1. I Nyoman
TUGAS ENERGI Kusuma
MANAJEMEN Wijaya
2. Rizki Ari
SISTEM Wijayanti
Kelas :
D4 4E
Untuk memenuhi tugas matakuliah EMS yang dibimbing
oleh Mohammad Noor Hidayat, ST, MSc, PhD
Dengan mengacu pada materi MK Sistem Manajemen Energi yang terdapat pada
System_Advantech (EN)”
Perencanaan skema
sistem SCADA PLN
APJ Pasuruan PM
SCADA Master
RT
U
PM
PM
1.2 Blok Diagram
LBS (load
Breaker Switch)
Pengukuran
otomasi
Kapasitor Bank
Control operasi
Remote Terminal Unit PLC
LBS
Motorized
ditampilkan
proteksi
VAMP
PC atau
Komputer
2. PENJELASAN DARI PERALATAN DAN EMS
Komponen Sistem SCADA :
a. Master Station / SCADA Master
Master station berfungsi untuk mengolah data yang diterima dari sistem tenaga
listrik yang terdapat fasilitas SCADA untuk dimonitor oleh operator melalui peralatan
bantu yang disebut Human Machine Interface (HMI). Master station terdiri dari :
- Komputer utama (Main Computer)
- Front-end komputer
- Human Master Interface (HMI)
- Peralatan pendukung (UPS, Telekomunikasi)
Dengan scada segala fungsi EMS dapat dimonitoring secara real time termasuk trending ,
PQ analysis, cost allocation, dll.
b. Human Machine Interface (HMI)
HMI adalah suatu peralatan diruang control yang berfungsi sebagai perantara antara
operator (dispatcher) dengan sistem komputer. Dengan adanya Human Machine Interface
memudahkan operator memonitor sistem jaringan tenaga listrik yang ada di wilayahnya.
c. Remote Terminal Unit (RTU)
RTU berfungsi untuk mengumpulkan data status dan pengukuran peralatan tenaga
listrik, kemudian mengirimkan data dan pengukuran tersebut ke Master Station (pusat
control) setelah diminta oleh Master. Disamping itu RTU berfungsi melaksanakan perintah
dari master station.Remote Terminal Unit (RTU) terdiri dari komponen-komponen antara
lain:
- Central Processing Unit (CPU)
- Memory
- Modul Input / Output (I / O)
- Modul Power supply
- Telemetering (TM) yang datang dari CT, PT melalui transducer disambung langsung
ke modul Analog input.
- Telesinyal (TS) yang datang dari peralatan GI (PMT, PMS, ES, Trafo dll) disambung
langsung ke modul digital input.
- Telekontrol digital (TC) yang dikeluarkan dari modul adigital output disambung ke
peralatan pembangkit atau Gardu induk (PMT, PMS, ES dll) yang dilengkapi dengan
motor penggerak untuk dikontrol dari pusat pengatur.
- Telecontrol analog (TC) yang dikeluarkan dari modul analog output disambung ke Unit
Pembangkit yang bisa diatur pembebanannya.
RTU juga berfungsi menerjemahkan, mengkonversi, menghitung sinyal dari transducer
seperti pengukuran arus listrik , Flow, Static Pressure, Differensial Pressure, temperatur,
dan lain-lain. dari hasil pengukuran tersebut hal yang dilakukan RTU adalah melakukan
kendali(jika merupakan sistem kendali) kemudian mentransmit data ke MTU atau langsung
mentransmit ke MTU jika sistem di RTU bukan untuk pengendalian (Controlling). RTU
juga dapat berfungsi sebagai pengatur set point yang dikirimkan dari HMI/MTU ke RTU
tersebut
d. Power Meter
Metering sangat dibutuhkan seperti halnya untuk keperluan trending, cost allocation,
power quality analysis. Instalasi panel power metering 3 phasa dipasang untuk pengukuran
parameter listrik 3 phasa R, S dan T. Dengan pengukuran ini, maka beberapa parameter listrik
yang terukur dengan mudah terkontrol dan termonitoring. Sehingga hal-hal penting
menyangkut operasi beban listrik dapat dikendalikan dengan baik tanpa mengalami loss energi /
rugi-rugi listrik, gangguan beban. Dengan menggunakan instalasi panel power meter maka cos
phi, frekwensi, daya reaktif dan daya aktif terbaca dan terukur dapat diketahui dengan cepat.
Beberapa sifat beban listrik akan termonitor dengan baik. Parameter-parameter yang didapatkan
akan menentukan karakteristik beban dan memudahkan dalam perencanaan sistem pembebanan
e. PLC (Programmable Logic Controller)
Remote Terminal Unit adalah subsistem SCADA yang berfungsi sebagai terminal-terminal
(semacam stasiun data) dari hasil pengukuran, pengendalian, pemantauan status dan lain-lain.
RTU juga berfungsi menerjemahkan, mengkonversi, menghitung sinyal dari transducer seperti
pengukuran arus listrik , Flow, Static Pressure, Differensial Pressure, temperatur, dan lain-lain.
dari hasil pengukuran tersebut hal yang dilakukan RTU adalah melakukan kendali(jika merupakan
sistem kendali) kemudian mentransmit data ke MTU atau langsung mentransmit ke MTU jika
sistem di RTU bukan untuk pengendalian (Controlling). RTU juga dapat berfungsi sebagai
pengatur set point yang dikirimkan dari HMI/MTU ke RTU tersebut.
PLC adalah sebuah controller logic yang dapat diProgram sesuai kebutuhan kita. PLC pada
sistem SCADA biasanya di tempatkan pada RTU, jadi PLC merupakan subsistem dari RTU. PLC
ini bertugas melakukan pengolahan/pengambilan data dari transducer/sensor transmitter yang juga
memungkinkan untuk melakukan pengendalian pada sistem di RTU tersebut misal digunakan
untuk pengaturan bukaan Recloser atau LBS.
f. VAMP
Relay perlindungan VAMP dapat digunakan untuk perlindungan pengumpan jalur pendek
selektif dari pengumpan radial atau meshed. Selanjutnya, relay tegangan memungkinkan fungsi
proteksi seperti proteksi voltase dan frekuensi. Semua relay pengaman VAMP mengukur arus
dapat mengakomodasi modul koneksi sensor busur yang memungkinkan relay ini bekerja baik
sebagai relay perlindungan busur independen atau bagian dari sistem proteksi busur VAMP.
VAMP pada feeder terminal mengukur arus sistem dan voltase, relay ini untuk aplikasi
proteksi pengumpan yang dibutuhkan dalam jaringan MV. Selain itu relay ini memiliki fitur
perlindungan motor dan kapasitor bank. Terminal pengumpan VAMP juga memiliki overcurrent,
arah arus lebih, kesalahan bumi, kesalahan terarah, over dan under voltage, tegangan residual dan
proteksi frekuensi. Fungsi pengukuran komprehensif termasuk pemantauan kualitas daya adalah
fitur standar serta lima tembakan auto reclosing dan rekaman gangguan. Relay ini memiliki 18
input digital. Opsional dua masukan digital lagi tersedia. VAMP ini digunakan juga untuk
menampilkan status enam objek empat di antaranya yang bisa dikontrol secara lokal atau jarak
jauh.
g. LBS Motorized
Swich pemutus beban (Load Break Switch, LBS) merupakan saklar atau pemutus arus tiga
fase untuk penempatan di luar ruas pada tiang pancang, yang dikendalikan secara elektronis dan
digerakkan oleh motor. Switch dengan penempatan di atas tiang pancang ini dioptimalkan melalui
control jarak jauh dan skema otomatisasi. Switch pemutus beban juga merupakan sebuah
sistem penginterupsi hampa yang terisolasi oleh gas SF6 dalam sebuah tangki baja anti karat dan
disegel. Sistem kabelnya yang full-insulated dan sistem pemasangan pada tiang pancang yang
sederhana yang membuat proses instalasi lebih cepat dengan biaya yang rendah. Sistem
pengendalian elektroniknya ditempatkan pada sebuah kotak pengendali yang terbuat dari baja anti
karat sehingga dapat digunakan dalam berbagai kondisi lingkungan. Panel pengendali (user-
friendly) dan tahan segala kondisi cuaca.
Penerapan EMS pada LBS (Load Break Switch) ini dimaksutkan agar saat menghidupkan
kembali listrik yang padam karna gangguan, tanpa harus menunggu gangguan tersebut selesai
diperbaiki. Dengan mengimplementasikan sistem SCADA pengendalian listrik khususnya
jaringan distribusi 20 KV dapat dilakukan dari jarak jauh dan dengan waktu yang singkat.
h. Kapasitor Bank
Trafo Arus adalah peralatan pada sistem tenaga listrik yang berupa trafo yang digunakan
untuk pengukuran arus yang besarnya hingga ratusan ampere dan arus yang mengalir pada jaringan
tegangan tinggi. Di samping untuk pengukuran arus, trafo arus juga digunakan untuk pengukuran
daya dan energi, pengukuran jarak jauh, dan rele proteksi. Kumparan primer trafo dihubungkan
seri dengan rangkaian atau jaringan yang akan dikur arusnya sedangkan kumparan sekunder
dihubungkan dengan meter atau dengan rele proteksi.
Komunikasi Sistem SCADA
a. Modem
Modem merupakan perangkat komunikasi yang dapat mengubah sinyal digital ke analog
dan sinyal analog ke digital. Modem digunakan berdasarkan peralatan input dan output pada suatu
sistem.
b. Sistem Radio
Sistem radio banyak dipakai untuk keperluan komunikasi operasi sistem tenaga Listrik.
sistem radio yang banyak dipakai adalah :
- Sistem Simplek.
- Sistem duplex
- Sistem Single side band (SSB)
c. Sistem Power Line Carrier (PLC)
Sistem telekomunikasi yang menggunakan SUTT dan SUTET sebagai saluran, biasa
disebut Power Line Carrier (PLC) dan hanya dipakai di lingkungan perusahaan listrik. Dalam
sistem PLC, SUTT atau SUTET selain menyalurkan energi listrik juga mengirimkan sinyal
komunikasi telekomunikasi. Sinyal telekomunikasi yang disalurkan adalah untuk pembicaraan
dan juga untuk data.
d. Jaringan Telepon
Agar saluran telekomunikasi baik yang berupa saluran dari Perusahaan Umum
Telekomunikasi, PLC atau saluran Radio dapat dimanfaatkan oleh sebanyak mungkin orang,
maka pada ujung-ujung saluran ini dipasang Sentral Telepon Lokal Otomatis (STLO).
e. Jaringan Fiber Optik
Dengan adanya teknologi fiber optik (FO), perusahaan listrik menggunakan saluran FO
untuk keperluan operasinya, karena bisa dipasang dalam kawat tanah pelindung sambaran petir
dari saluran transmisi. Pada saluran transmisi yang sudah beroperasi tetapi belum ada saluran
FO-nya, saluran FO bisa diberikan pada kawat tanah dalam keadaan operasi atau dipasang di
bawah kawat fasa. Fiber Optic yang digunakan dengan spesifikasi dari Transmisi data WAN
yang digunakan adalah:
- Teknologi Clear Channel dengan kecepatan data 2 Mbps untuk komunikasi antar
master station.
- Teknologi IP VPN dengan kecepatan data 512 kbps untuk komunikasi RTU dengan
master station.
PERALATAN EMS YANG DIGUNAKAN
Peralatan yang
Peralatan Peralatan
Peralatan proteksi mampu menekan
otomasi pengukuran
biaya produksi
dan pq
Load Breaker
Relay proteksi SCADA Power Meter Switch
Motorized,
Kapasitor Bank
3. PEMILIHAN PERALATAN DAN SOFTWARE EMS
BERDASARKAN SPESIFIKASI TEKNIS DAN HARGA
DENGAN PERBANDINGAN 2 SUPPLIER
The new CP 1542SP-1 IRC communication processor supports different telecontrol protocols. The
remote terminal units based on SIMATIC ET 200SP can therefore be connected to different control centers.
The RTUs can communicate with a control center that operates TeleControl Server Basic via the
TeleControl Basic protocol. They can also be connected to control centers that support open telecontrol
protocols – such as SIMATIC PCS 7 – using the standard DNP3 and IEC60870-5-104 protocols. The
telecontrol protocol can easily be defined during the engineering phase.The RTU is connected to the
telecontrol center via public or private communication networks (remote networks). For connection to these
networks, an external industrial router – for example one from the SCALANCE M product family – is
connected to the CP Ethernet port. The CP 1542SP-1 IRC supports both cyclical and event-controlled
transmission of all data types required for process control. The communication processor can also
automatically notify the maintenance personnel of predefined events – such as exceeded threshold values
– with the aid of an e-mail function. The communication parameters are easy to configure using the Step 7
Professional engineering software of TIA Portal V14.
To prevent data losses if the connection is lost, the communication processor continuously stores all
measured values with a time stamp.
The CP 1542SP-1 IRC also provides comprehensive diagnostic tools, locally using error alerts with LED
indicators, in the SIMATIC Step 7 engineering tool or via the web server.
Benefits
RTUs based on SIMATIC ET 200SP are modular and compact
Can be easily used for different types of control centers (regardless of protocol)
Standard engineering with STEP7, i.e., fast and easy programming, networking and commissioning
Cyclical and event-controlled transmission of measured and setpoint values
Storing measured values with time stamps avoids data loss
Alarms can be reported directly to the control center, via e-mail or SMS, without complicated
programming
Easy station setup: Modules and terminal boxes can be replaced during operation
RTUs are configured in the TIA Selection tool
Filter time 150 µs + programmed filter time for I0.6 to I0.23 at state 0
35 µs + programmed filter time for I0.0 to I0.5 at state 1
40 µs + programmed filter time for I0.0 to I0.5 at state 0
40 µs + programmed filter time for I0.6 to I0.23 at state 1
Load current 2 A at 240 V AC inductive load, operating rate = 30 cyc/mn for relay output
2 A at 240 V AC resistive load, operating rate = 30 cyc/mn for relay output
2 A at 30 V DC inductive load, operating rate = 30 cyc/mn for relay output
2 A at 30 V DC resistive load, operating rate = 30 cyc/mn for relay output
Input/Output number <= 152 with removable screw terminal block with I/O expansion module
<= 208 with spring terminal block with I/O expansion module
<= 264 with HE-10 connector with I/O expansion module
Insulation resistance > 10 MOhm at 500 V, between I/O and earth terminals
> 10 MOhm at 500 V, between supply and earth terminals
Free slots 1
d. Power Meter
Power Meter Scheneider PM800 (1)
Product Information
No. of Digits / Alpha: 4
Meter Function: AC Current / AC Voltage
Meter Range: 1A to 5A / 0A to 10A / 0mV to 3.2mV / 0V to 600V / 0V to 347V
Digit Height:-
Panel Cutout Height: 92mm
Panel Cutout Width: 92mm
Supply Voltage Min: 110VAC
Supply Voltage Max: 415VAC
Operating Temperature Min: -25°C
Operating Temperature Max: 70°C
Product Range:-
Product Overview
Compact, modularly flexible for feeders or critical loads
80kb logging
Suitable for HV and LV networks
RS485 Modbus communication port (ASCII and RTU) and Ethernet Modbus TCP/IP (optional)
Digital Input, Digital Output
THD metering and alarming
Easy to install and operate
Direct connect voltage inputs
Intuitive navigation with self-guided, language-selectable menus
Modular and upgradeable
GPS date and time synchronization through one of digital inputs
Extensive and non-volatile on-board memory
Custom alarming with time stamping
Expandable I/O capabilities
Metering of other utilities (WAGES)
Serial and Ethernet communications
Features
Measurement
Phase angle measurement, harmonic direction detection
Measurement up to the127th individual harmonics
PQI Class A acc. IEC 62586-1/2 and IEC 61000-4-30 Ed. 3
Above and beyond Class A
True RMS of voltage and current with 819,2 samples cycle
Parameters TDD/K-Factor/THD2560/THD-R/TDD-I
2kHz - 9kHz Online values
Active, reactive and apparent power and energy
Power factor and active power factor
Phase angles & Limit violations & Logical functions
Industrial 2 GB micro-SD Card for more than 200 days EN50160 data recording
PQ Recording & Evaluation
PQ-Reports (e.g.EN50160, CBEMA), events classification, online-viewer direct in web server
Phase-Phase or Phase Neutral power quality data
Min/Max/Average Values
Event recognition, classification, recording (e.g. Interruptions, Transients)
Harmonic Direction Identification with Power of Harmonics
Rapid Voltage Changes
PQ Violation
Events Recorder
Online viewer in web server
Waveform recorder with 40kHz
Energy Monitoring
Peak and averages 15-minute and at user-selected intervals
Time of use with 4 tariffs, meets the requirements of:
IEC 62053-22 Class 0.2S: Static meters for active energy
IEC 62053-24 Class 0.5S: Static meters for reactive energy at fundamental frequency
ANSI C12.20 Class 0.2: Electricity Meters
Active, reactive and apparent power and energy, power factor
4 Quadrant Power
Received and delivered/ inductive and capacitive
Data Export in Device
CSV data
For easy and flexible Excel editing
PQDIF data
Standard compliant to IEEE1159.3: PQDIF for PQ records (events, measurements, records)
COMTRADE data
Standard compliant to IEC 60255-24/IEEE Std C37.111
– Measuring relays and protection equipment
– Part 24: Common format for transient data exchange (COMTRADE for power systems) for fault records
Communications
2 x RJ45 for Ethernet (combined or separated LANs)
Ethernet Switch – LIKE
IEC61850 and MODBUS TCP in parallel
SNMPv3
NTP
2 x RJ45 for RS 485
MODBUS Gateway/ Master
2 x ST (In/Out) Optical Connector to Synchronization IRIG-B
Description
Pole-Mounted Load Break Switch (LBS)
Features & Benefits
ETR300S adalah salah satu tipe kontroller untuk Load Break Switch dari ENTEC.
Kontroler ini menerima informasi pengukuran (arus dan tegangan 3 phasa) dan informasi status
dari switch, tegangan dan arus, mendeteksi FI, Live line / Dead line, Unbalance, dll.
Operasi switch menggunakan tombol-tombol yang ada di muka panel. Fault Detect
Enable/Disable, SECTION Enable/Disable, Operation Selection Local/Remote, Operation Lock
Lock/Unlock, ALTERNATE SETTING Enable/Disable, dsb
Harga : Rp 12.250.000
f. VAMP
VAMP ABB JF16 (1)
Harga : Rp 19.800.000
g Kapasitor Bank
Harga : Rp 2.800.000
This advanced three-phase capacitor, of 50/60 Hz comes with various features and benefits
that will impress. In terms of the application you can safely operate this device for, banks for power
correction and low voltage networks are some of the most common. In addition, the various
assembly combinations available will ensure you can easily find exactly the product you are
looking for.
The network voltage supported is between 230 and 690V, and the rating power of the
capacitor is between 2.5 and20 kvar. Note that this item is part of the standard temperature class
D (55 °C)
Modem AJ2885P ensures the protected transport of the data 33,600 bps, the
transmission of fax to 14,400 bps and provides a rate of 115,200 bps to the terminal.
Modem Maestro M100 2G (2)
FUNCTIONAL FEATURES
Download Over the Air : Support
AT command set (GSM 07.05, GSM 07.07 and Wavecom) : >300
Sierra Wireless Open AT : Support
Maestro Wireless Solutions Smart Pack : Auto baud-rate detection, auto-TCP/UDP, self-healing
protocol, DynDNS, etc.
Autorestore - timer reset : Support
INTERFACES
SIM Plug-in card reader 1.8/3 V SMA antenna connector (50 ohm)
RS-232C on 15-pin sub-D connector
Micro-Fit 4-pin connector : power supply (on 2 pins), 1 x digital input / output (on 1 pin), 1 x analogue
input (on 1 pin
TEMPERATURE RANGE POWER SUPPLY
Operating : -30 ~ +75 Input voltage 5 to 32V DC
DC Power Input
POWER CONSUMPTION
GSM 850/900 (PCL 5) 228mA at 5 V
GPRS Class 10 (transfer mode) 403mA at 5 V
EDGE Class 10 (transfer mode) 520mA at 5 V
2. Fiber Optik
Corning 12 Core Outdoor Direct Buried Armoured, 12 fiber, MM 50/125 1 roll (100m) (2)
1. SCADA Master
Kami memilih merk Dell untuk peralatan ini karena menurut kami merk ini yang paling
bersaing dalam hal spesifikasi dibandingkan dengan merk lain dengan harga yang hamper
sama.
2. RTU
Kami membandingkan 2 merk yaitu SCHNEIDER dan SIEMENS, dan kami memilih RTU
dengan merk SCHNEIDER karena pada dunia industri kebanyakan memakai merk ini,
selain lebih handal merk ini juga memiliki program yang terbaru dan mudah untuk
pemrogramannya.
3. PLC
Kami membandingkan 2 merk yaitu SCHNEIDER dan OMRON, Dari segi spesifikasi
SCHNEIDER memiliki spesifikasi yang lebih handal namun tidak signifikan dibanding
dengan OMRON, alasan kami memilih merk OMRON karena dilihat dari kehandalan dan
untuk pemakaian jangka panjang maka merk ini kompetibel pada sisitem yang akan kami
buat.
4. Power Meter
Kami membandingkan 2 merk yaitu SCHNEIDER dan SIEMENS SICAM, dan kami
memilih merk SCHNEIDER untuk peralatan ini karena memiliki harga yang murah dan
sangat akurat dalam pembacaannya.
5. LBS Motorized
Kami membandingkan LBS Motorized dengan tipe yang mudah didapatkan di Indonesia
yaitu SIECOM dan ENTEC, dan kami memilih ENTEC untuk peralatan ini karena sangat
kompetibel pada sistem yang akan dirancang.
6. VAMP
Kami membandingkan 2 merk yaitu SCHNEIDER dan ABB, dan kami lebih memilih merk
SCHNEIDER karena harganya yang murah dan kompetibel dengan sistem yang akan kami
terapkan, begitupula VAMP merk tersebut terkenal dengan kehandalanya untuk
melindungi sistem.
7. Capasitor Bank
Kami memilih merk SCHNEIDER untuk peralatan yang akan kami pasang karena merk
ini terkenal awet. Merk ini dapat bekerja secara otomatis untuk regulasinya sehingga sangat
simple, merk ini juga memiliki 6 step sehingga dapat dikatakan sangat handal
2. Fiber Optic
Dua jenis merk FO yaitu furukawa dan Corning, Dipilihlah FO furukawa karena merk FO
tersebut terkenal dengan penggunaan bahan pembuatan FO yang bagus, dan kekuatan dari
FO Furukawa sendiri sangat handal disbanding merk yang lain dengan tingkat pemakaian
lama tanpa adanya masalah.