Anda di halaman 1dari 8

Karya Seni Tentang Global Warming

Yang Paling Unik Dan Mengagumkan


ANEH UNIK FRIDAY, JUNE 30, 2017

Selain Krisis Ekonomi, Perang dan Terorisme, salah satu masalah terbesar yang
dihadapi oleh dunia saat ini adalah adanya pemanasan suhu bumi secara global atau
yang biasa disebut Global Warming. Meski tak banyak orang sadar benar tentang
bahaya global warming, sebenarnya dampak dari global sudah bisa kita rasakan saat
ini. Beberapa efek tersebut diantaranya adalah cuaca yang semakin tak menentu dan
juga makin tingginya permukaan air laut di dunia ini. Naiknya air laut juga berarti
penurunan jumlah air tawar yang ada di darat. Di sinilah bahaya yang sebenarnya,
karena air tawar bagi bumi sama seperti darah dalam tubuh. Airlah yang membuat
bumi tetap hidup dan bisa ditinggali manusia. Jika air semakin menghilang itu sama
saja artinya dengan kematian bumi yang kian mendekat. Dan kalau bumi sampai
mati, maka itu artinya segala makhluk hidup yang ada di dalamnya termasuk
manusia juga akan bernasip sama.

Karena itu didorong oleh kesadaran tentang bahaya laten dari global warming ini.
Banyak orang diseluruh penjuru dunia ini telah melakukan pergerakan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat dunia tentang bahaya pemanasan global.
Kampanye anti pemanasan global ini beberapa diantaranya adalah dengan cara
mengadakan acara untuk memperingati global warming seperti Eart Hour, atau
sekedar festival-festival dengan tema global warming. Tapi selain cara yang umum
seperti dua contoh tadi, adapula cara yang cukup menarik yaitu dengan
menggunakan media seni, sebagai bahasa untuk menggugah kesadaran orang
terhadap bahaya global warming. Karya seni hasil karya para seniman dunia ini juga
tak sekedar menggugah kesadaran masyarakat, namun beberapa diantaranya juga
terlihat sangat indah dan mengagumkan.

Nah karya-karya seni tentang global warming tak biasa inilah yang kali ini
akan anehdidunia.combagi kisahnya dalam, "Karya Seni Tentang Global
Warming Yang Paling Unik Dan Mengagumkan" versi anehdidunia.com
Titled Support

"Bagaikan bom waktu yang sedang berdetak dan tinggal menunggu waktu untuk
meledak" itulah ungkapan seniman asak Italia, Lorenzo Quinn, saat ditanya tentang
apa itu Global Warming. Sayangnya menurut Lorenzo, meski Global Warming kini
bagai bom yang tengah menunggu untuk meledak, masih bayak orang yang tak
menyadarinya, terutama generasi muda saat ini. Karena itu saat ia diminta untuk
menjadi salah satu seniman yang menyumbang karyanya untuk Festival seni
Biennale, di Venisia tahun 2017 ini. Lorenzo langsung terfikirkan untuk membuat
sebuah patung tangan unik di atas kanal laut Venisia.

Patung yang ia namai Titled Support, tersebut dibangun di atas kanal air yang ada di
Hotel Sagredo, di Venisia. Seperti yang kita tahu Venisia merupakan kota terapung
yang hampir seluruh daratanya tertutup oleh air. Lorenzo sendiri mengungkapkan
kalau karya ini merupakan pesan pada generasi muda tentang bahaya Global
Warming yang akan menghancurkan masa depan manusia. Lorenzo mendesain dua
patung tangan tersebut secara berbeda untuk menggambarkan dua sisi manusia yang
bisa menjadi penghacur dunia atau penyelamat dunia. Lorenzo berharap generasi
muda yang melihat karyanya ini, bisa paham bahwa masa depan dunia ada di tangan
mereka, mau di selamatkan atau justru dihancurkan, semuanya ada di tangan
manusia.

Melted Men

Pada tahun 2009 yang lalu seorang seniman asal Brazil, Nele Azevedo mengukir
setidaknya 1.000 patung manusia es dan menempatkanya di tangga yang ada di
Gendarmenmarkt Square Berlin untuk mengingatkan orang tentang bahaya
pemanasan global yang sedang terjadi. Patung-patung es ini sendiri sebenarnya
merupakan bagian dari Festival Queens di Irlandia Utara, yang disenggarakan tiap
tahun untuk mengingatkan orang tentang es yang terus mencari di Greenland dan
Antartika.

Karena itu setiap tahunya Nele Azevedo bersama timnya selalu memasang patung es
di kota-kota yang ada seluruh penjuru dunia, untuk menyebarkan pesan bahwa
perubahan iklim tengah menimpa dunia. Dengan menggunakan patung es Azevedom
ingin menggambarkan kalau mencairnya es di Greenland dan Antartika tak hanya
mengancam kehidupan satwa yang ada di sana, namun juga bisa membahayakan
manusia di seluruh dunia.

Un Cadeau pour la Terre and Biome


Salah satu Bank di Seine Paris, membangun sebuah struktur raksasa berbahan metal
yang berbentuk Paus raksasa pada tahun 2015 yang lalu. Patung ini sendiri dibangun
untuk mengingatkan dunia bahwa global warming telah mendorong punahnya
spesies langka di bumi ini. Menurut perwakilan bank, meski manusia belum begitu
merasakan efek dari global warmiing, namun satwa-satwa didunia ini sudah
merasakanya dan bahkan menderita akibat pemansan global yang terjadi. Sayangnya
meski begitu belum ada aksi nyata yang benar-benar berusaha mengatasi masalah
pelik ini.

Karena itu untuk mengingatkan tentang masalah serius yang sedang di hadapi oleh
seluruh satwa di dunia ini, Bank tersebut kemudian membangun sebuah patung
metal raksasa yang mereka beri nama "Un Cadeau pour la Terre and Biome" atau
dalam bahasa Indonesia berarti "Kado kecil untuk bumi dan Biome." Kata Biome
sendiri dalam bahasa Perancis berati Biota laut raksasa, yang menjadi simbol dari
karya seni ini. Dengan memajang patung raksasa ini di tempat umum, pihak bank
Siene berharap orang yang kebetulan lewat akan melihat dan kemudian sadar bahwa
banyak satwa langka didunia ini yang sedang terancam kepunahan.

No One Can Save Us Now


Mojoko dan Eric Foenander merupakan seniman muda asal Singapura yang pada
tahun 2012 yang lalu membuat sebuah karya seni unik yang dipasang di halaman
Museum Seni Singapura. Karya seni tersebut berbentu patung Supermen yang
sedang meleleh. Patung berukuran cukup besar tersebut di beri nama "No One Can
Save Us Now" yang berarti "Tak ada yang bisa menyelamatkan kita sekarang"
merupakan sebuah patung dengan sindiran satir pada manusia bahwa bahkan
makhluk super seperti Superman sekalipun tak akan bisa menyelamatkan kita dari
global warming.

Dua seniman muda Singapura ini, berharap orang bisa mulai mengeri bahwa global
warming merupakan ancaman yang nyata bagi dunia, yang bahkan bisa melelehkan
seorang superhero macam superman. Dan kalau superman saja bisa meleleh apalagi
manusia yang tak punya kekuatan super. Dengan karua seni ini keduanya juga
berharap orang akan lebih memperhatikan apa yang terjadi di dunia yang mereka
tinggali sebelum semuanya terlambat.

Waiting for Climate Change


Cara seorang seniman bernama Isaac Cordal dalam mengkampanyekan global
warming bisa dibilang unik sekaligus provokatif. Berbeda dengan seniman lain yang
biasanya menyorot perubahan yang terjadi di alam, seniman asal Spanyol ini justru
menyorot peran kaum kapitalis dalam cepatnya laju global warming yang sekarang
sedang terjadi. Lewat sebuah seri cerita yang ia beri judul "Waiting for Climate
Change" (Menanti Perubahan Iklim), Isaac coba menyindir kaum kapitalis dengan
menggunakan patung-patung kecil buatanya. Lewat patung-patung ini Isaac
merangkai sebuah cerita yang membahas isu-isu politik yang berhubungan dengan
global warming.

Namun cerita sindiran ini tak ditampilkan Isaac secara biasa, karena ia membuat
setiap set dari cerita ini dengan latar belakang dunia yang telah terendam air. Hal ini
dimaksudkan Isaac untuk memberikan gambaran tentang apa yang terjadi didunia
ini, dimana para pemimpin dunia seolah acuh dengan adanya pemanasan global dan
terus sibuk dengan urusan kelompok mereka sendiri. Dalam karyanya ini ia berusaha
menunjukan bahwa lampanya respon dari para pemimpin dunia akan berdampak
fatal pada masa depan dunia.

Sahabat anehdidunia.com itulah beberapa karya seni paling menakjubkan yang


bercerita tentang global warming. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan
memberikan kesadaran tentang bahaya global warmin yang sedang melanda dunia
saat ini.

Referensi:

http//www.oddee.com/item_100100.aspx

Anda mungkin juga menyukai