Anda di halaman 1dari 2

1.

Sistem ketenagalistrikan dari pusat listrik sampai ke pelanggan :


a. Pembangkitan tenaga listrik merupakan kegiatan memproduksi tenaga listrik,
pembangkit berfungsi untuk mengkonversi energi primer menjadi energi listrik yang
akan disalurkan melalui system transmisi dan didistribusikan kekonsumen melalui
system distribusi
b. Transmisi merupakan penyaluran tenaga listrik dari suatu sumber pembangkitan kesuatu
system distribusi atau kepada konsumen, atau penyaluran tenaga listrik antar system
yang dilakukan melalui transformator tenaga.
c. Distribusi merupakan penyaluran tenaga listrik dari system transmisi atau dari system
pembangkitan kepada konsumen yang berfungsi untuk mengubah/menurunkan
tegangan menengah yang dating dari gardu hubung menjadi tegangan rendah 220v yang
kemudian disalurkan ke konsumen rumah-rumah, pertokoan, perkantoran) dsb.
d. Konsumen merupakan setiap orang atau badan yang membeli tenaga listrik dari
pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik untuk digunakan sebagai pemanfaatan
akhir dan tidak untuk diperdagangkan.

2. SCADA SCADA ( Supervisory Control And Data Acquisition ) merupakan Sistem


Telekomunikasi yang dilengkapi Alat-alat pengolah data untuk mengambil,
menyimpan dan mengolah data system tenaga listrik untuk dioolah datanya, agar
data dapat ditampilkan dalam pengaturan sistem tenaga listrik. SCADA juga
melaksanakan pengukuran besaran-besaran sistem tenaga listrik pada seluruh
bagian sistem, lalu menampilkannya pada Pusat Kontrol. mengumpulkan informasi
mengenai kondisi sistem dan indikasi operasi, kemudian menampilkannya pada
pusat kontrol (JCC maupun RCC). Dengan adanya sarana-sarana peralatan SCADA
tersebut pusat pengatur beban bisa mendapatkan keuntungan-keuntungan antara
lain :
1. Kecepatan dan kemudahan memperoleh informasi yang diperlukan.
2. Kwalitas data yang ditampilkan dapat dipantau secara real time ( data baru ).
3. Cara-cara penyajian data dan informasi bagi pengatur sistem yang sempurna.
4. Operator pusat pengatur beban dapat dengan mudah untuk pengaturan system
3. Fungsi SCADA dalam system ketenagalistrikan:
a. Mengumpulkan data-data dari proses pembangkit/gardu induk)
b. Mengirimkan data ke master (pusat pengatur/control centre)
c. Mengollah data untuk berbagai aplikasi pengaturan dan manajemen (kelistrikan)
d. Mendistribusikan informasi ke computer/master lain melalui local area networks.
e. Telesignaling atau teleindikasi, yaitu mengumpulkan informasi mengenai kondisi
sistem dan indikasi operasi, kemudian menampilkannya pada pusat kontrol (JCC
maupun RCC). Indikasi-indikasi yang dapat dipantau dari pusat kontrol
yaitu :Status PMT/PMS, Alarm-alarm seperti proteksi dan peralatan lain, Posisi
kontrol jarah jauh, Posisi perubahan tap transformator, Titik pengesetan unit
pembangkit tertentu
f. Telemetering, yaitu melaksanakan pengukuran besaran-besaran sistem tenaga
listrik pada seluruh bagian sistem, lalu menampilkannya pada Pusat Kontrol.
Besaran-besaran yang dapat diukur adalah sebagai berikut : Tegangan dan Arus
bus bar, Daya aktif dan reaktif unit pembangkit, Daya aktif dan reaktif trafo IBT
500/150 ataupun trafo 150/20 KV, Daya aktif dan reaktif penghantar/penyulang,
Frekuensi Sistem.

4. System redundancy merupakan system listrik dengan dukungan supply dari 2 gardu
besar PLN yang terpisah, dimana jika satu gardu mengalami masalah digantikan
dengan gardu yang lain demikian supply listrik tidak terputus.
Fungsinya untuk Gangguan yang terjadi pada server dapat dihindari dengan membuat
suatu sistem SCADA yang bersifat redundant dengan dua server yang memiliki fungsi yang
sama pada satu proses. Pada sistem SCADA redundant bila komunikasi dengan salah satu
server terputus maka server yang lain tetap dapat menjalankan fungsinya. Dalam SCADA
redundant yang penting untuk dilakukan adalah menentukan IP komunikasi (PLC, server, dan
client), mengatur dan menetapkan IP dengan server pada SCADA, serta membuat dan
mengatur prioritas pada SCADA. Proses saling menggantikan fungsi saat terjadi gangguan
pada server terjadi karena adanya prinsip prioritas pada SCADA. Saat server I mengalami
gangguan, server II akan mengambil alih fungsi server I sebagai primary dan saat server I
berfungsi kembali, server II akan kembali pada posisi standby.

Anda mungkin juga menyukai