UMUM
I-4. SERTIFIKAT
Instalasi yang sudah diperiksa dan diuji serta diuji coba
dengan hasil diberikan sertifikat.
Bila proses tersebut dilakukan oleh
dinamakan sertifiikasi pihak pertama.
Bila dilakukan oleh pihak
sertifiikasi pihak kedua.
pemilik
kontraktor
instalasi
maka
dinamakan
Lanjutan I-4.
Sertifikasi berdasarkan tingkat:
Internasonal
Regional
Nasional
Asosiasi
Perusahaan
Sertifikasi berdasarkan macam dan jenisnya:
Sertifikasi produk
Sertifikasi sistem manajemen mutu
Sertifiikasi personil
Sertifiikasi inspeksi
Sertifikasi uji dan kalibrasi
5
BAB II
LATAR BELAKANG
KOMISIONING
menunjang
terjadinya
kecelakaan/
10
12
BAB III
KETENTUAN KOMISIONING
Lanjutan III-1.
Pengujian sistem pembumian harus meliputi :
Pemeriksaan awal yang teliti terhadap bagian instalasi yang penting.
Pengukuran yang dapat menunjukkan keefektifan sistem pengaman
(antara lain pengukuran dan pengujian resistansi pembumian dan
berfungsinya alat pengaman GPAS gawai proteksi arus sisa dan
GPAL gawai proteksi arus lebih).
Pemeriksaan awal mengenai :
Kesesuaian ukuran penghantar fase dan pengaman arus lebih.
Luas penampang minimum penghantar
pengaman dan kesesuaian
pemasangannya.
Kontinuitas penghantar pengaman.
Apakah penghantar pengaman tidak terhubung dengan penghantar
fase.
Tanda pengenal penghantar nol dan penghantar pengaman.
Adanya penghantar pengaman dengan luas penampang yang cukup
dan telah terhubung sesuai ketentuan.
Apakah tegangan
pegenal peralatan
sesuai dengan tegangan
nominal jaringan. Demikian juga data pengenal lainnya.
14
Lanjutan III-1.
Instalasi listrik yang selesai dipasang, atau yang mengalami
perubahan, harus diperiksa dan diuji dahulu sebelum dialiri
listrik atau dioperasikan. Instalasi listrik dioperasikan hanya
setelah instalasi dinyatakan laik operasi oleh tim komisioning.
Pemeriksan dan pengujian instalasi listrik dilakukan antara lain
mengenai hal berikut :
Berbagai macam tanda pengenal dan papan peringatan
Perlengkapan listrik yang dipasang
Cara memasang perlengkapan listrik
Polaritas
Pembumian
Resistans isolasi
Kesinambungan sirkit
Fungsi pengamanan sistem instalasi listrik
Pemeriksaan dan pengujian disusul dengan uji coba.
15
III-2. ACUAN
Pemeriksa instalasi listrik harus mentaati ketentuan :
PUIL dan peraturan-peraturan lain sebagaimana disebut
dalam PUIL
UU no 1 tahun 1970
Peraturan bangunan nasional
Peraturan pemerintah RI tentang pengusahaan kelistrikan
Peraturan pemerintah RI tentang keselamatan kerja
Peraturan menteri pertambangan dan energi tentang izin
usaha kelistrikan
Peraturan menteri pertambangan dan energi tentang
standar nasional indonesia (SNI)
Peraturan lainnya mengenai kelistrikan dan usaha
penunjangnya
Dokumen kontrak
16
17
18
III-6. PEMELIHARAAN
Karena instalasi mengalami aus, penuaan atau
kerusakan yang akan mengganggu instalasi jika
dibiarkan, secara berkala instalasi harus diperiksa
dan diperbaiki, dan bagian yang aus, rusak atau
mengalami penuaan diganti.
Perlengkapan tertentu seperti relai, kontaktor yang
bagiannya lebih cepat terganggu bekerjanya karena
mengalami aus, penuaan atau kerusakan, harus
secara berkala diperiksa dan dicoba, baik segi
mekanis maupun listriknya.
20
22
Lanjutan III-8.
Pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik domestik dan
non domestik dengan daya sampai 199 kVA dan penerbitan
sertifikasi laik operasi dilakukan oleh konsuil.
Sertifikat laik operasi dikeluarkan setelah instalasi listrik
diperiksa dan diuji dengan hasil baik.
Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian instalasi di atas
199 kVA tegangan rendah dan tegangan tinggi dilakukan
oleh instansi lain yang netral.
Catatan :
1.Direktorat
Jendral
Pembinaan
Pengawasan
Ketenagakerjaan, sesuai sesuai peraturan perundangundangan terkait K3 Listrik melakukan pemeriksaan
instalasi listrik penerangan dan tenaga yang merupakan
obyek pengawasan di bidang K3 Listrik, dimana tenaga
kerja melakukan kegiatannya.
23
Lanjutan III-8.
1.Direktorat Jendral Listrik dan Pengembangan Energi,
sesuai peraturan perundang-undangan di bidang
ketenagalistrikan, menetapkan sistem standardisasi dan
sertifikasi di bidang ketenagalistrikan, termasuk
diantaranya sertifikasi tenaga ahli/teknisi dan sertifikasi
instalasi listrik domestik dan non domestik. Untuk instalasi
non domestik telah ditunjuk 15 perusahaan pemeriksa.
Pemeriksa/penguji (Inspektor)
.Orang yang diserahi tanggung jawab atas semua pekerjaan
pemeriksaan instalasi listrik harus ahli (memiliki sertifikat
kompetensi) dibidang kelistrikan, memahami peraturan
perlistrikan, menguasai pekerjaan memasang instalasi
listrik, dan memiliki izin bekerja dari instansi yang
berwenang.
24
Lanjutan III-8.
Penguji harus mampu menjaga keselamatan dirinya dan juga
orang lain di dekat tempat pengujian.
Sikap dan tindakan pengujian yang harus dilakukan oleh
seorang penguji mencakup diantaranya hal-hal sebagai
berikut:
1. Meyakini bahwa tindakan keselamatan dan pengamanan
dipatuhi.
2. Mempunyai pemahaman tentang instalasi bagaimana
rancangannya dan bagaimana pemasangannya.
3. Meyakini bahwa instrumen uji yang akan digunakan
memenuhi standar yang ditentukan dan masih mempunyai
tanda lulus kalibrasi untuk menjamin ketelitiannya.
4. Memeriksa bahwa penghantar uji yang akan dipakai dalam
keadaan baik perlu diproteksi oleh pengaman lebur.
25
Lanjutan III-8.
Data yang diperlukan penguji
Penguji demikian pula pengguna instalasi harus memperoleh
data yang jelas tentang instalasi dan bagaimana melaksanakan
fungsi tersebut.
Data yang diperlukan oleh seorang pemeriksa/penguji diuraikan
di pelaksanaan.
Instrumen uji yang diperlukan :
Ohmeter resistansi rendah
Pengukur resistansi isolasi
Pengukur impedans lingkar gangguan bumi
Penguji GPAS
Pengukur resistansi elektroda bumi
Penguji tegangan terpasang
Relay tester
26
Lanjutan III-8.
Persyaratan instrumen uji :
Harus disimpan dengan baik dan selalu selalu dalam
keadaan siap pakai.
Secara berkala harus dikalibrasi agar ketelitian yang
disyaratkan dipenuhi
Bila cacat karena perlakuan mekanis yang kasar, harus diuji
ulang
Harus diperiksa setiap 2 tahun bagi instrumen yang jarang
digunakan.
Harus diperiksa setiap tahun bagi instrumen yang sering
dipakai.
Untuk instrumen digital persyaratan ketelitian 5%.
Untuk instrumen analog persyaratan ketelitian 2% dari
kisar skala penuh sehingga terpenuhi ketelitian 5%.
27
BAB IV
PELAKSANA KOMISIONING
INSTALASI PEMANFAAT
IV-1. UMUM
Instalasi pemannfaat listrik mencakup :
Instalasi domestik
Instalasi gedung/bangunan: kantor, mall, laboratorium
Instalasi industri termasuk instalasi listrik di pusat-pusat
pembangkit yang disuplai oleh trafo pemakaian sendiri
Instalasi listrik lainnya, di mana listrik dimanfaatkan
Dokumen yang harus disiapkan oleh kontraktor dan pemasok/pabrik
peralatan:
Dokumen kontrak, termasuk spesifikasi dan garansi
Daftar material/peralatan, spesifikasi dan sertifikat uji
Gambar teknik pemasangan dan dan data instalasi
Gambar situasi dan berbagai gambar/diagram instalasi (as built
drawing)
Perhitungan arus, susut tegangan
Instruksi atau buku petunjuk pengoperasian, inspeksi dan
pemeliharaan
Instruksi perakitan atau pembongkaran dari peralatan
28
Lanjutan IV-1.
Instruksi tentang keselamatan
Daftar suku cadang sesuai kontrak
Buku standar terkait peralatan
Buku petunjuk pabrikan, tabel atau kurva tentang peralatan
Jadwal komisioning
Prosedur pengujian
Laporan pengujian pabrik
Hasil pemeriksaan, pengujian dan pengukuran oleh
kontraktor/pabrikan dan evaluasinya
Kontraktor harus menyiapkan petugas untuk mendampingi
penguji ldan membantu kelancaran pelaksanaan komisioning.
Tim komisioning datang ke lapangan untuk melaksanakan
pemeriksaan dan pengujian dengan berpedoman pada borang
pengujian yang sudah baku.
29
Lanjutan IV-1.
Kontraktor bersama pemilik instalasi bersedia menyaksikan
pelaksanaan komisioning dan bersedia membubuhkan tanda
tangan pada borang pengujian komisioning.
Komsioning diilaksanakan dalam beberapa tahap kegiatan
meliputi pemeriksaan/inspeksi dan pengujian yaitu :
Inspeksi dan pemeriksaan pendahuluan
Uji individual
Uji sub sistem
Uji sistem
Hasil pemeriksaan dan pengujian dituangkan dalam borang
komisioning.
Penguji membubuhkan tanda tangan pada borang
sudah diisi dan disepakati isinya.
yang
30
Lanjutan IV-1.
Tim komisioning melakukan evaluasi atas gambar instalasi
dan borang yang telah diisi dan ditandatangani. Selanjutnya
tim memberi penilaian apakah instalasi layak atau tidak diberi
sertifikat.
Bila diperlukan diadakan rapat
komisioning, kontraktor dan pemilik.
gabungan
antara
tim
yang
31
32
33
34
dan
pengujian
JENIS INSTALASI
WAKTU
Rumah Tinggal
5 Tahun
Bangunan Komersial
5 Tahun
Bangunan Industri
3 Tahun
Sekolah
5 Tahun
Rumah Sakit
5 Tahun
Komplek Hiburan
1 Tahun
Agro Bisnis
3 Tahun
Penerangan Darurat
3 Tahun
Sistem Alarm
Kebakaran
1 Tahun
Instalasi Sementara
3 Bulan
berkala
35