Anda di halaman 1dari 24

BAB II

PENERAPAN APLIKASI AUTOMATIC METER READING (AMR) di PT.


PLN (Persero) RAYON TABING

A. Aspek Aspek Teoritis


1. Latar Belakang AMR
Sistem Automatic Meter Reading yang dikembangkan di PT. PLN
(Persero) Rayon Tabing adalah sistem automatic meter reading yang
digunakan untuk memonitor maupun pembacaan kwh meter pada
pelanggan potensial. Dengan banyaknya pelanggan potensial yang
berkontribusi sangat besar terhadap kwh jual maka pelanggan-
pelanggan tersebut harus diutamakan baik dalam suply tenaga listrik
maupun dalam proses pengukuran dan pencatatan stand kwh meter.
Atas dasar tersebut dikembangkanlah sistem AMR tersebut di Pln
Rayon tabing. Dengan berbagai fitur yang dimiliki oleh kwh meter
elektronik maka data-data yang tersimpan dalam memory kwh meter
elektronik dapat digunakan sebagai bahan analisa terhadap kelainan-
kelainan yang terjadi pada titik pengukuran. Semakin cepat deteksi
kelainan pada titik pengukuran maka akan semakin kecil pula
kehilangan kwh jual akibat kelainan tersebut. Adanya setting waktu (
Jam ) pada kwh meter elektronik, maka sangat berperan dalam
menentukan waktu beban puncak maupun waktu luar beban puncak
sehingga hal ini harus kita perhatikan.
Energi listrik merupakan energi yang sangat dibutuhkan oleh
manusia pada jaman yang serba modern ini. Dengan berkembangnya
ilmu & teknologi yang sangat pesat maka kebutuhan akan energi listrik
juga semakin meningkat. Banyak sekali peralatan rumah tangga
maupun industri yang menggunakan energi listrik. Perusahaan Listrik
Negara (PLN) sebagai salah satu perusahaan yang menyediakan energi
listrik yang diperlukan oleh masyarakat harus mampu menyediakan
pelayanan yang maksimal.

24
Kelompok Rumah tangga, Industri, Bisnis, Pemerintah dan Sosial
merupakan pelanggan PLN. Dari sekian banyak pelanggan PLN, tarif
bisnis dan industri adalah penyumbang terbesar pemasukan PLN.
Pelanggan tarif I3 keatas adalah merupakan pelanggan besar PLN yang
membutuhkan energi listrik yg besar, sehingga harus memperoleh
fasilitas yang lebih baik dari PLN. Salah satunya adalah layanan catat
meter untuk pelanggan-pelanggan besar ini harus benar-benar valid
atau sama dengan penunjukan KWH Meter yang ada pada pelanggan
saat itu.
Keberadaan KWH Meter pada pelanggan yang jaraknya sangat
berjauhan dan keterbatasan jumlah petugas cater adalah salah satu
hambatan dalam memperoleh hasil cater yang maksimal. Peluang
untuk manipulasi data sangatlah besar sehingga hasil akhir yang akan
didapat adalah adanya komplain dari pelanggan yang penunjukan kWH
meter sebenarnya tidak sesuai dengan nilai kWH yang tercetak pada
rekening listrik pelanggan. Seiring dengan berkembangnya jaman,
proses Catat Meter (cater) ini sudah bisa digantikan dengan suatu
sistem atau software yang mana seorang cater tidak harus datang ke
pelanggan-pelanggan melainkan dibaca dari ruang kontrol center.
Inilah yang disebut dengan sistem AMR (Automatic Meter Reading).
Sistem AMR adalah sistem pembacaan meter jarak jauh dengan
menggunakan software tertentu dan melalui saluran komunikasi baik
melalui GSM maupun PSTN yang terpusat dan terintegrasi dari ruang
kontrol. Dengan adanya sistem AMR ini pembacaan meter setiap
bulannya akan sama tanggal dan jam pembacaan meter.
PT. PLN (Persero) Rayon Tabing yang mempunyai pelanggan
besar menggunakan AMR untuk pembacaan KWH Meter elektronik
yang dipasang pada pelanggannya. Software yang digunakan adalah
Aisystems Automatic Meter Reading dan EziView. Sejak akhir tahun
2014 AMR menjadi alat pembacaan meter resmi terhadap 447
pelanggan yang sudah terpasang kWH meter elektronik ( digital ).

25
Hasil pembacan AMR akan diolah oleh DMR (Data Manajemen
Report). Data manajemen report adalah sistem yang digunakan untuk
mengelola dan menampilkan beberapa laporan tentang besaran dan
energi listrik serta digunakan sebagai data analisa.

2. Defenisi AMR
AMR atau Automatic Meter Reading adalah sistem pembacaan
meter jarak jauh secara otomatis dengan menggunakan software
tertentu melalui saluran komunikasi (PSTN, GSM, PLC/frekuensi
radio) yang terpusat dan terintegrasi dari ruang kontrol.Parameter yang
dibaca pada umumnya terdiri dariStand, Max Demand (penggunaan
tertinggi) ,Instantaneous, Load Profile (loadsurvey)dan Event
(SMILE). Parameter-parametertersebut sebelumnya didefinisikan
terlebih dahulu dimeter elekronik, agar meter dapat menyimpan
datadatasesuai dengan yang diinginkan.Data hasil pembacaan tersebut
disimpan kedalam database dan dapat digunakan untukmelakukan
analisa, transaksi serta troubleshooting.Teknologi ini tentu saja dapat
membantu perusahaanpenyedia jasa elektrik untuk menekan
biayaoperasional, serta menjadi nilai tambah kepadapelangganya
dalam hal penyediaan, ketepatan dankeakurasian data yang dibaca, dan
tentu saja dapatmenguntungkan pengguna jasa tersebut.
Awalnya, pembacaan meter dilakukan denganmenggunakan kabel
(wired) atau directdialling/reading. Komputer terhubung ke
meterdengan menggunakan kabel komunikasi (RS-232atau RS-485)
atau optical probe jika pembacandilakukan di lapangan. Namun
belakangan ini,banyak teknologi komunikasi yang dapat
digunakanoleh sistem AMR. Seperti PSTN (telpon rumah),GSM,
Gelombang Radio, PLC (Power Line Carrier),dan terakhir,
memungkinkan pembacaan metermenggunakan LAN/WAN/WIFI
untuk meter yangsudah supportTCP/IP.

26
Gambar.1 konfigurasi AMR

3. Perangkat Hardware AMR :


a. Meter Elektronik
Meter elektronik adalah suatu perangkat elektronik yang
digunakan sebagai alat ukur transaksi energi. Meter ini memiliki
kemampuan untuk mengukur, menyimpan dan menampilkan besaran
besaran listrik dan energi. Sebelum digunakan alat ukur, meter ini
harus dilakukan setup (setting) fungsi parameter listriknya sesuai
dengan kebutuhan PLN. Mengingat ada berbagai merk meter
elektronik yang masing masing memiliki fitur yang berbeda, maka
PLN harus membuat standard kebutuhan sehingga semua merk itu
akan berfungsi dan berdaya guna secara maksimal.
Dalam pengukuran dengan menggunakan Meter Elektronik atau
ME ini (pada PT. PLN (Persero) Rayon Tabing ini menggunakan
beragam jenis meter elektronik, salah satunya adalah merk EDMI
MK6), perlengkapan seperti meter kWh, meter kVARh , meter arus,
meter tegangan,time switch dan selector switch semuanyasudah
tergabung / compact dalam satukemasan, dimana meter elektronik
tersebutdapat menampilkan / mengukur data tersebutdiatas. Sebelum

27
dipakai untuk melakukanpembacaan meteran listrik, maka
MeterElektronik atau ME harus di tera terlebihdahulu dan di-setting,
dimana dalampenyettingan ini Meter Elektronik atau MEdiberi nama
(data diri) dan password dimeterannya. Hal ini dilakukan
untukmelindungi Meter Elektronik atau ME dari halyang tidak
diinginkan. Setiap terjadipengaksesan alat meteran, data disimpan di
logbook.Berikut Gambar meter elektronikEDMI yang merupakan
salah satu meteryang digunakan PT. PLN (Persero) Rayon Tabing.

Gambar.2Bentuk Fisik KWH Meter


b. Modem GSM/ GPRS
Modem GSM adalah modem yang menggunakan teknologi sistem
telepon selular (GPRS, UTMS, HSPA, EVDO, WiMax, dll), dikenal
sebagai modem wireless atau nirkabel. Di PT. PLN (Persero) Area
Padang menggunakan Modem EDMI EWM 100. Modem EWM100
adalah modem GSM kuat / GPRS khusus dikembangkan untuk pasar
metering yang berkualitas. EWM100 ini dirancang untuk sangat
handal bagi komunikasi mesin-ke-mesin. dengan konsumsi daya
sangat rendah siaga. Modem ini sangat men-support untuk KWH
meter merk EDMI. dilengkapi : Modem, Antena, Adaptor ( biasa atau
PSU Smart).

28
Selain mempunyai tipe yangberbeda-beda sesuai dengan
salurankomunikasinya, dalam pemasangannya jugabersifat internal
atau eksternal. Modem dengansifat internal ini menyatu dengan
meter,menggunakan sumber tegangan dari meter, dansumber
gangguan berkurang. Sedangkanmodem dengan sifat eksternal,
letaknyaterpisah dan sumber tegangan dari luar.Sebelum dipakai,
modem GSM/GPRS initerlebih dahulu disambungkan ke
bagianantena, ke bagian adaptor / teg DC, dan kebagian kabel data /
meter. Setelah semuanyatersambung maka lampu LED akan berkedip
untukmengindikasikan bahwa modem tersebut aktif danbisa
digunakan.

Gambar.3Bentuk Fisik Modem AMR EDMI EWM100


c. Adaptor Power Suplay 12 VDC
Adaptor power suplay adalah adaptor yang dapat merubah
tegangan listrik AC,yang besar menjadi tegangan DC yang rendah.
Adaptor dibuat untuk menggantikan fungsi baterai agar lebih praktis
dan ekonomis.

29
Gambar.4Bentuk Fisik Adaptor

d. Antena
Antena adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang
elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan penggunaan
frekuensinya, antena bisa berwujud berbagai bentuk, mulai dari seutas
kabel, dipole, ataupun yagi, dsb. Antena adalah alat pasif tanpa catu
daya(power), yang tidak bisa meningkatkan kekuatan sinyal radio, dia
seperti reflektor pada lampu senter, membantu mengkonsentrasi dan
memfokuskan sinyal.

Gambar.5Bentuk Fisik Antena

30
e. Media Komunikasi
Media / Saluran Komunikasi, dipakai untukmenghubungkan antara
komputer dengan meterelektronik, dapat berupa telepon PSTN
dan/atauGSM. Namun saat Ini jaringan PSTN sudah tidakdigunakan.
Sedangkan untuk Interface komunikasiyang paling umum tersedia di
Meter Elektronik, danjuga pada IED (Intelligent Electronic Device)
lainnya, adalah interface Serial (RS-485 / RS-232).Beberapa Meter
dan IED untuk saat ini telahmendukung interface Ethernet, disamping
tetapmenyediakan interface Serial. Beberapa Meter/IEDjuga
menyedaiakn interface USB, tetapi umumnyahanya digunakan
sebagai port untuk konfigurasi.
f. GSM (Global System for Mobile Communication)
Global System for Mobile Communicationdisingkat GSM adalah
sebuah teknologikomunikasi seluler yang bersifat digital.Teknologi
GSM banyak diterapkan pada mobile communication, khususya
telepon genggam. Teknologi ini memanfaatkangelombang mikro dan
pengiriman sinyal yangdibagi berdasarkan waktu, sehingga
sinyalinformasi yang dikirim akan sampai padatujuan. GSM dijadikan
standar global untukkomunikasi selular sekaligus sebagai
teknologiselular yang paling banyak digunakan diseluruh dunia. GSM
mampu menyalurkankomunikasi suara dan data berkecepatanrendah
(9,6-14,4 kbps).

Gambar.6 Infrastruktur Jaringan GSM

31
g. GPRS (General Packet radio Service)
GPRS (singkatan bahasa Inggris : GeneralPacket Radio Service)
adalah suatu teknologi yangmemungkinkan pengiriman dan
penerimaan datalebih cepat jika dibandingkan dengan
penggunaanteknologiCircuit Switch Data atau CSD. Sering disebut
pula dengan teknologi 2,5GSistem GPRS dapat digunakan untuk
transfer data(dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan
email,data gambar (MMS), dan penelusuran(browsing) internet.
Layanan GPRS dipasang padajenis ponsel tipe GSM dan IS-136,
walaupun jaringan
GPRS saat ini terpisah dari GSM

Gambar.7 Teknologi Jaringan GPRS

GPRS merupakan sistem transmisi berbasispaket untuk GSM yang


menggunakan prinsip'tunnelling'. Ia menawarkan laju data yang
lebihtinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160 kbpsdibandingkan
dengan 9,6kbps yang dapat disediakanoleh rangkaian tersakelar GSM.
Kanal-kanal radioganda dapat dialokasikan bagi seorang pengguna
dankanal yang sama dapat pula digunakan secara berbagi(sharing) di
antara beberapa pengguna sehinggamenjadi sangat efisien.Sedangkan

32
perangkat lunak (Software)yang digunakan dalam teknologi AMR
inidiantaranya software meter dan software aplikasi.
Setiap meter elektronik mempunyaisoftwarenya masing-masing.
meter yang bersangkutan, seperti IIMS(Indigo+), Ezyview (EDMI),
Dyno+ (SL700),MAP120 (ZMD). Software AMR mempunyaifungsi
utama untuk menyimpan data-data yangdibaca dari Meter ke dalam
format/tabledatabase, untuk digunakan oleh aplikasilainnya (Energy
Process Information).Beberapa software AMR juga telahmenyediakan
fungsi partial Energy ProcessInformation.
h. Front End Processor (FEP) Server
FEP adalah perangkat yang berfungsi membaca meter elektronik,
mengumpulkan, menyimpan dan menampilkan semua besaran listrik
dan energi sesuai setting meter tersebut.
FEP dan meter elektronik harus dikoneksikan dalam system
komunikasi baik melalui media Direct Cable, PSTN maupun GSM.
i. Data Base Server
AMR dilengkapi dengan database server yang menggunakan
Oracle. Dengan database ini diharapkan manajemen penyimpanan
data akan lebih optimal dan aman serta bisa diintegrasikan dengan
system informasi yang telah diimplementasikan oleh PLN. Kapasitas
data maksimum yang dapat ditampung oleh database ini adalah
sejumlah 10.000 unit data meter.
j. PC Client (Data Management)
Perangkat yang berfungsi memberikan fasilitas kepada operator
untuk:
1) Melakukan pencetakan report summary dan executive report
2) Melakukan pencetakan billing
k. Perangkat Jaringan (Existing)
Perangkat yang berfungsi untuk menghubungkan antara Front End
Processor Server, Database Server dan PC Client dalam system LAN
maupun WAN PLN.

33
l. Perangkat Komunikasi
Perangkat komunikasi antara Front End Processor Server dengan
meter elektronik dapat menggunakan PSTN maupun GSM.

4. Kebutuhan Software AMR :


a. Oracle Server (Existing)
Software untuk menyimpan data load profile, identifikasi meter
elektronik, user maupun data pendukung lainnya.
b. Microsoft Windows NT / 2000 (Existing)
Sebagai system operasi FEP, DB Server maupun PC Client.
c. Software AISYSTEMS AMR
Software ini terdiri dari 3 modul utama, yaitu :
1) Automatic Meter Reading (AMR)
Adapun kemampuan yang dimiliki software Automatic Meter
Reading adalah :
a) Software untuk membaca dan mengumpulkan data energi
serta menampilkan besaran besaran listrik secara
otomatis dan periodik.
b) Mampu mambaca energi dari berbagai meter elektronik
c) Dapat menambahkan data unit meter baru
d) Mampu bekerja secara otomatis dan periodik maupun
manual
e) Menyimpan historis pembacaan
f) Mampu membaca dan menampilkan instantaneous besaran
besaran listrik dan energi.
2) Modul Data Management Report
Software yang berfungsi untuk mengolah dan membuat
pelaporan energi di PLN.
3) Portable Meter Reading (PMR)

34
Sistem portable yang digunakan untuk melakukan download data
data secara direct di lokasi meter elektronik. Sistem ini digunakan bila
terjadi gangguan komunikasi antara meter dan kontrol center (FEP).

d. Software EziView
EziView juga sama seperti Aisystem, namun software ini digunakan
untuk mengecek modem di meter, apakah sudah tersambung dengan baik
atau belum. Aisystem juga dapat melakukan fungsi ini, namun perbedaan
nya, dalam penggunaan Aisystem harus terhubung ke wilayah terlebih
dahulu (Sumbar) sehingga membutuhkan proses yang lebih lama
dibandingkan dengan penggunaan EziView yang secara langsung dapat
mengambil data base yang ada di PT. PLN (Persero) Rayon Tabing ini.

B. Proses Pengerjaan
1. Langkah kerja Setting AMR menggunakan Aplikasi Eziview
Alat dan bahan yang dibutuhkan :
a. Laptop
b. Modem AMR EDMI EWM100
c. Software Eziview
d. Kabel Penghubung (Kabel USB)

Langkah Kerjanya sebagai berikut :


1) Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2) Menghubungkan Modem AMR dengan Laptop dengan kabel
penghubung agar bisa di setting.
3) Mempersiapkan aplikasi EziView yang telah terinstal.
4) Mengklik kanan 2x pada aplikasi EziView, lalu tunggu.

35
Gambar.8 Tampilan Shortcut Aplikasi EziView

5) Memasukan User Name dan Password terlbih dahulu

Gambar.9 Tampilan Login Aplikasi EziView

36
6) Setelah masuk ke aplikasi EziView, langkah selanjutnya memastikan
keadaan Modem AMR dan Aplikasi EziView sudah terkoneksi.
7) Melakukan setting Modem AMR Hingga selesai. Dan inilah tampilan
untuk mensetting Modem AMR EDMI EWM100.

Gambar.10 Tampilan Setting Modem Aplikasi EziView

8) Setelah di setting, langkah selanjutnya melepaskan kabel penghubung


tadi yang ada di Modem AMR.
9) Menghidupkan Modem AMR ke tegangan 220VAC dengan
menggunakan Adaptor.
10) Setelah Modem Hidup, Lihat pada Lampu Indikator pada Modem
AMR. Apakah menyala atau tidak. Jika lampu indicator menyala dan
berkedip- kedip tandanya Modem AMR sukses disetting.
11) Selain dari kondisi itu tandanya Modem AMR belum berhasil
disetting.

2. Pemasangan Modem AMR yang sesuai dengan Standar SOP.


a. Alat dan Bahan yang dibutuhkan.
1) Satu set Modem EDMI EWM100
Modem EWM100 adalah modem GSM kuat / GPRS khusus
dikembangkan untuk pasar metering yang berkualitas. EWM100

37
ini dirancang untuk sangat handal bagi komunikasi mesin-ke-
mesin. dengan konsumsi daya sangat rendah siaga. Modem ini
sangat men-support untuk KWH meter merk EDMI. dilengkapi :
Modem, Antena, Adaptor ( biasa atau PSU Smart).

Gambar.11 Modem EDMI EWM100

2) Tang segel
Tang segel adalah adalah tang yang didisain khusus untuk
menyegel barang-barang yang dianggap penting untuk khalayak
sehingga ada tanda jaminian bahwa barang tersebut dinyatakan
masih utuh dengan kwalitas yang dapat dipertanggung jawabkan.

Gambar.12 Tang Segel

3) Segel Timah
Segel timah digunakan sebagai penyegel untuk barang yang akan
disegel. Contohnya : KWH Meter, Box pada PLN, dan lain-lain.

38
Gambar.13 Segel Timah
4) Kawat Segel
Kawat segel digunakan untuk mengikat segel timah dengan
kedudukannya (KWH Meter atau Box) agar bisa tergel dengan
aman.

Gambar.14 Kawat Segel


5) Tang potong
Tang potong digunakan untuk memotong kelebihan kawat setelah
melakukan penyegelan pada KWH Meter atau Box. Selain itu Tang
potong diguakan untuk memotong segel yang telah tersegel
sebelumnya.

Gambar.15 Tang Potong

39
6) Obeng Plus
Obeng plus digunakan untuk melepaskan dan mengencangkan
sekrup yang diatas permungkaan sekrupnya berbentuk kembang
atau plus.

Gambar.16 Obeng Plus


7) Obeng Minus
Obeng minus digunakan untuk melepaskan dan mengencangkan
sekrup yang diatas permungkaan sekrupnya berbentuk min. kadang
kala obeng ini digunakan untuk mencongkel sesuatu yang sulit
dibuka karena bentunya yang pipih.

Gambar.17 Obeng Minus


8) Berita acara
Kegunaan berita acara adalah untuk mencatat setiap kejadian yang
dilakukan dalam proses pengerjaan di lapangan. Selain itu berita
acara digunakan sebagai bukti kerja antara pegawai dengan
pelanggan PLN.

40
Gambar.18 Berita Acara

b. Langkah kerja dalam pemasangan AMR di lapangan.


1) Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Membuka segel pada Box dengan menggunakan tang potong.
3) Mencek kondisi KWH Meter.
4) Membuka segel KWH Meter dengan menggunakan tang potong.
5) Melepaskan tutup KWH Meter dengan obeng minus.
6) Menyambungkan kabel Modemke Port yang ada di KWH Meter
dan Modem AMR.
7) Memasang kabel antena pada Modem AMR.
8) Memasukan kartu GSM pada Modem AMR.
9) Meletakkan Modem AMR pada kedudukannya.
10) Mencatat data-data yang penting ke dalam berita acara.
11) Memasang kembali tutup KWH Meter dan disegel.
12) Memasang kembali Box dan disegel.
13) Menanda tangani berita acara dalam berita acara.

41
3. Langkah kerja mencek Koneksi AMR dengan menggunakan Aplikasi
AISGATE.
a. Login AISGATE pada Mozila fire fox

Gambar.19 Login AISGATE

b. Merubah Filter By menjadi ID Modem AMR.

Gambar.20 Merubah Filter di AISGATE

42
c. Memasukan Nomor ID Modem AMR yang telah terpasang tadi.

Gambar.21 Memasukan ID Modem di AISGATE

d. Mengklik menu View Data

Gambar.22 Mengklik Menu View Data di AISGATE

43
e. Lihat menu status, apakah sudah terkoneksi atau belum

Gambar.23 Mencek koneksi di AISGATE

f. Apabila status sudah Online, berarti Modem AMR sudah


terkoneksi dengan AISGATE.

g. Dan inilah beberapa data pelanggan potensial yang terkoneksi ke


PT. PLN (Persero) Area Padang :

Gambar.24 Data pelanggan potensial yang terkoneksi di AISGATE

44
C. Pembahasan/Ulasan
1. Tujuan AMR
Tujuan diterapkannya teknologi Automatic Meter Reading ini adalah :
a. Menurunkan susut kwh distribusi melalui pengukuran yang
akurat (internal PLN).
b. Meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan (eksternal
PLN).

2. Keuntungan adanya AMR :


a. Pencatatan meter lebih akurat.
b. Keluhan terhadap kesalahan pencatatan meter berkurang.
c. Pencatatan meter tepat waktu sehingga proses rekening lebih cepat
d. Dapat memantau setiap saat pemakaian energi listrik oleh
pelanggan (pelaksanaan P2TL)
e. Memberikan informasi kepada pelanggan tentang data pemakaian
energi listriknya.
Sistem AMR atau Automatic Meter Reading adalah sistem pembacaan
meter jarak jauh (remote) secara otomatis dengan menggunakan software
tertentu melalui saluran komunikasi yang terpusat dan terintegrasi dari
ruang kontrol. Software AMR yang digunakan di PT PLN Area Padang
adalah AISYSTEMS AMR dan EziView.

3. Permasalahan yang terjadi di AMR


Seperti yang diketahui bahwa AMR atau Automatic Meter Reading
adalah sistem pembacaan meter jarak jauh secara otomatis dengan
menggunakan software tertentu melalui saluran komunikasi (PSTN,
GSM, PLC/frekuensi radio) yang terpusat dan terintegrasi dari ruang
kontrol. AMR yang digunakan oleh PT. PLN (Persero) Cabang Padang
adalah Aisystems Automatic Meter Reading dengan kWH Meter
Elektronik produk dari EDMI tipe Genius MK-6 dan ACTARIS SL7000.

45
kWH Meter Elektronik ini dilengkapi power super capasitor &batere back
up sebagai power supply jika terjadi listrik padam.
Secara logika pada meter fasilitas jam yang ada pada meter
elektronik ini akan tetap bekerja meskipun listrik padam, hal ini
dikarenakan adanya power super capasitor & batere back up. Namun pada
kenyataannya ada salah satu pelanggan AMR yang tampilan jamnya tidak
sama dengan waktu setempat saat itu. Jika hal ini terjadi pada saat tanggal
baca maka akan mempengaruhi hasil pembacaan AMR tersebut. Sistem
AMR tidak akan bisa membaca nilai kWH pada saat jam & tanggal baca
tersebut. Selain itu akan mempengaruhi pengukuran pemakaian energi
berkaitan dengan pemakaian WBP ( Waktu Beban Puncak ) & LWBP (
Luar Waktu Beban Puncak ).
Dengan adanya kekurangan yang terdapat pada AMR. Maka PT.
PLN (Persero) rayon tabing dapat menanggulangi upaya- upaya untuk
menanggulangi kerugian. Dan dari uraian permasalahan diatas maka saran
yang yang diberikan untuk mengoptimalkan pemakaian AMR adalah
sebagai berikut :
a. Minimal seminggu sekali semua pelanggan harus dibaca secara
real time untuk mengetahui kondisi meter sebenarnya. Penunjukan
jam pada meter akan terlihat pada menu pembacaan real time ini.
b. Keandala sistem jaringan tenaga listrik pada pelanggan harus
dioptimalkan, sehingga frekuensi pemadaman pada pelanggan akan
dapat dikurangi dan frekuensi pemakaian batere back up akan
berkurang sehingga batere akan lebih awet.
c. Penormalan kembali setting waktu pada kWH meter elektronik
yang cepat.
d. Pengusulan pembuatan software pelengkap yang bisa mendeteksi
gangguan kesalahan setting jam pada kWH meter elektronik
kepada pabrikan software pengembang AMR, dimana setting jam
pada kWH meter elektronik dibandingkan dengan setting pada

46
komputer server, jika terdapat perbedaan yang sangat jauh akan
memberikan alarm atau event yang terekam dalam software AMR.
e. Keaktifan seorang operator dalam mengawasi pemakaian energi
semua pelanggan yang bisa di lihat pada menu laporan rincian
pemakaian energi.

Selain itu ada juga permasalahan yang terjadi pada AMR di PT. PLN
(Persero) Rayon Tabing yaitu sering terjadi terputusnya koneksi antara
Modem dengan AMR diakibatkan oleh jaringan sinyal yang kurang
mendukung. Permasalhan ini terjadi karena antena pada modem tersebut
posisinya ditempatkan di dalam Box yang mengakibatkan melemahnya
jaringan pada Modem tersebut. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka
saran yangdiperlukan adalah sebagai berikut :
a. Diperlukan koordinasi antar vendor jaringan, dimana PT. PLN
(Persero) Rayon Tabing menjalin kerjasama dengan PT. Telkomsel
selaku pihak dari jaringan.
b. Kedudukan antena pada Modem yang terdapat didalam Box sebaiknya
diletakan di luar dari Box tersebut agar sinyal kuat dan tidak terputus-
putus lagi.

47

Anda mungkin juga menyukai