Apakah UPS itu ?

 Uninterruptible Power Supply (UPS)  Adalah perangkat yang biasanya

menggunakan backup sebagai catuan daya
alternative, untuk dapat memberikan
suplai daya yang tidak terganggu untuk
beban/peralatan yang terpasang.

3
 Fungsi UPS SYSTEM
1. Dapat memberikan energy listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik utama
2. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera menghidupkan genset sebagai pengganti listrik utama
3. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera melakukan backup data dan mengamankan system operasi
(OS) dengan melakukan shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama padam
4. Mengamankan system computer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu system computer baik
berupa kerusakan software, data maupun kerusakan hardware
5. UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input sehingga
tegangan output yang digunakan oleh system computer berupa tegangan yang stabil
6. UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri sehingga memudahkan pengguna untuk
mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap system
7. User friendly dan mudah dalam instalasi
8. Pengguna dapat melakukan kontrol UPS melalui jaringan LAN dengan menambahkan beberapa aksesoris yang
diperlukan
9. Dapat diintegrasikan dengan jaringan internet
10.Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan pengaturan perangkat lunak UPS management

4
 Komponen-komponen Utama UPS System
1. Baterai
2. Rectifier (penyearah)
3. Inverter

5
 Komponen-komponen Utama UPS System

 Battery adalah sebagai sumber

 Baterai
pengganti (backup) jika terjadi
gangguan pada sumber listrik
utama/blackout
 Jenis baterai yang digunakan
UPS umumnya berjenis lead-acid
atau jenis nikel-cadmium

6
 Komponen-komponen Utama UPS System

 Rectifier  Penyearah berfungsi untuk

mengubah arus AC menjadi arus
(penyearah) DC dari suplai listrik utama. Hal
ini berfungsi untuk pengisian
baterai

7
 Komponen-komponen Utama UPS System

 Inverter  Kebalikan dari penyearah,

inverter berfungsi untuk
mengubah arus DC dari
rectifier/baterai menjadi arus
AC. Hal ini dilakukan pada saat
rectifier/baterai pada UPS
digunakan untuk memberikan
tegangan ke computer.

8
AC UPS Systems

9
DC UPS Systems

10
Inverter Systems

11
PENGENALAN UPS SYSTEM

12
 AC UPS Systems

 3 Phase input
 Voltage : 3x200…..2x690 VAC
 Frequency : 50 or 60 Hz  4 Standard
 6-pulse thyristor-controlled rectifier DC Voltages  1 or 3 phase output IGBT-PWM
 Option : 12 pulse thyr-contr. Rectifier 110, 125, 220, or 400 controlled Inverter
 Option : oversized for higher charging VDC  Short circuit proof
current or DC-load  Lead Acid Type  Option : oversized inverter module to
 Float and boost charge  Nickel Cadmium Type interrupt bigger fuses

13
 DC UPS Systems

 3 Phase input
 Voltage 3x200…..3x690 VAC
 5 standard DC
 Frequency 50 or 60 Hz
Voltages
 6-pulse thyristor controlled rectifier
24, 48, 110
 Option : 12 pulse thyr. Contr. Rectifier
220 VDC
 Option : oversized for higher charging
 Lead acid type
current
 Nickel Cadmium type
 Float/boost and initial charge

14
 Inverter Systems

 1 or 3 phase output IGBT-PWM

controlled inverter
 4 standard DC Voltages  Short circuit proof inverter
110, 125, 220, or 400  Opt : oversized for inverter module to
VDC interrupt bigger fuses

15
 System Ratings
AC UPS System DC UPS System
Battery 110 125 220 400 Battery voltage 24 48 110 125 220
Voltage (VDC)
(VDC)
UPS Rating 5 5 5 120 Output current 200 100 50 50 25
(Kva) - - - - (A) - - - - -
Single phase 40 40 100 200 1200 1200 1200 1200 1200
PEW
UPS Rating 10 10 10 120
(Kva) - - - -
Three Phase 80 80 150 220
(PDW)

6 pulse rectifier 6 pulse configuration up to 1000

configuration for all ratings ADC

12 pulse rectifier 12 pulse configuration for ratings up

configuration is optional to 1000 A is optional

16
Higher ratings and other voltages available on request
DC Single Unit Configuration

17
DC Redundant System Configuration

18
AC Single Unit Configuration

19
AC Redundant System Configuration

20
 Features & Benefits Parallel/Redundant
System
Features Benefits
No master/slave system All systems can work as masters. Possible to switch individual
units OFF for service
Bus system for communication Two control cables between each unit

Priority control The system will stay in the highest possible operational mode.
The system will save battery capacity as long as enough energy
can be taken from the mains

Active load sharing Each unit takes the same percentage of the actual load

Up to nine units can be switched in parallel For redundancy or power increase

Masterlogic for parallel coordination Disabling of parallel communication if one unit is

disconnected/coupling switch open
Independent batteries for each unit Avoids the danger of a single battery acting as a common failure
point

21
AC Run Dual System Configuration

22
Diagram

23
 Batteries
Sealed Lead Acid Batteries Vented Lead Acid Batteries

 Medium lifetime  Long lifetime

 Tidak memerlukan topping up  Memerlukan topping up
 Low maintenance  Low/normal maintenance

Electrolyte (filled in liquid) untuk Lead Acid Batteries adalah Sulphuric Acid (caustic). Masing-masing cell
mempunyai nilai nominal voltagenya 2.0 VDC. Setiap cell-cell dikoneksasi secara seri untuk memenuhi
kebutuhan DC level.

24
 Batteries
Vented Nickel Cadmiun (Ni-Cd) Batteries

 Long lifetime
 High performance
 Low/normal maintenance

The “storage space” is specified by the Specific Capacity

Example : Capacity = 1000 Ah (Ampere hours)

The battery can supply 100 A for 10 hours

The alkaline electrolyte for Ni-Cd Batteries is a solution of Potassium Hydroxide (KOH) and Lithium
Hydroxide (LiOH) and is highly caustic.
Each cell has a normal voltage of 1.2 VDC
Cells must be connected in series to achieve the required DC level.

25
Battery Configurations Common Batteries

Hubungan arus pendek di DC sirkuit

dalam satu unit akan mempengaruhi
pada DC rangkaian unit kedua.

26
Battery Configurations Individual Batteries

Hubungan arus pendek di DC

sirkuit dalam satu unit tidak akan
mempengaruhi pada DC rangkaian
unit kedua.

27