Anda di halaman 1dari 25

10/3/2018

SISTEM KOMUNIKASI
PADA SCADA

POINT PENTING DALAM KOMUNIKASI


DATA PADA SCADA

 FUNGSI SCADA TERKAIT KOMUNIKASI DATA


 PRIORITAS KEANDALAN KOMUNIKASI DATA
 PROTOKOL
 KECEPATAN
 MEDIA KOMUNIKASI DATA
 KONFIGURASI KOMUNIKASI ANTARA MASTER
DENGAN RTU

1
10/3/2018

FUNGSI SCADA TERKAIT KOMUNIKASI


DATA (TELEINFORMASI)
Teleinformasi
 Informasi dasar tentang sistem tenaga listrik diperoleh dari
pemantauan status peralatan dan pengukuran besaran listrik
pada pusat-pusat listrik dan gardu induk.
 Informasi yang dikumpulkan oleh Remote Terminal Unit
(RTU) dan dikirim ke Pengatur atau dikirim oleh Pengatur ke
RTU disebut teleinformasi. Meliputi:
 Telemetering ( Pengukuran jarak jauh / TM )
 Telesignaling ( Signal jarak jauh / TS )
 Telecommand/Telekontrol ( Perintah jarak jauh / TC ) atau
Remote Control (Pengendalian jarak jauh / RC)

TELESINYAL
 Telesinyal : Posisi atau status pemutus tenaga, pemisah, ada
tidaknya alarm, dan sinyal-sinyal lainnya.
 Telesinyal dapat berupa kondisi suatu peralatan tunggal, dapat
pula berupa pengelompokan (grouping) dari sejumlah kondisi.
 Telesinyal dapat dinyatakan secara tunggal (single
indication) atau ganda (double indication).
 Status peralatan dinyatakan dengan cara indikasi ganda.
Indikasi tunggal digunakan untuk menyatakan alarm.

2
10/3/2018

TELEMETER
 Nilai besaran-besaran listrik pada suatu saat tertentu, seperti:
tegangan, daya aktif, daya reaktif, arus, frekuensi.

TELEKONTROL
 Perintah untuk merubah keadaan peralatan (kontrol
diskrit) atau setting suatu peralatan (kontrol analog) yang
dikirim dari Pengatur.

PRIORITAS KEANDALAN KOMUNIKASI


DATA

 PEMBANGKIT
 GARDU INDUK
 GARDU HUBUNG
 GARDU TENGAH
 KEY POINT

3
10/3/2018

PROTOKOL
 Protokol adalah aturan komunikasi data yang harus dipahami oleh dua
perangkat atau sistem yang saling berhubungan.
 Open Protocols is a must.

 Protokol Master Station untuk komunikasi dengan RTU:


 IEC 60870-5-101 master merupakan protokol standar untuk komunikasi
Master Station dengan RTU
 IEC 60870-5-104 master merupakan protokol standar untuk komunikasi
melalui TCP/IP
 DNP 3.0 serial dan/atau DNP 3.0 TCP/IP master

 Protokol RTU untuk komunikasi dengan Master Station:


 IEC 60870-5-101 slave merupakan protokol standar untuk komunikasi
RTU dengan master station
 IEC 60870-5-104 slave merupakan protokol standar untuk komunikasi
melalui TCP/IP
 DNP 3.0 serial dan/atau DNP 3.0 TCP/IP slave

PROTOKOL [cont’d]
 Protokol RTU untuk komunikasi dengan subordinated
devices :
 IEC 60870-5-104 master merupakan protokol standar untuk
komunikasi melaluiTCP/IP
 DNP 3.0 serial dan/atau DNP 3.0 TCP/IP master
 Modbus (ASCII, RTU) master
 IEC 61850

 Inter Control Center Protocol (ICCP) :


 Inter Control Center Protocol (ICCP) harus tersedia untuk
setiap control center.

4
10/3/2018

KECEPATAN
 Kecepatan komunikasi yang dipersyaratkan adalah minimal
300 bps.

SISTEM KOMUNIKASI SCADA

5
10/3/2018

PROSES PENERIMAAN DATA SCADA

MW
MVAR
CT
TRANDUSER kV
PT Hz
A
PMT, PMS LIMIT SWITCH TS

RTU

RTU

PMT, PMS LIMIT SWITCH TS


MW
MVAR
CT
TRANDUSER kV
PT
Hz
A

PROSES PENERIMAAN DATA SCADA


( RTU – FRONT END )
OPGW

MODEM MODEM
RTU FIBER OPTIK FIBER OPTIK
TERMINAL TERMINAL

MODEM MODEM
RTU
PLC PLC

MODEM MODEM
FRONT END
RTU
AFT AFT MICROVAX 3400

SKTT

MODEM MODEM
RADIO LINK RADIO LINK
RTU

KABEL PILOT

MODEM MODEM
RTU

6
10/3/2018

PROSES PENERIMAAN DATA SCADA


( RTU SATELIT – RTU CONCENTRATOR )
OPGW

MODEM MODEM
RTU FIBER OPTIK
FIBER OPTIK
SATELIT TERMINAL
TERMINAL

MODEM MODEM
RTU
SATELIT PLC PLC

MODEM MODEM
RTU RTU
SATELIT AFT AFT CONCENTRATOR
SKTT

MODEM MODEM
RTU RADIO LINK RADIO LINK
SATELIT

KABEL PILOT

MODEM MODEM
RTU
SATELIT

PROSES PENERIMAAN DATA SCADA


( RTU CONCENTRATOR – FRONT END )
OPGW

MODEM
RTU FIBER OPTIK
FIBER OPTIK
CONCENTRATOR TERMINAL
TERMINAL

MODEM
RTU
CONCENTRATOR PLC PLC

MODEM MODEM
RTU FRONT END
MICROVAX 3400
CONCENTRATOR AFT AFT
SKTT

MODEM MODEM
RTU RADIO LINK RADIO LINK
CONCENTRATOR

KABEL PILOT

MODEM MODEM
RTU
CONCENTRATOR

7
10/3/2018

WORK STATION

MIMIC BOARD

ALARM

FRONT END MAIN COMPUTER

DATA LOGER

RECORDER

8
10/3/2018

MEDIA KOMUNIKASI DATA


 PLC (Power Line carrier) digunakan selain untuk sarana voice,
juga untuk komunikasi data (SCADA) dan sarana
perlengkapan teleproteksi.
 Serat optik digunakan untuk komunikasi (internal PLN),
jaringan internet, Video Conference, dan SCADA.
 Wireless Communication systems
– Wireless LAN
– GSM Network
– Radio modems
 Microwave

9
10/3/2018

MEDIA
KOMUNIKASI
SCADA

MAIN COM. A MAIN COM. B

 Komunikasi Data
Antara Master Station FRONT END FRONT END

Dengan RTU
DIFF DIFF

MODEM MODEM

Transmisi line

Fiber Opic, PLC, Radio, Kabel

MODEM MODEM

RTU

10
10/3/2018

Power Line Carier (PLC)


 Pada mulanya sistem ini hanya digunakan untuk transmisi sinyal suara
saja. Selanjutnya sistem PLC di Indonesia dikembangkan penggunaannya
untuk pengoperasian relay-relay proteksi dan transmisi data.
 Pada prinsipnya terminal PLC berupa peralatan radio, dengan sistem
modulasi amplitudo single side band. Peralatan tersebut dilengkapi
dengan berbagai fasilitas untuk keperluan komunikasi suara, data dan
teleproteksi.
 Frekuensi kerja yang digunakan untuk sistem PLC adalah diantara 50 -
500 kHz.
 Untuk keperluan komunikasi suara diperlukan peralatan tambahan
berupa PABX untuk saluran telepon. Untuk komunikasi data
diperlukan RTU, sedangkan untuk teleproteksi dihubungkan dengan
relay jarak.
 Untuk meningkatkan sistem komunikasi PLC secara efisien, yaitu
dimana karakteristik penyaluran isyarat pembawa digabung dengan
karakteristik penyaluran tenaga pada tegangan tinggi, diperlukan suatu
peralatan pengait (Line Coupling Equipment).

Sistem telekomunikasi dengan media


Saluran Tegangan Tinggi PLC

RTU RTU

11
10/3/2018

Bagian-bagian dari Power Line Carier


a. Carier Set/PLC Tranceiver
Piranti ini bertugas memproses sinyal-sinyal informasi yang akan disalurkan
melalui media saluran tansmisi tegangan tinggi.
b. Kabel Koaksial
Kabel koaksial berfungsi untuk menyalurkan frekuensi pembawa dari carier
set ke saluran tegangan tinggi.
c. Peralatan Kopling
Fungsi dari peralatan kopling ini antara lain :
 Menghubungkan sisi tegangan tinggi dari saluran transmisi tegangan tinggi dengan
sisi tegangan rendah PLC.
 Melindungi peralatan komunikasi dari tegangan surja yang berlebih.
 Melewatkan sinyal pembawa yang berfrekuensi tinggi dari terminal PLC ke
saluran tegangan tinggi.
 Membelokan frekuensi tegangan listrik 50 Hz yang menuju peralatan PLC.
 Mencegah frekuensi tinggi dari sinyal pembawa yang masuk menuju peralatan
gardu induk.

Bagian-Bagian Peralatan Kopling


Keterangan gambar :
1. Drain coil
2. Arrester pertama
3. Kontak pentanahan
4. Transformator
penyeimbang dan
pengisolasi.
5. Peralatan penala
6. Arrester kedua.

a. Terminal tegangan tinggi


kapasitor kopling
b. Terminal tegangan rendah
CC
c. Terminal utama peralatan
kopling
d. Terminal pentanahan
e. dan f., terminal peralatan
kopling ke terminal PLC
(SSB).

12
10/3/2018

Peralatan kopling
1. Wave Trap
Wave trap berfungsi untuk membelokan frekuensi tinggi yang dipancarkan atau
diterima PLC agar tidak masuk ke peralatan gardu induk serta meneruskan frekuensi
rendah 50 Hz dari jaringan transmisi tegangan tinggi. Komponen ini mempunyai tiga
bagian yaitu kumparan utama, peralatan pengaman (Arrester) dan peralatan penala.
2. Coupling Capasitor (Kapasitor Kopling)
Kapasitor kopling memiliki karakteristik sebagai pembelok frekuensi rendah yang
akan memasuki peralatan PLC serta meloloskan frekuensi tinggi dari peralatan PLC
yang akan ditumpangkan ke saluran transmisi tegangan tinggi.
3. Line Matching Unit (LMU)
Peralatan ini berfungsi untuk menghubungkan kapasitor kopling dengan peralatan
terminal PLC melalui kabel koaksial.
Sebelum pengoperasian PLC, LMU harus di-setting terlebih dahulu guna memperoleh
keadaan matching antara impedansi output PLC (75 Ω) dengan keadaan
impedansi ekivalen sirkuit transmisi (300 – 400 Ω) sehingga sinyal informasi
dari terminal PLC dapat ditransmisikan atau dipancarkan melalui kabel saluran
tegangan tinggi.

Peralatan kopling [cont’d]

Peralatan LMU dilengkapi dengan beberapa komponen, antara lain :


 Transformator, berfungsi sebagai transformator penyeimbang
impedansi tegangan tinggi dengan kabel koaksial.
 Kumparan induktansi dan kapasitor frekuensi serta
kapasitor frekuensi tinggi yang berfungsi untuk menyesuaikan lebar
resistif terhadap gelombang pembawa.
 Kapasitor, berfungsi untuk meredam frekuensi 50 Hz dari
kapasitor kopling agar tidak mengalir melalui kumparan.

13
10/3/2018

Peralatan kopling [cont’d]

LMU mempunyai fungsi sebagai berikut :


 Menyesuaikan impedansi karakteristik saluran tegangan tinggi
dengan impedansi kabel koaksial yang menuju PLC.
 Menjaga peralatan terminal PLC terhadap tegangan lebih.
 Mengatur agar reaktansi kapasitif dari kapasitor kopling
memberikan beban resistif bagi peralatan terminal PLC.

Peralatan kopling [cont’d]

4. Peralatan Pengaman (Protective Device)


 Drainage coil, berfungsi untuk mentanahkan ujung bawah
kapasitor kopling agar tegangan mendekati tegangan tanah
pada frekuensi 50 Hz tetapi mencegah frekuensi tinggi dari
telekomunikasi PLC masuk ke tanah.
 Arrester/Spark Gap
 Saklar Pentanah

14
10/3/2018

SERAT OPTIK
 Menggunakan SINAR-X sebagai transmisi data dalam serabut
kaca.
 Berbentuk silinder dan menyalurkan energi gelombang
elektromagnetik dalam bentuk cahaya di dalam
permukaannya dan mengarahkan cahaya pada sumbu axisnya.

STRUKTUR FIBER OPTIK


Core Primary Coating Protective Coating

Cladding Secondary Coating

15
10/3/2018

STRUKTUR FIBER OPTIK


Stuktur fiber optik biasanya terdiri atas 3 bagian, yaitu :
 Bagian yang paling utama dinamakan inti (core)
Gelombang cahaya yang dikirim akan merambat dan mempunyai indeks bias
lebih besar dari lapisan kedua, dan terbuat dari kaca. Inti (core) mempunyai
diameter yang bervariasi antara 5 – 50 m tergantung jenis serat optiknya.

 Bagian kedua dinamakan lapisan selimut / selubung (cladding )


Bagian ini mengelilingi bagian inti dan mempunyai indeks bias lebih kecil
dibanding dengan bagian inti, dan terbuat dari kaca.

 Bagian ketiga dinamakan jacket (coating)


Bagian ini merupakan pelindung lapisan inti dan selimut yang terbuat dari bahan
plastik elastik.

KOMPONEN FIBER OPTIK


Transmitter Optical splice
Electrical

Input

signal Conector
Drive Circuit Light
Optical
Optical couple or
Source
Fiber
Beam splitter
Optical
reciever

Repeater

Electronics To other
Optical splice
Equipment

Optical transmitter

Receiver

Fiber
Electrical Signal
Optical flyead Optical Signal restorer Out
reciever
amplifier

Amplifier

16
10/3/2018

Sistem Jaringan OPGW 150 kV / 500 kV

Telekomunikasi Fiber Optik


pada PT PLN (Persero)
FL 70 kV / 150 kV
Keterangan :
OPGW= Optical Ground Wire FA Junction Box
FL : Fiber Long Span
Gantry
Box
FS : Fiber Short Span
FA : Fiber Armoured OUTDOOR

FOT : Fiber Optical Terminal


Gantry
FA
OTB : Optical Terminal Box Box FS

PAX: Private Automatic Exchange


MDF : Main Distribution Frame
FOT
CTB : Copper Terminal Box
TDB : Telephone Distribution Box Patching Cord

CPM : Commutator Position SCADA Console


Multilines NMS
Inter Computer CPM
NMS : Network Management System Link
Telepon cabel
VM
SSM: Sopho System Manager MDF
LAN CC
Power Cabel CTB CTB
VM : Voice Mail Video Converence
TDB
Rectifier SSM TDB
Power
FAX TDB
Battery Supply TDB
DCDB


220 V INDOOR
Gedung Lain

Solusi Jaringan Microwave


Frekuensi 7 GHz

ODU ODU

IDU
IDU

MUX MUX PAX

SCADA
LAN
Otomasi
Proteksi`

17
10/3/2018

MDS Wireless Solution

Solusi Jaringan Wireless


Frekuensi 330 – 512 MHz

Yagi Yagi

LEDR
LEDR

MUX MUX PAX

SCADA
LAN
Otomasi
Proteksi`

18
10/3/2018

Solusi Komunikasi RTU GI Ujung

RTU Concentrator RTU GI Ujung

MDS Transceiver

MDS Transceiver

Solusi RoIP untuk Radio VHF


PT. PLN (Persero) P3BJB

19
10/3/2018

Radio over IP (RoIP)


Integrated radio HT and data

Bagan Diagram RoIP Base


(Router)

20
10/3/2018

Bagan Diagram RoIP Linking

Solusi Optimalisasi Jaringan Radio HT (Panggil)

JKT BDG JTG

Existing IP backbone

Jatim Bali

21
10/3/2018

KONFIGURASI KOMUNIKASI ANTARA


MASTER DENGAN RTU
(1) KONFIGURASI TITIK KE TITIK (POINT TO POINT)

Konfigurasi ini menghubungkan dua stasiun telekontrol dan


merupakan tipe yang paling sederhana.

(2) KONFIGURASI BANYAK TITIK KE SATU TITIK


(MULTIPOINT TO POINT)

Pusat kontrol dihubungkan ke stasiun luar dengan satu terminal hubung


setiap stasiun luar. Pada setiap saat, semua stasiun luar diijinkan
mengirimkan data ke control center, dan control center dapat
mengirimkan pesan ke satu atau lebih stasiun-stasiun luar secara
bersamaan.

22
10/3/2018

(3) KONFIGURASI BANYAK TITIK-BINTANG (MULTIPOINT -


STAR)

Pusat kontrol dihubungkan ke lebih dari satu stasiun luar dengan satu
terminal hubung yang sama. Pada setiap saat, hanya satu stasiun luar
yang diijinkan mengirimkan data ke control center. Peralatan
telekontrol pusat dapat mengirimkan data ke satu atau lebih stasiun–
stasiun luar yang dipilih atau secara bersamaan.

(4) KONFIGURASI BANYAK TITIK-SALURAN BERSAMAAN (PARTYLINE)

Pusat kontrol dihubungkan ke lebih dari satu stasiun luar oleh suatu jalur yang sama.
Batasan-batasan yang terjadi pada saat pertukaran antara pusat dan stasiun-stasiun luar
sama dengan pada konfigurasi banyak titik-bintang.

23
10/3/2018

(5) KONFIGURASI BANYAK TITIK-CINCIN (LOOP)

Jalur komunikasi antara semua stasiun membentuk suatu cincin. Ini merupakan suatu
metode yang lebih disukai untuk memperbaiki kehandalan dari jalur komunikasi. Jika
jalur terpotong pada beberapa lokasi, komu-nikasi yang utuh masih dapat
dipertahankan, karena setiap stasiun dapat dijangkau dari dua sisi cincin.

(6) KONFIGURASI GABUNGAN

Konfigurasi-konfigurasi yang disebutkan di atas dapat dikombinasikan menjadi


bermacam variasi dari konfigurasi-konfigurasi gabungan. Variasi yang paling penting
adalah konfigurasi jaringan jala (mesh) dimana diperlukan komunikasi antara beberapa
pasangan stasiun-stasiun.

24
10/3/2018

REFERENSI
 Teknologi Sistem PengendalianTenaga Listrik Berbasis SCADA, Bonar
Pandjaitan, Prenhallindo, Jakarta, 1999.
 Pola SCADA (REVISI), SPLN No. 109 Tahun 1996.
 Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, Widyawan dan Sujoko.
 Sistem Scadatel Secara Umum, Pusat Pendidikan dan Pelatihan PLN P3B JB
RJKB. Ihsan Prabowo.
 Solusi Konfigurasi Jaringan Telekomunikasi untuk PT. PLN (Persero), Jaring
Telekomunikasi Indonesia.
 Pola SCADA, SPLN 109-1:1996.
 Peralatan Kopling Power Line Carrier, Agung Nugroho, Transmisi, Vo l. 10, No.
2, Desember 2005 : 14 – 18.
 Telekontrol dan Telesinyal untuk Pengaturan Penyaluran Tenaga Listrik Berbasis
Scada (Studi Kasus Pada Remote Terminal Unit Indactic 33), Laporan KP di PT.
PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah dan DIY UPT Semarang Gi 150 KV
Srondol, oleh Utis Sutisna, Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang, 2003.

25

Anda mungkin juga menyukai