusan TR
 Gardu Portal Pelanggan Khusus
Gardu Portal SKTM
 Gardu Portal SKTM Antenna
 Gardu Portal RMU/Modular
o Gardu Cantol
05/03/2019
 Gardu Cantol sistem 3 kawat 9 www.pln.co.id |
GARDU PORTAL SKTM

 Gardu Portal SKTM Antenna


Gardu Portal ini lazimnya dibangun pada sistem distribusi
Tegangan Menengah dengan kabel bawah tanah yang karena
keterbatasan lahan, catu daya TM diperoleh dari Gardu Beton
terdekat dengan SKTM bawah tanah dengan panjang tidak
melebihi 100 meter. Untuk gardu portal antenna, kubikel
pengaman transformator ditempatkan pada gardu pemberi
catu daya
 Gardu Portal RMU/Modular
Gardu Portal ini adalah gardu listrik dengan konstruksi sama
dengan gardu Portal, dengan penempatan kubikel jenis
RMU/modular dalam lemari panel (metal clad) yang terhindar
dari air hujan dan debu, dan dipasangkan pada jaringan SKTM.
05/03/2019 10 www.pln.co.id |
GARDU CANTOL

• Bila Transformator terpasang adalah jenis CSP (Completely Self Protected Transformer), peralatan
switching dan proteksinya sudah terpasang lengkap dalam tangki transformator.
• Perlengkapan perlindungan transformator tambahan LA (Lightning Arrester) dipasang terpisah dengan
Penghantar pembumiannya yang dihubung langsung dengan badan transformator.
• Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) maksimum 2 jurusan dengan saklar pemisah
pada sisi masuk dan pengaman lebur (type NH, NT) sebagai pengaman jurusan. Semua Bagian Konduktf
Terbuka (BKT) dan Bagian Konduktf Ekstra (BKE) dihubungkan dengan pembumian sisi Tegangan Rendah.

11 www.pln.co.id | Bil
a
GARDU CANTOL
 Gardu Cantol sistem 3 kawat
Lazimnya untuk transformator fase ganda atau fase tiga
sistem 3 kawat, tabung transformator berbentuk kotak
dan dilengkapi dengan sirip radiator. Seluruh peralatan
Lightning Arester (LA) dan rak TR harus ditambahkan
dan dipasang pada tiang.

 Gardu Cantol sistem 4 kawat (PLN Disjateng)


Perbedaan konstruksi Gardu Cantol sistem 4 kawat
dengan sistem 3 kawat adalah pada konstruksi
transformatornya dimana peralatan proteksi TM dan TR
sudah dalam transformator, sehingga konstruksi
keseluruhan dapat disederhanakan Gardu

05/03/2019 12 www.pln.co.id | Cantol sistem


3 kawat

Lazimnya
untuk
SPESIFIKASI TEKNIS MATERIAL
Jenis Isolator
Isolator tumpu tarik yang digunakan
dapat dengan material dasar
keramik atau gelas ataupun polimer.
Jenis Konektor
• Joint Sleeve Connector (Sambungan
permanen Lurus).
• Live Line Connector (Sambungan
Sementara yang bisa dibuka pasang).
• Groove Connector (Sambungan
Percabangan – parallel groove clamp) untuk sambungan penghantar pada
titik pencabangan semi permanen.

Jenis

05/03/2019 13 www.pln.co.id | Isolator

I
s
o
l
NO FUSED BREAKER

05/03/2019 14 www.pln.co.id |
PENGAMAN LEBUR (SEKERING)

Berdasarkan konstruksinya pengaman lebur dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :


1. Pelebur tabung semi terbuka
2. Pelebur tabung tertutup (NH dan NT)

05/03/2019 15 www.pln.co.id |
SPESIFIKASI TEKNIS PHB-TR

05/03/2019 16 www.pln.co.id |
FUSE CUT OUT

05/03/2019 17 www.pln.co.id |
Konstruksi Gardu Portal (1)

05/03/2019 18 www.pln.co.id |
Konstruksi Gardu Portal (1)

05/03/2019 19 www.pln.co.id |
Konstruksi Gardu Portal (2)

05/03/2019 20 www.pln.co.id |
Konstruksi Gardu Portal (2)

05/03/2019 21 www.pln.co.id |
Konstruksi Gardu Portal (3)

05/03/2019 22 www.pln.co.id |
Konstruksi Gardu Portal (3)

05/03/2019 23 www.pln.co.id |
Konstruksi Gardu Portal (4)

05/03/2019 24 www.pln.co.id |
Konstruksi Gardu Portal (4)

05/03/2019 25 www.pln.co.id |
Konstruksi Gardu Portal (5)

05/03/2019 26 www.pln.co.id |
Konstruksi Gardu Cantol Fasa-1 & Fasa-3 (1)

05/03/2019 27 www.pln.co.id |
Konstruksi Gardu Cantol Fasa-1 & Fasa-3 (2)

05/03/2019 28 www.pln.co.id |
Konstruksi Gardu Cantol Fasa-1 & Fasa-3 (3)

05/03/2019 29 www.pln.co.id |
KONSTRUKSI GARDU TIPE PORTAL
DENGAN PHB - TR 4 JURUSAN

Keterangan :

1. Parallel Groove (Line Live 1. Elektroda Bumi LA


Connecrtor)
2. Elektroda Bumi BKT
2. Bimetal Al-Cu Lug
3. Pipa Galvanis Ф 4’
3. Lightning Arrester (LA)
4. Pipa Galvanis Ф 5/8’
4. Fuse Cut Out
5. Jaringan TR
5. Transformator
6. Ranjau Panjat
6. PHB-TR

7. Elektroda Bumi Titik Netral


Transformator

30 www.pln.co.id |
KONSTRUKSI GARDU TIPE PORTAL
DENGAN PHB - TR 4 JURUSAN
Keterangan :

1. Parallel Groove (Line Live 1. Elektroda Bumi LA


Connecrtor)
2. Elektroda Bumi BKT
2. Bimetal Al-Cu Lug
3. Pipa Galvanis Ф 4’
3. Lightning Arrester (LA)
4. Pipa Galvanis Ф 5/8’
4. Fuse Cut Out
5. Jaringan TR
5. Transformator
6. Ranjau Panjat
6. PHBTR

7. Elektroda Bumi Titik Netral


Transformator

31 www.pln.co.id |
KONSTRUKSI GARDU TIPE PORTAL
DENGAN PHB - TR 4 JURUSAN

I. Penjepit Tiang III. Komponen Material Dudukan PHBTR

1. Cross Arm Tipe 750 UNP 8 1. Cross Arm tipe 2500, UNP 8

2. Double Coolar Band+ Baut 2. Clamp Beugle U 11” (6x36) t 4mm

3. Double Arm Bolt & Nut M.16x400 3. Bolt & Nut 16 x50

I. Dudukan Trafo IV. Tanda Bahaya

1. Cross Arm tipe 2500 UNP 1. Stainless Steel Strip @0,6 m

2. Cross Arm tpe 900 UNP 8 2. Pelat Tanda Bahaya

3. Bolt & Nut 16x50 3. Bolt & Nut 16 x50

4. Arm Tie Band 9” + Baut V. Grounding

5. Besi siku 50 x 4 x 1000 UNP 5 1. Pipa Galv ¼” 6 m + 1,5 m

6. Double Arm Bolt & Nut M 16 x 400 2. Stainless Steel Strip @7,5 m

7. Bolt & Nut 16 x75 3. Stopping Buckle

4. Link

32 www.pln.co.id |
INSTALASI PENGAWATAN DAN DIAGRAM
SATU GARIS PADA GARDU CANTOL FASA
-1
Keterangan :
1.Parallel Groove (Line Live Connecrtor)
2.Bimetal Terminal Lug
3.Lightning Arrester 15 kV, 5 kA
4.Penghantar TR Fasa 1
5.Penghantar TR Fasa 2
6.Penghatar Netral TM-TR
7.Terminal Pembumian Transformator
8.Terminal Pembumian Tiang
9.Terminal Pembumian LA pada tangki Trafo
10.Transformator CSP

33 www.pln.co.id |
KONSTRUKSI GARDU CANTOL

1. Lightning Arrester 18 kV, 5


kA
2. Terminal Bushing TM

3. Bimetal Terminal Lug AL-


Cu

4. Ground Terminal

5. Pole Ground Terminal

MONOGRAM KONSTRUKSI KONSTRUKSI GARDU CANTOL FASA-2


GARDU CANTOL FASA-3 PADA SISTEM FASA-3 DENGAN 3 KAWAT

34 www.pln.co.id |
KONSTRUKSI GARDU CANTOL FASA – 1
DENGAN DUDUKAN

1. Connector / Hot Line Connector


2. Bimetal Terminal Lug
3. Fuse Cut Out

4. Besi Kanal UNP 6 x 1000

5. Besi Kanal UNP 4 x 800

6. Besi Siku LNP 4 x 1500

7. Transformator 50 kVA

8. Lightning Arrester

9. Jumper Cu 16mm²

10. Pole Band Double Arming Bolt

35 www.pln.co.id |
GARDU HUBUNG

Gardu Hubung adalah gardu yang ditujukan untuk


memudahkan manuver pembebanan dari satu penyulang
ke penyulang lain yang dapat dilengkapi/tidak dilengkapi
RTU (Remote Terminal Unit). Untuk fasilitas ini lazimnya
dilengkapi fasilitas DC Supply dari Trafo Distribusi
pemakaian sendiri atau Trafo distribusi untuk umum yang
diletakkan dalam satu kesatuan.

36 www.pln.co.id |
Ga
DIAGRAM SATU GARIS GARDU HUBUNG
DENGAN 7 SEL KUBIKEL

37 www.pln.co.id |
GARDU BETON
Umumnya konfigurasi peralatan Gardu Pelanggan umum adalah π secton, sama halnya seperti
dengan Gardu Tiang yang dicatu dari SKTM.
Perlengkapan yang ada pada gardu ini antara lain :
• Kubikel (Panel TM)
• Transformator LBS LBS TP

• PHBTR
• DC Supply bila diperlukan

HRC Fuse

IN

OUT

PHB-TR

38 www.pln.co.id |U
STANDAR TATA LETAK (LAY OUT)
Menurut standar, pengaturan tata-letak peralatan pada gardu beton pelanggan umum atau
pelanggan khusus adalah : PHB-TR ditempatkan pada sisi masuk sebelah kiri atau sebelah kanan,
Jarak antara PHB-TM dengan dinding sebelah kiri kanan tidak kurang dari 1 meter, Jarak
bagian belakang PHB atau badan trasformator dengan dinding gardu minimal 60 cm. Cukup
tersedia ruang untuk petugas berdiri dari depan PHB-TR minimal dari 75 cm, Ruang gardu harus
dilengkapi man-hole, Tersedia tempat untuk cadangan tambahan kubikel PHB-TM sekurang-
kurangnya 1 (satu) buah

39 www.pln.co.id |M
KETENTUAN TATA LETAK SERTA
UKURAN & DIMENSI GARDU BETON
• Tinggi bangunan minimum 3 meter.
• PHB-TR ditempatkan pada sisi masuk sebelah kanan.
• Jarak kiri kanan PHB-TM terhadap tembok minimum 1 meter.
• Jarak belakang PHB-TM terhadap dinding minimal 60 cm (0,6 meter).
• Jarak Badan Transformator terhadap dinding minimal 60 cm (0,6 meter
• Jarak Ruang Tempat Petugas dengan bagian depan PHB minimal 0,75 meter.
• Jarak batas antara PHB-TM dengan PHB TR minimal 1 mater.
• Jarak batas antara PHB-TM dengan transformator minimal 1 meter.
• Jarak terluar peralatan dengan BKT minimal 20 cm (0,2 meter). Jarak bagian kondukif dan BKT minimal
60 cm (0,6 meter).
• Lubang kabel naik ke PHB minimal sedalam 1,2 meter dan harus diberikan lobang kerja (manhole)
minimal ukuran 0,8 x 0,6 meter.

*) Ketentuan tersebut dengan sendirinya tdak berlaku bagi gardu kios atau gardu
kompak.

40 www.pln.co.id | Tin
DENAH GARDU HUBUNG 7 SEL KUBIKEL
TEGANGAN MENENGAH

41 www.pln.co.id |
PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI GARDU
TIANG
• Persiapan konstruksi dan proses perizinan
• Pemeriksaan Fisik Transformator & kelengkapannya
• Handling & Transportasi
• Pemasangan Instalasi :
– Transformator distribusi
– PHBTM & PHBTR
– Penghantar Pembumian
– Terminal kabel 20 kV
– Instalasi Kabel TM & TR
– Penandaan
• Penyelesaian Akhir & pengujian
05/03/2019 42 www.pln.co.id |P
INSTALASI PEMBUMIAN PADA GARDU PORTAL

Ukuran minimal
No. Uraian
Penghantar Pembumian

1. Panel PHB TM (kubikel) BC 16 mm2

2. Rak kabel TM-TR BC 16 mm2

3. Pintu gardu/pintu besi/pagar besi BC pita 16 mm2 (NYAF)

4. Rak PHB.TR BC 50 mm2

5. Badan transformator BC 50 mm2

6. Titik netral sekunder transformator BC 50 mm2

05/03/2019 43 www.pln.co.id |
PENGOPERASIAN GARDU
DISTRIBUSI

www.pln.co.id |
MATA PELAJARAN
PENGOPERASIAN JARINGAN DISTRIBUSI

TUJUAN MATA PELAJARAN :


Diharapkan peserta memahami prosedur pengoperasian
jaringan distribusi sesuai SOP

TUJUAN POKOK BAHASAN :


Diharapkan peserta mampu :
 Mengoperasikan peralatan pada Gardu Induk 20 KV dan Jaringan
Distribusi 20 KV
 Mengoperasikan peralatan pada Gardu Distribusi Pasangan Luar
 Mengoperasikan peralatan pada Gardu

www.pln.co.id |
PENGERTIAN

Adalah segala kegiatan yang mencakup pengaturan,


pembagian, pemindahan, dan penyaluran tenaga listrik
kepada konsumen secepat mungkin serta menjamin
kelangsungan penyaluran / pelayanan

www.pln.co.id | PE
N
TOLOK UKUR PENGOPERASIAN
JARINGAN DISTRIBUSI
 Mutu listrik harus terjaga
 Keandalan penyaluran tenaga listrik tinggi
 Keamanan dan keselamatan terjamin
 Biaya pengoperasian efisien
 Mempertahankan kepuasan pelanggan

www.pln.co.id | M
u
MUTU LISTRIK

Tegangan dan Frekwensi

Tegangan pelayanan ditentukan oleh :


Batasan toleransi tegangan
Pada TM adalah  5 %
Pada TR maksimum + 5 % dan minimum – 10 %.
Keseimbangan tegangan
Kedip
Hilang tegangan sejenak

Frekuensi
Batas toleransi frekuensi  1 % dari standar 50 Hz

www.pln.co.id |
KEANDALAN
SAIDI dan SAIFI

lama padam x jumlah pelanggan padam


SAIDI = -------------------------------------------------------- = ...... menit / pelanggan . tahun
jumlah pelanggan x 1 tahun
Atau :
lama padam x daya tidak tersalurkan
SAIDI = --------------------------------------------------------- = ..…menit / pelanggan . tahun
daya total x 1 tahun

seringnya padam x pelanggan padam


SAIFI = ------------------------------------------------------------ = .....kali / pelanggan . tahun
jumlah pelanggan x 1 tahun

www.pln.co.id |
Faktor yang mempengaruhi nilai SAIDI
dan SAIFI dari sisi distribusi

 Konfigurasi jaringan
 Kondisi jaringan yang rentan terhadap gangguan
 Pengoperasian yang tidak memperhatikan
kemampuan peralatan maupun kemampuan
pasokan daya

www.pln.co.id |
Menurunkan angka SAIDI dan SAIFI
 Meningkatkan kualitas konfigurasi jaringan
 Meningkatkan pasokan tenaga listrik alternatif
 Meningkatkan kualitas pemeliharaan
 Meningkatkan pengetahuan & ketrampilan petugas
 Menyiapkan jumlah petugas
 Menggunakan material sesuai standar
 Mengidentifikasi peralatan yang sering rusak
 Meningkatkan kualitas teknik informasi
 Memutakhirkan data teknik jaringan

www.pln.co.id |
Keamanan dan Keselamatan
Indikatornya Adalah Jumlah Angka Kecelakaan
Kerja
Meningkatkan keamanan dan keselamatan

Kondisi instalasi memenuhi persyaratan


Sistem proteksi berfungsi dengan baik
Pemeliharaan instalasi sesuai jadual
Alat kerja dan peralatan keselamatan kerja memenuhi syarat
Koordinasi kerja baik
Sikap dan cara kerja memperhatikan aturan K3 / K2

www.pln.co.id |
M
Biaya Pengoperasian Efisien
Indikatornya Adalah Angka Susut Jaringan
Penyebab susut jaringan
Pencurian listrik
Kesalahan alat ukur
Kesalahan rasio CT
Kesalahan ukuran penghantar
Jaringan terlalu panjang
Faktor daya rendah
Kualitas konektor dan pemasangannya jelek

www.pln.co.id |

MEMPERTAHANKAN KEPUASAN
PELANGGAN
Pengendalian tegangan, yaitu mengadakan pengaturan mulai dari
tingkat suplai sampai ke titik ujung tegangan pada batas toleransi yang
diijinkan.

Pengendalian beban, yaitu membatasi pembebanan sesuai kemampuan


sumber pasokan tenaga listrik, maupun peralatan dan material
jaringan .

www.pln.co.id |

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELANGSUNGAN PELAYANAN
 Adanya pekerjaan jaringan
 Kecepatan mengisolasi gangguan dan manuver beban
 Ketahanan peralatan terhadap gangguan tegangan lebih,
hubung singkat, pembebanan

www.pln.co.id |
A
PEMADAMAN
Akibat gangguan

• Gangguan hubung singkat di penghantar.


• Penghantar jaringan putus.
• Gangguan pada gardu distribusi.
• Pelepasan beban

Pemadaman direncanakan

• Adanya pekerjaan pemeliharaan jaringan.


• Adanya pekerjaan perluasan jaringan.

www.pln.co.id | A
PROSEDUR KOMUNIKASI
Alat komunikasi yang digunakan :
• Telpon
• JWOT
• PLC
• Radio komunikasi

www.pln.co.id |
T
Prosedur komunikasi
Tata-tertib berkomunikasi :
– Fasilitas telekomunikasi operasional hanya digunakan untuk menyampaikan berita
operasional
– Tidak dibenarkan menyampaikan berita yang berbeda Tidak dibenarkan untuk
bergurau / berbicara tidak sopan.
– Setiap berita operasional harus ditulis dan diulang pembacaanya secara detail.
– Penerima berita harus membaca ulang seluruh berita yang diterima.
– Berita operasional diusahakan disampaikan secara langsung.
– Semua insformasi yang diperlukan baik lisan /tertulis harus dicatat / direkam.
– Setiap menyampaikan / menerima berita harus menyebut atau mencatat :
 Nama dan indentitas penmgirim / penerima.
 Waktu dan tanggal menerima / menyampaikan insformasi

www.pln.co.id | •
OPTIMASI PEMBEBANAN TRAFO

Trafo dapat dibebani melebihi daya pengenalnya pada suhu


sekitar trafo tersebut pada nilai tertentu tetapi harus dibatasi
oleh lamanya pembebanan lebih, agar susut umur trafo
sesuai dengan yang direncanakan

www.pln.co.id | Tra
fo
Susut umur sebagai fungsi dari suhu
titik panas lilitanc ( c
 C)
( °C )
SUSUT UMUR

80 0,125
86 0,25
92 0,5
98 1,0
104 2,0
110 4,0
116 8,0
122 16,0
128 32,0
134 64,0
140 128,0

www.pln.co.id |
Contoh 1.

Trafo dibebani 10 jam pada c = 104°C dan 14 jam pada


c = 86°C.
Susut umurnya = ( 10 x 2) + (14 x 0,25) = 23,5 jam umur
selama 24 jam.
Karena kurang dari 24 jam, trafo tidak mengalami kenaikan
susut umur, sehingga umurnya tetap sama dengan desain.

www.pln.co.id | Co
nto
Contoh 2.

Trafo dibebani 12 jam pada oc = 104°C & 12 jam pada c =


98 0c.
Susut umurnya = (12x2) + (12x1) = 36 jam umur selama 24
jam.
Susut umur = 1,5 susut umur normal, sehingga umur trafo = 2/3
x umur desain.

www.pln.co.id |
Contoh 3 :

Trafo dibebani 4 jam pada c = 110 °C ( pada beban puncak) dan 20 jam
pada c = 90°C. Susut umurnya = (4 x 4) + (20 x 0,4) = 24 jam umur
selama 24 jam, berarti susut umur normal.

www.pln.co.id |
Grafik k2 (pembebanan lebih) sebagai fungsi dari suhu-kitar dengan
berbagai t (lamanya pembebanan) sebagai parameter untuk berbagai
k1 (pembebanan kurang)

t = 0,5 t=1

www.pln.co.id |
Grafik k2 (pembebanan lebih) sebagai fungsi dari suhu-kitar dengan
berbagai t (lamanya pembebanan) sebagai parameter untuk berbagai
k1 (pembebanan kurang)

t=2 t=4

www.pln.co.id |
Grafik k2 (pembebanan lebih) sebagai fungsi dari suhu-kitar dengan
berbagai t (lamanya pembebanan) sebagai parameter untuk berbagai
k1 (pembebanan kurang)

t=6 t=8

www.pln.co.id |
Grafik k2 (pembebanan lebih) sebagai fungsi dari suhu-kitar dengan
berbagai t (lamanya pembebanan) sebagai parameter untuk berbagai
k1 (pembebanan kurang)

t = 12 t = 24

www.pln.co.id |
TRANSFORMATOR ONAN DAN ONAF :  A = 24 C
NILAI – NILAI K2 UNTUK NILAI-NILAI K1 DAN T YANG DITENTUKAN
K1
0,25 0,50 0,70 0,80 0,90 1,00
t

0,5 + 2.00 1.87 1.76 1.59 -


1 1.84 1.76 1.64 1.56 1.40 -
2 1.55 1.49 1.42 1.35 1.22 -
4 1.31 1.27 1.23 1.19 1.10 -
6 1.20 1.17 1.14 1.11 1.05 -
8 1.13 1.12 1.10 1.08 1.03 -
12 1.06 1.05 1.04 1.03 1.00 -
24 0.965 0.965 0.965 0.965 0,965 -

www.pln.co.id |
TRANSFORMATOR ONAN DAN ONAF :  A = 27 C
NILAI – NILAI K2 UNTUK NILAI-NILAI K1 DAN T YANG DITENTUKAN
K1
0,25 0,50 0,70 0,80 0,90 1,00
T

0,5 + 1.96 1.83 1.71 1.49 -


1 1.81 1.72 1.60 1.51 1.30 -
2 1.52 1.45 1.38 1.31 1.13 -
4 1.28 1.24 1.20 1.15 1.04 -
6 1.17 1.125 1.12 1.08 1.00 -
8 1.11 1.09 1.07 1.04 0.99 -
12 1.04 1.03 1.02 1.00 0.96 -
24 0.94 0.94 0.94 0.94 0.94 -

www.pln.co.id |
JTM

ARRESTER
FCO
PROSEDUR TEKNIS
PENGOPERASIAN
PERALATAN
TRAFO

SAKLAR
UTAMA

NH FUSE

SALURAN JURUSAN

www.pln.co.id |
PERSIAPAN PENGOPERASIAN
1. Membaca dan memahami prinsip gardu distribusi dan sistem
jaringan tegangan menengah
2. Mampu berkomunikasi dengan pengatur / posko untuk
pengoperasian instalasi kubikel tm
3. Menyusun rencana kerja yang berisi langkah-langkah
pelaksanaan pekerjaan
4. Menyiapkan alat kerja, alat K3 / K2 dan alat bantu yang
diperlukan dan dalam kondisi siap pakai dan aman
5. Menghubungi pihak-pihak yang berwenang untuk memastikan
bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektip dengan
pihak-pihak terkait
www.pln.co.id |
1. M
PROSEDUR PEMADAMAN SEBELUM
PEMELIHARAAN

1. Kurangi beban trafo


2. Buka FCO
3. Hubungkan kabel pentanahan yang sudah dihubungkan ke
elektrode pentanahan
4. Buka kabel / kawat yang terhubung pada terminal / bushing sisi
TR dan TM.
5. Kabel / kawat yang sudah terlepas hubungkan jadi satu dan
tersambung pada kabel pentanahan
6. Lakukan pemeliharaan gardu

www.pln.co.id |
1. K
PROSEDUR PENGOPERASIAN KEMBALI
GARDU SESUDAH PEMELIHARAAN

1. Pasang kembali kabel/kawat pada terminal / bushing Trafo


2. Lepaskan kawat pentanahan
3. Periksa keadaan disekitar trafo
4. Laporkan kepada pihak yang yang berwenang untuk pengoperasian kembali
5. Masukkan FCO
6. Ukur tegangan sisi TR, pastikan bahwa penyetelan sadapan benar
7. Operasikan saluran jurusan nh fuse, menyusul kemudian saklar utama

www.pln.co.id | 1. P
PENGOPERASIAN GARDU DISTRIBUSI
PASANGAN LUAR UNTUK PEMELIHARAAN
Pemutus
Pemutus beban (PMB)
beban 3
2 3 1 2
(PMB) 1

PMS PMS PMS PMS PMS PMS

Saklar Utama

Saklar
Utama

NH fuse
NH Fusi
Saluran Jurusan

www.pln.co.id |
PERSIAPAN PENGOPERASIAN
1. Membaca dan memahami prinsip kerja gardu distribusi dan sistem
JTM
2. Mampu berkomunikasi dengan pengatur / posko
3. Menyusun rencana kerja
4. Menyiapkan alat kerja, alat K3 / K2 dan alat bantu
5. Menghubungi pihak-pihak yang berwenang untuk memastikan bahwa
pekerjaan telah dikoordinasikan

www.pln.co.id |
1. M
PROSEDUR PEMADAMAN SEBELUM
PEMELIHARAAN

1. Buka pemutus beban ( PMB ) 3


2. Masukkan pemisah bumi (PMS ) 3
3. Buka seluruh NH fuse
4. Lakukan pemeliharaan

www.pln.co.id | 1. B
u
PROSEDUR PENGOPERASIAN KEMBALI
SESUDAH PEMELIHARAAN

1. Buka pemutus beban ( PMB ) 3


2. Masukkan pemisah bumi (PMS ) 3
3. Buka seluruh NH fuse
4. Lakukan pemeliharaan

www.pln.co.id | 1. P
e
PENGOPERASIAN GARDU INDUK 20 KV
UNTUK PEMELIHARAAN

1250 A 630 A 630 A

GFD GFD GFD

Rele & Rele & Rele &


Pengukuran Pengukuran Pengukuran

www.pln.co.id |
PERSIAPAN PENGOPERASIAN

1. Membaca dan memahami prinsip kubikel dan sistem JTM


2. Mampu berkomunikasi dengan pengatur / posko
3. Menyusun rencana kerja
4. Menyiapkan alat kerja, alat K3 / K2 dan alat bantu
5. Menghubungi pihak-pihak yang berwenang
6. Memastikan bahwa surat perintah kerja dapat dilaksanakan sesuai SOP
7. Memahami dan dapat melaksanakan prosedur dan peraturan K3 / K2

www.pln.co.id | 1. M
PROSEDUR PEMADAMAN SEBELUM
PEMELIHARAAN

1. Buka PMT penyulang


2. Pastikan bahwa Amper meter menunjukkan angka nol
3. Periksa kabel penyulang tidak bertegangan
4. Bebaskan PMT dari kontaknya dengan Busbar dan kabel penyulang,
dengan cara membuka PMS sisi masuk dan sisi keluar PMT atau
menarik PMT secara mekanis melepaskan kontaknya dengan busbar
dan kabel penyulang
5. Masukkan PMS pentanahan

www.pln.co.id |
1. B
PROSEDUR PENGOPERASIAN KEMBALI
SESUDAH PEMELIHARAAN
1. Memeriksa hasil pengujian relai dan instalasi
2. Menyatakan kepada pengatur bahwa kubikel dalam kondisi aman untuk diisi tegangan
3. Masukkan kembali kontak PMT dengan Busbar dan Kabel Penyulang
4. Buka PMS pentanahan
5. Masukkan PMT dan yakinkan tegangan sudah masuk
6. Memeriksa urutan fase R , S , T
7. Memeriksa kerja alat ukur
8. Melaporkan pada pengatur
9. Membuat berita acara serah terima operasi yang berisi antara lain :
1. Kondisi peralatan
2. Posisi peralatan hubung
3. Temuan-temuan kelainan operasi
10. Membuat laporan pengoperasian

www.pln.co.id | 1. M
e
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

www.pln.co.id |
PEMELIHARAAN GARDU DISTRIBUSI
PENGERTIAN
Kegiatan yang meliputi rangkaian tahapan kerja
mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga
pengendalian dan evaluasi pekerjaan pemeliharaan
instalasi dan sistem distribusi yang dilakukan secara
terjadwal (schedul) ataupun tanpa jadual

www.pln.co.id |T
U
TUJUAN PEMELIHARAAN

* Aman ( safe) bagi manusia dan lingkungannya.


* Andal (Reable).
* Kesiapan (Avaibility) tinggi.
* Unjuk kerja (Performance) baik.
* Umur (Live Time) sesuai desain.
* Waktu pemeliharaan (Down time) Efektif.
* Biaya pemeliharaan (Cost) Efisien / Ekonomis

www.pln.co.id |
*
Pemeliharaan yang baik perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut
• Sistem Pemeliharaan harus direncanakan dengan baik
• Memakai bahan / peralatan sesuai standar
• Sistem distribusi yang baru di bangun harus diperiksa secara teliti,
• Staf / petugas pemeliharaan harus terlatih dengan baik dan jumlahnya
memadai
• Mempunyai peralatan kerja yang memadai
• Mempunyai buku / brosur peralatan pabrik pembuat peralatan
• Gambar (peta) dan catatan pelaksanaan pemeliharaan dibuat dan di
pelihara
• Jadwal yang telah dibuat sebaiknya dibahas ulang untuk melihat
kemungkinan penyempurnaan
• Harus diamati tindakan pengamanan dalam pelaksanaan pemeliharaan
dan gunakan peralatan keselamatan kerja

www.pln.co.id | Si
MACAM - MACAM PEMELIHARAAN

• Pemeliharaan Rutin
• Pemeliharaan Korektif
• Pemeliharaan Darurat

www.pln.co.id |
B
Pemeliharaan Rutin

• Pemeriksaan / inspeksi rutin


• Pemeliharaan rutin
• Pemeriksaan prediktif
• Perbaikan / penggantian peralatan
• Perubahan / penyempurnaan jaringan

www.pln.co.id |M
A
Pemeliharaan Rutin

• Pemeliharaan dengan maksud untuk memperbaiki


kerusakan hingga kembali kepada kondisi / kapasitas
semula
• Perbaikan untuk meningkatkan / penyempurnaan jaringan
dengan cara mengganti / mengubah jaringan agar dicapai
daya guna atau keandalan yang lebih baik dengan tidak
mengubah kapasitas semula.

www.pln.co.id | Pe
me
Pemeliharaan Korektif

• Pemeliharaan dengan maksud untuk memperbaiki


kerusakan hingga kembali kepada kondisi / kapasitas
semula
• Perbaikan untuk meningkatkan / penyempurnaan jaringan
dengan cara mengganti / mengubah jaringan agar dicapai
daya guna atau keandalan yang lebih baik dengan tidak
mengubah kapasitas semula.

www.pln.co.id | Pe
me
Pemeliharaan Darurat

Pemeliharaan ini sifatnya mendadak, tidak terencana ini


akibat gangguan atau kerusakan atau hal-hal lain di luar
kemampuan kita sehingga perlu dilakukan pemeriksaan /
pengecekan perbaikan maupun penggantian peralatan,
tetapi masih dalam kurun waktu pemeliharaan

www.pln.co.id | Pe
me
JADWAL PEMELIHARAAN

• Pemeliharaan Mingguan
• Pemeliharaan Bulanan
• Pemeliharaan Triwulan
• Pemeliharaan Semesteran
• Pemeliharaan Tahunan

www.pln.co.id | Pe
me
PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN
BEBAS TEGANGAN
• Pemeliharaan dengan metoda PDKB memang belum
dimungkinkan.
• Instalasi dilengkapi dengan sistem cadangan
• Jaringan yg akan dipelihara secara ekonomis tidak terlalu
mengguntungkan dan secara sosial tidak berdampak negatif.
• SDM dan sarana yg diperlukan untuk pemeliharaan dengan
PDKB belum tersedia.

www.pln.co.id |
P
PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN
BEBAS TEGANGAN
Keuntungannya
• Terjadinya kecelakaan terhadap sentuhan tegangan listrik dapat
dihindarkan.
• Pekerjaan dimungkinkan dapat dilaksanakan dengan kondisi cuaca
hujan.
• Peralatan kerja, alat bantu kerja dan peralatan K3 harganya lebih
murah.
• Beaya pekerjaan pemeliharaan lebih murah.
Kerugiaannya
• Akibat pemadaman berarti energi tidak tersalurkan / terjual menjadi
lebih besar sebanding dengan lamanya pekerjaan

www.pln.co.id |K
PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN
BEBAS TEGANGAN
Ketentuan bekerja pada keadaan tidak bertegangan

• Pelaksana pekerjaan harus mempunyai kompetensi yang dibutuhkan


• Petugas untuk pembebasan tegangan harus mempunyai surat tugas dari atasan yang
berwenang
• Perlengkapan listrik yang dikerjakan harus bebas dari tegangan
• Sarana pemutusan sirkit dipasang rambu peringatan
• Melaksanakan pemeriksaan tegangan untuk memastikan keadaan bebas tegangan
• Perlengkapan listrik yang dikerjakan harus dibumikan secara baik
• Mengunci peralatan yang mungkin dapat dimasukkan / dikeluarkan
• Bagian perlengkapan yang telah dibebaskan dari tegangan dan akan dibuang sisa
muatan listriknya, harus diperiksa secara teliti .

www.pln.co.id |K
PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN
BERTEGANGAN ( PDKB )
Pemeliharaan peralatan / perlengkapan jaringan distribusi ( TR / TM )
yang dilaksanakan dimana obyeknya dalam keadaan aktip bekerja atau
bertegangan
Contoh :
• Pemeriksaan rutin kondisi gardu yang sedang beroperasi
• Pengukuran beban dan tegangan gardu

www.pln.co.id |P
PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN
BERTEGANGAN ( PDKB )

Ketentuan bekerja pada keadaan bertegangan

• Petugas / pelaksana pekerjaan mempunyai kompetensi yang dibutuhkan


• Memiliki surat ijin kerja
• Dalam keadaan sehat, sadar, tidak mengantuk atau tidak dalam keadaan mabuk
• Saat bekerja harus berdiri pada tempat yang berisolasi dan andal
• Mempergunakan perkakas yang berisolasi dan andal
• Menggunakan perlengkapan badan yang sesuai
• Dilarang menyentuh perlengkapan listrik yang bertegangan dengan tangan telanjang
• Keadaan cuaca tidak mendung / hujan
• Dilarang bekerja di ruang dengan bahaya kebakaran / ledakan, lembab dan sangat panas

www.pln.co.id | K
TEGANGAN JARAK MINIMUM AMAN
( antara fasa dan bumi ) KERJA
DALAM KV DALAM cm
1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300

www.pln.co.id |
PELAPORAN PADA PEKERJAAN
PEMELIHARAAN

Fungsi pelaporan
• Menilai unjuk kerja jaringan, ranting / rayon dst.
• Mengetahui kondisi jaringan / gardu.
• Menentukan tindakan untuk memperbaiki kwalitas dan keandalan jaringan.
• Memperkirakan kebutuhan material dan biaya pemeliharaan.

www.pln.co.id | Fu
ng
PELAPORAN PADA PEKERJAAN
PEMELIHARAAN
Kejadian yang perlu dilaporkan
• Pemadaman
 Karena gangguan atau direncanakan.
 Jumlah pelanggan yang padam.
 Sebab pemadaman.
 Kwh yang tak tersalurkan.
 Pemakaian material untuk mengatasi gangguan.
• Prosedur pengamanan dalam pekerjaan pada instalasi tegangan tinggi.
• Pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan pemeliharaan.
• Pengoperasian kembali.

www.pln.co.id |
K
Pemeliharaan Gardu Distribusi Pasangan Luar

Pemeliharaan Konstruksi Gardu Portal / Cantol


1. Membersihkan pekarangan.
2. Membersihkan dan mengecat tiang rangka penyangga / Cross Arm
pada trafo.
3. Pemeriksaan lampu penerangan, bila putus di ganti.
4. Merawat pagar pengaman.
5. Merawat papan peringatan / tanda peringatan.
6. Merawat Rak TR.
7. Merawat pipa saluran keluar kabel / Opstyg.

www.pln.co.id |
P
Pemeliharaan PHB – TR
Pemeliharaan peralatan listrik pada gardu Portal / Cantol
1. Memeriksa kondisi FCO
2. Memeriksa kondisi Trafo
3. Menguji tahanan isolasi Trafo
4. Menguji tahanan isolasi PHB-TR
5. Memeriksa kondisi saklar utama TR
6. Memeriksa kondisi NH fuse dan dudukannya
7. Memeriksa kondisi kabel penghubung trafo dengan PHB-TR dan terminalnya
8. Memeriksa kondisi kabel penghubung PHB-TR ke JTR ( Opstyg ) dan terminal
sambungannya
9. Menguji tahanan pentanahan netral sistem JTR dan peralatan

www.pln.co.id | Pe
m
Pemeliharaan PHB - TR

Jadwal Pemeliharaan Trafo Distribusi


BULANAN
Dilaksanakan dalam keadaan keadaan beroperasi, pekerjaan berupa
pemeriksaan visual dan pengukuran beban dan tegangan
TAHUNAN
Dilaksanakan dalam keadaan tidak bertegangan, berupa pemeriksaan
seperti pada pemeliharaan bulanan ditambah dengan pemeriksaan,
perawatan dan pengujian

www.pln.co.id |
J
Tabel pengencangan
Mur-baut bahan tembaga

DIAMATER ULIR ( mm ) TORSI ( Nm )


2.5 0.37
3 0.65
4 1.53
5 3
6 5.2
7 12
10 24
12 42
14 66
16 98
20 190
24 330
30 650

www.pln.co.id |
Pemeliharaan Pembumian

– Ada 2 (dua) macam pembumian pada PHB-TR


• Pembumian kerangka nilainya maksimal 1,7 ohm
• Pembumian penghantar netral nilainya 5 ohm
– Perbaikan Pembumian adalah perbaikan terhadap sambungannya dan
elektrodanya sendiri
– Nilai tahanan Pembumian yang melebihi ketentuan dapat diatasi dengan
cara :
– Menambah banyak elektrode yang ditanam,
– Memperdalam penanaman elektrode yang sudah ada
– Penggaraman lokasi penanaman elektrode.

www.pln.co.id | •
Pemeliharaan Pembumian
Prosedur pemeliharaan
1. Bebaskan tegangan
2. Pasang grounding lokal
3. Lepaskan pengawatan pentanahann dari peralatan yang di hubungkan ke tanah
4. Lepaskan kawat pentanahan dari elektroda pentanahan, dan bersihkan bagian atas
elektrodanya
5. Pengujian tahanan pentanahan
6. Bila nilainya masih sesuai dengan ketentuan periksa dan perbaiki sambungan-sambungan
kawat pentanahan
7. Bila nilainya melebihi batas maksimalnya pasanglah elektroda baru dengan jarak dua kali
panjang elektroda, dan hubungkan paralel dengan elektroda yang sudah ada atau lakukan
penggaraman
8. Pasang kembali kawat pentanahan pada elektroda dan peralatan yang dihubungkan dengan
pentanahan
9. Pasang kembali pentanahan ke peralatan yang ditanahakan
10. Lepaskan kembali grounding lokal
11. Masukkan tegangan

www.pln.co.id | P
Pemeliharaan PHB - TR

Kelainan pada saklar utama


• Sebagian atau seluruh alat kontak hangus akibat terjadi busur api
yang besar
• Sebagian atau seluruh alat kontak kotor akibat terjadi loss kontak
• Buka tutup alat kontak tidak serempak karena kerja alat
mekan\is sudah tidak benar lagi
• Tahanan isolasi sudah turun dibawah batas minimal karena
faktor usia atau kebanjiran

www.pln.co.id |
K
Pemeliharaan pelebur / fuse dan penjepitnya
Penyebab gangguan / kerusakan pada fuse dan penjepitnya
• Permukaan jepit (ground plate) dan alat kontak pelebur serta permukaan sepatu kabel
harus bersih dan dilapisi dengan vaselin jenis netral
• Seluruh permukaan alat kontak pelebur harus terhubung dengan penjepitnya
• Jenis sepatu kabel yang terhubung antara busbar, pelebur dan kabel jurusan harus
terbuat dari bahan yang sama dengan busbar dan kabel jurusan
• Ukuran sepatu kabel harus sesuai dengan ukuran kabel
• Luas permukaan sepatu kabel yang terhubung dengan busbar minimal sama dengan
penampang kabelnya.
• Luas penampang bagian dalam selongsong sepatu kabel minimal sama dengan
penampang kabelnya
• Pengencangan mur baut untuk menghubungkan sepatu kabel dengan busbas harus
disesuaikan

www.pln.co.id | Pe
n
Pemeliharaan alat ukur peralatan bantunya

• Alat ukur peralatan bantunya yang terpasang diperiksa


kondisi pengawatannya
• Alat ukur peralatan bantu yang terpasang di uji
ketelitiannya

www.pln.co.id | Ala
t
Prosedur pemeliharaan PHB-TR pada
gardu distribusi dalam keadaan
bertegangan
• Ukur dan catat beban dan tegangan pada saklar utama dan
saluran keluar
• Bandingkan hasil ukur arus pada amper meter di PHB-TR dengan
hasil pengukuran dengan tang amper meter
• Ukur dan catat suhu alat sambung – hubung pada saklar utama
dan fuse pengaman
• Amati dan catat adanya kelainan- kelaianan pada PHB-TR dalam
keadaan beroperasi

www.pln.co.id |
U
Prosedur pemeliharaan PHB-TR pada gardu distribusi dalam
keadaan bebas tegangan Gardu Pasangan Luar

JTM

ARRESTER FCO

TRAFO

PHB – TR SAKLAR UTAMA

NH FUSE

SALURAN
JURUSAN

www.pln.co.id |
Prosedur pemadaman sebelum
pemeliharaan
• Kurangi beban trafo, dengan cara melepas satu-persatu NH-fuse, bila
beban tidak terlalu besar
• Buka FCO
• Hubungkan kabel pentanahan yang sudah dihubungkan ke elektroda
pentanahan dimulai dari ke empat bushing trafo sisi tegangan rendah, lalu
ketiga bushing trafo sisi tegangan menengah
• Buka kabel / kawat yang terhubung pada terminal kabel masuk dan kabel
keluar
• Kabel / kawat yang sudah terlepas hubungkan jadi satu dan tersambung
pada kabel pentanahan
• Lakukan pemeriksaan kondisi PHB-TR
• Dari hasil kegiatan diatas diambil kesimpulan :

www.pln.co.id |K
Kondisi PHB-TR setelah Pemeriksaan

• PHB-TR dalam keadaan baik dan layak dioperasikan


• PHB-TR dalam keadaan kurang baik, perlu ada perbaikan
sebelum dioperasikan
• PHB-TR dalam keadaan rusak, perlu penggantian

www.pln.co.id | PH
B-
Langkah pemeliharaan PHB-TR
1. Gunakan perkakas kerja dan perlengkapan k3 sesuai dengan kebutuhan
2. Yakinkan PHB-TR sudah bebas tegangan
3. Buka saklar utama
4. Lepas seluruh nh fuse
5. Periksa kondisi dan kerja saklar utama
– Adanya kotoran pada terminal-terminalnya, bersihkan dengan menggunakan kain dan cairan
yang mudah menguap dan bila terlalu tebal gosok dengan sabut plastik hijau
– Adanya kotoran pada alat-alat kontak (saklar jenis terbuka) lakukan hal sama seperti di atas
– Adanya ketidak serempakan buka-tutup alat hubung saklar utama, perbaiki mekanisnya dan bila
perlu ganti dengan yang baru
– Ukur tahanan kontaknya, nilainya tidak boleh melebihi 100 micro ohm
– Ukur tahanan isolasi antara fasa-fasa dan fasa-body, nilai minimal tahanan isolasinya adalah
1.000 x tegangan kerja

www.pln.co.id | 1. G
u
Langkah pemeliharaan terhadap NH-Fuse
dan ground plate
1. Periksa kesesuaian nilai fuse terhadap ground platenya
2. Periksa kerapatan penjepit pisau nh fuse, setel kembali pernya
3. Adanya kotoran pada penjepit ground plate dan pisau NH fuse bersihkan dengan kuas
atau kain lap dan cairan yang mudah menguap
4. Adanya kotoran pada terminal ground plate lakukan hal yang sama seperti di atas
5. Ukur tahanan isolasi terminal masuk maupun keluar ground plate terhadap body
Catatan :
Nilai tahanan isolasi minimal = 1000 x tegangan kerja
6. Periksa kondisi busbar dan isolator dudukannya
7. Periksa kekencangan pengikatan mur-baut antara terminal masuk ground-plate NH-Fuse
dengan busbar
8. Oleskan vaseline netral pada penjepit dan pisau fuse

www.pln.co.id | 1.
Langkah pemeliharaan alat ukur peralatan
bantunya
1. Periksa pengawatan alat-alat ukur dan alat bantunya
2. Periksa kondisi alat-alat ukur dan alat bantunya yang terpasang
3. Periksa lampu test tegangan
4. Periksa lampu penerangan PHB-TR / gardu
5. Ukur nilai tahanan pentanahan kerangka PHB-TR dan netral TR trafo
6. Nilai tahanan pentanahan kerangka maksimal 1,7 ohm
7. Nilai tahanan pentanahan netral TR maksimal 5 ohm
8. Yakinkan pemeliharaan telah selesai dilakukan dan PHB-TR siap
dioperasikan kembali

www.pln.co.id | 1. P
Prosedur pengoperasian kembali PHB-TR
sesudah pemeliharaan

1. Pasang kembali kabel / kawat pada terminal sisi masuk dan sisi keluar
2. Lepaskan kawat pentanahan
3. Periksa keadaan disekitar trafo dan yakinkan PHB-TR aman dioperasikan
4. Laporkan kepada pihak yang berwenang untuk pengoperasian kembali, sampai jawaban izin
pengoperasian keluar
5. Masukkan FCO
6. Ukur tegangan dan urutan fasa sisi TR, pastikan bahwa besarnya tegangan dan urutan fasa sudah
benar
7. Masukkan saklar utama, amati adanya kelainan - kelainan
8. Ukur tegangan pada busbar TR, yakinkan besarnya tegangan fasa – netral maupun fasa – fasa benar
9. Operasikan saluran jurusan dengan cara :
• Untuk pelanggan umum : masukkan saklar utama, menyusul kemudian nh fuse satu persatu sambil
di test kemungkinan adanya hubung singkat pada saluran jurusan
• Untuk pelanggan 3 fasa : masukkan saluran NH fuse, sebelum saklar utama dimasukkan

www.pln.co.id | 1. P
a
Prosedur pemeliharaan PHB-TR pada gardu distribusi pasangan
dalam pada keadaan bebas tegangan

PEMUTUS PEMUTUS
BEBAN (PMB) BEBAN (PMB)

1 2 3 1 2 3

PMS PMS PMS PMS PMS PMS

SAKLAR UTAMA SAKLAR UTAMA

NH FUSE NH FUSE
SALURAN JURUSAN

www.pln.co.id |
Prosedur pemadaman sebelum
pemeliharaan
1. Buka pemutus beban (PMB) 3
2. Masukkan pemisah bumi (PMSs) 3
3. Buka seluruh NH-Fuse
4. Hubungkan kabel pentanahan yang sudah dihubungkan ke elektroda pentanahan
dimulai dari ke empat bushing trafo sisi tegangan rendah, lalu ketiga bushing trafo sisi
tegangan menengah
5. Buka kabel / kawat yang terhubung pada terminal kabel masuk dan kabel keluar
6. Kabel / kawat yang sudah terlepas hubungkan jadi satu dan tersambung pada kabel
pentanahan
7. Lakukan pemeriksaan kondisi PHB-TR
8. Dari hasil kegiatan diatas diambil kesimpulan :
• PHB-TR dalam keadaan baik dan layak dioperasikan
• PHB-TR dalam keadaan kurang baik, perlu ada perbaikan sebelum dioperasikan
• PHB-TR dalam keadaan rusak, perlu penggantian

www.pln.co.id | 1. B
u
Langkah pemeliharaan PHB-TR pada gardu distribusi
pasangan luar dalam keadaan tidak bertegangan

1. Gunakan perkakas kerja dan perlengkapan k3 sesuai dengan kebutuhan


2. Yakinkan PHB-TR sudah bebas tegangan
3. Buka saklar utama
4. Lepas seluruh nh fuse
5. Periksa kondisi dan kerja saklar utama
– Adanya kotoran pada terminal-terminalnya, bersihkan dengan menggunakan kain dan cairan yang mudah
menguap dan bila terlalu tebal gosok dengan sabut plastik hijau
– Adanya kotoran pada alat-alat kontak (saklar jenis terbuka) lakukan hal sama seperti di atas
– Adanya ketidak serempakan buka-tutup alat hubung saklar utama, perbaiki mekanisnya dan bila perlu
ganti dengan yang baru
– Ukur tahanan kontaknya, nilainya tidak boleh melebihi 100 micro ohm
– Ukur tahanan isolasi antara fasa-fasa dan fasa-body, nilai minimal tahanan isolasinya adalah 1.000 x
tegangan kerja

www.pln.co.id | 1. G
u
Langkah pemeliharaan terhadap NH-Fuse
dan ground plate
1. Periksa kesesuaian nilai fuse terhadap ground platenya
2. Periksa kerapatan penjepit pisau nh fuse, setel kembali pernya
3. Adanya kotoran pada penjepit ground plate dan pisau NH fuse bersihkan dengan kuas
atau kain lap dan cairan yang mudah menguap
4. Adanya kotoran pada terminal ground plate lakukan hal yang sama seperti di atas
5. Ukur tahanan isolasi terminal masuk maupun keluar ground plate terhadap body Catatan
Nilai tahanan isolasi minimal = 1000 x tegangan kerja
6. Periksa kondisi busbar dan isolator dudukannya
7. Periksa kekencangan pengikatan mur-baut antara terminal masuk ground-plate NH-Fuse
dengan busbar
8. Oleskan vaseline netral pada penjepit dan pisau fuse

www.pln.co.id | 1.
Langkah pemeliharaan alat ukur peralatan
bantunya
1. Periksa pengawatan alat-alat ukur dan alat bantunya
2. Periksa kondisi alat-alat ukur dan alat bantunya yang terpasang
3. Periksa lampu test tegangan
4. Periksa lampu penerangan PHB-TR / gardu
5. Ukur nilai tahanan pentanahan kerangka PHB-TR dan netral TR trafo
6. Nilai tahanan pentanahan kerangka maksimal 1,7 ohm
7. Nilai tahanan pentanahan netral TR maksimal 5 ohm
8. Yakinkan pemeliharaan telah selesai dilakukan dan PHB-TR siap
dioperasikan kembali

www.pln.co.id | 1. P
Prosedur pengoperasian kembali PHB-TR
sesudah pemeliharaan
1. Pasang kembali kabel / kawat pada terminal sisi masuk maupun keluar
2. Periksa keadaan disekitar trafo dan yakinkan PHB-TRaman dioperasikan
3. Laporkan kepada pihak yang berwenang untuk pengoperasian kembali, sampai jawaban izin pengoperasian
keluar
4. Lepaskan PMS bumi (PMS) 3
5. Masukkan PMB 3
6. Ukur tegangan dan urutan fasa TR, pastikan bahwa besarnya tegangan dan urutan fasa sudah benar
7. Masukkan saklar utama, amati ada kelainan - kelainan
8. Ukur tegangan pada busbar TR, yakinkan besarnya tegangan fasa – netral maupun fasa – fasa benar
9. Operasikan saluran jurusan dengan cara :

• Untuk pelanggan umum : masukkan saklar utama, menyusul kemudian nh fuse satu persatu
sambil di test kemungkinan adanya hubung singkat pada saluran jurusan

• Untuk pelanggan 3 fasa : masukkan saluran nh fuse, sebelum saklar utama dimasukkan

www.pln.co.id | 1. P
a
Terima Kasih
1Ketentuan Ventilasi
Lubang ventlasi diberikan cukup pada dinding dikiri kanan PHB TR/TM dengan
luas ventilasi (jumlah) adalah 1/5 dari luas muka dinding. Karena luasnya, maka
perlu diperhatkan konstruksi ventilasi harus bersirip miring tap 10 cm (mencegah
masuknya percikan hujan). Pada keadaan khusus (untuk pencegahan masuknya binatang)
dapat saja dilengkapi kasa kawat baja. Pada gardu konsumen khusus yang dibangun
sebagai bagian konstruksi bangunan konsumen tersebut, harus diperhatikan ruang bebas
dan aliran angin yang diperlukan. Untuk kondisi tertentu dapat digunakan exhaust-fan
atau baling-baling ventlasi yang diletakkan di atap gardu.
2Ketentuan Ketinggian Muka Lantai
Ketinggian Muka lantai gardu ditentukan minimal 30 cm dari muka air tertnggi yang
mungkin terjadi. Penempatan gardu pada basement bangunan sebaiknya dihindari.

www.pln.co.id |
3 Konstruksi Instalasi Gardu Beton
• Instalasi Hubung 20 kV.
• Instalasi hubung yang terpasang harus sesuai dengan rangkaian yang diperlukan. Bentuk-
bentuk rangkaian yang dijumpai pada perlengkapan hubung tegangan menengah 20 kV gardu
distribusi pasangan dalam umum terdiri atas beberapa jenis kubikel :
• Kubikel Pemutus Beban – Load Break Switch (LBS)
• Kubikel Pemisah – Disconnecting Switch (DS). Jenis ini direkomendasikan tidak dipergunakan
lagi.
• Kubikel Pengaman Transformator – Tranformator Protection (TP) dengan saklar Load Break
Switch (LBS) dan Proteksi Arus Lebih jenis pengaman lebur.
• Kubikel sambungan pelanggan

www.pln.co.id |
• Pilihan penggunaan LBS, TP tergantung pada kebutuhan kelengkapan gardu distribusi tersebut.
• Sebagai peralatan proteksi dan switching gardu distribusi yang dicatu dari loop sistem Saluran
Kabel Tegangan Menengah (SKTM), lazimnya harus dilengkapi dengan PHB-TM dengan
susunan rangkaian sebagai berikut :
• LBS – LBS – TP 1.
• LBS – TP 2.
• LBS – LBS – PMT – SP 3.
• TP – LBS – LBS – PMT – SP 4.
• Pada Gardu Pelanggan Umum, peralatan switching SKTM sistem phi (π) dilengkapi 2 LBS.
Sedang pada sistem Antena, cukup dengan 1 LBS saja.
• Jumlah pengaman transformator (TP) harus disesuaikan dengan jumlah transformator yang
akan dipasangkan dalam gardu tersebut.

www.pln.co.id |
4 Konstruksi Penunjang (konstruksi mekanis)
Beberapa peralatan konstruksi penunjang diperlukan dengan jumlah di sesuaikan dengan
kebutuhan setempat, yaitu berupa.
• Kabel Tray harus terbuat dari bahan anti korosif galvanis untuk keperluan tiap-tiap 3 meter jalur kabel.
• Klem kabel untuk memperkuat dudukan kabel pada ikatan statis atau kabel tray terbuat dari kayu
(Support cable).
• U- bolt clamp
• Spice plate (plate bar)
• Collar(penjepit kabel) pada Rak TR/TM yang terbuat dari kayu.
• Dyna Bolt ukuran 10 mm² panjang 60 mm, 120 mm
• Insulatng bolt, baut dilapisi nilon, makrolon.
• Insulating slim, bahan bakelit, nilon, makrolon.
• Terminal hubung, plat dibawah sel TM.
• Clampping connector φ 9 mm, 13 mm, 17 mm.
• T- Connector (kuku macan) , unimog-clamp terbuat dari tembaga.
• Angle clamp connector (knee-konektor)
• Connecting blok terbuat dari tembaga
• Straight clamp connector

www.pln.co.id |

Anda mungkin juga menyukai