Modul Kontroler
Dalam suatu mesin yang diinginkan bekerja secara otomatis maka
selain sensor dan aktuator dibutuhkan komponen utama yaitu sebuah
kontroler. Kontroler merupakan otak dari suatu sistem kontrol.
Programmable Logic Controller (PLC) merupakan suatu bentuk khusus
pengontrolan berbasis mikroprosesor, memanfaatan memori yang dapat
deprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi dan untuk
mengimplementasikan fungsi-fungsi antara lainnya logika, perwaktuan
(timming), pencacah (counting) dan aritmatika guna mengontrol mesin-
mesin dan proses-proses.
Selector Switch
Pada dasarnya Selector Switch adalah kontak/saklar yang digerakkan
oleh tombol atau tuas putar untuk memilih satu dari dua atau lebih posisi
atau dapat disebut sebagai saklar pemilih, Ada yang berlaku seperti toggle
17
switch dimana selektor dapat berhenti pada satu posisi, dan ada yang
berlaku seperti push button, dimana setelah melakukan pemilihan maka
seletor akan kembali ke posisi semula atau posisi netral.
Gambar 4.4 Salah satu bentuk fisik COS yang tersedia dipasaran
18
MCCB memiliki rating arus yang relatif tinggi dan dapat disetting
sesuai kebutuhan. Dalam memilih MCCB hal-hal yang harus
dipertimbangkan adalah :
- Karakteristik dari sistem di mana circuit breaker tersebut dipasang.
- Kebutuhan akan kontinuitas pelayanan sumber daya listrik.
19
Pada saaat PLN menyala, PLN akan menyuplai energi listrik sebesar 220
V atau 380 V, yang kemudian dikonversi ke 12 V atau 24 V untuk
kemudian disuplai ke battery/accu (aki), sehingga daya pada battery/accu
(aki) stabil. Komponen ini akan membantu poroses kerja sistem AMF pada
saat listrik PLN padam dan proses starting genset berjalan baik. Pada
Panel ATS-AMF, koneksi antara panel dengan aki genset harus dalam
keadaan standby on dengan kondisi daya yang normal, oleh karena itulah
komponen ini komponen penting dalam menunjang kinerja Panel ATS-
AMF.
5
4
6
7
3 8
Keterangan :
1. Lampu Indikator PLN (phase 1-3).
2. Lampu Indikator Genset (phase 1-3).
3. Modul PLC HGM7220
4. Tombol tekan dan lampu indikator COS PLN Aktif
5. Tombol tekan dan lampu indikator COS Genset Aktif
6. Selector Switch untuk pemilihan sistem operasi Manual atau Otomatis.
7. Tombol tekan Emergency Stop.
22
3 2
3
6
7
Keterangan :
1. MCB, sebagai proteksi sistem kontrol, lampu indicator PLN dan Genset
2. Relay, sebagai pemberi logika 1 atau 0 atau NC-NO pada rangkaian
kontrol.
3. CT (Current Transormer) atau Trafo Arus, sebagai konverter arus pada
beban yang mengalir.
4. COS, sebagai penghubung dan pemutus daya listrik (dari PLN atau
Genset).
5. Battery Charger, sebagai pengisi battery/accu (aki) genset pada saat PLN
terhugung.
6. MCCB, sebagai proteksi rangkaian daya utama.
7. Terminal Kontrol, sebagai titik terminasi antara Panel ATS-AMF dengan
Genset agar dapat saling berkomunikasi.
8. Terminal Daya Utama, sebagai titik terminasi input PLN, input Genset dan
Output ke beban.
23
Dari single line diagram diatas dapat diperhatikan bahwa sumber listrik
utama (PLN) masuk melalui terminal input Main/PLN dan sumber listrik
cadangan (Genset) melaui terminal input Generator. Sedangkan suplai kebeban
dari Panel ATS-AMF disambungkan pada terminal outgoing. Untuk
menyambungan dengan sumber listrik kebeban digunakan komponen MCCB 3
fasa. Ketika sumber dari PLN masuk maka Modul HGM7220 dalam waktu yang
telah ditentukan akan memerintahkan COS disisi PLN untuk terhubung (closing)
dan secara otomatis COS disisi Genset akan terbuka (open) sehingga prisnip
interlocking atau saling mengunci terjadi pada priode tersebut. Sedangkan apabila
pada saat sumber PLN padam (failure) makan Modul HGM7220 akan
memerintahkan genset untuk bekerja, kemudian pada saat/waktu yang telah
ditentukan Modul HGM7220 akan memerintahkan COS disisi Genset untuk
terhubung (closing) dan COS disisi PLN akan terbuka pada saat bersamaan.
Dalam sistem opersional panel ATS-AMF diatas terlihat jelas bahwa sistem
otomatis semua dilakukan oleh Modul PLC HGM7220 yang telah diprogram atau
diseting sesuai dengan prinsip kerja yang diinginkan.
Pada pengkabelan daya ini, kabel yang digunakan adalah kabel berjenis
NYAF 16 mm2. Setelah tahapan pengkabelan ini selesai, tahap selanjutnya adalah
pengkabelan rangkaian kontrol, dapat dilihat pada Gambar 4.13 dan 4.14
27
4. Pemasangan Komponen
Sama seperti pada proses sebelumnya, pada pelaksanaan ini diperlukan
gambar rangkaian sebagai dasar pemasangan komponen-kompenen
yang sesuai dengan sistem yang dirangkai.
28