Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA PEMIKIRAN

Jurnal 1
Merancang Sistem Pembacaan Meter Otomatis Menggunakan Perangkat Keras dan Perangkat
Lunak Sumber Terbuka
( Designing Automatic Meter Reading System Using Open Source Hardware and Software)
1. Masalah
Pengukuran perangkat kontemporer memiliki banyak variasi dalam harga maupun
kualitas, dimana terdapat pernyataan bahwa “semakin mahal, semakin baik”.
2. Tujuan
Membuat perangkat keras dan perangkat lunak untuk pengukuran dari komponen Open
Source.
3. Penyelesaian Masalah
a. Alat
Alat yang digunakan untuk membuat perangkat keras adalah Arduino Uno, Trafo
Arus, Sensor Tegangan, dan Modul Ethernet LAN.
Alat yang digunakan untuk perangkat lunak adalah Arduino IDE.
b. Data
Data yang digunakan pada penelitian tersebut adalah data primer. Data dihasilkan dari
hasil pengukuran secara realtime dari alat yang telah dibuat.
c. Metode
Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem adalah prototipe. Sedangkan
metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah hasil pengukuran secara
realtime dari alat yang telah dibuat.
4. Hasil
Pengujian mengharuskan setiap sensor dikalibrasi sebelum pengumpulan data. Kalibrasi
dilakukan setiap loop waktu untuk membaca sinyal dari sensor dimulai. Prosesor Arduino
yang menjalankan program smart meter berfungsi. Untuk menguji sistem, pemanas 300
W diambil dengan dua sakelar yang dapat dinyalakan dan dimatikan secara mandiri.
Sebagai perbandingan, penghitung waktu yang digunakan dalam distribusi reguler untuk
pengukuran akunting listrik diatur. Sistem AMR yang disebutkan itu terbuat dari OSS dan
OSH dipasang untuk mengukur dari transformator arus yang sama dengan meter yang
disebutkan konvensional. Alat yang masih digunakan adalah penjepit arus MEGGER
DCM 300E untuk mengukur arus dan MEGGER AVO300 untuk mengukur tegangan,
laptop untuk mengamati nilai yang diukur dengan meter konvensional.
Jurnal 2
Pembacaan Meter Otomatis Untuk Pengukuran Cerdas Dengan Menggunakan Modem QPSK
Dengan Saluran PLC dan Modem GSM
(Automatic Meter Reading For Smart Metering By Using QPSK Modem With PLC Channel
and GSM Modem)
1. Masalah
Simulasi Smart Micro Grid di pedesaan menggunakan Smart Metering.
2. Tujuan
Penerapan Smart Micro Grid di pedesaan menggunakan modem QPSK dan Power Line
Carrier untuk Smart Metering.
3. Penyelesaian Masalah
a. Alat
Alat yang digunakan untuk membuat perangkat keras adalah QPSK Modem dan
Power Line Carrier.
b. Data
Data yang digunakan pada penelitian tersebut adalah data primer. Data dihasilkan dari
hasil pengukuran secara realtime dari alat yang telah dibuat.
c. Metode
Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem adalah prototipe. Sedangkan
metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah hasil pengukuran secara
realtime dari alat yang telah dibuat
4. Hasil
Sistem QPSK berfokus pada mentransmisikan dan menerima data pengukuran beberapa
Smart Meter dalam sistem Smart Micro Grid dengan menggunakan Power Line
Communication. Bagian studi PLC didasarkan pada sistem modulasi dan demodulasi
melalui saluran listrik AC dengan kopling. Modem QPSK digunakan karena sederhana,
berbiaya rendah dan mampu mengendalikan transmisi data untuk Smart Micro Grid. Ini
bisa menjadi solusi yang sangat baik, efektif biaya dan juga dapat diandalkan untuk
mengurangi krisis listrik yang ada jika menerapkan model yang diusulkan ini dengan
benar.
Jurnal 3
Sistem Pembacaan Meter Otomatis dengan Pemantauan Daya dan Pembagian Beban
(Automatic Meter Reading System with Power Monitoring and Load Sharing)
1. Masalah
Sistem pembacaan meter energi analog secara universal memiliki banyak masalah, seperti
kesulitan dalam konstruksi, bandwidth terbatas, nilai terlalu rendah, real time yang buruk,
tidak ada komunikasi dua arah dengan cepat, dan lain-lain.
2. Tujuan
Pembuatan teknologi nirkabel Automatic Meter Reading untuk komunikasi antara bagian
produsen energi listrik dan konsumen yang menggunakan teknologi ZIGBEE untuk
mentransmisikan informasi konsumsi dan tagihan listrik pelanggan yang dihitung
menggunakan mikrokontroler PIC.
3. Penyelesaian Masalah
a. Alat
Alat yang digunakan untuk membuat perangkat keras adalah PIC 16F877, Sensor
tegangan dan arus, ZIGBEE, dan LCD.
b. Data
Data yang digunakan pada penelitian tersebut adalah data primer. Data dihasilkan dari
hasil pengukuran secara realtime dari alat yang telah dibuat.
c. Metode
Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem adalah prototipe. Sedangkan
metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah hasil pengukuran secara
realtime dari alat yang telah dibuat
4. Hasil
Proyek ini membantu secara berkelanjutan mengelola dan memantau penggunaan listrik
konsumen dan membantu mereka untuk melayani energi. Melihat manfaat yang diberikan
sistem, ada kebutuhan untuk memberikannya dukungan dan mengimplementasikannya
dalam skala besar di seluruh. Struktur tarif yang disederhanakan akan membuat hidup
lebih mudah bagi utilitas, pemasok dan konsumen.
Jurnal 4
Studi Kasus Kinerja AMR (Automatic Meter Reading) Pada Pelanggan Potensial Daya 41.5
KVA – 200 KVA Di Situbondo
1. Masalah
Masih tingginya susut non teknik pelanggan potensial AMR yang disebabkan dari
kesalahan pemasangan dan pemeliharaan merupakan salah satu permasalahan yang
dihadapi PLN.
2. Tujuan
a. Untuk mengetahaui lebih dini apabila terjadi penyimpangan pemakaian energi listrik
pelanggan potensial AMR.
b. Mencari kWh yang hilang atau tidak terukur oleh kWh meter untuk mengurangi
losses non teknik.
c. Mengetahui berapa besarnya indikasi kerugian PT PLN (Persero) dari kesalahan
pelanggan.
3. Penyelesaian Masalah
a. Alat
Alat yang digunakan untuk membuat perangkat keras adalah Komputer, Automatic
Meter Reading, Modem GPRS dan SIM Card GSM.
b. Data
Data yang digunakan pada penelitian tersebut adalah data hasil pembacaan AMR dan
Data Management Report (DMR).
c. Metode
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah data dari data hasil
pembacaan AMR dan Data Management Report (DMR).
4. Hasil
a. Sistem AMR dapat mengetahui lebih dini penyimpangan pemakaian energi listrik.
b. Losses non teknik dapat diketahui berdasarkan analisa phasor dengan error sebesar -
75.59%.
c. Berdasarkan analisa diperoleh indikasi kerugian PT. PLN (Persero) Area Situbondo –
Rayon Panarukan sebesar Rp. 102.464.072.
d. Berdasarkan pengontrolan, perhitungan dan pengujian yang akurat maka
penyimpangan konsumsi energi dapat ditentukan dengan tingkat error diatas ± 5%
terhadap energi yang digunakan oleh pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai