Oleh :
RICHARDO
NIM : 19067066
Nama : Richardo
NIM : 19067066
Dapartemen : Teknik Mesin
Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin
Menyetujui
Afrizal Nurfi
Mengetahui
Afrizal Nurfi
i
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Richardo
NIM : 19067066
Dapartemen : Teknik Mesin
Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin
Dosen Pembimbing
NIP.196308041986031002
NIP. 197412122003121002
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.
Kerja Praktek yang berjudul ” Sistem Minyak Tekan (System Hyudrolic) Pada
PLTA Batang Agam” sengaja ditulis dengan maksud untuk memenuhi sebagian
persyaratan akademik untuk menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan di Politeknik
Negeri Padang.
Dalam tahap penyelesaiannya, penulis telah banyak mendapat bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak sehingga laporan Praktek Kerja Lapangan ini
dapat diselesaikan. Untuk itu, izinkan penulis menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan mendukung setiap langkah
yang penulis tempuh dalam Pendidikan.
2. Bapak Drs. Purwantono, M.Pd selaku Ketua Jurusan Mesin di
Universitas Negeri Padang
3. Bapak Rifelino, S.Pd, MT selaku dosen pembimbing Praktek Kerja
Lapangan.
5. Bapak Afrizal Nurfi selaku supervisor pemeliharaaan PLTA Batang
Agam.
6. Bapak Afrizal Nurfi selaku pembimbing lapangan yang telah
memberikan arahan dan bantuan selama penulis menjalani kerja praktek.
7. Seluruh staf dan pekerja di PT. PLN (Persero) Unit PLTA Batang Agam
8. Rekan-rekan PKL di PT. PLN (Persero) Unit PLTA Batang Agam serta
rekan-rekan Jurusan Teknik Mesin.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan laporan
Kerja Praktek ini.
Richardo
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................v
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat................................................................................................2
1.4 Masalah................................................................................................2
BAB II
iv
Agam ................................................................................................17
BAB III
TEORI DASAR
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................40
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
lokasi.
Untuk memenuhi hal tersebut, maka dipilihlah tempat PKL di PT. PLN
(Persero) Unit PLTA Batang Agam. Dipilihnya tempat Kerja Praktik ini karena
sesuai dengan program keahlian dan ilmu-ilmu yang telah didapat selama di
bangku perkuliahan, bahkan masih banyak ilmu-ilmu pengetahuan baru yang
perlu dipelajari.
1
1.2 Tujuan PKL
Secara umum Praktik Kerja Lapangan bertujuan untuk mengenalkan
penulis kepada dunia kerja di perusahaan dan mengaplikasikan teori yang
diperoleh di bangku kuliah terhadap kenyataan yang ada di lapangan. Secara
khusus, Praktik Kerja Lapangan bertujuan :
1.3 Manfaat
Dengan mengetahui pemeliharaan Turbin pada PLTA Batang Agama
maka dapat dilakukan penyelesaian dari masalah tersebut dan mencegah
kemungkinan terjadinya kesalahan yang sama sehingga dapat meningkatkan
kinerja dari alat tersebut dan juga meningkatkan produksi dari PT. PLN (Persero)
Unit PLTA Batang Agam.
1.4 Masalah
Dalam laporan PKL ini, penulis membatasi pembahasan pada sistem
minyak tekan (system hyudrolic) pada plta batang agam.
2
3.2.1 Pengamatan Lapangan
3.2.2 Wawancara
1. Hari pertama berupa perkenalan dengan staf dan pimpinan PT. PLN
(Persero) Unit PLTA Batang Agam.
2. Mengikuti kegiatan kerja harian dan pengambilan data dilaksanakan
kurang lebih 40 hari, yaitu mengumpulkan dari semua informasi tentang
topik yang diamati.
3. Konsultasi laporan dan menyusun laporan.
4.
3
1.7 Pelaksanaan Kegiatan PKL
Bentuk pelaksanaan kegiatan PKL di PT. PLN (Persero) Unit PLTA
Batang Agam dilaksanakan selama dua bulan dimulai dari tanggal 13 Juni 2022
sampai 24 Juli 2022. Setelah disetujui oleh dosen pembimbing, koordinator PKL
jurusan, dan ketua jurusan maka penerbitan surat permohonan PKL diajukan ke
Unit Pelayanan Teknis (UPT). Surat permohonan yang telah diterbitkan UPT
kemudian diantar ke UPK.
BAB II
4
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
5
1966 dengan kapasitas 10,5 MW, tetapi karena terjadinya pergolakan daerah,
rencana itu kembali mengalami hambatan.
Akhirnya Menteri Sutami berkesimpulan untuk melanjutkan proyek ini,
walaupun harus dikerjakan dengan alat-alat yang tradisional, agar proyek ini terus
berjalan lancar. Melihat adanya tanda-tanda lampu hijau ini, Ir. Januar Muin
merasa harga dirinya pulih. Kini ia akan dapat memimpin sebuah proyek besar
dalam ukuran besar di Sumatera Barat waktu itu. Untuk keperluan itulah pada
tahun 1970 sengaja didatangkan tim dari Lahmeyer International Consulta dari
Jerman Barat.
Tim tersebut meneliti kembali studi kemungkinan yang dibuat oleh
tenaga- tenaga proyek ini dan Universitas Andalas Padang. Dari hasil penelitian,
ternyata proyek tersebut secara tertulis dan ekonomis adalah memungkinkan dan
dengan dasar itulah proyek PLTA Batang Agam diteruskan pelaksanaannya
dengan bantuan pinjaman Asian Development Bank (ADB Manila) sebesar U$
7,1 Juta. Pembangunan proyek PLTA Batang Agam diteruskan, walaupun baru
akan dibangkitkan tenaga sebesar 10,5 MW, akan tetapi telah memperlihatkan
titik terang bagi daerah Sumatera Barat secara keseluruhan. Sehingga pada tanggal
28 Februari 1976 proyek tersebut rampung dikerjakan dan mulai dioperasikan
pada :
Turbin / Generator 1 tanggal 1 Maret 1976
Turbin / Generator 2 tanggal 8 Maret 1976
Turbin / Generator 3 tanggal 15 September 1982
gam membangkitkan tenaga listrik sebesar 10,5 MW yang disalurkan
dalam 4 feeder, yaitu :
Feeder I Bukittinggi
Feeder II Situjuh
Feeder III Payakumbuh Feeder IV Batu Hampar
6
terdapat pada PLTA Batang Agam :
2.2.1 Intake Weir (Pintu Air)
7
Gambar 2.3 Tunnel I
Tunnel I difungsikan sebagai penyaluran air dari intake weir
menuju ke sand trap (kolam pasir). Tunnel I dapat dilihat pada gambar
2.3. Terowongan ini berbentuk seperti leter U. perawatan yang dilakukan
pada tunnel I adalah pemeliharaan agar tunnel I tetap kokoh agar suplai air
ke sand trap tidak terganggu yang dimana sangat berpengaruh pada
kecukupan air untuk power house. Tunnel I memiliki panjang 175,5 m,
diameter sebesar 2,50 m dan kapastias terowongan sebesar 14 m3.
8
Sand trap ini memiliki luas sebesar 7.000 m 2 dengan volume 20.000 m 3
2.2.4 Tunnel II (Terowongan II)
Gambar 2. 5 Tunnel II
9
Daily pondage atau kolam tando berfungsi untuk menampung air
dari terowongan II yang kemudian di salurkan ke terowongan III.Kolam
tando memiliki luas sebesar 45.000 m2 dengan luas maksimum sebesar
113.000 m3 s/d elevasi 682,50 m dapat dilihat pada gambar 2.6. Perawatan
yang dilakukan pada kolam tando adalah perawatan pada Automatic Trash
Rake. ATR merupakan alat yang digunakan untuk mengambil sampah dari
filter outlet kolam tando yang dimana outlet kolam tando merupakan aliran
air masuk untuk suplai power house.
Bagian – bagian pondage (kolam tando) adalah sebagai berikut:
Inlet
Inlet berfungsi sebagai pemasukan air dari terowongan II yang
dimana air tersebut telah melalui kolam sand trap.
Spillway
Spillway berfungsi sebagai pelimpahan jika air kolam tando telah
maksimum dan sebagai penguras jika sewaktu – waktu kolam dikuras atau
dibersihkan.
Outlet
Outlet berfungsi sebagai pemasukan air menuju terowongan III. Out
let memiliki ATR yang berfungsi sebagai alat penarik sampah agar sampah
tidak tersangkut di saringan.
10
2.2.7 Surge Tank (Kolam Peredam)
11
2.2.8 Valve Chamber (Bangunan Katup Utama)
12
Gambar 2. 9 Penstock
13
kegiatan maintenance PLTA dilakukan setiap harinya,
2.2.11 Tail Race (Saluran Air Buang)
Tail race merupakan saluran akhir dari air PLTA Batang Agam.
Dimana air yang memiliki tekanan akan dialirkan ke turbin sehingga air
memutar turbin. Sedangkan air yang tidak memiliki tekanan akan dialirkan
ke drafttube dan selanjutnya akan di alirkan ke saluran pembuangan tail
race hingga kembali ke sungai Batang Agam dapat dilihat pada gambar
2.11. Adapun elevasi air pada tail race adalah 581,30 m. tail race tidak
hanya buangan air turbin, tetapi juga buangan air dari drainase power
house, mainstrainer, dan sistem yang memerlukan buangan air untuk
kebersihan filter.
14
2.3 Letak Geografis PLTA Batang Agam
Lantai I
15
Lantai II
Lantai II PLTA Batang Agam dapat dilihat pada gambar 2.14 berikut
Lantai III
Lantai III PLTA Batang Agam dapat dilihat pada gambar 2.15 berikut
Lantai IV
Lantai IV PLTA Batang Agam dapat dilihat pada gambar 2.16 berikut
16
Gambar 2. 16 Bangunan Sentral Lantai IV PLTA Batang Agam [11]
2.5 Peralatan Mekanis Dan Listrik Di Power House PLTA Batang Agam
Semenjak dimulainya pengambilan air dari sungai Batang Agam, setelah
melalui beberapa terowongan, kolam penampungan sampai power house maka
energi potensial air akan diubah menjadi energi kinetik, kemudian energi tersebut
akan diubah menjadi energi mekanik dan diubah pula menjadi energi listrik.
Energi listrik yang dihasilkan nantinya akan disalurkan ke beban. Di PLTA
Batang Agam, tegangan yang dihasilkan generator adalah 6,3 kV dan dinaikkan
menjadi 20 kV oleh transformator utama.
2.5.1 Generator
Generator merupakan sebuah alat yang dihubungkan dengan turbin
melalui gigi-gigi putar sehingga baling-baling turbin berputar, generator
juga akan ikut berputar. Alat ini memanfaatkan perputaran turbin untuk
memutar kumparan magnet di dalam generator, sehingga terjadi pergerakan
elektron yang membangkitkan timbulnya arus listrik AC [8].
Generator yang digunakan di PLTA Batang Agam adalah AC
Generator MEIDENSHA type TC-AF yang dapat dilihat pada gambar 2.17.
Tahun Pembuatan Generator pada unit 1 dan unit 2 tahun 1975 sedangkan
unit 3 pada tahun 1980 TOKYO JAPAN.
Spesifikasi generator pada PLTA Batang Agam adalah sebagai berikut:
17
Tegangan eksitasi : 105 V
Arus eksitasi : 454 A
2.5.2 Turbin
Turbin pada PLTA Batang Agam termasuk jenis turbin francis.
Turbin ini bekerja merubah energi potensial menjadi energi kinetik,
tekanan, dan energi mekanik. Turbin francis bekerja pada head sedang
dengan aliran besar. PLTA Batang Agam memanfaatkan head dan aliran
dari sungai Batang Agam untuk memutar turbin dapat dilihat pada gambar
2.18.
18
Gambar 2. 18 Turbin Francis
Turbin yang digunakan di PLTA Batang Agam memiliki data
teknik sebagai berikut:
Merk : Ebara Tokyo Japan
Type : Horizontal Shaft Francis
2.5.3 Tranformator
Trafo atau transformator adalah alat yang digunakan dalam dunia
kelistrikan untuk mengubah taraf suatu tegangan AC menjadi tegangan
lainnya. Perubahan tersebut dapat berupa penurunan atau penaikan
tegangan listrik. Misalnya, tengan AC awal adalah 220 VAC kemudian
dengan trafo diturunkan menjadi 12 VAC atau sebalik nya dapat dilihat
pada gambar 2.19[8].
yang digunakan PLTA Batang Agam ada dua tipe yaitu :
Unit 1 dan unit 2 , type TTUB 21
Unit 3, type MGA 53
Transformator di PLTA Batang Agam dipasang dengan hubungan
bintang disisi High voltage dan hubungan segitiga (delta) disisi low
voltage.
19
Gambar 2. 19 Transformator
2.5.4 Governor
Governor adalah suatu alat yang berfungsi mengatur putaran turbin
tetap konstan walaupun kondisi beban berbeda-beda. Governor terdiri dari
motor pendulum, servo motor, dll dapat dilihat pada gambar 2.20.
Governor terbagi menjadi tiga jenis yaitu : Governor digital, Governor
mekanik dan Governor automatic. Governor yang digunakan di PLTA
Batang Agam adalah governor automatic.
20
2.6 Prinsip Kerja PLTA Batang Agam
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Agam beroperasi dengan
manfaatkan air yang bersumber dari Sungai Batang Agam bisnis PLTA Batang
Agam dapat dilohat pada gambar 2.21. Air sungai batang agam dialirkan dari
intake weir menuju kolam pasir. Dikolam pasir, air sungai batang agam akan
diendapkan dan nantinya di kuras sesuai jadwalnya. Kemudian air akan
ditampung dan dikumpulkan terlebih dahulu di kolam tando, sebelum dialirkan ke
Power House. Air yang dikumpulkan di kolam tando berfungsi untuk memenuhi
pasokan air saat unit beroperasi full pada saat beban puncak dari jam 18.00 wib
s/d 21.00 WIB. Hal ini dilakukan karena jika hanya memanfaatkan debit langsung
dari sungai batang agam, maka tidak akan cukup untuk mengoperasikan 3 unit
secara full. Namun ketika jumlah debit air meningkat dikarenakan faktor alam,
misalnya hujan maka ketiga generator sepenuhnya akan digunakan melihat jumlah
debit air yang sangat tinggi.
21
Inlet valve tersebut berfungsi sebagai katup utama membuka dan menutup
arah aliran air menuju spiral casing, namun sebelum inlet valve itu terlebih
dahulu membuka katup by pass valve yang berguna untuk menyamakan tekanan
di daerah up stream dengan down stream supaya dapat mencegah jangan sampai
mengakibatkan spiral casing rusak apabila inlet valve di buka. Setelah inlet valve
terbuka maka air akan mengalir ke spiral cassing dan langsung masuk
kedalam sudu tetap, dimana aliran air masuk untuk memutar runner diatur oleh
sudu atur (guide vane), dan memutar runner sampai mencapai 750 rpm. Dan air
yang memutar runner langsung menuju draft band dan mengalir menuju tail race.
`Pada putaran turbin mencapai 750 rpm, generator akan bereaksi dengan
mengeluarkan tegangan 6,3 KV, generator bisa mengeluarkan tegangan itu karena
shaft yang ada pada turbin seporos dengan shaft generator yang mengakibatkan
generator juga akan ikut berputar.
22
bertegangan rumah pembangkit ini akan menggunakan sumber generator set yang
berkapasitas 50kVA sebagai sumber cadangan.
2.8 Visi dan Misi PT PLN (Persero)
Visi
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh-kembang, unggul,
dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
Misi
a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, seperti
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang
saham.
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik pendorong kegiatan ekonomi.
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
2.9 Motto
“Our Energi For A Better Life”.
Energi kami untuk kehidupan yang lebih baik.
23
2.10 Struktur Organisasi
24
BAB III
TEORI DASAR
25
Sistem hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan fluida (zat cair)
untuk melakukan gerakan segaris atau putaran. Dalam sistem hidrolik, fluida
digunakan sebagai penerus gaya. Prinsip dasar hidrolik adalah jika suatu zat cair
dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan
tidak bertambah atau berkurang kekuatannya (Hukum Archimedes).
Dalam suatu system hidrolik tidak akan pernah lepas dari yang nama nya
pompa untuk menggerakan suatu fluida yaitu berupa oli.pompa adalah sumber
tenaga mekanis yang mengubah tenaga mekanis menjadi energi hidrolik (energi
hidrostatik yaitu aliran, tekanan).
Jenis pompa yang di gunakan di PLTA Batang Agam adalah Gear pump
(pompa roda gigi) adalah pompa PD (perpindahan positif) pompa berputar
yang membantu untuk memindahkan air atau cairan dengan bantuan roda gigi
inbuilt.Jenis pompa ini mencakup dua atau lebih roda gigi yang menciptakan gaya
vakum untuk menggerakkan cairan di dalam pompa. Pompa roda gigi ini dapat
dibangun dengan berbagai bagian seperti poros, rotor, dan casing.
Prinsip kerja pompa roda gigi atau gear pump adalah pompa ini
menggunakan tindakan gigi jika tidak berputar tindakan untuk memindahkan
cairan. Bagian yang berotasi memperpanjang tutup cairan oleh wadah pompa
untuk membuat pengisapan pada saluran masuk pompa. Cairan yang ditarik ke
dalam pompa dapat dimasukkan ke dalam lubang gigi berputar dan dipindahkan
kearah keluar (output).
26
biasanya bertindak sebagai idler. Awalnya fluida masuk lewat suction port
antara rotor (roda gigi besar) dan idler (roda gigi kecil).
Fluida kemudian masuk melalui celah-celah roda gigi. Bagian yang
berbentuk seperti bulan sabit membagi fluida dan bertindak sebagai seal
antara suction dan discharge port. Fluida yang membanjiri discharge port
akan terus didorong oleh fluida dibelakangnya sehingga fluida terus
mengalir.
27
Gambar 3.3 Pompa Roda Gigi Eksternal
Penggunaan :
Mengalirkan berbagai macam oli bahan bakar maupun pelumas
Mengukur jumlah aditif yang dicampurkan pada bahan kimia
Mencampur dan mengaduk bahan kimia
Sistem hidrolik pada industri dan mobil
Aplikasi untuk low volume transfer lainnya
Keuntungan :
High speed
High pressure
Tidak ada beban yang tinggi pada bearing
Tidak berisik jika semua bagian dimanufaktur dengan baik
Desain tersedia dalam berbagai macam material sesuai kebutuhan
28
Kerugian :
29
BAB IV
PEMBAHASAN
Secara umum sistem udara tekan dan minyak tekan dapat dikelompokkan
menjadi 2 kelompok besar yaitu: sistem udara tekan dan sistem minyak tekan.
Peralatan yang mendukung sistem udara tekan dan minyak tekan yaitu:
a. Kompressor
b. Air / Sump Tank
c. Servo Motor untuk Main Inlet Valve
d. Servo Motor untuk Guide Vanes
e. Governor
30
Sump Tank Oil Pressure Pump yaitu sebuah tangki penampung oli
dengan volume 2000 liter, yang telah bekerja memberikan pelumas terhadap
Servo Motor untuk Guide Vanes, Servo Motor untuk Main Inlet Valve dan
Brakes Rotor Generator.
c. Filter
31
Filter berfungsi menyaring kotoran yang akan masuk ke sump tank,
dengan adanya filter oil akan lebih awet karena mencegah kotoran yang
masuk ke sump tank.
d. Pressure Tank
Gambar 4.7 Pressure Tank
Pressure tank adalah tangki bertekanan yang berisi oli dan angin,
tekanan kerja pressure tank pada PLTA Batang Agam adalah 19-21 Bar,
pada sumptank oil pressure pum terdapat yang namanya loader dan
unloader, apabila tekanan pada pressure tank kurang dari 19 bar maka
unloader akan bekerja dan memebri order atau perintah kepada pompa
untuk memompakan oli ke pressure tank dan apabila tekanan sudah
mencapai pada 21 bar loader akan bekerja dan memebri order atau
perintah kepada pompa untuk berhenti memompakan oli.
Dari pressure tank inilah oli bertekanan didapatkan untuk
menggerakkan servo motor guide van dan servo motor turbine
inlet valve.
32
e. Selonoids
33
masuk air dari spiral casing menuju runner , guide vane juga
berfungsi sebagai distributor agar air disekeliling runner mempunyai
debit yang sama rata, debit yang rata berguna sebagai pengaman turbin
pada saat trerjadi gangguan. Gerakan turbin diatur oleh suatu
mekanisme peralatan dalam governor t, gerakan buka tutup guide vane
terjadi secara hidrolik dengan menggunakan servo motor yang akan
berkerja setelah menerima perintah dari governor sehingga besar kecilnya
laju aliran yang masuk kedalam turbin berpengaruh terhadat putaran yang
dihasilkan.
g. Pressure Switch
Pressure Switch adalah komponen pneumatik yang dapat
menyambung dan memutus arus listrik berdasarkan nilai tekanan tertentu
sesuai dengan pengaturan.
Pressure switch mengontrol motor dengan menyambung dan
memutuskan arus motor.
Prinsip kerja pressure switch adalah ketika mendapatkan order dari
pressure tank bahwa tekanan 19 bar maka motor akan hidup dan oli akan
di pompa ke pressure tank, dan ketika sudah mencapai tekanan 21 bar
maka motor akan berhenti.
h. Un/On Loader
On-loader adalah kondisi dimana suatu valve yang terbuka karena
disaat level oli rendah di pressure tank dan pegas menekan piston
sehingga oli yang ditekan pompa akan mengalir ke pressure tank. Dan
kondisi disaat tekanan oli 21 bar maka piston yang menekan pegas
sehingga katup tertutup disebut un-loader. Dan ketika katup tertutup atau
un-loader maka oli akan di sirkulasikan kembali ke sump tank.
Prinsip kerja un/on loader :
Pada sistem minyak tekan un-loader dan on-loader berfungsi
sebagai katup yang mengatur aliran oli ke pressure tank. apa bila tekanan
34
minimum pada pressure tank sudah mencapai 19 bar maka on-loader
bekerja untuk memompakan oli ke pressure tank dan apa bila tekanan
pada pressure tank mencapai 21 bar maka un- loader akan mengalirkan oli
yang di pompakan pressure tank ke bypass valve untuk di sirkulasikan
kembali ke sump tank. Dalam pemakaian un/on loader maka motor akan
terus bekerja untuk memompakan oli dan un/on loader akan berfungsi
sebagai pengatur aliran oli ke pressure tank pada tekanan 19-21 bar.
20 bar
Adapun cara kerja dari sistem pompa hidrolik (oli pada sump tank) PLTA
Batang Agam adalah sebagai berikut:
a. Di dalam penampung oli (sump tank) yang berjumlah penampung oli
dengan kapasitas oli maing-masing 1000 liter.
b. Tekanan hidrolik menggunakan pompa (gear pump) di dalam tangki
penampung oli digerakkan oleh sebuah motor yang terpasang secara
vertikal di atas tangki (sump tank) tekanan oli pada gear pump 19-21
35
kg/cm2 .
c. Ketika unloader oli di dorong oleh piston pump, melalui sebuah check
valve yang berfungsi agar oli tidak kembali ke pompa penghisap menuju
pressure control (pressure tank).
d. Tekanan minyak dalam pressure tank dapat di atur secara manual oleh
sebuah hand control valve.
e. Tekanan oli pada pressure tank di alirkan ke masing-masing selonoid,
yakni:
f. Untuk start 20 Q atau coling system.
g. Kemudian 21BS (baypas valve)
h. Kemudian ke 21S (inlet valve)
i. Kemudian dialairkan ke 75 (casing) ketika servo akan bergerak.
j. Mendapat perintah dari relay control untuk membuka katupnya pada
beban naik dan menutup pada beban turun, sehingga sumbu silinder dapat
maju mundur sesuai perintah relay control.
k. Silinder hidrolik memiliki dua jalur sambung, pada bagian depan dan pada
bagian belakang, tekanan oli yang masuk ke jalur depan sumbu hidrolik
mundur, dan yang masuk ke jalur belakang sumbu hidroliknya maju.
l. hidrolik dapat disirkulasikan secara otomatis dan teratur oleh pompa
kedalam tangki yang sebelumnya disaring oleh return line filter agar oli
tetap bersih.
m. Ketinggian level oli dan suhu didalam tangki oli (sump tank) dapat dilihat
pad fluid level gauge.
n. Pengoperasian sistem hidrolik diatas motor dapat berhenti pada tekanan
kerja tertentu dan berjalan kembali apabila tekanan kerja berkurang, maka
dari itu dipasangkan pressure switch.
36
menuju governor dan pengoperasian sistem hidrolik dapat berhenti pada tekanan
kerja tertentu dan bekerja kembali apabila tekanan kerja berkurang. Lalu
disertakan ON/OFF oleh motor, maka gigi dan piston pompa cepat rusak.
Kemudian keausan bagian pompa hidrolik biasa terjadi akibat hasil operasi
mekanis, dalam kondisi penggunaan normal (yaitu sesuai dengan prosedur operasi
pompa dan peraturan perawatan) karena reaksi gesekan dan reaksi kimia dan
faktor efek jangka panjang akan meningkatkan keausan.
Keausan tidak dapat dihindarkan dan dihilangkan, namun dengan
perawatan yang cermat dan penggunaan pompa yang tepat, dapat memperlambat
pemakaian dan memperpanjang sirklus pemakaian pompa itu sendiri. Dari kondisi
oli juga sangat perlu diperhatikan apakah msih bisa digunakan atau tidak karena
apabila dengan kondisi yang kurang bagus pada oli maka tekanan pad pompa
hidrolik tidak akan bekerja secara maksimal.
37
4.5.2 Perawatan Minyak Tekan Mingguan di PLTA Batang Agam
Jika sudah tiba periode bulanan, maka ini sudah waktunya mengetahui
kualitas pada oli pada tangki
Jika viskositas dan kerapatan berubah lebih dari 20% dari nilai nominal,
maka hal ini sudah waktunya menunjukkan pergantian oli pastikan
memilikikualitas terbaik sesuai dengan tingkatkan SAE yang tepat
38
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
39
DAFTAR PUSTAKA
40